• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

C. Pembahasan

Association of Education and Communication Technologi (AECT) menyatakan, media adalah segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyampaian pesan atau informasi. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang bisa dipergunakan untuk penyampaian informasi atau pesan yang dapat merangsang pikiran, membangkitkan semangat serta menarik perhatian pada diri siswa.

Proses pembuatan media pembelajaran berbasis audiovisual dengan tema materi “Zat dan Wujudnya” telah dilakukan sesuai penyusunan media audiovisual. Langkah-langkah tersebut meliputi; pemetaan materi, menyusun cerita, pemilihan gambar, desain animasi, pengeditan dan pengisian suara, validasi ahli materi dan ahli media, revisi dan uji coba produk. Kegiatan- kegiatan tersebut merupakan langkah sistematis dalam penyusunan media berbasis audiovisual.

Dalam proses pembuatan media audio visual, terdapat beberapa hambatan misalnya dalam penyesuaian gerak animasi dengan suara saat proses pembuatan video. Untuk menghasilkan video yang lebih baik, idealnya diperlukan sofware atau perangkat yang lebih bagus lagi. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah hanya sampai pada tahap uji coba. Apabila dikembangkan sebenarnya dapat dilanjutkan pada tahap revisi dan uji coba diperluas.

Pada penilaian awal ahli media dan ahli materi, terdapat beberapa masukan dari kedua validator. Beberapa masukan yang berkaitan dengan ahli materi adalah keluasan materi dan penyusunan konsep yang lebih mudah di pahami siswa MTs-SA Madrasatul Quraniyah Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Sedangkan ahli media menekankan pada penggunaan suara dengan intonasi musik lebih diperhatikan sehingga dapat diterima siswa dengan jelas.

Video yang telah selesai dibuat buat berdurasi 10 menit 30 detik.

Penyusunan tampilan vidio dimulai dari animasi, peta konsep, dan contoh pada setiap penjelasan matei.

Untuk menentukan kelayakan secara umum media yang dikembangkan, perlu dilihat bagaimana hasil secara umum kelayakan media tersebut dari berbagai sudut penilaian. Dari hasil evaluasi yang diperoleh baik dari ahli materi dan ahli media dan dari respon siswa dan guru maka presentase kelayakan media yang dikembangkan adalah baik.

Berdasarkan pada data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa media berbasis audiovisual yang telah dibuat sangat membantu guru dan siswa dalam pembelajaran IPA khususnya pada MTs-SA Madrasatul Quraniyah Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Validasi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media yang kemudian dipadukan dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran dan respon siswa dalam tahap uji coba produk yang telah dikembangkan dinilai baik. Apabila dicermati, penggunaan media pembelajaran berbasis audiovisual di kelas

mendapat respon yang sangat baik oleh siswa maupun guru yang dalam hal ini sebagai subjek dalam penelitian yang dilakukan. Fakta ini dapat dijadikan salah satu bukti bahwa guru dan siswa sangat tertarik pada produk yang dikembangkan oleh peneliti dalam hal ini media pembelajaran berbasis audiovisual.

Temuan ini sekaligus mendukung penelitian sebelumnya oleh Sofyan, dkk (2011).30 Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan media audiovisual baik untuk membantu proses menulis kreatif. Pesrsamaan dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama mengembangkan media audiovisual akan tetapi perbedaannya terletak pada mata pelajarannya dan software atau aplikasinya.

30Sofyan, Mujiyono Wiryotinoyo, Sudaryono, “Pengembangan Media Audiovisual dalam Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi”, Vol. 1, No 1, Maret 2011, hlm. 25.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data pada penelitian pengembangan media pembelajaran ini, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil dari pengembangan media audiovisual dalam pembelajaran IPA MTs-SA Madrasatul Quraniyah Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat di Kelas VIIB dengan tema materi “Zat dan Wujudnya” dinyatakan baik sehingga layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan penilaian oleh ahli materi pada aspek pembelajaran dan aspek isi materi yang terdiri dari 10 indikator penilaian memberi kriteria baik pada 7 indikator penilaian, dan 3 indikator dengan kriteria cukup.

2. Berdasarkan hasil evaluasi ahli media menilai hasil pengembangan media berbasis audiovisual dalam pembelajaran IPA pada Kelas VIIB MTs-SA Madrasatul Quraniyah Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat dengan tema “Zat dan Wujudnya” sangat baik dan layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Hal tersebut ditunjukan dengan penilaian oleh ahli media dari kelayakan aspek kebahasaan, kelayakan aspek penyajian, aspek media terhadap strategi pembelajaran, dan kelayakan tampilan menyeluruh yang terdiri dari 22 indikator penilaian memberi penilaian dengan

kriteria sangat baik pada 2 indikator penilaian, 19 indikator dengan kriteria baik, dan 1 indikator dengan kriteria cukup.

3. Hasil pengembangan media pembelajaran berbasis audiovisual pada mata pelajaran IPA di Kelas VIIB MTs-SA Madrasatul Quraniyah Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat dengan tema

“Zat dan Wujudnya” berdasarkan respon siswa secara keseluruhan dinyatakan sangat baik digunakan dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan siswa yang terdapat pada lembar respon siswa dengan jumlah siswa yang setuju terkait penggunaan media pembelajaran berbasis audiovisual di dalam kelas.

4. Hasil pengembangan media pembelajaran berbasis audiovisual pada mata pelajaran IPA di Kelas VIIB MTs-SA Madrasatul Quraniyah Desa Sandik, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat dengan tema

“Zat dan Wujudnya” mendapat respon positif dari Guru Mata Pelajaran IPA Kelas VIIB. Guru IPA menilai penggunaan media pembelajaran berbasis audivisual di dalam dan di luar kelas sangat dibutuhkan oleh siswa dalam konteks pembelajaran masa kini guna menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan untuk siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran terkait penelitian pengembangan yang telah dilakukan, saran tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Media berbasis audiovisual diharapkan dapat digunakan untuk pembelajaran IPA, agar mata pelajaran IPA dibelajarkan secara terpadu sesuai amanat kurikulum 2013 (K13).

2. Perlu dilakukan penelitian pengembangan lebih lanjut terhadap media pembelajaran IPA yang didesain secara terpadu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di MTs dengan tema lain sebagai media dalam pembelajaran IPA.

3. Penelitian pengembangan ini baru sampai pada tahap pengembangan maka dapat dilakukan penelitian lanjutan hingga tahap penyebarluasan hingga persebaran modul IPA dapat disebarluaskan ke sekolah-sekolah lain.

KATA PENGANTAR

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2017.

Ampul Kosong, “Kine Master Pro Video Editor”, dalam http://ampulkosong.blogspot.com, diakses tanggal 14 maret 2019, pukul 12.57.

Bahtiar, Strategi Belajar Mengajar Sains (IPA). Mataram: IAIN Mataram, 2015.

Bambang Winarso, “Review App”, dalam http://dailysocial.id/post/review- kinemaster-pro-vidio-editor/, diakses pada 01 April 2018, pukul 16.23.

Fery Romadhoni, “Pola komonikasi di kalangan pecandu game let’s rich di komonitas xlite tenggorang”, Vol. 5, No 1, 2017, hlm. 245.

Herabudin, Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Hamni Fadlilah Nasution, “Urgensi Profesionalisme Guru di Pendidikan Sekolah Dasar”, Vol. 1, No 01, 2017, hlm. 4.

Hasyim Hasanah, “Teknik-Tenik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial)”, Vol. 8, No 1, Juli 2016, Hlm. 26.

Laily Amin Fajariyah, “Pembelajaran Teks Report Dengan Proyek “Cerdig”

Berbasis Kinemaster”, Vol. 2, No 1, 2018, hal. 183-184.

Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Mohammad Ali, Muhammad Asrori, Metodologi dan Aplikasih Riset Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Muji, “pengembangan perngkat pembelajaran keterampilan membaca model pembelajaran kontekstual”, Vol. 3, No 2, November 2014, hlm. 3.

Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, Aditin putria, Media pembelajaran novatif dan pengembangannya. Bandung: Rosdakarya, 2018.

Sendi randani, “pengembangan media pembelajaran konsep luas bidang datar berbasis perangkat lunak geogebra”, Vol. 3, No 2, September 2017, hlm.

96.

Susilana Rudi, Cepi Riyana, Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, Dan Penilaian). Bandung : Wacana Prima, 2009.

Sofyan, Mujiyono Wiryotinoyo, Sudaryono, “Pengembangan Media Audiovisual dalam Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi”, Vol. 1, No 1, Maret 2011, hlm. 25.

Sapto Haryoko, “Efektifitas Pemanfatan Media Audiovisul Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran”, Vol. 5, No. 1, Maret 2009, hlm. 3.

Sadiman, Rahardjo, Haryono, Harjito, Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaaannya. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Umar, “Media Pendidikan: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran”, Vol. 11, No, 1. Juli 2014, hal. 131.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Beroriantasi Standar Proses Pendidikan jakarta: Prenadamedia Group, 2016.

Windi Sukma Nugraha, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Ipa Siswa Sd Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning”, Vol. 10, No 2, Juli 2018, hal. 117.

LAMPIRAN

Dokumen terkait