• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Pembelajaran Bahasa Arab

3. Orientasi Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa arab pada zaman sekarang banyak mengalami perkembangan. Mulai dari pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi beserta lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya. Masa sekarang, orientasi pembelajaran

25Daeng Nurjamal dkk, Terampil Berbahasa (Cet. VII; Bandung: Alfabeta, 2017), h. 4.

26 Juwariyah Dahlan, Paradigma Baru dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Kajian Teoritis dan Praktis), (yogyakarta: Sumbangsih,2003), h. 8.

bahasa Arab tidak hanya sekedar untuk memahami teks agama saja, akan tetapi ada beberapa orientasi lainnya seperti :

a. Orientasi Religius

Tujuan dari religious ini untuk mempelajari bahasa Arab ialah berupa keterampilan pasif, yaitu mendengarkan dan membaca, dan ada juga keterampilan aktifnya yaitu berbicara dan menulis.

b. Orientasi Akademis

Tujuan dari akademis ini untuk mempelajari bahasa Arab ialah untuk bisa memahami ilmu-ilmu yang ditulis menggunakan bahasa Arab, atau lebih mengarah pada penempatan bahasa Arab sebagai sebuah disiplin ilmu yang dijadikan mata pelajaran atau matakuliah yang harus dikuasai.

c. Orientasi Profesionalisme

Tujuan dari profesionalisme ini untuk menekankan pada sesuatu yang berhubungan dengan profesi, dan praktis. Jika dihubungkan dengan kebahasaan maka kecakapan dalam berbicara dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang dikuasainya atau bahasa resmi dari negaranya, termasuk bahasa Arab. Hal ini dilakukan bagi orang-orang turis atau untuk melanjutkan studi ke wilayah timur tengah.

4. Faktor Keberhasilan Belajar Bahasa Arab

Ada yang beberapa hal yang dapat mempengaruhi seseorang untuk berhasil dalam mempelajari bahasa Arab, yaitu :

a. Metode

Pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan dilihat dari berbagai sudut, namun yang penting bagi guru metode mana pun yang digunakan harus jelas tujuan

22

yang akan dicapai.27 Seorang guru harus memperhatikan dalam pembelajaran yang saat ini dilakukan. Guru tidak hanya menerapkan satu metode yang dikuasainya akan tetapi perlu juga melakukan metode lain dengan mencoba seberapa efektif metode lain yang digunakannya.

b. Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.28 Adanya kurikulum ini mengajarkan kita akan kemudahan hasil atau tujuan dari sebuah pembelajaran.

c. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan seperangkat informasi yang berkaitan dengan suatu mata pelajaran. Isi materi pembelajaran menyesuaikan dari kurikulum yang sudah direncanakan. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui materi apa yang akan disampaikan sesuai dengan tingkatannya dan bisa menjadi bahan evaluasi seberapa kemampuan dari peserta didik sendiri.

Isi dari materi pembelajaran tersebut menyesuaikan kebutuhan dari peserta didik dan materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kriteria tertentu sebagai berikut:29

1) Relavan dengan standar kompetensi mata pelajaran dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.

27Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Depok: Raja Grafindo Persada,2012), Cet. 5, h.78.

28Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2013) Cet.13, h.18.

29Iskandarwassid dan Dadang Surendar, Strategi Pembelajaran Bahasa (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2013). Cet.4, h.172.

2) Bahan ajar merupakan isi pembelajaran dan penjabaran dari standar kompetensi dasar tersebut.

3) Memberikan motivasi peserta didik untuk belajar lebih jauh.

4) Berkaitan dengan bahan ajar sebelumnya.

5) Bahan disusun secara sistematis dari yang sederhana menuju kompleks.

6) Praktis.

7) Bermanfaat bagi peserta didik.

8) Dapat diperoleh dengan mudah.

9) Menarik minat peserta didik

10) Mempunyai sudut pandang yang jelas.

11) Menghargai perbedaan pribadi para peserta didik.

Jika materi pembelajaran sesuai dengan kriteria diatas maka, akan dapat mencapai hasil yang sesuai dengan rencana yang dilakukan sebelumnya dan dapat memahami kemampuan peserta didik dalam menyerap pembelajaran.

24 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian

Berdasarkan dengan permasalahan yang akan diteliti, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen. Menurut, Sugiyono menyebutkan bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.30

Sedangkan jenis penelitiannya adalah Pre Experimental Design dengan One Group Pretest and Posttest Design. Adapun model desainnya adalah sebagai berikut:

Pre Experiment One Group Pre test-Post test Design

Keterangan: 01 = nilai pre-test (sebelum perlakuan) 02 = nilai post-test (setelah perlakuan)

X = treatment/perlakuan (model Discovery Learning)

Hal pertama dalam pelaksanaan eksperimen menggunakan desain subyek tunggal ini dilakukan dengan memberikan tes kepada subjek yang belum diberi perlakukan disebut pre test (O1). Setelah didapat data siswa yang memiliki masalah dalam belajar, maka dilakukan treatment (X). Setelah dilakukan perlakuan kepada

30Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: CV. Alvabeta, 2010), h. 107.

0

1

X 0

2

siswa, maka akan diberikan post test (O2). Lalu akan didapatkan data hasil dari eksperimen dimana dalam penerepan model Discovery Learning berhasil diterapkan atau tidak ada perubahan sama sekali. Bandingkan O1 dan O2 untuk menentukan seberapa besar perbedaan yang timbul, jika sekiranya ada sebagai akibat diberikannya eksperimen. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan t-test.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Aman, yang berlokasi di Dusun Tamaona, lengkese, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, 92261. Sekolah tersebut dipimpin oleh kepala MTs, yakni Muhammad Kabir, S.Pd. Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru mata pelajaran bahasa Arab yaitu Ibu Nur Alia Putri.

Dipilihnya Pondok Pesantren Darul aman Takalar sebagai lokasi penelitian karena beberapa alasan, di antaranya adalah:

1. Kelayakan objek yang sangat memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang akan menunjang tercapainya tujuan penelitian.

2. Pihak pondok pesantren utamanya kepala sekolah Madrasah sangat mendukung dengan dilaksanakannya penelitian lapangan ini, karena untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran bahasa Arab.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari objek maupun subjek penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

26

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.31 Maka, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII MTs Pondok Pesantren Darul Aman.

Sedangkan Sampel adalah bagian dari populasi dan karakteristik yang menjadi sumber data dalam penelitian tersebut.32 Dalam penentuan sampel, ada beberapa cara yang ditempuh. Adapun cara yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII yang berjumlah 22 peserta didik, yaitu itu terdiri dari 10 laki-laki dan 12 perempuan.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam sebuah penelitian sangat dibutuhkan dengan menggunakan beberapa metode di dalamnya. Hal ini dikarenakan baik buruknya hasil penelitian sangat ditentukan oleh teknik pengumpulan datanya. Dalam pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Tes dan dokumentasi dengan tujuan agar penulis memperoleh data yang akurat sehingga mempermudah dalam penyusunan proposal ini.

1. Tes

Tes adalah seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu.33 Teknik ini

31Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h.134.

32Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Cet. VII; Bandung: CV Alfabeta, 2009), h.81.

33Hamzah B. Uno dan Satria Koni, Assessment Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 3.

dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan, yaitu untuk uji coba instrumen penelitian berupa soal test, nilai post test dan pre tes.

2. Dokumentasi

Dokumentasi dapat digunakan sebagai pengumpul data apabila informasi yang dikumpulkan dari dokumen : buku, jurnal, surat kabar, majalah, laporan kegiatan, notulen rapat, daftar nilai, kartu hasil studi, transkrip, prasasti, dan yang sejenisnya.34

E. Instrumen Penelitian

Penjelasan dari setiap jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes

Tes ini digunakan untuk menerapkan pembelajaran Discovery Learning yang akan peneliti ajarkan. Adapun perangkat penelitiannya yaitu pre test dan post test.

Pre test diadakan sebelum siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning, hasil dari pretest ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Hasil dari Post test digunakan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya penerapan model Discovery Learning di kelas VII Pondok Pesantren Darul Aman. Teknik tes yang digunakan menggunakan bentuk tes objektif. Tes objektif merupakan tes yang terdiri dari item-item yang dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif jawaban tersedia atau mengisi jawaban yang benar.

Adapun jenis tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis tes pilihan

34Khalifa Mustami, Metedologi Penelitian Pendidikan (Yogyakarta: Cv.Arti Bumi Intaran, 2015), h. 49.

28

ganda, yaitu dengan empat pilihan jawaban, yaitu : A, B, C, dan D dengan hanya satu jawaban yang paling benar.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini sebagai penguat data yang diperoleh selama observasi. Dokumentasi berupa dokumen daftar nama peserta didik, serta berupa foto-foto pelaksanaan pembelajaran maupun aktivitas peserta didik saat pembelajaran.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan agar data yang sudah terkumpul tersebut dapat dianalisis untuk kemudian ditarik kesimpulan akhir. Analisa data dalam penelitian ini yaitu:

1. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif disini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua. Selain itu, analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar dengan menggunakan model Discovery Learning yang diperoleh peserta didik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Menentukan Range (jangkauan) : Nilai tertinggi – Nilai terendah b. Menentukan jumlah kelas interval : 1+(3,3)log N

c. Menentukan Panjang Kelas : Range/jumlah Kelas d. Menentukan Persentase (%) : P = x 100%

e. Membuat tabel distribusi frekuensi

Adapun kategori pemahaman konsep siswa menurut Departemen Pendidikan Nasional sebagai berikut:

Kategori Hasil Belajar Rumus

Sangat Rendah X ≤ M – 1,5SD

Rendah M – 1,5SD < X ≤ M – 0,5SD

Sedang M – 0,5SD < X ≤ M + 0,5SD

Tinggi M + 0,5SD < X ≤ M +1,5SD

Keterangan :

M : Mean (rumus

) SD : Standar Deviasi

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik Inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji kebenaran dan menjawab rumusan masalah yang ke-3. Berikut langkah-langkah analisis statistik inferensial:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil test peserta didik itu berdistribusi normal atau tidak. Untuk Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode (Shapiro Wilk) berdasarkan Ms. Excel (dengan taraf signifikan t-tabel Shapiro Wilk = 0,91).

Dasar pengambilan keputusan Shapiro Wilk yaitu jika nilai T3 > dari t-tabel Shapiro Wilk, maka data berdistribusi normal. Tapi jika nilai T3 < dari t-tabel Shapiro Wilk, maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji hipotesis

30

Bila sampel berkolerasi/berpasangan (Uji Paired Sampel Test), misalnya membandingkan sebelum dan sesudah eskperimen. Dalam penelitian ini, hipotesis dengan menggunakan Ms.Excel. Adapun kriteria pengujiannya adalah membandingkan besarnya t-hitung hasil test peserta didik dengan t-tabel pada taraf signifikansi 1,7171.

a. Jika t-hitung > t-tabel, maka Hipotesis Alternatif (Ha) diterima.

b. Jika t-hitung < t-tabel, maka Hipotesis Nihil (Ho) ditolak G. Sistematika Penulisan

Adapun skripsi ini terdiri dari 5 bab, secara garis besar yang meliputi beberapa bagian, sebagai berikut:

1. Bab Pertama

Bab pertama berisi pendahuluan, yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, hipotesis, defenisi oprasional dan ruang lingkup penelitian, kajian pustaka.

Pada Pada latar belakang membahas tentang problematika pendidikan lebih khusus pada pembelajaran bahasa Arab. Pada rumusan masalah diperoleh setelah membaca latar belakang, pada penelitian ini terdapat 1 masalah yang telah ditulis dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis berisi dugaan sementara peneliti. defenisi oprasioanal dan ruang lingkup penelitian untuk membatasi penelitian ini dan membahas tentang defenisi dari masing-masing variable yang merupakan pendapat peneliti itu sendiri sedangkan kajian pustaka berisi penelitian yang telah dilakukan perbedaan dan juga persamaan penelitian yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan.

2. Bab kedua

Bab kedua yaitu berisi tentang landasan teori yang membahas tentang model Discovery Learning dan Pembelajaran bahasa Arab. Pada bab ini dijelaskan tentang

apa itu metode dan dijelaskan juga bagaimana pelaksanaan pembelajaran Discovery Learning dan kelebihan dan kekuranganya.

3. Bab ketiga

Bab ketiga yaitu berisi tentang metodologi penelitian, bagaimana penelitian ini akan dilakukan, jenis, desain metode penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis metode yang digunakan adalah Pre experiment design, instrument pada penelitian ini menggunakan pretest dan posttest one group design yang berisi lembar soal. Di bab ini juga membahas tentang tujuan dan manfaat dilakukannya penelitian ini, dan meliputi daftar pustaka.

4. Bab Empat

Pada bab keempat berisi hasil penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, pada bab inilah akan diketahui apakah peneliti berhasil menerapkan model Discovery Learning atau tidak kepada siswa

5. Bab Lima

Pada bab kelima berisi penutup yang meliputi kesimpulan, implikasi dan lampiran-lampiran.

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

MTs Pondok Pesantren Darul Aman merupakan salah satu Pesantren yang ada di Kabupaten Takalar, yang berdiri pada tahun 2011. Pondok Pesantren Darul Aman Takalar ini berupa cabang dari Pondok Pesantren Darul Aman yang ada di Makassar. Adapun belajar mengajar di pesantren ini menggunakan kurikulum yang berlaku di tambah dengan ilmu agama.

MTs Pondok Pesantren Darul Aman Takalar memiliki staf pengajar dan guru yang kompeten pada bidang pelajarannya masinga-masing. Tersedia juga berbagai fasilitas seperti ruang kelas, asrama, perpustakan, lapangan olahraga, lab. Komputer, kantin, masjid dan lainnya.

MTs Pondok Pesantren Darul Aman Takalar yang berlokasi di Dusun Tamaona, lengkese, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, 92261. Suasananya sangat nyaman dalam hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar.

MTs Pondok Pesantren Darul Aman Takalar sebagai lembaga pendidikan di wilayah kabupaten Takalar memiliki visi dan misi, visinya adalah “Pembaharuan Pemberdayaan dan Kemandirian menuju Pencerahan sehingga unggul dalam prestasi, berakar pada nilai-nilai Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW serta budaya bangsa”.

Sedangkan misinya adalah sebagai berikut : “a) Meningkatkan mutu Pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan IPTEK. b) Meningkatkan

prestasi dibidang kurikuler dan ekstrakurikuler. c) Mencetak generasi yang berakhlaq mulia, cakap, cerdas, terampil, sehat, percaya pada diri, berguna bagi diri, Pondok Pesantrennya, Masyarakat, Bangsa dan Negara.”

2. Deskripsi data hasil penelitian

Hasil penelitian ini merupakan jawaban dari ketiga rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya yang kemudian dapat menguatkan hipotesis atau jawaban sementara. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti di Pondok Pesantren Darul Aman Takalar, maka diperoleh data sebagai berikut:

a) Hasil Test Peserta didik Sebelum Penerapan Model Discovery Learning Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas VII Pondok Pesantren Darul Aman Takalar. Peneliti mengumpulkan data dari instrumen berupa tes pilihan ganda melalui hasil Pre-Test peserta didik, didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.1

DATA HASIL PRE TEST

No. Nama Nilai Pre – Test

1. Irma yanti 40

2. Nurul Najwa Syahrir 60

3. Ameliah Nur Fadillah 50

4. Atika Azahra 30

5. Safira Muyassarah Salam 45

34

6. Nurul Hidayah 40

7. Nur Safwah Azzahra 15

8. Andi Anaya Naumi 20

9. Nur Islamiyah 25

10. Nurul Aisya 45

11. Halimah Nur Alifya 35

12. Annida Asyifah 50

13. Arqan Nur Muhammad 30

14. Muh. Fitrah Fathullah. G 35

15. Fahri Al- Mubarak 15

16. Aqila Fauzan 45

17. Andi. Muh Didrika Murala Fajrin 30

18. Muh. Akhdan Hafizh 40

19. Aidil Farisal Al-Fatih 70

20. Muh. Fatih Farhan 40

21. Muh. Kadafi 35

22. Rahmat Hidayat 25

Berdasarkan data di atas dapat dilihat nilai hasil test peserta didik sebelum mendapat perlakuan dengan model Discovery Learning. Pada penelitian ini terdapat 22 peserta didik yang mengikuti pre-test.

Adapun pengolahan nilai statistik deskritiptifnya berdasarkan olah data Ms.

Excel :

Tabel 4.2

ANALISIS DESKRIPTIF DATA HASIL PRE-TEST

jumlah sampel 22

Max 70

Min 15

jumlah kelas (K) 6

panjang kelas (R/K) 11

Mean 37

SD (Standar Deviasi) 14

Range 55

Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, hasil pemberian pre-test kepada peserta didik mata pelajaran bahasa Arab memiliki rata-rata yaitu 37. Kemudian nilai tertinggi pada pre-test yaitu skor 70 dan nilai terendah pada pre-test ini yaitu 15.

36

Tabel 4.3

DISTRIBUSI FREKUENSI DATA HASIL PRE TEST Interval frekuensi Persentase

15 – 25 5 23%

26 – 36 6 27%

37 – 47 7 32%

48 – 58 2 9%

59 – 69 1 5%

70 – 80 1 5%

N 22 100%

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh peserta didik itu bervariasi. Untuk nilai 15 – 25 terdapat 5 orang dengan persentase 23%, untuk nilai 26 – 36 terdapat 6 orang dengan persentase 27%, untuk nilai 37 – 47 terdapat 7 orang dengan persentase 32%, untuk nilai 48 – 58 terdapat 2 orang dengan persentase 9%, untuk nilai 59 – 69 terdapat 1 orang dengan persentase 5%, dan yang terakhir yaitu dengan nilai 70 – 80 terdapat 1 orang dengan persentase 5%.

Tabel 4.4

KATEGORISASI DATA HASIL PRE TEST

Rumus Skor Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)

Mean - 1(SD) 24 rendah X < 20 3 14%

Mean + 1(SD) 51 Sedang 25 < - x < 50 17 77%

Tinggi X > = 50 2 9%

Jumlah 22 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa presentase skor hasil test sebelum mendapatkan perlakuan dengan model Discovery Learning sebesar 14%

berada dalam kategori rendah, kategori sedang sebesar 77%, dan kategori tinggi sebesar 9%.

Berikut adalah diagram batang kategorisasi hasil Pre-Test:

Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Hasil Pre-Test Peserta Didik

b) Hasil Test Peserta Didik Setelah Penerapan Model Discovery Learning Setelah peneliti melakukan proses pembelajaran kemudian diberikan kembali instrumen berupa tes pilihan ganda melalui post-test, didapatkan data sebagai berikut:

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Rendah Sedang Tinggi

Kategorisasi Hasil Pre-Test

3 17 2

38

Tabel 4.5

DAFTAR HASIL POST TEST

No. Nama Nilai Post – Test

1. Irma yanti 95

2. Nurul Najwa Syahrir 95

3. Ameliah Nur Fadillah 95

4. Atika Azahra 90

5. Safira Muyassarah Salam 75

6. Nurul Hidayah 90

7. Nur Safwah Azzahra 95

8. Andi Anaya Naumi 70

9. Nur Islamiyah 70

10. Nurul Aisya 75

11. Halimah Nur Alifya 85

12. Annida Asyifah 80

13. Arqan Nur Muhammad 100

14. Muh. Fitrah Fathullah. G 80

15. Fahri Al- Mubarak 80

16. Aqila Fauzan 90

17. Andi. Muh Didrika Murala Fajrin 85

18. Muh. Akhdan Hafizh 100

19. Aidil Farisal Al-Fatih 95

20. Muh. Fatih Farhan 90

21. Muh. Kadafi 85

22. Rahmat Hidayat 100

Berdasarkan data di atas dapat dilihat nilai hasil post-test peserta didik setelah mendapat perlakuan dengan model Discovery Learning. Pada penelitian ini terdapat 22 peserta didik yang mengikuti post-test.

Adapun pengolahan nilai statistik deskriptifnya berdasarkan olah data Ms.

Excel :

40

Tabel 4.6

ANALISIS DESKRIPTIF DATA HASIL POST TEST

jumlah sampel 22

max 100

Min 70

jumlah kelas (K) 6

panjang kelas (R/K) 5

Mean 87

SD (Standar Deviasi) 9

Range 30

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif diatas, hasil pemberian post-test kepada peserta didik mata pelajaran Bahasa Arab memiliki rata-rata yaitu 87.

Kemudian nilai tertinggi pada post-test yaitu 100 dan nilai terendah pada post-test yaitu 70. Artinya rata-rata nilai peserta didik mengalami kenaikan sebanyak 50 poin pada nilai post-test.

Tabel 4.7

DISTRIBUSI FREKUENSI DATA HASIL POST TEST interval frekuensi Persentase

70 - 74 2 9%

75 - 79 2 9%

80 - 84 3 14%

85 - 89 3 14%

90 - 94 4 18%

95 - 100 8 36%

N 22 100%

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh peserta didik itu bervariasai. Untuk nilai 70 – 74 terdapat 2 orang dengan persentase 9%, untuk nilai 75 – 79 terdapat 2 orang dengan persentase 9%, untuk nilai 80 – 84 terdapat 3 orang dengan persentase 14%, untuk nilai 85 – 89 terdapat 3 orang dengan persentase 14%, untuk nilai 90 – 94 terdapat 4 orang dengan persentase 18%, dan untuk nillai 95 – 100 terdapat 8 orang dengan persentase 36%.

Tabel 4.8

KATEGORISASI DATA HASIL POST TEST

Rumus Skor Kategori Interval Frekuensi Persentase

Mean - 1(SD) 78 rendah X < 75 2 9%

Mean +

1(SD) 97 Sedang 75 < - x < 95 17 77%

Tinggi X > = 97 3 14%

Jumlah 22 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa presentase skor hasil test setelah mendapatkan perlakuan dengan model Discovery Learning sebesar 9% berada dalam kategori rendah, kategori sedang sebesar 77%, dan kategori tinggi sebesar 14%.

Berikut adalah diagram batang kategorisasi hasil Post-Test:

42

Gambar 4.2 Diagram Kategorisasi Hasil Post-Test Peserta Didik

c) Apakah penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan pembelajaran bahasa Arab di kelas VII Pondok Pesantren Darul Aman ?

Bagian ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang ketiga pada penelitian ini yaitu dengan cara melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil test sebelum mendapat perlakuan dan setelah mendapat perlakuan.

Berikut adalah tabel perbandingan hasil Pre-Test dan Post-Test:

Tabel 4.9

PERBANDINGAN HASIL PRE-TEST DAN POST-TEST

No. Nama Peserta Didik Nilai Pre-Test

Nilai Post- Test

1. Irma yanti 40 95

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Rendah Sedang Tinggi

Kategorisasi Hasil Post-Test

2 17 3

2. Nurul Najwa Syahrir 60 95

3. Ameliah Nur Fadillah 50 95

4. Atika Azahra 30 90

5. Safira Muyassarah Salam 45 75

6. Nurul Hidayah 40 90

7. Nur Safwah Azzahra 15 95

8. Andi Anaya Naumi 20 70

9. Nur Islamiyah 25 70

10. Nurul Aisya 45 75

11. Halimah Nur Alifya 35 85

12. Annida Asyifah 50 80

13. Arqan Nur Muhammad 30 100

14. Muh. Fitrah Fathullah. G 35 80

15. Fahri Al- Mubarak 15 80

16. Aqila Fauzan 45 90

17. Andi. Muh Didrika Murala 30 85

44

18. Muh. Akhdan Hafizh 40 100

19. Aidil Farisal Al-Fatih 70 95

20. Muh. Fatih Farhan 40 90

21. Muh. Kadafi 35 85

22. Rahmat Hidayat 25 100

Pada bagian ini dilakukan analisis statistik inferensial untuk mengetahui apakah penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan pembelajaran bahasa Arab kelas VII di Pondok Pesantren Darul Aman.

Adapun analisis statistik inferensial sebagai berikut:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil test peserta didik itu terdistribusi normal atau tidak. Untuk Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode (Shapiro Wilk) berdasarkan Ms. Excel (dengan taraf signifikan t-tabel Shapiro Wilk = 0,91). Rumus Shapiro Wilk sebagai berikut :

[∑ ( )] ∑ ( )

Keterangan :

Xi = Angka ke-i pada data X = Rata-rata data

Dasar pengambilan keputusan Shapiro Wilk yaitu jika nilai T3 > dari t-tabel Shapiro Wilk, maka data terdistribusi normal. Tapi jika nilai T3 < dari t-tabel Shapiro Wilk, maka data terdistribusi tidak normal.

Tabel 4.10 Mencari Nilai D (Pre-Test)

No. Pre-Tes Xi - X Bar (Xi - X Bar)^2

1 15 -22,2727 496,0743802

2 15 -22,2727 496,0743802

3 20 -17,2727 298,3471074

4 25 -12,2727 150,6198347

5 25 -12,2727 150,6198347

6 30 -7,27273 52,89256198

7 30 -7,27273 52,89256198

8 30 -7,27273 52,89256198

9 35 -2,27273 5,165289256

10 35 -2,27273 5,165289256

11 35 -2,27273 5,165289256

12 40 2,727273 7,438016529

13 40 2,727273 7,438016529

14 40 2,727273 7,438016529

15 40 2,727273 7,438016529

16 45 7,727273 59,7107438

17 45 7,727273 59,7107438

18 45 7,727273 59,7107438

19 50 12,72727 161,9834711

20 50 12,72727 161,9834711

21 60 22,72727 516,5289256

22 70 32,72727 1071,07438

jumlah 820

X bar 37,2727

Nilai D 3886,364

Tabel 4.11 Mencari Nilai T3 (Pre-Test)

Dokumen terkait