• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebelum peneliti menyusun proposal penelitian, peneliti telah melakukan penelusuran dari berbagai literatur yang ada, baik berupa skripsi, jurnal, karya ilmiah atau lainnya yang relavan atau memiliki keterkaitan dengan fokus permasalahan yang sedang di teliti. Beberapa referensi relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Hasil Test Peserta Didik Sebelum dan Setelah Mendapatkan Perlakuan Penerapan Model Discovery Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

52

Hasil analisis deskriptif penelitian yang telah dilakukan pada kelas VII bahwa dengan jumlah sebanyak 22 peserta didik. Diperoleh data hasil test peserta didik melalui analisis deskriptif dengan jumlah soal pilihan ganda sebanyak 20 nomor.

Berdasarkan hasil analisis data pre-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata secara keseluruhan yaitu 37. Nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 70, dan nilai terendah yaitu 15. Setelah dilakukan post-test, hasil test peserta didik mengalami peningkatan. Hasil post-test menunjukkan bahwa nilai rata-rata secara keseluruhan yaitu 87. Nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 100, dan nilai terendah yang diperoleh yaitu 70.

Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat dikatakan bahwa penerapan model Discovery Learning dalam pembelajaran bahasa Arab kelas VII di Pondok Pesantren Darul Aman Takalar tergolong baik dan termasuk kategori sedang. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata yang mengalami peningkatan secara signifikan, dimana perolehan nilai rata-rata pretest yaitu sebesar 70 namun setelah diajarkan dengan model Discovery Learning diperoleh nilai rata-rata 87. maka dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,” Terdapat peningkatan dalam belajar peserta didik melalui penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning. Hasil Penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian pertama dari Moh. Zainul Muttaqin yang berjudul “Penerapan Discovery Learning dengan Media Kartu Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Arab Kelas V MI. BI’RUL ULUM Sidoarjo”35

Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang dihadapi peserta didik kelas V MI. BI’RUL ULUM Kec. Gedangan Kab. Sidoarjo Jawa Timur, yakni kurangnya motivasi dalam pembelajaran Bahasa Arab. Hal ini disebabkan dalam

35Moh. Zainul Muttaqin, “penerapan discovery learning dengan media kartu untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa Arab”, Jurnal Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam (Palangka Raya: Prodi Pendidikan Profesi Guru IAIN, 2022).

proses pembelajaran guru masih menggunakan metode yang sifatnya konfensional yakni ceramah dan pemberian tugas. Hal tersebut dapat dilihat dari perolehan skor rata-rata kelas yang hanya mencapai 65. setelah menerapkan strategi Model Pembelajaran Discovery Learning menggunakan kartu pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata 65, pada siklus I diperoleh nilai 79,4 (kategori cukup) belum memncapai indikator kinerja, sedangkan pada siklus II memperoleh nilai 84,3 (kategori baik), sudah mencapai indikator kinerja. maka dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,” Terdapat peningkatan motivasi belajar peserta didik melalui penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan media kartu. Tujuan dari penelitian ini Mendiskripsikan penerapan discovery learning dengan menggunakan media kartu di kelas V MI. Bi’rul Ulum Sidoarjo. Dan Untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa Arab pada peserta didik kelas V MI. Bi’rul Ulum Sidoarjo.

Adapun hasil Penelitian kedua oleh Theresia Inovia Astuti, dkk. Dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Biologi Peserta Didik Kelas VII SMPN 15 Kota Bengkulu”.36

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan peserta didik serta meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model Dicovery Learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I rata-rata skor observasi guru adalah 20,5 yang termasuk kriteria cukup, sedangkan rata-rata skor observasi peserta didik adalah 20 yang termasuk kriteria cukup. Sedangkan pada siklus II rata- rata skor observasi guru adalah 29,5 yang termasuk kriteria baik, sedangkan rata-rata skor observasi peserta didik adalah 27,5 yang termasuk kriteria baik. Data hasil

36Theresia Inovia Astuti, dkk. “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Biologi Siswa kelas VII SMPN 15 kota Bengkulu”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 2, 2018.

54

belajar pada siklus I dianalisis berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal dan di peroleh persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I yaitu 54,5% dengan kriteria belum tuntas dan pada siklus 2 nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi 84,7 % dengan kriteria tuntas. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa penelitian dengan menggunakan model Discovery Learning dapat meningkatkan aktivitas guru, aktivitas peserta didik dan hasil belajar peserta didik kelas VII.B SMPN 15 Kota Bengkulu.

2. Penerapan Model Discovery Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Kelas VII Pondok Pesantren Darul Aman Takalar

Dari hasil analisis deskriptif dalam pembelajaran bahasa Arab peserta didik, dapat di ketahui bahwa penerapan Discovery Learning dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas VII, secara kuantitatif, rata-rata nilai hasil pre-test peserta didik adalah 70, sedangkan rata-rata nilai hasil post-test peserta didik adalah 87. Seteah dilakukan dengan uji t-test, maka diperoleh t-hitung (15,9326) lebih besar dari t-tabel (1,7171).

Dengan demikian, Hipotesis (Ha) diterima dan Hipotesis Nihil (Ho) di tolak. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya model Discovery Learning ini dapat meningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab kelas VII Pondok Pesantren Darul Aman Takalar.

Secara Teoritis dapat dipahami bahwa model Discovery Learning yaitu proses mental dimana peserta didik mampu menyesuaikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong- golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan teknik ini peserta didik dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan

intruksi.37 Kelebihan model Discovery Learning ini yang pertama adalah Mengembangkan potensi intelektual, kedua adalah belajar untuk menemukan sesuatu, ketiga adalah Mengembangkan motivasi peserta didik. Keempat adalah Dapat melatih peserta didik dalam memecahkan persoalan, kelima adalah Dapat menimbulkan keingintahuan peserta didik, dan terakhir adalah Membuat ingatan lebih lama dikarenakan peserta didik menemukan sendiri dan peserta didik akan ingat akan apa yang telah dipelajari. Model Discovery Learning ini sangat bagus digunakan dalam pembelajaran bahasa.

37Septian Wahyu Tumurun, Model Pembelajaran Discovery Learning, Jurnal Pena Ilmiah:

Vol. 1, No. 1 Mact-Agustus 2016.

BAB V

Dokumen terkait