Halaman – 5/124– Page
31. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 31. INCOME TAX (continued) c. Beban pajak penghasilan b. Income tax expense
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak seperti yang disajikan sebagai laba/rugi dengan beban pajak penghasilan kini adalah:
The reconciliation between income before tax, as shown in profit/loss, with current year income tax expense are as follows:
2018 2017
3 Bulan/ 3 Bulan/
Months Months
Bank CIMB Niaga Bank CIMB Niaga
Pajak kini (102,547) (160,565) Current tax
Pajak tangguhan (212,661) (58,053) Deferred tax
(315,208)
(218,618)
Anak perusahaan Subsidiaries
Pajak kini (22,172) (447) Current tax
Pajak tangguhan (6,023) (941) Deferred tax
(28,195)
(1,388)
Konsolidasian Consolidated
Pajak kini (124,719) (161,012) Current tax
Pajak tangguhan (218,684) (58,994) Deferred tax
(343,403)
(220,006) 31 Maret/March
31. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 31. INCOME TAX (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued)
Penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasi merupakan dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Badan Perseroan.
Taxable income results reconciliation are the basis in filing the Company’s annual Tax Return (SPT) of Corporate Income Tax.
31 Desember/
2018 2017 December 2017
3 Bulan/ 3 Bulan/ 12 Bulan/
Months Months Months
Laba konsolidasian sebelum pajak 1,220,106 859,554 4,155,020 Consolidated income before tax
Laba sebelum pajak- Income before tax-
Anak perusahaan (157,379) (6,246) (149,856) Subsidiaries
Laba sebelum pajak- Income before tax-
Bank CIMB Niaga 1,062,727 853,308 4,005,164 Bank CIMB Niaga
Perbedaan temporer Temporary differences
Perbedaan antara komersial Differences between commercial
dan fiskal pada: and fiscal amounts on:
Beban penyusutan aset tetap (4,920) (56,715) (237,124) Fixed asset depreciation (Keuntungan)/ Kerugian yang belum
direalisasi atas perubahan Unrealised (gains)/ losses from
nilai wajar efek untuk changes in fair value
tujuan diperdagangkan (22,265) 23,159 25,028 of trading securities Beban cadangan kerugian
penurunan nilai (645,981) (35,921) 109,010 Allowance for impairment losses
Cadangan tunjangan bonus, Accrued bonus, vacation
THR, dan tantiem (70,861) (98,392) 48,182 pay, and tantiem
Lain-lain 13,383 (64,342) (98,784) Others
(730,644)
(232,211) (153,688)
Perbedaan tetap Permanent differences
Perbedaan antara komersial Differences between commercial
dan fiskal pada: and fiscal amounts on:
Beban lain yang tidak dapat
diperhitungkan untuk tujuan Other non deductible
perpajakan 77,134 22,716 143,506 expense
(Keuntungan)/kerugian penjualan aset tetap (9) 35 (608) (Gains)/losses on sale of fixed assets
Lain-lain 981 (1,589) 730 Others
78,106
21,162 143,628
Penghasilan kena pajak 410,189 642,259 3,995,104 Taxable income
Beban pajak penghasilan (kini) 102,547 160,565 998,776 Income tax expense (current)
Dikurangi: Less:
Pajak dibayar dimuka (494,284) (338,908) (843,399) Prepaid tax
(Uang muka)/hutang pajak penghasilan badan (Prepaid)/payable of corporate
(pasal 29) income tax (article 29)
(lihat Catatan 31a dan 31b) (391,737) (178,343) 155,377 (refer to Note 31a and 31b) 31 Maret/March
Halaman – 5/126– Page
31. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 31. INCOME TAX (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued)
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini,jumlah penghasilan kena pajak pada tanggal 31 Desember 2017 didasarkan atas perhitungan sementara, karena bank belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan
In these consolidated financial statements, the amount of taxable income is based on preliminary calculations, as the bank has not yet submitted its corporate income tax returns.
Perhitungan perpajakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sesuai dengan SPT Bank CIMB Niaga.
The calculation of income tax for the year ended 31 December 2017 conforms with Bank CIMB Niaga’s annual tax return.
d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan – bersih d. Deferred tax asset (liabilities)– net 31 Desember/
2018 2017 December 2017
3 Bulan/ 3 Bulan/ 12 Bulan/
Months Months Months
Laba konsolidasian sebelum pajak 1,220,106 859,554 4,155,020 Consolidated income before tax
Beban pajak penghasilan sesuai Income tax expense at effective
tarif pajak 305,027 214,889 1,038,755 tax rates
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Tax effect of permanent differences:
Beban lain yang tidak dapat diperhitungkan untuk tujuan
perpajakan 19,284 5,679 35,877 Other non deductible expense
Perbedaan tarif pajak atas Differences on tax rate from
laba penjualan aset tetap (2) 9 (152) gain on sale of fixed assets
Lain-lain 19,094 (571) 102,802 Others
38,376
5,117 138,527
Jumlah beban pajak 343,403 220,006 1,177,282 Total tax expense 31 Maret/March
Dibebankan ke pendapatan Dikreditkan/ komprehensif lainnya/
(dibebankan) Charged
ke laba/rugi/ to other
1 Januari/ Credit/(charged) comprehensive 31 Maret/
January to profit/loss income March
Aset/(liabilitas) pajak tangguhan: Deferred tax assets/(liabilities):
Beban penyusutan aset tetap (257,948) (1,230) - (259,178) Fixed assets depreciation
Kerugian/(keuntungan) yang belum Unrealised losses/(gains) from
direalisasi atas perubahan nilai changes in fair value of
wajar efek-efek dan marketable securities
obligasi pemerintah - bersih (5,479) (5,566) 38,799 27,754 and government bonds - net Beban cadangan kerugian
penurunan nilai 237,577 (194,264) - 43,313 Impairment of losses
Cadangan tunjangan bonus, THR, Accrued bonus, vacation pay,
tantiem, dan kerugian aktuarial atas tantiem, and actuarial loss on post
program imbalan pasti 262,498 (17,715) - 244,783 employment benefits obligation
Lain-lain (58,799) 91 - (58,708) Others
Jumlah aset/(liabilitas) pajak tangguhan - bersih 177,849 (218,684) 38,799 (2,036) Total deferred tax assets/(liabilities) - net 31 Maret/March 2018
31. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 31. INCOME TAX (continued)
d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan – bersih (lanjutan) d. Deferred tax asset (liabilities) – net (continued)
e. Administrasi e. Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company calculates, determines, submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within 5 (five) years since the tax becomes due.
Dibebankan ke pendapatan Dikreditkan/ komprehensif lainnya/
(dibebankan) Charged
ke laba/rugi/ to other
1 Januari/ Credit/(charged) comprehensive 31 Desember/
January to profit/loss income Desember
Aset/(liabilitas) pajak tangguhan: Deferred tax assets/(liabilities):
Beban penyusutan aset tetap (198,667) (59,281) - (257,948) Fixed assets depreciation
Kerugian/(keuntungan) yang belum Unrealised losses/(gains) from
direalisasi atas perubahan nilai changes in fair value of
wajar efek-efek dan marketable securities
obligasi pemerintah - bersih 52,535 6,257 (64,271) (5,479) and government bonds - net Beban cadangan kerugian
penurunan nilai 290,324 (52,747) - 237,577 Impairment of losses
Cadangan tunjangan bonus, THR, Accrued bonus, vacation pay,
tantiem, dan kerugian aktuarial atas tantiem, and actuarial loss on post
program imbalan pasti 189,027 12,046 61,425 262,498 employment benefits obligation
Lain-lain (36,720) (22,239) 160 (58,799) Others
Jumlah aset pajak tangguhan - bersih 296,499 (115,964) (2,686) 177,849 Total deferred tax asset - net 31 Desember/December 2017
Halaman – 5/128– Page
31. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 31. INCOME TAX (continued) f. Surat ketetapan pajak f. Tax assessment letters
Tahun fiskal 2008 eks PT Bank Lippo Tbk Fiscal year 2008 ex PT Bank Lippo Tbk Pada tanggal 17 September 2010, sebagai kelanjutan
dari audit pajak yang dilakukan oleh kantor pajak atas tahun fiskal 2008 terkait dengan eks PT Bank Lippo Tbk, Bank CIMB Niaga menerima Surat Ketetapan Pajak untuk tahun pajak 2008 yang menyatakan kurang bayar atas pajak penghasilan badan pasal 29, pajak penghasilan pasal 23, 4(2), 26, dan 21, dan pajak pertambahan nilai dengan jumlah Rp 537.348 (termasuk denda dan sanksi administrasi). Setelah melakukan evaluasi atas surat ketetapan pajak tersebut dan walaupun Bank CIMB Niaga tidak setuju terhadap sebagian temuan tersebut, Bank CIMB Niaga telah membayar seluruh pajak kurang bayar tersebut pada tanggal 14 Oktober 2010. Pada tanggal 10 Desember 2010, Bank CIMB Niaga telah mengajukan keberatan kepada kantor pajak dan atas keberatan tersebut dilakukan banding pada Pengadilan Pajak. Pajak kurang bayar sebesar Rp 537.348 tersebut dicatat sebesar Rp 479.411 pada akun uang muka pajak dan sebesar Rp 57.937 pada akun beban bukan operasional tahun 2010.
On 17 September 2010, as a result of tax audit conducted by the tax authority in respect of fiscal year 2008 related with ex PT Bank Lippo Tbk, Bank CIMB Niaga has received the tax assessment letter for the fiscal year 2008 which stated that there was an underpayment of corporate income tax article 29, income tax articles 23, 4(2), 26, and 21, and value added tax with total amounting to Rp 537,348 (include penalty and administrative charges). After evaluating the tax assessment letter, and even though Bank CIMB Niaga did not agree to some tax findings, Bank CIMB Niaga has already paid to the tax office full underpayment amount on 14 October 2010. On 10 December 2010, Bank CIMB Niaga has submitted the tax objection letter to the tax office and subsequently the objection has been submitted to Tax Court. The above underpayment of tax amounted to Rp 537,348 has been recorded as prepaid taxes and non-operating expenses amounted to Rp 479,411 and Rp 57,937, respectively in 2010.
Berikut ini ringkasan sengketa dan banding yang diajukan:
Below is the summary of the dispute and appeal:
Tahun fiskal/ Fiscal year
Jenis pajak/
Tax type
Jumlah/
Amount
Status Masih tercatat sebagai pajak
dibayar dimuka/ Still recorded as prepaid taxes 2008 eks PT Bank Lippo
Tbk/ 2008 ex PT Bank Lippo Tbk
Pajak penghasilan pasal 26/ Income tax article 26
2,600 Dimenangkan oleh Bank di Pengadilan Pajak dan pengembalian sebesar Rp 2.600 telah diterima. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah mengajukan Memo Peninjauan Kembali (PK) ke tingkat Mahkamah Agung pada tanggal 5 Juni 2013/
Was won by the Bank at Tax Court and the refund amounting to Rp 2,600 has been received. Director General of Taxation (DGT) has submitted Memo of Reconsideration Review to Supreme Court on 5 June 2013
-
Pajak pertambahan nilai (PPN)/
Value added tax (VAT)
9,652 Dimenangkan oleh Bank di Pengadilan Pajak dan pengembalian sebesar Rp 9.652 telah diterima. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah mengajukan Memo Peninjauan Kembali (PK) ke tingkat Mahkamah Agung pada tanggal 23 Mei 2014.
Sisa pengembalian yang belum diterima ini masih tercatat sebagai pajak dibayar dimuka pada tanggal 31 December 2017/ Was won by the Bank at Tax Court and the refund amounting to Rp 9,652 has been received. Director General of Taxation (DGT) has submitted Memo of Reconsideration Review to Supreme Court on 23 May 2014. The remaining unreceived refund is still recorded as prepaid taxes as at 31 December 2017
-
Pajak penghasilan pasal 23 dan 26/
Income tax articles 23 and 26
52,034 Dimenangkan oleh Bank di Mahkamah Agung dan pengembalian sebesar Rp 53,018 telah diterima/ Was won by the Bank at Supreme Court and the refund amounting to Rp 53,018 has been received
-
Pajak penghasilan badan pasal 29, pajak penghasilan pasal 4(2) dan 21/ Corporate income tax article 29, income tax articles 4(2) and 21
34,949 Dimenangkan oleh Bank di Pengadilan Pajak dan pengembalian sebesar Rp 35,140 telah diterima. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah mengajukan Memo Peninjauan Kembali (PK) ke tingkat Mahkamah Agung pada tanggal 25 Februari 2015/ Was won by the Bank at Tax Court and the refund amounting to Rp 35,140 has been received. Director General of Taxation (DGT) has submitted Memo of Reconsideration Review to Supreme Court on 25 February 2015
-
Pajak pertambahan nilai (PPN)/
Value added tax (VAT)
380,176 Kalah di Pengadilan Pajak dan Bank telah mengajukan Memo Peninjauan Kembali (PK) ke tingkat Mahkamah Agung pada tanggal 22 Mei 2014/ Lost in Tax Court and the Bank has submitted Memo of Reconsideration Review to Supreme Court on 22 May 2014
380,176
479,411 380,176
Proses sengketa dan banding/ The process of the dispute and appeal
31. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 31. INCOME TAX (continued)
f. Surat ketetapan pajak (lanjutan) f. Tax assessment letters (continued) Tahun fiskal 2008 eks PT Bank Niaga Tbk Fiscal year 2008 ex PT Bank Niaga Tbk Pada tanggal 2 Desember 2011, sebagai kelanjutan
dari audit pajak yang dilakukan oleh kantor pajak atas tahun fiskal 2008 terkait dengan eks PT Bank Niaga Tbk, Bank CIMB Niaga menerima Surat Ketetapan Pajak yang menyatakan kurang bayar atas Pajak Penghasilan Badan Pasal 29, Pajak Penghasilan Pasal 23, 4(2), 26, dan 21, dan Pajak Pertambahan Nilai dengan jumlah Rp 341.212 (termasuk denda dan sanksi administrasi). Setelah melakukan evaluasi atas surat ketetapan pajak tersebut dan walaupun Bank CIMB Niaga tidak setuju terhadap sebagian temuan tersebut, Bank CIMB Niaga telah membayar seluruh kurang bayar pajak tersebut pada tanggal 30 Desember 2011. Kurang bayar pajak sebesar Rp 341.212 tersebut dicatat masing-masing sebesar Rp 303.867 pada akun uang muka pajak, Rp 31.402 pada akun beban bukan operasional, dan Rp 5.943 pada akun beban pajak penghasilan tahun 2011.
On 2 December 2011, as a result of tax audit conducted by the tax authority in respect of fiscal year 2008 related with ex PT Bank Niaga Tbk, Bank CIMB Niaga has received the tax assessment letter which stated that there was an underpayment of corporate income tax article 29, income tax articles 23, 4(2), 26, and 21, and value added tax with total amounting to Rp 341,212 (include penalty and administrative charges). After evaluating the tax assessment letter, and even though Bank CIMB Niaga did not agree to some tax findings, Bank CIMB Niaga has already paid to the tax office full underpayment amount on 30 December 2011. The underpayment of tax amounted to Rp 341,212 has been recorded as prepaid taxes, non-operating expenses, and income tax expense in 2011 amounted to Rp 303,867, Rp 31,402, and Rp 5,943, respectively.
Berikut ini proses sengketa dan banding yang
diajukan: Below is the summary of the dispute and appeal:
Tahun fiskal/ Fiscal year
Jenis pajak/
Tax type
Jumlah/
Amount
Status Masih tercatat sebagai pajak
dibayar dimuka/ Still recorded as prepaid taxes 2008 eks PT Bank Niaga
Tbk/ 2008 ex PT Bank Niaga Tbk
Pajak penghasilan pasal 23, 4(2), dan 21/ Income tax articles 23, 4(2), and 21
13,185 Tidak diajukan banding dan telah dicatat pada akun beban bukan operasional tahun 2013/ Were not appealed and have been recorded as non-operational expense in 2013.
-
Pajak penghasilan badan pasal 29/
Corporate income tax article 29
237,147 Diajukan banding sebesar Rp 204.761 sedangkan sisanya tidak diajukan banding sebesar Rp 32.386 telah dicatat sebagai beban pajak penghasilan dan beban bukan operasional tahun 2013 masing-masing sebesar Rp 21.883 dan Rp 10.503. Menang di Pengadilan Pajak dan pengembalian sebesar Rp 204.761 telah diterima oleh Bank pada tahun 2015. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah mengajukan Memo Peninjauan Kembali (PK) ke tingkat Mahkamah Agung pada tanggal 25 Februari 2015/ Had been appealed amounting to Rp 204,761 while the remaining amount of Rp 32,386 have been recorded as income tax expense and non-operational exepense in 2013 amounting to Rp 21,883 and Rp 10,503, respectively. Won at Tax Court and the refund amounting to Rp 204,761 has been received by Bank in 2015. Director General of Taxation (DGT) has submitted Memo of Reconsideration Review to Supreme Court on 25 February 2015.
-
Pajak penghasilan pasal 26/ Income tax article 26
29,470 Kalah di Pengadilan Pajak dan Bank telah mengajukan Memo Peninjauan Kembali (PK) ke tingkat Mahkamah Agung pada tanggal 25 Februari 2015.
Sampai dengan tanggal laporan ini pengembalian dari Direktorat Jenderal Pajak masih belum diterima./ Lost at Tax Court and the Bank has submitted Memo of Reconsideration Review to Supreme Court on 25 February 2015. Until the date of this report the refund has not been received.
29,470
Pajak pertambahan nilai (PPN)/
Value added tax (VAT)
24,065 Dimenangkan oleh Bank di Pengadilan Pajak dan dan pengembalian sebesar Rp 5.416 telah diterima. Nilai yang tidak diajukan banding sebesar Rp 17.917 telah dicatat sebagai beban non-operasional pada tahun 2015. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah mengajukan Memo Peninjauan Kembali (PK) ke tingkat Mahkamah Agung pada tanggal 25 Februari 2015. Sisa pengembalian yang belum diterima ini masih tercatat sebagai pajak dibayar dimuka pada tanggal 31 December 2016. Sampai dengan tanggal laporan ini pengembalian dari Direktorat Jenderal Pajak masih belum diterima/ Was won by the Bank at Tax Court and the refund amounting to Rp 5,416 has been received, while the remaining amount of Rp 17,917 has been recorded as non-operational expense in 2015. Director General of Taxation (DGT) has submitted Memo of
732 Proses sengketa dan banding/ The process of the dispute and appeal
Halaman – 5/130– Page
31. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 31. INCOME TAX (continued)
f. Surat ketetapan pajak (lanjutan) f. Tax assessment letters (continued) Tahun fiskal 2007 eks PT Bank Lippo Tbk Fiscal year 2007 ex PT Bank Lippo Tbk Pada tanggal 27 Desember 2013, sebagai kelanjutan
dari audit pajak yang dilakukan oleh kantor pajak atas tahun fiskal 2007 terkait dengan eks PT Bank Lippo Tbk, Bank CIMB Niaga menerima Surat Ketetapan Pajak yang menyatakan kurang bayar atas Pajak Penghasilan Badan Pasal 29, Pajak Penghasilan Pasal 23, 26, 4(2), 21, dan Pajak Pertambahan Nilai dengan jumlah Rp 179.947 (termasuk denda dan sanksi administrasi). Pada tanggal 24 Januari 2014 Bank CIMB Niaga melakukan pembayaran SKPKB sebesar Rp 179.947 dan dicatat sebagai biaya Pajak perseroan sebesar Rp 141, biaya koreksi dan denda Pajak sebesar Rp 68, sedangkan sebesar Rp 179.738 dicatat sebagai Biaya Dibayar Dimuka Pajak Perseroan atas hasil pemeriksaan Pajak yang tidak disetujui oleh Bank CIMB Niaga. Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
On 27 December 2013, as a result of tax audit conducted by the tax authority in respect of fiscal year 2007 related with ex PT Bank Lippo Tbk, Bank CIMB Niaga has received the tax assessment letter which stated that there was an underpayment of corporate income tax article 29, income tax articles 23, 26, 4(2), 21, and value added tax with total amount of Rp 179,947 (including penalty and administrative charges). Bank CIMB Niaga has paid the underpayment amounting to Rp 179,947 on 24 January 2014 and recorded Rp 141 as income tax expense, Rp 68 as tax penalty, and prepaid taxes amounting to Rp 179,738 on which the tax finding result is not agreed by Bank CIMB Niaga. The Bank has appealed To.Tax.Court.
Pada tanggal 31 Januari 2017, Pengadilan Pajak telah memutuskan sengketa Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dimenangkan seluruhnya oleh Bank CIMB Niaga, yaitu sebesar Rp 7.067. Pada tanggal 28 September 2017, Pengadilan Pajak telah memutuskan sengketa Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dimenangkan oleh Bank CIMB Niaga yaitu sebesar Rp 11.491 dan Pajak Penghasilan Pasal 4(2) yang dimenangkan sebagian oleh Bank CIMB Niaga yaitu sebesar Rp 6.312. Atas jumlah pajak yang dimenangkan tersebut, sampai dengan tanggal laporan ini pengembalian dari Direktorat Jenderal Pajak masih belum diterima.
On 31 January 2017, Tax Court has decided the dispute of income tax article 21 was entirely won by the Bank amounting Rp 7,067. On 28 September 2017, Tax Court has decided the dispute of income tax article 23 was entirely won by the Bank amounting Rp 11,491 and the dispute of income tax article 4(2) was partially won by the Bank amounting Rp 6,312. Until the date of this report the refund has not been received.
31. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 31. INCOME TAX (continued)
f. Surat ketetapan pajak (lanjutan) f. Tax assessment letters (continued)
Tahun fiskal 2011 Fiscal year 2011
Pada tanggal 30 November 2015, sebagai kelanjutan dari audit pajak yang dilakukan oleh kantor pajak atas tahun fiskal 2011 terkait dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak yang menyatakan kurang bayar atas Pajak Penghasilan Badan Pasal 29, Pajak Penghasilan Pasal 23, 4(2), 21 dan 26, dan Pajak Pertambahan Nilai dengan jumlah Rp 444.109 (termasuk denda dan sanksi administrasi).
Setelah melakukan evaluasi atas surat ketetapan pajak tersebut dan walaupun Bank CIMB Niaga tidak setuju terhadap sebagian temuan tersebut, Bank CIMB Niaga telah membayar seluruh kurang bayar pajak tersebut pada tanggal 29 Desember 2015 atas Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 dan Pajak Pertambahan Nilai masing-masing sebesar Rp 165 dan Rp 6.874, pada tanggal 30 Desember 2015 atas Surat Tagihan Pajak terhadap Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 2.229 dan pada tanggal 26 Februari 2016 terhadap sisa kekurangan kurang bayar yang harus dibayarkan sebesar Rp 434.805. Kurang bayar pajak sebesar Rp 444.109 tersebut dicatat masing- masing sebesar Rp 437.070 pada akun uang muka pajak dan Rp 7.039 pada akun beban bukan operasional tahun 2015. Bank telah mengajukan keberatan ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada tanggal 29 Februari 2016.
On 30 November 2015, as a result of tax audit conducted by the tax authority in respect of fiscal year 2011 related with PT Bank CIMB Niaga Tbk, Bank has received the tax assessment letter which stated that there was an underpayment of corporate income tax article 29, income tax articles 23, 4(2), 21 and 26, and value added tax with total amounting to Rp 444,109 (include penalty and administrative charges). After evaluating the tax assessment letter, and even though Bank CIMB Niaga did not agree to some tax findings, Bank CIMB Niaga has already paid to the tax office full underpayment amount on 29 December 2015 of corporate income tax article 29 and value added tax amounted to Rp 165 and Rp 6,874, respectively, on 30 December 2015 of Tax Billing of value added tax amounted to Rp 2,229 and on 26 February 2016 for the remaining underpayment amounted to Rp 434,805.
The underpayment of tax amounted to Rp 444,109 has been recorded as prepaid taxes and non-operating expenses amounting to Rp 437,070 and Rp 7,039, respectively in 2015. The Bank has submitted the appeal to Director General of Taxation (DGT) on 29 February 2016.
Pada tanggal 7 Desember 2016, DJP telah mengeluarkan Keputusan Keberatan atas PPh pasal 26 dimana DJP menolak seluruhnya atas keberatan yang diajukan oleh Bank, dan Bank telah mengajukan banding atas hasil keputusan keberatan PPh pasal 26 tersebut kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 3 Maret 2017.
Pada tanggal 23 Januari 2017, DJP mengeluarkan keputusan keberatan atas PPh pasal 4(2) yang menerima sebagian keberatan yang diajukan oleh Bank yaitu sebesar Rp 32.369. Pada tanggal 20 Februari 2017, DJP telah mengeluarkan Keputusan Keberatan atas PPh Badan pasal 29, PPh pasal 21 dan PPN, dimana atas PPh Badan pasal 29 DJP menerima sebagian keberatan yang diajukan oleh Bank yaitu sebesar Rp 74.975, sedangkan atas PPh pasal 21 dan PPN DJP menolak seluruh keberatan yang diajukan oleh Bank. Bank telah menerima pengembalian dana atas keputusan tersebut.
On 7 December 2016, decision letter from DGT has been received and rejected all the objection of income tax article 26 by the Bank and on 3 March 2017 Bank had been appealed to the Tax Court for all rejected of tax article 26.
On 23 January 2017, DGT has granted part the objection of the income tax article 4(2) amounting to Rp 32,369. On 20 February 2017, decision letters from DGT has been received for the Corporate Income Tax article 29, income tax article 21 and Value Added Tax, whereas for the Corporate Income Tax article 29 DGT has granted part of the objection amounting to Rp 74,975, whilst the objection of income tax article 21 and value added tax have been rejected all by DGT. The Bank has received the refund from the grants.