• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paparan Data Hasil Pelaksanaan Siklus II

Dalam dokumen meningkatkan pembelajaran membaca pemahaman (Halaman 53-63)

BAB I PENDAHULUAN

Bagan 2 Bagan 2 : Alur Penelitian Tindakan Pembelajaran Membaca Pemahaman Melalui Pendekatan ProsesModel Simulasi Kreatif Siswa Kelas VII SMP

G. Analisis Data

3. Paparan Data Hasil Pelaksanaan Siklus II

Berdasarkan hasil analisis data aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siklus I, disimpulkan bahwa pencapaian target aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman melalui penggunaan pendekatan proses model simulasi kreatif rata-rata Cukup (65,23 %). Hal ini tampak dari indikator yang muncul, baik pada tahap pra baca, saat baca maupun tahap pasca baca.

d. Refleksi Tindakan Siklus I pada Pembelajaran Membaca Pemahaman.

Berdasarkan hasil analisis data siklus I dilakukan refleksi. Refleksi dilakukan terhadap pembelajaran membaca pemahaaman dengan menggunakan pendekatan proses model simulasi kreatif. Data menunjukkan bahwa aktivitas proses pembelajaran guru dan siswa perlu ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan melalui format observasi untuk guru dan siswa. Upaya yang dilakukan adalah guru perlu memberikan motivasi agar siswa termotivasi dalam merespon pembelajaran yang diberikan oleh guru.

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti, observer dan guru kelas VII secara kolaboratif menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggukan pendekatan proses model simulasi kreatif dalam pembelajaran membaca pemahaman. Perencanaan tersebut disusun dan dikembangkan berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada pembelajaran siklus I. pada tahap pembelajaran siklus II ini lebih difokuskan pada kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I. Perencanaan tindakan terdiri atas (1). Menentukan tema/topik pembelajaran, (2). Menentukan tujuan pembelajaran, (3). Menentukan langkah- langkah KBM, (4). Memilih bahan/Materi pelajaran, (5). Menyusun alat tes hasil belajar, dan (6). Menyusun format observasi aktivitas guru dan siswa.

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan siklus II ini mengambil tema

“Cerita Pendek”. Dalam pembelajaran ini direncanakan dalam satu kali pertemuan, pertemuan ini difokuskan pada tahap pra baca, pertemuan kedua difokuskan pada tahap pasca baca.

b. Pelaksanaan

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, proses belajar mengajar dilaksanakan seperti halnya dengan siklus I dengan melaksanakan proses belajar mengajar yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sebelumnya telah disusun oleh guru, peneliti dan Observer dengan menerapkan pendekatan proses model simulasi kreatif dalam pembelajaran membaca.

Pelaksanaan tindakan dalam siklus II ini lebih ditekankan pada kelemahan- kelemahan yang terjadi pada siklus I. Berdasarkan hasil observasi terhadap guru pada pelaksanaan tindakan siklus I ini, sebagian besar pembelajaran sudah

terlaksana dengan baik namun masih ada hal yang tidak terlaksana dengan baik misalanya:

1). Pada tahap pra baca, guru kurang memotivasi siswa dalam mengadakan curah pendapat dan tahap mengembangkan materi dengan mengembangkan pertanyaan dan jawaban mengenai materi yang dipilih. Sehingga aktivitas siswa kurang aktif, dan hasil belajar siswa dikategorikan pada kualifikasi cukup (C).

Adapun dialog kegiatan pra baca antara guru dan siswa adalah sebagai beriku:

Guru : “selamat pagi, anak-anak,

Siswa : “ pagi pak guru, (siswa serentak menjawab)”

Guru : “ siapa di antara anak-anakku yang pernah membaca cerita ?”

Siswa : “saya pak guru.(Zulkifli menjawab)

Guru : “ bagus sekali, anak-anak membaca itu sangat bermanfaat, apalagi membaca tentang ilmu pengetahuan.

2).Pada tahap saat baca, guru kurang sempurna dalam memberikan pembimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami isi bacaan.

Ada pun dialog kegiatan pembelajaran antara guru dan siswa pada tahap saat baca adalah sebagai berikut :

Guru : “ Diantara anak-anakku sekalian siapa saja yang belum bisa membaca dan mehami isi cerita ?”

Siswa : (siswa tampak diam sehingga sulit untuk menebak siapa saja yang belum dapat memahami setiap bacaan yang dibaca)

Guru : baiklah anak-anak hari ini kita akan belajar mengenai cerita pada hari ini.

Sementara itu masih ada sebagian siswa yang belum sama sekali dapat memahami cerita yang dibaca.

3). Pada pasca baca, pada tahap ini guru kurang memberikan pembimbingan saat siswa melakukan simulasi kreatif dan kurang jelas dalam menjelaskan cara bersimulasi sehingga siswa tidak mampu melakukan simulasi sesuai dengan isi bacaan.

Adapun dialog antara guru dan siswa pada tahap pasca baca adalah sebagai berikut :

Guru :Nah anak-anak, kalian telah membaca cerita tentang Malin Kundang, sekarang kalian saya beri tugas untuk melakukan simulasi kreatif di depan kelas.

4). Secara umum dalam melaksanakan pembelajaran di siklus II ini, guru kurang dalam memberikan motivasi dan penguatan terhadap siswa.

Yang perlu dilakukan pada pelaksanaan siklus II ini adalah guru (peneliti) mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I, agar pelaksanaan pembelajaran pada siklus II lebih baik daripada pembelajaran pada siklus I.

1). Data Hasil Penelitian Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman melalui Penggunaan Pendekatan Proses Model Simulasi Kreatif siklus II

Keberhasilan guru dan siswa dalam proses tindakan pembelajaran membaca pemahaman diamati berdasarkan kemunculan indikator setiap aktivitas yang telah ditargetkan. Keberhasilan pembelajaran siklus II dipaparkan dalam empat kali pertemuan. Data keberhasilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran membaca pemahaman dikelompokkan dalam tiga tahap sesuai

dengan tahapan pendekatan yang diterapkan yakni tahapan pendekatan proses model simulasi kreatif, yakni ketiga difokuskan pada tahap prabaca, saat baca, dan pasca baca. Dan diamati dengan menggunakan format observasi aktivitas guru dan format observasi aktivitas siswa.

a. Tahap Prabaca

Data keberhasilan guru pada tahap prabaca diamati melalui aktivitas guru mengadakan curah pendapat mengenai materi yang paling disenangi siswa, membimbing siswa memilih bacaan yang sesuai dengan materi pokok pelajaran, membimbing siswa mengembangkan materi dengan pertanyaan dan jawaban yang berkaitan dengan materi, membimbing siswa memilih judul berdasarkan materi pokok dan membimbing dalam membaca.

Aktivitas siswa pada tahap ini diarahkan pada kelemaham-kelemahan yang terdapat pada pembelajaran siklus I yakni meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada tahap pembelajaran, mengadakan curah pendapat, mengembangkan bacaan yang sesuai dengan materi pokok yang telah dipilih

Aktivitas siswa pada tahap curah pendapat pada siklus II dikategorikan baik (B). Aktivitas siswa pada tahap melakukan curah pendapat untuk memunculkan bacaan yang mereka senangi bersama dengan guru. Pada tahap ini tampak siswa aktif dan mampu mencurahkan pendapat dalam merespon pembelajaran yang diberikan oleh guru secara emosional untuk memunculkan topik yang disenangi oleh siswa, pada tahap ini hanya beberapa siswa saja yang kurang dan tidak mampu melakukan curah pendapat dan memberikan alasan yang jelas tentang materi pembelajaran dalam memunculkan bacaan yang disenangi siswa.

Pada tahap mengembangkan bacaan aktivitas siswa adalah mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan berdasarkan materi pelajaran yang telah dipilih. Pada tahap ini guru memancing siswa dalam mengembangkan bacaan dengan memberikan pertanyaan mengenai topik kemudian memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan berdasarkan materi yang telah dipilih.

Pada tahap ini aktivitas siswa dikategorikan baik karena hampir seluruh siswa terlibat secara keseluruhan.

b. Tahap saat baca

Keberhasilan guru pada tahap saat baca diamati melalui aktivitas guru memberikan pembimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami isi bacaan, dikategorikan baik meskipun masih ada beberapa orang siswa yang masih kurang memahami isi bacaan.

Aktivitas siswa pada tahap ini diarahkan pada kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I yakni meningkat aktifitas siswa dalam proses pembelajaran pada tahap pembelajaran, mendengarkan penjelasan guru tantang membaca pemahaman.

Pada tahap mendengarkan penjelasan guru mengenai bacaan, aktivitas siswa adalah aktif mendengarkan penjelasan guru, sebagai contoh untuk memperjelas penjelasan guru. Pada tahap ini juga siswa melakukan tanya jawab mengenai isi bacaan. Pada tahap ini aktivitas siswa dikategorikan baik karena tampak kegiatan siswa aktif dalam melakukan tanya jawab dengan guru mengenai isi bacaan. walaupun sebagian siswa terlihat fasif dalam pembelajaran.

c. Tahap pasca baca

Keberhasilan guru pada tahap pasca baca diamati melalui aktivitas guru membimbing siswa untuk menceritakan kembali isi bacaan dan memberikan pertanyaan pemahaman mengenai isi bacaan, dan saat siswa melakukan simulasi tampak siswa dapat melakukan simulasi dengan baik.

Aktivitas siswa pada tahap ini diarahkan pada kelemahan yang terjadi pada tahap pasca menulis pada siklus I yakni meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada tahap pembelajaran, mengadakan aktifitas bersimulasi sesuai dengan isi bacaan.

Pada umumnya aktivitas siswa pada tahap pasca baca berada pada kategori baik. Aktivitas siswa pada tahap bersimulasi kreatif adalah mengadakan ilustrasi dalam bentuk permainan.

2). Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Pendekatan Proses Model Simulasi Kreatif Siklus II

Pada akhir tindakan pembelajaran siklus II dilakukan tes formatif. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dampak proses pembelajaran membaca terhadap keberhasilan siswa dalam membaca pemahaman dengan tahapan pendekatan proses model simulasi kreatif. Hasil pembelajaran membaca pemahaman difokuskan pada materi pra baca, saat baca dan pasca baca. Kemampuan membaca pemahaman siswa berdasarkan pendekatan proses model simulasi kreatif diuraikan dalam table pada lampiran 7.Di mana secara garis besar 7 orang siswa berada pada kategori Sangat baik (SB), 14 orang siswa berada pada kategori baik (B), 9 orang siswa berada pada kategori cukup (C), pada hasil pembelajaran siklus ke-II ini sudah tidak terdapat siswa dalam kategori kurang atau kurang sekali.

Kemampuan siswa membaca pemahaman dengan tahapan pendekatan proses model simulasi kreatif diklasifikasi sebagai berikut: skor 0- 45 % dikategorikan sangat kurang (SK), skor 46- 54 % dikategorikan kurang (K), skor 56- 69 % dikategorikan cukup (C), skor 70- 84 % dikategorikan baik (B), dan skor 85- 100 % dikategorikan sangat baik (SB). Berdasarkan analisis hasil tes formatif dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan siswa membaca pemahaman berada pada kategori baik (75,40).

c. Analisis Hasil Pengamatan Pembelajaran Membaca Pemahaman

Pengamatan (observasi) siklus II dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, yakni pengamatan pada tahap pra baca, saat baca, pasca baca.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap guru pada pelaksanaan tindakan siklus II, pelaksanaan tindakannya dikategorikan berada pada kualifikasi baik (B). Hal ini karena kegiatan siswa mulai terlihat aktif.

Namun kategori yang dihasilkan belum mencapai target pembelajaran yang direncanakan ada beberapa butir perencanaan yang dilaksanakan oleh guru namun pelaksanaannya belum sempurna, Misalnya pada tahap pra baca masih ada 1 indikator pembelajaran yang belum sempurna dilakukan oleh guru, yakni tahap mengembangkan topik yang telah dipilih, pada tahap ini guru kurang memberikan bimbingan terhadap siswa. Tahap saat baca masih ada 1 indikator yang belum dilaksanakan guru secara sempurna yakni pada tahap melakukan tanya jawab masih dalam kategori baik, akan tetapi belum menuai kesempurnaan dari segi hasil belajar siswa.

Sedangkan pada tahap pasca menulis 3 indikator pembelajaran telah dilaksanakan guru secara sempurna

Keberhasilan guru pada siklus dua dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 : Data Proses Aktivitas Guru pada Pembelajaran Siklus II

No Tahap pembelajaran Skor (%)

1. Pra baca 20,26%

2. Saat baca 27,36%

3. Pasca baca 26,43%

Rata-rata 75,40%

Kualifikasi B (Baik)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel di atas secara kumulatif aktifitas guru dalam pembelajaran menulis dikategorikan baik (75,40 %). Aktifitas guru dalam membimbing siswa pada tahap pra baca, tahap saat baca dan tahap pasca baca dikategorikan baik (B). Hal ini pada umumnya disebabkan oleh guru telah memberikan motivasi kepada siswa dalam setiap tahapan pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis data aktivitas guru dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siklus II, disimpulkan bahwa pencapaian target aktivitas guru dalam pembelajaran membaca pemahaman berdasarkan penerapan pendekatan proses rata-rata baik (75,40 %). Hal ini tampak dari indikator yang muncul, baik pada tahap pra baca, saat baca maupun tahap pasca baca.

Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I, pelaksanaannya dikategorikan berada pada kualifikasi baik (B). hal ini disebabkan karena kegiatan siswa mulai terlihat antusias dalam merespon pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Keberhasilan aktivitas siswa pada siklus dua dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.4 : Data Proses Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus II

No Tahap pembelajaran Skor (%)

1. Pra baca 20,26%

2. Saat baca 27,36%

3. Pasca baca 26,43%

Rata-rata 75,40 %

Kualifikasi B (baik)

Berdasarkan hasil pengamatan pada table di atas secara kumulatif aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dikategorikan baik (75,40). Pada tahap pra baca, saat baca, dan pasca baca dikategorikan baik (B). dalam kegiatan ini siswa terlihat aktif dalam merespon pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Siswa juga termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan hasil analisis data aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siklus II, disimpulkan bahwa pencapaian target aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi berdasarkan penerapan pendekatan proses model simulasi kreatif rata-rata baik (75,40%). Hal ini tampak dari indicator yang muncul, baik pada tahap pra baca, saat baca, maupun tahap pasca baca.

d. Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil analisis data siklus II dilakukan refleksi. Refleksi dilakukan terhadap pemebelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan

pendekatan proses model simulasi kreatif. Data menunjukkan bahwa aktivitas proses pembelajaran guru dan siswa sudah berada pada kategori baik namun hasil pembelajaran belum mencapai target yang telah direncanakan. Hal ini sesuai dengan pengamatan melalui format observasi untuk guru dan siswa serta hasil belajar siswa pada siklus II. Upaya yang dilakukan guru adalah perlu meningkatkan pembelajaran pada tahap saat baca, dan tahap pasca baca.

Dalam dokumen meningkatkan pembelajaran membaca pemahaman (Halaman 53-63)