• Tidak ada hasil yang ditemukan

meningkatkan pembelajaran membaca pemahaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "meningkatkan pembelajaran membaca pemahaman"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan model simulasi kreatif pendekatan proses dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa sekolah menengah VII. kelas PGRI Barembeng. Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Yang Maha Esa karena hanya melalui sifat dan karunia-Nyalah beliau memperoleh kekuatan untuk menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Peningkatan Pembelajaran Pemahaman Membaca Menggunakan Pendekatan Proses Model Simulasi Kreatif untuk Siswa Kelas VII SMA PGRI Sekolah Barembeng Kabupaten Gowa”. Irwan Akib, M.Sc. Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan dan memberikan kesempatan serta memberikan sarana dan prasarana kepada penulis selama menempuh pendidikan.

Sukri Syamsuri, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin kepada penulis. Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan motivasi dan arahan khususnya dalam menjalin keakraban dan kerjasama yang baik antar sesama mahasiswa. MM., selaku kepala sekolah SMP PGRI Barembeng yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolahnya, dan juga kepada Ibu Mas Ati selaku guru kelas VII, serta seluruh staf pengajar SMP PGRI Barembeng yang telah membantu sangat membantu kelancaran pelaksanaan penelitian ini.

Rekan-rekan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah berkontribusi dan sering berdiskusi atau bertukar pikiran sehingga terselesaikannya tugas ini, semoga bantuan ini mendapat pahala dari Allah SWT. Model simulasi kreatif proses pembelajaran membaca untuk siswa VII. kelas SMP PGRI BAREMBENG ..21 3.1 Alur penelitian tindakan untuk pembelajaran pemahaman membaca dengan.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah penggunaan pendekatan proses simulasi kreatif dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII SMP PGRI Barembeng dalam pembelajaran pemahaman membaca sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa dan bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemahaman membaca siswa kelas VII SMP PGRI Barembeng dengan menggunakan pendekatan proses model simulasi kreatif.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Pengertian Membaca
  • Proses Membaca Pemahaman
  • Tahap-tahap Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Proses Simulasi Kreatif

Pemahaman membaca merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memahami isi bacaan melalui kegiatan pengenalan kata demi kata atau kalimat demi kalimat. Membaca cepat merupakan jenis membaca yang memungkinkan siswa memahami isi bacaan dalam waktu yang relatif cepat. Mengembangkan keterampilan isi membaca dapat dilakukan melalui langkah-langkah yang dikemukakan oleh Rhodes dan Marling, yaitu (a) menyediakan teks bacaan yang relevan, (b) mengaktifkan pengetahuan siswa dengan membuat hubungan antar teks bacaan, dan (c) membantu siswa membuat pengalaman sebelumnya terkait dengan teks bacaan. dengan membaca. teks.

Setelah kegiatan pra-membaca, kegiatan selanjutnya adalah membaca membaca yang sesuai dengan hasil kegiatan pada tahap pra-membaca Rhodes dan Marling menyatakan bahwa ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam membaca, yaitu (1) siswa senang membaca hal-hal lain yang berhubungan dengan membaca. membaca, (2) siswa dapat dengan mudah dan nyaman memahami isi bacaan (enjoy), dan (3) dapat membantu siswa mengembangkan kata-kata dalam teks untuk memahami isi bacaan. Skimming reading, yaitu membaca dalam hati dan cepat menangkap isi bacaan. Scanning reading, yaitu membaca untuk memperoleh informasi tertentu mengenai isi bacaan. Rhoders dan Marling menyatakan bahwa kegiatan tahap pasca membaca (1) melatih siswa untuk merefleksikan kembali isi bacaan, (2) memperluas pemahaman siswa melalui teks yang dibacanya, (3) membantu siswa menghubungkan isi bacaan. bacaan tersebut dengan bacaan lain yang telah mereka baca.

Hal ini sesuai dengan pendapat Burns, Roe, Ros (1996) bahwa terdapat empat kegiatan pada saat membaca ulang, yaitu (1) siswa mendapat kesempatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang topik, (2) siswa mendapat umpan balik dengan pertanyaan tentang isi. dari bacaan tersebut, (3) siswa diberi kesempatan untuk mengorganisasikan materi yang akan disajikan, dan (4) siswa diberi kesempatan mengerjakan tugas untuk meningkatkan pemahaman terhadap isi bacaan. Implikasinya dalam pembelajaran membaca adalah sebelum siswa diminta membaca, terlebih dahulu diberikan beberapa pertanyaan terkait isi bacaan yang harus dijawab agar pengetahuan awal (skema) dan minat membaca siswa dapat terstimulasi (pra -membaca).

Kerangka Pikir

Evaluasi proses adalah pelaksanaan penilaian alternatif, yaitu pengumpulan dan interpretasi informasi tentang aktivitas siswa selama pembelajaran. Ada tiga pertanyaan pokok untuk menilai hasil pemahaman membaca siswa, yaitu (1) Apakah siswa benar-benar memahami materi bacaan yang ditemuinya? (2) Dapatkah siswa menikmati bahan bacaan yang ditemuinya, dan (3) dapatkah siswa memberikan tanggapan yang kreatif? atau penilaian kritis terhadap karya sastra yang dibacanya?”. Berdasarkan penelitian literatur dan kerangka konseptual PTK, maka dirumuskan hipotesis: 'Penggunaan pendekatan proses dan model simulasi kreatif dapat mengembangkan keterampilan membaca siswa pada tingkat yang tinggi.

Bagan 1 kerangka pikir penelitian tindakan pembelajaran membaca pemahaman melalui pendekatan proses model simulasi kreatif siswa kelas

  • Hipotesis Tindakan
  • Rancangan Penelitian dan Subjek Penelitan 1. Rancangan penelitian

Berdasarkan yang telah diteliti maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah menggunakan pendekatan proses dengan model simulasi kreatif dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa Kelas VII SMP PGRI Barembeng. Sekolah ini terdiri dari tiga kelas yaitu kelompok tujuh hingga kelompok sembilan yaitu kelompok VII, VIII dan IX. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan secara rutin bekerjasama dengan guru kelas.

Penerapan pendekatan proses model simulasi kreatif bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran pemahaman membaca bidang studi bahasa Indonesia.

Bagan 2 : Alur Penelitian Tindakan Pembelajaran Membaca Pemahaman Melalui Pendekatan ProsesModel Simulasi Kreatif Siswa Kelas VII SMP

  • Observasi
  • Refleksi
  • Subjek penelitian
  • Data Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
    • Deskripsi Data Hasil Kegiatan Pendahuluan
    • Paparan Data Hasil Pelaksanaan Siklus I
    • Paparan Data Hasil Pelaksanaan Siklus II
    • Paparan Data Hasil Pembahasan Siklus III
    • Data Hasil Penelitian Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Menggunakan
    • Pembahasan Hasil Pembelajaran a. Kegiatan Awal
  • Pembahasan

Implementasi pemahaman membaca dengan pendekatan proses model simulasi kreatif terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pra-membaca, tahap saat membaca, dan tahap pasca-membaca. Melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman menggunakan pendekatan proses model simulasi kreatif untuk siswa VII. kelas di SMA PGRI Barembeng. Data hasil survei aktivitas pemahaman membaca guru dan siswa menggunakan model simulasi kreatif, proses siklus I.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Proses Pembelajaran Reading Comprehension Menggunakan Pendekatan Proses Model Simulasi Kreatif Siklus I. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dampak proses pembelajaran membaca terhadap keberhasilan siswa dalam pemahaman membaca dengan menggunakan tahapan pendekatan proses model simulasi kreatif. Kemampuan membaca pemahaman siswa berdasarkan pendekatan proses model simulasi kreatif dijelaskan pada tabel pada Lampiran 6.

Kemampuan membaca pemahaman siswa dengan menggunakan tahapan pendekatan proses model simulasi kreatif diklasifikasikan sebagai berikut: skor 0-45% dikategorikan sangat kurang (SK), skor 46-54% dikategorikan kurang baik (K) ), skor 56-69% berkategori cukup (C), skor 70-84% berkategori baik (B), dan skor 85-100% berkategori sangat baik (SB). Berdasarkan hasil analisis data aktivitas siswa dalam pembelajaran pemahaman membaca pada siklus I disimpulkan bahwa ketercapaian tujuan aktivitas siswa dalam pembelajaran pemahaman membaca dengan menggunakan pendekatan proses model simulasi kreatif rata-rata cukup (65,23. Keterlaksanaan) pembelajaran pemahaman membaca melalui penggunaan model simulasi pendekatan proses Kreativitas terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap membaca, tahap membaca dan tahap pasca membaca.

Data penelitian aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran pemahaman membaca menggunakan pendekatan proses model simulasi kreatif, II. Data kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran pemahaman membaca dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yang relevan. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman Menggunakan Pendekatan Proses Siklus Simulasi Kreatif Model II.

Berdasarkan observasi pada tabel di atas, aktivitas siswa kumulatif dalam pembelajaran pemahaman membaca dikategorikan baik (75,40). Berdasarkan hasil analisis data aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siklus II disimpulkan bahwa ketercapaian tujuan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis esai deskriptif berdasarkan penerapan pendekatan proses model simulasi kreatif rata-rata baik (75, 40%). Sebelum dilaksanakan tindakan, peneliti, pengamat dan guru kelas VII bersama-sama menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan proses model simulasi kreatif dalam pengajaran pemahaman membaca.

Data keberhasilan guru dan siswa dalam proses pembelajaran membaca pemahaman dikelompokkan menjadi tiga tahap sesuai tahapannya. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Proses Pemahaman Membaca Menggunakan Pendekatan Proses Model Simulasi Kreatif Siklus III.

Tabel 4.1 : Data Proses Aktivitas Guru pada Pembelajaran Siklus I
Tabel 4.1 : Data Proses Aktivitas Guru pada Pembelajaran Siklus I

PENUTUP

  • Saran
  • Standar kompetensi
  • Kompetensi Dasar Membaca ekstensif
  • Tujuan Pembelajaran
  • Pendekatan Pembelajaran
  • Materi Pokok Simpulan cerita anak
  • Sumber dan Media Belajar Sumber
  • Materi pokok Simpulan cerita anak
  • Materi Pokok
  • Sumber dan Media Belajar Sumber
    • Penilaian

Apabila menggunakan pendekatan proses model simulasi kreatif dalam pembelajaran membaca, ada baiknya guru menguasai pendekatan tersebut terlebih dahulu, kemudian menciptakan suasana pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran dan menyesuaikan dengan lingkungan siswa. Supiati S. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 1997 di MIN Bontosunggu Kabupaten Gowa dan lulus pada tahun 2003, pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di MTS Sultan Hasanuddin Kabupaten Gowa dan lulus pada tahun 2006, pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di MAN 2 Model Makassar dan gelar pada tahun 2009 lalu pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan program sarjana di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan Insya Allah akan menyelesaikan studinya pada tahun 2014. Mampu memahami perbedaan membaca teks dengan menggunakan metode membaca yang berbeda-beda untuk memperoleh informasi tertentu melalui kaidah/prediksi membaca, membaca cepat, membaca intensif dan ekstensif, skimming dan pemindaian teks tertentu.

Guru bersoal jawab dengan murid tentang isi kandungan bahan bacaan menggunakan model simulasi kreatif (permainan).

Kreatif Dalam Meningkatkan Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa SMP PGRI Barembeng

Aspek Guru)

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Pokok Bahasan : Membaca Cerita dongeng Hari Tanggal : Senin, 26 Mei 2014

Kreatif dalam meningkatkan pembelajaran dan pemahaman membaca siswa sekolah menengah PGRI Barembeng. Pemahaman Siswa SMA PGRI Barembeng.

Pokok Bahasan : Membaca Cerita Dongeng Hari Tanggal : Senin, 9 Juni 2014

Pokok Bahasan : Membaca Cerita dongeng Hari Tanggal : Selasa, 17 Juni 2014

Kreatif Dalam Meningkatkan Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa kelas VII SMP PGRI Barembeng

Aspek Siswa)

Kreatif dalam meningkatkan pembelajaran dan pemahaman membaca siswa kelas VII SMP PGRI Barembeng. Pemahaman siswa kelas VII SMP PGRI Barembeng.

Pokok Bahasan : Membaca Cerita dongeng Hari Tanggal : Senin, 9 Juni 2014

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Setelah berbulan-bulan ternyata ayah Malin tak kunjung datang, dan akhirnya harapan Malin Kundang dan ibunya pupus. Setelah Malin Kundang beranjak dewasa, ia berpikir untuk mencari nafkah di luar negeri dengan harapan ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi orang kaya. Akhirnya Malin Kundang berlayar menuju kampung halamannya bersama seorang nakhoda kapal dagang yang sukses.

Di kapal, Malin Kundang belajar banyak tentang pelayaran dari awak kapal yang berpengalaman. Banyak pulau yang telah ia kunjungi, hingga suatu hari di tengah perjalanan, kapal Malin Kundang tiba-tiba diserang oleh bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung tidak dibunuh oleh para bajak laut karena saat kejadian itu Malin langsung bersembunyi di sebuah ruangan kecil yang dilapisi kayu.

Malin Kundang terapung di tengah laut, hingga kapal yang ditumpanginya akhirnya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, Malin Kundang berjalan menuju desa yang paling dekat dengan pantai. Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat desa tersebut setelah sebelumnya ia menceritakan kepada mereka tentang kejadian yang menimpanya.

Ibu Malin Kundang yang setiap hari menantikan anaknya melihat kapal yang sangat indah memasuki pelabuhan. Setelah cukup dekat, ibunya melihat puluhan luka di lengan kanan orang tersebut, dan ibunya semakin yakin bahwa orang yang mendekatinya adalah Malin Kundang. 34;Malin Kundang, anakku, kenapa lama sekali kamu tidak mengirimkan kabar?” katanya sambil memeluk Malin Kundang.

Malin Kundang berpura-pura tidak mengenali ibunya karena malu ibunya sudah tua dan memakai pakaian robek. Tidak lama kemudian, angin menderu kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu perlahan tubuh Malin Kundang menjadi kaku dan lama kelamaan akhirnya terbentuk menjadi sebuah batu.

Gambar

Tabel 4.1 : Data Proses Aktivitas Guru pada Pembelajaran Siklus I
Tabel 4.2 : Data Proses Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus I
Tabel 4.3 : Data Proses Aktivitas Guru pada Pembelajaran Siklus II
Tabel 4.4 : Data Proses Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus II
+7

Referensi

Dokumen terkait

This effect leads to an increase in the magnitude of the magnetoelastic energy, but the value of the elastic modulus 𝑐′ does not change, which leads to an increase in the