• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paparan Data

Dalam dokumen analisis kemampuan berpikir kreatif dalam (Halaman 48-76)

Berikut ini disajikan soal tes kemampuan berpikir kreatif serta paparan data dari 4 subjek penelitian yang telah mengerjakan soal tes kemampuan berpikir kreatif yang berupa soal cerita materi pola matematika serta wawancara.

Soal kemampuan berpikir kreatif:

Andi memiliki 34 butir kelereng, dia ingin menyusunnya menjadi pola gambar dari kelereng tersebut berbentuk bangun datar. Bantulah Andi membuat minimal 3 pola gambar berbentuk bangun datar menggunakan kelereng yang dimilikinya!

Syarat:

- Jumlah kelereng yang digunakan tidak boleh melebihi 34 butir - Pola yang dibuat minimal 3 suku

- Kelereng yang digunakan boleh kurang dari 34 butir atau memiliki sisa

Winda membuat pola gambar menggunakan bola pimpong seperti pada gambar di bawah:

Setelah itu winda ingin mengihitung banyak bola pimpong yang digunakan pada urutan pola ke-6 (U6). Bantulah Winda untuk mencari banyak bola pimpong pada urutan pola ke-6 (U6) dengan bermacam-macam cara atau lebih dari satu cara penyelesaian!

Pemaparan hasil tes dan wawancara

1. Subjek Laki-laki Pertama

Dibagian ini peneliti akan memaparkan data hasil tes kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal masalah pola matematika dan hasil wawancara subjek laki-laki pertama.

a. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Wawancara untuk Indikator Kefasihan

1) Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Di bawah ini adalah hasil tes kemampuan berpikir kreatif SL I untuk soal nomor 1 indikator kefasihan.

Gambar 4.1 Hasil Tes SL I Indikator Kefasihan 2) Hasil Wawancara

Di bawah ini adalah kutipan wawancara SL I untuk soal nomor 1 indikator kefasihan:

Kode Uraian

P1-W1 Bagaimana pendapat adik setelah mengerjakan soal ini ?(sambil menunjuk soal)

SL I-W1 Soalnya membutuhkan matematika yang tinggi kak.

P1-W2 Mengapa adik mengetakan demikian?

SL I-W2 Karena harus benar-benar dipikir untuk mencari jawaban-jawabannya kak

P1-W3 Kalau begitu, dari soal ini informasi yang terdapat dari soal ini ?(sambil menunjuk soal)

SL I-W3 Andi mempunyai 34 butir kelereng, Andi ingin menyusunnya membuat pola berbentuk bangun datar.

Tapi dengan syarat kelereng yang digunakan tidak boleh melebihi 34 dan pola yang dibuat minimal 3 suku. Kemudian kita diminta membantu Andi menyusun pola tersebut kak.

P1-W4 Nah kalau begitu, bagaimana cara adik menemukan kemungkinan-kemungkinan jawaban dari soal ini?

?(sambil menunjuk soal)

SL I-W4 Mencoba-coba membuat polanya kak, memperkirakan bangun datar apa yang bisa dibuat sambil menghitung jumlah kelereng agar tidak lebih dari 34 butir.

P1-W5 Disini saya melihat jawaban adik yang pertama membuat pola berbentuk persegi panjang, kemudian berbentuk segitiga (sambil menunjuk lembar jawaban). Bagaimana adik bisa kepikiran untuk membuat pola tersebut?

SL I-W5 Karena polanya gampang kak jadi itu yang pertama kepikiran.

P1-W6 Kalau jawaban yang lain bagaimana adik bisa menemukannya?

SL I-W6 Mencoba-coba saja kak menggunakan bangun datar yang sering diliat kira-kira yang mana bisa dibuat polanya.

P1-W7 Disini saya melihat jawaban yang pertama dan yang keenam sama-sama berbentuk persegi panjang (sambil menunjuk lembar jawaban). Apa yang membedakannya?

SL I-W7 Polanya berbeda kak. Sama-sama persegi panjang tapi menggunakan pola yang berbeda kak.

P1-W8 Apakah masih ada kemungkinan jawaban lain yang adik ketahui? (sambil menunjuk lembar jawaban) SL I-W8 Sudah tidak ada kak

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat kita lihat SL I menyebutkan informasi yang didapatkan pada soal adalah Andi mempunyai 34 butir kelereng, Andi ingin menyusunnya menjadi

pola berbentuk bangun datar tapi dengan syarat kelereng yang di gunakan tidak boleh melebihi 34 butir dan pola yang di buat minimal 3 suku. Kemudian SL I menjelaskan cara dia menjawab soal dengan cara mencoba-coba membuat pola dengan memperkirakan bangun datar apa yang bisa di gunakan sambil menghitung agar kelereng yang digunakan tidak lebih dari 34 butir. SL I juga menjelaskan perbedaan jawaban bagian ke-1 dan ke-6 adalah sama-sama persegi panjang tapi dengan pola yang berbeda.

b. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Wawancara untuk Indikator Fleksibilitas

1) Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Di bawah ini adalah hasil tes kemampuan berpikir kreatif SL I untuk soal nomor 2 indikator flesibilitas.

Gambar 4.2 Hasil Tes SL I Indikator Fleksibilitas

2) Hasil Wawancara

Di bawah ini adalah kutipan wawancara SL I untuk soal nomor 2 indikator fleksibilitas:

Kode Uraian

P2-W1 Informasi apa yang adik dapatkan Setelah membaca soal ini? (sambil menunjuk soal)

SL I-W1 Winda membuat pola dengan menggunakan bola pimpong berbentuk trapesium. Setelah itu Winda mau menghitung banyak bola pimpong pada urutan atau suku ke-6

P2-W2 Jadi kira-kira apa inti permasalahan atau hal yang akan dicari dari soal?

SL I-W2 Mencari banyak bola pimpong pada urutan ke-6 atau suku ke-6

P2-W3 Nah, bagaimana cara adik untuk menyelesaikan soal ini ?(sambil menunjuk soal)

SL I-W3 Cara kerja pertama menggunakan rumus Un. Cara yang kedua dengan meneruskan pola bentuk gambarnya. Cara kerja ketiga dengan mengubah dulu gambar menjadi angka, kemudian menjumlahkan selisi atau bedanya untuk menentuka suku berikutnya.

P2-W4 Kalau begitu, apa yang membedakan cara kedua dan ketiga?

SL I-W4 Kalau cara pola bentuk gambar langsung meneruskan pola gambarnya kak, kalau yang angka kita ubah dulu jadi angka kemudian kita jumlahkan dengan selisi untuk menentukan suku berikutnya kak.

P2-W5 Ooo begitu yah. Kalau cara yang keempat bagaimana?

SL I-W5 Kalau cara yang keempat dengan mencari kira-kira rumus apa yang cocok digunakan untuk menentukan setiap sukunya, saya coba ganti-ganti angkan yang kira cocok dengan memperhatikan polanya.

P2-W6 Selain keempat cara ini (sambil menunjuk lembar jawaban), apakah masih ada cara kerja lain yang adik ketahui?

SL I-W6 Tidak ada kak

Berdasarkan hasil wawancara dengan SL I untuk soal nomor 2, SL I menjelaskan yang diketahui adalah Winda membuat pola dengan menggunakan bola pimpong berbentuk trapesium. Setelah itu Winda mau menghitung banyak bola pimpong pada urutan atau suku ke-6. SL I juga menyebutkan bahawa yang akan dicari atau yang ditanyakan yaitu mencari banyak bola pimpong pada urutan atau suku ke-6. Selanjutnya SL I menjelaskan cara dia mengerjakan soal yaitu yang pertama dengan cara menggunakan rumus Un, cara yang kedua dengan meneruskan pola bentuk gambarnya, cara kerja ketiga dengan mengubah dulu gambar menjadi angka kemudian menjumlahkan selisi atau bedanya untuk menentuka suku berikutnya. Setelah itu SL I menjelaskan perbedaan cara kerja ke-2 dan ke-3 yaitu kalau cara pola bentuk gambar (cara ke-2) langsung meneruskan pola gambarnya, sedangkan dengan cara angka (cara ke-3) kita ubah dulu jadi angka kemudian kita jumlahkan dengan selisi untuk menentukan suku berikutnya. Terakhir SL I menjelaskan cara kerja ke-4 yaitu dengan cara mencari kira-kira rumus apa yang cocok digunakan untuk menentukan setiap sukunya, saya coba ganti-ganti angkan yang kira cocok dengan memperhatikan polanya.

c. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Wawancara untuk Indikator Kebaruan

1) Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Di bawah ini adalah hasil tes kemampuan berpikir kreatif SL I untuk soal nomor 2 indikator kebaruan.

Gambar 4.3 Hasil Tes SL I Indikator Kebaruan 2) Hasil Wawancara

Di bawah ini adalah kutipan wawancara SL I untuk soal nomor 2 indikator Kebaruan:

Kode Uraian

P2-W1 Nah, bagaimana cara adik untuk menyelesaikan soal ini ?(sambil menunjuk soal)

SL I-W1 Cara kerja pertama menggunakan rumus Un. Cara yang kedua dengan meneruskan pola bentuk gambarnya. Cara kerja ketiga dengan mengubah dulu gambar menjadi angka, kemudian menjumlahkan selisi atau bedanya untuk menentuka suku berikutnya.

P2-W2 Kalau begitu, apa yang membedakan cara kedua dan ketiga?

SL I-W2 Kalau cara pola bentuk gambar langsung meneruskan pola gambarnya kak, kalau yang angka kita ubah dulu jadi angka kemudian kita jumlahkan dengan selisi untuk menentukan suku berikutnya kak.

P2-W3 Ooo begitu yah. Kalau cara yang keempat bagaimana?

SL I-W3 Kalau cara yang keempat dengan mencari kira-kira rumus apa yang cocok digunakan untuk menentukan setiap sukunya, saya coba ganti-ganti angkan yang kira cocok dengan memperhatikan polanya.

P2-W4 Dari keempat cara yang adik gunakan. dari mana adik mendapatkan ide tersebut?

SL I-W4 Kalau yang cara pertama sampai ketiga kak biasa dipelajari kak saat belajar matematika, yang keempat tidak kak.

P2-W5 Kalau begitu, dari mana adik menemukan cara keempat?

SL I-W5 Kan disuruh mencari dengan banyak cara kak, jadi saya coba-coba saya memasuk-masukkan angka dengan memperhatikan polanya.

P2-W6 Apakah sebelumnya adik pernah melihat bahwa bisa untuk mencari suatu suku pada pola bilangan bisa menggunakan cara lain sehingga adik kepikiran untuk mencoba-coba juga mencari cara yang lain?

SL I-W6 Iya kak, jadi pada saat saya kerjakan saya coba- cobami juga untuk memcari cara lain kak.

P2-W7 Apakah masih ada cara lain yang adik pikirkan untuk bisa menjawab soal tersebut?

SL I-W7 Sudah tidak ada kak

Berdasarkan dari hasil wawancara SL I pada soal nomor 2 untuk indikator kebaruan, SL I menjelaskan cara dia mengerjakan soal yaitu yang pertama dengan cara menggunakan rumus Un, cara yang kedua dengan meneruskan pola bentuk gambarnya, cara kerja ketiga dengan mengubah dulu gambar menjadi angka kemudian menjumlahkan selisi atau bedanya untuk menentuka suku berikutnya. Setelah itu SL I menjelaskan perbedaan cara kerja ke-2 dan ke-3 yaitu kalau cara pola bentuk gambar (cara ke-2) langsung

meneruskan pola gambarnya, sedangkan dengan cara angka (cara ke-3) kita ubah dulu jadi angka kemudian kita jumlahkan dengan selisi untuk menentukan suku berikutnya. Kemudian SL I menambahkan untuk cara kerja ke-4 yaitu dengan cara mencari kira- kira rumus apa yang cocok digunakan untuk menentukan setiap sukunya, dia coba mengganti-ganti angka yang kira cocok dengan memperhatikan polanya. SL I juga menjelaskan bahwa cara pertama sampai cara ketiga dia pernah pelajari saat belajar matematika, namun untuk cara keempat dia mengatakan bahwa dia mencoba mencari jawban lain karena katanya kita disuruh menyelesaikan banyak soal dengan banyak cara jadi dia mencoba-coba masukan angka-angka yang kira-kira cocok dengan memperhatikan polanya.

2. Subjek Laki-laki Kedua

Dibagian ini peneliti akan memaparkan data hasil tes kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah pola matematika dan hasil wawancara subjek laki-laki kedua.

a. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Wawancara untuk Indikator Kefasihan

1) Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Di bawah ini adalah hasil tes kemampuan berpikir kreatif SL II untuk soal nomor 1 indikator kefasihan

Gambar 4.4 Hasil Tes SL II Indikator Kefasihan 1) Hasil Wawancara

Di bawah ini adalah kutipan wawancara SL II untuk soal nomor 1 indikator kefasihan:

Kode Uraian

P1-W1 Setelah membaca soal ini, informasi apa yang adik dapat? (sambil menunjuk soal)

SL II-W1 Kelereng Andi 34 butir kemudian kita disuruh membuat minimal 3 pola gambar berbentuk bangun datar dengan jumlah kelereng yang digunakan tidak boleh melebihi 34.

P1-W2 Nah kemudian bagaimana cara adik menemukan kemungkinan-kemungkinan jawaban dari soal ini?

(sambil menunjuk soal)

SL II-W2 Kan ini kak ada syaratnya (sambil menunjuk soal) jadi saya buat berdasarkan syarat-syarat itu. Yang pertama saya gambar dengan membentuk bengun belah ketupat, kedua segitiga, persegi, jajargenjang dan persegi panjang.

P1-W3 Disinikan adik membuat 5 pola (sambil menunjuk lembar jawaban). Apakah semua caranya sama dengan mencoba-coba saja menggambar dengan mengikuti syarat-syarat itu?

SL II-W3 Iya kak

P1-W4 Ok, kemudian pada pola pertama adik membuat belah ketupat, kira-kira kenapa itu yang pertama, kenapa bukan bangun yang lain?

SL II-W4 Karena itu yang pertama kepikiran untuk saya buat kak.

P1-W5 Kemudian kalu yang berikutnya kenapa segitiga, persegi dan seterusnya?

SL II-W5 Karena itu-itu bangun datar yang sering kita liat kak seperti persegi, segitiga, persegi panjang, dll.

P1-W6 Ooo.. Nah kan masih ada bangun datar lain, kira-kira masih ada kemungkinan pola lain yang adik ketahui?

SL II-W6 Iya kak, tapi sudah tidak ada jawaban yang saya dapat kak.

P1-W7 Padahal masih ada loh bangun lain, apa sudah tidak ada yang dipikirkan?

SL II-W7 Sudah tidak ada kak karena harus juga dihitung baik- baik jumalah kelereng yang digunakan kak.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat kita lihat SL II menyebutkan informasi yang didapatkan pada soal adalah kelereng Andi 34 butir kemudian kita disuruh membuat minimal 3 pola gambar berbentuk bangun datar dengan jumlah kelereng yang digunakan tidak boleh melebihi 34. Kemudian SL II menjelaskan cara dia menjawab soal dengan cara memperhatikan syara- syaratnya, yang pertama dia gambar dengan membentuk bengun belah ketupat, kedua segitiga, persegi, jajargenjang dan persegi panjang. SL II juga menjelaskan juga menjelaskan bahwa dia bisa mendapat ide untuk semua alternatif jawabannya dari bangun datar itu biasa dia liat.

b. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Wawancara untuk Indikator Fleksibilitas

1) Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Di bawah ini adalah hasil tes kemampuan berpikir kreatif SL II untuk soal nomor 2 indikator flesibilitas.

Gambar 4.5 Hasil Tes SL II Indikator Fleksibilitas 2) Hasil Wawancara

Di bawah ini adalah kutipan wawancara SL II untuk soal nomor 2 indikator fleksibilitas:

P2-W1 Setelah adik membaca soal ini (sambil menunjuk soal), informasi apa yang adik dapatkan ?

SL II-W1 Yang pertama kak disini ada pola gambar yang terdiri dari tiga suku yaitu 5, 7 dan 9. Terus kita disuruh mencari suku ke-6 kak.

P2-W2 Nah, kalau bagaimana cara adik menyelesaikan soal ini

?

SL II-W2 Caranya kak, kan disini kita disuruh mengerjakan dengan banyak cara. Jadi cara pertama yang saya gunakan adalah menggunakan rumus Un. Selanjutnya cara yang kedua kita menggunakan pola, pola dari

gambar di soal yang diteruskan sampai suku ke-6.

Kemudian untuk cara yang ke-3 yaitu selain rumus Un saya menemukan rumus lain yang hampir sama yaitu rumus Un = 4+(2n-1).

P2-W3 Kalau begitu bagaimana adik bisa menemukan rumus Un = 4+(2n-1) ini? (sambil menunjuk lember jawaban) SL II-W3 Saya liatji dulu kak dari rumus Un yang umum yaitu Un

= a+(n-1) b setelah itu saya ubah-ubah angkanya sambil memerhatikan pola gambar kira-kira bagusnya ditambah berapa atau dikurang berapa kak, hingga saya dapat rumus itu.

P2-W4 Jadi rumus Un dan rumus cara ketiga apa bedanya?

SL II-W4 Kalau rumus yang pertama kak itu rumus umum atau rumus ketentuan, ada suku pertama dan beda yang digunakan. Sedangkan cara yang ketiga itu angkanya saja diganti-ganti atau dikasih masuk saja suku berapa yang mau dicari kak.

P2-W5 Selain dari cara ini apakah masih ada cara lain yang adik ketahui?

SL II-W5 Tidak adami kak

P2-W6 Kenapa bisa dek, apakah sudah tidak ada kepikiran rumus lain yang mungkin bisa dipake?

SL II-W6 Iya kak, kak tidak adami saya dapat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan SL II untuk soal nomor 2, SL II menjelaskan informasi yang dia dapat dari soal yaitu terdapat pola gambar yang terdiri dari tiga suku yaitu 5, 7 dan 9.

kemudian kita disuruh mencari suku ke-6. Selanjutnya SL II menjelaskan cara dia mengerjakan soal yaitu cara pertama yang SL II gunakan adalah menggunakan rumus Un. Selanjutnya cara kedua menggunakan pola, pola dari gambar di soal yang diteruskan sampai suku ke-6. Kemudian untuk cara yang ke-3 yaitu selain rumus Un dia menemukan rumus lain yang hampir sama yaitu rumus Un = 4+(2n-1). Kemudian SL II menambahkan cara dia menemukan rumus cara ke-3 yaitu pertama dia memperhatikan rumus Un yang

umum yaitu Un = a+(n-1) b setelah itu dia mengubah-ubah angkanya sambil memerhatikan pola gambar kira-kira bagusnya ditambah berapa atau dikurang berapa kak, hingga saya dapat rumus itu. SL II juga menambahkan bahwa cara kerja yang pertama itu menggunakan rumus umum atau rumus ketentuan, ada suku pertama dan beda yang digunakan. Sedangkan cara yang ketiga itu hanya angkanya saja diganti-ganti atau disutitusi saja suku berapa yang akan dicari.

c. Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Wawancara untuk Indikator Kebaruan

1) Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Di bawah ini adalah hasil tes kemampuan berpikir kreatif SL II untuk soal nomor 2 indikator kebaruan

Gambar 4.6 Hasil Tes SL II Indikator Kebaruan

2) Hasil Wawancara

Di bawah ini adalah kutipan wawancara SL II untuk soal nomor 2 indikator Kebaruan:

Kode Uraian

P2-W1 Kalau begitu bagaimana adik bisa menemukan rumus Un = 4+(2n-1) ini? (sambil menunjuk lember jawaban) SL II-W1 Saya liatji dulu kak dari rumus Un yang umum yaitu Un = a+(n-1) b setelah itu saya ubah-ubah angkanya sambil memerhatikan pola gambar kira-kira bagusnya ditambah berapa atau dikurang berapa kak, hingga saya dapat rumus itu.

P2-W2 Jadi rumus Un dan rumus cara ketiga apa bedanya?

SL II-W2 Kalau rumus yang pertama kak itu rumus umum atau rumus ketentuan, ada suku pertama dan beda yang digunakan. Sedangkan cara yang ketiga itu angkanya saja diganti-ganti atau dikasih masuk saja suku berapa yang mau dicari kak.

P2-W3 Selain dari cara ini apakah masih ada cara lain yang adik ketahui?

SL II-W3 Tidak adami kak

P2-W4 Kenapa bisa dek, apakah sudah tidak ada kepikiran rumus lain yang mungkin bisa dipake?

SL II-W4 Iya kak, kak tidak adami saya dapat.

P2-W5 Kalau begitu dari mana adik mendapatkan ide dari ketiga jawaban ini ? (sambil menunjuk lembar jawaban)

SL I-W5 Untuk cara yang ketiga saya coba-cobaji cari kak karena kan disuruh dengan banyak cara. Kalau yang cara pertama dan kedua bisa saya pelajari kak dari guru.

Berdasarkan dari hasil wawancara SL II pada soal nomor 2 untuk indikator kebaruan, SL II menjelaskan cara dia mengerjakan soal yaitu cara pertama dia menggunakan rumus Un. Selanjutnya cara kedua menggunakan pola, pola dari gambar di soal yang diteruskan sampai suku ke-6. Kemudian untuk cara yang ke-3 yaitu

selain rumus Un dia menemukan rumus lain yang hampir sama yaitu rumus Un = 4+(2n-1). Kemudian SL II menambahkan cara dia menemukan rumus cara ke-3 yaitu pertama dia memperhatikan rumus Un yang umum yaitu Un = a+(n-1) b setelah itu dia mengubah-ubah angkanya sambil memerhatikan pola gambar kira- kira bagusnya ditambah berapa atau dikurang berapa kak, hingga saya dapat rumus itu. SL II juga menambahkan bahwa cara kerja yang pertama itu menggunakan rumus umum atau rumus ketentuan, ada suku pertama dan beda yang digunakan. Sedangkan cara yang ketiga itu hanya angkanya saja diganti-ganti atau disutitusi saja suku berapa yang akan dicari. Terakhir SL II menjelaskan bahwa dari mana dia mendapatkan ide saat mengerjakan soal yaitu untuk cara yang ketiga dia coba-coba mencari saja rumus yang pas, karena kata dia kita disuruh dengan banyak cara. Sedangkan untuk cara pertama dan kedua dia pelajari dari gurunya.

3. Uji Kredibilitas Subjek Laki-laki

Setelah pemaparan hasil tes dan wawan cara untuk subjek laki-laki pertama dan kedua maka berikut ini akan dilakukan Uji kredibilitas untuk subjek laki-laki pertama dan kedua.

Tabel 4.4 Uji kredibilitas data SL I dan SL II

SL I SL II

SL I mampu mengungkapkan informasi pada soal dan mampu mengerjakan soal dengan memberikan

SL II mampu mengungkapkan informasi pada soal dan mampu mengerjakan soal dengan memberikan

6 alternatif jawaban sesuai yang diminta pada soal. SL I membuat pola berbentuk persegi panjang, segitiga, trapesium, jajar genjang, persegi dan persegi panjang dengan pola yang berbeda dengan sebelumnya.

5 alternatif jawaban sesuai yang diminta pada soal. SL II membuat pola belah ketupat, segitiga, persegi, jajar genjang, persegi panjang.

SL I mampu memahami soal atau mengungkapkan informasi pada soal dan mampu mengerjakan soal dengan memberikan 4 cara kerja yang berbeda-beda namun hasil akhir yang benar. Cara pertama SL I menggunakan rumus Un, cara kedua dengan meneruskan pola pada soal, cara ketiga dengan mengubahnya menjadi angka kemudian meneruskan dengan menjumlahkan selisihnya, cara yang terakhir dengan mencari rumus yang sesuai dengan cara memasuk-masukkan angka sambil memperhatikan pola soalnya.

SL II mampu memahami soal atau mengungkapkan informasi pada soal dan mampu mengerjakan soal dengan memberikan 3 cara kerja yang berbeda-beda namun hasil akhir yang benar. Cara pertama SL I menggunakan rumus Un, cara kedua dengan meneruskan pola pada soal, cara yang terakhir dengan memperhatikan rumus Un kemudian mengganti atau mencari rumus baru yang sesuai dengan mengganti-ganti angka pada rumus tersebut.

SL I mampu mengerjakan soal dengan memunculkan cara yang tidak biasa atau berbeda dengan siswa lainnya.

SL I menyelesaikan soal dengan mencari rumus yang sesuai dengan memasuk-masukkan angka sambil memperhatikan pola soalnya.

SL II mampu mengerjakan soal dengan cara yang tidak biasa atau berbeda dengan siswa lainnya. SL II menyelesaikan soal dengan cara memperhatikan rumus Un kemudian mengganti atau mencari rumus baru yang sesuai dengan mengganti-ganti angka pada rumus tersebut.

Berdasarkan uji kredibilitas data SP I dan SP II terlihat bahwa subjek laki- laki yaitu SL I dan SL II sama-sama mampu mengerjakan soal tersebut dengan memunculkan ketiga indikator dari kamampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil tes kemampuan berpikir kreatif subjek laki-laki valid karena keduanya bisa memunculkan ketiga indikator kemampuan berpikir kreatif.

Dalam dokumen analisis kemampuan berpikir kreatif dalam (Halaman 48-76)

Dokumen terkait