• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Kegiatan a. Bentuk kegiatan

Dalam dokumen TERM OF REFERENCES (TOR) (Halaman 41-46)

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan mengenai sikat gigi menggunakan media flipchart pada siswa-siswi kelas II. Sebelum dilakukan

penyuluhan, akan diadakan pre-test terlebih dahulu untuk melihat tingkat pengetahuan siswa-siswi tersebut dalam mencegah karies. Kemudian, diadakan post-test untuk mengevaluasi apakah terjadi peningkatan tingkat pengetahuan dalam mencegah karies pada siswa-siswi tersebut.

b. Tahapan Kegiatan

1) Perizinan ke Kepala Sekolah SDN 17 Bontosunggu untuk mengadakan kegiatan.

2) Menyusun materi penyuluhan yang akan diberikan

3) Menyiapkan alat beserta kebutuhan yang akan digunakan sebelum kegiatan dilaksanakan.

4) Mengunjungi SDN 17 Bontosunggu.

5) Penyampaian materi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.

6) Memberikan post-test kepada siswa-siswi kelas II di SDN 17 Bontosunggu.

7) Pemeriksaan gigi siswa-siswi kelas II SDN 17 Bontosunggu 8) Praktik cara menyikat gigi yang benar

9) Sesi tanya jawab 3. Indikator Keberhasilan

a. Kualitatif

1) Terlaksananya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada siswa-siswi kelas II di SDN 17 Bontosunggu, Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

2) Siswa-siswi kelas II di SDN 17 Bontosunggu memahami materi penyuluhan yang diberikan dan berpartisipasi aktif selama kegiatan berlangsung.

b. Kuantitatif

Keberhasilan dari kegiatan ini dilihat melalui partisipasi siswa dan penilaian hasil pre-test dan post-test yang diberikan untuk melihat adanya peningkatan pengetahuan pada peserta.

1. Partisipasi siswa

1) Baik (3) : ≥ 70 % peserta mengikuti kegiatan

2) Cukup (2) : 50 - 70% peserta mengikuti kegiatan

3)

Kurang (1) : < 50% peserta mengikuti kegiatan

2.

Penilaian hasil pre-test dan post-test

1) Baik: 4-5 pertanyaan terjawab dengan benar (3) 2) Cukup: 3-4 pertanyaan terjawab dengan benar (2) 3) Kurang: 1-3 pertanyaan terjawab dengan benar (1) H. Sumber Dana

Dana yang digunakan pada kegiatan ini bersumber dari swadaya mahasiswa KKN-PK Angkatan 63 Universitas Hasanuddin, Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

I. Penutup

Demikian Term of Reference (TOR) ini kami susun, semoga kegiatan Penyuluhan Gigi dan Mulut di SDN 17 Bontosunggu, Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep dapat berjalan lancar dan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa-siswi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Mengetahui,

Koordinator Desa, Penanggung Jawab Kegiatan,

Rafi Sulthan Salim Dinda Cindrahati Hamka

C011201001 J011201117

TERM OF REFERENCES (TOR) A. Nama Kegiatan :

Edupuber: Edukasi tentang masa pubertas pada anak kelas VI di SDN 17 Bontosunggu dan SDN 21 Jennae.

B. Latar Belakang/Rasional :

Salah satu masa yang penting dialami oleh individu adalah masa puber yang waktunya tumpang tindih antara masa remaja dengan masa kanak-kanak. Masa ini disebut masa yang sangat penting dalam rentang kehidupan manusia karena pada masa tersebut terjadinya perubahan-perubahan tubuh yang pesat (Juliana, 2014). Oleh karena itu, dalam memasuki masa tersebut, anak memerlukan pemahaman tentang masa pubertas yang akan mereka hadapi agar bisa menjalaninya dengan optimal.

Pubertas merupakan salah satu periode dalam proses pematangan seksual dengan hasil tercapainya kemampuan reproduksi. Pubertas ditandai dengan munculnya karateristik seks sekunder dan diakhiri dengan datangnya menars pada anak perempuan dan lengkapnya perkembangan genital pada anak laki-laki. Usia awal pubertas pada anak laki-laki berkisar antara 9–14 tahun dan perempuan berkisar 8–13 tahun. Pubertas terlambat apabila perubahan fisik awal pubertas tidak terlihat pada usia 13 tahun pada anak perempuan dan 14 tahun pada anak laki-laki, karena keterlambatan pertumbuhan dan maturasi tulang. Tanda pubertas yang terlambat juga menjadi ciri-ciri anak stunting (Rahayu et. al., 2018).

Pemberian edukasi pada anak-anak yang akan memasuki masa pubertas sangat penting dilakukan agar mereka dapat memahami dan menyadari setiap perubahan yang dialami, menganggapnya sebagai hal yang wajar terjadi agar tidak timbul rasa takut atau malu, dan utamanya membangun kesiapan dan ketahanan diri secara utuh pada masa tersebut.

Pemahaman yang memadai membuat remaja dapat menjaga kesehatannya dengan baik secara fisik maupus psikis dalam tahap perkembangannya, sehingga mencegah berbagai risiko masalah kesehatan yang dapat dihadapi. Oleh karena itu, edupuber menjadi salah satu upaya untuk penanaman pemahaman dan peningkatan kesadaran anak mengenai pentingnya menjaga kesehatan di masa yang cukup rentan.

Edupuber juga secara tidak langsung dapat menjadi salah satu upaya preventif dalam mengurangi atau menekan angka stanting di desa Pitusunggu. Stunting memiliki dampak yang cukup serius diantaranya jangka pendek terkait dengan morbiditas dan mortalitas pada bayi/balita, jangka menengah terkait dengan intelektualitas dan kemampuan kognitif yang rendah, dan jangka panjang terkait dengan kualitas sumberdaya manusia dan masalah penyakit degeneratif di usia dewasa. Calon ibu yang menderita anemia, kekurangan gizi, atau kehilangan berat badan secara drastis di masa kehamilan akan meningkatkan resiko sang calon bayi untuk mengalami gangguan pertumbuhan, termasuk stunting (Rahayu et. al., 2018). Oleh karena itu, edupuber dilakukan agar anak memiliki pemahaman tentang masa pubertas, dan meningkatnya kesadaran untuk menjaga kesehatan fisik, psikis, termasuk dalam pengelolaan emosi sehingga lebih siap dalam tahap perkembangan selanjutnya, bahkan saat berkeluarga di kemudian hari.

C. Tujuan Kegiatan : Tujuan Umum :

Memberikan pemahaman kepada anak usia remaja awal mengenai masa pubertas untuk membangun kesiapan dan ketahanan diri secara fisik maupun mental dalam menghadapi masa remaja, sekaligus sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini.

Tujuan Khusus :

6. Memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pubertas, serta perubahan fisik dan psikologis yang dialami (atau akan dialaminya) pada masa pubertas.

7. Memberikan pemahaman kepada anak tentang cara menjaga kesehatan fisik dan psikis saat masa pubertas

8. Menumbuhkan kesadaran anak dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama kesehatan reproduksi.

9. Menumbuh-kembangkan kesadaran anak tentang pengelolaan emosi dan kemampuan psiko-sosial untuk mempertahankan kesehatan mental pada masa remaja.

D. Sasaran :

Siswa/siswi kelas VI di SDN 17 Bontosunggu dan SDN 21 Jennae

E. Penanggung Jawab :

Penanggung jawab kegiatan ini adalah Rizki Awaludin Saraha (C021201021) F. Waktu dan Tempat Kegiatan :

Hari/Tanggal : Senin, 24 Juli dan Jumat, 28 Juli 2023 Pukul : 07.30 WITA – Selesai

Tempat : SDN17 Bontosunggu dan SDN21 Jennae G. Mekanisme & Rancangan Kegiatan

1. Instrumen yang digunakan :

Dalam dokumen TERM OF REFERENCES (TOR) (Halaman 41-46)

Dokumen terkait