• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERM OF REFERENCES (TOR)

N/A
N/A
najmu shuha

Academic year: 2023

Membagikan "TERM OF REFERENCES (TOR)"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Kegiatan ini dinamakan edukasi 6 langkah cara mencuci tangan yang baik dan benar di sekolah dasar di Desa Pitusunggu. Tujuan keseluruhan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan awal siswa sekolah dasar di Desa Pitusunggu tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar.

Sasaran

Penanggung Jawab : Najmu Shuha (C011201213)

Penutup

Kegiatan edukasi mengenai Pedoman Gizi Seimbang diharapkan dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan dan semangat mengkonsumsi gizi seimbang.

Latar Belakang/Rasional

Di Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, berdasarkan data Puskesmas Kecamatan Ma'rang, ditemukan 91 orang penderita hipertensi yang tercatat pada rentang usia 34 hingga 94 tahun. Menyikapi hal tersebut, penulis bertujuan untuk melakukan program sosialisasi pengendalian hipertensi di Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan melalui program Kuliah Kerja Nyata Tenaga Kesehatan (KKNPK).

Tujuan Kegiatan : Tujuan Umum

Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui 8,8% terdiagnosis hipertensi, 13,3% penderita hipertensi tidak minum obat, dan 32,3% tidak rutin minum obat. Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat peserta kegiatan GERMAS di Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan.

Penanggung Jawab

Waktu dan Tempat Kegiatan : Hari, Tanggal : Jum’at, 28 Juli 2023

Pelaksanaan Kegiatan 1) Persiapan

Memimpin diskusi dengan Puskesmas Kecamatan Ma'rang dan Puskesmas Pembantu Desa Pitusunggu mengenai pelaksanaan program pencegahan dan penanganan hipertensi. Menyelesaikan pretest dengan menanyakan target pertanyaan kemudian melengkapi lembar pretest sesuai dengan jawaban yang diberikan. Selesaikan posttest dengan menanyakan target pertanyaan kemudian lengkapi lembar pretest sesuai jawaban yang diberikan.

Indikator Keberhasilan a. Kuantitatif

Sumber Dana

Penyuluhan etika batuk dan bersin sebagai upaya pencegahan penularan ISPA di SDN 17 Bontosunggu Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep B. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyerang salah satu atau beberapa bagian tubuh, mulai dari saluran pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk adneksa (sinus, rongga telinga tengah, pleura). Peluang penularan penyakit ISPA pada anak cukup tinggi, hal ini disebabkan karena aktivitas anak yang sering melakukan kontak fisik dengan anak lain.

Hal ini didukung oleh rendahnya pemahaman anak mengenai etika batuk dan bersin yang benar. Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, etika batuk dan bersin adalah suatu keharusan. Etiket batuk dan bersin merupakan salah satu komponen perilaku pencegahan penularan dengan bertindak (Alhidayati dkk, 2022) menggunakan masker dengan benar pada saat batuk agar droplet tidak mengenai orang lain dan menutup area hidung dan mulut dengan menggunakan bagian dalam lengan. , dan menutup mulut menggunakan serbet lalu segera membuangnya ke tempat sampah yang tertutup lalu mencuci tangan (Anggeriyane dkk, 2022).

Berdasarkan hal tersebut maka penyuluhan tentang etika batuk dan bersin yang benar pada anak sangat penting untuk dilakukan, dengan harapan siswa SDN 17 Bontosunggu Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep mampu mengetahui dan menggunakan cara batuk dan bersin yang benar. tata krama serta menanamkan kebiasaan dan perilaku yang baik sejak dini agar penularan penyakit ISPA dapat dikendalikan.

Tujuan Khusus

Siswa SDN 17 Bontosunggu Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep dapat mendemonstrasikan etika batuk dan bersin serta cara menggunakan masker yang benar.

Sasaran

Waktu dan Tempat Kegiatan

Mekanisme & Rancangan Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan

Pembagian soal pre-test siswa kelas III SDN 17 Bontosunggu Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep untuk dikerjakan. Kumpulan soal pre-test kembali untuk siswa kelas III SDN 17 Bontosunggu Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep. Mintalah siswa Kelas III SDN 17 Bontosunggu, Desa Pitusunggu, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep untuk berlatih batuk dan bersin.

Tayangkan video etika batuk dan bersin serta cara menggunakan masker yang benar kepada siswa kelas III SDN 17 Bontosunggu Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep. Bagikan soal post-test kepada siswa kelas III SDN 17 Bontosunggu Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep untuk dikerjakan. Mengumpulkan kembali soal post test siswa Kelas III SDN 17 Bontosunggu Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep.

Verifikasi asil pre-test siswa kelas III SDN 17 Bontosunggu Desa Pitusunggu Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep.

Indikator Keberhasilan a. Kualitatif

Sumber Dana

Nama Kegiatan

Pelatihan dan pembagian pamflet pembuatan pupuk kompos padat sederhana dari sampah organik rumah tangga kepada siswa di SDN 21 Jennae. Sangat disayangkan bahwa sebagian besar rumah tangga biasanya hanya mengelola sampahnya melalui konsep membuang (open dump), membuang (pembakaran sederhana), menggali (sanitary landfill), padahal konsep tersebut belum menjadi solusi yang baik saat ini. semua. Permasalahan ini diperparah dengan pengetahuan dan perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap perilaku hidup sehat dan lingkungan yang bersih dan bebas sampah.

Tidak sedikit masyarakat yang belum menyadari pentingnya membuang sampah, dan banyak masyarakat yang memahami pembuangan sampah namun tidak mempraktikkan perilaku tersebut (Ahmad dkk, 2022). Peraturan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang “Pengolahan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga” sebagai acuan.

Tujuan Kegiatan : Tujuan Umum

Penanggung Jawab : Pitriyani Pitra (K011201161)

Instrumen yang digunakan

Pelaksanaan Kegiatan

Indikator Keberhasilan

Penting sekali untuk mengajarkan anak postur tubuh yang ideal agar mereka menyadari pentingnya menjaga postur tubuh yang baik sehingga dapat mencegah penyakit akibat postur tubuh yang buruk. Saat ini sekolah dasar juga sedang mengkampanyekan Sekolah Sehat yang terdiri dari 3 aspek yaitu makanan sehat, sehat dan imunisasi sehat. Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang postur tubuh yang benar, menjaga postur tubuh yang sehat dan sebagai bentuk deteksi dini gangguan postur tubuh pada anak di SD Desa Pitusunggu menjadi alasan saya melakukan skrining dan kegiatan edukasi tentang postur tubuh. gangguan.

Kegiatan ini dapat bermanfaat bagi anak, guru, orang tua, tenaga kesehatan khususnya terapi fisik sebagai upaya mengoptimalkan tumbuh kembang anak dalam hal postur tubuh yang ideal. Melaksanakan deteksi dini gangguan postur tubuh dan meningkatkan kesadaran siswa sekolah dasar di desa Pitusunggu tentang postur tubuh yang ideal dalam beraktivitas. Memberikan rangkuman data postur anak yang berpotensi mengalami gangguan postur tubuh ke Puskesmas Desa Pitusunggu.

Penanggung Jawab

Memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara menyikat gigi yang baik dan benar serta pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai upaya pencegahan karies pada siswa Kelas II di SDN 21 Jennae Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep. Kesehatan mulut dan gigi yang buruk akan menimbulkan rasa nyeri dan gangguan makan sehingga dapat mengganggu asupan nutrisi pasien. Salah satu permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang banyak terjadi di masyarakat adalah karies gigi.

Memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara menyikat gigi yang baik dan benar serta pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dalam upaya mencegah kerusakan gigi. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini. Demikian Kerangka Acuan (TOR) kami berharap kegiatan Konseling Gigi dan Mulut di SDN 21 Jennae Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep dapat berjalan lancar dan diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kesadaran siswa akan pentingnya konservasi kesehatan gigi dan mulut.

Memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara menyikat gigi yang baik dan benar serta pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai upaya pencegahan karies pada siswa Kelas II di SDN 17 Bontosunggu Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep.

Latar Belakang/Rasional

Berdasarkan observasi di Puskesmas Kecamatan Ma'rang ditemukan banyak pasien yang mengalami karies, hal ini dapat mengindikasikan kurangnya pengetahuan atau kesadaran pasien tentang pencegahan karies gigi. Dengan demikian, kegiatan promosi kesehatan dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada siswa kelas II. kelas di SDN 17 Bontosunggu sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut. Anak-anak sekolah dasar, khususnya usia 5 hingga 9 tahun, menjadi sasaran nyata, karena kesehatan gigi dan mulut pada masa kanak-kanak sangat menentukan kesehatan gigi dan mulut pada jenjang usia selanjutnya.

Anak-anak dengan masalah kesehatan gigi dan mulut dapat mengalami rasa sakit bahkan infeksi yang dapat mempengaruhi kehadiran dan kinerja mereka di sekolah, pola makan, berat badan dan tinggi badan. Selain itu, perubahan perilaku lebih mungkin terjadi jika promosi kesehatan diterapkan pada anak usia dini.

Pelaksanaan Kegiatan a. Bentuk kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan tentang sikat gigi dengan menggunakan media flip board kepada siswa kelas II. Sebelum Anda melakukan itu. Setelah konseling, terlebih dahulu akan diadakan pre-test untuk melihat tingkat pengetahuan siswa dalam pencegahan karies. Selanjutnya dilakukan post-test untuk mengevaluasi apakah terdapat peningkatan tingkat pengetahuan pencegahan karies pada siswa tersebut. B.

Oleh karena itu, Kerangka Acuan (TOR) ini telah kami susun, semoga kegiatan penyuluhan gigi dan mulut di SDN 17 Bontosunggu Desa Pitusunggu Kecamatan Ma'rang Kabupaten Pangkep dapat berjalan dengan lancar dan diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kesadaran siswa terhadap penyakit gigi dan mulut. pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Edupuber : Pendidikan pubertas pada anak kelas VI di SDN 17 Bontosunggu dan SDN 21 Jennae. Pubertas terlambat, jika perubahan fisik awal pubertas tidak terlihat pada usia 13 tahun pada anak perempuan dan 14 tahun pada anak laki-laki karena keterlambatan pertumbuhan dan pematangan tulang.

Pemberian edukasi kepada anak yang akan memasuki masa pubertas sangat penting agar mereka dapat memahami dan mewaspadai setiap perubahan yang dialaminya, menganggap hal tersebut sebagai hal yang lumrah agar tidak merasa takut atau malu, dan yang terpenting adalah kesiapan dan ketahanan. secara keseluruhan selama periode ini.

  • Pra-Pelaksanaan
  • Pelaksanaan

Mintalah anak menuliskan perubahan fisik dan mental yang dialaminya di kelas 6 SD. Penjelasan ini akan mencakup materi tentang masa pubertas, perubahan fisik dan perubahan psikis pada masa pubertas, serta cara menjaga kesehatan fisik dan mental. Kemudian instruktur akan membacakan sekitar 10 pernyataan tentang peristiwa sosial atau aktivitas sehari-hari yang sering terjadi pada masa pubertas dan meminta mereka menunjukkan bentuk emosinya ketika mengalami hal tersebut dengan berdiri sejajar dengan garis lantai sesuai gambar ekspresi emosi yang ditampilkan.

Indikator Keberhasilan 1 Kualitatif

  • Kuantitatif

Keberhasilan kegiatan ini terlihat dari partisipasi siswa dan perbandingan hasil pre-test dan post-test untuk melihat peningkatan pengetahuan peserta. Sebanyak 70% peserta menjawab adanya peningkatan pemahaman tentang pubertas setelah menyelesaikan kegiatan edupuber yang ditunjukkan dengan jawaban benar pada 4-5 soal setelah tes.

Sumber Dana : PRIBADI I. Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran Tingkat Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut serta Keterampilan Menyikat Gigi pada Siswa Kelas IV dan V Tahun 2022 Studi Dilakukan di SDN Semarapura Kauh Kecamatan Klungkung

Karena itu, pemberian pengetahuan dan pembentukan perilaku yangbaik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, berupa kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, perlu ditanamkan sedini