• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemantauan dan Operasi Armada

Dalam dokumen STASIUN PSDKP (Halaman 53-57)

H. Kinerja

1. Pemantauan dan Operasi Armada

5. Dukungan manajemen, memiliki 11 (sebelas) kegiatan yang terdiri dari 4 (empat) kegiatan yang mempunyai nilai risiko 9 (issue/berdampak sedang dan kemungkinan terjadi) yaitu:

 Pemeliharaan kantor

 Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)

 Pengadaan Meubelair

 Pengadaan alat pengolah data dan komunikasi

Dan 7 (tujuh) kegiatan yang memiliki nilai risiko 4 (acceptable/berdampak kecil dan kemungkinan kecil terjadi) yaitu:

 Pembayaran Gaji dan Tunjangan

 Layanan Manajemen SDM

 Pemantauan dan Evaluasi serta Pelaporan

 Layanan Manajemen Keuangan

 Layanan Humas

 Layanan Data dan Informasi

 Layanan Umum

Sehingga dibutuhkan pemantauan atas risiko untuk mengendalikan dan meminimalisir risiko:

Hasil pemetaan risiko pada kegiatan tahun 2022 sampai dengan Triwulan I yang diduga dapat menyebabkan terjadinya kegagalan dari pelaksanaan kegiatan di Stasiun PSDKP Pontianak adalah sebagai berikut:

melakukan pemeliharaan peralatan keselamatan dengan dokumen pendukung berupa permohonan perbaikan alat keselamatan dan pengecekan sertifikat alat keselamatan. Selain itu tujuan lainnya adalah agar kapal pengawas dan speedboat pengawas siap melaksanakan operasi pengawasan, dengan faktor risiko kapal pengawas, speedboat pengawas tidak siap melaksanakan operasi yang berdampak kapal pengawas tidak dapat beroperasi sesuai dengan target yang ditentukan. Realisasi pemantauan yang dilaksanakan adalah dengan melakukan komunikasi ke kapal pengawas terkait kondisi kapal dan melakukan pengadaan spare part mesin Mercury pada speedboat Napoleon 037 (steering lever), dengan bukti dukung berupa tangkap layar WA.

- Kegiatan Penyediaan logistik kapal pengawas bertujuan agar kegiatan operasi pengawasan SDKP dapat terlaksana dengan faktor resiko ketersediaan BBM kapal pengawas oleh karena adanya blocking Pertamina dan tidak adanya stok BBM di Depo pada saat akan dilakukan pengisian BBM kapal pengawas sehingga berdampak operasi tertunda. Rencana kegiatan pengendaliannya adalah dengan melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina dan pusat. Realisasi pengendalian yang dilaksanakan melalui koordinasi dengan Pertamina terkait alokasi kebutuhan BBM dengan bukti dukung berupa surat permohonan rencana kebutuhan dan alokasi BBM kapal pengawas.

● Kegiatan perawatan kapal pengawas dilaksanakan melalui 4 aktifitas, yang dilaksanakan antara lain:

- Perawatan darurat dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki kerusakan kapal pengawas/speedboat yang bersifat darurat dengan faktor risiko adanya kerusakan kapal pengawas dengan jenis dan waktu kerusakan yang tidak dapat diprediksi sebab tempat dan jenis kerusakan yang tidak diketahui dengan pasti yang disebabkan faktor cuaca, umur usia pakai/kerja mesin kapal. risiko yang mungkin terjadi adalah adanya kerusakan kapal pengawas

dengan jenis dan waktu kerusakan yang tidak dapat diprediksi dengan rencana pengendalian koordinasi dan memanfaatkan anggaran darurat kapal pengawas. Realisasi pengendalian yang dilakukan adalah telah dilakukan koordinasi dengan para Nakhoda kapal dan Nahkoda kapal memberikan informasi dan justifikasi terkait kerusakan darurat kapal pengawas kemudian dilakukan perawatan pada kapal pengawas, dengan bukti dukung berupa:

1. Berita Acara Kronologis Kerusakan Knalpot M/E Kiri Kapal Hiu 11 bulan Februari 2022

2. Perbaikan kerusakan dilaksanakan pada bulan Maret 2022;

3. Telah dilakukan rapat dengan Dit. POA terkait kerusakan AE sebelah kiri;

4. Berita Acara Kronologis Kerusakan AE Kiri.

- Kegiatan perawatan rutin bulanan dengan faktor risiko adanya kerusakan yang tidak terduga dan tidak mencukupi untuk anggaran perawatan rutin bulanan. Realisasi pengendalian berupa anggaran perawatan rutin bulanan cukup digunakan untuk perbaikan kapal pengawas. Realisasi pengendalian yang dilakukan adalah telah dilakukan koordinasi dengan awak kapal terkait penggunaan anggaran perawatan rutin kapal pengawas, dengan bukti dukung berupa notulen rapat.

- Kegiatan pengadaan suku cadang untuk kapal pengawas dan speedboat pengawas dengan faktor risiko keterlambatan waktu penyediaan suku cadang. Rencana pengendalian yang dilaksanakan adalah dengan melaksanakan pengecekan secara berkala. Realisasi yang telah dilaksanakan adalah telah melakukan stok opname suku cadang setiap bulan dan suku cadang masih cukup untuk triwulan I, dengan bukti dukung berupa Berita Acara Stock Opname Suku Cadang Kapal Pengawas.

- Kegiatan perawatan tahunan dengan faktor risiko ketidaktepatan rincian pekerjaan dan RAB perencanaan, dan ditemukan perbedaan item pemeliharaan yang akan dilakukan pemeliharaan yang akan

dilakukan pemeliharaan dengan kondisi kapal saat naik dock, dan munculnya pekerjaan baru pada saat pekerjaan docking. Hal tersebut disebabkan data repair list tidak lengkap, usulan repair list tidak diverifikasi, dan harga di HPS tidak sesuai dengan harga pasaran. Rencana pengendalian yang dilaksanakan adalah dengan melakukan pengecekan terhadap dokumen repair list, menyusun HPS dengan melakukan survei harga pasar di tempat yang tepat, dan meminta pendampingan pembina teknis (eselon 2) dan inspektorat jenderal dalam penyusunan dokumen perencanaan docking sebelum dilakukan lelang. Realisasi pengendalian yang dilakukan adalah melakukan pengecekan repair list secara bersama – sama, melakukan survey harga dalam penyusunan HPS, berkoordinasi dengan UKPBJ dalam penyusunan perencanaan docking sebelum lelang, dan telah dilakukan rapat internal dengan awak kapal pengawas dengan dokumen pendukung berupa repairlist, notulen rapat, dan hasil reviu persiapan lelang UKPBJ.

Selain hal tersebut faktor risiko yang mungkin terjadi adalah penyedia barang/jasa tidak memiliki kualifikasi yang ditentukan dengan realisasi pemantauan yang dilaksanakan adalah melakukan konsultasi dan reviu dokumen persiapan docking KP. Hiu 11.

- Top Overhaul kapal pengawas bertujuan terjaganya kondisi teknis permesinan kapal pengawas sehingga kapal layak untuk beroperasi, yang menyebabkan kapal tidak beroperasi. Realisasi pengendalian yang dilaksanakan adalah melakukan teknikal analisis KP. Hiu 11 dan survey untuk kegiatan Top Overhaul.

 Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Kelompok Masyarakat (POKMASWAS) dengan tujuan monev kegiatan berbasis masyarakat dengan faktor risiko sumber data dan informasi (IUUF) tambahan dari kelompok masyarakat tidak dapat diperoleh yang menyebabkan komunikasi yang efektif antar POKMASWAS belum terjadi sehingga kegiatan monev POKMASWAS tidak optimal. Rencana pengendalian

yang dilakukan adalah dengan mengadakan sosialisasi dan pembinaan terkait pelaksanaan tugas POKMASWAS.

2. Penanganan Pelanggaran di Bidang Kelautan dan Perikanan

Dalam dokumen STASIUN PSDKP (Halaman 53-57)

Dokumen terkait