• Tidak ada hasil yang ditemukan

STASIUN PSDKP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STASIUN PSDKP "

Copied!
112
0
0

Teks penuh

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Stasiun PSDKP Pontianak Triwulan I TA 2022 dapat diselesaikan.Laporan SPIP Triwulan I TA 2022 Stasiun PSDKP Pontianak merupakan gambaran pelaksanaan pengendalian intern di lingkungan PSDKP Stasiun Pontianak.

Struktur Organisasi, Visi, Misi, dan Tujuan Strategis UPT Stasiun Pengawasan SDKP Pontianak

Meningkatkan kualitas personel pemantauan sumber daya kelautan dan perikanan dengan memperkuat budaya kerja dan mengembangkan inovasi. Meningkatkan keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan melalui pengelolaan kawasan alam laut secara optimal dan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara optimal dalam lingkup wilayah operasi UPT Stasiun PSDKP Pontianak; Dan.

Pembentukan Tim SPIP Stasiun PSDKP Pontianak

Perbaikan tata kelola di KKP melalui pembenahan tata kelola di wilayah kerja UPT Stasiun PSDkP Pontianak.

Kondisi Pelaksanaan SPIP di Stasiun PSDKP Pontianak

SPIP belum benar-benar diterapkan dalam setiap pelaksanaan kegiatan, namun masih fokus pada penyampaian laporan; Aktivitas pengendalian ini diperlukan untuk mengatasi risiko dan menetapkan serta menerapkan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan untuk mengatasi risiko telah diterapkan secara efektif.

Pelaksanaan Pengendalian Rutin yang Telah Dilakukan

Organisasi

Perjanjian kinerja Stasiun PSDKP Pontianak memuat 5 (lima) tujuan kegiatan dan 23 (dua puluh tiga) indikator kinerja di Stasiun PSDKP Pontianak. Stasiun PSDKP Pontianak memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) resmi untuk seluruh kegiatan utama.

Perencanaan dan Anggaran

Dokumen perjanjian kinerja, rencana aksi, rincian tujuan IKU, buku pegangan IKU, matriks peran hasil dan CAP karyawan. g) Perencanaan kinerja dan anggaran disusun berdasarkan rencana strategis, rencana kerja dan target kinerja yang telah ditetapkan. Kegiatan pengendalian rutin yang dilakukan selama periode Januari sampai dengan Maret adalah juknis manajemen kinerja yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 dan 28 Januari 2022. dengan keluaran dokumen perjanjian kinerja, rencana aksi, rincian tujuan IKU, manual IKU, matriks peran hasil dan SKP Pegawai.

Pelaksanaan Anggaran

Tidak ada kegiatan yang sama dengan tugas dan fungsi instansi lain, dan/atau tumpang tindih dengan tugas dan fungsi instansi lain. i) Tidak terdapat kesalahan dalam perlakuan dan pengakuan keuangan pada saat penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), seperti kesalahan dalam pencatatan akun pengeluaran atau jumlah unit MBS. Penyusunan RKA-K/L dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain penyusunan Rencana Pagu Indikatif, penyusunan pagu anggaran RKA-K/L, Pagu Alokasi RKA-K/L, serta proses penyusunan dalam RKA-K/L terdapat Tim Auditor Umum Inspeksi yang menilai penyusunan RKA-K/L, kecukupan akun pengeluaran dan jumlah satuannya. Rincian lelang telah diumumkan dalam RUP dan dapat diakses oleh masyarakat umum. e) Pelelangan dilakukan secara proforma sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31 Tahun 2021 tentang Pengenaan Sanksi Administratif di Bidang Kelautan dan Perikanan; Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31 Tahun 2021 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Di Bidang Kelautan dan Perikanan;

Akuntansi Pelaporan

Tahun 2021 disusun sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan disampaikan tepat waktu pada tanggal 18 Januari 2022 sesuai surat Direktorat Jenderal Perbendaharaan No. Laporan Kementerian/Lembaga Negara (LKKL). Namun pengelolaan persediaan melalui aplikasi belum dapat dilaksanakan, karena pencatatan pada aplikasi SAKTI dapat dilakukan setelah Laporan Keuangan Audit TA.

Kerugian Negara

Tidak ada pembayaran untuk beberapa perjalanan dinas karena rincian perjalanan dinas dan dokumen pertanggungjawaban telah diverifikasi. h) Spesifikasi barang dan jasa yang diterima sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak yang tercantum dalam BAST untuk seluruh pengadaan barang/jasa. Pemeliharaan barang yang diperoleh dilakukan selama masa pemeliharaan setelah barang diserahterimakan, sehingga mitra menyerahkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% sebelum pembayaran dilakukan 100%.

Kepegawaian

Selama periode Januari – Maret tidak ada kewajiban pemeliharaan produk pengadaan yang rusak selama masa pemeliharaan n) Seluruh aset dilacak sehingga penggunaan aset yang dikuasai pihak lain dapat diketahui dan dikendalikan. Pada tahun 2022, ada 2 pegawai di Stasiun PSDKP Pontianak yang akan mengurus perizinan. belajar dengan nomor surat.

Kinerja

Pelaksanaan Pengendalian Berkala

Pengendalian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kapasitas sumber daya manusia pengelola keuangan di Stasiun PSDKP Pontianak. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Penandatangan Perintah Pembayaran (PPSPM) ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.56/Sta.4/KU.611/I/2022 tanggal 3 Januari 2022. Pengangkatan bendahara pengeluaran yaitu Amil Maulana sesuai dengan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.57/STA.4/KU.611/I/2022 tanggal 3 Januari Tahun 2022 tentang Penunjukan Bendahara Pengeluaran dan/atau Bendahara Pendapatan pada Satuan Kerja Stasiun PSDKP Pontianak.

Standar biaya sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 119/PMK.02/2020 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021. Revisi anggaran dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/ PMK.02/2021 tentang tata cara peninjauan anggaran.

Tabel 6. Distribusi Anggaran Stasiun PSDKP Pontianak Tahun 2022
Tabel 6. Distribusi Anggaran Stasiun PSDKP Pontianak Tahun 2022

Pelaksanaan Pengendalian dengan Pendekatan Manajemen Risiko

Stasiun PSDKP Pontianak telah melakukan identifikasi risiko yang dituangkan dalam formulir penilaian risiko sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 10 Tahun 2016 dengan identifikasi risiko mengacu pada kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI terkait dengan tugas Dinas. Direktorat Jenderal PSDKP. Karena adanya perubahan kepengurusan Stasiun PSDKP Pontianak, maka terjadi perubahan tanggung jawab risiko dari Erik Sostenes, S.St.Pi, M.Si menjadi Abdul Quddus, S.St.Pi, M.Pi sebagaimana diuraikan dalam lampiran formulir penilaian risiko (terlampir). Kegiatan pembinaan POKMASWA mempunyai nilai risiko 12 (masalah/dampak tinggi dan kemungkinan terjadinya tinggi) dan setelah dilakukan pemantauan nilai risiko menjadi 4 (dapat diterima/dampak kecil dan kemungkinan terjadinya rendah).

Pengusaha yang mengelola wilayah pesisir dan pulau-pulau mengikuti peraturan hukum. Hasil pemetaan risiko kegiatan tahun 2022 hingga triwulan I yang diyakini menyebabkan kegagalan pelaksanaan kegiatan di Stasiun PSDKP Pontianak adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Kriteria Ukuran Kemungkinan/Probabilitas/Likelihood
Tabel 10. Kriteria Ukuran Kemungkinan/Probabilitas/Likelihood

Pemantauan dan Operasi Armada

Pemantauan yang dilakukan adalah komunikasi dengan alat pemantau terkait kondisi kapal dan penyediaan suku cadang mesin Mercury pada (setir) Napoleon 037, dengan bukti pendukung berupa tangkapan layar WA. Realisasi pengendalian tersebut dilakukan melalui koordinasi dengan Pertamina mengenai alokasi kebutuhan bahan bakar dengan bukti pendukung berupa surat permintaan rencana pemantauan kebutuhan bahan bakar kapal dan pendistribusiannya. Kegiatan pengadaan suku cadang kapal pengawas dan kapal pengawas dengan faktor risiko keterlambatan penyediaan suku cadang.

Realisasi yang diterapkan adalah kami telah melakukan inventarisasi suku cadang setiap bulannya dan masih terdapat kecukupan suku cadang untuk triwulan pertama, dengan bukti pendukung berupa berita acara pemantauan inventaris suku cadang kapal. Pemeriksaan yang dilakukan terdiri dari pemeriksaan bersama terhadap daftar perbaikan, pelaksanaan survey harga pada saat pembuatan HPS, koordinasi dengan UKPBJ pada saat penyusunan rencana dermaga sebelum lelang dan melakukan pembahasan internal dengan otoritas pengawas awak kapal dengan dokumen pendukung. berupa daftar perbaikan, risalah rapat dan hasil penilaian persiapan lelang UKPBJ.

Penanganan Pelanggaran di Bidang Kelautan dan Perikanan Kegiatan ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu pemberkasan perkara TPKP,

Penanganan Pelanggaran di Sektor Kelautan dan Perikanan Kegiatan ini terdiri dari tiga kegiatan yaitu pemberkasan perkara TPKP. Realisasi penertiban yang dilakukan adalah dengan melakukan pos pemeriksaan terhadap awak kapal dan mempercepat koordinasi dengan pihak imigrasi. Perkara Kelautan dan Perikanan yang dikenakan sanksi administratif memiliki faktor risiko sanksi administratif tidak berjalan maksimal karena masyarakat tidak memahami dan tidak terbiasa dengan peraturan baru yang berdampak pada penolakan masyarakat.

Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan

Realisasi pengendalian yang dilakukan adalah dengan melakukan pemantauan terhadap pemanfaatan jenis ikan yang dilindungi. Pengawasan Pengelolaan Wilayah Pesisir di Stasiun PSDKP Pontianak dalam rangka melaksanakan pengawasan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dengan faktor risiko adanya pelaku usaha yang memanfaatkan dan mengelola wilayah pesisir tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang dapat menimbulkan gangguan dan ancaman. kerusakan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Realisasi pengendalian yang dilakukan adalah dengan melakukan pengawasan terhadap wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, dan wilayah laut yang diperiksa kepatuhannya.

Kegiatan pemantauan perikanan yang tidak ramah lingkungan (penggunaan sengatan listrik, bom dan racun) akan menyebabkan matinya biota perairan, rusaknya rantai makanan, munculnya penyakit dan rusaknya ekosistem perairan.

Pengawasan Sumber Daya Perikanan

Pengawasan terhadap perusahaan pengolahan hasil perikanan dan penggunaan bahan tambahan berbahaya pada produk perikanan bertujuan untuk melakukan pengawasan terhadap perusahaan pengolahan hasil perikanan, karena masih banyak perusahaan pengolahan hasil perikanan yang menggunakan bahan tambahan berbahaya pada produk perikanan. Kegiatan unit usaha Pembudidayaan Ikan yang memenuhi syarat hukum dilaksanakan melalui dua kegiatan. Kegiatan pertama adalah pemantauan budidaya ikan, obat-obatan dan pakan ikan, dengan faktor risiko penggunaan obat-obatan dan pakan ikan berbahaya serta unit usaha budidaya ikan dan ikan berbahaya yang tidak berizin yang berdampak pada unit budidaya ikan yang tidak berizin dan menggunakan obat-obatan dan makanan yang tidak terdaftar.

Kegiatan usaha peredaran produk perikanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan dua kegiatan yaitu pemantauan peredaran produk perikanan dalam negeri yang masih mengandung faktor risiko. Kegiatan lainnya adalah BIMTEK melakukan pengawasan terhadap peredaran produk perikanan impor yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengawas perikanan dengan faktor risiko tidak maksimalnya kegiatan pengawasan dan berdampak pada kurang ahlinya pengawas perikanan dalam menjalankan tugasnya. .

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

  • Monitoring Evaluasi Pelaksanaan SPIP
  • Tindak Lanjut Evaluasi Pelaksanaan SPIP
  • Kesimpulan
  • Saran

Realisasi pengendalian yang dilakukan adalah pembuatan daftar prioritas alat pengolah data yang akan dibeli dan perolehan alat pengolah data disertai data pendukung daftar data pengolah data dan bukti perolehan berupa SPJ. Formulir penilaian risiko dan pemantauan risiko Stasiun PSDKP Pontianak Kuartal I TA 2022 beserta data pendukung disajikan secara rinci pada lampiran laporan ini. Balai PSDKP Pontianak menyusun laporan pelaksanaan SPIP triwulan I tahun anggaran 2022, sedangkan berbagai evaluasi laporan SPIP triwulan I tahun anggaran 2022 manajemen risiko triwulan I tahun anggaran 2022 melakukan pemantauan yang dilaksanakan dibandingkan pengelolaan risiko pada Triwulan IV TA 2021, maka pada triwulan IV TA 2021 seluruh penilaian risiko dimasukkan dalam pemantauan risiko dan pada triwulan I TA 2022 terdapat manajemen risiko yang tidak dimasukkan dalam pemantauan risiko. nilai risiko berkurang setelah dilakukan pemetaan risiko, sehingga hanya dilakukan pengendalian rutin.

Manajemen menyelenggarakan rapat manajemen risiko di setiap area kegiatan yaitu Penatausahaan MR, Sarana dan Prasarana MR, serta Pemantauan Operasional dan Penanganan Pelanggaran MR. Tim SPIP berkoordinasi secara online dengan Sekretariat DJPSDKP mengenai penerapan manajemen risiko di Stasiun PSDKP Pontianak. Berdasarkan pemantauan manajemen risiko diketahui terdapat beberapa aktivitas yang menimbulkan risiko dalam penilaian risiko dan dalam pemantauan risiko tidak diperhitungkan karena risiko yang ada sudah berkurang sehingga hanya perlu melakukan pemeriksaan rutin. .

Mengingat masih adanya kelemahan dalam penerapan SPIP di lingkungan Stasiun PSDKP Pontianak, maka perlu adanya bimbingan teknis mengenai penyusunan laporan SPIP dan manajemen risiko bagi tim SPIP Stasiun PSDKP Pontianak.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Stasiun PSDKP Pontianak  KEPALA STASIUN
Tabel 2. Realisasi Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan  Triwulan I TA 2022
Tabel 3. Realisasi Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan  Triwulan I TA 2022
Tabel  4.  Rekapitulasi  Kapal  Yang  Diperiksa  Kapal  Pengawas  Dan  Speedboat Pengawasan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor