• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif

Dalam dokumen efektivitas pembelajaran matematika melalui (Halaman 59-70)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Hasil Analisis Deskriptif

Pembahasan analisis deskriptif tentang (1) hasil belajar matematika siswa, (2) aktivitas siswa terhadap pembelajaran matematika dan (3) respon siswa terhadap proses pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended. Ketiga aspek tersebut akan diuraikan sebagai berikut

66 a. Hasil Belajar Siswa

Hasil analisis data hasil belajar siswa sebelum diterapkan model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended menunjukkan bahwa semua siswa mendapat skor dibawah nilai kriteria ketuntasan minimal 79, hal ini berarti hasil belajar matematika sebelum diterapkan model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended umumnya masih tergolong rendah dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. Sedangkan setelah diterapkan pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended sebanayak 34 siswa atau 94% dari jumlah keseluruhan 36 siswa yang mencapai KKM 79 dan siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 2 siswa atau 6%. Hal ini berarti hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan model kooperati tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended mengalami peninkatan karena tergolong sedang, tinggi dan sangat tinggi serta sudah memnuhi kriteria ketuntasan klasikal. dapat dilihat bahwa peningkatan hasil belajar atau gain terdapat 10 atau 28% siswa yang nilai gainnya 0,30 g < 0,70 atau peningkatan hasil belajar berada pada kategori sedang dan 26 atau 72% siswa yang nilai gainnya g atau peningkatan hasil belajarnya berada pada pada kategori tinggi. jika rata-rata gain ternormalisasi siswa sebesar 0,78 dikelompokkan kedalam 3 kategori, maka rata-rata gain ternormalisasi siswa berada pada interval g , artinya peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended berada pada kategori tinggi, sejalan dengan hasil penelitian Widiarti (2007) dimana terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen atau kelompok yang diterapkan pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe think pair and share dan hasil penelitian Ramadhani (2013) yaitu pembelajaran matematika pokok bahasan himpunan melalui penerapan pendekatan open-ended problem dikatakan efektif karena hasil belajar individu siswa memenuhi KKM dan Mencapai ketuntasan klasikal.

67

Keberhasilan yang dapat tercapai karena siswa tidak lagi menjadi peserta pasif ketika proses pembelajaran berlangsung, melainkan siswa sudah dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran dimana siswa bekerja sama dengan teman sebangku, mampu bertukar pikiran hingga mempresentasikan hasil yang diperoleh didepan teman kelas dan melatih siswa untuk berfikir secara kritis.

Secara umum model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open ended merupakan pembelajaran yang dapat membawa siswa untuk saling bekerja sama dengan teman sebangkunya dan menyelesaikan masalah yang diberikan dengan berbagai macam strategi karna masalah yang diberikan merupakan masalah terbuka.

Sehingga dapat menambah pengetahuan terkait materi yang diberikan.

b. Aktivitas siswa

Hasil analisis aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui penerapan model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended pada siswa kelas VIII 1 SMP Negeri 2 Sungguminasa memenuhi kriteria aktif karena sesuai dengan indikator aktivitas siswa bahwa aktivitas siswa yang positif dikatakan efektif jika . Sedangkan hasil analisis data observasi aktivitas siswa menunjukkan rata-rata persentase frekuensi yaitu 87% memenuhi salah satu indikator keefektifan. sama halnya dengan teori yang dikemukakan (Lie: 2004) bahwa model pembelajaran think pair share adalah salah satu model (tipe) pembelajaran yang memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi kepada orang lain. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain sehingga siswa menjadi lebih aktif. hal ini dapat disimpulkan bahwa siswa tergolong aktif dalam mengikuti proses pembelajaran matematika melalui penerapan model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open ended.

68 c. Respon Siswa

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari angket respon siswa, secara keseluruhan respon siswa cenderung positif terhadap pembelajaran. Dari 10 pertanyaa, diperoleh bahwa siswa senang belajar matematika dengan pembelajaran model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open ended dengan persentase 100%, dan begitu pula dengan siswa yang merasa senang dengan pembelajaran secara kelompok mencapai 86% serta siswa yang merasa terbua untuk bertukat pikiran dengan teman sebangku mencapai 92%. Kemudian siswa yang tidak merasa keberatan jika dipanggil oleh guru untuk mempresentasikan jawaban kelompok memiliki persentase paling rendah yaitu 78%. Secara umum rata-rata keseluruhan persentase respon siswa sebesar 88%, hal ini tergolong respon positif sesuai dengan standar yang ditentukan yaitu . Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani (2013) yaitu

respon siswa terhadap pembelajaran open-ended problem menunjukkan bahwa dari kedelapan aspek yang direspon seluruhnya berada pada kategori efektif.

2. Pembahasan Hasil Analisis Inferensial

Hasil analisis inferensial yang dimaksud yaitu pembahsan terhadap hasil pengujian hipotesis yang telah dirumuskan.

Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa data pretest dan posttest setelah memenuhi uji normalitas yang merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji hipotesis. Data pretest dan posttest telah berdistribusi normal sehingga memenuhi kriteria untuk digunakannya uji t dalam menguji hipotesis penelitian

Pada pengujian hipotesis untuk ketuntasan individu dengan uji t one sample test pihak kanan, diperoleh bahwa pada pretest ketuntasan individu siswa belum tercapai.

Berbeda dengan posttest telah mencapai ketuntasan individu. Ketuntasan belajar siswa sebelum diajar melalui model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open ended secara klasikal tidak terpenuhi. Berbeda setelah diajar melalui model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open ended, ketuntasan belajar

69

siswa telah tuntas secara klasikal. Selanjutnya untuk pengujian normalized gain yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan uji t one sample test telah diperoleh t hitung lebih dari t tabel, yang berarti terjadi peningkatan hasil belajar matematika setelah melalui penerapan model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open- ended pada siswa kelas VIII 1 SMP Negeri 2 Sungguminasa dimana nilai gainnya lebih dari 0,29.

Berdasarkan analisis deskriptif dan analisis inferensial yang diperoleh, ternyata cukup mendukung teori yang telah dikemukakan pada kajian teori dimana ada tiga indikator keefektifan yaitu (1) hasil belajar siswa yang dilihat dari tiga aspek yaitu ketuntasan individual siswa , ketuntasan klasikal dan gain ternormalisasi, (2) aktivitas belajar siswa dan (3) respon siswa. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sungguminasa”

70 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Hasil belajar matematika menggunakan analisis deskriptif pada materi relasi dan fungsi yang dicapai siswa kelas VIII 1 SMP Negeri 2 Sungguminasa melalui penerapan model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekata open-ended yaitu untuk pretest memiliki rata-rata 39,73 dengan standar deviasi 10,19 pada umumnya termasuk kategori sangat rendah. Hasil ini juga menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan 36 siswa semua hasil belajarnya tidak mencapai skor minimal 80. Sedangkan untuk rata-rata posttest 86,92 dengan standar deviasi 8,69 pada umumnya termasuk kategori tinggi. Hasil ini juga menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan 36 siswa terdapat 34 atau 94% yang tuntas hasil belajarnya dan mencapai skor minimal 80. Kemudian rata-rata gain ternormalisasi atau normalized gain pada hasil belajar siswa adalah 0,78, nilai gain berada pada kategori tinggi.

2. Hasil belajar matematika menggunakan analisis inferensial pada materi relasi dan fungsi yang dicapai siswa kelas VIII 1 SMP Negeri 2 Sungguminasa melalui penerapan model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekata open-ended yaitu analisis Pengujian ketuntasan individu siswa yang dilakukan dengan menggunakan uji t (one sample t-test) pretest menghasilkan nilai t hitung -23,706 kurang dari t tabel 1,689 yang berarti diterima dan ditolak, yang berarti siswa mencapai kriteria ketuntasan individu kurang dari KKM 79 sedangkan posttest menghasilkan nilai t hitung 4,771 lebih dari t tabel 1,689 yang berarti ditolak dan diterima, artinya siswa mencapai kriteria ketuntasan individu lebih dari KKM 79 serta peningkatan hasil belajar (gain) yang memperoleh Nilai t hitung 19,280 lebih

71

dari t tabel 1,689 yang berarti ditolak dan diterima. Artinya gain ternormalisasi peningkatan hasi belajar siswa > 0,29. Ketuntasan klasikal yang menggunakan uji proporsi dimana pretest mengahsilkan nilai z hitung -11,28 kurang dari z tabel 1,645 yang berarti diterima dan ditolak, artinya proporsi siswa yang mencapai kriteria ketuntasan klasikal >80%. Sedangkan posttest menghasilkan nilai z hitung 2,23 lebih dari z tabel 1,645 yang berarti ditolak dan diterima, artinya proporsi siswa yang mencapai kriteria ketuntasan klasikal .

3. Rata-rata persentase frekuensi aktivitas siswa kelas VIII 1 SMP Negeri 2 Sungguminasa yaitu 87%, dengan indikator keberhasilan aktivitas siswa dengan demikian aktivitas siswa mencapai kriteria aktif.

4. Penerapan model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open- ended pada siswa kelas VIII 1 SMP Negeri 2 Sungguminasa mendapat rata-rata persentase respon siswa sebesar 88%. Hal ini menunjukkan respon positif siswa berada pada kategori aktif dan telah memenuhi salah satu indikator keefektifan

Jadi diperoleh informasi bahwa ketiga indikator efektivitas telah terpenuhi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui penerapan model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended efektif diterapkan dalam pembelajaran matematikan pada siswa kelas VIII 1 SMP Negeri 2 Sungguminasa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari peneliti, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada pihak sekolah, khususnya guru bidang studi matematika diharapkan menerapkan pembelajaran model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended dalam proses pembelajaran matematika pada materi

72

relasi dan fungsi sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa serta respon siswa yang positif.

2. Peneliti penerapkan pembelajaran model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended pada materi relasi dan fungsi sehingga diharapkan para peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan menerapkan pembelajaran model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended agar menerapkan pada materi yang lain agar kita dapat mengetahui bersama materi apa saja sang sesuai dengan model kooperatif tipe think pair and share dengan pendekatan open-ended.

3. Siswa diharapkan mengulang materi yang telah diajarkan dengan cara mengerjakan soal-soal yang bersangkutan, serta mempertahankan semangat yang tinggi terhadap pembelajaran matemataika

73

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Pengertian Efektivitas dan Landasan Teori Efektivitas.

(http://literaturbook.blogspot.com/2014/12/pengertian-efektivitas-dan- landasan.html. Diakses 20 juni 2019)

Atun, I. & Rosmala, A. 2018. Model-model pembelajaran matematika. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Dedi. 2019. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Menurut Para Ahli. (http://dedi26.blogspot.com/2013/05/pengertian- pembelajaran-kooperatif.html. Diakses 23 April 2019).

Emzir. 2015, metodologi penelitian pendidikan: kuantitatif dan kualitatif.

Jakarta: rajawali pers

Hamdayaningrat, soewarno. 2002. Pengantar studi ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: Haji Masagung.

Ibrahim. Dkk. 2000. Pengertian kooperatif (http://www.sarjanaku .com/2011/09/pengertian-kooperatif.html, diakses 23 juni 2019)

Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R. (2015). Penelitian pendidikan matematika. Bandung: PT Refika Aditama.

Lie. 2002. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning).

(https://ainamulyana.blogspot.com/2016/06/model-pembelajaran- kooperatif.html, diakses 20 juni 2019)

Muhsetyo. 2008. Pengertian pembelajaran matematika.

(https://irwansahaja.blogspot.com/2014/06/pengertian-pembelajaran- matematika.html, diakses 20 juni 2019)

Natalliasari, I. 2013. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa MTs (Doctoral dissertation, Universitas Terbuka).

Permanasari, V., Sugiarto, B., & Kurniawati, I. 2013. Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Matematis Siswa pada Materi Trigonometri Ditinjau dari Kreativitas Belajar Matematika Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Solusi, 1(1), 1-8.

PHP. 2019, Januari 16. Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. Diakses pada April 23, 2019. Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_pendidikan

74

Ramadhani, Rezky. 2013. efektivitas Pembelajaran Matematika melalui Penerapan Pendekatan Open Ended Problem pada Siswa Kelas VII SMP NEGERI 4 BONTONOMPO KABUPATEN GOWA. SIGMA (suara intelektual gaya metematika). 5(2):154

Ramadhani, Nadia, Nursakinah. 2019. efektivitas pembelajaran matematika melalui model kooperatif tipe think pair and share (TPS) pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Pangkajene Kabupaten Pangkep. Makassar:

Unismuh Makassar.

Raharjo. 2013. model pembelajaran koopratif (cooperatife learning.

(https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/27/model-pembelajaran- kooperatif-cooperative-learning/, diakses 25 juni 2019)

Royin, Abdul. 2012. Metode & Media Pembelajaran Dalam Proses Pendidikan.

Makalah. Dalam: Seminar Strategi Pembelajaran di gorontalo, September 2012

Sipahutar, dkk. 2013. Pendekatan Open ended problem. Makalah. Dalam Strategi pembelajaran Matematika di Universitas Negeri Medan, 2013

Sapiah. 2018. Efektivitas pembelajaran matematika melalui teknik probing- promting pada siswa kelasVII SMP PGRI Sungguminasa.

Makassar:Unismuh Makassar.

Sholikhah, Z., Kartana, T. J., & Utami, W. B. 2018. EFEKTIFITAS MODEL

PEMBELAJARAN OPEN-ENDED TERHADAP PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA. Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT), 4(1), 35-46.

Suhana, cucu. 2014. Konsep strategi pembelajaran. Bandung : PT Refika Aditama

Sugiyono. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatid dan R&D). Bandung: Alfabeta

Uhti. 2011. Pembelajaran Kooperatif Dengan Pendekatan Open Ended Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah. Makalah. Dalam seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika di Jurusan Penidikan Matematika FMIPA UNY, Desember 2011

Warsono dan Hariyanti. 2013. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Wesha, permata. 1992. Pengertian Efektivitas Menurut Para Ahli, Rumus, Aspek

& Contoh, (Online), (https://www.seputarpengetahuan.

co.id/2018/03/pengertian-efektivitas-menurut-para-ahli-rumus-aspek- contoh.html, diakses 23 juni 2019).

75

Widarti, A. 2007. Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan Segi Empat Pada Siswa Kelas VII Semester 2(Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Dalam dokumen efektivitas pembelajaran matematika melalui (Halaman 59-70)

Dokumen terkait