• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh, terlihat bahwa proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika pada materi operasi hitung Aljabar adalah sebagai berikut:

1. Analisis siswa dalam menyelesaikan soal cerita Matematika yang Berkemampuan Tinggi (MH)

Pada tahap kesalahan dimana Reading Error atau kesalahan membaca, disini terjadi proses berpikir menerima apa maksud dari soal tersebut, pada tahap ini MH mencoba membaca informasi yang diterima dan mengetahui informasi apa saja yang ada pada soal atau masalah, hal ini bisa dilihat dari hasil tesnya dimana subjek MH mampu menuliskan

apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal. Setelah proses berpikir menerima disini terjadi juga proses berpikir mengolah pada subjek MH karena subjek MH mampu mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang dimilikinya dimana disini subjek MH menggunakan pengetahuan penjumlahan dan pengurangan pada materi operasi hitung Aljabar, untuk menyelesaikan permasalahan soal cerita matematika tersebut. Hal ini terlihat juga ketika subjek MH mengatakan pada saat di wawancara bahwa sudah pernah menyelesaikan soal sejenis dengan soal yang diterima. Selanjutnya subjek MH juga terjadi proses berpikir menyimpan, dimana terlihat ketika subjek MH diwawancarai dan melakukan pengulangan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan pada kedua soal untuk memastikan bahwa syarat sudah bisa digunakan untuk menjawab soal yang diberikan. Kemudian pada proses berpikir memanggil kembali juga terjadi pada subjek MH, hal ini nampak ketika subjek menjelaskan konsep yang terkait dengan soal yang diberikan.

Pada tahap Comprehension Error atau kesalahan memahami, subjek MH pada proses memahami soal, dimana pada tahap ini subjek MH mengaitkan informasi yang ada pada soal dengan pengetahuan yang sudah dimiliki yaitu terlihat ketika subjek MH mengatakan akan menggunakan proses penjumlahan dan pengurangan pada operasi hitung Aljabar untuk menyelesaikan kedua soal tersebut.

Selanjutnya pada tahap Transformation Error atau kesalahan mentransformasi, disini terjadi juga proses berpikir dimana siswa diminta

untuk mengubah hal yang diketahui dalam soal kedalam bentuk matematika dan subjek MH mampu mengubah kedua soal tersebut sesuai yang saya mita yang dengan rencana penyelesaian yang telah dibuat kemudian subjek MH menggunakan pengetahuan terdahulu tentang operasi hitung bilangan bulat dan aljabar dalam melaksanakan rencana penyelesaian dan hasil yang didapatkan dari kedua soal sudah benar.

Kemudian pada tahap Process Error atau kesalahan keterampilan proses, dimana proses yang terlihat disini adalah berfokus pada proses menyelesaikan soal dan ternyata pada tahap ini subjek MH mampu menyelesaikan dengan baik dan sesuai dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan soal cerita. Seperti diketahui, ditanyakan, penyelesaian dan kesimpulan. berpikir mengolah, disini terjadi juga proses berpikir menyimpan pada tahap ini karena subjek MH melakukan pengulangan dengan melihat secara ulang langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menyelesaikan kedua soal tersebut dan dalam proses berpikir memanggil kembali karena subjek MH melakukan pemeriksaan proses pengerjaan dari awal sampai akhir dan menyadari bahwa dari kedua soal ada yang perlu ditambahkan dan dihapus atau perlu diperbaiki.

Menurut Newman (dalam Emilia 2017:14) pengklasifikasian jenis- jenis kesalahan dimana Reading Error atau kesalahan membaca, Comprehension Error atau kesalahan memahami, Transformation Error atau kesalahan mentransformasi, Process Error atau kesalahan keterampilan proses, dan Encoding Error atau kesalahan menuliskan jawaban. Hal ini

terjadi juga pada subjek ketika memanggil kembali dari ingatan ditunjukkan ketika mengetahui kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dari awal penyelesaian dan memanggil kembali ingatan dari memori jangka panjang yaitu mengenai konsep yang terkait dengan soal yang diberikan.

2. Proses Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika yang Berkemampuan Sedang (SR)

Dalam penelitian ini pada tahap kesalahan dimana Reading Error atau kesalahan membaca, terjadi proses berpikir menerima, dimana pada tahap ini SR membaca informasi yang diterima dengan suara pelan dan mengetahui informasi apa saja yang ada pada soal atau masalah, hal ini bisa dilihat dari hasil tesnya dimana subjek SR mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal. Setelah proses berpikir menerima disini terjadi juga proses berpikir mengolah pada subjek SR karena subjek SR mampu mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang dimilikinya dimana disini subjek SR menggunakan pengetahuan operasi hitung aljabar penjumlahan dan pengurangan dengan demikian yang ada pada soal untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dikaitkan.

Hal ini terlihat juga ketika subjek SR mengatakan pada saat di wawancara bahwa sudah pernah menyelesaikan soal sejenis dengan soal yang ada dihadapannya. Selanjutnya subjek SR pada roses berpikir menyimpan, terlihat ketika subjek SR diwawancarai dan melakukan pengulangan hal- hal yang diketahui dan ditanyakan pada kedua soal untuk memastikan

bahwa syarat sudah cukup digunakan untuk menjawab soal yang diberikan. Kemudian pada proses berpikir memanggil kembali juga terjadi pada subjek SR, hal ini nampak ketika subjek SR menjelaskan konsep yang terkait dengan soal yang diberikan meskipun masih kurang.

Pada tahap Process Error atau kesalahan keterampilan proses,, subjek SR ketika mengolah pada tahap ini subjek SR mampu mengaitkan informasi yang ada pada soal dengan pengetahuan yang sudah dimiliki yaitu terlihat ketika subjek SR mengatakan akan menggunakan penjumlahan dan pengurangan dalam operasi hitung aljabar untuk menyelesaikan kedua soal tersebut. Kemudian subjek SR juga terjadi proses berpikir menyimpan pada tahap ini, dimana subjek SR melakukan pengulangan rencana yang dibuat hal ini nampak ketik subjek SR melihat secara berulang-ulang cara pengerjaannya yang sudah dibuat dan subjek SR mencoba mempertahankan rencana yang dibuat meskipun simbol yang dia mau pakai adalah pengurangan tapi tetap memakai penjumlahan pada salah satu soal masih kurang jelas.

Selanjutnya pada tahap Kesalahan menuliskan jawaban akhir atau encoding error, disini terjadi juga proses berpikir mengolah, dimana hal ini terlihat ketika subjek SR melaksanakan rencana pada kedua soal sesuai dengan rencana penyelesaian yang telah dibuat kemudian subjek SR menggunakan pengetahuan terdahulu tentang operasi hitung aljabar dan aljabar dalam melaksanakan rencana penyelesaian meskipun hasil yang didapatkan dari kedua soal masih ada yang salah karena salah hitung serta

tidak menuliskan kesimpulan dari hasil yang didapatakan. Pada tahap memeriksa kembali, subjek SR tidak terjadi proses berpikir mengolah hal ini dibuktikan ketika subjek SR mengatakan pada saat di wawancara bahwa tidak melakukan pengecekan kebenaran pada kedua soal dikarenakan tidak sempat. Selanjutnya pada proses berpikir menyimpan juga terjadi pada tahap ini, subjek SR melakukan pengulangan dengan melihat secara ulang langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menyelesaikan kedua soal tersebut dan pada proses berpikir memanggil kembali, subjek SR melakukan pemeriksaan proses pengerjaan dari awal sampai akhir dan menyadari bahwa dari kedua soal ada yang perlu ditambahkan yaitu kesimpulan dari kedua soal, dan dihapus atau perlu diperbaiki yaitu keterangan yang diketahui dan hasil yang didapatkan.

Menurut Polya (Arum 2017:49 ) ada 4 langkah penyelesaian masalah, yaitu : 1) Memahami masalah, 2) Menentukan rencana strategi penyelesaian masalah, 3) Menyelesaikan strategi penyelesaian masalah, dan 4) Memeriksa kembali jawaban yang diperoleh. Selain itu, Untuk menyelesaikan soal matematika dalam bentuk soal cerita, seorang anak harus memiliki keterampilan membaca pemahaman. Masalah dalam matematika memiliki beberapa definisi. Menurut Dewiyani (Farida, 2015:43), masalah dalam matematika adalah pertanyaan atau soal yang harus dijawab atau direspon. Sejalan dengan pendapat tersebut, Herman Hudojo (Farida, 2015:43) menyatakan bahwa masalah dalam

matematika yang disajikan seharusnya adalah masalah yang kontekstual dimana pertanyaan yang diberikan sesuai dengan pengalaman siswa.

Hal ini terjadi juga pada subjek ketika memanggil kembali dari ingatan ditunjukkan ketika mengetahui kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan dari awal penyelesaian dan memanggil kembali ingatan dari memori jangka panjang yaitu mengenai konsep yang terkait dengan soal yang diberikan.

3. Proses Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika yang Berkemampuan Rendah (IP)

Pada tahap kesalahan Reading Error atau kesalahan membaca, proses berpikir menerima, dimana pada tahap ini IP membaca informasi yang diterima dengan suara pelan sambil menunjuk soal yang dibaca dan mengetahui informasi apa saja yang ada pada soal atau masalah, hal ini bisa dilihat dari hasil tesnya dimana subjek IP mampu menuliskan apa yang diketahui saja dan kemudian apa yang ditanyakan pada soal tidak mampu iya tuliskan Setelah Comprehension Error atau kesalahan memahami, proses berpikir menerima disini terjadi juga proses berpikir mengolah pada subjek IP karena subjek IP mampu mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang dimilikinya dimana disini subjek IP menggunakan pengetahuan yang kurang dalam materi ini, dengan informasi baru ini yang ada pada soal untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dia kelihatan bingung. Hal ini terlihat juga ketika subjek IP

mengatakan pada saat di wawancara bahwa sebelumnya belum pernah melihat soal sejenis dengan soal yang dihadapkannya. Selanjutnya terjadi juga proses berpikir menyimpan, dimana terlihat ketika subjek IP diwawancarai dan melakukan pengulangan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan pada kedua soal untuk memastikan bahwa syarat sudah cukup digunakan untuk menjawab soal yang diberikan. Kemudian subjek IP pada proses berpikir memanggil kembali terjadi pada kedua soal, hal ini nampak ketika subjek IP tidak mampu menjelaskan konsep hanya menyebutkan konsep yang terkait dengan soal yang diberikan.

Pada tahap Process Error atau kesalahan keterampilan proses, subjek IP mengalami proses berpikir mengolah, dimana pada tahap ini subjek IP mengaitkan informasi yang ada pada soal dengan pengetahuan yang dimiliki yaitu terlihat ketika subjek IP mengatakan iya tidak tau cara pengoperasian soal tersebut untuk menyelesaikan kedua soal tersebut meskipun sudah dijelaskan secara jelas dalam soal iya tidak mampu mengambil informasi yang ada pada soal. subjek IP mencoba menjawab dengan yang sesuai apa yang iya ketahui, tapi tetap iya ragu-ragu untuk menjawabnya takut salah karena soalnya menurutnya kurang jelas dan membingungkan

Selanjutnya pada tahap Encoding Error atau kesalahan menuliskan jawaban., disini terjadi juga proses berpikir mengolah, dimana hal ini terlihat ketika subjek IP melaksanakan rencana pada kedua soal sesuai dengan rencana penyelesaian pada soal pertama yang telah dibuat kemudian

subjek IP menggunakan pengetahuan terdahulu tentang operasi hitung aljabar dalam melaksanakan rencana penyelesaian meskipun hasil yang didapatkan dari kedua soal tidak menuliskan kesimpulan dari hasil yang didapatakan. Pada tahap memeriksa kembali, subjek IP tidak terjadi proses berpikir mengolah hal ini dibuktikan ketika subjek IP mengatakan pada saat di wawancara bahwa dia tidak mengerti Selanjutnya pada proses berpikir menyimpan pada tahap ini subjek IP melakukan pengulangan dengan melihat secara ulang langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menyelesaikan kedua soal tersebut dan pada proses berpikir memanggil kembali, subjek IP melakukan pemeriksaan proses pengerjaan dari awal sampai akhir dan iya menyadari bahwa dari kedua soal dia perlu belajar lagi.

Dalam soal cerita ini melatih siswa untuk berfikir secara analisis.

Mengembangkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika yang penting disekolah, karena soal cerita dapat meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah. Menurut Prasetyo (Anang, 2017: 2) soal cerita matematika adalah jenis soal yang memerlukan pemahaman dan penalaran logis dan membutuhkan pemahaman antar konsep untuk menyelesaikan.

Kegiatan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika bukan hanya sekedar berupa hasil jawaban soal yang didapat, akan tetapi siswa harus mengetahui prosedur dalam menyelesaikan soal cerita secara sistematis tahapan – tahapan dalam proses penyelesaiannya.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan prosedur analisis kesalahan Newman diperoleh kesimpulan bahwa siswa melakukan a) kesalahan membaca 5 siswa yang mengelami kesalahan, b) kesalahan memahami sebanyak 3 kesalahan, c) kesalahan transformasi sebanyak 6 kesalahan, d) kesalahan ketrampilan proses 7 kesalahan, e) kesalahan menuliskan jawaban akhir 9 kesalahan dalam menyelesaikan soal operasi hitung aljabar pada kelas VII SMP Negeri 1 Minasatene Kabupaten Pangkep. Sedangkan bentuk-bentuk kesalahan siswa ditinjau dari prosedur analisis kesalahan Newman adalah sebagai berikut (Reading Error) Kesalahan Membaca, Siswa tidak dapat memaknai kalimat soal yang mereka baca dengan tepat, Siswa mengalami kesalahan dalam menemukan kata kunci pada soal, Siswa tidak membaca informasi dan simbol matematika dalam soal dengan lengkap (Comprehension Error) Kesalahan memahami, Siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dalam soal, Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal, (Transformation Error) Kesalahan Transformasi,Siswa tidak mampu mentransformasikan informasi yang mereka ketahui dalam soal kedalam kalimat matematika yang benar, Siswa mengalami kesalahan dalam menentukan rumus serta operasi hitung yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal pada (Process Skill Error) Kesalahan Keterampilan Proses, Siswa melakukan kesalahan konsep dan kesalahan prosedur, Siswa tidak mengetahui langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah

76

dengan tepat, (Encoding Error) Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir, Siswa kesulitan dalam menemukan hasil akhir dari soal dengan benar, Siswa kesulitan dalam menunjukkan jawaban akhir dengan benar, Siswa kesulitan dalam menuliskan jawaban akhir sesuai dengan kesimpulan.

Faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan, yakni ketidak telitian siswa dalam membaca soal sehingga siswa salah dalam mengaitkan apa yang ada pada soal, siswa kurang paham tentang konsep materi yang terdapat pada soal, terkadang siswa lupa dan terburu-buru dalam mengerjakan soal. Penyebab kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain disebabkan kurangnya pemahaman atas materi prasyarat maupun materi pokok yang dipelajari, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menafsirkan atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurang teliti atau lupa konsep.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita operasi hitung aljabar, sebaiknya siswa terlebih dahulu mempelajari materi operasi hitung aljabar dengan baik agar memiliki kemampuan untuk mengubah soal ke dalam model matematika, hendaknya siswa juga banyak berlatih mengerjakan soal cerita dengan langkah-langkah penyelesaian yang lengkap.

2. Bagi guru sebaiknya dalam proses pembelajaran agar melatih siswa untuk menyelesaikan soal cerita yang berdasarkan atau menggambarkan lingkungan sehari-hari mereka kemudian dengan langkah-langkah penyelesaian yang lengkap dan terstruktur, yaitu dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa ditanyakan, memilih prosedur serta operasi hitung yang benar, serta menuliskan jawaban akhir sebagai kesimpulan sehingga kesalahan yang dilakukan siswa dapat diminimalisir. guru hendaknya lebih banyak memberikan latihan soal-soal cerita yang bervariasi dari soal yang sederhana hingga soal yang lebih kompleks.

3. Bagi peneliti lain, agar mengembangkan penelitian analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan prosedur Newman pada materi matematika yang lain, menambah subjek penelitian agar diperoleh jenis-jenis kesalahan serta faktor penyebab kesalahan secara lebih rinci dan mendalam, melakukan penelitian dalam upaya mencari strategi alternatif untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Rif”atul . 2018 . Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Pokok Bahasan Persamaan Linier Berdasarkan Newman Kelas X-Mia

di SMA Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan”.

(https://www.fkip.unswagati.ac.id/article/) . Diakses 10/07/2019.

Anang . 2017 . Hakekat Soal Cerita Diajarkan di Sekolah.

(http://eprints.ung.ac.id/2013286206151409481bab212012014123324.pdf).

Diakses pada tanggal 08 Desember 2018.

Darmadi, Hamid . 2019 . Pengantar Pendidikan Era Globalisasi . anImage.

Darmawan , Iwan dkk . 2018 . Analisis Kesalahan Siswa SMP Berdasarkan Newman dalam Menyelesaikan Soal Kemampuan Berfikir Kritis Matematis pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Vol. 1, no.1, juni 2018, 71-78

Djamarah, Syaiful Bahri . 2008 . Psikologi Belajar . Jakarta: Rineka Cipta.

Farida, Nurul . 2015 . Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika . Vol. 4 No. 2 (2018) 45- 52

Munawarah, dkk . 2018 . Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Himpunan . Volume 4 Nomor 2 Nurjanatin, Ina dkk . 2017 . Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam

Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Luas Permukaan Balok di Kelas VIII- F Semester II SMP Negeri 2 Jayapura . Volume 2. No.1, Juli 2017, Hal. 22-31

Rahmanin, Listia dkk . 2016 . Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Persamaan Linear Satu Variable (Analisis Of Student. Is Errors In Solving Word Problems . Vol. 1 No. 2 September 2016

Ruslan, Muhammad Layn dkk . 2017 . Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika . Volume 03 Nomor 02 halaman 59-195 November 2017.

Sahriah, Sitti . 2012 .Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Operasi Pecahan Bentuk Aljabar Kelas VIII SMP Negeri 2 Malang. (http://karya-ilmiah.um.ac.id/article/ Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Operasi Pecahan Bentuk Aljabar). Diakses 24/06/2019.

79

Setiawan, Fausi . 2018 . “Analisis Kesalahan siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyudan dalam Menyelesaikan Soal Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel”. Skripsi tidak diterbitkan.

Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Matematika.

Setya, Arum dkk, 2017 . Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pokok Bahasan Komposisi Fungsi di SMK Bakti Purwokerto . 3 (2) November 2017.

Susanti . 2017 . Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Program Linear Berdasarkan Tahapan Newman . Vol.2, No.6 .

Susanto, Ahmad . 2012 . Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sutriyono, Cahyani. 2016 . Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal pada Materi Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar Bagi Siswa Kelas VII SMP Kristen 2 salatiga dalam Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika Vol.2, No.1

LAMPIRAN A

KISI-KISI SOAL TES Sekolah : SMP Negeri 1 Minasatene Mata Pelajaran : Matematika

Pokok bahasan : Operasi Hitung Aljabar Kelas/Semester :VII B /Ganjil

Jumlah soal : 2 nomor

Kompetensi

Dasar indikator soal Nomor

Soal Menjelaskan Operasi

Hitung Aljabar dan metode penyelesaiannya dengan menggunakan masalah kontekstual

Terampil dalam menghitung Operasi hitung Aljabar untuk menyelesaikan masalah kontekstual.

Ismail mempunyai 5 buah robot dan 8 buah mobil- mobilan. Jika ismail diberi 2 buah robot oleh ibunya kemudian 3 mobil-mobilan ismail diberikan kepada supriadi. Tentukan berapa sisa robot dan mobil-mobilan ismail dan nyatakan dalam bentuk aljabar.

Bu Niar membeli 4 kg tepung, 3 kg wortel, dan 6 kg kubis.

Karena terlalu lama disimpan, maka 2 kg tepung, 1 kg wortel, dan 2 kg tomat ternyata tidak layak untuk digunakan.

Tentukan banyaknya tepung, wortel, dan tomat bu Niar yang masih layak digunakan dan nyatakan dalam bentuk aljabar.

1

2

Jawaban :

1. Dik : Misal x menyatakan jumlah robot

y menyatakan jumlah mobil-mobilan awal : 5x + 8y

diberi : 2x memberi : -3x

Dit : berapa sisa robot dan mobil supriadi ? Jawab :

Dari pernyataan tersebut dinyatakan dalam bentuk aljabar menjadi :

5x + 8y + 2x – 3y 5x + 2x + 8y – 3y 7x + 5y

Jadi, sisa robot dan mobil-mobilan supriadi adalah 7x + 5y

(7 robot dan 5 mobil-mobilan )

2. Dik : Misal Banyak tepung dinyatakan x Banyak Wortel dinyatakan y

Banyak Tomat dinyatakan z Mula-mula : 4x + 3y + 6z

Tidak layak : -2x – y – 2z

Dit : Berapa banyak sisa tepung,wortel dan tomat bu linda ? Jawab :

Dari pernyataan tersebut dinyatakan dalam bentuk aljabar menjadi :

4x + 3y + 6z ( - 2x – y - 2z) 4x + 3y + 6z – 2x – y – 2z 4x – 2x + 3y – y + 6z – 2z 2x + 2y + 4z

Jadi, Banyak sisa tepung, wortel, dan tomat bu linda adalah 2x + 2y +2z

2 kg tepung, 2 kg wortel, 4 kg tomat.

INSTRUMEN SOAL TES

ANALISIS KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1

MINASATENE KABUPATEN PANGKAJENE Mata Pelajaran : Matematika

JumlahSoal : 2 ButirSoal Waktu : 40 Menit

PetunjukSoal

1. Berdoa sebelum dan sesudah mengerjakan soal

2. Tulislah terlebih dahulu nama dan kelas pada lembar jawab yang tersedia 3. Bacalah dengan teliti sebelum mengerjakan soalnya

4. Kerjakan soal yang dianggap paling mudah

5. Periksa jawaban dan setelah selesai serahkan pada pengawas

Soal–Soal

1. Ismail mempunyai 5 buah robot dan 8 buah mobil-mobilan.

Jika ismail diberi 2 buah robot oleh ibunya kemudian 3 mobil- mobilan ismail diberikan kepada supriadi. Tentukan berapa sisa robot dan mobil-mobilan ismail dan nyatakan dalam bentuk aljabar.

2.

Bu Niar membeli 4 kg tepung, 3 kg wortel, dan 6 kg kubis.

Karena terlalu lama disimpan, maka 2 kg tepung, 1 kg wortel, dan 2 kg kubis ternyata tidak layak untuk digunakan. Tentukan banyaknya tepung, wortel, dan kubis bu Niar yang masih layak digunakan dan nyatakan dalam bentuk aljabar.

SELAMAT MENGERJAKAN ☺

RUBRIK PENILAIAN DARI JAWABAN 2 SOAL YANG DIGUNAKAN

NO SOAL JAWABAN SKOR

1. Ismail mempunyai 5 buah robot dan 8 buah mobil- mobilan. Jika ismail diberi 2 buah robot oleh ibunya kemudian 3 mobil-mobilan ismail diberikan kepada supriadi. Tentukan berapa sisa robot dan mobil-

mobilan ismail dan nyatakan dalam bentuk aljabar.

Pembahasan : Diketahui :

Misal x menyatakan jumlah robot y menyatakan jumlah mobil- mobilan

awal : 5x + 8y diberi : 2x memberi : -3x

Dit : sisa robot dan mobil Ismail ? Jawab : Dari pernyataan tersebut dinyatakan dalam bentuk aljabar menjadi

5x + 8y + 2x – 3y 5x + 2x + 8y – 3y 7x + 5y

Jadi, sisa robot dan mobil-mobilan ismail adalah : 7x + 5y

(7 robot dan 5 mobil-mobilan )

50

2. Bu Niar membeli 4 kg tepung, 3 kg wortel, dan 6 kg kubis. Karena terlalu lama disimpan, maka 2 kg tepung, 1 kg wortel, dan 2 kg tomat ternyata tidak layak untuk digunakan.

Tentukan banyaknya tepung, wortel, dan tomat bu Niar yang masih layak digunakan dan nyatakan dalam bentuk aljabar

Pembahasan : Diketahui :

Misal Banyak tepung dinyatakan x Banyak Wortel dinyatakan y Banyak Tomat dinyatakan z Mula-mula : 4x + 3y + 6z Tidak layak : -2x – y – 2z Dit : Berapa banyak sisa

tepung,wortel dan tomat bu Niar ? Jawab :

Dari pernyataan tersebut

dinyatakaln dalam bentuk aljabar menjadi :

4x + 3y + 6z ( - 2x – y - 2z) 4x + 3y + 6z – 2x – y – 2z 4x – 2x + 3y – y + 6z – 2z 2x + 2y + 4z

Jadi, Banyak sisa tepung, wortel, dan tomat bu Niar adalah : 2x + 2y +2z

(2 kg tepung, 2 kg wortel, 4 kg tomat.)

50

Dokumen terkait