• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Kompensasi dan motivasi merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia (MSDM). Manajemen sumber daya manusia merupakan pengelolaan sumber daya manusia sebagai sumber daya atau aset yang utama, melalui penerapan fungsi manajemen maupun fungsi operasional sehingga tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat terlaksana dengan baik.42Manajemen sumber daya manusia pada hakikatnya adalah pengakuan pentingnya unsur sumber daya manusia yang cukup potensial dan sangat mendominasi setiap organisasi atau

42Lijan Poltak Sinambela, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2021), hlm. 66

perusahaan untuk mempercepat pencapaian tujuan organisasi yang telah direncanakan.

Salah satu komponen yang terdapat dalam manajemen sumber daya manusia adalah kompensasi. Kompensasi merupakan hal yang penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena tujuan pemberian kompensasiadalah untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi karyawan agar memberikan tenaga dan pikiran yang terbaik bagi organisasi.

Menurut Malayu Hasibuan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung, atau tidak langsung yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.43 Kompensasi langsung berupa gaji, bonus, insentif, dan tunjangan sedangkan kompensasi tidak langsung berupa asuransi, fasilitas perusahaan dan lain sebagainya. Sedangkan motivasi adalah dorongan atauupaya untuk memunculkan dari dalam semangat orang lain (bawahan) agarmau bekerja keras guna mencapai tujuan organisasi melalui pemberian atau penyediaan pemuasan kebutuhan mereka.

Dengan motivasi kerja yang tinggi maka akan bermanfaat bagi eksistensi organisasi atau perusahaan kedepannya, karena tercapainya tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Kompensasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi karyawan dalam bekerja di suatu organisasi atau perusahaan Dengan pelaksanaan pemberian kompensasi yang adil dan layak, karyawan akan senang dalam bekerja dan akan termotivasi untuk bekerja lebih baik, sehingga tujuan perusahaan tercapai. Jadi, apabila perusahaan tidak mampu menerapkan kompensasi yang adil dan layak, maka kemungkinan perusahaan akan kehilangan tenaga kerja terampil dan berkemampuan tinggi.44

Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Gumarang Akbar Syariah Kota Mataram telah menerapkan beberapa kompensasi diantaranya gaji, bonus, tunjangan hari raya, insentif, dan fasilitas

43 Aziz Muhammad, “Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Di PT Hamatetsu Indonesia”, Jurnal UNSIKA (2019), hal.427

44 Rifqi Ali Mubaroq, ”Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Shadiq Sharia Ex. BPRS Cipaganti Bandung”, Jurnal Manajemen Ekonomi dan Akuntansi, Vol.1 No.3 (2017):12, hal.73

lainnya. Gaji yang diberikan kepada karyawan senilaiRp. 2.500.000 yang dimana telah melebihi ketentuan upah minimum kota (UMK) yakni sebesar Rp.2.416.953. Artinya, dalam pemberian gaji sudah sesuai peraturan yang berlaku. Bonus yang diberikan kepada karyawan juga diberikan saat Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Gumarang Akbar Syariah Kota Mataram mendapatkan keuntungan dan biasanya besaran yang diterima sesuai dengan jabatan yang diemban, semakin penting jabatan yang dimiliki maka bonus yang diterima semakin besar, begitupun sebaliknya. Bonus yang diterima karyawan adalah bonus akhir tahun yang besarannya sesuai kinerja dan jabatan karyawan. Bonus ini diberikan berdasarkan sisa hasil usaha (SHU) koperasi. SHU adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lain termasuk pajak tahunan. SHU ini penting bagi koperasi untuk melihat capaian koperasi dalam satu tahun.

Selain itu, pemberian kompensasi langsung lainnya berupa pemberian insentif yang diterima karyawan karena kinerja melebihi standar yang ditetapkan. Insentif biasanya berupa insentif individu dan insentif kelompok. Insentif individu ini diberikan kepada karyawan yang berprestasi di kantor dan dinobatkan sebagai karyawan terbaik selama satu bulan. Sedangkan untuk insentif kelompok diberikan kepada sekelompok karyawan atau grup. Biasanya sesuai devisi yang ada, contohnya AO (Acount Officer) yang diberikan insentif apabila tugas dan tanggungjawabnya telah selesai dan target pencapaiannya melebihi dari yang telah ditentukan.Insentif inilah yang membuat karyawan menjadi termotivasi dalam bekerja. Semakin bagus kinerja karyawan maka insentif yang diterima juga semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian skor rata-rata indikator insentif pada variabel kompensasi dengan rata-rata sebesar 4,45.Nilai tersebut menunjukkan angka tertinggi jika dibandingkan dengan indikator kompensasi lainnya seperti gaji, upah, tunjangan dan asuransi.

Tunjangan hari raya (THR) diberikan kepada karyawan saat hari- hari besar keagamaaan khususnya hari raya Idul Fitri dan besarannya telah ditentukan oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaa (Permenaker) No.6 Tahun 2016, pengusaha diwajibkan untuk memberi THR Keagamaan kepada pekerja yang telah mempunyai

masa kerja 1 (satu) bulan atau lebih secara terus-menerus. Koperasi ini juga memberikan tujangan uang makan kepada karyawan yang memiliki etos kerja dan kedisiplinan dalam bekerja sebesar Rp.25.000/hari. Terakhir, terdapat fasilitas berupaasuransi bagi karyawan yang telah didaftarakan di BPJS Ketenagakerjaan dan fasilitas perusahaan berupa komputer, alat transportasi dan alat penunjang lainnya yang memudahkan dalam kegiatan operasional koperasi.45

Dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan bahwa ada pengaruh signifikan dari pemberian kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan di KSPPS Gumarang Akbar Syariah Kota Mataram. Hal ini dibuktikan dengan respon responden yang dimana variabel kompensasi (X) dari 5 pertanyaan menunjukkan respon responden tertinggi yakni menjawab sangat setuju dan terendah menjawab netral. Sedangkan variabel motivasi (Y) dari 5 pertanyaan menunjukkan respon responden sangat tinggi yakni menjawab sangat setuju dan terendah menjawab netral.

Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan SPSS Versi 24 untuk memperoleh hasil penelitian dan dari hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan dari kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan di KSPPS Gumarang Akbar Syariah Mataram. Hal ni dibuktikan dengan uji regresi linear sederhana dan uji hipotesis.

Dari hasil regresi linear sederhana dapat dilihat pada tabel SPSS yakni nilai constant unstandarized coefficient yang bernilai 6.879 sedangkan nilai R square bernilai 0,516 atau 51,6%. Nilia koefisien regresi menunjukkan angka positif jadi variabel kompensasi (X) berpengaruh terhadap motivasi kerja (Y) di KSPPS Gumarang Akbar Syariah Mataram. Dapat dilihat juga bahwa apabila nilai signifikannya lebih kecil dari probabilitasnya (0,05) dan membandingkan nilai thitung

dan ttabel seperti yang telah dipaparkan diatas dan penliti memperoleh hasil bahwa nilai signifikannya lebih kecil dari probabilitasnya (0,013<

0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari kompensasi terhadap motivasi kerja karyawan.

45Dokumentasi, KSPPS Gumarang Akbar Syariah Kota Mataram, Tanggal 2 Januari 2023, pukul 11.15 WITA

Dapat dibuktikan juga dengan hasil perbandingan nilai thitung dan ttabelyang mana keduanya menunjukkan bahwa nilai thitung 3,099> ttabel

2,262 artinya H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini sejalan dengan dengan penelitian terdahulu yng ditulis oleh Rifqi Ali Mubaroq dan Wandy Zulkarnaen dimana kompensasi berpengaruh kuat terhadap motivasi kerja karyawan dengan tingkat pengaruh sebesar 70,06%.46 Hal ini berarti dengan semakin baiknya pemberian kompensasi, maka tingkat motivasi kerja karyawan semakin baik pula.Sesuai dengan pendapat Edy Sutrisno dalam tujuan kompensasi yang salah satunya adalah meningkatkan motivasi kerja sehingga tingkat produktivitas karyawan tinggi yang berpengaruh kepada kinerja karyawan. Hal ini juga didukung oleh Lijan Poltak Sinambela dalam bukunya terkait manajemen sumber daya manusia yang menyatakan bahwa yang membuat motivasi kerja meningkat salah satunya adalah faktor pemberian kompensasi.

Gumarang Akbar Syariah merupakan satu-satunya lembaga keuangan non bank syariah yang berstatus Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) di Kota Mataram yang bergerak dibidang keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang telah memiliki anggota sekitar 3000 orang dan telah memiliki Nomor Induk Koperasi (NIK) yang mendukung legalitas keberadaan koperasi ini. Pada tahun 2022 total asset yang dimiliki sebesar Rp.5.045.733.776,- dan telah bekerjasama dengan lembaga lain, diantaranya seluruh dinas koperasi yang ada di Pulau Lombok, PT.BMT Rowasia Software Aplikasi Islamic Micro Finance dan Badan Wakaf Indonesia.

Melihat hal tersebut, tentu KSPPS Gumarang Akbar Syariah adalah lembaga yang sudah profesional dalam menangani permasalahan ekonomi masyarakat melalui produk-produk yang telah diberikan. Hal ini tidak terlepas dari peran dari para karyawan yang berada didalamnya. Motivasi kerja seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya faktor kompensasi. Kompensasi yang diberikan oleh KSPPS Gumarang Akbar Syariah kepada karyawan yakni berupa gaji

46Rifqi Ali Mubaroq dan Wandy Zulkarnaen. 2017. “Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Shadiq Sharia Ex. BPRS Cipaganti Bandung”, Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 1 Nomor 3

yang diberikan setiap bulan, bonus yang diberikan apabila perusahaan melampaui target yang direncanakan terhitung setiap tahun, insentif sesuai dengan prestasi kerja, pemberian tunjangan hari raya sesuai peraturan pemerintah dan pemberian asuransiuntuk menjamin keselamatan karyawan.Eksistensi KSPPS GumarangSyariah patut dijadikan sebagai acuan bagi koperasi syariah diluar sana, khususnya di wilayah NTB.

BAB V PENUTUP

Dalam dokumen pengaruh kompensasi - etheses UIN Mataram (Halaman 64-70)

Dokumen terkait