• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian 113

Dalam dokumen KABUPATEN BARRU (Halaman 130-138)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 77

B. Pembahasan Hasil Penelitian 113

Pada bagian ini akan diuraikan tentang temuan-temuan yang diperoleh dari hasil analisis data penelitian tentang hasil pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi yang menggunakan media gambar dan hasil pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi yang menggunakan media lingkungan sekolah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi

Kabupaten Barru. Penggunaan media pada pembelajaran bermaksud untuk meningkatkan pencapaian hasil proses belajar mengajar yang maksimal dan kegiatan belajar diharapkan dapat lebih menarik bagi siswa. Dengan demikian diperlukan kreativitas dan inovatif dari guru untuk memanfaatkan media dalam proses pembelajaran.

1. Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dengan Menggunakan Media Gambar pada Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil analisis deskriptif data pretes dan postes pada kelas kontrol dengan pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media gambar mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari 26 orang siswa rata-rata hasil pretes yaitu 70,23 berdasarkan pada kategori nilai berada pada kategori cukup, nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 80 hanya diperoleh satu orang siswa (3,8%) sedangkan nilai terendah yaitu 61 diperoleh satu orang siswa (3,8%), pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 5 orang siswa (19,2%) mencapai ketuntasan dan 21 orang siswa (80,8%) tidak mencapai ketuntasan dalam pembelajaran. Adapun hasil postes mengalami peningkatan dengan perolehan nilai rata-rata yaitu 78,88, berdasarkan pada kategori nilai berada pada kategori baik, nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 88 diperoleh dua orang siswa (7,7%) sedangkan nilai terendah yaitu 72 diperoleh satu orang siswa (3,8%), pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 21 orang siswa (80,8%) mencapai ketuntasan dan 5 orang siswa (19,2%) tidak

mencapai ketuntasan dalam pembelajaran. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil pretes ke postes pada kelas kontrol mengalami peningkatan namun peningkatan tidak secara signifikan.

Berdasarkan hasil pengamatan pada kelas kontrol selama proses pembelajaran, siswa mengalami kendala dan hambatan dalam menulis teks laporan hasil observasi. Hal ini disebabkan antara lain adalah: (1) tampak sebagian siswa sulit menciptakan ide, mengembangkan ide, pikiran menuangkan gagasannya dalam menulis; (2) kurangnya minta menulis yang dimiliki oleh siswa; (3) kurangnya motivasi dalam menulis; (4) kurangnya kreatif guru dalam melakukan inovasi dalam memanfaatkan media pembelajaran. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kelas kontrol setelah diberikan perlakuan dengan memberikan penjelasan tentang menulis teks laporan hasil observasi maka hasil pembelajaran mengalami peningkatan.

Meningkatnya hasil pembelajaran yang dicapai oleh siswa tidak terlepas dari peran seorang guru dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran.

Menurut Susilana dan Riyana (2011:176) pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dan guru dengan menggunakan beberapa sumber belajar baik dalam situasi kelas maupun di luar kelas. Dalam arti media yang digunakan untuk pembelajaran tidak selalu identik dengan situasi kelas dalam pola pengajaran konvensional namun proses belajar tanpa kehadiran gurupun dan lebih mengandalkan media termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, dapat

disimpulkan bahwa meningkatnya hasil pembelajaran salah satu faktor pendukungnya adalah guru mampu menggunakan berbagai sumber belajar.

2. Kemampuan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi dengan Menggunakan Media Lingkungan Sekolah pada Kelas Eksperimen

Data hasil tes siswa yang berjumlah 24 orang siswa telah diberikan pretes dan postes ditemukan adanya perbedaan yang berdasarkan pada hasil analisis deskriptif. Data pretes kelas ekprerimen menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes siswa yaitu 70, berdasarkan pada kategori nilai berada pada kategori baik dengan frekuensi 6 orang siswa (25%), kategori cukup dengan frekuensi 18 orang siswa (75%); nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 83 hanya diperoleh satu orang siswa (4,2%) sedangkan nilai terendah yaitu 61 hanya diperoleh orang siswa (4,2%), pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 6 orang siswa (25%) mencapai ketuntasan dan 18 orang siswa (75%) tidak mencapai ketuntasan dalam pembelajaran.

Adapun hasil postes mengalami peningkatan dari pretes dengan perolehan nilai rata-rata yaitu 81,91, berdasarkan pada kategori nilai berada pada kategori baik sekali dengan frekuensi 5 orang siswa (20,8%), kategori baik dengan frekuensi 17 orang siswa (70,8%); dan kategori cukup berjumlah 2 orang siswa (8,3%).Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 90 diperoleh empat orang siswa (16,6%) sedangkan nilai terendah yaitu 73 hanya diperoleh satu orang siswa (4,2%); pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 22 orang siswa (91,7%) yang mencapai ketuntasan dalam

pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi sedangkan hanya dua orang siswa (8,3%) yang tidak mencapai KKM. Jadi dapat dikatakan bahwa hasil pretes ke postes pada kelas eksperimen mengalami peningkatan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media lingkungan sekolah siswa kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru setelah diberikan perlakuan sangat memadai

Meningkatnya hasil postes pada kelas eksperimen yang dicapai oleh siswa dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi karena penerapan media lingkungan sekolah. Melalui penerapan media lingkungan sekolah siswa termotivasi dalam belajar sehingga mampu merangsang kreativitasnya. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Azhar (2013:89) bahwa media visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Melalui media lingkungan sekolah yang diterapkan dalam pembelajaran dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media lingkungan sekolah dalam proses belajar mengajar mampu membangkitkan ide-ide siswa dalam menulis teks laporan hasil observasi.

3. Keefektifan Penggunaan Media Lingkungan Sekolah dalam Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

Berdasarkan uraian hasil anlisis data statistik pada kelas kontrol dan kelas eksperimen tentang kemapuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru. Menunjukkan bahwa penggunaan media lingkungan sekolah dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi lebih efektif diterapkan dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media gambar. Hal ini dapat dilihat terhadap hasil tes pada kelas eksperimen dengan menerapkan penggunaan media lingkungan sekolah lebih meningkat hasilnya daripada hasil tes pada kelas kontrol yang menerapkan penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi.

Hasil analisis data statistika inferensial indefendent samples test antara kelas ekperimen dengan kelas kontrol menunjukkan bahwa keefektifan penggunaan media gambar dalam menulis eksposisi pada kelas ekperimen ini dapat diketahui dengan uji t. Hasil perhitungan diperoleh skor nilai t sebesar 2,117 dan taraf signifikan p = 0,039. Apabila nilai p> α = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan media lingkungan sekolah dalam pembelajaran menulis teks hasil observasi (kelas eksperiemen) dengan pembelajaran yang menerapkan

media gambar dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi (kelas kontrol). Dengan demikian, hasil uji t independent samples test menunjukkan bahwa penggunaan media lingkungan sekolah dalam menulis teks laporan hasil observasi efektif diterapkan dalam proses pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi di kelas X SMA Negeri 1 Malusetasi Kabupaten Barru .

Keefektifan penggunaan media lingkungan sekolah dalam menulis teks laporan hasil observasi di kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru, peneliti dapat melihat keadaan siswa dalam proses pembelajaran.

Melalui penerapan media lingkungan sekolah siswa sangat termotivasi dalam belajar, mampu mengembangkan ide-idenya, tidak merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Penggunaan media lingkungan sekolah dalam menulis teks laporan hasil observasi sangat membantu siswa dalam mengembangkan kerangka pikir dalam menulis, dapat menimbulkan daya tarik, memudahkan memahami. Hal ini sesuai dengan pendapat Subana dan Sunarti (2009:322) mengemukakan bahwa media visual dapat digunakan oleh guru untuk memberi gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih konkret daripada bila diuraikan dengan kata-kata.

Melalui media lingkungan, guru dapat menerjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistik. Kelebihan media lingkungan sekolah dalam pembelajaran antara lain: (1) sifatnya konkret, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal; (2) dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang

apa saja, (3) murah harganya (tidak perlu mengerluarkan biaya transportasi;

(4) dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.

Penggunaan media lingkungan sekolah efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi karena mudah dipahami oleh siswa dan sifatnya visual konkret yang menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN

Berdasarkan pada analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan dua kelompok yakni kelompok kontrol (kelas kontrol) dan kelompok eksperimen (kelas eksperimen). Data hasil penelitian menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, pada kelas kontrol kemampuan menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media gambar. Setelah diberikan perlakuan hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan pihak sekolah yaitu 21 orang siswa (80,8) berhasil mencapai ketuntasan belajar atau berada di atas KKM dan siswa yang tidak berhasil mencapai ketuntasan belajar atau berada di bawah KKM sebanyak 5 orang siswa (19,2%).

2. Kelas eksperimen adalah kemampuan menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media lingkungan sekolah. Hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa setelah diberikan perlakuan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 22 orang siswa (91,7%) berhasil mencapai ketuntasan

belajar atau berada di atas KKM dan hanya dua orang siswa (8,3%) yang tidak mencapai ketuntasan belajar atau berada di bawah KKM. Jadi berdasarkan hal tersebut, maka tingkat kemampuan menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media lingkungan sekolah pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru dapat dikatakan sangat memadai.

3. Penggunaan media lingkungan sekolah lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Hasil pembelajaran yang telah diperoleh siswa setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan penggunaan media lingkungan sekolah dalam menulis teks laporan hasil observasi (kelas eksperimen) lebih tinggi daripada hasil belajar yang diperoleh siswa dengan pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi yang menggunakan media gambar pada kelas kontrol.

Perbandingan hasil kemampuan kelas eksperiman dan kelas kontrol menggunakan uji inferensial jenis uji-t independen samples test diperoleh skor nilai t sebesar 2,117 dengan taraf signifikan p = 0,39, karena nilai p>

α = 0,05 maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka diajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru Bahasa Indonesia, hendaknya memilih media yang sesuai dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menulis, sehingga siswa dapat termotivasi dan tidak merasa jenuh belajar bahasa Indonesia agar dapat mengembangkan ide-ide kreativitasnya dalam menulis.

2. Bagi siswa, hendaknya lebih aktif mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia dan lebih giat melakukan latihan menulis sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik.

3. Para praktisi atau peneliti di bidang pendidikan bahasa diharapkan dapat melakukan penelitian yang sejenis dengan media yang berbeda atau model pembelajaran yang berbeda sehingga diperoleh berbagai alternatif media pembelajaran dan model pembelajaran keterampilan menulis.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter.

Bandung: Refika Aditama.

Akidah, Ihramsari. 2012. “Pembelajaran Menulis Paragraf Deskripsi Antara yang Berbasis Media GambMakassar dengan Berbasis Media Lingkungan Sekolah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Makassar”.

Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana UNM.

Akhadiah, Sabarti dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Akhadiah, Sabarti. 1997. Menulis I. Jakarta:: Universitas Terbuka.

Aprihatiningsih. 2009. Indikator Perbaikan Kesehatan Lingkungan. Jakarta:

EGC.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Dalman. 2013. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rajawali Pers.

Densi, Marwa. 2010. Penerapan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif Cerpen Siswa KelasVIII SMP 4 Takalar.

Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar. Program Pasca Sarjana UNM.

Djiwandono, M. Soenardi. 2008. Tes Bahasa: Pegangan bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: Indeks.

Enre, Fachruddin Ambo. 1994. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Ujung Pandang: Badan Penerbit IKIP Ujung Pandang.

Harjanto. 2011. Perencanan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Ibrahim, R. dan S., Nana Syaodih. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2013. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Rosda.

Jabrohim. 2001. Cara Menulis Kreatif. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Junus, Andi Muhammad, Andi Fatimah Junus. 2011. Keterampilan Berbahasa Tulis. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Kemdikbud. 2013. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Keraf, Gorys. 1995. Terampil Berbahasa Indonesia II (Petunjuk Guru Bahasa Indonesia SMP). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

... 2004. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.

Komaruddin dan Supriatih. 2008. Panduan Kreatif Bahasa Indonesia untuk SMK Kelas XII. Bogor: Yudistira.

Kosasih, Engkos. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya.

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Kurniawan, Khaeruddin. 2012. Bahasa Indonesia Keilmuan untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Refika Aditama.

Muhtar. 2013. Efektivitas Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Segeri Kabupaten Pangkep. Tesis. Tidak Diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana UNM

Nurdin, Ade, dkk. 2005. Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA. Bandung:

Pustaka Setia.

Nurchasanah dan Widodo. 1993. Keterampilan Menulis dan Pengajarannya.

Malang: FS UM.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Nurjamal, Daeng. 2011. Penuntun Perkuliahan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.

Nursalim, Mochamad. 2013. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Akademia Permata.

Nursyamsi. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis .Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Gambar Murid Kelas V SD Inpres Malengkeri Bertingkat 1 Kota Makassar. Tesis. Tidak diterbitkan.

Makassar; UNM.

Rosidi, Imron. 2009. Menulis Siapa Takut. Yogyakarta. Kanisius.

Sadiman, Arief S., dkk. 2006. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Salam. 2009. Pendidikan Penulisan Kreatif. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar

Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran (Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Semi, M. Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Solchan, dkk. 1997. Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Subana dan Sunarti. 2009. Startegi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia (Berbagai Pendekatan, Metode Teknik, dan Media Pengajaran.

Bandung: Pustaka setia.

Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, Nana. 2011. Teori Belajar untuk Pembelajaran. Bekasi: Binamitra Publishing.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pres.

Susilana, Rudi dan Riyana Cepi. 2011. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wijono, Hs. 2005. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Keterampilan di Pergurusn Tinggi). Jakarta: Grasindo.

Zainurrahman. 2011. Menulis: dari Teori Hingga Praktik ( Penawar Racun Plagiarisme). Bandung: Alfabeta.

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Mallusetasi Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X 1 /Genap

Alokasi Waktu : 3 x pertemuan (2 x 45 menit) Tema/Pelajaran : Gemar Meneroka Alam Semesta

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Pencapaian Indikator Kompetensi

1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami,

observasi.

3.1 Memahami struktur dan kaidah laporan hasil observasi, baik melalui lisan maupun tulisan.

4.2 Memproduksi laporan hasil observasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan.

C. Indikator

1. Memahami pengertian teks laporan hasil observasi.

2. Memahami sifat teks laporan hasil observasi.

3. Memahami struktur teks laporan hasil observasi.

4. Memahami kaidah teks laporan hasil observasi.

5. Menulis teks laporan hasil observasi.

D. Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan yang ingin dicapai selama proses pembelajaran berlangsung, yaitu:

1. Dengan memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, siswa dapat:

a. Menjelaskan pengertian laporan hasil observasi.

b. Menjelaskan sifat laporan hasil observasi.

2. Setelah membaca contoh teks laporan hasil observasi yang terdapat di dalam buku, siswa dapat:

a. Mengidentifikasi ciri-ciri laporan hasil observasi.

b. Menentukan dan menjelaskan struktur atau langkah-langkah penyusunan laporan hasil observasi.

c. Menentukan dan menjelaskan kaidah laporan hasil observasi.

3. Dengan mengamati objek atau lingkungan, siswa dapat membuat atau menulis laporan hasil observasi dengan menggunakan ejaan yang tepat.

Kemdikbud (2013: 2) menyatakan bahwa teks laporan (yang dalam bahasa Inggris disebut report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil observasi. Hal tersebut ditambahkan oleh pernyataan Kosasih (2013: 86) yang mengemukakan bahwa laporan hasil observasi mengungkapkan fakta- fakta yang diperoleh melalui pengamatan. Melalui teks tersebut, pembaca memperoleh sejumlah pengetahuan ataupun wawasan, bukan hasil imajinasi.

2. Sifat Laporan Hasil Observasi

Laporan hasil observasi bersifat global dan universal. Hal itulah yang membedakannya dengan teks deskripsi yang bersifat unik dan individual. Misalnya, untuk melaporkan kehidupan harimau, kalian dapat mulai dengan membuat klasifikasi jenis-jenis harimau, kemudian memaparkan bentuk fisik, ciri-ciri, habitat, dan kebiasaan hidup harimau itu (Kemdikbud, 2013: 3).

3. Struktur Laporan Hasil Observasi

Struktur laporan observasi berupa teks yang tersusun secara baku dan lengkap, yakni mencakup pendahuluan, pembahasan, dan simpulan.

Teks itu dapat pula dilengkapi dengan kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka (kosasih, 2013)

4. Kaidah Laporan Hasil Observasi

Kaidah laporan observasi menyajikan sejumlah data atau fakta sebagai hasil pengamatan lapangan. Fakta tersebut dapat dilengkapi dengan gambar grafis, seperti tabel, grafik, dan bagan (Kosasih, 2013).

F. Pendekatan, dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : saintifik (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan jejaring)

2. Alat : laptop, spidol, papan tulis, dan teks laporan observasi 3. Sumber belajar:

Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, Kelas X.

(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Peserta didik merespons salam tanda

mensyukuri anugerah Tuhan dan pertanyaan dari guru sehubungan dengan pembelajaran sebelumnya.

2. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

10 menit

Inti 1. Peserta didik membaca contoh teks laporan hasil observasi dengan disiplin (mengamati).

2. Peserta didik bertanya jawab dengan proaktif tentang karakteristik(struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi dengan disiplin (menanya).

3. Guru mengarahkan peserta didik untuk menentukan masalah atau aspek apa yang akan dilaporkan dalam penyusunan laporan hasil observasi yang berkaitan dengan tema, yakni meneroka alam semesta.

4. Guru membagi kelompok yang

beranggotakan 5-6 orang siswa).

5. Guru mengajak siswa untuk mengunjungi super market terdekat dari lingkungan sekolah untuk mengamati dan mencari informasi mengenai berbagai jenis minuman.

70 menit

mengucapkan salam.

Pertemuan Kedua

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Peserta didik merespons salam tanda

mensyukuri anugerah Tuhan dan pertanyaan dari guru sehubungan dengan pembelajaran sebelumnya.

2. Guru dan siswa bertanya jawab tentang apa yang diamati di lingkungan sekolah.

10 menit

Inti 1. Siswa kembali membaca contoh laporan hasil observasi.

2. Siswa dan bertanya jawab tentang langkah- langkah dalam menyusun teks laporan hasil observasi.

3. Siswa menulis teks laporan hasil observasi yang dilakukan di lingkungan sekolah pada pertemuan sebelumnya.

70 menit

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran 2. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran

3. Guru menyampaiakan pembelajaran berikutnya.

4. Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam.

10 menit

Pertemuan Ketiga

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam tanda

mensyukuri anugerah Tuhan dan pertanyaan 15

masing-masing

2. Secara bergiliran anggota kelompok tampil di depan anggota kelompoknya membacakan teks laporan hasil observasi yang telah ditulis dan anggota kelompok menilai berdasarkan format yang telah diberikan oleh guru.

3. Setiap kelompok menentukan laporan yang mendapatkan nilai tertinggi.

4. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi tampil membacakan di depan kelompok lain.

5. Setiap kelompok menilai laporan yang dibacakan oleh setiap kelompok untuk menetukan laporan terbaik di kelas.

menit

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran 2. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran

3. Guru menyampaiakan pembelajaran berikutnya.

4. Guru menutup pembelajaran dan mengucapkan salam.

10 menit

I. Penilaian Autentik 1. Penilaian proses

Penilaian Sikap No Aspek yang

dinilai

Teknik Penilaian

Waktu Penilaian

Instrumen Penilaian 1. Religius Pengamatan Proses Lembar

Pengamatan 2. Tanggung jawab

3. Disiplin 4. Proaktif 5. Jujur

Dalam dokumen KABUPATEN BARRU (Halaman 130-138)

Dokumen terkait