• Tidak ada hasil yang ditemukan

KABUPATEN BARRU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KABUPATEN BARRU "

Copied!
191
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia lebih difokuskan pada kemampuan menulis teks, diantaranya menulis teks laporan hasil observasi. Berdasarkan survei awal yang dilakukan penulis pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru ditemukan bahwa masih banyak siswa yang gagal dalam menulis teks laporan hasil observasi. Hasilnya, penulisan teks laporan hasil observasi yang dilakukan siswa kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru dapat dikatakan kurang memuaskan karena tidak dapat mencapai nilai kesempurnaan minimal.

Solusi yang akan diuji adalah media lingkungan dalam pembelajaran khususnya menulis teks laporan hasil observasi sehingga pembelajaran dapat tertangani dengan baik. Peneliti menganggap hal ini perlu dikembangkan mengingat keterampilan siswa dalam menulis teks laporan observasi masih rendah, kurang memuaskan dan masih perlu dicari. Oleh karena itu peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Penggunaan Media Lingkungan Sekolah Dalam Pembelajaran Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru.

Rumusan Masalah

Apakah media lingkungan sekolah efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA 11

Kajian Teori 11

Tulisan yang baik harus mampu menyatakan sesuatu yang mempunyai makna bagi seseorang dan memberikan bukti terhadap apa yang dibicarakan. Tulisan yang bertujuan untuk memberikan keterangan atau informasi/penjelasan kepada pembaca. e) Tujuan ekspresi diri. Tulisan yang bertujuan untuk memperkenalkan atau mengungkapkan diri pengarang kepada pembaca. f) Tujuan kreatif (creative goal).

Tulisan yang berupaya mencapai nilai seni, nilai seni. g) Tujuan pemecahan masalah (tujuan pemecahan masalah). Agar maksud dan tujuan penulis tercapai, agar pembaca dapat memberikan tanggapan yang diinginkan penulis, maka penulis harus menyajikan tulisan yang baik. Jika ide atau ide dituangkan dalam tulisan yang baik dan benar maka akan lebih mudah dipahami oleh pembaca.

Tulisan yang baik harus mampu menyatakan sesuatu yang masuk akal bagi seseorang dan memberikan bukti atas apa yang diungkapkan dalam tulisan. Mengembangkan suatu ide menjadi sebuah tulisan yang utuh memerlukan bahasa, dalam hal ini Anda perlu menguasai kata-kata yang mendukung ide tersebut.

Kajian Penelitian yang Relevan 57

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keefektifan penggunaan media gambar dalam keterampilan menulis eksposisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Segeri. Perencanaan pembelajaran menulis teks eksposisi yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia, pelaksanaan pembelajaran menulis teks eksposisi, kendala-kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis teks eksposisi, dan upaya guru mengatasi kendala-kendala yang ditemuinya di kelas X SMA Negeri 1 Segeri sambil belajar menulis. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan media pencitraan dalam menulis karangan ekspositori lebih efektif dibandingkan menulis karangan ekspositori tanpa menggunakan media pencitraan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Segeri Kabupaten Pangkep.

Baik media maupun penelitian di atas digunakan dalam penelitian ini. Bedanya pada penelitian ini media lingkungan yang digunakan sebagai media eksperimen dan media gambar sebagai media konvensional.

Kerangka Pikir

2 Menulis teks laporan hasil observasi adalah menulis teks laporan hasil observasi lingkungan (Bukit SMA Negeri 1 Mallusetasi). Variabel bebas (X) adalah media pembelajaran yaitu penggunaan media lingkungan (X1) dan penggunaan media konvensional (gambar) (X2) untuk pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Berdasarkan tabel di atas, hasil post test kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada kelas kontrol Kelas X 3 SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru berada pada kategori baik.

Berdasarkan tabel diatas, nilai hasil pretest menulis teks laporan hasil observasi pada kelas eksperimen kelas X 1 SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru berada pada kategori cukup. Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan menulis teks laporan hasil observasi bergantung pada hasil pretest. Dengan demikian penggunaan media lingkungan sekolah efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis teks laporan observasi di Kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru.

Peningkatan nilai post-test pada kelas eksperimen yang diperoleh siswa dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi disebabkan oleh penggunaan media lingkungan sekolah. Berdasarkan uraian hasil analisis data statistik pada kelas kontrol dan kelas eksperimen tentang kemampuan menulis teks laporan hasil observasi kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru. Data penelitian menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, pada kelas kontrol diberikan kesempatan menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan media gambar.

Gambar 2.2. BAGAN KERANGKA PIKIR
Gambar 2.2. BAGAN KERANGKA PIKIR

Hipotesis

METODE PENELITIAN 63

  • Desain dan Jenis Penelitian 63
  • Lokasi dan Waktu Penelitian 64
  • Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 65
  • Populasi dan Sampel 67
  • Teknik Pengumpulan Data 68
  • Instrumen Penelitian 71
  • Teknik Analisis Data 72

Dari tabel 4.16 diatas dapat diketahui tingkat kemampuan menulis teks laporan hasil observasi pada hasil post test.

Tabel 3.2 Keadaan Populasi Siswa SMA Negeri 1 Mallusetasi
Tabel 3.2 Keadaan Populasi Siswa SMA Negeri 1 Mallusetasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 77

Hasil Penelitian 78

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah yang diperoleh siswa, yaitu: siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 80 hanya diterima oleh satu siswa (3,8%); siswa yang mendapat nilai 78 hanya menerima satu siswa (3,8%); siswa yang mendapat nilai 76 mendapat dua siswa (7,7); siswa yang mendapat nilai 75 menerima siswa (3,8%); siswa yang mendapat nilai 74 menerima siswa (3,8%); siswa yang mendapat nilai 73 menerima tiga siswa (11,5%); siswa yang mendapat nilai 72 mendapat dua siswa (7,7%);. Berdasarkan klasifikasi hasil pretest kelas kontrol pada tabel 4.2 terlihat bahwa tidak ada satupun siswa yang mendapat nilai kategori Sangat Baik. Untuk lebih jelasnya rangkuman karakteristik pembagian poin yang diperoleh siswa disajikan pada tabel 4.3 di bawah ini.

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dikatakan bahwa tingkat keterampilan menulis teks laporan observasi hasil pretest siswa kelas kontrol di kelas X 3 SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru mungkin kurang karena siswanya berjumlah 5 orang ( 19,2%) dari 26 siswa yang kategori tuntas atau lulus Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 75 orang, sedangkan siswa yang tidak tuntas atau tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 21 siswa (80,8%). Berdasarkan tabel 4.5 terlihat nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah diraih oleh siswa, yaitu: siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 88 diraih oleh dua orang siswa (7,7%); siswa yang mendapat nilai 85 mendapat dua siswa (7,7%); siswa yang mendapat nilai 83 mencapai dua siswa (7,7%); siswa yang mendapat nilai 82 mencapai dua siswa (7,7%); siswa yang mendapat nilai 81 mendapat dua siswa (7,7%); siswa yang mendapat nilai 80 mencapai tiga siswa (11,5%); Berdasarkan sebaran nilai post-test kelas kontrol pada tabel 4.6 terlihat siswa yang memperoleh nilai kategori sangat baik berjumlah 2 siswa (7,7%).

Untuk lebih jelasnya, ringkasan karakteristik distribusi skor yang dicapai siswa disajikan pada tabel 4.6 di bawah ini. Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dinyatakan bahwa tingkat kemampuan menulis teks laporan hasil observasi hasil post test siswa kelas kontrol kelas X 3 SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru, Bisa. Berdasarkan tabel 4.9 terlihat nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah yang dicapai siswa, yaitu: siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu 83 hanya diperoleh satu siswa (4,2%); siswa yang mendapat nilai 80 mendapat nilai satu siswa (4,2%); siswa yang mendapat nilai 78 mendapat nilai satu siswa (4,2%); siswa yang mendapat nilai 76 mendapat nilai dua siswa (8,3%); siswa yang mendapat nilai 75 mendapat nilai satu siswa (4,2%); siswa yang mendapat nilai 74 mendapat nilai satu siswa (4,2%); siswa yang mendapat nilai 72, tiga siswa (12,5%) mendapat nilai;.

Berdasarkan klasifikasi hasil pre-test pada kelas kontrol pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa tidak ada satupun siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik. Untuk lebih jelasnya, ringkasan karakteristik distribusi skor yang dicapai siswa disajikan pada tabel 4.11 di bawah ini. Untuk lebih jelasnya, ringkasan karakteristik distribusi skor yang dicapai siswa disajikan pada tabel 4.15 di bawah ini.

Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial pada tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa koefisien selisih poin pada kemampuan menulis laporan tekstual hasil observasi dengan menggunakan media gambar (konvensional).

Tabel 4.1  Distribusi  Frekuensi  dan  Persentase  Nilai  Hasil  Pretes  Kelas  Kontrol
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Nilai Hasil Pretes Kelas Kontrol

Pembahasan Hasil Penelitian 113

Berdasarkan hasil analisis deskriptif data pretest dan posttest pada kelas kontrol, pembelajaran menulis teks laporan observasi dengan menggunakan media gambar meningkat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan menulis teks laporan observasi menggunakan media lingkungan sekolah siswa kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru setelah diberikan perlakuan sangat memadai. Menunjukkan bahwa penggunaan media lingkungan sekolah dalam pembelajaran menulis teks laporan observasi lebih efektif diterapkan dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran menulis teks laporan observasi dengan menggunakan media gambar.

Keefektifan penggunaan media lingkungan sekolah dalam menulis teks laporan hasil observasi di kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru, peneliti dapat melihat keadaan siswa dalam proses pembelajaran.

SIMPULAN DAN SARAN 121

Simpulan 121

Dua kelompok digunakan dalam penelitian ini, yaitu kelompok kontrol (kelas kontrol) dan kelompok eksperimen (kelas eksperimen). Setelah mempertimbangkan hasil belajar yang dicapai siswa pada standar kesempurnaan minimal (MMC) yang ditetapkan sekolah, terdapat 21 siswa (80,8) yang berhasil mencapai kesempurnaan akademik, yaitu berada di atas KKM dan siswa yang gagal mencapai kesempurnaan akademik atau sebagai sebanyak 5 siswa (19,2%) berada di bawah KKM. Hasil belajar yang dicapai siswa setelah diberikan perlakuan sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu sebanyak 22 siswa (91,7%) berhasil mencapai ketuntasan.

Maka dari itu tingkat kemampuan menulis teks laporan hasil observasi menggunakan media lingkungan sekolah di Kelas X SMA Negeri 1 Mallusetasi Kabupaten Barru dapat dikatakan sangat tepat. Hasil belajar yang dicapai siswa setelah mendapat perlakuan penggunaan media lingkungan sekolah dalam menulis teks laporan observasi (kelas eksperimen) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar yang dicapai siswa yang belajar menulis teks laporan observasi menggunakan media gambar pada kelas kontrol. Membandingkan hasil kemampuan kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji inferensial jenis uji independen sample t-test diperoleh skor t sebesar 2,117 dengan taraf signifikan p = 0,39, karena nilai p > .

Saran 122

Dengan mengamati benda atau lingkungan, siswa dapat membuat atau menulis laporan hasil pengamatannya dengan menggunakan ejaan yang benar. Kemdikbud (2013: 2) menyatakan bahwa teks laporan (yang dalam bahasa Inggris disebut report) memuat gambaran umum tentang sesuatu berdasarkan hasil observasi. Ditambah lagi dengan pernyataan Kosasih yang menyebutkan bahwa laporan observasi menonjolkan fakta-fakta yang diperoleh melalui observasi.

Guru membimbing siswa untuk menentukan permasalahan atau aspek apa yang akan dilaporkan dalam penyusunan laporan hasil observasi yang berkaitan dengan topik yaitu penjelajahan alam semesta. Anggota kelompok secara bergiliran tampil di hadapan anggota kelompoknya membaca teks laporan observasi yang telah ditulis dan anggota kelompok mengevaluasinya berdasarkan format yang diberikan oleh guru. Ditambah lagi dengan pernyataan Kosasih yang menyebutkan bahwa laporan observasi menonjolkan fakta-fakta yang diperoleh melalui observasi.

Gambar

4.2  Diagram Batang Frekuensi Perolehan Nilai Hasil Postes
Gambar 2.2. BAGAN KERANGKA PIKIR
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Keadaan Populasi Siswa SMA Negeri 1 Mallusetasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari ketiga indikator tentang keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 31 Padang dengan menggunakan media gambar berseri menunjukkan bahwa tingkat