• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan

j. Pertanyaan kesepuluh, “Dengan adanya bantuan PKH, anda dapat memenuhi kebutuhan sekolah anak anda”. Ditanggapi oleh responden dengan penilaian paling banyak adalah kategori sangat setuju sebanyak 38 orang atau 70,4% dan panilaian paling sedikit adalah kategori setuju sebanyak 16 orang atau 29,6%.

k. Pertanyaan kesebelas, “Bantuan PKH dapat membantu anda memenuhi gizi ibu hamil dan anak balita”. Ditanggapi oleh responden dengan penilaian paling banyak adalah kategori sangat setuju sebanyak 49 orang atau 87,1% dan panilaian untuk paling sedikit adalah kategori setuju sebanyak 5 orang atau 12,9%.

Berdasarkan pernyataan di atas menunjukkan bahwa sesuai indikator yang digunakan ternyata paling banyak responden memberikan jawaban sangat setuju dan paling sedikit memberikan penilaian setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden sangat setuju jika PKH telah memberikan peningkatan perekonomian di desa Renggeang Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar.

61

Harapan berjalan sangat baik.

Dalam hal kebijakan Program Keluarga Harapan, pelaksanaannya dilapangan dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten kemudian dilanjutkan oleh pendamping setiap Kecamatan. Pendamping Program Keluarga Harapan adalah petugas yang langsung berhadapan langsung dengan rumah tangga miskin (RTSM) di desa-desa, sehingga peran aktif pendamping sangat berpengaruh terhadap terlaksananya program tersebut.

Program Keluarga Harapan merupakan program bantuan dan perlindungan sosial yang termasuk dalam klaster pertama strategi penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Program ini merupakan bantuan tunai bersyarat yang berkaitan dengan persyaratan pendiidikan dan kesehatan. Kesinambungan dari program ini akan berkontribusi dalam mempercepat Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals). Karena setidaknya ada 5 komponen tujuan MDGs yang didukung melalui PKH, yaitu penanggulangan kemiskinan ekstrim dan kelaparan, pencapaian pendidikan dasar untuk semua, pemberdayaan perempuan, pengurangan angka kematian anak dan peningkatan kesehatan ibu.

Dari segi pelaksanaan Program Keluarga Harapan, sebagaimana hasil penelitian menunjukkan bahwa PKH berjalan dengan sangat baik. Sehingga dengan pengimplementasian program tersebut dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka diharapkan hal tersebut dapat menjadi jalan bagi bangsa Indonesia untuk mencapai tujuannya dalam menanggulangi kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Meskipun hal tersebut memerlukan waktu yang panjang, namun dengan pencapaian tujuan jangka panjang PKH yaitu memutus mata

rantai kemiskinan antar generasi maka generasi-generasi dari keluarga miskin kelak dapat keluar dari kemiskinan. Ini dapat terwujud jika anak-anak dari keluarga miskin mendapat pendidikan dan pelayanan kesehatan yang layak.

Oleh karena itu, PKH mengutamakan pemenuhan pendidikan dan pelayanan kesehatan pada anak-anak dari keluarga miskin agar kelak mereka tidak jatuh pada kondisi yang sama dengan orangtua mereka.

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan beberapa orang yang terkait dalam skripsi tersebut menyatakan bahwa PKH di Desa Renggeang mengalami peningkatan yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Kemudian pada kesempatan ini, penulis juga meminta pendapat oleh Bapak Kepala Desa Renggeang mengenai adanya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), yakni sebagai berikut :

Bapak Kepala Desa Mengatakan bahwa beliau sangat bersyukur dengan adanya program tersebut serta beliau mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah karena adanya bantuan ini angka putus sekolah di Desa Renggeang sudah berkurang dan sangat membantu masyarakat di Desa Renggeang dari segi kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan.

Kemudian berkaitan dengan penetapan peserta penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) harus adanya kerja sama yang baik dari beberapa pihak untuk menyukseskan program tersebut sehingga tidak adanya salah sasaran, untuk itu kami Pemerintah Desa berkerja sama dengan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) serta Pendamping melakukan survey langsung ke masyarakat yang pantas menerima bantuan sehingga semua masyarakat yang di ambil datanya dikirim kembali ke pusat tetapi terkadang ada yang layak menerima belum

63

datang namanya.

Hasil wawancara berikutnya kepada Pendamping PKH yang menyatakan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH), sebagai berikut :

Dampak yang dirasakan oleh masyarakat tentunya sangat baik karena dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH), masyarakat mempunyai biaya tambahan dalam kehidupan sehari hari terutama untuk kebutuhan anak dalam menempuh pendidikan dari usia dini. Program Keluarga Harapan (PKH) memberikan ruang kepada masyarakat untuk membantu perekonomian yang dirasakan oleh Keluarga Kurang Mampu sehingga mampu meningkatkan kualitas perekonomian keluarga.

Berdasarkan jumlah data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada tahun 2016 sampai tahun 2020 di Desa Renggeang Kec Limboro Kab Polewali Mandar dapat di lihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.8 Banyaknya penduduk KPM.

No Jumlah Penerima Tahun Ket

1 49 KPM 2016 -

2 49 KPM 2017 -

3 107 KPM 2018 + 58

4 107 KPM 2019 -

5 121 KPM 2020 +14

Total 121 KPM

Sumber: (Data primer, Tahun 2020).

Tabel diatas menunjukkan bahwa peserta penerima PKH bertambah di beberapa tahun tertentu. Pada Tahun 2016 sebanyak 49 KPM sampai tahun 2017. Tahun 2018 bertambah sebanyak 58 KPM sampai tahun 2019 sehingga

jumlah KPM 107 orang. Dan tahun 2020 bertambah sebanyak 14 KPM sehingga jumlah KPM pada tahun 2020 sebanyak 121. Mereka yang terdaftar sebagai penerima bantuan PKH berarti mereka masuk dalam kategori penerima bantuan karena ada anggota keluarganya yang masuk dalam kriteria berhak menerima bantuan.

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah suatu kebijakan oleh pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan, Program Keluarga harapan (PKH) tersebut memberikan bantuan tunai yang bersyarat kepada masyarakat kurang mampu. Hal tersebut diberikan kepada rumah tangga sangat miskin yang memiliki anggota keluarga yang termasuk didalam kategori sebagai berikut, ibu hamil, balita, anak usia SD/Sederajat serta anak usia SMP/sederajat.

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan usaha yang sangat besar didalam mengakses suatu kegiatan yang dilakukan pemerintah dalam bentuk bantuan yakni pendidikan serta kesehatan. Kondisi di daerah setelah mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) mengalami perubahan yang nantinya akan beransur-ansur membaik.

Perubahan sosial yang terjadi dapat dirasakan oleh masyarakat karena mendapatkan bantuan dana dari pemerintah tetapi bantuan tersebut bukan berupa dana saja melainkan mendapatkan bimbingan keterampilan.

Keterampilan tersebut dikembangkan kepada peserta atau penerima bantuan Program Keluarga Harapan sehingga mereka bisa hidup mandiri kemudian tidak bergantungan lagi dengan bantuan yang telah diberikan pemerintah.

Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) tersebut, berdasarkan buku pedoman PKH Ada beberapa tahapan kegiatan yang dilakukan, yaitu :

65

1. Penetapan sasaran 2. Persiapan daerah

3. Pertemuan awal dan validasi 4. Penyaluran bantuan

5. Pembentukan kelompok peserta PKH 6. Verivikasi komitmen

7. Penangguhan dan pembatalan 8. Pemutaakhiran data

9. Dan terakhir pengaduan.

Proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) didalam mengentaskan kemiskinan yang terjadi di Desa Renggeang secara terperinci terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Target penetapan sasaran calon penerima PKH.

Penetapatan sasaran calon penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di kalangan masyarakat harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Adapun syarat peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang memiliki komponen Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah ditandatangani persetujuan sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH) serta yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial. Mekanisme penetapan penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dilihat dari data terpadu seperti yang dikatakan bapak pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Renggeang bahwa:

Proses Pelaksanaan PKH ini berjenjang dimulai dari Data DTKS oleh Kementerian sosial memerintahkan setiap pendamping untuk melalukan

Validasi data dilapangan dan diketahui Oleh masing masing Dinas Sosial Kabupaten dalam hal ini Koordinator Kabupaten serta Operator Kabupaten yang ditempatkan di Dinas Sosial.

2. Penetapan lokasi calon penerima bantuan PKH.

Penetapan lokasi Kabupaten berdasarkan proposal daerah dan ketersediaan data awal. Penetapan lokasi pelaksanaan PKH dilakukan melalui surat keputusan direktur jendral perlindungan dan jaminan. Setelah penetapan sasaran selesai pelaksanaan PKH pusat melakukan validasi calon peserta Program Keluarga Harapan (PKH). (Pedoman Pelaksanaan PKH: 33).

Setelah peneliti mewawancarai Pendamping PKH yang menjelaskannya: Untuk mendukung pelaksanaan Program Keluarga Harapan ini, pertama pembentukan Tim koordinasi PKH, setalah itu melakukan sosilisasi kepada Tim Koordinasi kepada aparat pemerintah dilingkungan Kecamatan dan Kelurahan dan masyarakat, tidak hanya selesai juga di sosilisasi akan tetapi juga menyediakan kantor sekretariat di tingkatan masing-masing Kecamatan yang ada. (Pak Jufri)

3. Persiapan pertemuan awal dan validasi calon PKH.

Kemudian penetapan sasaran telah selesai dilakukan, UPPKH Pusat melakukan validasi calon peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Dari hasil wawancara peneliti dengan pendamping PKH yang menjelaskan sebagaimana berikut: “Intinya dalam proses persiapan awal ini mengumpulkan semua peserta PKH untuk memberi informasi mengenai kegiatan-kegiatan selama mendapatkan bantuan dari PKH. Peserta PKH itu wajib mengikuti peraturan yang telah disosialisasikan pendamping PKH

67

sebelum kontrak penyaluran dana PKH itu diberikan kepada penerima manfaat.(Pak Jufri)

4. Penyaluran bantuan dana kepada peserta PKH.

Penyaluran bantuan berdasarkan komponen kepesertaan sehingga bantuan diberikan kepada peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Penyaluran bantuan bagi peserta yang telah ditetapkan pada tahun anggaran sebelumnya dilaksanakan empat tahap dalam satu tahun.

Jadwal dan pelaksanaan penyaluran bantuan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada tahun berjalan serta disesuaikan dengan kebijakan yang dibuat untuk memperlancar pelaksanaan penyaluran bantuan tersebut.

Dari hasil wawancara peneliti dengan Pendamping PKH yang berkaitan dengan mekanisme pencairan bantuan dana PKH ialah sebagai berikut: Pendamping PKH ketika hendak menyalurkan dana bantuan dari pemerintah ke tangan peserta, pendamping terlebih dahulu mengkoordinasikan dana tersebut dengan pihak Bank, lalu menginformasikan kepada penerima manfaat agar tidak terjadi antrian dan penumpukan, kemudian proses penyaluran bantuan tersebut dilakukan secara berkelompok dan bertahap sehingga pembagian secara teratur, maka hal demikian untuk menghindari penumpukan antrian di Bank dan sebelum itu juga pendamping berkoordinasi dengan operator untuk memastikan rekening penerima manfaat sudah diaktivasi, selesai pengambilan bantuan dana tersebut, pendamping merekap data-data yang sudah menerima atau mengambil uang bantuan tersebut di Bank atau juga bisa dinamakan mengontrol penerima manfaat dalam pengambilan dana

itu. (Pak Jufri)

Kemudian jumlah bantuan dana kepada Peserta Keluarga Harapan (PKH) sebagai berikut :

Tabel

4.9 Indeks dan Komponen Bantuan PKH

NO Faktor Penimbang Indeks bantuan

(RP.) / Tahun 1 Kategori ibu hamil/nifas Rp. 3.000.000 2 Kategori anak usia 0 s.d 6 tahun Rp. 3.000.000 3 Kategori pendidikan anak SD/sederajat Rp. 900.000 4 Kategori pendidikan anak

SMp/sederajat

Rp. 1.500.000

5 Kategori pendidikan anak SMA/sederajat

Rp. 2.000.000

6 Kategori penyandang Disabilitas Berat Rp. 2.400.000

7 Kategori lanjut usia Rp. 2.400.000

Sumber: (Buku Kerja Pendamping dan Operator PKH, 2019) 5. Pembentukan Kelompok Peserta PKH.

Setelah penyaluran dana bantuan pertama dilakukan, UPPKH Kecamatan memfasilitasi pertemuan kelompok peserta Program Keluarga Harapan. Setiap 15-25 KSM disarankan memiliki ketua kelompok yang berfungsi sebagai contact person bagi UPPKH Kabupaten atau Kota dan Kecamatan untuk setiap kegiatannya, seperti kegiatan sosialisasi, pelatihan, penyuluhan, penyelesaian masalah, sesi pemberdayan keluarga (P2K2-FDS) dan lain sebagainya.

Kemudian hambatan serta proses penyelesaikan suatu masalah yang terjadi di Desa Renggeang Kecamatan Limboro, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) mengatakan bahwa :

69

Penentuan Ketua ditiap titik dilakukan oleh tiap pendamping dengan melihat beberapa pertimbangan terutama yang bisa baca tulis, Mempunyai alat komunikasi sehingga mudah terhubung jika dibutuhkan dan bisa mengkoordinir sesama anggota PKH. Kemudian Desa Renggeang hambatan pada umumnya adalah seringnya terlambat ketika diadakan pertemuan kelompok karena tidak semua peserta PKH memiliki alat komunikasi. Terkait jika terjadi masalah dilapangan pendamping diwajibkan mengkomunikasikan kepada yang bersangkutan untuk dicarikan solusi, jika masalah sudah tidak dapat diselesaikan oleh pendamping barulah menyampaikan hal tersebut kepada pihak operator Kabupaten dan koordinator Kabupaten untuk ditindaklanjuti.(Pak Jufri)

6. Verifikasi komitmen dengan peserta PKH.

Verifikasi komitmen Peserta Keluarga Harapan (PKH) pada prinsipnya dilakukan terhadap pendaftaran dan kehadiran anak baik di sekolah untuk komponen pendidikan maupun puskesmas dan jaringanya untuk komponen kesehatan. Khusus verifikasi anggota keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH) penyandang disabilitas hanya diberlakukan pemeriksaan satu kali dalam setahun.

7. Penangguhan dan pembatalan peserta PKH.

Penangguhan serta pembatalan suatu peserta yang berhak menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai berikut : a. Bantuan tidak dibayarkan bila peserta tidak memenuhi komitmen yang

telah ditentukan untuk 1 kali siklus penyaluran bantuan (3 bulan berturut- turut) namun masih tercatat sebagai peserta Program Keluarga

Harapan (PKH).

b. Kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH) akan dikeluarkan bila peserta tidak memenuhi komitmen verifikasi yang telah ditentukan untuk dua (2) kali siklus penyaluran bantuan (6 bulan berturut-turut) melalui investigasi dalam monitoring dan evaluasi kegiatan.

8. Pemutakhiran data peserta PKH.

Pemutakhiran data merupakan suatu perubahan sebagian atau keseluruhan data awal yang tercatatkan. Berikut contoh perubahan informasi dari rumah tangga, yakni :

a. Perubahan tempat tinggal.

b. Kelahiran dari anggota keluarga.

c. Penarikan anak-anak dari program (kematian, keluar atau pindah sekolah dll)

d. Masuknya anak-anak baru ke sekolah e. Ibu hamil

f. Perbaikan nama atau dokumen

g. Perubahan nama ibu atau perempuan penerima PKH (menikah atau cerai, meninggal, pindah atau bekerja diluar domisili).

h. Perubahan fasilitas kesehatan yang telah di akses.

i. Perubahan variable sinergitas Program. (PKH, 2016: 37).

Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) melakukan pemutakhiran data disetiap adanya perubahan data tersebut. Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) melakukan kerjasama dengan ketua kelompok Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memeriksa dan memberikan informasi terkait perubahan data tersebut.

71

j. Pengaduan peserta PKH.

Pengaduan dapat berasal dari peserta Program Keluarga Harapan (PKH) maupun pihak luar, seperti masyarakat umum dan LSM. (PKH, 2016: 38).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Munawarah Sahib (2016). Yang meneliti mengenai pengaruh kebijakan program keluarga harapan (PKH) terhadap penanggulangan kemiskinan di kecamatan Bajeng kabupaten Gowa yang menunjukan hasi bahwa mengalami peningkatan yang positif bagi masyarakat miskin dan sangat terbantu ekonominya sebesar 75% terhadap pendapatan rumah tangga dll.

2. Meningkatan Ekonomi Terhadap Masyarakat Miskin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan dalam pelaksanaannya di Desa Renggeang Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar dapat meningkatkan Ekonomi Masyarakat Miskin. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh dari masing- masing item pernyataan sebesar 257 atau sebesar 90,7% yang menandakan bahwa benar terjadi peningkatan ekonomi masyarakat miskin.

Peningkatan adalah proses atau cara untuk meningkatkan usaha, jadi peningkatan merupakan suatu proses dimana proses memberikan hasil terhadap usaha yang dilakukan seseorang lebih meningkat. Sedangkan Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa.

Adapun upaya dalam meningkat ekonomi terhadap masyarakat miskin yaitu :

a) Adanya modal yakni untuk memberikan bantuan dalam membangun produksi usaha bagi orang yang tidak mampu ekonominya

b) Memiliki ketarampilan yakni membantu untuk seseorang dalam menentukan usaha produksinya

c) Mengusai teknologi yakni membantu seseorang untuk mempermudah produksi usaha maupun pemasaran

d) Memiliki lahan usaha yakni untuk mendirikan suatu usaha yang akan dijalani.

Dari hasil observasi dan wawancara dapat diketahui bahwa “ dengan cara ini memberikan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi terhadap masyarat miskin di Desa Ranggeang dapat membantu mereka dan juga dilakukan program bantuan dana berupa uang tunai sehingga meringankan beban pengeluaran rumah tangga yang sangat miskin . “ Ujar Pak Jufri pendamping Program Keluarga Harapan (PHK) 2020.

Program ini bertujuan meningkatkan kualitas manusia dengan memberikan bantuan dana tunai bagi keluarga miskin dan meningkat ekonomi mereka, dampak yang dirasakan oleh masyarakat tentunya sangat baik karena dengan adanya pkh, masyarakat mempunyai biaya tambahan dalam kehidupan sehari hari terutama untuk kebutuhan anak kpm dalam menempuh pendidikan dari usia dini. Di pkh juga ibu-ibu kpm pkh mempunyai

73

kesempatan yang sama untuk mendapatkan materi yang sudah disiapkan untuk bagaimana proses membangun keluarga dan tata cara kelola keuangan dalam berumah tangga.

“ Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Kepala Desa mengatakan bahwa”

Program Keluarga Harapan (PKH) sangat bermanfaat dan efektif bagi masyarakat apalagi pada masyarakat di Desa Renggean Kecamatan Limboro, menurut beliau dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH) banyak warga yang merasa terbantu namun beliau berharap untuk kedepannya jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dapat bertambah dikarenakan masih banyak masyarakat yang layak untu menerima bantuan tersebut. ( Pak Ridwan 2020).

Kemudian penulis juga melakukan wawancara dengan ibu irmawati selaku Peserta Program Keluarga Harapan yang mengatakan bahwa :

Beliau sangat terbantu dengan adanya Program keluarga Harapan (PKH) tersebut dikarenakan membantu perekonomian di dalam keluarga.

Kemudian beliau berkata bahwa adanya bantuan ini beban pengeluaran untuk peralatan dan kepeluan anak sekolah lainnya sudah tidak memberatkan lagi sehingga anak-anak saya bisa sekolah dan saya mendorong anak saya untuk lebih rajin sekolah lagi karena adanya bantuan ini. (Irmawati, 2020).

Begitupun dengan ibu nirwana sebagai peserta Program Keluarga harapan (PKH) mengatakan bahwa :

Saya merasa terbantu dengan usia tidak mudah lagi dan suami sudah meninggal dunia setelah mendapat bantuan ini anak-anak saya bisa melanjutkan sekolahnya. (Nirwana, 2020).

Dengan adanya program keluarga harapan ini masyarakat di Desa Renggeang merasa terbantu sehingga tergolong meningkatkan ekonomi pada desa tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin.

Beberapa masyarakat yang mendapatkan bantuan program keluarga harapan mampu menghidupi keluarga mereka dan menyekolahkan anak-anak mereka sehingga lebih baik.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aulia Fadila Nur (2017) yang meneiliti mengenai Peran Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Bojong Kecamatan Pamengungpeuk Kabupaten Garut yang menunjukkan hasil bahwa mengalami peningkatan yang positif bagi masyarakat miskin dan sangat terbantu ekonominya sebesar 70% terhadap pendapatan rumah tangga

75 BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan yang dilaksanakan di desa Renggeang Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar berjalan dengan sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari seluruh kegiatan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut yang dapat dijalankan dengan baik. Namun khususnya dalam pengambilan data peserta PKH, petugas BPS harus lebih bekerjasama dengan pemerintah desa untuk memperoleh data yang lebih akurat demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan sangat membantu terhadap peningkatan ekonomi masyarakat miskin di desa Renggeang Kecamatan Limboro Kabupaten Polewali Mandar. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya keluarga penerima manfaat PKH (Program Keluarga Harapan) di tahun 2020. Adapun dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti program pemberian modal usaha pada rakyat kecil, bantuan kesehatan seperti Jamkesmas/BPJS gratis bagi rakyat miskin, bantuan beaisiswa untuk anak kurang mampu dan lain-lain.

B. SARAN

Setelah mengemukakan kesimpulan diatas, maka dalam uraian diatas akan dikemukakan saran sebagai harapan yang ingin dicapai didalam

penelitian tersebut, sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan Evaluasi pada kondisi di Desa Renggeang dimana jarak

antara Desa Renggeang dengan Bank yang jauh sehingga banyak peserta PKH yang mengalami kesusahan dalam melakukan pencairan bantuan, kemudian antrian dibank yang banyak ini juga menjadi kendala dalam pencairan bantuan sehingga perlu dilakukan atau diadakan Bri Link di Desa Renggeang agar mempermudah peserta dalam melakukan pencairan bantuan yang diterima.

2. Tim Pendamping atau petugas PKH perlu melakukan pengawasan dan

pemahaman kepada masyarakat pada umumnya sehingga tidak ada lagi kecemburuan sosial diantara kalangan masyarakat yang menerima bantuan Program Keluarga Harapan dengan masyarakat yang tidak menerima bantuan Program Keluarga Harapan.

77

DAFTAR PUSTAKA

Adinata, K, I, A, I. Sari dan E. T. Rahayu.2012. Strategi Pengembangan Usaha sapi potong di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukaharjo. Tropical Animal Husbandri. I (I): 24-32.

Ambar Teguh Sulistiani. (2004). Kemitraan dan Model-model Pemberdayaan,Yogyakarta: Gala Media

Badan Pusat Statestik. (2008). Perhitungan Angka Kemiskinan BPS VS World Bank. [online]. Tersedia http://www.bps.go.id.

Evi Rahawati, K. B. (2017). Peran Pendaping dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Keluarga Harapan . Jurnal on Nonformal Education and Empowerment.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi ofset, 1998.

http:// dijilid.Uinsby. ac. id, diakses pada tanggal 02 oktober 2020, 21.00 WITA http:// etheses. IainPonorogo. ac. id, diakses pada tanggal 02 oktober 2020, 21.00

WITA

http:// e-repository, perpus. IainSalatiga. ac. id, diakses pada tanggal 03 Oktober 2020, 13.00 WITA

Kementrian Sosial Republik Indonesia. (2011). Pedoman Umum Program Keluarga Harapan. http://pkh-jogjaistimewa.com

Michail P Todaro, Stephe. C. Smith. (2008). Pembangunan Ekonomi jilid 1.

Erlangga : Jakarta.

Munandar, H.Kurniawan, F. Dan Santoso, P. 2007. Mencari Hubungan antara Kebijakan Moneter dengan Kemiskinan dan Ketimpangan Indonesia.

Jakarta: Bank Indonesia.

Suharto. 2007. Pengenalan dan Pengendalian Hama Tanaman Pangan.

Yogyakarta: Andi offiset.

Sahib, Munawarah. 2016. Pengaruh Kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Penanggulangan Kemiskinan di Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, Tesis: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Sugiyono (2013), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung CV. ALVABETA

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D.Bandung Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Suharto, Edi dan Thamrin, Djuni. 2012. Program Keluarga Harapan: Memotong Mata Rantai Kemiskinan Anak Bangsa. Jakarta: Aspirasi Vol. 3 No. 1

Sujarweni, V. Wiratna. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press. 2015.

Tambunan, Tulus T.H. 2004. Globalisasi dan Perdagangan Internasional.Jakarta:

Ghalia Indonesia

UU RI no.11 tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial

Dalam dokumen peran program keluarga harapan (pkh) dalam (Halaman 80-95)

Dokumen terkait