• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.3 Pembahasan

terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan; kolom ke-2 berisi uraian pendapatan, belanja, dan pembiayaan; kolom ke-3 berisi jumlah anggaran yang ditetapkan; dan kolom ke-4 berisi sumber dana yang digunakan. Kemudian dalam penjabaran APBD Desa ditambah 1 kolom sebelum kolom ke-1 yang berisi klasifikasi bidang kegiatan sehingga terdapat 5 kolom dalam Penjabaran APB Desa.

“semua tokoh masyarakat kita libatkan mulai dari Kepala Dusun, RW/RT, BPD, perwakilan tokoh agama, perwakilan tokoh perempuan dan juga tokoh pemuda

Pernyataan sekertaris desa yaitu Ibu Darmawati

“kita adakan musyawarah dusun, kemudian musyawarah desa, dan selanjutnya musrenbang desa dan yang terlibat adalah kepala dusun, Tokoh masyarakat, BPD”

Pernyataan dari kaur perencanaan yaitu Pak Ashadi

pertama yaitu pemerintah desa beserta jajarannya, kemudian BPD beserta anggotanya, kemudian seluruh tokoh masyarakat”

Setelah Penetapan RPJM Desa, maka selanjutnya RPJM Desa dijabarkan dalam bentuk RKP Desa untuk jagka waktu 1 tahun disetiap tahun pada periode berjalan. Proses Penyusunan RKP Desa juga didasari oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa.

Penyusunan RKP Desa dilakukan setelah penetapan RPJM Desa, dan dikoordinir oleh Sekertaris Desa yaitu ibu Darmawati. Hal ini dibuktikan dengan catatan pengarsipan surat pembentukan tim penyusun dengan nomor surat 34/KPTS/BK- MB/VIII/2021. Penyusunan RKP Desa ini melibatkan aparat desa lainnya yaitu bagian perencanaan dan juga keuangan.

RKP Desa kemudian dijabarkan dalam bentuk APB Desa. Proses penyusunan APB desa didasari oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa yang juga menjadi dasar acuan pada penelitian ini. Penyusunan APB Desa dikoordinir oleh sekertaris desa dan dibantu oleh aparat desa lainnya yaitu oleh kaur perencanaan dan kaur keuangan.

Hal ini dibuktikan dengan catatan pengarsipan surat dengan nomor surat 38/KPTS/BK-MB/XII/2021, dan sesuai dengan hasil wawancara dengan kaur keuangan yaitu ibu ismawati

“APB Desa disusun dan dikoordinir sekertaris desa dan pada praktiknya dibantu oleh kaur keuangan sebagai yang akan terlibat langsung dalam realisasinya. penyusunan APB Desa diambil dari RKP Desa baru disusun sesuai bakal prioritas rencana pembangunan tahun anggaran berjalan, kemudian disampaikan pada kepala desa, lalu disepakati Bersama BPD melalui musyawarah desa”

Pernyataan dari sekertaris desa

“yang terlibat dalam penyusunan apb desa dikoordinir oleh saya sendiri, namun dibantu dengan staf yang lain dan tim penyusunnya juga ada dari anggota BPD”

Penyusunan APB Desa mengacu pada peraturan Bupati/walikota, dengan materi muatannya yaitu prinsip penyusunan APB Desa, kebijakan penyusunan APB Desa, Teknik penyusunan APB Desa, dan hal khusus lainnya. Hal ini diperjelas dengan hasil wawancara dengan Kaur Keuangan.

yang menjadi acuan penyusunan APB Desa dari Perbu itu BOP atau standar harga tertinggi dari anggaran APB Desa juga poin-poin dalam perbu yang berkaitan dengan APB Desa”

Setelah rancangan APB Desa disepakati oleh kepala desa dan BPD, maka selanjutnya kepala desa menyiapkan rancangan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa. Rancangan Peraturan Kepala Desa tentang penjabaran APB Desa disusun dan menjadi pelengkap dokumen Peraturan Desa tentang APB Desa. Rancangan APB Desa dan Rancangan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabarab APB Desa telah disepakati maka sekertaris desa mengkoordinir penyusunan Rancangan Peraturan Desa tentang APB desa. Rancangan APB Desa merupakan acuan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Desa tentang APB desa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan sekertaris desa

penyusunan Raperdas dilakukan Bersama tim penyusun dan dikoordir oleh saya selaku sekertaris desa.

Proses penetapan Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2018 tentang pengelolaan Keuangan Desa. Rancangan peraturan desa tentang APB Desa akan disampaikan kepada

Bupati walikota melalui camat dan akan dievaluasi paling lama 20 hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan yang dimaksud. Hal ini dijelaskan oleh kaur perencanaan

“kita sampaikan rancangan peraturan desa tentang APB Desa langsung kepada Bupati/walikota melalui soft file, namun dengan tembusan camat, artinya ada surat pemberitahuan ke kecamatan”

Pernyataan dari kepala desa

rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa itu dikirim setelah kita setujui dengan BPD, waktu penyetujuan juga kita selalu libatkan camat, seperti waktu musrenbang desa selalu kita undang. Kita kirimkan ke kabupaten itu setelah kirim surat pemberitahuan ke kecamatan”

Rancangan peraturan desa tentang APB Desa yang telah dievaluasi dan disetujui selanjutnya ditetapkan menjadi Peraturan Desa tentang APB Desa, begitu pula dengan penetapan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa. Adapun jika hasil evaluasi yang diberikan tidak disetujui maka kepala desa melakukan penyempurnaan paling lama 20 hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi tersebut. Peraturan Desa tentang APB Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa disampaikan oleh Kepala Desa Borikamase kepada Bupati/walikota paling lambat 7 hari setelah penetapan. Hal ini telah sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala desa borikamase

setelah penetapan rancangan peraturan desa dan rancangan peraturan kepala desa itu langsung kita sampaikan pada bupati/walikota melalui soft file maupun hard file”

Informasi mengenai APB Desa harus disampaikan pada masyarakat secara terbuka. Desa borikamase menginformasikan mengenai APB Desa kepada masyarakat melalui media informasi berupa youtube, facebook, twitter, Instagram, dan Whatsapp. Informasi mengenai APB Desa Borikamase pun dapat diakses melalui mesin pencari seperti Browser ataupun safari.

Pemerintahan desa dapat melakukan perubahan pada APB Desa, perubahan APB Desa hanya dapat dilakukan 1 kali pada tahun anggaran berkenaan. Namun APB Desa pada tahun anggaran 2022 tidak/belum terjadi perubahan APB Desa karena pada dasarnya penyebab perubahan APB Desa tersebut belum ada. Pada tahun 2020 dan 2021 terjadi perubahan pada APB Desa disebabkan oleh bencana nasional yaitu covid-19. Penyebab lainnya seperti adanya penambahan atau pengurangan anggaran dan adanya pergeseran anggaran antarbidang. Adapun perubahan APB Desa dapat terjadi dua kali bila terjadi kejadian luar biasa yang kriterianya diatur dalam peraturan bupati/walikota. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan kaur perencanaan.

perubahan pada APB Desa bisa terjadi kalau ada penyebab seperti tahun 2020 karena dampak covid-19, tapi untuk perubahan sebanyak 2 kali dalam setahun itu belum pernah terjadi, sekalipun berubah itu hanya diubah dalam peraturan desa tentang APB Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa”

Pernyataan oleh kepala desa

“perubahan APB Desa jarang terjadi, tapi pernah ditahun waktu covid-19 itu tahun 2020, itupun karena hal yang tidak bisa dihindari, kalau tahun 2022 belum ada alasan berubahnya.

Pernyataan dari Kaur Keuangan

Perubahan APB Desa yaitu kadang terjadi dan biasanya diubah pada bulan 10, banyak penyebabnya seperti pergeseran anggaran bidang atau ada kebijakan baru dari kabupaten”

Peneliti juga menanyakan pendapat tentang perencanaan pengelolaan keuangan desa telah sesuai apa tidak dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 kepada Kepala, Sekertaris Desa, kaur keuangan dan kaur perencanaan. Keseluruhan menjawab bahwa proses perencanaan pengelolaan keuangan telah sesuai dengan landasan yang diberlakukan, baik adanya kendala berupa terlambatnya penyusunan tidak semata-mata karena keterlambatan dari aparat desa, pagu indikatif maupun ketentuan lain dari kabupaten/kota juga

menentukan ketepatan waktu. Adapun dalam prosesnya yang sesuai karena keseluruhannya dilakukan dengan sistematis.

Untuk mengetahui hasil penelitian Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa telah sesuai antara pelaksanaan proses perencanaan pengelolaan keuangan Desa Borikamase dengan Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan menguji hipotesis yang telah dibuat. maka peneliti membuat tabel perbandingan. Adapun kategori penilaian kesesuaian pelaksanaan proses perencanaan pengelolaan Desa Borikamase dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Kategori penilaian evaluasi sesuai Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 pada Desa Borikamase

No Kategori Keterangan

1 Sesuai (S)

Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Borikamase Sesuai Dengan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018

2 Belum Sesuai (BS)

Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Borikamase Belum Sesuai Dengan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018

3 Belum Pernah Terjadi (BPT)

Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Borikamase Terkait Point Belum Pernah Terjadi, Karena Telah Sesuai Dengan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018

Sumber: Sintia (2016)

Berikut merupakan poin kesesuaian antara pelaksanaan perencanaan pengelolaan keuangan Desa Borikamase dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan keuangan Desa yang bersumber dari hasil wawancara yang sudah diolah peneliti.

Tabel 4.8

Kesesuaian Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 pada Desa Borikamase

No Pernyataan Kriteria Keterangan

1

Rancangan APB Desa disusun oleh Sekertaris Desa Dengan Acuan RKP Desa Tahun Anggaran berkenaan pada awal Oktober, disampaikan kepada Kepala Desa dan disepakati bersama BPD Paling lambat bulan

Oktober tahun berjalan BS

Rancangan APB Desa disusun oleh tim penyusun yang telah ditetapkan dengan SK Nomor 38/KPTS/BK-MB/XII/2021 pada bulan Desember yang terdiri atas Sekertaris Desa Sebagai Ketua, Kaur Keuangan, Kaur Perencanaan Dan Anggota BPD sebagai anggota tim penyusun, serta Kepala Desa sebagai penanggungjawab. Rancangan APB Desa terlambat disusun dikarenakan pemerintah desa menunggu pagu dari pemerintah kabupaten/kota dan ketentuan lainnya.

2

Rancangan APB Desa yang telah disepakati menjadi acuan penyusunan rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa yang dikoordinir oleh Sekertaris Desa, kemudian disampaikan Kepada Kepala Desa dan disepakati bersama BPD paling lambat Bulan Oktober tahun berjalan

BS

Rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa Disepakati bersama pada bulan Desember tahun berjalan bersama BPD. Hal ini disebabkan oleh lambatnya penyusunan rancangan APB Desa.

3

Rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa Disampaikan Oleh Kepala Desa Melalui Camat Paling Lambat 3 Hari Kerja Sejak Disepakati

S

Rancangan APB Desa Tentang APB Desa disampaikan oleh Kepala Desa Dengan Tembusan Camat, Dikarenakan Penyampaian Rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa Melalui Soft File Sedangkan Hard File Nya Akan Diberikan Jika Diminta Oleh Bupati/Walikota.

4

Rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa Disampaikan Dengan Dokumen Pelengkap Paling Sedikit Meliputi Surat Pengantar, Rancangan Peraturan Kepala Desa Tentang Penjabaran APB Desa, Peraturan Desa Mengenai RKP Desa, Peraturan Desa Mengenai Kewenangan Berdasarkan Hak Asal-Usul Dan Kewenangan Loyal Berskala Desa, Peraturan Desa Mengenai Pembentukan Dana Cadangan, Jika Tersedia, Peraturan Desa Mengenai Penyertaan Modal (Jika Tersedia), Dan Berita Acara Hasil Musyawarah Desa.

S

Dokumen Pelengkap Dalam Bentuk Hard File Discan Dijadikan Soft File Dan Dikirimkan Bersama Dengan Rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa

5

Rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa Dievaluasi Dan Ditetapkan Oleh Bupati/Walikota Paling Lambat 20 Hari Kerja Sejak Diterimanya.

S

Bupati/Walikota Mengevaluasi Rancangan APB Desa Sesuai Dengan Ketentuan Waktu Yang Telah Diatur Dalam Permendagri 20 Tahun 2018

6

Bupati/Walikota Tidak Memberikan Evaluasi, Maka Peraturan Desa Tentang APB Desa Berlaku Dengan

Sendirinya BPT

Mengenai Hasil Evaluasi Tidak Diberikan Setelah 20 Hari Kerja Belum Pernah Terjadi, Maka Kepala Desa Belum Pernah Menetapkan Peraturan Desa Tentang APB Desa Tanpa Disetujui Oleh Bupati/Walikota

7

Hasil Dari Evaluasi Bahwa Rancangan APB Desa Tentang APB Desa Tidak Disetujui Maka Kepala Melakukan Penyempurnaan Dalam Kurung Waktu 7 Hari

BPT

Dalam Hal Hasil Evaluasi Tidak Disetujui Belum Pernah Terjadi. Karena Dalam Penyusunan Selalu Mengacu Pada Peraturan Bupati/Walikota, Kecuali Jika Terjadi Perubahan Pada Peraturan Bupati/Walikota.

8

Rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa Yang Telah Disetujui Bupati/Walikota Ditetapkan Menjadi Peraturan Desa Tentang APB Desa Paling Lambat Tanggal 31 Desember

S

Rancangan Peraturan Desa Tentang APB Desa Ditetapkan Menjadi Peraturan Desa Borikamase Nomor 6 Tahun 2021 Tentang APB Desa Tahun Anggaran 2022 Pada Tanggal 30 Desember 2021 Begitu Pula Dengan Rancangan Peraturan Kepala Desa Tentang Penjabaran APB Desa Menjadi Peraturan Kepala Desa Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Penjabaran APB Desa Tahun Anggaran 2022

9

Rancangan APB Desa ditetapkan menjadi APB Desa paling lambat 31 Desember tahun berjalan

S

APB Desa Ditetapkan Pada Tanggal 31 Desember 2021 dan terlampir dalam Peraturan Desa Borikamase Nomor 6 Tahun 2021 Tentang APB Desa Tahun Anggaran 2022

10

Kepala Desa menyampaikan Peraturan Desa Tentang APB Desa Dan Peraturan Kepala Desa Tentang Penjabaran APB Desa kepada Bupati/Walikota Paling Lambat 7 hari setelah penetapan.

S

Peraturan Desa Tentang APB Desa Dan Peraturan Kepala Desa disampaikan pada Bupati/Walikota tepat setelah penetapan

11

kepala desa menyampaikan mengenai APB Desa pada masyarakat melalui media informasi

S

Pemerintahan Desa Menyampaikan Mengenai APB Desa Pada Masyarakat Melalui Media Informasi Berupa Baliho Dalam Bentuk Fisik, Dan Penyampaian Melalui Youtube, Whatsaap, Instagram, Twitter, Dan Facebook berisi informasi mengenai APB Desa, pelaksana kegiatan anggaran, dan alamat pengaduan

12

Pemerintahan Desa Dapat Melakukan Perubahan Pada APB Desa Sebanyak 1 Kali Dalam Tahun Anggaran, Kecuali Dalam Keadaan Luar Biasa S

Pemerintah Desa Borikamase pernah melakukan perubahan pada APB Desa pada tahun 2020 dan 2021 disebabkan adanya bencana nasional yaitu Covid- 19, perubahan kedua kali tidak pernah terjadi.

13

Perubahan APB Desa ditetapkan Dengan Peraturan Desa Tentang Perubahan APB Desa

S

Perubahan APB Desa yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Desa Tentang APB Desa juga akan merubah Peraturan Kepala Desa Tentang Penjabaran APB Desa menjadi Peraturan Kepala Desa Tentang Perubahan Penjabaran APB Desa.

Penetapan perubahan ini harus disampaikan kepada BPD dan selanjutnya disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui surat pemberitahuan mengenai Peraturan Kepala Desa Tentang Perubahan Penjabaran APB Desa

Sumber: Hasil Wawancara Diolah

Dari tabel perbandingan diatas, dapat diketahui bahwa ada 13 poin kesesuaian antara pelaksanaan perencanaan pengelolaan keuangan Desa

Borikamase dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018. Dari 13 poin kesesuaian, terdapat 2 poin yang belum sesuai, 2 poin yang belum pernah terjadi, dan 9 poin yang sesuai. 2 poin yang termasuk kategori belum pernah terjadi dianggap telah sesuai. Ketidaksesuaian ini dikarenakan penyusunan rancangan APB Desa terlambat, yang seharusnya disusun pada awal bulan oktober tahun berjalan menjadi bulan desember tahun berjalan. Penyebab keterlambatan penyusunan ini karena pemerintahan desa menunggu pagu dari pemerintahan Kabupaten/kota dan ketentuan lainnya yang terkait dengan APB Desa.

keterlambatan penyusunan rancangan APB Desa juga menyebabkan terlambatnya rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa. Adapun poin yang belum pernah terjadi ini terkait dengan hasil evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa tidak diberikan ataupun tidak disetujui. Kesesuaian dapat dilihat dari sistematika proses perencanaan pengelolaan Keuangan Desa Borikamase telah sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018.

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut

Pertama, Proses perencanaan dimulai dari penyusunan RPJM Desa dengan jangka waktu 6 tahun dan disusun dan ditetapkan (bulan September) paling lama 3 bulan sejak pelantikan Kepala Desa pada bulan Mei, Kemudian dijabarkan dalam RKP Desa yang disusun untuk jangka waktu satu tahun. Penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa, yang kemudian RKP Desa menjadi acuan penyusunan rancangan APB Desa.

kedua, proses perencanaan pengelolaan keuangan Desa Borikamase telah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Proses penganggaran diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 20 Tahun 2018 yang menghasilkan APB Desa.

Kesesuaian dalam proses penganggaran ini dapat diketahui dari 13 poin kesesuaian antara perencanaan pengelolaan keuangan Desa Borikamase dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 yang menunjukkan 11 poin telah sesuai, dan 2 belum sesuai. Adapun Format penyusunan APB Desa yang mengacu pada Peraturan Bupati/walikota, hal ini juga sudah terdapat aturannya dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Beberapa penelitian terdahulu seperti yang telah dilakukan Mewvi I Walikol dan teman-temannya serta Muhammad Ismail dan teman-temannya menunjukkan bahwa ketidaksesuaian dengan dasar yang berlaku saat itu dikarenakan kurangnya pengetahuan Kepala Desa terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa. dibanding itu, pelaksanaan Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Borikamase telah dilakukan dengan benar dikarenakan baik Kepala Desa dan aparat desa lainnya telah mengetahui acuan pengelolaan keuangan desa yang berlaku.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merekomendasikan saran sebagai berikut:

Pertama, untuk Desa Borikamase yaitu meningkatkan dan terus mempertahankan pelaksanaan perencanaan pengelolaan keuangan secara sistematis dan sesuai aturan yang berlaku, serta melakukan pengarsipkan dokumen pengelolaan keuangan berdasarkan tahun anggaran berkenaan, dan menyimpan dalam soft file sehingga mudah untuk diakses dan mengurangi resiko terjadi keadaan diluar kendali.

Kedua, untuk peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan untuk meneliti bukan hanya pada perencanaan pengelolaan keuangan, namun juga pada tahap pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan juga pertanggungjawaban sehingga detai kesesuaian dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dapat lebih jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Desa Borikamase. 2021. Peraturan Desa Borikamase Nomor 06 Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Tahun anggaran 2022. Pemerintah Desa Borikamase: Desa Borikamase.

Desa Borikamase. 2021. Peraturan Desa Borikamase Nomor 06 Tahun 2021 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Tahun anggaran 2022. Pemerintah Desa Borikamase: Desa Borikamase

Endah, Kiki. 2018. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Menurut Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Jurnal Ilmiah Iilmu Administrasi

Negara, 5(1). 76-82.

https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/dinamika/article/view/1224.

Ghozali, Rosalina. Yanti, Darma.(2018).Analisis Transparansi Dan Akuntabilitas Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa Pada 3 Desa Di Kecamatan Cempaka Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Studi pada Desa Gunung Jati, Desa Kuripan dan Desa Sukaraja). http://www.appptma.org/wp- content/uploads/2019/07/13.978-623-90018-0-3.pdf. Diakses Pada 03 Februari 2022.

Hatmoko. 2017. “Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Desa”.

https://bppk.kemenkeu.go.id/content/berita/balai-diklat-keuangan-yogyakarta- perencanaan-dan-penganggaran-keuangan-desa-2019-11-05-30a7ff05/. Diakses pada 02 Maret 2022.

Hikmawati.2017. Metodologi Penelitian. Depok: Raja Grafindo Persada.

Ismail, Muhammad. Widagdo, Kuncara, Ari. dan Widodo, Agus.2016. Sistem Akuntansi Pengelolaan Desa yang menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 19(2), 323-340.

https://ejournal.uksw.edu/jeb/article/download/336/pdf/

Kirana. 2018. Analisis Perencanaan Pengelolaan Arus Kas Keuangan Desa Moncongloe Kabupaten Maros. Skripsi. Makassar: Universitas Muhammadiyah.

Kontributor Wikepedia.“Desa Borikamase”. Di Wikipedia Ensiklopedia Bebas.

Diakses pada 10 Februari.2022.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Borikamase,_Maros_Baru,_Maros

Manto, Hisbul. Djaelani, Qodir Abdul. 2017. Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa (Studi Pada Desa Trapang Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang). Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 6(4). 40-53.

http://www.riset.unisma.ac.id/index.php/jrm/article/view/463

Republik Indonesia. (2019). Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Tentang Desa. Jakarta.

Republik Indonesia. (2015) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Jakarta.

Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tentang Pedoman Pembangunan Desa.Jakarta.

Republik Indonsia. 2014. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah.

Putro, Eko, Widoyoko. 2018. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Lampung: Pustaka Pelajar.

Sedesa. 2020. “Pengertian Desa Menurut Ahli dan Undang-Udang”, https://sedesa.id/pengertian-desa-menurut-para-ahli-dan-undang-udang/,

diakses pada 04 Februari 2022.

Sintia, K.D. 2016. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 untuk mewujudkan Akuntabilitas Pengeleloaan Keuangan Desa. Skripsi. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Sugiyono.2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sholichah, Lianatus., Suryono, Bambang.(2018).Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Kedamean Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik.Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 7(4), 1-19.

http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/187

Walukow, I, Mewvi., Kalangi, Lintje., dan Pinatik, Sherly.(2017).Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Sesuai Dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 di Desa Kauneran I Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa.Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12(2), 266-275.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/article/view/17616/17145

DOKUMENTASI FOTO

Dokumen terkait