PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apakah Rencana Pengelolaan Ekonomi Desa Borikamase sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2018 tentang Perekonomian Desa.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis rencana pengelolaan keuangan desa Borikamase sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa.
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Perencanaan
Perencanaan memiliki kerangka waktu yang terbagi menjadi 3 kerangka yaitu rencana jangka panjang, rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang. Rencana jangka menengah Sebuah rencana yang agak sementara dan lebih tidak stabil daripada rencana jangka panjang.
Pemerintah Desa
Yang dimaksud dengan Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan taraf hidup dan kualitas hidup untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 disebutkan bahwa pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia.
Keuangan Desa
Desa terletak di wilayah kabupaten/kota dan terdiri dari desa adat dan dusun yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan negara kesatuan republik indonesia.
Pengelolaan Keuangan Desa
Tatanan dan disiplin anggaran yaitu perekonomian desa harus mengacu pada aturan atau pedoman yang mendasari hal tersebut. Pemegang kewenangan pengelolaan keuangan desa atau biasa disebut dengan PKPKD adalah kepala desa yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan seluruh proses pengelolaan keuangan desa serta berhak dan berkewajiban untuk menentukan skala prioritas pembangunan desa. kewenangan PKPKD.
Perencanaan Pengelolaan keuangan Desa
Rancangan BPV Desa yang telah disusun merupakan bahan penyusunan Rancangan Peraturan Desa terkait BPV desa. Rancangan Peraturan Desa tentang APB desa yang disepakati bersama paling lambat bulan Oktober tahun berjalan antara kepala desa dengan badan musyawarah desa. P. Apabila Badan Permusyawaratan Desa tidak menyepakati rancangan peraturan desa tentang BPV desa, maka pemerintah desa hanya dapat melakukan kegiatan yang berkaitan dengan biaya operasional penyelenggaraan pemerintahan desa dengan menggunakan pagu tahun sebelumnya. Ketentuan lebih lanjut mengenai pendelegasian penilaian Proyek-Peraturan APB Desa kepada Camat diatur dengan Peraturan Bupati/Walikota.
Setelah menetapkan Peraturan Desa tentang APB Desa dan peraturan Kepala Desa tentang Penyusunan APB Desa, Kepala Desa harus menyampaikan hasil keputusan paling lambat 7 hari kerja setelah ditetapkan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau biasa disebut dengan APB Desa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Desa yang disetujui oleh Badan Pertimbangan Desa. Perubahan APB Desa diatur dalam Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa dan penyusunan APB Desa diatur dalam Peraturan Desa tentang
Penelitian Terdahulu
Rosalina Ghozali dan Darma Yanti (2018) dengan judul Analisis Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa di 3 Desa di Kecamatan Cempaka Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Studi di Desa Gunung Jati, Desa Kuripan dan Desa Sukaraja dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transparansi pemerintah desa dalam melaporkan alokasi dana desa menunjukkan bahwa informasi dan pengetahuan yang diperoleh masyarakat dari pemerintah desa masih rendah, 4 bidang anggaran ADD yang sudah terealisasi 75% terealisasi dengan optimal, pelaksanaan kegiatan program masih dihadapkan pada salah satu kendala terbesar yaitu akses lahan yang kurang memadai, laporan realisasi pengelolaan alokasi dana desa, setelah itu dilaporkan sudah dilakukan penatausahaan dengan pencatatan ADD pendapatan dan dana dari bendahara desa, kepala desa telah melaporkan ADD kepada bupati melalui Camat, dimana terdapat sisa anggaran untuk Desa Gunung Jati dan Desa Sukaraja, sedangkan anggaran ADD kekurangan.
Ditambah dengan tidak adanya staf pendamping dari Kabupaten Boyolali untuk membantu pengelolaan dana desa. Dengan sistem yang terkomputerisasi, pelaporan dana desa dapat dilakukan dengan cepat dan hasil laporan keuangan juga lebih handal dibandingkan dengan pelaporan secara manual. Secara umum, Pemerintah Desa Tarengge Timur berupaya menginisiasi pertemuan dengan masyarakat dalam kegiatan perencanaan pengelolaan dana desa.
Kerangka Pikir
Sri Ravika Jamaluddin (2020) dengan judul Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Tarengge Timur Kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur Menggunakan Metode Kualitatif Dengan Pendekatan Partisipatif dan Transparan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam perencanaan sangat tinggi seperti berdiskusi tentang pembangunan dan berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan yang akan dilakukan.
Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
- Metode Pengumpulan Data
- Wawancara
- Dokumentasi
- Observasi
- Jenis Dan Sumber Data
- Data Primer
- Data Sekunder
- Metode Analisis
- Definisi operasional
Rancangan Peraturan Walikota Desa tentang pengurusan BPV Desa telah disusun dan menjadi pelengkap dokumen Peraturan Desa tentang PPB desa. Proses pembentukan Peraturan Proyek Desa tentang BPV desa diatur dalam Peraturan Menteri nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Peraturan desa tentang APB desa dan Peraturan walikota desa tentang pengurusan APB desa disampaikan oleh sesepuh Desa Borikamase kepada Bupati/Walikota selambat-lambatnya 7 hari setelah tanggal tekad.
Rancangan peraturan desa tentang APB desa Disepakati bersama pada bulan Desember tahun berjalan dengan BPD. Rancangan Peraturan Desa-APB Desa disampaikan dalam waktu 3 hari kerja setelah disetujui oleh Kepala Desa melalui Camat. Peraturan desa tentang APB desa dan peraturan kepala desa disampaikan kepada bupati/walikota segera setelah ditetapkan.
HASIL PENELITIAN
Profil Desa Borikamase
Desa Borikamase merupakan salah satu desa di Kabupaten Maros yang terletak di bagian barat dan secara geografis terletak di pesisir pantai yang potensi alamnya berupa pertanian dan tambak. Sebelum tahun 1960 desa Borikamase masih satu desa yaitu Borimasunggu dan Majannang, namun tahun berikutnya terjadi pemekaran menjadi 3 desa yaitu desa Borikamase, desa Borimasunggu dan desa Majannang dikarenakan bertambahnya jumlah penduduk dan peningkatan ekonomi. Borikamase berasal dari kata “bori” yang berasal dari bahasa Makassar yang berarti tempat dan “kamase” yang berasal dari bahasa Bugis yang berarti saling mencintai, secara harfiah disebut desa penuh kasih sayang karena masyarakatnya masih memegang teguh kebiasaan gotong royong, dan hal yang mengakar sampai sekarang adalah siri na pacce.
Desa Borkamase juga memiliki adat istiadat yang masih dilestarikan hingga saat ini, adat istiadat merupakan tradisi atau dana yang dilakukan secara turun temurun dan berulang-ulang yang menjadi ciri khas suatu daerah. Adat istiadat yang ada di desa Borikamase seperti “appa’ sili” yaitu ritual yang dilakukan oleh calon ibu saat usia kandungan memasuki bulan ketujuh dengan cara dimandikan oleh pemuka agama atau dukun biasa disebut sanro, artinya “accera baca”. Visi dan misi dalam pemerintahan desa dapat mempengaruhi strategi dan arah kebijakan pemerintah desa serta meningkatkan semangat dan motivasi perangkat desa untuk mewujudkan tujuan yang terkandung didalamnya.
Demografi
Batas desa Borikamase Barat desa Borikamase Selatan desa Borimasunggu desa Pallantikang. Terdapat 1120 kepala keluarga dengan rata-rata jumlah anggota keluarga 4 sampai 5 orang.Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk Desa Borikamase dapat dilihat pada tabel berikut:
Strategi dan Kebijakan
Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa Borikamase
RKP Desa memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, prioritas kebijakan terhadap desa dan/atau permasalahan akibat keadaan darurat/bencana alam serta hal baru. kebijakan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau Kabupaten. RKP Desa disusun untuk jangka waktu 1 tahun yang disusun oleh sekretaris dan dibantu oleh tim penyusun yang ditunjuk. Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2014, Pasal 63 dan Pasal 64 serta Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Perencanaan Pembangunan Desa, desa wajib/wajib memiliki RPJM desa untuk jangka waktu 6 tahun dan RKP desa.
Dalam RKP Desa juga terdapat gambaran Kebijakan Keuangan Desa Borikamase yang berisi evaluasi Pendapatan Desa Borikamase Tahun Sebelumnya dan pagu indikatif Desa, serta rencana anggaran tahun yang direncanakan. APB Desa terdiri dari pendapatan, belanja dan pembiayaan desa yang akan direalisasikan untuk membiayai program penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan masyarakat desa, dan. Format APB Desa pada Peraturan Bupati/Walikota dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 terdapat 4 kolom yang terdiri dari kolom 1 berisi kode rekening berdasarkan klasifikasi ekonomi.
Pembahasan
Disepakati bahwa draf APB Desa dan draf Peraturan Induk Desa tentang Pernyataan APB Desa telah disepakati sehingga Sekretaris Desa mengkoordinasikan penyusunan draf Peraturan Desa tentang APB Desa. Dokumen pelengkap berupa hard file dipindai menjadi soft file dan dikirimkan bersama dengan rancangan peraturan desa tentang anggaran desa. Rancangan peraturan desa tentang APB desa dievaluasi dan ditetapkan oleh bupati/walikota paling lambat 20 hari kerja setelah diterima.
Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa yang telah disetujui oleh Bupati/Walikota Kota akan disahkan menjadi Peraturan Desa tentang APB Desa paling lambat tanggal 31 Desember. Walikota desa menyampaikan kepada walikota kabupaten/kotamadya peraturan desa tentang anggaran desa dan peraturan walikota desa tentang penyusunan anggaran desa paling lambat 7 hari setelah penetapan. Hal yang tidak pernah terjadi berkaitan dengan hasil evaluasi Rancangan Peraturan Desa terkait APB desa yang belum diberikan atau disetujui.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Pertama, bagi Desa Borikamase yaitu meningkatkan dan terus menjaga pelaksanaan perencanaan pengelolaan keuangan secara sistematis dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta mengarsipkan dokumen pengelolaan keuangan berdasarkan tahun anggaran yang bersangkutan dan menyimpannya dalam soft file sehingga mudah untuk mendapatkan akses dan mengurangi risiko keadaan di luar kendali. Kedua, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar penelitian tidak hanya dilakukan pada perencanaan pengelolaan keuangan saja, tetapi juga pada tahap pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban, agar lebih detail kesesuaiannya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 20 Tahun 2018 Ekonomi Desa dapat lebih jelas. Peraturan Desa Borikamase Nomor 06 Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Tahun Anggaran 2022.
Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa (Studi di Desa Trapang Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang). http://www.reset.unisma.ac.id/index.php/jrm/article/view/463. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Aturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. 2015) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Sholichah, Lianatus., Suryono, Bambang. (2018). Analisis perencanaan pengelolaan keuangan di Desa Kedamean Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Walukow, I, Mewvi., Kalangi, Lintje., and Pinatik, Sherly.(2017) Analisis perencanaan pengelolaan keuangan desa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 di Desa Kauneran I Kecamatan Sonder , Kabupaten Minahasa. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern.