• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PENELITIAN

C. Pembahasan

mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya sebesar 17,86%. Dengan demikian penelitian ini berlangsung dalam dua siklus karena sudah mencapai standar ketuntasan.

pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, tes evaluasi sebagai alat pengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Persiapan ini dilakukan peneliti pada setiap siklus yang dilaluinya yakni siklus I dan siklus II.

Tahap kedua, pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah disiapkan dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Pada proses pembelajaran guru membagi siswa menjadi 2 kelompok yaitu kelompok pemegang kartu soal dan kelompok pemegang kartu jawaban. Setiap anggota kelompok mendapatkan satu buah kartu yang akan dipasangkan. Guru memberikan kesempatan memikirkan jawaban bagi kelompok pemegang kartu soal sesuai waktu yang telah ditentukan, kemudian setiap siswa diarahkan mencari pasangan dari kartu yang dimilikinya. Apabila kartu berhasil dipasangkan sebelum batas waktu habis maka berhak untuk menulis nama dan pasangannya pada kolom juara kemudian mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Tahap observasi/pengamatan dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung yakni mengamati aktivitas belajar siswa dan mengajar guru oleh observer berdasarkan lembar observasi yang tersedia. Tahap selanjutnya yaitu refleksi dimaksudkan untuk mengkaji dan memperbaiki kesalahan pada siklus sebelumnya.

1. Analisis Kegiatan Pembelajaran Siklus 1

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama, guru dalam hal ini peneliti memperkenalkan model pembelajaran make a match kepada siswa. Make a match adalah model pembelajaran yang menuntut siswa ikut berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran, karena harus memasangkan kartu-karu soal dan jawaban.

Materi yang disampaikan adalah sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang. Sebelum pembagian kelompok dan kartu-kartu soal jawaban, terlebih dahulu guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, kemudian menjelaskan garis besar materi yang dipelajari. Kartu merah dibagikan kepada kelompok pemegang kartu jawaban, dan kartu biru dibagikan kepada kelompok pemegang kartu soal. Pada awal pencarian pasangan kartu, siswa sulit diatur sehingga kelas menjadi gaduh. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru sehingga lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk mencari pasangan kartunya. Siswa masih canggung apabila berpasangan dengan lawan jenis. Oleh karenanya, masih banyak siswa yang malu mempresentasikan hasil diskusi bersama pasangan kartunya. Sebelum pembelajaran berakhir guru meminta kesan siswa terhadap pembelajaran menggunakan model make a match dengan menuliskan ekspresi pada kartu ekspresi yang telah dibagikan, misalnya ekspresi senyum apabila senang mengikuti pembelajaran, dan ekspresi sedih/cemberut apabila tidak suka dengan model pembelajaran make a match yang diterapkan.

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan ke-2 diadakan pada hari berikutnya setelah pertemuan pertama selesai. Hal ini dimaksudkan agar dalam pemberian tes evaluasi siklus 1 siswa masih mengingat dengan jelas materi yang dipelajari sebelumnya. Pada pertemuan ke-2 membahas subpokok bahasan sifat-sifat bangun datar segitiga. Pada pertemuan ini, siswa lebih antusias dalam menerima pelajaran menggunakan model make a match, hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa

yang berhasil menemukan pasangan kartu sebelum batas waktu, siswa sudah mulai berani mempresentasikan hasil bersama pasangan lawan jenisnya, siswa bersorak-sorai saat proses pencarian pasangan kartu berlangsung, dan siswa secara aktif menempatkan dirinya pada kelompok yang ditetapkan tanpa aba-aba atau perintah dari guru. Pada pertemuan ini suasana kelas lebih terasa hidup, karena siswa merasa gembira belajar sambil bermain. Akhir siklus 1, siswa dibagikan tes evaluasi berbentuk tes pilihan ganda berjumlah 10 soal untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran setelah diterapkannya model pembelajaran make a match.

2. Analisis Kegiatan Pembelajaran Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 diadakan berdasarkan refleksi dari siklus 1. Alasan diadakannya refleksi antara lain hasil tes evaluasi siswa pada siklus 1 masih di bawah standar ketuntasan, belum maksimalnya pelaksanaan model pembelajaran make a math karena pada pertemuan pertama masih banyak siswa yang tidak memperhatikan arahan guru, sehingga banyak waktu terbuang. Selain itu, siswa masih merasa malu apabila berpasangan dengan lawan jenis karena menjadi bahan tertawaan temannya.

Siklus ini dilangsungkan dalam satu kali pertemuan. Alasannya adalah siswa akan mudah bosan jika proses pembelajaran hanya menggunakan model make a match saja setiap kali pembelajaran matematika, selain itu ingatan siswa masih kuat terhadap materi yang dipelajari jika tes evaluasi diberikan langsung setelah pembelajaran berakhir. Pertemuan ini membahas subpokok bahasan jenis dan besar sudut. Guru memberikan penjelasan garis besar materi sebelum

pelaksanaan model make a match oleh siswa. Karena siswa terbiasa menggunakan model make a match sehingga dalam hal ini guru lebih bertindak sebagai fasilitator, siswa sudah lebih aktif dalam menemukan pasangan kartu dan tidak merasa canggung apabila berpasangan dengan lawan jenisnya meskipun masih ada siswa yang merasa kurang percaya diri. Bagi siswa yang berhasil mempresentasikan hasilnya bersama pasangan maka diberikan hadiah berupa permen dan coklat atas keberaniannya berbicara di depan kelas. Akhir siklus 2, guru memberikan tes evaluasi berbentuk pilihan ganda berjumlah 10 soal untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari siklus sebelumnya setelah penerapan model pembelajaran make a match.

3. Analisis Tes Evaluasi Siklus

Hasil analisis skor tes evaluasi pada siklus I diperoleh data bahwa dari 28 siswa yang mengikuti tes, 9 orang berada pada kategori tidak tuntas. Hal tersebut mengakibatkan ketuntasan klasikal (KK) belum mencapai standar. Oleh karenanya diperlukan refleksi pada siklus I sebelum pelaksanaan siklus 2, guna memperbaiki kesalahan-kesalahan pada siklus sebelumnya. Hasil analisis skor tes evaluasi pada siklus 2 diperoleh bahwa dari 28 orang yang mengikuti tes, terdapat 4 orang berada pada kategori tidak tuntas, sedangkan 28 orang sudah berada pada kategori tuntas. Ini artinya ketuntasan klasikal sudah melebihi standar kelulusan.

Hasil tes siklus 1 dan siklus 2 di atas, jika dilihat dari kategori yang diperoleh terjadi peningkatan pada hasil kerja siswa, hal ini ditunjukkan dengan jumlah siswa yang tidak tuntas dari siklus 1 ke siklus 2 semakin berkurang, dan jumlah siswa tuntas semakin bertambah. Oleh karenanya, dapat disimpulkan

bahwa terjadi peningakatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran mencari pasangan (make a match) mata pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan siswa ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

4. Analisis Observasi Guru dan Siswa

Hasil analisis observasi aktivitas belajar siswa pada siklus 1 pertemuan pertama dan pertemuan ke-2 berada pada kategori cukup aktif, sedangkan pada siklus 2 berada pada kategori aktif. Hasil analisis aktivitas guru pertemuan pertama dan pertemuan ke-2 berada pada kategori baik, sedangkan pada siklus 2 pada kategori sangat baik. Sehingga analisis aktivitas belajar siswa, jika dilihat dari perolehan kategori mengalami peningkatan yaitu dari kategori cukup aktif ke kategori aktif. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran make a match dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam kelas karena melakukan pembelajaran menyenagkan atau belajar sambil bermain. Demikian halnya hasil analisis aktivitas mengajar guru mengalami peningkatan dari kategori baik ke kategori sangat baik. Hal ini mencerminkan kemampuan guru dalam penggunaan model pembelajaran make a match.

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Simpulan yang dapat ditulis dari hasil penelitian dan pembahasan adalah penerapan model pembelajaran mencari pasangan (make a match) pada mata pelajaran matematika kelas III MI Al-Amin Pejeruk Ampenan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan sudah banyaknya kartu-kartu yang dapat dipasangkan oleh siswa, peningkatan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat di depan kelas pada siklus II dalam proses pembelajaran, selain itu peningkatan hasil evaluasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II yakni rata-rata hasil evaluasi siklus I sebesar 74,28 dengan persentase ketuntasan klasikal 67,85% dan rata-rata nilai pada siklus II meningkat menjadi 84,64 dengan persentase ketuntasan klasikal 85,71%, maka hasil dari siklus II dinyatakan tuntas karena telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan.

Jumlah peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus II sebesar 10,36 dan peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 17,86%. Rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus 1 ke siklus II yaitu sebesar 2,76 berkategori cukup aktif menjadi 3,19 dengan kategori aktif, sedangkan peningkatan rata-rata aktivitas mengajar guru sebesar 2,66 berkategori baik menjadi 3,00 dengan kategori sangat baik.

B. Saran

Adapun saran-saran yang ingin dikemukakan oleh peneliti berdasar pada hasil penelitian yang dicapai adalah sebagai berikut:

61

1. Penggunaan model pembelajaran bervariasi mampu meningkatkan hasil belajar siswa, dan mengatasi kejenuhan siswa dalam belajar. Oleh karenanya, model pembelajaran make a match dapat menjadi salah satu alternatif solusi guru dalam mengajar matematika yang sampai saat ini masih dianggap mata pelajaran sulit oleh sebgian siswa.

2. Memfasilitasi guru-guru bagi kepala sekolah dengan menyediakan lebih banyak lagi buku-buku terkait model-model pembelajaran, dan pemberian pelatihan guna meningkatkan kualitas mengajar guru.

3. Memvariasikan model pembelajaran oleh guru saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana kelas kondusif dan menyenangkan.

4. Memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, agar tidak terjadi kebosanan dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Group. 2015.

Alfira Mulya Astuti. Statistika Pendidikan. Mataram : IAIN Mataram. 2013.

Bahtiar dan Saiful Prayogi. Evaluasi Hasil Pembelajaran Sains. Mataram:

Dimensi Raya. 2012.

Daryanto. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya. 2013.

Fitriyani. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar pada Siswa Kelas VIII Mts. Bina Citra Insani Gerung Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Mataram:

IAIN Mataram. 2015.

Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV.Pustaka Setia. 2011.

Irzani. Matematika 1”Untuk Calon Guru SD/MI”. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta. 2010.

Kemendiknas. Permen No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta:

Kemendiknas. 2006.

Kementerian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahan. Solo: PT Tiga Serangkai.

2015.

Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (sebagai pengembang profesi guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013.

Miftahul Huda. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2013.

Minasari Safika Suci. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa Materi Pokok Himpunan Kelas VII SMPN 1 Pujut Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. Mataram: IAIN Mataram. 2011.

Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2010.

____________. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2014.

63

Sa’adatul Lasmi. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Make a Match pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Ciri-Ciri Makhluk Hidup di Kelas III SDN 1 Mujur Kec. Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Mataram: IAIN Mataram. 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuanittatifi, Kualitatif, R & D (Bandung: Alfabeta.

2013.

Suharsimi Arikunto dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2011.

Sutarto dan Syarifudin. Desain Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Samudra Biru 2013.

Syahrir. Metodologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Naufan Pustaka.

2010.

Tim Penyusun. Arsip Data Emis MI Al-Amin Pejeruk tahun 2016. Tanggal 26 April-14 Mei 2016.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

2010.

Tukuran Taniredja, dkk. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Evektif.

Bandung: Alfabeta. 2013.

Wayan Nurkencana dan Sumartana. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.1983.

Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

2011.

Zainal Aqib, dkk. Penelitian Tindakan Kelas (Untuk Guru SD, SLB, dan TK).

Bandung: Yrama Widya. 2011.

LAMPIRAN-

LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1

Nama Sekolah : MI Al-Amin Pejeruk Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/2 (genap) Siklus/Pertemuan ke- : 1/1 (satu)

Alokasi Waktu : 2x35 Menit (1x Pertemuan) A. Standar Kompetensi

4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun dasar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan unsurnya.

C. Indikator

1. Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi.

2. Menggambar bangun datar persegi sesuai dengan sifat-sifatnya.

3. Menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang.

4. Menggambar bangun datar persegi panjang sesuai sifat-sifatnya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menemukan sifat-sifat bangun datar persegi melalui model pembelajaran make a match.

2. Siswa mampu menggambar bangun datar persegi sesuai dengan sifat-sifatnya melalui model pembelajaran make a match.

3. Siswa mampu menemukan sifat-sifat bangun datar persegi panjang melalui model pembelajaran make a match.

4. Siswa mampu menggambar bangun datar persegi panjang sesuai sifat-sifatnya melaui model pembelajaran make a match.

E. Materi Pelajaran

Sifat-sifat dan gambar bangun datar persegi dan persegi panjang.

F. Metode Pembelajaran

Make a match (mencari pasangan), diskusi.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah Uraian Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi:

o Menyampaikan salam pembuka menanyakan kabar siswa dan mengabsensi.

o Menumbuhkan kesiapan mental belajar siswa dengan menanyakan “are you ready” kepada siswa dengan suara lantang.

o Bertanya jawab tentang bentuk buku, papan tulis, lantai keramik, dan lain-lain (bangun datar).

o Menyampaikan manfaat pembelajaran dari materi yang akan di pelajari, yakni materi ini juga berguna dalam membuat lapangan olahraga.

Pemberian acuan:

Menjelaskan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.

10 Menit

Inti

o Siswa dibagi menjadi empat kelompok, dua kelompok pemegang kartu soal, dan dua kelompok lagi pemegang kartu jawaban, sesuai dengan tahapan pembelajaran make a match.

o Setiap siswa dibagikan kartu dan masing-masing mendapat satu buah kartu, berdasarkan tahapan pembelajaran make a match.

o Masing-masing siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang, sesuai dengan tahapan

pembelajaran make a match.

o Apabila jawaban sudah diketahui maka siswa mencari pasangan dari kartunya. (sambil bersorak ayo semangat), sesuai dengan tahapan pembelajaran make a match.

o Setiap siswa harus dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang telah ditentukan. Apabila berhasil sebelum batas waktu maka diberi point, sesuai dengan tahapan pembelajaran make a match.

o Setelah satu babak, kartu di kocok lagi agar setiap siswa mendapatkan kartu berbeda dari sebelumnya, sesuai dengan tahapan pembelajaran make a match.

45 Menit

Penutup

Membuat Kesimpulan

o Guru bersama siswa membuat simpulan terkait materi bangun datar persegi dan persegi panjang beserta sifat- sifatnya.

Evaluasi

o Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari, yakni menanyakan kembali sifat-sifat bangun datar persegi dan persegi panjang.

15 Menit

Konsolidasi

o Guru menginformasikan materi selanjutnya yakni sifat- sifat bangun datar segitiga.

Refleksi

o Guru meminta kesan siswa atas pembelajaran yang telah berlangsung dengan cara menggambar ekspresi di kartu ekspresi.

H. Media/Sumber Belajar

o Buku Matematika untuk kelas III SD terbitan Erlangga tahun 2007.

o Kartu-kartu soal dan jawaban.

o Kartu ekspresi siswa.

I. Penilaian

a. Jenis penilaian: Tes obyektif.

b. Bentuk Instrumen: Pilihan ganda (multiple choice).

1. Apakah nama bangun datar di bawah ini

A B

C D

a. Persegi panjang b. jajar genjang c. persegi d. segitiga.

2. A B

C D

Bangun diatas dibatasi oleh ... ruas garis, dan mempunyai ... buah sudut.

a. 6 ruas garis dan 4 buah sudut.

b. 4 ruas garis dan 2 buah sudut.

c. 2 ruas garis dan 2 buah sudut.

d. 4 ruas garis dan 4 buah sudut.

3. A B

C D

Bangun di atas bernama ..., bangun ini dibatasi oleh..., dan mempunyai ...

buah sudut.

a. Persegi panjang, 4 ruas garis dan 4 buah sudut.

b. Persegi panjang, 8 ruas garis dan 4 buah sudut.

c. Persegi panjang, 4 ruas garis dan 2 buah sudut.

d. Persegi panjang, 4 ruas garis dan 5 buah sudut.

4. A B

C D

Dari gambar persegi ABCD di atas, sebutkan pasangan-pasangan sisi yang sejajar dan sama panjang

a. AD = BD = CB dan AC b. AB = DC = CD dan BA c. AD = BC = BA dan DA d. CB = AD = BD dan DA

5. Salah satu sifat persegi adalah memiliki sudut, sudut pada bangun persegi merupakan sudut ...

a. Sudut lancip b. Sudut tumpul c. Sudut sembarang d. Sudut siku-siku

6. Salah satu sifat persegi panjang adalah memiliki sudut, sudut pada bangun persegi panjang merupakan sudut ...

a. Sudut siku-siku b. Sudut tumpul

c. Sudut sembarang d. Sudut lancip 7. Perhatikan gambar!

E F

G H

Persegi di atas memiliki empat buah sudut yaitu ..., ..., ..., ...

a. <GHF = <HFE = <FEG = <EGH b. <GE = <HF = <EG = <EH c. <GHH = <HFF = <FGG = <EEH d. <GH = <HE = <FG = <EF

8. Mempunyai 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar merupakan sifat dari bangun datar ....

a. Segitiga

b. Segitiga sama kaki c. Persegi

d. Persegi panjang

9. Segi empat yang mempunyai 4 buah sisi sama panjang dan 4 buah sudut siku-siku merupakan definisi dari bangun datar ...

a. Segitiga b. Persegi

c. Segitiga sama kaki d. Persegi panjang

10. a b

c d

Panjang ab sama dengan ...

a. bd c. ad

b. cd d. bd

Rubrik Menyelesaikan Soal

Aspek Baik sekali Baik Cukup Perlu

bimbingan

4 3 2 1

Melakukan seluruh prosedur

Seluruh langkah pengerjaan dilakukan

Sebagian besar langkah

pengerjaan dilakukan

Sebagian kecil langkah

pengerjaan dilakukan

Dikerjakan tanpa

memperhatikan proses

pengerjaan Jawaban

lengkap sesuai butir

pertanyaan

Seluruh butir pertanyaan diisi

Sebagian besar

pertanyaan diisi Sebagian kecil

pertanyaan diisi Sama sekali tidak diisi Isi jawaban

sesuai pertanyaan

Seluruh

jawaban benar sesuai

pertanyaan

Sebagian besar jawaban benar sesuai pertanyaan

Sebagian kecil jawaban benar sesuai

pertanyaan

Jawaban sama sekali tidak sesuai dengan pertanyaan Rubrik Performansi

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

Kerjasama

Partisipasi

* bekerjasama

* kadang-kadang kerjasama

* tidak bekerjasama

* aktif berpartisipasi

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

4 2 1 4 2 1

Pejeruk, ..., ..., 2016

Kunci Jawaban RPP Siklus 1 Pertemuan ke-1

No. Jawaban Skor

1. C 10

2. D 10

3. A 10

4. C 10

5. D 10

6. A 10

7. A 10

8. D 10

9. B 10

10. B 10

Jumlah Skor 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : MI Al-Amin Pejeruk Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/2 (Genap) Siklus/Pertemuan ke- : 1/2 (Dua)

Alokasi Waktu : 2x35 Menit (1x Pertemuan) A. Standar Kompetensi

4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun dasar sederhana.

B. Kompetensi Dasar

4.1 Mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat dan unsurnya.

C. Indikator

1. Menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga.

2. Menggambar segitiga sesuai dengan sifat-sifatnya.

3. Menyebutkan jenis-jenis segitiga menurut panjang, sisi, dan besar sudutnya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menemukan sifat-sifat bangun datar segitiga melalui model pembelajaran make a match.

2. Siswa mampu menggambar bangun datar segitiga sesuai dengan sifat-sifatnya melalui model pembelajaran make a match.

3. Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis segitiga menurut panjang, sisi, dan besar sudutnya melalui model pembelajaran make a match.

E. Materi Pelajaran

Sifat-sifat dan gambar bangun datar segitiga.

Jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang, sisi, dan besar sudutnya.

F. Metode Pembelajaran

Make a match (mencari pasangan), diskusi.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah Uraian Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi: 10 Menit

o Menyampaikan salam pembuka menanyakan kabar siswa dan mengabsensi.

o Menumbuhkan kesiapan mental belajar siswa dengan menanyakan “are you ready” kepada siswa dengan suara lantang.

o Bertanya jawab tentang contoh segitiga yang pernah dilihat dalam kehidupan sehari-hari.

o Menyampaikan manfaat pembelajaran dari materi yang akan di pelajari, yakni materi ini juga berguna dalam pembuatan piramida atau genteng rumah.

Pemberian acuan:

Menjelaskan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.

Inti

o Siswa dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok pemegang kartu soal, dan satu kelompok lagi pemegang kartu jawaban, sesuai dengan tahapan pembelajaran make a match.

o Setiap siswa dibagikan kartu dan masing-masing mendapat satu buah kartu, sesuai dengan tahapan pembelajaran make a match.

o Masing-masing siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang, sesuai dengan tahapan

pembelajaran make a match.

o Apabila jawaban sudah diketahui maka siswa mencari pasangan dari kartunya. (sambil bersorak ayo semangat), sesuai dengan tahapan pembelajaran make a match.

o Setiap siswa harus dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang telah ditentukan. Apabila berhasil sebelum batas waktu maka diberi point, sesuai dengan tahapan pembelajaran make a match.

o Setelah satu babak, kartu di kocok lagi agar setiap siswa mendapatkan kartu berbeda dari sebelumnya, sesuai dengan tahapan pembelajaran make a match.

45 Menit

Penutup

Membuat Kesimpulan

o Guru bersama siswa membuat simpulan terkait materi bangun datar segitiga beserta sifat-sifatnya.

Evaluasi

o Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari, yakni menanyakan kembali macam-macam bangun datar segitiga.

Konsolidasi

o Guru menginformasikan materi selanjutnya yakni jenis dan besar sudut.

Refleksi

o Guru meminta kesan siswa atas pembelajaran yang telah

15 Menit

berlangsung dengan cara menggambar ekspresi di kartu ekspresi.

H. Media/Sumber Belajar

o Buku Matematika untuk kelas III SD terbitan Erlangga tahun 2007.

o Kartu-kartu soal dan jawaban.

o Kartu ekspresi siswa.

I. Penilaian

a. Jenis penilaian: Tes obyektif.

b. Bentuk Instrumen: Pilihan ganda (multiple choice).

1. Di bawah ini yang merupakan jenis-jenis segitiga, kecuali ...

a. Segitiga sama kaki.

b. Segitiga sama sisi.

c. Segitiga sisi tiga.

d. Segitiga sembarang.

2. Sifat-sifat segitiga sama kaki adalah:

a. Mempunyai 2 buah sisi yang sama panjang b. Mempunyai 3 buah sisi yang sama panjang.

c. Mempunyai 2 buah sudut yang tidak sama besar.

d. Mempunyai 3 buah sudut sama besar.

3. Gambar dibawah ini merupakan jenis segitiga....

A

B C

a. Segitiga sembarang b. Segitiga siku-siku c. Segitiga sama kaki d. Segitiga sama sisi

4. C

A B

Bangun di atas bernama ..., bangun ini memiliki ... buah sisi dan mempunyai ... buah sudut.

a. Segitiga sama kaki, 4 sisi yang sama panjang dan 3 buah sudut.

b. Segitiga sama kaki, 3 sisi yang sama panjang dan 3 buah sudut.

c. Segitiga sama kaki, 2 sisi yang sama panjang dan 2 buah sudut.

d. Segitiga sama kaki, 3 sisi yang sama panjang dan 5 buah sudut.

5. Jenis segitiga yang memiliki satu buah sudut siku-siku adalah...

a. Segitiga sama kaki b. Segitiga sama sisi c. Segitiga siku-siku d. Segitiga sembarang.

6. Di bawah ini yang merupakan jenis-jenis segitiga kecuali ...

a. Segitiga siku-siku b. Segitiga sama kaki c. Segitiga sama sisi d. Segitiga sisi banyak.

7. Di bawah ini merupakan sifat-sifat segitiga secara umum adalah...

a. Memiliki tiga buah sudut.

b. Memiliki kaki.

c. Memiliki sisi.

d. Memiliki segi banyak.

8. A

B C

Besar sudut segitiga di atas adalah.

Dokumen terkait