BAB III. METODE PENELITIAN
C. Pembahasan
1. Manajemen Pembelajaran PAI
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas dapat diketahui bahwa manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah DDI Amparita Sidrap sudah direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi dengan baik, meskipun masih belum maksimal, sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa perencanaan dalam pendidikan itu menempati posisi strategis dalam proses pendidikan, karena dengan perencanaan pendidikan itu akan memberikan arah dalam usaha proses penyelenggara pendidikan. Perencanaan merupakan proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kurikulum merupakan batasan yang harus diberikan peserta didik proses pembelajaran yang telah dilakukan guru di kelasnya. Kurikulum inilah yang memberikan batasan-batasan materi pelajaran untuk setiap tingkatan kelas.
Kurikulum ini harus diikuti agar tujuan pembelajaran yang sudah termaktub di dalamnya dapat dicapai sesuai program. Setiap tahun kebutuhan materi pembelajaran menuntut guru untuk mempelajari kurikulumyang ada. Seorang guru agar dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang kundusif diharapkan mampu menterjemahkan kurikulum dan menyesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Sebagaimana Peraturan Pemerintah RI. NO.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat 1 berbunyi KTSP SMP/MTS/SMPLB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.
Dalam hal ini evaluasi proses pembelajaran dapat dilakukan pada setiap ketuntasan dari aspek kompetensi yang diajarkan pada siswa. Ketuntasan aspek kompetensi ini meliputi pokok bahasan, sub pokok bahasan, atau di simpulkan dari materi pembelajaran. Setiap selesai pembahasan, proses evaluasi dilakukan.
Berkaitan dengan evaluasi inilah guru memposisikan diri sebagai evaluator. Gurulah yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam penguasaan kompetensi yang diharapkan pada setiap bahasan dalam proses pembelajaran. Dengan metode-metode yang sudah menjadi alat pengukuran penguasaan materi guru menerapkan penilaian kompetensi siswa.
Agar proses evaluasi ini dapat mendukung penciptaan kondisi pembelajaran yang kondusif, maka obyektifitas pada saat penilaian harus diutamakan oleh seorang guru. Obyektifitas ini merupakan kondisi nyata dari penguasaan kompetensi yang berhasil dicapai oleh siswa. Hal ini berkaitan erat dengan kualitas pendidikan.
Dalam hal supervisi itu sangat penting bagi dunia pendidikan untuk memastikan efektifitas dan produktifitas program yang direncanakan, karena supervisi akan membawa manfaat bagi guru dan pegawai yaitu sebagai berikut:
1. Membangkitkan dan mendorong semangat guru dan pegawai administrasi sekolah agar menjalankan tugas sebaik-baiknya.
2. Agar guru dan pegawai administrasi berusaha melengkapi kekurangan- kekurangan mereka dalam penyelenggaraan pendidikan.
3. Bersama-sama mengembangkan, mencari, menggunakan metode-metode baru demi kemajuan proses pembelajaran yang baik.
4. Membina kerja sama yang harmonis antara guru, murid, dan pegawai sekolah misalnya dengan mengadakan seminar, workshop, training.
2. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Tujuan yang hendak dicapai yang ingin diwujudkan dari pelaksanaan manajemen kualitas pembelajaran PAI yaitu: Rambu-rambu proses pembelajaran yang berkualitas adalah sebagai berikut. Manajemen Pembelajaran yang berkualitas adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan baik fisik maupun psikologis siswa. Untuk mewujudkan dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran sebagaimana tergambar di atas, usaha-usaha yang dilaksanakan dalam pembelajaran PAI adalah :
1. Memberikan pertanyaan.
2. Memberikan tugas/PR secara terstruktur.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menampilkan hasil karyanya.
4. Berdiskusi.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya ataupun membuatsoal.
6. Pengajaran menggunakan media.
7. Mengusahakan pengajaran dengan menyenangkan. Pendidikan Agama Islam“momok”, bukan sesuatu yang menakutkan atau harus ditakuti dan dihindari.
8. Memberikan hadiah
9. Memberi permainan, teka-teki, pembiasaan dan budi pekerti.
Melalui usaha-usaha itu diharapkan aktivitas dan kreativitas, kedisiplinan,dan motivasi belajar siswa terus meningkat dari waktu ke waktu.
Kegairahan belajar diharapkan terus berkembang dan minat belajar disukai sesama.Dengan demikian dapat diharapkan sedikit demi sedikit dapat menghilangkan pendapat bahwa belajar PAI itu sulit, PAI itu sesuatu yang menakutkan, PAI hanya untuk ibadah, baca do’a.
3. Faktor Pendukung Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Ada tiga faktor yang mendukung pelaksanaan manajemen peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agma Islam. Ketiga faktor itu adalah sebagai berikut.
1. Dukungan orang tua. Pada umumnya orang tua memberikan motivasi kepada anak. Motivasi itu diberikan dalam wujud memberi kesempatan kepada anak untuk mengikuti les tambahan yang diberikan oleh guru. Dampak positifnya adalah nilai rata-rata ujian nasional dari tahun ke tahun terus meningkat.
Bahkan melebihi bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
2. Sarana pembelajaran. Kendati sarana pembelajaran boleh dikatakan belum memenuhi standar yang ideal, namun dirasakan cukup penting artinya, baik bagi siswa maupun guru. Bagi para siswa sarana pembelajaran PAI yang tersedia sangat membantu dalam memahami materi. Sedangkan bagi guru, sarana yang tersedia lebih memudahkan dalam menyampaikan materi.
3. Kepala sekolah. Dalam hal ini Kepala sekolah menjadi faktor pendukung terhadap upaya peningkatan kualitas pembelajaran PAI, karena model kepemimpinan yang dikembangkan. Kepala Madrasah mengembangkan atau menerapkan model kepemimpinan yang demokratis dan visioner. Kepala Madrasah Tsanawiyah memberi dorongan untuk kemajuan pembelajaran PAI.
Dorongan itu diwujudkan dalam bentuk mengajak berdialog dengan guru, siap menerima masukan-masukan, siap memfasilitasi sesuai kemampuan untuk peningkatan kualitas guru, mau mendengarkan keluhan-keluhan
danlain sebagainya. Kepala Madrasah mempunyai absepsi para siswa harus menguasai PAI secara baik, kendati siswa madrasah.
4. Faktor Kendala Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Faktor kendala pelaksanaan manajemen peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan meliputi; kurangnya sarana, motivasi anak kurang, kurangnya penguasaan materi yang telah diberikan, dan masih kuatnya anggapan bahwa Pendidikan Agama Islam sulit.
1. Kurangnya sarana
Sebagaimana dituturkan oleh guru PAI bahwa sarana pembelajaran sangat membantu siswa untuk memahami materi yang diberikan dan harus dikuasai. Namun sarana pembelajaran PAI yang ada kurang memadai. Sarana yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah siswa.
2. Motivasi anak kurang
Sudah sangat jelas bahwa motivasi sangat penting untuk keberhasilan proses pendidikan atau pembelajaran. Tanpa motivasi atau motivasi belajar yang kurang akan menyebabkan pencapaian tujuan pembelajaran menjadi tidak optimal. Kurangnya motivasi mengakibatkan anak kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan kedisiplinan belajar menjadi berkurang.Akibat berikutnya adalah, kualitas pembelajaran PAI belum sesuai dengan harapan.
3. Penguasaan materi yang telah diberikan Kurang
Kurangnya penguasaan materi yang telah diberikan sebelumnya karena tidak lancar baca Al-Qur’an mengakibatkan kesinambungan pembelajaran PAI menjadi sedikit terganggu. Target-target yang telah ditentukan sebelumnya sedikit banyak kurang tercapai.
4. Masih kuatnya anggapan bahwa PAI adalah sulit
Di kalangan sebagian besar siswa masih berlaku anggapan bahwa belajar PAI itu sulit. Akibatnya minat atau kegairahan mengikuti pembelajaran Pendidikan agama islam menjadi rendah. Bahkan siswa menganggap sebagai momok. Realita ini sesuai dengan pendapat dan anggapan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam itu sulit, karena fakta menunjukkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen pembelajaran PAI di MTs DDI Amparita Sidrap maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Manajemen Pembelajaran PAI di MTs DDI Amparita Sidrap telah dilakukan dengan baik, dari segi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penilaian
karena dilaksanakan berdasarkan struktur kurikulum, pembelajaran sudah sesuai alur dengan menggunakan proses pembelajaran program standar yang telah ditetapkan sehingga tujuan dan hasil yang diinginkan tercapai.
2. Manajemen peningkatan kualitas pembelajaran PAI dilaksanakan tiga tahap, yaitu : tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Setiap tahap, pelaksanaan berorientasi pada kualitas pembelajaran PAI yang berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian dan disiplin sehingga peserta didik menguasai hakikat, karakteristik dan tujuan pembelajaran PAI.
3. Faktor pendukung pelaksanaan manajemen peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu: dukungan orang tua, sarana pembelajaran yang tersedia, dan Kepala sekolah yang mengembangkan model kepemimpinan yang demokratis dan visioner.
4. Faktor kendala untuk pelaksanaan manajemen peningkatan kualitas pembelajaran PAI: sarana dan prasarana kurang, motivasi siswa kurang, masih kuatnya anggapan bahwa belajar PAI itu sulit, materi yang diberikan kurang dikuasai, dan tidak lancar baca Al-Qur’an.
B. Saran
Berdasarkan data realita tentang manajemen pembelajaran PAI di MTs DDI Amparita Sidrap, maka penulis menyampaikan beberapa saran kepada pihak yang terkait:
1. Manajemen pembelajaran PAI merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi dalam proses menolong
siswa untuk mencapai pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan pemahaman terhadap dunia di sekitarnya secara efisien dan efektif, maka peran Kepala dan Waka kurikulum sangat diharapkan untuk menyusun program pembelajaran secara profesional.
2. Semua guru PAI terus berupaya meningkatkan komitmen dan integritas, karena guru yang ingin berhasil dituntut membuat perencanaan yang baik, terampil melakukan komunikasi efektif (pesan yang di sampaikan dapat dipahami peserta didik dengan benar), dan mengusahakan dengan kesungguhan dan pengharapan tinggi agar peserta didik memiliki prestasi yang tinggi.
3. Pembelajaran yang memiliki nilai tinggi ditunjang dengan kompetensi pelajar/pendidik yang mampu menfasilitasi motivasi siswa akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar.
Pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
4. Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa secara berkesinambungan, misalnya dengan menjelaskan bahwa belajar Pendidikan Agama Islam itu gampang, bukan sesuatu yang sulit sejauh disertai ketekunan, kedisiplinan dan ada kemauan.
5. Untuk mengikis pendapat bahwa belajar PAI bukan sesuatu yang menakutkan, sosialisasi program-program berikut bisa dicoba : program
belajar PAI itu gampang dan menyenangkan, program pekan PAI, program lomba PAI, program permainan pembiasaan. Tujuannya adalah agar siswa senang dan akrab dengan belajar PAI.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta. Semarang.
Ahmadi, Abu dkk. 1991. Psikologi Pembelajaran, Rineka Cipta. Jakarta.
Ali dan Baharuddin. 2014. Ilmu Administrasi dalam Pendekatan Hakikat dan inti.
Refika Adiama. Bandung.
Baki, A. Nasir. 2014. Metode Pembelajaran Agama Islam. Eja Publisher. Jakarta.
Dahar, R Willis. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Glora Aksara Pratama. Jakarta.
Darajat, Zakiah. 1993. Ilmu Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional.2003.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pelita.
Jakarta.
Derektorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Islam.1983. Ilmu Pendidikan Islam. Pelita. Jakarta.
Duffy dan Roehler.2006. Manajemen Sekolah. Arr-Ruzz. Yogyakarta.
Fadjar, Malik.1998. Pembangunan Pendidikan Islam. LP3NI. Jakarta.
Farida, Umi.2009. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Sebagai Upaya guru dalam menciptakan siswa Aktif di MTs Barukku. Tesis (tidak dipublikasikan) Program Pasca Sarjana UIN Jakarta.
Hajar Al.Asyqalami, Ahmad Ali, 1420 H/ 2000 M. Pathul Bar, ( Syarah Shahih Buhari ) Jilid VII, Maktabah Al Asyariyah, Bairut
Hamalik, Oemar.2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Systim. Bumi Aksara. Jakarta.
Nur Ali, Hery dan Munzier.2000. Watak Pendidikan Islam, Priksa Agung Lasna.
Jakarta.
Kartono, Kartini.1997.Tinjauan Politik Mengenai Sistem Pendidikan Nasional.
Pradnya Paramita. Jakarta.
Kementerian Agama RI.2012. Al-Qur’an dan Terjemahnya. PT. Sinergi Pustaka.
Jakarta Indonesia.
Langgulung, Hasan.1998. Asas-Asas Pendidikan Islam. Radar Jaya Offset.
Jakarta.
Listyani, Endang.2012. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Php/edu.man/artical (online) 63 (http://Journal/ Unnes.ac.id/sju/ index)1 Agustus 2015.
Majid, Abdul.2004.Perencanaan. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Mastuhu.2004. Model-Model Pembelajaran Islami. Jurnal Edukasi.Juli.september 2014. Jakarta.
Mainun Agus dan Fitri Z. Agus.2010. Madrasah Unggulan. Press. Malang.
Moleong, Lexy. J. Moel.1989. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Karya.
Bandung.
Muhammad Amri dan Siregar.2003. Implementasi School Based Manajemen (SBM). Diimplementasikan di Madrasah menyangkut aspek kemandirian, keterbukaan, kerjasama dan berkelanjutan. Tesis (Tidak Dipublikasikan) Program Pasca Sarjana UIN Surabaya.
Miles dan Huberman.1984. Analisis Data Kualitatif. UI Press. Jakarta.
Mulyasa.2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Patricia, Crimton.1989. Planning Instruction For Adult Leaner. W Limited.
Canada.
Purwanto, Ngalim.1988. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Remaja.
Bandung.
Ratna, W.Dahar.2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Gelota Aksara.
Jakarta.
Reksohadi Prodjo, Sukamto.1996. Dasar-Dasar Manajemen. BPFE. Yogyakarta.
Rivai,W dan Murni Sy.2008. Education Manajemen Analisis Teori dan Praktek.
Rajawali Pers. Jakarta.
Sulistiyorini.2009. Manajemen Pendidikan Islam. Teras . Yogyakarta.
Thaib, Amin dkk.2005. Standar Supervisi Madrasah Aliyah. Ditmapenda.
Jakarta.
Tilaar H.A.R.2001. Manajemen Pendidikan Nasional. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Universitas Muhammadiyah Makassar.2014. Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana. Makassar.
Usman, Uzer B dan Setiawati Uli..2006. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya. Bandung.
Zuhairini dkk.1986. Sejarah Pendidikan Islam. Depag. Jakarta.
Zuhriah, Nurul.2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
RIWAYAT HIDUP
Muliana. Lahir di Massepe Sidrap, Sulawesi Selatan pada tanggal 08 Oktober 1970, anak pertama dari lima bersaudara pasangan H. Muhammad Saud dan Hj. Nurung Pattawe.
Penulis mulai menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 2 Massepe (1977-1983), Sekolah Menengah Pertama (1983- 1986), Sekolah Menengah Atas (1986-1989). Pada tahun 1992 penulis masuk penyetaraan D2 jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Alauddin Makassar sampai tahun 1995 dan melanjutkan jenjang (S.1) pada jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah Wal Irsyad sampai tahun 2000. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang (S.2) dengan memilih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis mengabdi di Sekolah Dasar Negeri 1 Massepe Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap mulai tahun 1989 sampai sekarang tahun 2016 dan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) dan menulis tesis dengan judul Studi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Darud Da’wah Wal Irsyad Amparita Kabupaten Sidrap.
Lampiran 1: Instrumen Wawancara Kepala Sekolah
INSTRUMEN PENELITIAN MTs DDI AMPARITA SIDRAP KEPALA SEKOLAH DI MTs DDI AMPARITA SIDRAP Biodata Kepala Sekolah
Nama : Dra. Hj. I Masnah, M.Pd PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan sejujur-jujurnya sehingga peneliti akan mendapatkan data yang akurat dan valid!
2. Jawaban anda tidak mempengaruhi tentang penilaian kinerja Kepala Sekolah!
A. Perencanaan
1. Bagaimanakah peran Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah dalam mengawal perencanaan pembelajaran PAI yang dilakukan oleh guru-guru disekolah yang Bapak/Ibu pimpin ?
2. Apakah upaya-upaya bapak/Ibu sebagai kepala sekolah dalam mengoptimalkan perencanaan pembelajaran PAI ?
3. Apakah setiap kegiatan pembelajaran guru PAI melakukan penyusunan program perencanaan? Mohon penjelasan program perencanaan yang dilaksanakan oleh guru PAI
4. Kendala-kendala apa saja yang Bapak/Ibu hadapi di dalam penyusunan program perencanaan pembelajaran PAI bagi guru di sekolah?
5. Apakah perencanaan pembelajaran yang Bapak/Ibu guru buat lebih efektif dalam pembelajaran PAI ?
B. Pelaksanaan
1. Bagaimanakah peran Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah dalam mengawal pelaksanaan PAI ketika proses belajar mengajar?
2. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan Bapak / Ibu sebagai kepala sekolah untuk mengawal pelaksanaan guru PAI ketika proses pembelajaran?
3. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah untuk memberikan penghargaan kepada guru PAI yang melakukan proses pembelajaran dengan baik?
4. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah untuk memberikan punismen kepada guru PAI yang tidak melakukan proses pembelajaran dengan baik?
5. Apakah Bapak/Ibu menyampaikan informasi kepada wali murid atau masyarakat terhadap guru yang berhasil dalam melakukan proses pembelajaran?
C. Evaluasi
1. Apakah Bapak/Ibu terlibat langsung di dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran guru PAI di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin?
2. Bagaimanakah Bapak/Ibu memberikan motivasi kepada guru di dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran?
3. Apakah Kurikulum PAI yang ada di MTs Bapak/Ibu dikembangkan sehinggga menjadi salah satu mata pelajaran unggulan ?
4. Apakah mata pelajaran PAI membawa dampak positif terhadap kemajuan sekolah Bapak/Ibu pimpin ?
5. Prestasi-prestasi apa saja yang telah didapatkan pada mata pelajaran PAI?
6. Bagaimana tindak lanjut evaluasi Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah terhadap proses pembelajaran PAI di sekolah ?
Lampiran 2: Instrumen Wawancara Guru PAI INSTRUMEN PENELITIAN GURU MTs DDI AMPARITA SIDRAP Biodata guru
Nama : Rofik, S.Pd.I PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan sejujurjujurnya sehingga peneliti akan mendapatkan data yang akurat dan valid!
2. Jawaban anda tidak mempengaruhi tentang penilaian kinerja guru!
A. Perencanaan
1. Bagaimanakah langkah-langkah yang Bapak/Ibu guru lakukan dalam membuat program perencanaan Pembelajaran PAI ?
2. Bagaimanakah langkah-langkah Bapak/Ibu guru lakukan untuk mempersiapkan media pembelajaran PAI ?
3. Bagaimanakah langkah-langkah Bapak/Ibu guru lakukan untuk penilaian pembelajaran PAI?
4. Kendala-kendala apa sajakah yang dihadapi Bapak/Ibu di dalam mempersiapkan pembelajaran PAI ?
5. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan agar perencanaan pembelajaran PAI dapat optimal?
B. Pelaksanaan
1. Bagaimanakah pelaksanaan program pembelajaran PAI yang Bapak/Ibu lakukan ?
2. Apakah Bapak/Ibu menggunakan metode pembelajaran sesuai materi yang diajarkan ?
3. Apakah Bapak/Ibu guru menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan ?
4. Apakah Bapak/Ibu di dalam proses pembelajaran PAI memperhatikan perbedaan peserta didik ?
5. Usaha apa yang bapak/ibu lakukan untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran PAI?
C. Evaluasi
1. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran PAI ? mohon penjelasan pelaksanaan evaluasinya !
2. Bagaimanakah cara yang harus dilakukan Bapak/Ibu untuk melakukan remedial di akhir pembelajaran PAI jika nilai peserta didik belum tuntas ? 3. Bagaimanakah cara yang Bapak/Ibu guru lakukan dalam pengayaan di
akhir pembelajaran PAI jika nilai peserta didik sudah tuntas ?
4. Apakah Bapak/Ibu disetiap diakhir pembelajaran PAI melakukan pemantauan kemampuan peserta didik?
5. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu dalam melakukan pemantauan potensi /kemampuan peserta didik ?
6. Bagaimanakah tindaklanjut yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengembangkan potensi siswa dalam pembelajaran PAI ?
II
1. Faktor apa yang mendukung pelaksanaan pembelajaran?
2. Faktor apa yang dapat menjadi kendala dalam melaksanakan pembelajaran?
3. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan untuk melakukan penilaian proses pembelajaran PAI ?
Lampiran 3: Instrumen Wawancara Waka Kurikulum INSTRUMEN PENELITIAN
WAKA KURIKULUM MTs DDI AMPARITA SIDRAP Biodata Waka Kurikulum
Nama : Sirajuddin, S.Ag PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan sejujur-jujurnya sehingga peneliti akan mendapatkan data yang akurat dan valid!
2. Jawaban anda tidak mempengaruhi tentang penilaian kinerja guru!
A. Perencanaan
1. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu menyusun program kerja/program kegiatan sekolah ?
2. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu menyusun silabus Pendidikan Agama Islam?
3. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu dalam menyusun pembagian tugas mengajar guru ?
4. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu menyusun format pembelajaran Pendidikan Agama Islam?
5. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu di dalam menyusun jam mengajar guru ? B. Pelaksanaan
1. Apakah Bapak/Ibu guru dalam melaksanakan program pembelajaran sesuai rencana kerja Sekolah?
2. Apakah Bapak/Ibu guru di dalam mengajar PAI sudah sesuai dengan keahliannya?
3. Apakah Bapak/Ibu guru di dalam melaksanakan program pembelajaran sesuai jadwal yang sudah ditetapkan ?
4. Apakah Bapak/Ibu memonitoring guru dalam kegiatan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?
5. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu Mengatasi hambatan terhadap keberlangsungan proses belajar mengajar ?
C. Evaluasi
1. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu mengevaluasi kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?
2. Apakah Bapak/Ibu memberi penghargaan terhadap guru yang berprestasi?
3. Apakah Bapak/Ibu memberi sangsi terhadap guru yang tidak disiplin ? 4. Berapa bulan Bapak/Ibu mengevalusi kegiatan pembelajaran PAI?
5. Berapa hari Bapak/Ibu mengadakan program tindak lanjut dalam kegiatan pembelajaran PAI ?
Lampiran 4: Instrumen Wawancara Siswa
INSTRUMEN PENELITIAN SISWA MTs DDI AMPARITA SIDRAP Biodata Siswa
Nama : Surya
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan sejujur-jujurnya sehingga peneliti akan mendapatkan data yang akurat dan valid!
A. Perencanaan
1. Bagaimanakah penjadwalan Pembelajaran PAI di sekolah anda ?
2. Apakah Bapak/Ibu Guru yang memberikan pembelajaran PAI sesuai dengan bidangnya?
3. Apakah yang anda lakukan sebelum pelajaran PAI dimulai ?
4. Bagaimanakah permulaan dan akhir pelajaran PAI yang disampaikan oleh guru anda ?
5. Apakah anda setiap pagi mempersiapkan jadwal pelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan sekolah ?
B. Pelaksanaan
1. Bagaimanakah Bapak/Ibu guru dalam menyampaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam menguasai materi ?
2. Apakah Bapak/Ibu Guru menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan ?
3. Apakah Bapak/Ibu guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan ?
4. Kendala-kendala apa saja yang anda hadapi saat pembelajaran Pendidikan Agama Islam?
5. Bagaimana usaha anda saat menghadapi kesulitan didalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?
C. Evaluasi
1. Apakah di setiap akhir pembelajaran Bapak/ibu guru mengadakan evaluasi ?
2. Apakah bapak/ibu guru mengadakan remedial bagi siswa yang belum tuntas?
3. Apakah Bapak/Ibu guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas ?
4. Apakah Bapak/Ibu guru memberikan pujian/hadiah kepada siswa yang pandai ?
5. Apakah Bapak/Ibu guru memberikan sangsi/hukuman bagi anak yang tidak memperhatikan pelajaran atau tidak mengerjakan tugas ?