BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
Berdasarkan data realita tentang manajemen pembelajaran PAI di MTs DDI Amparita Sidrap, maka penulis menyampaikan beberapa saran kepada pihak yang terkait:
1. Manajemen pembelajaran PAI merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi dalam proses menolong
siswa untuk mencapai pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan pemahaman terhadap dunia di sekitarnya secara efisien dan efektif, maka peran Kepala dan Waka kurikulum sangat diharapkan untuk menyusun program pembelajaran secara profesional.
2. Semua guru PAI terus berupaya meningkatkan komitmen dan integritas, karena guru yang ingin berhasil dituntut membuat perencanaan yang baik, terampil melakukan komunikasi efektif (pesan yang di sampaikan dapat dipahami peserta didik dengan benar), dan mengusahakan dengan kesungguhan dan pengharapan tinggi agar peserta didik memiliki prestasi yang tinggi.
3. Pembelajaran yang memiliki nilai tinggi ditunjang dengan kompetensi pelajar/pendidik yang mampu menfasilitasi motivasi siswa akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar.
Pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memadai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
4. Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa secara berkesinambungan, misalnya dengan menjelaskan bahwa belajar Pendidikan Agama Islam itu gampang, bukan sesuatu yang sulit sejauh disertai ketekunan, kedisiplinan dan ada kemauan.
5. Untuk mengikis pendapat bahwa belajar PAI bukan sesuatu yang menakutkan, sosialisasi program-program berikut bisa dicoba : program
belajar PAI itu gampang dan menyenangkan, program pekan PAI, program lomba PAI, program permainan pembiasaan. Tujuannya adalah agar siswa senang dan akrab dengan belajar PAI.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta. Semarang.
Ahmadi, Abu dkk. 1991. Psikologi Pembelajaran, Rineka Cipta. Jakarta.
Ali dan Baharuddin. 2014. Ilmu Administrasi dalam Pendekatan Hakikat dan inti.
Refika Adiama. Bandung.
Baki, A. Nasir. 2014. Metode Pembelajaran Agama Islam. Eja Publisher. Jakarta.
Dahar, R Willis. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Glora Aksara Pratama. Jakarta.
Darajat, Zakiah. 1993. Ilmu Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional.2003.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pelita.
Jakarta.
Derektorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Islam.1983. Ilmu Pendidikan Islam. Pelita. Jakarta.
Duffy dan Roehler.2006. Manajemen Sekolah. Arr-Ruzz. Yogyakarta.
Fadjar, Malik.1998. Pembangunan Pendidikan Islam. LP3NI. Jakarta.
Farida, Umi.2009. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Sebagai Upaya guru dalam menciptakan siswa Aktif di MTs Barukku. Tesis (tidak dipublikasikan) Program Pasca Sarjana UIN Jakarta.
Hajar Al.Asyqalami, Ahmad Ali, 1420 H/ 2000 M. Pathul Bar, ( Syarah Shahih Buhari ) Jilid VII, Maktabah Al Asyariyah, Bairut
Hamalik, Oemar.2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Systim. Bumi Aksara. Jakarta.
Nur Ali, Hery dan Munzier.2000. Watak Pendidikan Islam, Priksa Agung Lasna.
Jakarta.
Kartono, Kartini.1997.Tinjauan Politik Mengenai Sistem Pendidikan Nasional.
Pradnya Paramita. Jakarta.
Kementerian Agama RI.2012. Al-Qur’an dan Terjemahnya. PT. Sinergi Pustaka.
Jakarta Indonesia.
Langgulung, Hasan.1998. Asas-Asas Pendidikan Islam. Radar Jaya Offset.
Jakarta.
Listyani, Endang.2012. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Php/edu.man/artical (online) 63 (http://Journal/ Unnes.ac.id/sju/ index)1 Agustus 2015.
Majid, Abdul.2004.Perencanaan. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Mastuhu.2004. Model-Model Pembelajaran Islami. Jurnal Edukasi.Juli.september 2014. Jakarta.
Mainun Agus dan Fitri Z. Agus.2010. Madrasah Unggulan. Press. Malang.
Moleong, Lexy. J. Moel.1989. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Karya.
Bandung.
Muhammad Amri dan Siregar.2003. Implementasi School Based Manajemen (SBM). Diimplementasikan di Madrasah menyangkut aspek kemandirian, keterbukaan, kerjasama dan berkelanjutan. Tesis (Tidak Dipublikasikan) Program Pasca Sarjana UIN Surabaya.
Miles dan Huberman.1984. Analisis Data Kualitatif. UI Press. Jakarta.
Mulyasa.2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Patricia, Crimton.1989. Planning Instruction For Adult Leaner. W Limited.
Canada.
Purwanto, Ngalim.1988. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Remaja.
Bandung.
Ratna, W.Dahar.2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Gelota Aksara.
Jakarta.
Reksohadi Prodjo, Sukamto.1996. Dasar-Dasar Manajemen. BPFE. Yogyakarta.
Rivai,W dan Murni Sy.2008. Education Manajemen Analisis Teori dan Praktek.
Rajawali Pers. Jakarta.
Sulistiyorini.2009. Manajemen Pendidikan Islam. Teras . Yogyakarta.
Thaib, Amin dkk.2005. Standar Supervisi Madrasah Aliyah. Ditmapenda.
Jakarta.
Tilaar H.A.R.2001. Manajemen Pendidikan Nasional. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Universitas Muhammadiyah Makassar.2014. Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana. Makassar.
Usman, Uzer B dan Setiawati Uli..2006. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya. Bandung.
Zuhairini dkk.1986. Sejarah Pendidikan Islam. Depag. Jakarta.
Zuhriah, Nurul.2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
RIWAYAT HIDUP
Muliana. Lahir di Massepe Sidrap, Sulawesi Selatan pada tanggal 08 Oktober 1970, anak pertama dari lima bersaudara pasangan H. Muhammad Saud dan Hj. Nurung Pattawe.
Penulis mulai menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 2 Massepe (1977-1983), Sekolah Menengah Pertama (1983- 1986), Sekolah Menengah Atas (1986-1989). Pada tahun 1992 penulis masuk penyetaraan D2 jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Alauddin Makassar sampai tahun 1995 dan melanjutkan jenjang (S.1) pada jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah Wal Irsyad sampai tahun 2000. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang (S.2) dengan memilih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis mengabdi di Sekolah Dasar Negeri 1 Massepe Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap mulai tahun 1989 sampai sekarang tahun 2016 dan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) dan menulis tesis dengan judul Studi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Darud Da’wah Wal Irsyad Amparita Kabupaten Sidrap.
Lampiran 1: Instrumen Wawancara Kepala Sekolah
INSTRUMEN PENELITIAN MTs DDI AMPARITA SIDRAP KEPALA SEKOLAH DI MTs DDI AMPARITA SIDRAP Biodata Kepala Sekolah
Nama : Dra. Hj. I Masnah, M.Pd PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan sejujur-jujurnya sehingga peneliti akan mendapatkan data yang akurat dan valid!
2. Jawaban anda tidak mempengaruhi tentang penilaian kinerja Kepala Sekolah!
A. Perencanaan
1. Bagaimanakah peran Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah dalam mengawal perencanaan pembelajaran PAI yang dilakukan oleh guru-guru disekolah yang Bapak/Ibu pimpin ?
2. Apakah upaya-upaya bapak/Ibu sebagai kepala sekolah dalam mengoptimalkan perencanaan pembelajaran PAI ?
3. Apakah setiap kegiatan pembelajaran guru PAI melakukan penyusunan program perencanaan? Mohon penjelasan program perencanaan yang dilaksanakan oleh guru PAI
4. Kendala-kendala apa saja yang Bapak/Ibu hadapi di dalam penyusunan program perencanaan pembelajaran PAI bagi guru di sekolah?
5. Apakah perencanaan pembelajaran yang Bapak/Ibu guru buat lebih efektif dalam pembelajaran PAI ?
B. Pelaksanaan
1. Bagaimanakah peran Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah dalam mengawal pelaksanaan PAI ketika proses belajar mengajar?
2. Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan Bapak / Ibu sebagai kepala sekolah untuk mengawal pelaksanaan guru PAI ketika proses pembelajaran?
3. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah untuk memberikan penghargaan kepada guru PAI yang melakukan proses pembelajaran dengan baik?
4. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah untuk memberikan punismen kepada guru PAI yang tidak melakukan proses pembelajaran dengan baik?
5. Apakah Bapak/Ibu menyampaikan informasi kepada wali murid atau masyarakat terhadap guru yang berhasil dalam melakukan proses pembelajaran?
C. Evaluasi
1. Apakah Bapak/Ibu terlibat langsung di dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran guru PAI di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin?
2. Bagaimanakah Bapak/Ibu memberikan motivasi kepada guru di dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran?
3. Apakah Kurikulum PAI yang ada di MTs Bapak/Ibu dikembangkan sehinggga menjadi salah satu mata pelajaran unggulan ?
4. Apakah mata pelajaran PAI membawa dampak positif terhadap kemajuan sekolah Bapak/Ibu pimpin ?
5. Prestasi-prestasi apa saja yang telah didapatkan pada mata pelajaran PAI?
6. Bagaimana tindak lanjut evaluasi Bapak/Ibu sebagai kepala sekolah terhadap proses pembelajaran PAI di sekolah ?
Lampiran 2: Instrumen Wawancara Guru PAI INSTRUMEN PENELITIAN GURU MTs DDI AMPARITA SIDRAP Biodata guru
Nama : Rofik, S.Pd.I PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan sejujurjujurnya sehingga peneliti akan mendapatkan data yang akurat dan valid!
2. Jawaban anda tidak mempengaruhi tentang penilaian kinerja guru!
A. Perencanaan
1. Bagaimanakah langkah-langkah yang Bapak/Ibu guru lakukan dalam membuat program perencanaan Pembelajaran PAI ?
2. Bagaimanakah langkah-langkah Bapak/Ibu guru lakukan untuk mempersiapkan media pembelajaran PAI ?
3. Bagaimanakah langkah-langkah Bapak/Ibu guru lakukan untuk penilaian pembelajaran PAI?
4. Kendala-kendala apa sajakah yang dihadapi Bapak/Ibu di dalam mempersiapkan pembelajaran PAI ?
5. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan agar perencanaan pembelajaran PAI dapat optimal?
B. Pelaksanaan
1. Bagaimanakah pelaksanaan program pembelajaran PAI yang Bapak/Ibu lakukan ?
2. Apakah Bapak/Ibu menggunakan metode pembelajaran sesuai materi yang diajarkan ?
3. Apakah Bapak/Ibu guru menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan ?
4. Apakah Bapak/Ibu di dalam proses pembelajaran PAI memperhatikan perbedaan peserta didik ?
5. Usaha apa yang bapak/ibu lakukan untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran PAI?
C. Evaluasi
1. Apakah Bapak/Ibu guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran PAI ? mohon penjelasan pelaksanaan evaluasinya !
2. Bagaimanakah cara yang harus dilakukan Bapak/Ibu untuk melakukan remedial di akhir pembelajaran PAI jika nilai peserta didik belum tuntas ? 3. Bagaimanakah cara yang Bapak/Ibu guru lakukan dalam pengayaan di
akhir pembelajaran PAI jika nilai peserta didik sudah tuntas ?
4. Apakah Bapak/Ibu disetiap diakhir pembelajaran PAI melakukan pemantauan kemampuan peserta didik?
5. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu dalam melakukan pemantauan potensi /kemampuan peserta didik ?
6. Bagaimanakah tindaklanjut yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengembangkan potensi siswa dalam pembelajaran PAI ?
II
1. Faktor apa yang mendukung pelaksanaan pembelajaran?
2. Faktor apa yang dapat menjadi kendala dalam melaksanakan pembelajaran?
3. Bagaimanakah upaya yang Bapak/Ibu lakukan untuk melakukan penilaian proses pembelajaran PAI ?
Lampiran 3: Instrumen Wawancara Waka Kurikulum INSTRUMEN PENELITIAN
WAKA KURIKULUM MTs DDI AMPARITA SIDRAP Biodata Waka Kurikulum
Nama : Sirajuddin, S.Ag PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan sejujur-jujurnya sehingga peneliti akan mendapatkan data yang akurat dan valid!
2. Jawaban anda tidak mempengaruhi tentang penilaian kinerja guru!
A. Perencanaan
1. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu menyusun program kerja/program kegiatan sekolah ?
2. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu menyusun silabus Pendidikan Agama Islam?
3. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu dalam menyusun pembagian tugas mengajar guru ?
4. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu menyusun format pembelajaran Pendidikan Agama Islam?
5. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu di dalam menyusun jam mengajar guru ? B. Pelaksanaan
1. Apakah Bapak/Ibu guru dalam melaksanakan program pembelajaran sesuai rencana kerja Sekolah?
2. Apakah Bapak/Ibu guru di dalam mengajar PAI sudah sesuai dengan keahliannya?
3. Apakah Bapak/Ibu guru di dalam melaksanakan program pembelajaran sesuai jadwal yang sudah ditetapkan ?
4. Apakah Bapak/Ibu memonitoring guru dalam kegiatan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?
5. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu Mengatasi hambatan terhadap keberlangsungan proses belajar mengajar ?
C. Evaluasi
1. Bagaimanakah cara Bapak/Ibu mengevaluasi kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?
2. Apakah Bapak/Ibu memberi penghargaan terhadap guru yang berprestasi?
3. Apakah Bapak/Ibu memberi sangsi terhadap guru yang tidak disiplin ? 4. Berapa bulan Bapak/Ibu mengevalusi kegiatan pembelajaran PAI?
5. Berapa hari Bapak/Ibu mengadakan program tindak lanjut dalam kegiatan pembelajaran PAI ?
Lampiran 4: Instrumen Wawancara Siswa
INSTRUMEN PENELITIAN SISWA MTs DDI AMPARITA SIDRAP Biodata Siswa
Nama : Surya
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan sejujur-jujurnya sehingga peneliti akan mendapatkan data yang akurat dan valid!
A. Perencanaan
1. Bagaimanakah penjadwalan Pembelajaran PAI di sekolah anda ?
2. Apakah Bapak/Ibu Guru yang memberikan pembelajaran PAI sesuai dengan bidangnya?
3. Apakah yang anda lakukan sebelum pelajaran PAI dimulai ?
4. Bagaimanakah permulaan dan akhir pelajaran PAI yang disampaikan oleh guru anda ?
5. Apakah anda setiap pagi mempersiapkan jadwal pelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan sekolah ?
B. Pelaksanaan
1. Bagaimanakah Bapak/Ibu guru dalam menyampaikan pembelajaran Pendidikan Agama Islam menguasai materi ?
2. Apakah Bapak/Ibu Guru menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan ?
3. Apakah Bapak/Ibu guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan ?
4. Kendala-kendala apa saja yang anda hadapi saat pembelajaran Pendidikan Agama Islam?
5. Bagaimana usaha anda saat menghadapi kesulitan didalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?
C. Evaluasi
1. Apakah di setiap akhir pembelajaran Bapak/ibu guru mengadakan evaluasi ?
2. Apakah bapak/ibu guru mengadakan remedial bagi siswa yang belum tuntas?
3. Apakah Bapak/Ibu guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas ?
4. Apakah Bapak/Ibu guru memberikan pujian/hadiah kepada siswa yang pandai ?
5. Apakah Bapak/Ibu guru memberikan sangsi/hukuman bagi anak yang tidak memperhatikan pelajaran atau tidak mengerjakan tugas ?
Lampiran 5: Hasil Wawancara dengan Kepala MTs DDI Amparita Sidrap LEMBAR JAWABAN RESPONDEN
Nama : Dra. Hj. I Masnah, M.Pd Jabatan : Kepala MTs DDI Amparita Sidrap Kode Teknik : Ww. 01
Hari/Tanggal : Senin, 7 September 2015 1. Perencanaan.
Secara legalitas Kurikulum PAI di MTs DDI Amparita Sidrap menggunakan kurikulum Diknas. Dan pada mata pelajaran PAI jumlah jam pertemuan selama seminggu 24 jam pertemuan namun untuk untuk menunjukkan ciri khas Islam kurikulum di MTs Amparita mengkombinasi kurikulum Kemenag yaitu ada Mata pelajaran Al-Qur’an Hadis, Fiqih, Aqidah Akhlaq, dan Bahasa Arab. Dalam mengawal perencanaan pembelajaran Kepala mengadakan monitoring dan supervisi terhadap guru PAI. Adapun kendala-kendala yang dihadapi kepala diantaranya penyesuaian waktu untuk monitoring dan supervisi yang agak sulit di karenakan kegiatan kepala yang sering mengikuti rapat dinas. Dalam perencanaan pembelajaran PAI lebih efektif karena program perencanaan dibuat dimasa liburan sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan.
Peran kepala di dalam mengawal Pembelajaran Pendidikan Agama Islam diantaranya melalui pembinaan secara rutin dan juga pertemuan para guru yang disebut dengan Parenting, di dalam forum tersebut guru diberi ilmu/
dibina agar di dalam pelaksanaan pembelajaran lebih efektif, kreatif dan inovatif yang endingnya bisa diharapkan pembelajaran secara tuntas bisa mencapai KKM yang telah ditentukan guru.
3. Evaluasi.
Di dalam evaluasi kepala terlibat langsung di dalam pembelajaran PAI. Ya untuk memotivasi sebagai kepala tentunya bersifat adil artinya bagi yang pembelajaran PAI sudah bagus diberi reword misalnya ucapan terima kasih dan bagi yang belum berhasil di beri nasehat atau dibina. Ya untuk kurikulum PAI dikembangkan dalam bentuk pembiasaan misalnya anak diajak ke masjid untuk melakukan praktek wudhu dan sholat berjamaah,selain itu di MTs DDI Amparita Sidrap juga memotivikasi dengan kurikulum Kementerian Agama yang dijadikan sebagai mata pelajaran unggulan.
Lampiran 6: Hasil Wawancara dengan Guru PAI MTs DDI Amparita Sidrap
LEMBAR JAWABAN RESPONDEN Nama : Rofik, S.Pd.I
Jabatan : Guru MTs DDI Amparita Sidrap Kode Teknik : Ww. 02
Hari/Tanggal : Senin, 7 September 2015 I 1. Perencanaan.
Langkah-langkah yang dilakukan guru PAI (1). Mempersiapkan silabus (2).Merencanakan pembelajaran (3) dan menuju kegiatan pembelajaran.
Persiapan pembelajaran PAI diawali dengan doa dan dilanjutkan pada materi yang akan disampaikan, setelah itu mempersiapkan multi media dengan power point dan kebetulan di MTs DDI Amparita Sidrap memiliki fasilitas internet sehingga akan membantu di dalam pembelajaran PAI agar lebih efektif dan menarik. Penilaian yang saya lakukan yaitu penilaian tertulis, penilaian proses/lisan, penilaian praktek Adapun kendala-kendala yang saya hadapi adalah intek siswa yang bervariasi ada yang cepat paham dan ada yang sulit diarahkan.
2. Pelaksanaan.
Ya sudah sesuai materi dan menggunakan media pembelajaran. Ya saya memperhatikan perbedaan siswa, bagi anak yang kemampuannya kurang ada jam tambahan dan bagi anak yang sudah mampu belajar mengaji dengan guru yang ditunjuk menjadi asisten sekitar jam 6.30-7.00. Saat
penilaian proses guru mengadakan pembelajaran dengan kerja kelompok untuk mencoba sampai dimana siswa mampu mengerjakan sampai ke hasil.
3. Evaluasi.
Sekitar 15 menit disetiap akhir Pembelajaran PAI guru PAI mengadakan evaluasi dengan tes lisan maupun dengan tes tertulis. Ya mengadakan remedial bagi siswa yang belum tuntas dan bagi yang sudah tuntas diberi tugas dengan soal tambahan. Guru PAI mengadakan Pemantauan peserta didik dan dari materi yang diberikan ada beberapa persen yang belum diserap. Dalam rangka untuk mengembangkan potensi siswa Guru PAI mengadakan Program tindak lanjut dengan teknik kegiatan ekstrakurikuler.
II 1. Usaha untuk Meningkatkan Kualitas.
Usaha untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PAI Karena kurangnya sarana pendukung, salah satu strategi yang diterapkan adalah mengajak siswamempraktekkan teori yang ada dengan saranaseadanya yang ada di sekitar. Juga dapat diselingi dengan pembiasaan yang dilaksanakan sehari-hari. Untuk meningkatkan kedisiplinan siswa, siswa diberi tugas individu/ kelompok, sehingga mereka akan terbiasa untuk berpikir. Strategi untuk meningkatkan motivasi siswa, untuk materi- materi tertentu diberikan praktikum untuk menerapkan teori atau konsep dalam PAI ke dalam kehidupan nyata. Apa yang saya ungkapkan itu merupakan pelaksanaan dari upaya meningkatkan aktivitas dan
kreativitas, disiplin dan motivasi yang sudah saya utarakan berkaitan dengan manajemen peningkatan kualitas pembelajaran PAI.
1. Dikembangkan rasa percaya diri dan mengurangi rasa takut siswa.
2. Memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan terarah.
3. Melibatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasi.
4. Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
5. Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.
1. Mempelajari pengalaman peserta didik atau siswa di sekolah melalui Kartu Catatan Komulatif.
2. Mempelajari nama-nama siswa secara langsung, misalnya melalui daftar hadir di kelas.
3. Memperhatikan lingkungan kerja dan lingkungan siswa.
4. Memberikan tugas yang jelas, dapat dipahami dan tidak bertele-tele.
5. Menyiapkan kegiatan sehari-hari agar apa yang dilakukan dalam pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan, tidak terjadi banyak penyimpangan.
6. Bergairah dan semangat dalam melakukan pembelajaran, agar dijadikan teladan oleh siswa.
7. Membuat peraturan yang jelas dan tegas agar bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh siswa dan lingkungannya.
1. Siswa akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajarinya menarik, dan berguna bagi dirinya.
2. Tujuan pembelajaran harus disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada siswa, sehingga mereka mengetahui tujuan belajarnya.
3. Siswa harus selalu diberitahu tentang hasil belajarnya.
4. Pemberian pujian dan hadiah, dan juga hukuman apabila perlu.
5. Memanfaatkan sikap, cita-cita, dan rasa ingin tahu siswa.
6. Mengusahakan untuk memperhatikan perbedaan individual siswa.
7. Mengusahakan memenuhi kebutuhan siswa dengan jalan memperhatikan kondisi fisiknya, memberikan rasa aman dan lain sebagainya.
1. Memberikan pertanyaan.
2. Memberikan tugas/PR secara terstruktur.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menampilkan hasil karyanya.
4. Berdiskusi.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya ataupun membuat soal.
6. Pengajaran menggunakan media.
7. Mengusahakan pengajaran dengan menyenangkan. PAI bukan
“momok” atau sesuatu hal yang menakutkan.
8. Memberi hadiah.
9. Mengadakan pembiasaan dan budi pekerti.
10. Memberi permainan, teka-teki, dan cerita islami.
2. Faktor Pendukung.
Faktor Pendukung Peningkatan Kualitas Pembelajaran PAI Pertama-tama dukungan datang dari keluarga atau orang tua. Pada umumnya orang tua memberikan motivasi kepada anak. Motivasi itu diberikan dalam wujud memberi kesempatan kepada anak untuk mengikuti les tambahan yang mana tutornya adalah guru PAI itu sendiri. Berikutnya adalah sarana pembelajaran yang disediakan oleh sekolah. Kendati sarana pembelajaran PAI. yang ada boleh dikatakan terbatas, namun cukup penting artinya baik guru maupun siswa. Bagi guru dengan sarana yang tersedia lebih memudahkan dalam menyam-paikan materi. Bagi siswa sarana yang ada sangat membantu dalam memahami materi. Orang tua siswa tetap melakukan pengawasan dan bimbingan belajar terhadap putra-putri dengan melakukan : (1) tidak menghidupkan pesawat TV dari jam 19.00 sampai dengan jam 21.00, (2) membangunkan anak pada waktu malam atau fajar untuk belajar lagi, dan (3) menemani anak saat belajar dan shalat berjamaah. Kepala sekolah mengembangkan model kepemimpinan yang demokratis dan visioner. Kepala sekolah dalam berbagai kesempatan terus mendorong agar sekolah ini para siswanya menyenangi pelajaran PAI dan prestasinya bagus. Kepala sekolah terus mendorong dan selalu mengajak berdiskusi dengan guru untuk memajukan pembelajaran PAI, tidak saja agar siswa nilai ujian nasional PAI yang bagus, tetapi juga agar siswa terbiasa dapat menerapkan norma-norma
pembelajaran PAI dalam kehidupannya. Kepala sekolah selalu siap memfasilitasi yang sejauh mungkin bisa diusahakan oleh sekolah untuk kemajuan pembelajaran PAI. Kepala sekolah juga siap menerima masukan-masukan. Dalam mengambil keputusan, terlebih dahulu meminta pertimbangan. Kepala sekolah selalu memberi semangat untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dicanangkan oleh sekolah.
3. Faktor Kendala.
Faktor Kendala Peningkatan Kualitas Pembelajaran PAI. Secara singkat faktor-faktor kendala adalah :
1. Kurangnya sarana.
2. Motivasi anak kurang.
3. Kurangnya penguasaan materi yang telah diberikan.
4. Masih kuatnya anggapan bahwa belajar PAI itu sulit, sehingga tidak jarang PAI dianggap sebagai momok, tidak hanya di kalangan sebagian siswa, namun di kalangan sebagian besar siswa.
Memang harus diakui penyelenggaraan pembelajaran tidaklah mudah.
Demikian diakui oleh siswa, pembelajaran PAI sulit karena fakta menunjukkan bahwa para siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari PAI.