Fokus penelitian ini adalah Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs DDI Amparita Sidrap, sehingga objek penelitiannya melibatkan kepala madrasah, guru PAI, wakil kepala kurikulum dan siswa. Alhamdulillah, berkat rahmat, bimbingan dan inayah Allah SWT, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Manajemen Pembelajaran PAI di MTs DDI Amparita Sidrap.
Latar Belakang
Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran selalu menjadi prioritas dalam setiap proses pembelajaran yang dihadirkan oleh Madrasah Tsanawiyah DDI Amparita Sidrap. Hasil penelitian ini nantinya akan dituangkan dalam disertasi yang berjudul “Studi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah DDI Amparita Sidrap”.
Fokus Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Tinjauan Teori dan Konsep
- Pengertian Manajemen Pembelajaran
- Fungsi Manajemen Pembelajaran PAI
- Pendidikan Agama Islam
Menurut Zakiyah Darajat 1993, Pendidikan Agama Islam adalah upaya untuk mengembangkan dan membina peserta didik agar selalu dapat memahami ajaran Islam secara utuh. Sedangkan menurut A. Tafsir, pendidikan agama Islam merupakan bimbingan yang diberikan seseorang kepada generasi muda agar berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Dengan demikian, pendidikan agama Islam merupakan upaya sadar yang dilakukan pendidik untuk mempersiapkan peserta didik agar mengimani, memahami dan mempelajari ajaran agama Islam melalui kegiatan pembelajaran dan pembelajaran. atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan yang mempunyai tiga aspek pada pokoknya, yaitu aspek keimanan, ilmu dan amal. Selain itu pendidikan agama Islam memberikan materi informasi tentang pelaksanaan pendidikan agama Islam. Semakin banyak masukan (input) yang diperoleh dari pengalaman operasional maka pendidikan agama Islam akan semakin berkembang (Ahmad dan Uhbiyati.
Kerangka Pikir
Sebagaimana tercantum dalam Tujuan Pengembangan Kurikulum, standar kompetensi kelompok mata pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok mata pelajaran sebagai berikut. Dasar hukumnya adalah UU.RI No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan UU RI No.19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Upaya perbaikan pengelolaan pembelajaran PAI efektif, pengelolaan itu perlu, tanpa pengelolaan yang baik dipastikan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara maksimal.
Manajemen pendidikan yang baik harus melaksanakan langkah-langkah program yang telah ditetapkan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dilaksanakan secara terpadu dalam satu kelompok ditinjau dari aspek kurikulum, pembelajaran, guru, siswa, orang tua, sarana dan prasarana, manajemen dan evaluasi, sehingga menjadi satuan pendidikan yang saling berkelanjutan dan integral, guru, tenaga laboratorium, ruang kelas, bangunan dan sumber daya. , sumber daya Madrasah lainnya merupakan kepemilikan bersama sehingga hambatan peningkatan mutu pengelolaan pembelajaran dapat diantisipasi dan diatasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui perbedaan pengelolaan pembelajaran PAI antara sekolah/Madrasah yang satu dengan Madrasah yang lain.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Rabiul Ewal 1436 Hijriah sampai Muharrem 1437 Hijriah atau bertepatan bulan Desember 2014 sampai Oktober 2015 M di sebuah lembaga pendidikan Islam yaitu Madresah Tsanawiyah DDI Amparita Sidrap. Seperti keberadaan madrasah pada umumnya, Madrasah DDI Amparita Sidrap Tsanawiyah berada di Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan. Madrasah pada umumnya digemari oleh masyarakat kurang mampu, diharapkan memiliki pendanaan, sarana dan prasarana yang memadai.
Terlepas dari segala keterbatasan yang ada, Madrasah Tsanawiyah DDI Amparita Sidrap tetap berkomitmen memberikan layanan pendidikan yang berkualitas, sesuai dengan dinamika, bimbingan dan perkembangan pendidikan nasional. Keadaan seperti ini sangat tidak menguntungkan, khususnya bagi Madrasah Tsanawiyah yang dianggap Madrasah Tsanawiyah berbeda dengan sekolah menengah pertama. Madrasah dinilai lebih kental bernuansa religi, jika pandai membaca Al-Quran sebaiknya pendidikan agama Islam dihindari sebisa mungkin.
Unit Analisis dan Penentuan Informan
Data lainnya merupakan data sekunder, yaitu data yang dimaksudkan untuk melengkapi data primer dari kegiatan penelitian. Moelong 1989 menjelaskan bahwa sumber data penting lainnya adalah berbagai sumber tertulis seperti buku biografi, majalah, dokumen, arsip, resensi, buku harian, dan lain-lain. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini bersifat dokumenter, berupa informasi dari arsip Madrasah Tsanawiyah DDI Amparita Kec. Tellu Limpoe, laporan hasil belajar siswa dan dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian ini serta literatur berupa buku atau artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi adalah suatu cara atau teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan berkomunikasi secara langsung dengan sumber informasi atau sumber data yang ada di lokasi penelitian, khususnya mengenai Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara registrasi atau pengumpulan data langsung di tempat penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian. Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara melakukan kegiatan tanya jawab kepada informan atau sampel penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan mengenai objek yang diteliti, baik dengan menggunakan pedoman wawancara (wawancara terikat) maupun wawancara bebas berkaitan dengan masalah yang harus diselidiki.
Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data permasalahan terkait manajemen pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah DDI Amparita Sidrap, direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam. Sumber informasi (informan) yang dipilih adalah kepala sekolah, kepala kurikulum, siswa dan guru Pendidikan Agama Islam. Diharapkan informasi terus mengalir, berkembang dan meluas, dari satu informasi kunci ke informasi kunci lainnya, hingga terungkap permasalahannya, sehingga informan kunci dalam penelitian ini adalah orang-orang yang benar-benar mengetahui aktor-aktor yang terlibat dalam masalah penelitian pendidikan agama Islam. manajemen pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah DDI Amparita Sidrap.
Teknik Analisis Data
Pengecekan Keabsahan Data
Dalam perencanaan pengelolaan pembelajaran PAI di MTs DDI Amparita Sidrap sudah baik karena peran pimpinan Madrasah adalah mengawal perencanaan pembelajaran PAI dengan memberikan supervisi administratif dan supervisi pembelajaran secara berkala dan terprogram. Sedangkan penelitian komponen terkait pengelolaan pembelajaran PAI di MT DDI Amparita Sidrap belum pernah dilakukan karena keterbatasan dana dan lemahnya motivasi untuk mengembangkan ilmu yang dimiliki. Pengelolaan Pembelajaran PAI di MT DDI Amparita Sidrap telah dilaksanakan dengan baik dari segi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penilaian.
Kendala apa saja yang Ibu hadapi dalam membuat program perencanaan kurikulum PAI untuk guru sekolah? Sebagai kepala sekolah, bagaimana Anda menindaklanjuti evaluasi proses pembelajaran PAI di sekolah? Faktor pendukung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI pertama-tama adalah dukungan dari keluarga atau orang tua.
Diskripsi Karakteristik Objek Penelitian
- Geografis Lokasi Objek Penelitian
- Kelembagaan MTs DDI Amparita
Paparan Dimensi Penelitian
- Manajemen Pembelajaran PAI
- Usaha Meningkatkan Manajemen Pembelajaran PAI
- Faktor Pendukung Manajemen Pembelajaran PAI
- Faktor Kendala Pelaksanaan Manajemen Pembelajaran
0i8iio90snk,eo.PAI guru juga tetap mengadakan kegiatan ekstrakurikuler minimal 6 jam x 60 menit per minggu. Untuk membuktikan data diatas maka peneliti juga telah melakukan wawancara kepada Kepala MTs DDI Amparita Sidrap pada hari Senin tanggal 7 September 2015 sebagai berikut: Bahwa Guru PAI MTs DDI Amparita Sidrap dalam pembelajaran PAI telah mempersiapkan pembelajaran dengan baik dimulai dari perencanaan. , implementasi dan evaluasi. Adapun jawaban responden atas pertanyaan peneliti adalah sebagai berikut: Guru PAI dalam memantau pembelajaran PAI DDI Amparita sebaiknya mempersiapkan diri pada awal tahun, misalnya membuat program tahunan (progta), program semester (program) dan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP) ) disusun sebelum pembelajaran PAI diberikan.
Guru PAI dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan metode dan media pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa akan tertarik untuk belajar dengan antusias. Selain pembuktian dari pengelola, peneliti juga mencari bukti dari pengelola pembelajaran yang berinisial SRD Senin 7 September 2015 sebagai berikut: Bapak/Ibu guru PAI dalam pelaksanaan tugasnya telah menyiapkan instrumen yang akan digunakan. diperlukan dalam pembelajaran, misalnya silabus, program tahun (progta), program semester (program), rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Untuk membuktikan pendapat tersebut, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala MTs DDI Amparita Sidrap pada tanggal 7 September 2015, beliau menyatakan bahwa kualifikasi pendidikan guru Madrasah PAI mayoritas adalah S1 dan telah mengikuti program sertifikasi dengan program sertifikasi. Artinya guru PAI adalah guru yang profesional dengan harapan peningkatan mutu sekolah, melalui mutu guru merupakan salah satu upaya nyata.
Pembahasan
- Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
- Usaha-Usaha Peningkatan Manajemen Pembelajaran PAI….80
Tujuan yang ingin dicapai dengan penerapan manajemen mutu pembelajaran PAI adalah: Tanda-tanda proses pembelajaran yang berkualitas adalah sebagai berikut. Untuk mencapai dan/atau meningkatkan mutu pembelajaran sebagaimana diuraikan di atas, upaya yang dilakukan dalam pembelajaran PAI adalah: Apa peran Anda sebagai kepala sekolah dalam mengawasi perencanaan pembelajaran PAI yang dilakukan oleh guru-guru di sekolah yang Anda pimpin?
Apa yang perlu dilakukan untuk melakukan koreksi di akhir pembelajaran PAI jika nilai siswa kurang tuntas? Dalam perencanaan pembelajaran PAI lebih efektif karena perencanaan program dilakukan pada hari libur sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran. Kepala sekolah selalu bersedia memfasilitasi apa yang dapat dilakukan sekolah untuk memajukan pembelajaran PAI.
SIMPULAN DAN SARAN
Saran
Persiapan pembelajaran PAI diawali dengan doa dan dilanjutkan dengan materi yang akan disampaikan, kemudian menyiapkan multimedia dengan power point dan kebetulan mempunyai fasilitas internet MTs DDI Amparita Sidrap sehingga akan membantu dalam pembelajaran PAI agar lebih efektif dan menarik. Menurut siswa, pembelajaran PAI itu sulit karena fakta menunjukkan siswa kesulitan dalam mempelajari PAI. Ada hadiah dari yayasan yang sebatas ucapan terima kasih dan ada rencana bagi guru yang berprestasi agar diberi penghargaan.. Pembelajaran PAI akan dievaluasi setiap minggunya dengan bantuan supervisi dan pada saat supervisi Kepala Kurikulum hanya menanyakan perkembangan apa yang ada disana adalah mengenai pembelajaran PAI dan keluhan apa saja yang ada.
Jadwal perkuliahan sesuai dengan perencanaan dan pembagian waktu pengajaran PAI sudah tepat, karena pada pembelajaran PAI terdapat 24 jam pelajaran dalam satu minggu yaitu pada hari selasa. Materi yang diajarkan oleh guru PAI mudah dipahami dan ada pula yang sulit dipahami karena jumlah anak yang terlalu banyak sehingga mempengaruhi proses pembelajaran jika ada anak yang belum menyelesaikan pendidikan PAI. Ada penghargaan dari yayasan yang sebatas ucapan terima kasih dan ada rencana untuk memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi. Pembelajaran PAI dievaluasi setiap minggu dengan bimbingan dan ketika membimbing direktur kurikulum hanya menanyakan perkembangan apa saja yang ada pada pembelajaran PAI dan keluhan apa saja yang ada. ada.
Jika ada kanak-kanak yang belum tamat pembelajaran PAI, diadakan pemulihan atau jika telah tamat PAI, pembelajaran pengayaan diadakan dengan membaca bahan yang dipelajari kepada PAI KKM. Sekiranya terdapat kanak-kanak yang belum tamat di bawah KKM dalam pembelajaran PAI, diadakan pemulihan atau jika telah tamat dalam pembelajaran PAI, pengayaan diadakan dengan membaca bahan yang dipelajari untuk KKM PAI 75.