• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan

Dalam dokumen UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR (Halaman 58-63)

BAB III METODE PENELITIAN

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa Novel Surga yang Tak Dirindukanmempunyai nilai religius adalah sebagai berikut:

a.Akidah

Penggambaran nilai akidah yang dilukiskan dalam novel Surga yang Tak Dirindukan terdapat pada halaman 45, 95, 96, 165, 246, 255, 268 membahas tentang menyakini bahwa Allah yang menentukan ajal manusia, meyakini bahwa tidak ada yang serupa dengan allah, menanyakan di mana allah, menerima

syari’at bahwa poligami boleh dalam islam, beriman terhadap takdir Allah Swt dan bersyukur kepada Allah Swt.

Novel ini juga mengajarkan kepada pembacanya untuk menjalani hidup di dunia dengan mencari ridha-Nya. Kita dituntut untuk mengenal Tuhan dengan sebenar-benarnya dan mengimani-Nya secara sungguh-sungguh. Meyakini bahwa segala yang terjadi di dalam kehidupan seseorang itu atas kehendak Allah Swt.

Mungkin dari sekian banyak wanita atau istri dalam suatu keluarga, dia tidak mau dipoligami, namun, harus kita ingat bahwa Allah Maha Kuasa dalam menentukan sesuatu. Suami bukan bukanlah milik istri, tapi suami adalah miliknya Allah Swt, Dialah yang berkuasa mengatur ummatnya. Manusia hanya mampu berusaha, namun yang menentukan adalah Allah Swt. Kehendak manusia tidak akan pernah bisa mengalahkan kehendak Allah.

b. Akhlak

Di dalam novel Surga yang Tak Dirindukan penggambaran tentang akhlak sangat jelas dan terdapat pada halaman 107, 207, 264, 129, 144-115, 188- 189, 113-114, 118-189, 267, 269, 279 membahas tentang menghormati suami, larangan meminta cerai kepada suami, adil dalam berpoligami, selalu setia kepada suami, berpenampilan menarik di depan suami, larangan memukul istri, menahan amarah, tidak keluar rumah tanpa izin dari suami.

Novel ini juga mengajarkan kepada pembacanya untuk dapat menjalani hidup rumah tangga dengan rukun, aman, dan tentram.Pernikahan merupakan tujuan semua insan, namun setiap rumah tangga tidak terlepas dari berbagai problem yang bahkan bisa berakibat jatuhnya thalaq.

Faktor yang menyebabkan kandasnya bahtera rumah tangga banyak sekali, antara lain: kurangnya akhlak, saling menghargaiantara suami dan istri. Seorang istri yang bisanya hanya menunutut hak dan tidak mengatahui kewajibannya sebagai istri. Seorang suami yang tidak menyadari bahwa dirinya adalah seorang suami. Sebagai seorang istri, seorang ibu di dalam suatu keluarga, hormati dan cintailah suami, sayangilah anak-anakmu serta bersabarlah terhadapnya. Hargailah setiap setiap apa yang kerjakan suami, janganlah bersedih saat suami bergembira, jagalah perasaan suami, tahanlah kata-kata yang bisa mengakibatkan suami tersinggung walaupun itu sangat ingin diutarakan.

Suami adalah pemimpin dalam keluarga, dan akan dimintai pertanggungjawabannya nanti. Cintai dan sayangilah istri dan jangan menghinanya, karena jiwanya sangat lemah dan rapuh. Bimbinglah ia ke jalan yang benar. Sehingga engkau termasuk kategori sabda Rasullah saw: “orang mukmin yang paling sempurna keimannya adalah orang yang paling baik akhlaknya, seabik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya kepada istrinya”.

c. Ibadah

Di dalam novel Surga yang Tak Dirindukan, penggambaran tentang ibadah terdapat pada halaman 29, 270, 203, 204, 220, 269, 270, 189 membahas tentang menikah, shalat, puasa, memaafkan kesalahan, menutup aurat, memberi nafkah kepada keluarga.

Novel ini juga mengajarkankepada pembacanya untuk selalu beribadah dan selalu mengingat Allah Swt, karenaDia tidak menciptakan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Jadi tujuan kita hidup di dunia ini hayalah untuk

beribadah. Jadikanlah semua aktivitas adalah dalam rangka beribadah kepada- Nya. Menjadi suami, maka jadilah suami yang beriman. Menjadi seorang istri, makan jadilah seorang istri yang shalihah.

Jika kedudukan kita sekarang adalah seorang anak, maka jadilah seorang anak yang shalihah, bertakwa kepada Allah Swt dan berbakti kepada kedua orang tua. Jika kita adalah seorang mahasiswa maka jadilah seorang mahasiswa yang beriman, jadikanlah semua aktivitas kampus adalah ibadah atau apapun pekerjaan kita hari ini maka jadikanlah pekerjaan itu adalah ibadah. Jika kita hanya mengejar dunia saja, maka akhirat akan jauh, tetapi kalau kita mengejar akhirat maka dunia akan mengiikutinya. Kejarlah duniamu seakan-akan kau hidup selamanya, dan kejarlah akhiratmu seakan-akan kau akan mati besok.

Dengan membaca novel ini dengan sungguh-sungguh, maka kita akan mendapat nilai-nilai agama yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Di hati kita akan terbesit suatu perasaan haru dan semakin ingin mendalami makna- makna yang ada dalamnya. Novel ini bukan hanya sekedar fiksi yang menarik lantaran alur, karakter tokoh, konflik, dan teman yang ada di dalamnya, tetapi novel ini juga merupakan inspirasi dunia religius yang sangat langka di era yang serba modern ini.

Tabel Frekuensi nilai akidah, akhlak, dan ibadah dalam novel Surga yangnTak Dirindukankarya Asma Nadia:

NO Nilai Frekuensi % Ket

1.

2.

Akidah Akhlak

7 11

26,9 42,3

3. Ibadah 8 30,8

Jumlah 26

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analis data pada penelitian ini, penulis dapat mendeskripsikan bahwa nilai religius dalam novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia adalah suatu novel yang mengandung nilai religius yang mampu membuat seseorang berjiwa besar dan ikhlas. Nilai religiusnya diklasifikasikan menjadi bagian yaitu nilai akidah, nilai akhlak, dan nilai ibadah.

Nilai akidah membahas tentang menyakini bahwa Allah yang menentukan ajal manusia, meyakini bahwa tidak ada yang serupa dengan allah, menanyakan di mana allah, menerima syari’at bahwa poligami boleh dalam islam, beriman terhadap takdir Allah Swt dan bersyukur kepada Allah Swt.

Nilai akhlak membahas tentang menghormati suami, larangan meminta cerai kepada suami, adil dalam berpoligami, selalu setia kepada suami, berpenampilan menarik di depan suami, larangan memukul istri, menahan amarah, tidak keluar rumah tanpa izin dari suami.

Nilai ibadah membahas tentang menikah, shalat, puasa, memaafkan kesalahan, menutup aurat, memberi nafkah kepada keluarga.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dicapai, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

51

1. Kepada penikmat dan pecinta sastra, selain satra dapat dijadikan sebagai media untuk mendapatkan hiburan juga hendaknya dijadikan sebagai media untuk menyampaikan nasehat-nasehat tentang tentang keagamaan.

2. Penulis menyadari bahwa apa yang telah dipaparka dalam penelitian ini masih banyak kekurangan, baik dari segi pembahasan maupun cara penyusunan karya ilmiah belum bisa dikatakan karya tebaik. Untuk itu, penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya terutama yang meneliti aspek religius agar meneliti karya tersebut lebih mendalam dan mencermati setiap kata dan kalimat dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Baldick, Chris. 2001. The Concise Oxford Dictionari of Literary Term. Oxford:

Oxford Paperback Reference.

Emzir & Saifur Rohman. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Habibah, Nur. “Problem Rumah Tangga dalam Novel Istana Kedua”18 Juli 2010.http://www.unigal.ac.id/ejurnal/html/index.php?naon=1266/

Problem-Ruma- Tangga-dalam-Novel-Istana-Kedua.html.

Luxemburg dkk. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Nadia, Asma. 2010. Surga yang Tak Dirindukan. Depok: AsmaNadia Publishing House.

Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Poerwadarminta.1992. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka.

Pradopo, Rachmad Djoko. 2005. Beberapa Teori Sastra, Metode, Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soekanto, Soerjono. 1983. Pribadi dan Masyarakat (suatu tujuan dan sosiologis).

Bandung: Alumni.

Stanton, Robert. 1965. An Introduction to Fiction. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Sudjiman, Panuti. 1998. Serba-serbi Semiotika. Jakarta. Kanal.

Sundari,Winda.“Nilai Sosial Pada Novel Catatan Hati Seorang Istri”16 Oktober 2010.http://www.digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3353/Nilai-Sosial-Pada- Novel-Catatan-Hati- Seorang-Istri.html.

Tarigan, Guntur. 1985. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Dalam dokumen UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR (Halaman 58-63)

Dokumen terkait