• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

A. Strategi Komunikasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam mempertahankan eksistensi organisasinya di UIN Mataram.

1. Melakukan Diskusi

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti, diskusi dilakukan sebagai rutinitas setiap sekali seminggu di organisasi IMM UIN Mataram. Diskusi setiap sekali seminggu ini merupakan salah satu program kerja dari Kabid keilmuan. Setiap minggunya diskusi ini akan memiliki tema khusus dan pemateri yang berbeda-beda setiap minggunya, yang sengaja dirancang demi memberikan dan menguatkan power yang dimiliki oleh para kader hingga bisa menghadirkan keunggulan dibidang intelektualnya.

Konsistensi afektif dalam komunukasi persuasif merupakan sikap yang mengacu pada perasaan, emosi, atau nilai seseorang sedangkan konsistensi kognitif ialah sikap yang mengacu pada pikiran, pengetahuan, atau pengelaman.56

Mahasiswa UIN Mataram berfikir bahwa IMM itu hanya berorientasi di kampus Muhammadiyah saja. Namun ketika ia melihat IMM melakukan kegiatan diskusi dan yang lainya di lingkungan

56Sunarto, Komunikasi Interpersonal, ( Yogyakarta: Ghara Ilmu, 2011), hlm.4

kampus UIN Mataram maka yang muncul ialah konsistensi dalam dirinya melalui pernyataan bahwa IMM juga bisa melebarkan sayapnya di kampus UIN Mataram serta dia juga memiliki hak yang sama dalam hal keberadaanya seperti organisasai kemahasiswaan pada umumnya.

Dari pendapat yang dikatakan oleh Phill Astrid, komunikasi persuasif merupakan suatu tehnik untuk mempengaruhi manusia dengan memanfaatkan atau menggunakan data, fakta psikologis maupun sosiologis dari komunikasi yang hendak dipengaruhi.57

Dari hasil analisis peneliti yang berkaitan dengan pendapat para ahli di atas ialah, dengan mengembangkan forum-forum diskusi itu akan mampu memberikan efek perkembangan yang baik, sebab dengan melakaukan kegiatan pembinaan serta pemberdayaan dalam diri suatu organisasi akan berdampak positif pada perkembangan suatu organisasai lebih-lebih IMM di UIN Mataram, dengan cara yang demikian akan merubah persepsi mahasiswa bahwa IMM itu ada di UIN. dan jika di lihat antara teori dan fakta yang di temukan di lapangan itu sesuai.

57Phill Astrid S, Susanto. Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek, (Jakarta ; Binacipta, 1977), hlm. 17.

2. Menjaga periaku dan penampilan

Ajaran agama sebagai landasan gerakan tidak hanya sebagai penghias pergerakan melainkan hal yang harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari sebagai bentuk identitas diri sebagai kader IMM, hal yang paling diperhatikan dalam kehidupan sosial yaitu pergaulan dan penampilan, di IMM sendiri sangat ditekan sekali kader-kadernya untuk tidak menganggap sepele masalah penampilan, karena salah satu marwah yang dimiliki oleh IMM adalah memperhatikan gaya begaul dan berbusana. yaitu anggun dalam moral merupakan slogan IMM sebab itu mencakup kepribadianya dalam lingkungan.

Citra yang baik harus dimiliki oleh sebuah organisasi karena itu merupakan kekuatan dari organisasi tersebut di tengah kehidupan bermasyarakat maka asumsi yang terbangun ialah, organisasi tersebut memiliki mental dan fisik yang kuat hingga itu menjadi bekal untuk terus bersaing dengan organisasi lainya, yang menjadi hal terpenting image yang baik, sebab. Image yang baik dalam sebuah perkumpulan akan menentukan kesuksesan dalam mempertahankan eksistensinya.

Menjaga perilaku dan penampilan merupakan faktor yang dapat menunjang keberhasilan komunikasi, seorang komunikator haruslah memiliki konsep diri jelas, sebab setiap komunikan terlebih

dahulu akan menilai dan memperhatikan hal-hal yang berbau fisik seperti halnya penampilan.

Menurut Hurlock, cara pandang seseorang terhadap komunikator dilihat dari dua aspek, yaitu aspek fisik dan aspek psikologi, aspek fisik merupakan konsep individu terkait apa yang dimilikinya sertaarti penting penampilanya dengan komunikan, sedangkan dalam aspek psikologi merupakan suatu konsep yang berbicara tentang kemampuan, harga diri dan hubunganya dengan orang lain. Sedangkan jika komunikasi persuasif ingin berhasil seorang persuader harus memiliki sikap reseptif, selektif, digestif, asimilatif, dan transitif.Aristoteles menyebut karakter komunikator sebagai ethos. Ethos terdiri dari pikiran baik, akhlak yang baikdan maksud yang baik (good sense, good moral character, good will).58

Dari kedua pakar tersebut peneliti menilai kesamaan yang di miliki dalam mendiskripsikan tentang konsep diri yaitu bahwa komunikator akan diperhatikan masalah yang berkaitan dengan sifat ataupun bentuk-bentuk fisik dari dri orang yang menyampaikan pesan serta mampu berhubungan dengan komunikan. Di IMM sendiri, menjaga penampilan merupkan hal yang harus diutamakan dimana dalam konsep IMM pacaran, berboncengan dengan yang bukan

58Ibid, hlm. 306

mahrom serta berpakean yang tidak menutup aurat merupakan hal yang dilarang sesuai dengan konsep keislaman yang ditanamkan pada saat melakukan kegiatan pengkaderan maupun setelahnya.

3. Membuka stand pendaftaran kader

Dari paparan data yang terdapat pada BAB II peneliti menilai terkait dengan kegiatan perekrutan kader yang dilakukan oleh IMM kampus UIN Mataram ialah dimana mereka melakukanya dengan membuka tempat pendaftaran dibeberapa tempat dilingkungan kampus mereka juga melakukan penyebaran poster berupa open recruitment di madding serta di media sosial seperti Facobook dan WhatsApp guna memberitahukan bahwa IMM sedang melakukan perekrutan kader baru.

Di dalam media komunikasi organisasi jenis yang dipergunakan tergantung pada bentuk atau jenis komunkasi apakah secara langsung atau tidak. Media yang dipergunakan dalam komunikasi organisasi pada umumnya yaitu surat, telepon, pertemuan, wawancara kunjungan dan lainya,

Dalam melakukan pengrekrutan kader IMM menggunakan poster yang disebarkan untuk para mahasiswa baru baik itu di mading kampus maupun di media sosial, sehingga para mahasiswa bisa mengetahui terkait dengan IMM yang sedang membuka pendaftaran,

hal tersebut dilakukan agar IMM mampu merekrut kader yang banyak sebagai benih atau embrio organisasi. Ketika pengrekrutan pengkaderan dihentikan maka, itu akan berdampak pada kinerja organiasai.

4. Menghadiri undangan organisasi lain

IMM merupakan organisasi kemahasiswaan yang sama seperti organisasi kemahasiswaan yang ada di kampus UIN Mataram, serta memiliki posisi sebagai organisasi ekstra kampus seperti HMI, PMII, KAMMI dan lainya, untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan sebagai organisasi ekstra kampus, IMM UIN Mataram melakukan silaturahmi dengan organisasi lainya. Dalam proses komunikasi bentuk penanaman pengaruh yang bisa berwujud apa pun, mulai dari keyakinan, sikap, maksud, dan motivasi.

Persuasi adalah bagian tidak terpisahkan dari proses komunikasi individu, seorang pengirim pesanberusaha untuk memberikan dan memperbesar pengaruh pesan yang disampaikan kepada penerima pesan. Persuasif adalah sebuah proses yang bertujuan untuk mengubah sikap atau perilaku individu baik secara personal maupun kelompok terhadap satu buah isu, tema, peristiwa.

Dalam hal ini IMM UIN Mataram juga menggunakan metode integrasi yang merupakan metode dalam komunikasi persuasif.

Metode Integrasi ialah kemampuan untuk menyatukan diri secara komunikatif sehingga tampak menjadi satu serta mengandung arti kebersamaan dan senasib, sepenanggungan dengan komunikan. Pada metode ini dapat dipahami bahwa kedekatan komunikator kepada lawan bicaranya, seperti halnya berbaur bersama komunikan hal tersebut dapat mempengaruhi komunikan dalam menerima pesan yang disampaikan komunikator.

Hal demikian dilakukan oleh IMM demi menunjukan keberadaan mereka di UIN Mataram. Dengan demikian maka IMM akan bisa membangung suatu kerja sama dalam hal melakukan diskusi dan yang lainya, disitu IMM akan bisa menjadi organisasai yang bisa bersaing serta bergandengan dengan organisasi lainya.

5. Pererat silaturahmi sesama anggota kader IMM

Dari keterangan yang didapatkan oleh peneliti saat mewawancarai Andri selaku ketua umum IMM komisariat Farid Fathoni UIN Mataram, bahwa organisasi tidak hanya menjaga dan merawat hubungan eksternal saja, melainkan juga menjaga hal-hal yang berada dalam internal IMM juga, sebab menjaga keharmonisaan organisasi merupakan hal yang harus dijaga karena itu merupakan kekuatan

dalam diri IMM. Untuk mempertahankan eksistensinya IMM selalu memperkuat tubuh internalnya guna merawat keutuhan organisasai dalam teori yang dipaparkan oleh peneliti yaitu

Jaringan Sosial (Social Network) awalnya merupakan sistem dari saluran komunikasi (system of communication channel) untuk melindungi dan mengembangkan hubungan interpersonal. Jaringan yang kuat antar sesama dalam anggota kelompok mutlak diperlukan dalam menjaga sinergi dan kekompakkan. Pada jaringan sosial partisipasi aktif memegang peran yang cukup penting, karena kerjasama yang ada dalam suatu masyarakat dapat terjadi karena adanya partisipasi individu-individu. Dari hasil temuan peneliti yang berkaitan dengan data dan teori yang peneliti paparkan itu sesuai.

IMM menjadikan hal tersebut utama sebab organisasai harus memiliki kekuatan baik dalam internal maupun eksternal dalam tubuh organisasai. Itu akan meningkatkan kerja sama yang baik ketika seluruh anggota mampu membangun nuansya komunikasi yang baik.

Biasanya kegiatan tersebut diadakan oleh kabid organisasi karena itu merupakan bagian dari program kerja, kegiatan yang dilakukan sangat bervariasi tergantung pada minat para anggota, biasanya kebanyakan anggota paling senang jika di ajak jalan-jalan di tempat wisata serta mengadakan acara-acara makan-makan, seperti

bakar ikan dan yang lainya, dan itu rutin di adakan satu kali satu bulan di kos anggota yang sudah di sepakati sebelunya.

Dalam metode komunikasi persuasif yaitumetode Pay-Off Fear – Arousing, Metode ini adalah kegiatan mempengaruhi orang lain dengan melukiskan hal-hal yang mengembirakan dan menyenangkan perasaannya, memberiharapan (iming-iming) serta sebaliknya dengan menggambarkan hal-hal yang menakutkan atau menyajikan konsekuensi yang buruk dan tidak menyenangkan perasaan. Nilai-nilai positif yang diberikan kepada komunikan seperti manfaat perbuatan yang dilakukan atau akibat dari perbuataan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi komunikan untuk menerima pesan yang disampaikan komunikator sebab komunikator dianggap human interest. Dengan demikian kemampuan IMM dalam mengikat serta menciptakan kenyamanan dalam berorganisasai menjadikanya semakin kuat serta menambah gairah anggota untuk terus bekerja gunan memperkokoh IMM di kampus UIN Mataram.

6. Komunikasi nonverbal menggunakan atribut

Dari hasil pemaparan data yang ditemukan oleh peneliti di BAB II bahwa setiap kegiatanya di lingkungan kampus UIN Mataram, IMM selalu menggunakan serta memajang antribut organisasi IMM agar kiranya keberanaan Merah Maron tidak dianggap asing, seperti

memajang bendera IMM, menggunakan jas kebanggaan IMM dan sejenisnya yang berbaur Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, sebab hal tersebut merupakan kekuatan tersendiri dalam memperlihatkan IMM itu ada di lingkungan kampus. Dengan begitu orang akan mengetahui bahwa IMM keberadaanya di UIN Mataram itu besar dan ada.

Sehingga efek yang muncul yaitu efek kognitif pada komunikan, efek kognitif sendiri merupakan hubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga halayak yang semulanya tidak tau menjadi tau. Menurut Blake dan Haroldsen pesan merupakan symbol yang diarahkan secara selektif yang diperuntukkan dalam mengkomunikasikan informasi.

Sedang Menurut Onong Effendy, pesan merupakan suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunaka lambang.59 Sedangkan bendera dan jas beserta atribut yang lainya merupakan komponen dalam komunikasi nonverbal.

B. Kendala-Kendala Yang Dihadapi IMM Dalam Mempertahankan Eksistensi Organisasinyadi UIN Mataram

Dalam kamus Bahas Indonesia faktor penghambat merupakan faktor yang sifat menghambat jalanya suatu kegiatan dan bersifat seperti menggagalkan

59ibid,hlm. 25.

suatu hal.60 Untuk melakukan segala tindakan pasti ada masalah yang di hadapi di dalam Sosialisai penerimaan mahasiswa baru, karna sewajarnya tidak semua apa yang diharapkan berjalan dengan lancar, pasti akan ada hambatan yang terjadi baik itu dari dalam maupun dari luar, dalam hal ni beberapa ragam komunikasi yang dilakukan.

1. Kurangnya melakukan sosialisasi

Mahasiswa UIN Mataram banyak yang beranggapan bahwa Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah merupakan organisasi kemahasiswaan yang hanya berorientasi di kampus Muhammadiyah saja, padahal IMM merupakan organisasi yang sama seperti organisasi yang lainya yang memiliki hak yang sama ketika hidup di kampus yang negeri seperti UIN Mataram, pandangan mahasiswa UIN tersebut. Mahasiswa banyak yang menganggap bahwa IMM merupakan organisasi kampus Muhammadiyah yang hanya berorientasi pada kampus Muhammadiyah, banyak mahasiswa yang belum mengetahui betul tentang hal-hal yang berkaitan dengan kenapa IMM harus ada di kampus UIN Mataram. Menurut Burgon dan Huffner mereka meringkas beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai beberapa definisi komunikasi persuasif sebagai berikut, pertama merupakan proses komunikasi yang bertujuan mempengaruhi

60 Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, ( Jakarta:

Balai Pustaka ), hlm. 123.

pemikiran orang lain agar menyesuaikan dengan dan pendapat serta keinginan komunikator. Kedua, merupakan proses komunikasi yang mengajak serta membujuk orang lain dengan tujuan mengubah sikap, keyakinan dan pendapat sesuai keinginan komunikator tampa adanya unsur paksaan.

Persuasi adalah sebuah proses yang bertujuan untuk mengubah sikap atau perilaku individu baik secara personal maupun kelompok terhadap satu buah isu, tema, peristiwa atau objek yang lainnya baik bersifat abstrak seperti ide atau sesuatu yang aktual seperti produk yang digunakan.61 Usaha ini harus dilakukan baik dengan melalui jalur verbal atau nonverbal oleh IMM yang ada di kampus UIN Mataram dengan cara mengonfir informasi, perasaan, atau alasan atau kombinasi semuanya kedalam bentuk lain yang dapat diterima oleh si penerima pesan agar keberadaan IMM di UIN Mataram tidak dianggap asing lagi oleh para mahasiswa.

Para ahli komunikasi cenderung untuk sama-sama berpendapat bahwa dalam melancarkan komunikasi lebih baik mempergunakan pendekatan apa yang di sebut A-A PROCEDURE atau from Attention to Action Procedure.

A-Attention (Perhatian) I-Interest (Minat)

61Sunarto, Komunikasi Interpersonal, ( Yogyakarta: Ghara Ilmu, 2011), hlm. 20

D-Desire (Hasrat) D-Decision (Keputusan) A-Action (Kegiatan)

Dalam hal ini IMM akan mampu menghilangkan ketidak tahuan dari para mahasiswa di UIN Mataram sebab formula AIDDA merupakan suatu formula komunikasi persuasif yang dapat menarik perhatian komunikan. Dengan menggunaan formula tersebut maka IMM Mungkin akan menjadi sorotan para mahasiswa lebih-lebih para mahasiswa baru.

2. Perbedaan idiologi

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah setiap langkahnya harus sesuai dengan jalan dakwahnya Muhammadiyah, sebab IMM merupakan pioner-pioner yang akan melanjutkan cita-cita Muhammadiyah, di UIN Mataram yang menjadi kendala IMM ialah masalah perbedaan idiologi, seperti di UIN Mataram paling banyak mahasiswanya berafiliasi pemahaman NU (Nahdatul Ulama) dan NW (Nahdatul Wathan) sehingga hal tersebut membuat perkembangan IMM menjadi sedikit kesulitan.

Telah di singgung di BAB I terkait hambatan-hambatan yang terdapat dalam teori persuasif salah satunya. Faktor prejudice atau prasangka. Bila seseorang sudah dihinggapi oleh perasaan Prejudice terhadap sesuatu, misalnya golongan, suku, ras, dan sebagaianya, maka

orang itu dalam penilaiannya terhadap hal tersebut tidak akan objektif lagi. Hambatan ini merupakan yang paling berat dalam komunikasi persuasif.

Hal demikian menjadikan IMM mengalami sedikit kesulitan dalam mendisain gerakanya di UIN Mataram, maka dari itu IMM harus hadir sebagai organisasi yang eksklusif dalam kampus UIN Mataram, agar anggapan-anggapan demikian tidak menjadi persoalan yang besar dalam meningkatkan perkembangan organisasai di lingkungan kemahasiswaan yang berada di kampus UIN Mataram.

3. Maju mundurnya jumlah kader yang aktif

Maju mundurnya anggota kader organisasi tersebut menjadi hal yang lumlah dalam organisasai kemahasiswaan, semisal melakukan kengkaderan, jumlah anggota yang ikut pengkaderan 20 orang.

Naman, ketika pengkaderan selesai masalah yang muncul ialah pasangsurutnya anggota, sehingga IMM UIN Mataram juga merasa kesulitan dalam menjaga keaktifan kader.

Goldhaber dalam buku Komunikasi Organsiasi yang ditulis oleh Arni Muhammad memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut, “organizational communication is the process of creating and exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope with environmental uncertainty”. Atau dengan kata lain

komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.62

Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap. Pendapat dan tingkahlaku komunikasi melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa ada nilai kesamaan antara komunikator dengannya, sehingga dengan demikian komunikan bersedia untuk taat pada pesan yang di komunikasikan oleh komunikator.

Dengan demikian IMM haruslah mampu serta berusaha memahami apa yang menjadi keingian serta kemauan dari kader- kadernya. Tentunya mereka memiliki alasan kenapa mereka meninggalka ataupun kurang aktif dalam organisasai, hal-hal semacam itu haruslah diketahui sehingga menjadikan tolak ukur untuk melakukan komunikasi persuasif.

62Ibid, hlm. 67.

BAB IV

Dokumen terkait