• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

C. Pembahasan Temuan

“Setelah melaksanakan Sholat berjamaah karena ingin memperdalam ilmu pencak silat dan mempererat tali persaudaraan dengan sesama anggota, sambil lebih giat melaksanakan sholat lima waktu, melatih kesabaran, melatih kejujuran, menghargai orang lain, dan menyapa orang yang disayangi”.*****************

Sedangkan hasil dari implikasi materi kerohanian bagi warga ialah seperti yang dikatakan oleh Holil:

”harus selalu mengingat dan melaksanakan sumpah dan wasiat para pemimpin Saudara Syukur, salah satunya adalah untuk dapat menenangkan bawono hayuning dan dapat bergaul dengan baik dengan masyarakat sekitar dan mencintai persaudaraan cinta, mengasah, mencintai, dan memelihara semua ciptaan Tuhan”.†††††††††††††††††

Anggota setia persaudaraan Terate Rayon Ummul Quro dalam penanaman kerohanian tidak hanya mendengarkan nasihat para sesepuh SH, tetapi juga dibimbing untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari ke materi spiritual dalam kehidupan mereka sehari-hari.

63

saudara-saudara yang dilandasi keimanan kepada Allah SWT tanpa ada perbedaan suku, ras, warna kulit.

Literatur kerohanian memberikan pemahaman tentang apa artinya setia pada pengetahuan diri yang mengarah pada pengetahuan tentang Tuhan.

Menurutnya, loyalitas adalah pemahaman untuk membangun rasa percaya diri dan pengenalan diri terhadap penghayatan terhadap ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, jumbuh njobo njerone, PSHT manusia harus memiliki loyalitas jika rasa sayang di hati A maka outputnya harus A dan tidak munafik dalam perasaan hati dan perkataannya.

Ke-SH-an ini adalah rasa cinta yang berpusat di hati dan didasarkan pada iman dan takwa kepada Allah SWT dan terwujud dalam persaudaraan yang abadi selamanya dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. juga dapat dipahami sebagai ketaatan atau ketundukan pada organ tubuh manusia yang paling esensial, yaitu hati. Pemahaman ini melenceng dari keyakinan SH Terate terhadap tubuh yang pada dasarnya berlandaskan nilai-nilai Islam.

Dalam Islam, sudah banyak penjelasan bahwa hati adalah organ yang dapat menuntun pada kebaikan diri. Hal tersebut merupakan salah satu dasar yang mendefinisikan makna loyalitas dalam organisasi SH Terate.

Pemahaman yang mendalam tentang kesetiaan itu sendiri. Kesetiaan adalah cara untuk memahami arti persaudaraan dalam kehidupan, persaudaraan muslim memiliki 2 (dua) arti, yaitu:

Pertama: persaudaraan didasarkan pada kekerabatan antar saudara, warna kulit dan kebangsaan atau suku, yang kita sebut ikhwanun. Kedua:

Persaudaraan dalam arti ikatan hati atau iman, yang artinya Persaudaraan dalam damai, saling menghormati, menghargai dan tolong menolong untuk kebaikan berpusat pada hati atau keimanan dan arus barang, dan tidak akan terputus putus. dari bilah fitnah, tidak akan terpancing oleh godaan, tidak akan tergoyahkan oleh letusan gunung udara, tidak akan jatuh ke dalam lubang yang tertutup oleh kain keindahan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anggota Persaudaraan Setia Hati Terate harus dapat memahami arti kesetiaan yang meliputi 2 aspek, yaitu kapasitas manusia sebagai pribadi sosial dan sebagai hamba Tuhan. Kapasitas makhluk sosial dipahami sebagai sarana realisasi diri sehingga mereka dapat secara memuaskan memposisikan diri dalam lingkungan sosialnya, hal ini terwujud dalam prinsip persaudaraan.

Sedangkan manusia berstatus hamba Allah, kesetiaan lebih diartikan sebagai upaya mewujudkan diri sebagai hamba yang bertanggung jawab kepada Allah, yaitu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Kedua, loyalitas merupakan landasan untuk menanamkan kepercayaan dan pengabdian pada diri seseorang. Tegasnya, muara makna kesetiaan adalah tercapainya keseimbangan antara Hablum Min Allah dan Hamblum Min Alannas.

2. Nilai - nilai pendididkan Islam yang terkandung dalam materi kerohanian Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Ummul Quro.

65

Dalam Persaudaraan Setia Hati Terate, selain yang tercantum di atas, ada 5 ajaran utama yang mengandung nilai-nilai pendidikan Islam, yaitu:

persaudaraan, olah raga, kesenian, bela diri, kerohanian.‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡

a. Persaudaraan

Persaudaraan adalah hubungan erat/keterikatan batin antara satu orang dengan orang lain, dalam hal ini warga negara dengan warga negara atau warga negara dengan kemanusiaan pada umumnya. Dengan cinta persaudaraan, manusia diakui dan diperlakukan sebagai makhluk Tuhan, setara derajat, memiliki hak dan kewajiban dasar yang sama, tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, ambang batas, jenis kelamin, posisi sosial, warna kulit, dll. Salah satu hikmahnya sering disamakan dengan perwujudan persaudaraan.

b. Berjabat Tangan

Jabat tangan ini dilakukan setiap kali Anda memulai latihan dan setelah setiap latihan. Jabat tangan ini juga sering dilakukan ketika siswa atau warga lain bertemu di luar tempat latihan.

Tradisi atau jabat tangan ini dari sudut pandang Islam tentu mengandung nilai ukhuwah (persaudaraan). Pedoman atau anjuran untuk menjaga ukhuah atau persaudaraan merupakan salah satu sikap yang harus ditaati.

c. Olah raga

Pengertian olahraga dalam pencak silat adalah menggeluti olahraga

‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Materi – materi Persaudaraan Setia Hati Terate, 27.

ini dengan jurus-jurus pencak silat yang ada dalam pencak silat (Persaudaraan Setia Hati Terate). Saat mempelajari permainan pencak silat, selain melatih kemampuan bermain pencak silat dengan baik, tubuh atau dirinya sendiri juga memperoleh manfaat kesehatan.

Dari sudut pandang Islam, olahraga adalah pengembangan fisik siswa dalam berbagai upaya pendidikan, baik fisik maupun mental. Hal ini dilakukan dalam rangka mengarahkan peserta didik menuju tipe kepribadian Islami yang seimbang dan utuh, baik jasmani maupun rohani.

Tujuan pendidikan Islam adalah untuk membentuk manusia yang sempurna. Dalam Islam sendiri, manusia yang sempurna memiliki beberapa ciri, di antaranya yang utama adalah: Fisik yang kuat dan kuat, dan terampil; Pikiran yang cerdas dan tajam; Hati penuh iman kepada Tuhan.§§§§§§§§§§§§§§§§§

d. Kesenian

Kesenian merupakan aspek dari Persaudaraan Hati Setia Terate, yang merupakan bagian dari unsur latihan yang harus dikembangkan dari tingkat kepolosan. Bentuk atau bentuk seni, termasuk pertunjukan solo, duo, dan massal, dimasukkan dalam kurikulum sebagai pengajaran dasar.

Kesenian dalam Persaudaraan Setia Hati Terate adalah gerakan tari, dikembangkan untuk melindungi diri dari serangan yang merugikan,

§§§§§§§§§§§§§§§§§ Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), 41.

67

dalam Islam seni adalah bentuk keindahan.

e. Beladiri

Seni bela diri merupakan bagian dari pelajaran ilmu bela diri dan psikologi untuk mengenal pencipta dan mengenal diri sendiri, sehingga pencak silat berperan sebagai alat atau senjata untuk membela diri atau menjaga kehormatan. Bukan untuk melawan seseorang, tetapi untuk melayani seseorang pada saat dibutuhkan dan dibutuhkan. Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mengajarkan ilmu beladiri lain selain pencak silat karena pencak silat merupakan bela diri asli bangsa Indonesia yang kualitasnya tidak kalah dengan pencak silat negara lain. Dengan demikian, Persaudaraan Setia Hati Terate memelihara dan mengembangkan kepribadian budaya bangsa.

f. Kerohanian

Kerohanian adalah tujuan akhir dari pelajaran Persaudaraan Setia Terate, dimana spiritualitas dibimbing dengan memahami diri sendiri sebagai orang terbaik dengan jiwa yang setia untuk menjalani hidup ini untuk memperoleh kebahagiaan dan kemakmuran, di bumi, dunia ini dan dunia lain. Dan yang terpenting adalah mengenal Tuhanmu dan bisa menjadi hamba-Nya yang baik.

Dalam Persaudaraan Setia Hati Terate di Rayon Ummul Quro pembelajaran pendidikan kerohanian dalam kegiatan latihan, mengandung nilai-nilai ajaran agama Islam, seperti:

1. Siswa wajib mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar dan benar.

2. Dalam setiap kegiatan latihan siswa diwajibkan berwudhu bersama dan membaca Surat Yasin dan Tahlil bersama.

3. Siswa wajib membaca do’a sebelum latihan.

Hal ini menunjukkan bahwa nilai atau value sebagai muatan pendidikan Islam telah terwujud sepenuhnya. Karena kesesuaian antara perkembangan fisik dan mental akan menciptakan perilaku yang benar, benar dan beretika bagi siswa. Demikian juga materi keSHan adalah kandungan pendidikan Islam dalam mendorong loyalitas peserta didik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, amanah dan menjalin persaudaraan terhadap seluruh makhluk-Nya.

Pelaksanaan diklat ini sangat membantu untuk meningkatkan ilmu pengetahuan habl min Allah wahabl min al-Nass, membentuk akhlak yang baik, menumbuhkan rasa percaya diri yang bersumber dari kekuasaan Allah SWT, syukur yang mendamaikan jiwa dan pikirannya. bahwa ketika mereka dihadapkan pada kenyataan sulit yang akan membuat mereka nyaman, mereka akan berpikir secara objektif dan jernih untuk memudahkan menyelesaikan masalah kapan saja dan di mana saja.

Pengaruh kegiatan pembinaan pendidikan spiritual dalam kegiatan pembinaan Persaudaraan Hati Terate di Kecamatan Ummul Quro cukup baik, karena kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk jiwa spiritual umat, tapi tidak di luar itu juga bermanfaat bagi tubuh.

Pelaksanaan pembinaan tersebut bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang pemahaman habl min Allah wahabl min al-Nass,

69

membentuk kepribadian yang berakhlakul karimah, menumbuhkan rasa percaya diri yang bersumber dari kekuatan Allah Swt, sehingga membuat jiwa dan pemikiran mereka tentram sehingga ketika harus menghadapi suatu realitas sulit akan tetap membuat mereka berfikiran obyektif serta jernih sehingga lebih mudah dalam menyelesaikan masalah kapanpun dimanapun dia berada.

Pengaruh dari kegiatan pembinaan pendidikan kerohanian dalam kegiatan latihan Persaudaraan Setia Hati Terate di Rayon Ummul Quro tersebut cukup baik, karena kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk mental spiritual siswa atau warga yang berasaskan Islam, yang pada dasarnya pembinaan tersebut lebih bermanfaat pada rohani, tapi tidak terlepas bermanfaat juga pada jasmaninya.

Hubungan manusia dengan Tuhan adalah hubungan makhluk dengan Penciptanya. Dalam masalah adiksi, kehidupan manusia selalu bergantung pada orang lain. Dan pohon penekan dan ketergantungannya pada Yang Maha Perkasa, Maha Perkasa, Maha Bijaksana, Yang Maha Sempurna, inilah Allah Rabbul'alamin, Allah Yang Maha Nyata.

Selain itu pembinaan kerohanian dalam kegiatan latihan Persaudaraan Setia Hati Terate di Rayon Ummul Quro dapat menjadi modal prinsip sikap dalam arti khalifatullah fil ard yakni dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam organisasi maupun masyarakat sekitarnya kelak setelah pengabdiannya di organisasi. Kedua orang tua berharap anaknya tumbuh menjadi anak yang sholeh/taqwa. Atau berharap anak-anaknya memiliki

akhlak Al-Karimah. Pelayanan orang tua yang sangat baik kepada anaknya, pelayanannya tidak dapat diukur dengan kekayaan, dan ia tidak menginginkan apa-apa selain mengharapkan anaknya tumbuh menjadi anak yang sehat baik secara fisik maupun mental. Etika yang mulia adalah etika yang berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadits. Setiap muslim wajib menjunjung tinggi norma (agama) dalam masyarakat, terutama dalam pergaulan sehari-hari di rumah, dengan kerabat, tetangga dan masyarakat.

Berbuat baik kepada masyarakat menjadi salah satu ciri keimanan kepada Allah SWT dan nantinya, karena memahami iman adalah perbuatan yang baik, sedangkan berbuat baik pertama-tama dilakukan terhadap orang- orang yang tinggal di sekitar, termasuk masyarakat (lingkungan).

Pengajaran terutama cocok untuk tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan itu sendiri adalah untuk mencerminkan kapasitas sistem pendidikan nasional dalam memenuhi tuntutan peran yang multidimensi.

Secara umum, pendidikan harus mampu menghasilkan manusia sebagai individu dan anggota masyarakat yang sehat (baik jasmani maupun rohani) dan cerdas (mampu mengembangkan kehidupannya), yaitu mampu meneliti, mencari, dan mengimplementasikan konsep-konsep baru, berkreasi, berkreasi untuk meningkatkan kualitas hidup) dengan cara:

keberanian, menghargai agama, menjunjung tinggi keindahan budaya bangsa, rasa demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

71

bernegara. Moralitas hukum yang tinggi, kehidupan yang sejahtera dan sejahtera.******************

Berdasarkan materi yang menekankan pada nilai-nilai ketuhanan dan juga kemanusiaan berupa kesadaran akan kewajiban dan kebutuhan seperti Abdillah dan Khalifatillah dan kemudian pemodelan menunjukkan fenomena yang sesuai dengan isi materi pendidikan Islam, yaitu menekankan nilai-nilai, aturan hidup dan mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan. Sedangkan tujuan pendidikan Islam adalah siswa membutuhkan bimbingan, arahan dan bimbingan guru, oleh karena itu mereka membutuhkan etika terhadap guru, siswa juga membutuhkan teman untuk belajar bersama, sehingga mereka perlu moral atau etika terhadap teman sebayanya dan siswa membutuhkannya. untuk berada dalam kondisi sangat baik juga. . persiapan. , pikiran yang sehat, pikiran yang jernih dan pikiran yang tenang, sehingga perlu menjaga dan merawat semua potensi tersebut.†††††††††††††††††† Hal tersebut memang terkandung didalam kegiatan tersebut.

Etika Islam mengarahkan, membimbing, mendorong, membangun peradaban manusia dan menyembuhkan kejahatan sosial jiwa dan pikiran.

Tujuan akhlak yang baik adalah untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dua tujuan simbolis inilah yang dicita-citakan manusia, tidak hanya secara Islami, tetapi juga menuju kebahagiaan dunia.

****************** Fasli Jalal dan Dedi Supriadi, Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah, (Yogyakarta: Adi Cita, 2001), 67

†††††††††††††††††† Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Surabaya: Pustaka Pelajar, 2003), 112.

Etika pada umumnya disamakan dengan etika dan moralitas. Kedua istilah tersebut sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat jelas. Etika adalah tentang baik dan jahat, serta moralitas dan moralitas. Perbedaan utama terletak pada nilai standar yang digunakan. Moral dan etika berbicara tentang baik dan buruk berdasarkan nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat. Oleh karena itu, tindakan moral dan etika tergantung pada persetujuan masyarakat. Sedangkan moralitas berasal dari nilai-nilai sakral yang memiliki nilai abadi dan universal. Standar normatif dalam ajaran Islam adalah Al-Qur'an dan Al-Hadits, oleh karena itu akhlak yang baik adalah akhlak yang sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan Al-Hadits (contoh Nabi). Rasulullah adalah seseorang yang dimuliakan oleh Allah dan bahkan lebih layak untuk menjadi teladan bagi kita.‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa, dalam ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate terkandung nilai-nilai pendidikan Islam yang artinya fokus pada pengembangan pribadi yang berorientasi untuk hidup selaras dengan Allah SWT. Kembangkan iman kepada Tuhan dan percaya bahwa dia akan bertanggung jawab atas semua pekerjaannya di hadapan Allah SWT.

Latihan ketakwaan ini harus ditunjukkan sebagai orang yang berbudi luhur yang bertanggung jawab untuk mengembangkan ilmunya sendiri, yang dilatih dan dikembangkan menjadi orang yang religius, intelektual dan profesional serta dapat diprediksi dengan perilaku yang mencerminkan

‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Sofyan Sauri, Pengembangan Kepribadian, (Bandung: Media HidayahPublisher,2006), 184.

73

budaya yang luhur, selektif, cakap, dan cukup cakap dalam menghadapi tantangan dan menyelesaikan segala persoalan individu dan organisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dengan pembelajaran pendidikan kerohanian dalam kegiatan Latihan Persaudaraan Setia Hati Terate di Rayon Ummul Quro, Siswa yang belajar di bawahnya akan memiliki pengetahuan tentang keseimbangan antara fisik dan mental. Analisis implikasi materi kerohanian terhadap kerohanian anggota Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Ummul Quro

Dari sisi materi dan spiritual, Setia Hati Terate Ummul Quro menekankan bahwa semua anggota, warga negara dan mahasiswa harus rukun, saling mencintai, saling menghormati, dan bertanggung jawab satu sama lain. Persaudaraan tidak menganggap saya siapa Anda, Persaudaraan tidak membedakan asal dan status (politik, ekonomi, sosial dan budaya), Persaudaraan tidak membedakan golongan (suku, agama, ras, dan antar golongan) dengan catatan keserasian dengan konsep persaudaraan, yang tidak bertentangan dengan norma dan hukum masyarakat dan negara hukum tempat kita tinggal.§§§§§§§§§§§§§§§§§§

Selama pelatihan, pelatih juga meminta anggota dan peserta pelatihan untuk berjabat tangan dengan praktisi lain atau warganya dan melakukan doa bersama dan berdoa bersama sebelum pelatihan di awal kursus pelatihan. Selain itu, ketika menerima materi, anggota dihimbau

§§§§§§§§§§§§§§§§§§ Tarmadji Budi Harsono, Menggapai Jiwa terate, (Madiun: Lawu pos Madiun, 2000), 22.

untuk berpuasa dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, implikasi di sini juga ditonjolkan, yaitu saling mengasihi, tolong menolong, bertutur kata yang santun. filosofi hidup “memayu hayuning bawono” dan mengadakan pertemuan Kadhang sebagai salah satu tempat berkumpulnya satu sama lain untuk menjaga persaudaraan yang harmonis.

3. Implikasi materi kerohanian terhadap kerohanian anggota Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Ummul Quro.

Didalam materi kerohanian Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Ummul Quro sangat menekankan kepada seluruh anggota baik warga ataupun siswanya untuk saling rukun, saling menyayangi, saling hormat menghormati dan saling bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku siapa kamu, Persaudaraan yang tidak membedakan latar belakang dan status poleksosbud (politik, ekonomi, sosial dan budaya), Persaudaraan yang terlepas dari kefanatikan sara (suku, agama ras dan antar golongan) dengan satu catatan keterkaitan atas pengertian Persaudaraan itu tidak bertentangan dengan norma dan hukum masyarakat serta negara hukum dimana kita hidup.*******************

Didalam latihan seorang pelatih juga menerapkan kepada anggota dan siswa mereka untuk saling berjabat tangan sesama siswa ataupun warganya dan melakukan jamaah terlebih dahulu dan berdoa bersama sebelum Latihan dimulai selain itu saat penerimaan materi tertentu para

******************* Tarmadji Budi Harsono, Menggapai Jiwa terate, (Madiun: Lawu pos Madiun, 2000), 37.

75

anggota dianjurkan untuk berpuasa dan mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa, implikasi disini juga ditekankan yaitu saling saling mengasihi, saling membantu, berkata-kata sopan terhadap sesama anggota dan kesemua orang serta mengedepankan falsafah “memayu hayuning bawono” serta mengadakan pertemuan Temu Kadhang sebagai salah satu ajang silahturahmi sesama agar menjaga kerukunan Persaudaraan.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Makna dalam materi kerohanian bagi anggota Persaudaraan Setia Hati

Terate (PSHT) Rayon Ummul Quro ranting Kaliwates cabang Jember mencakup 2 aspek, yaitu kapasitas manusia sebagai mahkluk sosial dan sebagai hamba Allah.

2. Nilai-nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam materi kerohanian Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Rayon Ummul Quro ranting Kaliwates cabang Jember ada beberapa hal yang diajarkan yang mengadung materi kerohanian dan nilai- nilai pendidikan Islam yaitu: membiasakan berjabat tangan sesama anggota saat bertemu, berwudhu dan sholat berjamaah bersama sebelum latihan dimulai, berdoa bersama dan memberikan wejangan kepada anggota dengan tujuan bisa menjadi bekal untuk menjadi manusia berbudi luhur,tahu benar dan salah, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Implikasi materi materi kerohanian terhadap anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Rayon Ummul Quro ranting Kaliwates cabang Jember ialah mengajarkan budi pekerti yang baik, saling “Asah, Asih, Asuh”

kepada semua makhluk yang diciptakan Tuhan, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

77

B. Saran-saran

1. Kegiatan latihan Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Ummul Quro hendaknya mendorong siswa untuk menyeimbangkan aspek fisik dan mental.

2. Dalam melaksanakan kegiatan Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Ummul Quro harus menyelenggarakan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan jelas.

3. Dalam melaksanakan Kegiatan latihan Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Ummul Quro harus benar-benar menerapkan materi spiritual dalam pelaksanaan kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Nizar dan Syatibil, Ibnu. 2009. Manajemen Pendidikan Islam Ikhtiar Menata Kelembagaan Mendidik Islam. Bekasi: Pustaka Isfaha.

Adisusilo, Sutarjo. 2013. Pembelajaran Nilai Karakter Konstruksi dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Ali, Mohammad & Asrori, Mohammad. 2016. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arifin, Muzayyin. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arifin, H, M. 2016. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Ancok, Djamun & Nashori, Fuad. 2004. Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Basri, Hasan. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Boedi Harsono, Tarmadji. 2000. Menggapai Jiwa Terate. Madiun: Lawu Pos Madiun.

Buku Pedoman Persaudaraan setia Hati Terate Ranting Jember

Hamid, Hamdani dan Beni, Ahmad Saebani. 2013. Pendidikan Karakter Perspektif Islam Bandung: Pustaka Setia.

Bungin, Burhan. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Creswell, John W. 2009. Research design Penekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dalyono. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Darmadi, Hamid. 2007. Dasar konsep Pendidikan Moral, Landasan Konsep Dasar dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.

Departemen Agama RI. 2019. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta : Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an.

Harsono, Tarmadji Budi. Menggapai Jiwa terate. Madiun: Lawu pos Madiun.

79

Ibrahim. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif, Panduan Penelitian Beserta Contoh Proposal Jalal, Fasli dan Supriadi, Dedi. 2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adi Cita.

Jalaludin & Idi, Abdullah. 2007. Filsafat Pendidkan Manusia. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Muhaimin. 2003. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Mujib, Abdul dan Mudzakir. 2006. Jusuf. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Mulyana. 2013. Pendidikan Pencak Silat Membangun Jati Diri Dan Karakter Bangsa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Maarif, Syamsul. 2007. Revitalisasi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Non Tes.

Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Materi Diklat Pelatih. 2019. Penyususn Panitia Diklat Pelatih Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat.

Moleong, Lexy J. 2016. Metode Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Materi – materi Persaudaraan Setia Hati Terate.

Nawawi, Imam. 2006. Kitab Arbain Nawawi. Surabaya: Al-Miftah.

Nor S, Ahmadi. 1991. MKDU Dasar Dasar Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.

Oetojo, Pandji. 2000. Pencak Silat. Semarang: Fakutas Ilmu Keolahragaan.

Pedoman Pembinaan Kerohanian Ke-setia Hati-an. 2016. Madiun: Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun-Indonesia.

Rohmadi, Syamsul Huda. 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Araska.

Rohmah, Noer. 2013. Pengantar Psikologi Agama. Yogyakarta: Teras.

Rustanto, Bambang. 2015. Penelitian Kualitatif Pekerjaan Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Susant. 2009. Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah.

Dokumen terkait