A. Cara Guru Meningkatkan Motivasi BelajarSiswa Pada Mata Pelajaran
Aqidah Akhlak Di Kelas IV MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan.
Guru perlu mempunyai gambaran-gambaran tentang cara-cara yang harus dilakukannya dalam kegiatan pembelajaran.Kejelasan cara inilah dapat meningkatkan memotivasi siswa saat pembelajaran berlangsung karena guru harus berperan aktif dalam kegiatan selama dikelas,guru bertanggungjawab atas terlaksananya kegiatan tersebut.
Tiap guru berusaha memotivasi semua anak dengan teknik yang sama sehingga mungkin sebagian akan tertolong, tetapi sebagian lagi tidak. Oleh karena itu, guru perlu terus belajar mengenai cara-cara membangkitkan motif ini.Suatu teori menyatakan bahwa pemberian motivasi yang berhasil harus berasal dari pemenuhan kebutuhan dasar para siswa.
Adapun susunan kebutuhan-kebutuhan individu itu menurut teori maslow adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan makan, minum, bernafas, tidur, kegiatan, dan kepuasan sensoris.
2. Kebutuhan dan keselamatan dan rassa aman,setiap individu selalu berusaha menyelamatkan dirinya.
3. Kebutuhan untuk diterima dan dicintai, apabila seseorang sangat kurang mendapat cinta dan kasih saying, ia akan sangat membutuhkan cinta dan kasih saying itu.
4. Kebutuhan akan harga diri, harga diri seseorang timbul dalam hubungannya dengan orang lain didalam kelompoknya.
5. Kebutuhan untuk merealisasikan diri. Realisasi diri atau aktualisasi diri berarti akan atau harus menjadi apakah seseorang itu berdasarkan potensi-potensi yang ada didalam dirinya.82
Sebagai pendidik dan pengajar guru merupakan salah satu penentu kesuksesan dalam pembelajaran di kelas, oleh karena itu guru
82 Oemar Hamalik , Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2014), hlm. 176-177 60
dituntut untuk mengembangkan kreativitasnya dalam proses belajar mengajar.guru harus benar-benar kreatif dalam mencari cara agar waktu proses belajar mengajar mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan,serta menyesuaikan dengan tingkah lakunya dalam mengajar dengan tuntutan pencapaian tujuan, harus mngembangkan factor situasi, lingkungan dan kondisi belajar peserta didik di kelas.
Guru merupakan faktor terpenting dalam membimbing danmotivasi belajar. Motivasi belajar sangatlah berpengaruh dalam kelangsungan siswa saat pembelajaran berlangsung, karena siswa akan menjadi lebih senang dan sangat mudah memahmi, menerima pelajaran lebih khusus mata pelajaran akidah akhlak.
Motivasi merupakan hal yang dibutuhkan siswa dalam setiap pembelajaran, dengan motivasi siswa menjadi bersemangat dalam menyelesaikan tugas sehingga mencapai tujuan pembelajaran.83 Karena itu motivasi sangat erat kaitanya dengan kebutuhan siswa,siswa akan bertindak cepat apabila dalam benaknya ada kebutuhan. Jadi guru akidah akhlak memotivasi belajar siswa dengan cara sebagai berikut adalah.
1. Menyampaikan tujuan yang dicapai
Sebelum masuk dalam kegiatan inti terlebih dahulu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan mengaitkan materi yang mau disampaikan.karena tidak ada suatu pembelajaran yang
83 Gita Pratiwi, Sri Artati, Kurnisar, Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPkn,Bhineka Tunggal Ika, Vol. 6, Nomor 1, Mei 2019.
55
diprogramkan tanpa yang namanya tujuan. maka tujun merupakan cita-cita yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.84
Aspek tujuan dalam proses pembelajaran merupakan yang lebih utama yang harus di jabarkan secara jelas dan spesifik karena tujuan dapat menentukan arah.
2. Membangkitkan minat belajar
Minat belajar timbulnya dari diri siswa sendiri, karena minat belajar sangat penting bagi keberhasilan siswa, guru harus benar- benar membangkitkan minat belajar siswanya saat pembelajaran.
Menurut pendapat slameto, mengatakan bahwa : “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat”85
Jadi minat belajar itu timbulnya dari diri siswa tanpa ada paksaan siapa pun sebab minat belajar adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada aktivitas tanpa ada yang menyuruh..
3. Variasi / Metode
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa maka tugas guru adalah harus memilih variasi/metode yang tepat dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran berhasil, karena keberhasilan siswa tergantung bagaimana pendidiknya mengajarkan di dalam kelas.
84Sobry sutikno,Belajar...hlm.78
85 Ayu Prasiska Dewi,Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Menggunakan Model Snowball Throwin,(Sakripsi: UIN Sumatra Utara, Medan, 2018). hlm.12
Secara umum guru wajib berupaya sekeras mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.Secara khusus guru perlu melakukan berbagai upaya tertentu secara nyata untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru sering berhadapan dengan dua jenis stuasi kelas yang berbeda, yakni kelas yang berada dalam keadaan waspada dan penuh perhatian dan siap melakukan tindakan untuk mengatasi keadaan tegang dalam dirinya dan situasi dimana sebagian siswa tidak berada dalam kondisi yang diharapkan.
Upaya penggerakan dapat dilakukan berbagai cara.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan cara-cara sebagai berikut :
a. Metode observasi dan dan prinsip kebebasan
b. Model discovery dari Bruner, yakni belajar melalui autonomy of self reward. Siswa member stimulasi terhadap dirinya sendiri, sehingga dia sendiri melakukan fungsi penggerakan tersebut
c. Motivasi kompetensi (Robert White), yang menentukan kebutuhan intri nsik siswa dalam hubungan dengan lingkungannya.
d. Belajar discovery, yakni dengan the directed-learning group and the guided-discovery group (Bert Kersh).
e. Prosedur brainstorming (Torrance). Prosedur ini dimaksudkan agar siswa mampu memproduksi sebanyak mungkin prakarsa (gagasan) yang berbobot melalui diskusi dan kritik.86
Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.87 Jadi salah satu keterampilan yang harus dimiliki seorang guru hususnya guru
86 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 116.
87Sobry Sutikno,Belajar,hlm. 86
akidah akhlak dalam proses pembelajaran adalah keterampian dalam memilih metode. Guru harus mampu meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran agar dapat hasil yang maksimal.
Dengan menggunakan metode pembelajaran saat proses pembelajaran guru mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, karena tugas seorang guru adalah sebagai pendidik,mengajar serta sebagai contoh bagaimana seorang siswa berakhlak dengan baik dan bagaiamna mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi masih ada beberapa yang masih kurang dalam pelaksanaan proses pembelajaran diantaranya kurangnya alat bantu seperti LCD, dengan ini membutuhkan waktu yang lama dalam menjelaskan dan menerangkan siswa agar menjadi paham atau mengerti apa yang disampaikan. Akan tetapi sekalipun masih kurannya alat Bantu seperti tidak ada LCD, guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat yaitu metode discovery yang mana metode ini siswa akan mencari pemersalahan setelah itu siswa akan bertanya kemudian guru menjelaskan.
Motivasi belajar dari guru aqidah akhlak berpengaruh dalam kelangsungan proses pembelajaran siswa didalam kelas, siswa akan senang dan semangat dalam belajar hususnya waktu pembelajaran akidah akhlak. Langkah yang dilakukan oleh guru akidah akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah bagaimana menyampaikan tujuan pembelajaran,membangkitkan
minat belajar siswa dan menggunaka variasi/metode saat pembelajaran.
Jadi untuk mengetahui berhasil tidaknya pembelajaran dilakukan oleh guru kelas empat pada mata pelajaran akidah akhlak, banyak cara dilakukan guru untuk menciptakan proses belajar secara efektif dan menumbuhkan motivasi yang tinggi pada peserta didik di dalam kelas, misalnya dengan mengubah metode mengajar maka dengan begitu mampu membuat siswa lebih aktif di dalam kelas.
B. Kendala GuruMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas IV MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan
Dalam meningkatkan kualitas belajar di sekolah banyak hal yang harus di perhatikan oleh guru, karena antara guru dan siswa merupakan dua komponen utama, yang berperan aktif dalam berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas, guru merupakan komponen paling penting dalam mencapai tujuan pendidikan, karena pada dasarnya guru memegang peranan penting dalam membangun pendidikan.
Dalam proses belajar motivasi sangatlah diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak mungkin melakukan aktivitas belajar. Apa yang seseorang lihat sudah tentu akan membangkitkan minat dan motivasinya sejauh apa yang
dia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya.
Menurut mulyasa (2009: 195) motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya prilaku seseorang kearah suatu tujuan tertentu.Motivasi berkaitan dengan apa yang diinginkan manusia (tujuan), mengapa ia menginginkan hal tersebut (motif), dan bagaimana ia mencapai tujuan tersebut (proses).dalam hal ini motif yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu akan mewarnai proses dan pencapain tujuan.88
Menurut Djamarah dan Zain tentang proses belajar mengajar adalah sebagai berikut :
Menurut Djamarah dan Zain (2002: 166) mengatakan proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan anak didik senang dan bergairah belajar. dari proses pembelajaran tersebut siswa memperoleh hasil belajar yang merupakan hasil dari suatu intraksi tindak belajar, yaitu mengalami proses-proses untuk meningkatkan kemampuan mentalnya dan tindak mengajar yaitu membelajarkan siswa.89
Proses belajar mengajar bertitik tolak dari suatu konsep bahwa belajar merupakan perubahan perbuatan yang dimana melalui aktivitas, praktik, dan pengalaman. Karena didalam proses belajar mengajar mempunyai prinsip-prinsip, ada 8 prinsip dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut :
a. Belajar senantiasa bertujuan yang berkenaan dengan pengembangan perilaku siswa
b. Belajar didasarkan atas kebutuhan dan motivasi tertentu c. Belajar dilaksanakan dengan latihan daya-daya, membentuk
hubungan asosiasi, dan melalui penguatan
d. Belajar bersifat keseluruhan yang menitikberatkan pemahaman, berpikir kritis, dan reorganisasi pengalaman e. Belajar membutuhkan bimbingan, baik secara langsung oleh
guru maupun secara tak langsung melalui bantuan
88Indah Purnama dll, Kendala Guru Memotivasi Dalam Proses Pembelajaran Di SD ,Pesona Dasar, Vol. 6, Nomor.1 April 2018. 64
89Ibid ……hlm. 64
pengalaman pengganti
f. Belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri individu dan faktor dari luar diri individu
g. Belajar sering dihadapkan kepada masalah dan kesulitan yang perlu dipecahkan
h. Hasil belajar dapat ditransferkan kedalam situasi lain.90 Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar tidak semua berjalan dengan baik, karena guru yang professional sekalipun pasti akan menemukan berbagai kendala dalam proses belajar mengajar pada peserta didiknya, salah satu kendala yang selalu dihadapi dalam proses belajar di dalam kelas adalah kurang termotivasinya siswa, bagi siswa dalam proses belajar mengajar, tentu pasti akan sulit meraih keberhasilan apabila tidak mendapat dorongan dengan baik. Oleh karena itu, hendaknya guru mempunyai cara dalam membangun hubungan dengan siswa agar lebih termotivasi belajarnya.
Kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas tidakakan pernah lepas dari kata hambatan ataupun kesulitan yang di alami oleh guru aqidah akhlak di MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan. Bahwa hambatan pembelajaran itu suatu hal yang sifatnya negatif menahan lajunya program, sehingga program yang direncanakan tidak berjalan dengan lancar. Karena hambatan terjadi dimana saja, termasuk salah satu contoh di dunia pembelajaran.
Hambatan dalam pembelajaran sesuatu yang menghalangi proses pembelajaran di sekolah, sehingga apa yang menjadi harapan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan dan yang telah di tetapkan tidak
90Oemar Hamalik ,Psikologi Belajar………..hlm. 54
sesuai dengan tujuan.
Jadi, guru aqidah akhlak di MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan mengalami kesulitan saat proses belajarmengajar berlangsung,yakni mengenai bagaimana carameningkatkan motivasi belajar siswa .kendala yang dihadapi adalah Peserta didik sulit merespon apa yang di inginkan oleh guru, faktor lingkungan, kurangnya semangat siswa-siswi dalam belajar, dan buku paket.
Hambatan-hamabatan inilah yang menjadi kesulitan guru aqidah akhlak di MI AL-Azimiyah Puayahan Lembar Selatan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif agar siswa-siswi menjadi termotivasi waktu pembelajaran.
C. Solusi Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas IV MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan
Guru mempunyai peran penting dalam memberikan ilmu kepada siswa baik akademik maupun nonakademik, oleh karena itu mengupayakan berbagai cara untuk tetap selalu meningkatkan motivasi belajar siswa agar prestasi belajar yang dimiliki tetap bagus.
Berdasarkan hasil penelitian di MI AL-Azimiyah Puayahan Lemabar Selatan, ada beberapa solusi dalam meningkatkan motivasi belajar siswa antara lain para guru Menyediakan sumber belajar,menyediakan buku paket,memberikan nasehat,meningkatkan kreativitas dalam belajar,memfaatkan apersepsi peserta didik ,memberikan tes dan
nilai,Sarana dan prasarana,dan memberikan hadiah kepada anak didik yang memiliki prestasi.
Menurut Sardiman ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, antara lain:
a. Memberiangka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik.Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.
b. Hadiah
c. Hadiah merupakan salah satu bentuk untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Saingan/kompetisi
Saingan/kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa.persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajarsiswa.
e. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
f. Memberiulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengethaui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.
g. Mengetahuihasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
h. Pujian
Pujian adaah untuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat.
i. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat
motivasi.Oleh karena itu guru harus memahami prinsip- prinsip pemberian hukuman.
j. Hasrat untukbelajar
Hasrat untuk belajar berarti ada dua unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud.
Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
k. Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
l. Tujuan yangdiakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka timbul gairah untuk terus belajar.91
Menurut penjelasan diatas, jadsi solusi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu antara lain memberikan angka yang objektif pada tugas harian, ulangan harian, atau ulangan umum semester, memberikan hadiah kepada siswa yang mendapatkan juara perlombaan antar kelas dan juara kelas, guru memberikan pujian kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan pada saat pelajaran atau saat mendapatkan nilai yang memuaskan setelah ulangan atau tugas, memberikan ulangan harian untuk mengetahui seberapa paham siswa terhadap mata pelajaran yang diberikan dan sebagai evaluasi guru, memberikan hukuman berupa memberikan tugas tambahan, memberikan masukan kepada siswa yang prestasinya masih kurang standar, dan memberikan bantuan kepada
91Sardiman. AM.,Intraksi dan Motivasi BelajarMengajar(Jakarta: Raja Grafindo, Persada, 2007), hlm.95
siswa-siswa yang perlu diberikan tambahan pelajaran secaraintensif.
BAB IV