CARA GURU MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS IV MI
AL-AZIMIYAH PUYAHAN LEMBAR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021
OLEH HASANUDIN NIM 1501060931
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2020/2021
CARA GURU MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS IV MI AL-AZIMIYAH PUYAHAN
LEMBAR SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Skripsi
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram
Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH HASANUDIN NIM 1501060931
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2020/2021
”MOTTO”
Artinya : “Sesungguh-Nya Allah tidak akan mengubah keadaan
suatu kaum sebelum mereka mengubah
keadaan diri mereka sendiri” (Ar-Ra’du11).
PERSEMBAHAN
Rasa syukur yang tak terhingga ku panjatkan kepada allah SWT, yang telah memberikan ku nikmat, baik itu nikmat kesehatan, nikmat kesempatan dan Rasulallah SAW guru semua ummat yang terbaik setiap waktu “Isyfa’ Lanaa Ya Rasulallah”
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Ayahku (Saimah) dan Ibu ku tercinta (Fatimah), terimakasih untuk curahan kasih dan sayangnya pada ku, cinta, do’a, dorongan, serta yang telah memotivasi dalam setiap langkah perjuangan ku dalam menyelesaikan apa yang menjadi kewajiban ku.
2. Kakak ku Basir, kakak ku Basar dan keponakan ku silvia yang selalu hadir dan menyemangatiku baik dalam suka maupun duka.
3. My big family
4. Dosen pembimbing 1 Dr. M. Sobry,M.Pd dan pembimbing 2 bapak Drs.
H. Ridwan,M.Pd saya ucapkan banyak-banyak terimakasih yang tak pernah kenal lelah dan jenuh dalam membimbing saya dan selalu menyempatkan waktu dan ilmunya dalam bimbingan.
5. Sahabat ku THE SQUAD qindi al-fajari, herdin hidayat, hairil anam, Eva khorina saputri S.Pd, Sri ayu hartinah S.Pd, Diniyati aafini S.Pd.
terimakasih atas motivasi yang kalian berikan pada ku, kalian tidak pernah bosan-bosan memberikan aku semangat setiap saat.
6. Tak lupa sahabat sekalaigus sang motivator ku bang Roja’i S.Pd, terimaksih atas waktu dan tempatnya yang telah banyak memberikan ilmu dan arahan pada ku yang tak pernah bosan mengajarkanku dan selalu stand by menemani.
7. Teman-teman seangkatan ku, teman kelas ku PGMI kelas D dan tak lupa almamater tercinta UIN Mataram.
8. Guru – guru dan kepala madrasah serta jajaranya terimaksih telah motivasi selama ini, hususnya guru MP Aqidah akhlak yang menyempatkan waktunya untuk diwawancarai dan memberikan arahan kepada saya.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semeta alam dan tak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhamad, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya sehingga skripsi yang berjudul ” Cara Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa Kelas IV MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021 ” dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini tidak akan pernah sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan setingi-tingginya dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut :
1. Bapak Dr. M. Sobry, M.Pd. selaku dosen pembimbing 1 dan bapak Drs.
H. Ridwan, M.Pd selaku pembimbing 2 yang penuh kesabarandan kebijaksanaan dalam membimbing saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.I selaku ketua jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah UIN Mataram dan bapak/Ibu dosen UIN Mataram yang telah banyak memberikan bimbingan selama penulis melakukan studi di UIN Mataram.
3. Bapak/Ibu dosen Jurusan Pendidkan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
atas bimbingan, arahan dan ilmu yang telah berikan tanpa mengenal lelah dalam membimbing dan mengajarkan ilmu kepada saya.
4. Ibu Dr.Hj. Lubna M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
NOTA DINAS PEMBIMBING iv
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN PERSEMBAHAN viii
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xii
ABSTRAK xvi
DAFTAR TABEL xvii
DAPTAR GAMBAR xviii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 6
E. Telaah Pustaka 7
F. Kerangka Teori 9
1. Motivasi Belajar 9
a. Pengertian Motivasi 9
b. Belajar 11
c. Strategi Menumbukan Motivasi Belajar 12
d. Macam-Macam Motivasi 13
e. Fungsi Motivasi 15
f. Bentuk-Bentuk Motivasi 16
g. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ………. 18
2. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak 19 a. Pengertian Mata Pelajaran Aqidah Akhlak 19 b. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak 20
G. Metode Penelitian 21
1. Pendekatan Penelitian 21
2. Kehadiran Peneliti 23
3. Lokasi Penelitian 23
4. Sumber Data 24
5. Metode Pengumpulan Data 25
a. Metode Observasi 25
b. Metode Interview (Wawancara) 26
c. Metode Dokumentasi 28
6. Teknik Analisis Data 29
a. Reduksi Data (reduction) 31
b. Penyajian Data (Data Display) 32 c. Verifikasi (conclusion Drawing Verification) 33
7. Keabsahan Data dan Temuan 34
a. Perpanjangan Pengamatan 35
b. Triangulasi 35
c. Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi 37
d. Kecukupan Refrensi 38
H. Sistematika Pembahasan 38
BAB II. PAPARAN DATA DAN TEMUAN 40
A. Paparan Data 40
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 40 a. Sejarah singkat MI AL-Azmiyah Puyahan Lembar
Selatan 40
b. Gambaran Tata Ruang Lokasi Madrasah 41 2. Letak Geografis MI Al-Azmiyah Puyahan Lembar Selatan
43
3. Visi, Misi dan Tujuan MI Al-Azmiyah Puyahan
LembarSelatan 43
4. Keadaan Guru MI Al-Azmiyah Puyahan Lembar Selatan 45 5. Keadaan Siswa MI Al-Azmiyah Puyahan Lembar Selatan
46
6. Struktur Organisasi MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar
Selatan………… 47
B. Temuan Penelitian 49
1. Cara Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas IV MI Al-
Azimiyah Puyahan Lembar
Selatan………
49
2. Kendala Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas IV MI Al-
Azimiyah Puyahan Lembar
Selatan………
56
3. Solusi Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas IV MI Al- Azimiyah Puyahan Lembar Selatan………
58
BAB III. PEMBAHASAN 60
A. Cara Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran aqidah Akhlak Di Kelas IV MI Al-Azimiyah Puyahan LembarSelatan.
60
B. Kendala Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas IV MI Al-Azimiyah PuyahanLembarSelatan………
65
C. Solusi Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas IV MI Al-Azimiyah PuyahanLembarSelatan
68
BAB IV. PENUTUP 71
A. Kesimpulan 71
B. Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Table 1.1 Persamaan Dan Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Pnelitian Terdahulu
Table 1.2 Rencana Jadwal Kegiatan Table 2.1 Daftar Nama Guru Dan Pegawai Table 2.2 Daftar Jumlah Siswa
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Komponensial Analisis Data Model Akhir Gambar 2 Struktur Organisasi
CARA GURU MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS IV MI
AL AZIMIYAH PUYAHAN LEMBAR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Oleh : Hasanudin 1501060931
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Cara Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Sswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas IV MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021” ini bertujuan untuk mengetahui cara guru meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IV di MI AL-Azimiyiah Puyahan Lembar Selatan dan untuk mengetahui kendala guru meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IV MI AL- Azimiyah Puyahan Lembar Selatan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, Informan yang terlibat dalam proses penelitian ini adalah guru mata pelajaran aqidah akhlak dan siswa MI AL-Azimyah, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dilakuakan dengan metode triangulasi.
Teknis yang diterapkan mengacu pada analisis data model interaktif Miles dan Huberman, yang meliputi pengumpulan, reduksi, penyajian data, danconclusion drawing verification( penarikan kesimpulan atau verifikasi).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat
menyimpulkan: (1) cara guru meningkatkan motivasi belajar aqidah akhlak Siswa kelas IV MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan antara lain ialah Pertama, guru menyampaikan tujuan yang dicapai,Kedua,membangkitkan minat belajar siswa, dan ketiga menggunakan model dan metode yang dalam pembelajaran seperti, model discovery, metode ceramah, metode Tanya jawab, metode penugasan. 2) Kendala guru meningkatkan motivasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas IV MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan ialah, Pertama,Peserta didik sulit merespon apa yang di inginkan oleh guru, Kedua,siswanya kurang displin, Ketiga, kurangnya semangat siswa-siswi dalam belajar, Keempat, kurangnya sumber belajar, Keenam, buku paket, dan Ketujuh adalah sarana dan prasarana belajar.3). solusi guru meningkatkan motivasi belajar aqidah akhlak siswa kelas IV MI Al- Azimiyah puyahan lembar selatan ialah, pertama, menyediakan sumber belajar,kedua,memberikan nasehat,ketiga,meningkatkan kreativitas dalam belajar,keempat,memfaatkan apersepsi peserta didik, kelima,memberikan tes nilai.
Kata Kunci : Cara Guru Aqidah Akhlak, Motivasi Belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia.Salah satu sarana pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah sekolah. Guru sebagai tenaga pengajar di sekolah merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara terus menerus, potensi sumber daya guru harus dikembangkan agar dapat melaksanakan fungsinya secara profesional.1
Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan proses pendidikan. Salah satunya adalah kualitas guru yang akan terjun langsung di institusi pendidikan. Guru diharapkan memiliki kemampuan yang memadai dan memenuhi standar kompetensi sebagai seorang guru yang salah satunya adalah kompetensi ilmu pengetahuan tentang ilmu pendidikan.2
Dengan adanya pendidikan manusia akan mengerti dan mengetahui berbagai macam ilmu diantaranya ilmu pengetahuan agama Islam untuk bekal kehidupannya, karena banyak faktor-faktor yang bisa mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswa pada
1 Maryono, Dasar – Dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2011), hlm. 11.
2 Muhammad Irham dan Novan Ardi Wiyani, Psikologi Pendidikan, Teori dan Aplikasi dalam proses pembelajaran,(Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2013), hlm.15-16.
waktu mengikuti pembelajaran yaitu faktor: fisik, lingkungan sosial, ekonomi, kurikulum, sarana dan prasarana guru serta metode pembelajarannya. Maka pada waktu menyampaikan materi pelajaran Aqidah ahlak seharusnya dengan cara menyenangkan, karena ajaran agama Islam tidaklah hanya sekedar alih pengetahuan akan tetapi merupakan proses alih nilai-nilai yang ada dan terkandung dalam ajaran agama Islam.
Berdasarkan realita di lapangan masih banyak permasalahan yang terjadi di sekolah seperti siswa kurangnya termotivasi dalam belajar.Permasalahan seperti ini rata-rata masih dimiliki oleh tiap-tiap lembaga pendidikan. Hal seperti inilah yang kemudian akan menjadi tanggung jawab dari beberapa pihak diantaranya dari pihak sekolah dan guru agar memperbaiki keadaan tersebut, supaya peserta didik dapat menjadi manusia yang mempunyai pengetahuan yang luas dan memiliki akhlak serta moral yang baik pula, maka dari itu peneliti tertarik tentang mata pelajaran aqidah ahlak, agar peserta didik dapat mengetahui, mengerti dan memahami caranya untuk bersikap baik kepada orang lain dan bisa membedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak baik.
Permasalahan yang sering terjadi sekarang ini adalah pada saat pembelajaran berlangsung guru pada umumnya kebanyakan menggunakan metode ceramah saja, maka siswa kurang faham tentang isi dari mata pelajaran tersebut, sehingga membuat siswa
jenuh dan mengantuk di dalam kelas.Strategi dalam mengajar itu sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Apabila strategi guru itu baik maka akan menghasilkan siswa yang baik, jika strategi guru tersebut kurang baik maka akan mempengaruhi belajarnya siswa yang kurang baik pula.
Dalam memotivasi belajar siswa, seorang guru tidak hanya menerapkan satu macam strategi saja, akan tetapi menerapkan beberapa rangkaian strategi dan metode yang saling mendorong terhadap efektifnya pembelajaran. Strategi merupakan salah satu cara yang sangat efektif digunakan oleh seorang guru dalam meningkatkan motivasi atau minat belajar siswa, karena dengan adanya strategi yang digunakan oleh guru siswa diharapkan rajin belajar dan tidak merasa bosan pada mata pelajaran ilmu pendidikan agama Islam terutama mata pelajaran Aqidah ahlak, mengingat mata pelajaran Aqidah ahlak adalah merupakan ilmu yang sangat urgen dalam kehidupan sehari- hari.3
Namun kenyataan yang ada berdasarkan hasil observasi mata pelajaran Aqidah ahlak di kelas IV MI AL-AZIMIYAH Puyahan Lembar Selatan terlihat bahwa siswa terlalu sibuk dengan dirinya sendiri sehingga kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pada mata pelajaran aqidah ahlak, suasana siswa yang kurang kondusif akibatnya siswa yang kurang serius terhadap materi apa yang
3Fitria Ulfa,Strategi Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MAN Kota Kediri 3, Skripsi, (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2014).
telah disampaikan oleh guru, ada siswa yang berbicara sama teman sebangkunya, ada yang tidur-tiduran di dalam kelas, dan mengganggu temannya.4
Sebaiknya masalah-masalah di atas tidak terjadi ketika pelajaran berlangsung, karena dapat menggangggu jalannya kegiatan belajar mengajar baik guru maupun siswa. Hal tersebut juga menjadi kendala dalam melaksankan kegiatan belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran Aqidah ahlak. Namun demikian, karena meningkatkan motivasi belajar agama Islam bukanlah hal yang mudah, melainkan masih banyak problem-problem yang dihadapi oleh guru Pendidikan agama Islam khususnya pada mata pelajaran aqidah ahlak, ketekunan, kesabaran serta keuletan dengan berbagai usaha semoga dapat mengantarkan pada tumbuhnya motivasi belajar agama dengan baik dan benar.
Dengan adanya kondisi yang bermasalah tersebut memerlukan strategi dan metode mengajar untuk meminimalkan masalah dan membangkitkan motivasi siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam terhadap permasalahan tersebut dengan tema yang berjudul “ CARA GURU MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI KELAS IV MI AL-AZIMIYAH PUYAHAN LEMBAR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2020/2021.
4MI AL-Azimiyah, Observasi,18 September 2019
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat dikemukakan peneliti adalah:
1. Bagiamana cara guru meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IVMIAl-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan ?
2. Apa kendala guru meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IV MIAl-Azimiyah Puyahan LembarSelatan?
3. Bagaimana solusi guru meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IV MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas,maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana cara guru meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IV MIAl-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan
b. Untuk mengetahui apa kendala guru meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IV MIAl-Azimiyah Puyahan LembarSelatan
c. Untuk mengetahui solusi guru meningkatkan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IV MI Al- Azimiyah Puyahan Lembar Selatan
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian meliputi manfaat teoritik dan manfaat praktis.
a. Manfaat Teoretik
Secara teoretik, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan khususnya terkait masalah cara guru meningkatkan motivasi belajar aqidah akhlak.
b. Manafaat Praktis
1) Bagi madrasah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan sumbangan pemikiran terutama untuk memberikan informasi tentang masalah cara guru meningkatkan motivasi belajar aqidah akhlak.
2) Bagi guru, Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran pada mata pelajaran aqidah akhlak.
3) Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kelas mengikuti pembelajaran hususnya pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak.
D. Ruang Lingkup dan Seting Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yang akan diteliti, maka ruang lingkup dari penelitian ini adalah “Cara guru meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak dikelas IVMI Al- Azimiyah Puyahan Lembar Selatan”. Adapun seting (tempat atau lokasinya) diadakannya penelitian ini adalah di MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena peneliti melihat cara gurumeningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran akidah akhlak belum maksimal dalam menjalankan dan mengajarkannyakarena perannya sebagai guru dalam mengajar harus lebih baik hususnya pelajaran aqidah akhlak.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi atau karya terdahulu sebagai pedoman penelitian lebih lanjut dan untuk mendapatkan data yang valid serta menghindari duplikasi, plagiasi, dan repitasi, sehingga menjamin orsinalitas dan legalitas penelitian ini.Penelaahan pustaka dilakukan untuk menjelaskan posisi penelitian yang sedang dilaksanakan (state of affairs) diantara hasil-hasil penelitian dan atau buku-buku yang terdahulu yang bertopik senada (prior research of the topic).5
Untuk mendukung penelitian ini, maka dilakukan pengamatan pada penelitian sebelumnya yang mempunyai relevansi terhadap topik
5IAIN Mataram,Pedoman Penulisan Skripsi, 2015, hlm. 15
yang diteliti, yaitu:
1. Adrian Marwandi: “Upaya guru akidah akhlak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII MTS ” Adapun hasil penelitian ini bahwa “hasil penelitian ini adalah motivasi belajar aqidah akhlak siswa dapat dilihat dari tingkatnya kehadiran, keaktifan siswa dalam bertanya dan mengerjakan tugas serta aktif dalam diskusi”.
Adapun yang menjadi persaman penelitian yang dilakukan oleh Adrian Marwandidengan penelitian ini adalah: kedua penelitian ini meneliti tentang meningkatan motivasi belajar, sedangkan letak perbedaan penelitian ini dengan penelitian Adrian Marwandiini adalah saya menelitinya di MI sedangkan Adrian Marwandi di MTS.6 2. Khatijah: “Meningkatkan motivasi belajar aqidah akhlak siswa kelas V MI melalui metode tanya jawab ” Adapun hasil penelitian ini bahwa “hasil penelitian ini bahwa”hasil aksi I menunjukkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran aqidah akhlak di kelas V sebelum tindakan masih kurang. Adapun yanag menjadi persaman penelitian yang dilakukan olehKhatijahdengan penelitian ini adalah kedua penelitian ini meneliti tentang motivasi belajar, yang menjadi perbedaannya adalah sedangkan letak perbedaan penelitian ini dengan penelitianKhatijahini adalah berkaitanmasalah metode tanya jawab dan penelitiannya adalah PTK .7
6Adrian Marwandi, Upaya Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII MTS Baitul Hidayah,(skripsi : UIN Mataram , Mataram , 2017).
7Khatijah ,Meningkatkan Motivasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas V MI Sungai Guntung ,(skripsi : UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru, 2009).
Tabel 1.1
Persamaan dan Perbedaan Hasil Penelitian dengan Penelitian Terdahulu
No Nama Persamaan Perbedaan
1 Adrian
Marwandi kedua penelitian ini meneliti tentang meningkatan motivasi belajar
Sedangkan letak
perbedaan penelitian ini dengan penelitian Adrian Marwandi ini adalah saya menelitinya di MI
sedangkan Adrian Marwandi di MTS 2 Khatijah Adapun yanag
menjadi persaman penelitian yang dilakukan oleh Khatijah dengan penelitian ini adalah kedua penelitian ini meneliti tentang motivasi belajar.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Khatijah ini adalah berkaitanmasalah
metode tanya jawab dan penelitiannya adalah PTK
F. KerangkaTeori 1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah perubahan energy dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.8
Menurut Mc. Donald motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.9
8Oemar Hamalik ,Proses Belajar Mengajar(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011).hlm.
158 9Ibid…hlm. 69
Menurut Sardiman, pengertian motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.10
Menurut Abraham Maslow, istilah motif menunjukan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau melakukan sesuatu.
Sedangkan motivasi adalah suatu usaha yang di lakukan untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.11
Dalam teorinya tentang motivasi, Maslow mengemukakan ada lima tingkatan kebutuhan pokok manusia adalah :
1) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis adalah sekumpulan kebutuhan dasar yang mendesak pemenuhannya karena berkaitan langsung dengan kelangsungan hidup manusia.
2) Kebutuhan akan rasa aman
Apabila kebutuhan fisiologis individu telah dipenuhi, maka akan muncul kebutuhan lain sebagai kebutuhan
10Solichatun, Hubungan Motivasi Dengan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Madrasah Tsanawiyah,Sumbula, Vol.2, Nomor 2, Desember 2017. 532
11M. Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan,(Bandung: Rosdakarya, 1993), hlm.
61
dominan dan menuntut pemuasan, yaitu kebutuhan rasa ingin aman.
3) Kebutuhan akan cinta, memiliki dan kasih sayang
Kebutuhan ini adalah suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk mengadakan hubungan afektif atau ikatan emosional dengan individu lain, baik dengan sesama jenis maupun lawan jenis, dilingkungan keluarga maupun kelompok masyarakat.
4) Kebutuhan akan harga diri
Setelah kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang terpenuhi, kebutuhan mendasar berikutnya yang muncul adalah kebutuhan akan harga diri. Kebutuhan ini meliputi dua hal “for self respect or self esteem, and for the esteem of others” yaitu harga diri dan penghargaan dari orang lain.12
Dengan adanya motivasi dalam kualitas hasil belajar siswa kemungkinan dapat diwujudkan.siswa yang didalam proses belajar pelajaran aqidah akhlak memiliki motivasi yang sangat kuat dan jelas, pasti akan tekun dan akan berhasil belajarnya
Istilah motivasi menunjukkan kepada semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan kearah tujuan tertentu dimana sebelumnya tidak ada gerakan menuju kearah tujuan tersebut.Motivasi dapat berupa dorong-
12Abraham Maslow,Op, cit.Third Edition, hlm. 21
dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri individu atau hadiah.13
Jadi, menurut uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau upaya untuk menggerakkan seseorang untuk mencapai sesuatu yang ingin diinginkan dengan cara meberikan arahan atau semangat pada peserta didik.
b. Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fun damental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidika.ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapain tujuan suatu pendidikan itu sendiri sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri14.
Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil intraksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam aspek tingkah laku15.
Adapun pendapat para ahli mengenai defenisi belajar,
13 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2012). Hlm. 173
14Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,(Bandung: PT.
Remaja Doskarya, 2007). hlm. 89
15 Khaeruman dan Siti Nurhidayati,Trik-Trik Mengajar,(IKIP Mataram, 2015). hlm.
1
adalah sebagai berikut :
1) Skinner mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
2) C. T Morgan mengartikan belajar sebagai suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu16. 3) Witting dalam bukunya psychology of learning
mendefenisikan belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagaiu hasil pengalaman17.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya adalah usaha sadar yang dilakukan oleh setiap individu untuk mencari ilmu agar dapat melakukan perubahan sikap dan tingkah laku agar menjadi lebih baik, hal ini bias dilakukan melalui latihan dan pengamalan
c. Strategi Menumbukan Motivasi Belajar
Pembelajaran tidak akan bermakna jika para siswa tidak termotivasi untuk belajar. Dengan demikian, guru wajib berupaya sekeras mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar siswanya.
Strategi guru menumbuhkan dan membangkitkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Menjelaskan tujuan pembelajaran ke siswa 2) Permainan
3) Memberi hadiah 4) Memberi pujian
5) Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar 6) Memberi angka
7) Humor atau dengan cerita-cerita lucu
16Sobry Sutikno,Belajar dan Pembelajaran(Lombok: Holistica, 2013).hlm. 3
17Muhibbin Syah,Psikologi……hlm. 90
8) Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok
9) Memberi ulangan
10)Menerapkan metode yang bervariasi
11)Memvariasikan gaya dalam membelajarkan siswa 12)Gunakan media yang baik, serta harus sesuia dengan
tujuan pembelajaran 13)Hukuman.18
Dari 13 strategi diatas dapat di fahami,bahwaguru harus benar-benar bisa mengembangkan dan membangkitkan motivasi belajar siswanya dalam proses pembelajaran,karena pembelajaran akan berhasil tergantung dari bagaimana gurunya berintraksi didalam kelas.
d. Macam – Macam Motivasi
Macam –macam motivasi ada dua, yaitu 1) Motivasi intrinsik
2) Motivasi ektrinsik
Sardiman dalam bukunya menjelaskan tentang motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sebagai berikut :
1) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
2) Motivasi ekstrinsik
Motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
18Sobry Sutikno,Belajar…..hlm.72-73
perangsang dari luar. Misalnya seseorang belajar karena besok akan ada ujian dengan harapan akan mendapat nilai yang baik dan pujian19
Selanjutnya jenis-jenis motivasi yang lain adalah sebagai berikut :
1) Motivasi intrinsik
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan yang lain. Motivasi ini sering disebut “motivasi murni” atau motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri siswa.
2) Motivasi ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah adanya karena ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingaa dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu20
Berdasarkan uraian diatas maka macam-macam motivasi itu sendiri ada dua bagian yaitu intrinsik dan ekstrinsik , yang dimana motivasi intrinsik itu sendiri yang sudah melekat di individu itu sendiri tanpa ada pakasaan dari siapa pun dan (rangsangan dari dalam diri peserta didik) sedangkan kalau motivasi ekstrinsik itu karena ada ajakkan dari pihak sekolah misalnya atau sesuai dengan kebutuhan siswa itu sendiri,
19 Ifni Oktiani,Kreativitas Guru Dalam Memotivasi Belajar Peserta Didik, Kependidikan, Vol. 5, Nomor 2, November 2017, hlm. 225
20Sobry Sutikno,Belajar……hlm. 70
contohnya adalah siswa belajar karena besok ada ulangan maupun ujian agar menmdapatkan nilai yang baik (rangsangan dari luar peserta didik) .
e. Fungsi Motivasi
Guru bertanggungjawab melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil dengan baik dan hasil belajar akan lebih optimal apabila adanya motivasi.
Oemar Hamalik (1992) menjelaskan tiga fungsi motivasi, yaitu:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi ini sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
2) Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan- perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.21
Selanjutnya fungsi lain dari motivasi adalah sebagai berikut :
1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
2) Sebagai pengarah. artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
3) Sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil.besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.22
Berdasarkan uraian diatas , dapat disimpulkan bahwa fungsi dari motivasi belajar adalah mendorong peserta didik agar mempunyai semangat dan tekad dalam belajar,
21Ibid……hlm. 71
22Oemar Hamalik,Psikologi Belajar…..hlm. 175
menggerakkan kekuatan dalam diri peserta didik untuk belajar dan mengarahkan aktivitas-aktivitas peserta didik dalam belajar.
f. Bentuk-Bentuk Motivasi
Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat digunakan guna menahan mempertahankan minat peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Bentuk – bentuk motivasi yang di maksud adalah sebagai berikut :
1) Memberi angka
Angka yang dimaksud sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik.Angka yang diberikan kepada setiap anak didik biasanya bervariasi sesuai hasil ulangan yang telah mereka proleh dari hasil penilaian guru.23 2) Hadiah
Hadiah adalah sesuatu yang diberikan kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang – kenangan / cendramata. Hadiah yang diberikan kepada orang lain bisa berupa apa saja, tergantung dari keinginan pemberi.24
3) Pujian
Pujian adalah alat motivasi yang positif.Setiap orang senang dipuji. Tak peduli tua atau muda , bahkan anak-anak senang dipuji atas sesuatu yang pekerjaan yang telah selesai
23Syaiful Bahri Djamarah,Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2014), hlm. 149
24Ibid …hlm. 50
dikerjakannya dengan baik25
4) Gerakan tubuh
Gerakan tubuh dalam bentuk mimik yang cerah, dengan senyum, mengangguk, acungan jempol, tepuk tangan, menaikkan bahu, geleng-geleng kepala, menaikkan tangan dan lain-lain.
5) Memberi tugas
Tugas adalah suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk diselesaikan guru dapat memberikan tugas kepada anak didik sebagai bagian yang tak dapat terpisahkan dari tugas anak didik.26
6) Memberi ulangan
Memberikan ulangan merupakan salah satu sarana motivasi. Tetapi dalam memberikan ulangan jangan terlalu sering, karena siswa akan merasa bosan dan bersifat rutinitas.
7) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalgi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
8) Hukuman
25Ibid …hlm 51
26Ibid …hlm. 153
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa bisa menjadi alat motivasi.27
Berdasarkan uraian diatas jadi, bentuk-bentuk motivasi yang dimanfaatkan oleh guru untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik dalam proses belajar mengajar agar lebih giat dan termotivasi dalam menjalankan kegiatan belajar.
Indikator meningkatkan motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
1) Adanya hasrat dan keinginan
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya penghargaan dalam belajar
4) Adanya kegiatan yang menaraik dalam belajar berlangsung 5) Adanya lingkungan yang kondusif dalam belajar
g. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan. Artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan fisiologis siswa.sehingga dapat diketahui bahwa motivasi belajar ada pada siswa.adapun faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah ada 3:
1) Adanya kebutuhan
Apabila kebutuhan terpenuhi, telah dipuaskan,
27Syardiansah,Hubungan Motivasi Belajar Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar, Manajemen Dan Keuangan,Vol. 5, Nomor 1, Mei 2016, hlm. 443
aktifitas akan berkurang dan lenyap dan akan timbul kebutuhan-kebutuhan baru.seseorang anak akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila merasakan suatu kebutuhan yang berasal dari diri siswa.
2) Adanya kemajuan pada diri siswa
Keinginan untuk mengetahui lebih dalam terhadap sesuatu yang menjadi pendorong untuk mengembangkan diri agar lebih berguna dan bermanfaat.
3) Adanya aspirasi atau cita-cita
Cita-cita dalam bahasa arabnya adalah “himmah” diartikan sebagai kemaun dari niatan yang baik.timbulnya cita-cita diikuti oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nila kehidupan. Timbulnya cit-cita diikuti oleh perkembangan kepribadian,keinginanan berlangsung sesaat atau dalam waktu yang singkat, sedangkan kemauan berlangsung pada waktu yang lama.kemauan telah disertai dengan perhitungan akal yang sehat.28
2. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak a. Pengertian Aqidah Akhlak
Aqidah berasal dari bahasa arab yaitu aqoda,secara bahasa aqidah memiliki arti sesuatu yang mengikat, kata lain
28 Sardiman A. M , Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2012), hlm.93
yang serupa adalah I’tiqad yang memiliki arti kepercayaan.dari pengertian tersebut, aqidah dari pengertian sederhana memiliki kepercayaan yang tersimpul didalam hati. Hal ini seperti ditegaskan oleh ash shiddieqy, bahwa aqidah adalah semua yang dipegang teguh dan terhujam kuat dalam lubuk jiwa dan tidak dapat beralih dari padanya.
Ahlak, akhlak berasal dari bahasa arabkhuluqiyah atau lazimnya disebut moral.Yang dimaksud dengan akhlak (moral) adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karekteristik-karekteristik akal dan tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa.29
Berdasarkan definisi diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian mengenai aqhlak adalah merupakan batasan antara baik dan buruk, benar dan salah, terpuji dan tercela dari perbuatan mukalaf, baik itu yang lahir maupun yang bathin. Semua perbuatan dan perkataan dari seseorang mukalaf tersebut dapat dinilai melalui sumber dari akhlak yakni al-qur’an.
Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa aqidah akhlak adalah kepercayaan yang diyakinikebenrannya dalam hati yang diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan yang terpuji sesuai dengan ajaran al- qur’an dan
29Ismail Suhada,Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Dengan Menggunakan Media Audio Visual(Skripsi,FTK IAIN Raden Ian Lampung, 2017 ),hlm.30
hadist.
b. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Sebagaimana di ketahui bahwa aqidah akhlak suatu usaha membentuk insan kamil, dan merupakan wadah dalam membina moral yang tinggi dalam ajaran islam. Begitu tinggi nilai pelajaran aqidah akhlak yang jika pendidik mampu menunaikan tugasnya. Maka insan kamil yang diidamkan akan dapat di capainya. Ada pun tujuan pembelajaran aqidah akhlak sebagaimana disebutkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji.30
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian adalah metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati – hati dan sempurna terhadap masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap maslah tersebut.
Dalam hal ini dalam buku lexy J. Moleong Bogdan dan Taylor mengatakan kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang
30Ibid…hlm.31
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.Jadi menurut mereka, pendekatan ini di arahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengasolisasikan individu atauorganisasi kedalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.31
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antara fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.32Pendekatan kualitatif yang digunakan oleh peneliti ini adalah jenis penelitian deskriptif yakni melukiskan dan menafsirkan keadaan yang ada sekarang.
Penelitian ini berkenaan kondisi atau hubungan yang ada, praktik- praktik yang sedang berlaku: keyakinan, sudut pandang atau sikap yang dimiliki, proses yang sedang berlangsung, pengaruh-pengaruh yang dirasakan atau kecenderungan-kecenderungan yang sedang berkembang.
Penelitian kualitatif ini peneliti dihadapkan langsung pada lingkungan alam subyek, guna menggali dan memperoleh data-data deskriptif dilokasi penelitian dan untuk memahami, mempelajari prilaku obyek dalam konteks lingkungannya sebagaimana yang
31 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung,PT Remaja Rosdakarya, 2014 ),hlm. 4
32Mahmud,Metode Penelitian Pendidikan,(Pustaka Setia: Bandung,2011),hlm.81.
ditunjukkannya.
Adapun alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
a. Dengan pendekatan kualitatif, peneliti dihadapkan secara langsung dengan lapangan dan individu secara utuh guna memperoleh data yang objektif dan logis.
b. Data-data yang diproleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi bukan berbentuk symbol
c. Dengan pendekatan kualitatif, data-data penelitian ini lebih deskriftif berupa urain-urain yang bukan berupa statistik atau angka, Jadi, dengan pendekatan kualitatif. Data-data penelitian ini lebih bersifat deskriptif atau berupa uraian-uraian yang bukan bersifat statistic.33
Penelitian turun ke lapangan untuk melakukan observasi.Penelitian lapangan ini adalah untuk mengetahui cara guru meningkatkan motivasi belajarsiswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IV MI Al-Azimiyah Puyahan LembarSelatan Tahun Pelajaran 2020/2021.
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti di lapangan adalah sangat mutlak diperlukan, karena peneliti berfungsi sebagai instrument kunci.
33Novi Elviani, Upaya Guru Dalam Menerapkan Variasi Mengajar Pada Mata Pelajaran Ipa(skripsi,FTK UIN Mataram, 2019), hlm. 32
Penegertian instrument disini, peneliti sebagai alat dari keseluruhan proses penelitian, peneliti sebagai perencana, pengumpul data, sekaligus sebagai pelapor dari hasil penelitian. Kehadiran peneliti ditempat penelitian, berperan sebagai pengamat yang tidak berperan serta, maksudnya adalah peneliti tidak melakukan duafungsi sekaligus yaitu sebagai pengamat dan peneliti menyatu sebagai bagian dari kehidupan subjek tetapi hanya sebagai pengamat.
Melakukan penelitian melalui pengamatan dan wawancara, peneliti mengamati objek penelitian pada situasi yang diinginkan untuk dipahami. Jadi jelas peneliti akan mengamati jalannya proses belajar mengajar yang terkait dengan objek penelitian cara guru meningkatan motivasi belajar aqidah akhlak siswa kelas IV pada mata pelajaran aqidah akhlak saja.
Jadi, dalam penelitian ini kehadiran peneliti di lapangan dalam rangka mengumpulkan, menganalisa dan menguji melalui berbagai cara sehingga meningkatkan kredibilitas hasil penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Peneliti dilaksanakan di MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan sebagai tempat penelitian karena masih kurang maksimal guru dalam meningkatan motivasi belajarkhususnya mata pelajaran aqidah akhlak, sekalipun tempatnya madrasah disamping itu juga peneliti mudah menjangkaunya.
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah subjek penelitian atau informan, atau subjek dari mana data diproleh”.34Sumber data dalam penelitian ini adalah guru .Adapun jumlah sumber data yang dijadikan responden dibatasi, karena yang dibutuhkan adalah diprolehnya esensi persoalan yang diteliti, bukan pada banyaknya responden. Penentuan responden dilakukan dengan pertimbangan bahwa responden tersebut mampu memberikan informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Untuk mendapatkan data tersebut peneliti perlu memiliki sumber diantaranya adalah: Guru dan siswa kelas IV MI Al-Azimiyah.
Adapun jenis data yang terkumpul adalah data primer dan data sekunder.Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan langsung pada subjek sebagai informasi yang dicari. Sedangkan data skunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Sumber data skunder ini misalnya didapat melalui TU.
Adapun persoalan yang dicari dari sumber data ini yaitu masalah data yang berkaitan dengan cara guru meningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak di kelas
34Mutawalli,dkk,Pedoman Penulisan Skripsi UIN Mataram Tahun 2018,(Mataram:
2018), hlm. 29.
IV.
5. Metode Pengumpulan Data
Prosedur/metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam upaya memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam sebuah penelitian.adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode observasi
“Kartono (1980) mengemukakan”,Observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.35Tujuan peneliti menggunakan metode ini observasi adalah untuk mendapatkan data tentang peningkatkan motivasi belajarkhususunya dipembelajaran aqidah akhlak.
Dalam hal ini, objek yang diamati yaitu Guru bagaimana cara meningkatan motivasi belajarsiswa pada mata pelajaran aqidah akhlak.
Secara umum observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu observasi berperan serta (participant observationt
)danobservasi non partisipan.
1) Observasi partisipan(participant observationt )
35Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta : Bumi Aksara, 2016 ).
hlm. 143
Observasi partisipan adalah observasi yang dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai anggota yang berperan serta dalam kehidupan masyarakat topik penelitian36
2) Observasi non partisipan
Observasi non-partisipan adalah observasi yang menjadikan peneliti sebagai penonton atau penyaksi terhadap gejala atau kejadian yang menjadi topic penelitian.37
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non -partisipan untuk mengetahui data tentang keadaan lingkungan sekitar MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatandan observasi mengenai cara guru meningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlakdi kelas IV.
Adapun yang di observasi adalah sebagai berikut :
1) Sejarah singkat berdirinya MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan.
2) Gambaran tata ruang lingkup madrasah
3) Letak geografis MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan.
b. Metode Interview(wawancara)
Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu.38ini merupakan proses tanya
36Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2012). hlm. 39
37Ibid.hlm. 40
38Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif ,hlm.160
jawab lisan, dimana dua orang atau lebih behadap-hadapan secara fisik.
Macam-macam wawancara anatara lain yaitu : 1) Wawancara terstruktur (structured interview)
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui secara pasti tentang informasi yang telah diproleh.Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannyapun telah disiapkan.
2) Wawancara semitersetruktur(semistrukture interview)
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam katagori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan pemersalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan idenya.39
3) Wawancara tak terstuktur(unsuructured interview)
Wawancara tidak terstuktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap
39Novi Elviani,Upaya Guru Dalam Menerapkan Variasi Mengajar, hlm.36
untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar pemersalahan yang akan ditanyakan.40
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini untuk instrument interview peneliti menggunakan pedoman wawancara tak terstruktur untuk mendapatkan data tentang cara guru meningkatan motivasi belajarsiswa pada mata pelajaran akidah akhlak.
Adapun yang diwawancarai adalah sebagai berikut : a) Guru aqidah akhlak
Dari Guru aqidah akhlak saya menanyakan informasi dan penjelasan mengenai bagaimana proses pembelajaran siswa didalam kelas, dan masalah- masalah yang ada dalam pembelajaran berlangsung.
b) Siswa kelas IV
Dari siswa kelas IV saya mendapatkan informasi bagaimana proses pembelajaran berlangsung dan bagaimana gurunya mengajarkan.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
40Ibid,hlm. 37
sebagainnya.41Metode ini merupakan metode pendukung yang digunakan untuk menggumpulkan data dengan menggunakan dokumen-dokumen yang ada di MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan.
Dengan demikian, Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk menelusuri data histori.
Jadi,dokumentasi merupakan laporan yang tertulis dari suatu pristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan atau fikiran terhadap pristiwa dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan dan meneruskan keterangan terhadap pristiwa tersebut. Dalam pengambilan data melalui dokumentasi, peneliti memperoleh data dengan mengambil dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan hasil wawancara, biografi peraturan sekolah dokumen yang berbentuk gambar dan data yang diperlukan terkait bagaimana cara guru meningkatan motivasi belajara siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak itu sendiri.
Adapun dokumen yang diambil adalah sebagai berikut : 1) Profil MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan.
2) Daftar keadaan guru MI Al-Azimyah Puyahan Lembar Selatan 3) Keadaan siswa MI Al-Azimyah Puyahan Lembar Selatan 4) Struktur organisasi MI Al-Azimyah Puyahan Lembar Selatan 6. Teknik Analisis Data
41Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sautu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), hlm.155
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diproleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.42
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diproleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis.Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi berulang- ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul.43Adapun analisis data yang peneliti gunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif karena caramenganalisis datanya yang diamana lebih cendrung menggunakan kata-kata untuk menjelaskan fenomena atau data yang telah didapatkan.
Analisis data penelitian dilakukan dengan tiga tahap, yaitu : Pertama,analisis data selama dilapangan, penelitian ini tidak dikerjakan setelah pengumpulan data selesai melainkan selama pengumpulan data berlangsung dan dikerjakan terus menerus hingga penyusunan lapangan selesai.
Kedua, analisis data setelah terkumpulnya data yang baru diproleh dan dianalisis dengan cara memebandingkan dengan data yang didapat lebih dahulu.
42Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 334
43Ibid…hlm. 245
Ketiga, setelah proses data terkumpul maka peneliti memebuat laporan penelitian menggunakan metode deskriptif, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk memebuat gamabaran mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman.
GAMBAR 16.1 Komponensial Analisis Data Model Alir.
a. Reduksi data(reduction )
Reduksi data adalah data yang sudah terkumpul baru kemudian dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada halyang penting, dan memilih-milih berdasarkan sautu konsep, tema dan kategori tertentu untuk memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan.44Dengan
44Djam’an Satori & Aan Komariah, metode penelitian kualitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2014),hlm. 218
demikian dapat mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
Reduksi data adalah kegiatan yang tidak teripisahkan dari analisis data.45Peneliti memilih data mana akan diberi kode, mana yang ditarik keluar, dan pola rangkuman sejumlah potongan atau apa pengembangan ceritanya merupakan pilihan analitis.
Dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan peneliti untuk mefokuskan hal-hal yang penting dan dianggap pokok berkaitan masalah cara guru meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IV MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan, data tersebut disesuaikan dengan rumusan masalah, kemudian dipilih data mana yang penting dan menarik untuk dikumpulkan lebih lanjut.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan.
b. Penyajian data
Langkah selanjutnya sesudah mereduksi data adalah
45Muri Yusuf,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: Prenada Media Group,2014), hlm. 408
menyajikan data.Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dipaparkan dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik dan sejenisnya.Lebih dari itu, penyajian data biasa dipaparkan dalam bentuk uraian, singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.46penyajian data dapat memudahkan dan memahami apa yang terjadi, juga untuk merencanakan kerja sealnjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami tersebut.
Kaitannya dengan penelitian ini, kegiatan menyajikan data dilakukan setelah semua data yang dianggap penting dan menarik sesuai dengan yang ingin diteliti terkumpul dan telah dikategorasikan berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan. Bentuk penyajian data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftip naratif yaitu mengenai cara guru meningkatan motivasi belajarsiswa pada mata pelajaran aqidah akhlakdi kelas IV MI Al-Azimiyah Puyahan LembarSelatan Tahun Pelajaran 2020/2021.
c. Conclusion Drawing Verification
Langkah ketiga yaitu melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak temukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.apabila kesimpulan yang dikemukakakn pada tahap
46Novi Elviani,Upaya Guru Dalam Menerapkan Variasi Mengajar.,hlm. 219
awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kreadibel.47
Dalam penelitian ini, kesimpulan dan verifikasi dilakukan setelah semua rangkain pengumpulan data selesai dilakukan.
Setelah data dikumpulkan (reduction), kemudian disajikan (display)menggunakan deskripsi naratif, kemudian ditarik suatu tema dalam bentuk kesimpulan (verfication) yang merupakan deskripsi atau bersifat temuan secara umum untuk keperluan transferabaliti atau pengembangan lebih lanjut terkait, cara guru meningkatan motivasi belajar asiswa pada mata pelajaran qidah akhlak di kelas IVMI Al-Azimiyah Puyahan Lembar SelatanTahun Pelajaran 2020/2021.
7. Keabsahan Data dan Temuan
“Penelitian kualitatif dinyatakan absah apabila memiliki derajatketerpercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability)”.
Untuk memperoleh keabsahan data (data yang valid), diperlukan teknik pemeriksaan, agar mendapat informasi sekaligus temuan- temuan yang tepat. Hal tersebut dibutuhkan sebuah cara atau teknik yang tepat. Berdasarkan kriteria derajat kepercayaan,
47Ibid,.hlm. 220
memeriksa keabsahan data penelitian dapat menggunakan : a. Perpanjangan pengamatan (prolonged engagement) b. Peningkataan ketekunan (persistent observation) c. Triangulasi (peer debriefing)
d. Analisis kasusu negative (negative case analysis) e. Diskusi dengan teman sejawat (peer debriefing) f. Member chek.48
Dari enam elemen yang ada dalam uji keredibiltas peneliti hanya menggunakan dua elemen yang paling penting bagi peneliti dan dapat mendukung proses penelitian yaitu:
a. Perpanjang pengamatan
Peneliti adalah instrument itu sendiri (self instrument) dan alat utama dalam penelitian (key instrument). Oleh karena itu, keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam proses penelitian. Terutama dalam pengumpulan data keikutsertaan yang dimaksudkan dalam penelitian adalah proses dan aktivitas dimana seorang peneliti hadir bersama, mengamati, melihat, memahami bahkan tinggal bersama objek guru agama) yang diteliti dalam pengumpulan data.
Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk, dan semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai, dan saling terbuka.49Yang dimana tujuan peneliti untuk memperpanjang pengamatan adalah agar data yang diproleh oleh peneliti lengkap dan mampu menjalin hubungan yang lebih
48Ibid,hlm. 169-172
49Ibid…hlm. 369
erat dengan responden. Dengan memperpanjang-kan pengamatan peneliti dapat menyimpulkan bahwa data yang didapatkan benar-benar absah.
b. Triangulasi
Moleong memaparkan bahwa, trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.50 Ada beberapa jenis trianggulasi yaitu:
1) Tringgulasi sumber
Tringgulasi sumber data dilakukan dengan cara mengecek data yangtelah diperoleh melalui beberapa sumber.51 Sedangkan Patton dalam Moleong menjelaskan bahwa “Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.52
Misalnya peneliti akan membandingkan hasil wawancara dengan hasil pengamatan yang dilakukan, apakah sama atau sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, terkait dengan problematika cara guru
50Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, hlm. 330.
51Ibid, hlm. 373
52Ibid,hlm. 331
meningkatan motivasi belajarsiswa pada mata pelajaran aqidah akhlakdi kelas IV MI Al-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021.
2) Tringgulasi Metode
Menurut Patton dalam Moleong terdapat dua strategi dalam menggunakan trianggulasi dengan metode yaitu: 1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan, 2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.53
Contohnya, peneliti membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi terkait dengan cara guru Meningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IVMI Al-Azimiyah Puyahan Lembar SelatanTahun 2020/2021.
3) Trianggulasi Teori
Trianggulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong, berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.Dipihak lain Patton berpendapat yaitu,hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding (rival explanation).54
53Ibid, hlm. 331
54Ibid,hlm. 331
Keabsahan data hasil penelitian juga dapat dilakukan dengan memperbanyak refrensi yang dapat menguji dan mengoreksi hasil penelitian yang telah dilakukan, baik refrensi yang berasal dari orang lain maupun refrensi yag diperoleh selama penelitian seperti gambar vidio dilapangan, rekaman wawancara, maupun catatan-catatan harian dilapangan.
c. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.
Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data.
1) Untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran.
2) Diskusi dengan sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemeriksaan peneliti.
Dengan demikian pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan -rekan yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka
peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan anlisis yang sedang dilakukan.55
d. Kecukupan referensi
Referensi yang dipakai adalah bahan dokumentasi, catatan lapangan yang tersimpan.Dengan referensi, peneliti dapat mengecek kembali data-data dan informasi-informasi yang didapatkan dilapangan.
H. Sistematika Pembahasan
Dalam proposal skripsi ini, alur pemaparannya berisikan pemaparan bagian-bagian sebelumnya yang bersinambungan. Adapun isi pemaparan dari masing-masing bagian seperti pedoman penulisan sikripsi UIN Mataram tahun akademik 2020/2021 sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bagian pendahuluan ini berisikan antara lain meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan seting penelitian, telaah pusaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II : Paparan Data dan Temuan
Pada bab ini membahas paparan data lokasi penelitian yang ada di MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan yang meliputi temuan husus dan temuan umum .
55Ibid,hlm.334
Bab III : Pembahasan
Pada bagian bab ini membahas masalah proses analisis terhadap temuan penelitan selama di lapangan tentang “cara guru meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas IV MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021.
Bab IV : Penutup (Kesimpulan atau saran)
Pada bagian bab ini berisikan saran-saran dan kesimpulan, bagian terakhir dari skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiran.
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Paparan Data
1. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian
a. Sejarah Singkat MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan
MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatanyang dibangun dengan suadaya oleh masyarakat Puyahan yang berawal dari kegigihan haril azmi yang melihat kondisi puyahan yang tidak
tersentuh oleh pendidikan , selesai mondok di pesantren al badriyah rarang lombok timur pada tahun 1989 hairil pulang lalu mengajar anak-anak puyahan, memang pada masa itu Puyahan tidak ada sekolah kalau pun ada tapi jaraknya 2 km yang ada SD di desa serumbung dan syarat masuk sekolah disana harus membawa bangku dan meja karena tidak tertampung juga di SD, dari situlah niat dan kemauan hairil azmi ingin membangun madrasah di puyahan lembar Selatan.56
Sebelum ada bangunan yang berdiri tegak kokoh berdiri haril azmi mengajar anak-anak belajar di masjid, mushola dan dirumah. Sekalipun belajar di sana hairil di usir dibilang ribut dan akhirnya kembali kerumah yang sempit yang di tempati tersebut , tetapi semangat untuk mengajar dan membina anak – anak tidak pernah berhenti karena hairil yakin terus berjuang demi masa depan anak anak kedepannya hususnya puyahan.
MI AL- Azimiyah Puyahan Lembar Selatan mulai didirikan dengan gotong royong pada Tahun 2000 oleh masyarakat puyahan, dana untuk membangun madrasah ini dari hasil keringat dan jerih payah hairil azmi dan bantuan masyarakat tapi kebanyakan dana untuk membangunya dari hasil menangkap ikan di laut, hairil azmi pergi melaut mencari ikan untuk niat membangun madrasah sekalipun kehidupan keluarganya dalam
56Observasi,20 Mei 2020, MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan.
40
kesusahan dalam sehari-harinya tapi niat yang tulus untuk membangun madrasah tidak terhalang oleh keadaan ekonomi pada zaman itu, hairil azmi mendirikan madrsah di puyahan lembar dari hasil tabungan hasil menangkap ikan sehari – harinya, dari hasil tabungan menangkap ikan itulah madrasah yang bernama MI AL – Azimiyah berdiri tegak sampai sekarang.57
b. Gambaran Tata Ruang Lokasi Madrasah 1) Lokasi
MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan belokasi di : Dusun : Puyahan
Desa : Lembar selatan Kecamatan : Lembar
Kabupaten : Lombok Barat
Proivinsi : Nusa Tenggara Barat
Lokasinya sangat strategis untuk kegiatan proses belajar mengajar, karena sangat dekat dengan permukiman warga dan lokasinya cukup aman serta bebas dari bencana alam selain itu MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan terletak dekat dengan jalan raya dan sangat mudah dijangkau ataupun di akses oleh masyarakat, Dilokasi ini pun sudah tersedia berbagai fasilitas pendukung kegiatan Belajar
57Wawancara,20 Mei 2020, Zaenudin, Puyahan Lembar Selatan,.
Mengajar yang cukup memadai.
Mengingat semangat gotong royong yang masih kental di semua dusun yang ada di Desa Lembar Selatan dan peran aktif pemerintah Desa membuat infrastruktur terutama dibagian jalan penghubung antar desa cemare dan puyahan dusun yang menuju ke Madrasah sudah di bikinkan jambatan sebagai penghubung sehingga mempermudah akses menuju madrasah terutama dari Cemare ke Puyahan alhamdulillah sekarang sudah bisa digunakan sampai sekarang ini.
Berdasarkan lokasinya yang sangat strategis dan potensi sumber daya manusia (SDM) yang cukup baik, kami berharap kedepnnya bisa menunjukkan perubahan yang signifikan dalam segala bidang.58
2) Sarana Infrastruktur
Insfraktur sarana sebagai penunjang kegiatan proses belajar siswa yang bersifat umum seperti adanya mushola, perpustakaan, tempat parkir, jalan, wc, lapangan bola, ruang sirkulasi, jaban, ruang UKS, lapangan upacara semuanya sudah tersedia meskipun masih dalam proses perbaikan.59 2. Letak Geografis MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan
Keberadaan MI AL–Azimyah Puyahan Lembar Selatanyang di selenggarakan berada di Desa Lembar Selatan Kecamatan
58Observasi,20 Mei 2020 , MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan,
59Observasi,20 Mei 2020, MI AL-Azimiyah Puyahan Lembar Selatan,