BAB IV. PEMBAHASAN
D. Pembahasan
Indikator kedua dalam mengetahui potensi zakat mal di Kabupaten Nagekeo ini, adalah strategi dalam meningkatkan potensi zakat mal. Dari hasil wawancara dari beberapa informan pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo maka dapat disimpulkan bahwa strategi dalam meningkatkan potensi zakat mal di Kabupaten Nagekeo yaitu, melakukan sosialisasi guna memberikan pemahaman kepada muzaki dalam membayar zaka malt, agar pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo dapat dikelola dengan bijak.
Indikator ketiga, dalam menentukan potensi zakat mal di Kabupaten Nagekeo yaitu, tolak ukur zakat mal di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo berpotensi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Nagekeo. berdasarkan hasil wawancara dengan informan dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa tolak ukur zakat mal di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo berpotensi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Nagekeo dapat ditinjau dari beberapa hal yaitu, apabila zakat dapat menjadi satu instrumen pemberantasan kemiskinan dan pemberdayaan kepada mustahik berupa diberikannya dana zakat untuk kemudian di pergunakan untuk membuat usaha, sehingga dari usaha tersebut dapat menjadi wadah untuk memperbaiki perekonomian para mustahik dan juga dapat membangun Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo dalam mengoptimalkan pengumpulan dan pendistribusian.
2. Efektivitas Pengelolaan Zakat Mal di Kabupaten Nagekeo pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo
Efektivitas pengelolaan zakat merupakan suatu keberhasilan dari organisasi atau perusahaan dalam mewujudkan suatu rencana kerja yang memiliki jenjang waktu guna memperoleh keberhasilan, dalam hal ini mengektivitaskan pengelolaan zakat mal di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan yang dilakukan pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo, melalui observasi, dokumentasi dan wawancara menunjukan bahwa pengektivitasan pengelolaan zakat di Kabupaten Nagekeo masih pada tahap pengektivitasan dan tahap pengembangan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan beberapa informan, maka dapat disimpulkan bahwa, indikator pertama dalam menentukan efektivitas pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo, adalah sistematika prosedur dan pengumpulan dan pengelolaan zakat mal di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo. hasil wawancara ini menjelaskan bahwa pengumpulan zakat dilakukan oleh UPZ yang berada di setiap kecamatan, kemudian zakat mal tersebut diserahkan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo untuk dikelola, setelah dikelola oleh BAZNAS kemudian BAZNAS memberikan informasi kepada UPZ terkait orang-orang yang berhak menerima zakat, kemudian UPZ menyalurkan berupa uang atau bahan pokok dari dana zakat mal tersebut yang telah dikumpulkan kemudian di berikan kepada para mustahik yang telah di data oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo.
Indikator kedua, dalam menentukan efektivitas pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo adalah strategi dalam mengektivitaskan
pengelolaan zakat mal di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo. berdasarkan hasil wawancara yang di dapatkan peneliti dari wawancara dengan beberapa informan pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), maka dapat disimpulkan bahwa, terhambatnya pengektivitasan zakat di Nagekeo dikarenakan daerah ini masih sangat minim pengetahuan tentang agama, penegakan perundang-undangan tentang zakat juga masih belum efektif, dan kebudayaan yang masih melekat pada masyarakat dalam membayar zakat secara perorangan membuat lembaga zakat di daerah ini tidak bisa bekerja secara baik, maka strategi yang perlu diterapkan adalah kerja sama dengan pemerintah dan penegakan hukum oleh pemerintah sehingga masyarakat menaati aturan serta melakukan penyuluhan ke pelosok-pelosok guna memberikan bimbingan kepada masyarakat awam.
Oleh karena itu strategi yang dapat digunakan dalam mengektivitaskan pengelolaan zakat di Kabupaten Nagekeo adalah terciptanya kerja sama antara pemerintah dan lembaga zakat yang berada di daerah ini dan di tegakkannya perundang-undangan zakat di Kabupaten Nagekeo sehingga timbul kesadaran dari masyarakat untuk membayar zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo sehingga efektivitas pengelolaanya mengalami peningkatan .
Indikator ketiga, dalam efektivitas pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo, adalah menganalisa tolak ukur efektivitas pengelolaan zakat mal di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nagekeo. ada beberapa faktor yang menjadi tolak ukur antara lain, berkembangnya lembaga zakat di
daerah ini, terjalinnya kerja sama antara, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo dan Pemerintah, dalam pemberdayaan mustahik untuk mencapai kesejahteraan khususnya di Kabupaten Nagekeo.
64 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Potensi dan Efektivitas Pengelolaan Zakat Mal di Kabupaten Nagekeo ( Studi Kasus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo) maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Potensi zakat Mal di Kabupaten Nagekeo memiliki Potensi yang besar hal ini dibuktikan dengan jumlah jumlah Muzaki sebesar 10.675 jiwa walaupun tergolong minoritas namun pengumpulan zakat mal di daerah ini bisa di katakan cukup baik. Dari data yang di berikan BAZNAS Kabupaten Nagekeo menunjukan bahwa zakat Mal yang terkumpul pada 2019 sebesar Rp.99,810,000 namun mengalami penurunan pada tahun 2020 sebesar Rp.44, 966,000 yang diakibatkan beberapa faktor, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa zakat mal di Kabupaten Nagekeo memiliki Potensi besar karena dari nilai riil pengumpulan zakat diatas belum semua muzaki melakukan pembayaran zakat di BAZNAS Kabupaten Nagekeo, sehingga pengumpulan zakat pada tahun 2019 dan 2020 masih terbilang setengah dari keseluruhan potensi zakat mal di Kabupaten Nagekeo. Selain itu perlu upaya dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo untuk terus melakukan sosialisasi guna memberi masukan kepada masyarakat untuk membayar zakat sehingga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dapat
mengoptimalkan pengumpulan dan pendistribusian zakat Mal sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nagekeo.
2. Efektivitas Pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo masih berada pada tahap pengektivitasan dan tahap pengembangan. Hal ini dibuktikan melalui hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan informan yang terkait langsung dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tolak ukur efektivitas pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo masih pada tahap pengembangan. Tolak ukur efektivitas pengelolaan zakat mal tersebut antara lain, pengoptimalan pengelolaan zakat mal pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo, Pengembangan Unit Pengumpulan Zakat di Desa, Kerja sama antara pemerintah (regulasi) dengan lembaga zakat sehingga timbul kesadaran dari masyarakat untuk membayar zakat Mal, dan pemberdayaan terhadap Mustahik sehingga dapat mengentaskan kemiskinan dan mencapai kemakmuran di Kabupaten Nagekeo.
B. Saran
Berdasarkan pemaparan mengenai Potensi dan Efektivitas pengelolaan zakat di Kabupaten Nagekeo (Studi Kasus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo) terdapat beberapa saran di peruntukan untuk pihak-pihak terkait, yakni sebagai berikut:
1. Untuk Pemerintah Kabupaten Nagekeo, dimohon tindak lanjutnya mengenai pengimbauan kepada masyarakat untuk membayar zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo guna mengoptimalkan pengumpulan dan pendistribusian zakat mal Kabupaten Nagekeo.
2. Untuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo.
teruslah melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat sehingga muncul kesadaran dari mereka untuk membayar zakat mal.
3. Untuk Masyarakat Kabupaten Nagekeo diharapkan untuk bekerja sama membantu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo untuk mencapai suatu kesejahteraan bersama.
67
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Al-Karim
Akbar, M. 2018. Pengelolaan Zakat Profesi Aparatur Sipil, (online), Vol. 2, No. 2 (http://garuda.ristek.dikti.go.id diakses pada tanggal 22 November 2019)
Amelia, N. (2016). Analisis Potensi Zakat Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Kalimantan Selatan, (online), Vol. II, No. 1, (http://garuda. ristek.dikti..go.id diakses 22 April 2020)
Abidin, Z. 2012. Manifestasi dan Latensi Lembaga Filantropi Islam dalam Praktik Pemberdayaan Masyarakat: Suatu Studi di Rumah Zakat Kota Malang, (online), Vol. 15, No. 2 (http://garuda.ristek.dikti.go.id diakses pada tanggal 10 Januari 2020)
BPS,N. 2018. Badan Pusat Statistik Kabupaten Nagekeo,(nagekeokab.bps.go.id) BPS,NTT. 2018. Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Timur,(http://ntt.bps.go.id) Desak Ketut Ratna Dewi, dkk, (2016). “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan”, e-journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Erliyanti. (2019). Pendistribusian dan pengelolaan zakat Produktif Sebagai Pemb Berdayaan Ekonomi Umat, (online), No. 62.
(http://garuda.ristekdikti.go.id diakses 22 April 2020)
Fitri, M. 2017. Pengelolaan Zakat Produktif Sebagai Instrumen Peningkatan Kesejahteraan Umat, (online), vol. 8, No.1, (http://garuda.ristek.dikti.go.id diakses pada tanggal 22 November 2019)
Herfita. R. H. 2011. Analisis Tingkat Kesadaran Masyarakat Kecamatan Medan Baru Dalam Membayar Zakat,(online), Vol. 3, No. 7, (http:garuda ristek.dikti.go.id diakses 22 November 2019)
Harahap, Y. 2016 Kesadaran Hukum Islam Daerah Istimewah Yogyakarta Untuk Membayar Zakat Melalui Amil Zakat, (online), Vol. 28, No. 1, (http://garuda.ristek.dikti.go.id diakses pada tanggal 22 November 2019)
Idayanti, R. (2018). Distribusi Zakat Fitrah Pada Masyarakat Miskin Kecamatan Tanete Riattang Barat, (online), Vol. 2, No. 1, Amelia, N. (2016).
Analisis Potensi Zakat Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Kalimantan Selatan, (online), Vol. II, No. 1, (http://garuda.ristek.dikti..go.id diakses 22 April 2020)
Madani. 2018. Politik dan sosial kemasyarakatan, (online), Vol. 10 No. 2 (http://garuda.ristek.dikti.go.id diakses 29 Oktober 2020)
Mujahidin. 2018. Efektivitas Pengumpulan Zakat Profesi (Studi Kasus BAZNAS Kabupaten Maros), (online), Vol. 3, No. 2, (http://garuda.ristek.dikti.go.id diakses 22 november 2019) Mukhlis, A. 2013 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan
Masyarakat dalam Membayar Zakat, (online), Vol. 1, No. 1, (http://garuda.ristek.dikti.go.id diakses 22 november 2019) Mardiasmo. (2018). Perpajakan Edisi Revisi Tahun 2018, Yogyakarta: penerbit
Andi
Nopiardo, W. 2016 Mekanisme Pengelolaan Zakat Produktif Pada Badan Amil Zakat Nasional, (online), Vol. 1, No. 2, (http://garuda.ristek.dikti.go
.id diakses pada tanggal 22 November 2019)
Naufal, A. (2018) Strategi Pengelolaan Zakat Dalam Menanggulangi Pemutaran Di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta, (online), Vol. 11, No. 2 (http://garuda.ristet.dikti.go.id diakses 22 April 2020)
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Zakat Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat
Pambudi, A. P. 2013. Perananan Zakat Produktif Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Studi Kasus Badan Amil Zakat Kabupaten Kebumen), (online), (http://garuda.risek.dikti.go.id diakses 22 november 2019)
PPID, BAZNAS, 2018. Ppid Badan Amil Zakat Nasional Nusa Tenggara Timur, ( http//:pid.baznas.go.id)
Suarni, A., & Taufiq R. (2019). Pengungkapan Tata Kelola Dan Akuntabilitas Laporan Keuangan Terhadap Lebaga Amil Zakat, Infaq, Dan Shadaqah Muhammadiyah Kabupaten Gowa (LAZIZMU Kab.
Gowa), (online) Desember, Vol. 2, No. 2, (diakses pada tanggal, 08 Desember 2020).
Syaiful, Suwarno. 2015.Pendayagunaan Zakat Produktif Sebagai Pemberdayaan Masyarakat (Mustahik) pada Lazismu di PDM Kabupaten Gersik, (online), Vol. 19, No. 2, (http://garuda.ristek.dikti.go.id diakses 10 Januari 2020)
Sondang P. Siagian, 2001, „ Manajemen Sumber Daya Manusia”, Bumi Aksara, Jakarta.
Sodiman. M. P. 2016. Potensi Dan Efektivitas Pengelolaan Zakat di Kabupaten Konawe Selatan, (online), Vol. 1, No. 2, (http://garuda.ristek.dikti.go.id diakses 22 November 2019) Syahriza, M. 2019 Analisis Efektivitas Distribusi Zakat Produktif Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik, (online), Vol. 4, No. 1, (http://garuda.ristek.dikti.go.id diakses 10 Januari 2020)
Sugiyono. (2016) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Saprida. 2015. Fiqih, Zakat, Shodaqoh dan Wakaf, Noerfikri, Jakarta.
Utami, R, E. (2017). Pengelolaan Potensi Zakat, Infaq, dan Shadaqah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, (online), Vol. 5, No. 2 (http://garuda.ristek.dikti..go.id diakses 22 April 2020)
Zlikha, S. 2016. Pendistribusian Zakat Produktif Dalam Perspektif Islam, (online), Vol. 15, No. 2, (http://garuda.ristek.dikti.go.id diakses 22 november 2019).
Zuraidah.I. (2018) Menguak Potensi Zakat Di Kabupaten Indragiri Hilir, (online), Vol. XVIII , No. 2, (http://garuda.ristekdikti.go.id di akses 22 April 2020)
71
LAMPIRAN
Lampiran 1 Penelitian Terdahulu No. Nama
Peneliti
Nama Jurnal Penelitian
Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
1. Mulkan Syahriza
AT- TAWASSUT
H: Vol. 4 No. 1 Januari – Juni 2019
Analisis Efektivitas Distribusi Zakat Produktif Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik (Studi
Kantor Cabang Rumah Zakat
Sumatera Utara)
Kualitatif dalam
mendistribusikan dana zakat produktif lembaga zakat tidak hanya dengan pola konsumtif melainkan
juga dengan bimbingan usaha
mandiri kepada mustahik sehingga
para mustahik memiliki usaha 2. A. Mukhlis
dan Irfan SB
Jurnal Al- Muzara‟ah, Vol. I, No. 1
2013
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Kepatuhan Membayar Zakat : Studi
Kasus Kabupaten
Kuantitatif faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan
membayar zakat ialah faktor keagamaan, kepedulian sosial, kepuasan diri dan
organisasi.
Bogor 3. Herfita
Rizki Hasana
Guring
Jurnal Ekonomi
dan Keuangan Vol. 3, No. 7
Analisis Tingkat Kesadaran Masyarakat Kecamatan Medan Baru
Dalam Membayar
Zakat
Kuantitatif tingkat kesadaran membayar zakat fitrah lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
kesadaran membayar zakat
mal.
4. Yulkarnain Harahab
Mimbar Hukum Vol.
28, N0. 1, Februari 2016, Hal.
17-32
Kesadaran Hukum Umat Islam Di Daerah
Istimewa Yogyakarta
Untuk Membayar Zakat Melalui
Amil Zakat
Kualitatif kesadaran umat islam di daerah
Istimewa Yogyakarta untuk
membayar zakat melalui Amil Zakat masih relatif rendah, pemahaman tentang hukum zakat juga masih sangat minim,
dan penegakan hukum zakat juga
belum efektif.
5. Widi
Nopiardo
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Mekanisme Pengelolaan Zakat Produktif
Kualitatif mekanisme pengelolaan zakat
produktif pada
Vol. 1, No.
2,, Juli- Desember
2016
Pada Badan Amil Zakat Nasional Tanah
Datar
badan amil zakat nasional tanah datar
mengalami penurunan dari tahun 2013 sampai
tahun 2015 6. Mujahidin Journal of
Sosil- Religiuos Research Oktober 2018, Vol.
3, No.2 Hal.181-190
Efektivitas Pengumpulan Zakat Profesi (
Studi Pada BAZNAS Di Kab. Maros)
Kualitatif Kabupaten Maros memiliki potensi zakat profesi yang
besar dan data menunjukan bahwa pengumpulan zakat
tidak maksimal.
7. Syaiful dan Suwarno
BENEFIT Jurnal Manajemen
dan Bisnis, VoL. 19, No.
2, Desember 2015: 150-
160
Kajian Pendayagunaa
n Zakat Produktif Sebagai Alat Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
(Mustahiq) Pada Lazismu
PDM Di
Kualitatif mustahik dan muzaki masih awam
dengan model pemanfaatan zakat
produktif dan pemanfaatan dana
zakat sesuai sifat dan asal dana zakat
Kabupaten Gresik 8. Musfira A. Jurnal
Hukum Ekonomi Syariah Vol.
2, No. 2, Juli- Desember
2018
Pengelolaan zakat profesi Aparatur Sipil
Negara
Kualitatif pengelolaan zakat di Kabupaten Maros
belum berjalan secara maksimal disebabkan karena
masih banyak muzaki khususnya para Aparatur Sipil Negara Kabupaten Maros Kabupaten
Maros belum melaksanakan
kewajibannya membayar zakat.
9. Hidayat Aji Pambudi
Jurnal ekonomi dan Bisnis
Peranan Zakat Produktif Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Miskin (Studi
Kasus Pada Badan Amil Zakat (BAZ)
Kabupaten
Kuantitatif Pengelolaan Zakat produktif, membutuhkan pengawasan dan
pendampingan karena sangat
berpengaruh signifikan terhadap
pemberdayaan
Kebumen) masyarakat miskin di Kabupaten kebumen Miskin (Studi Kasus pada
Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten
Kebumen).
10. Sodiman, dkk
Jurnal Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam Vol. 1,
No. 2, Desember
2018
Potensi dan efektivitas Pengelolaan
Zakat Di Kabupaten
Konawe Selatan
Kuantitatif potensi zakat fitrah di Kabupaten Konawe cukup tinggi, sedangkan
efektivitas pengelolaan di Kabupaten Konawe masih belum efektif
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
No. Rumusan Masalah Coding
1.1 Bagaimana sistematika persyaratan dalam menentukan potensi zakat mal di Kabupaten Nagekeo?
IJ, AB, AS
1.2 Strategi seperti apa yang harus diterapkan oleh BAZNAS Kabupaten Nagekeo dalam mengembangkan dan meningkatkan potensi zakat mal di Kabupaten Nagekeo?
IJ, AB, AS
1.3 apa yang menjadi tolak ukur zakat mal di Kabupaten Nagekeo ini berpotensi dalam meningkatkan kesejahteraan Mustahik?
IJ, HY, RAP
1.4 Apakah ada strategi khusus dalam mengektivitaskan pengelolaan zakat mal di BAZNAS Kabupaten Nagekeo?
IJ, AB, HB, RM
1.5 Bagaimana sistematika prosedur yang diterapkan oleh BAZNAS Kabupaten Nagekeo dalam pengumpulan dan pengelolaan zakat Mal di Kabupaten Nagekeo?
IJ, HY, RAP
1.6 Bagaimana tolak ukur efektivitas pengelolaan zakat Mal di Kabupaten Nagekeo dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik?
IJ, RAP, HB, RM
Lampiran 3 Transkrip
No. Coding Transkrip
1.1 IJ persyaratan dalam menentukan potensi zakat mal di Kabupaten Nagekeo dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang mayoritas islam dan mempunyai penghasilan senilai 85 gram emas dalam 1 tahun, dan semua ASN yang memiliki gaji dalam 1 tahun 48 juta wajib serta petani yang menghasilkan 652 kilo beras wajib membayar zakat mal.
AB bahwa sistematika persyaratan dalam menentukan potensi zakat mal itu sesuai haul dan nisab untuk Kabupaten Nagekeo sendiri masih memprioritaskan petani dalam pengumpulan zakat mal sedangkan untuk zakat berupa emas dan hewan hampir rendah sekali bahkan hampir tidak ada karena tidak adanya kesadaran dari Muzaki.
AS sistematika persyaratan dalam menentukan potensi zakat mal di Kabupaten Nagekeo itu dengan melakukan pendataan terhadap orang-orang yang memiliki kecukupan harta, dan hartanya merupakan miliknya dan telah mencapai haul maka itu wajib untuk mengeluarkan zakat mal, sehingga dengan dilakukannya pendataan seperti ini kita bisa mengetahui potensi zakat mal yang berada di Kabupaten Nagekeo.
1.2 IJ ada beberapa strategi dalam dalam mengembangkan dan meningkatkan Potensi zakat Mal di Kabupaten Nagekeo yaitu, melakukan sosialisasi misalnya melakukan pendekatan kepada petani pada saat waktu dia panen dan melakukan penjelasan secara umum kepada para petani sehingga timbul kesadaran membayar zakat.
AB strategi yang perlu dimaksimalkan yaitu sosialisasi karena kebanyakan wajib zakat juga tidak mengetahui bahwa mereka wajib zakat dan kebiasaan membayar zakatnya tidak pada UPZ dan BAZNAS melainkan melalui personal. Sehingga langkah awal yang harus diambil adalah sosialisasi agar masyarakat dapat menunaikan kewajiban zakat karena masyarakat di Kabupaten Nagekeo masih minim pemahamannya tentang zakat.
AS strategi utama dalam meningkatkan Potensi Zakat Mal itu adalah menimbulkan kesadaran terhadap masyarakat wajib zakat dengan melakukan pendekatan baik secara personal ataupun kelompok karena dengan upaya seperti ini bisa menimbulkan kesadaran membayar zakat, sehingga kami bisa mengoptimalkan pengelolaannya dan bisa memanfaatkan potensinya untuk pemberdayaan mustahik.
1.3 IJ tolak ukur zakat mal yang berpotensi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu apabila dana dari zakat mal ini telah mampu melakukan pemberantasan kemiskinan dan melakukan pemberdayaan kepada mustahik.
HY tolak ukur zakat mal terhadap kesejahteraan masyarakat dapat
kita lihat dari pemberdayaan BAZNAS Kabupaten Nagekeo terhadap mustahik yang berada di daerah ini, dengan mengoptimalkan pembayaran zakat dari Muzaki kemudian didistribusikan secara optimal kepada Mustahik sehingga dapat melakukan pemberdayaan kepada mustahik.
RAP tolak ukur potensi zakat mal di Kabupaten Nagekeo dalam Menyejahterakan mustahik itu dapat dibandingkan atau menjadi pembanding apabila kegiatan meminjam uang kepada rentenir oleh mustahik di Kabupaten Nagekeo ini telah berkurang sehingga hal ini membuktikan bahwa zakat di kabupaten nagekeo dengan potensi yang besar ini telah mampu dimanfaatkan dengan baik sehingga para mustahik tidak perlu berhutang ke rentenir dengan bunga yang mencekik leher, akan tetapi para mustahik ini dibantu dengan dana zakat yang diberikan oleh BAZNAS Kabupaten Nagekeo kepada Mustahik untuk membuka usaha sebagai bentuk pemberdayaan terhadap mustahik tersebut.
1.4 IJ prosedurnya itu melalui Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) yang ada di musala atau masjid di setiap kecamatan, dari UPZ kemudian diserahkan untuk dikelola oleh BAZNAS Kabupaten Nagekeo kemudian didistribusikan kepada 8 asnaf atau 8 golongan tersebut.
AB prosedur pengumpulan di Unit Pengumpulan Zakatnya (UPZ) tidak secara Individu untuk membayar langsung ke BAZNAS, hanya ada satu atau dua orang yang langsung membayar ke BAZNAS, untuk dua tahun berjalan ini zakat mal dikumpulkan oleh Unit Pengumpulan Zakat di masjid masing-masing kemudian dari UPZ diserahkan ke BAZNAS kemudian dilakukan pendataan, setelah dikumpulkan, kemudian bagian keuangan juga mulai memberikan informasi kepada UPZ tentang berapa banyaknya zakat mal yang masuk, apabila sudah saatnya untuk dikeluarkan biasanya melakukan pendataan terhadap orang yang berhak menerima zakat (Mustahik).
HB dia melakukan pembayaran di Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) di masjid terdekat, jadi dia mengamanahkan zakat mal yang dia bayarakan kepada UPZ yang kemudian akan diserahkan ke BAZNAS untuk dikelola dan didistribusikan.
RM ia menerima bantuan berupa dana zakat dari BAZNAS melalui UPZ di masjid atau musala di setiap Kecamatan. Dari UPZ kemudian diberikan kepada mustahik yang telah di data oleh BAZNAS Kabupaten Nagekeo.
1.5 IJ strategi dalam mengektivitaskan zakat Mal di Kabupaten Nagekeo dipengaruhi oleh dukungan pemerintah berupa bantuan dana operasional dan juga penetapan hukum yang efektif sehingga masyarakat sadar akan kewajiban membayar zakat di lembaga zakat yaitu Badan amil zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo sehingga zakat dapat dikelola dengan baik dan menjadi instrumen pemberantasan kemiskinan.
HY strategi dalam mengektivitaskan zakat mal di Kabupaten
Nagekeo tidak terlepas dari visi dan misi dari Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Nagekeo yaitu Bersama Pemerintah dalam pemberantasan kemiskinan di Kabupaten Nagekeo terutama untuk umat Islam.
RAP strategi dalam mengektivitaskan pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo itu yang paling utama adalah pengembangan terhadap UPZ (Unit pengumpulan zakat) karena dengan adanya UPZ dapat memudahkan masyarakat di pelosok untuk membayar zakat, dan dapat mengoptimalkan pengumpulan zakat mal di Kabupaten Nagekeo.
1.6 IJ BAZNAS ini baru efektif dari tahun 2018 ke tahun 2020 belum banyak pembandingnya tapi yang diharapkan kedepannya bisa lebih Menyejahterakan para mustahik, dan bisa dibilang masih tahap membangun In syhaa Allah kedepannya akan lebih efektif. pada tahun 2020/1441 H zakat mal yang dikumpulkan oleh BAZNAS Kabupaten Nagekeo dari setiap Kecamatan itu sebesar Rp. 44.966,000 pengumpulan zakat mal pada tahun 2020 lebih kecil dari tahun tahun sebelumnya, pada tahun 2019 zakat mal yang dikumpulkan sebesar 99.810,000 penyusutan pengumpulan zakat ini diakibatkan oleh pandemi semoga kedepannya akan lebih baik lagi sehingga BAZNAS Kabupaten Nagekeo bisa mengektivitaskan pengelolaan zakat mal dengan baik .
RAP tolak ukur dari efektivitas pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo itu setelah melihat beberapa mustahik membangun usaha dan mengembangkan usaha tersebut dari dana zakat mal yang diberikan oleh BAZNAS kepada mereka, sehingga yang awalnya adalah seorang Mustahik setelah membangun usaha, bisa jadi mereka menjadi Muzaki dan akan timbul kesadaran mereka untuk membayar zakat mal, karena mereka bisa membangun usaha dari dana zakat mal itu sendiri.
HB bahwa tolak ukur efektivitas pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo itu berupa adanya himbauan dari pemerintah untuk membayar zakat di Lembaga Zakat yang telah ditetapkan sehingga timbul kepercayaan dari Muzaki untuk menunaikan zakat, sehingga lembaga zakat di daerah ini bisa secara efektif dan efisien mengelola zakat mal.
RM tolak ukur efektivitas pengelolaan zakat mal pada BAZNAS Kabupaten Nagekeo itu dikatakan efektif ketika orang-orang seperti kami ini berkurang sekiranya dari 100% menjadi 70%
dari bantuan dana zakat mal tersebut sehingga yang 30% ini bisa menjadi Muzaki sehingga semakin banyak Mustahik yang tertolong dari zakat mal ini.