• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS "

Copied!
104
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan bagi masyarakat luas bahwa potensi dan efektivitas pengelolaan zakat pada mall di kabupaten Nagekeo dipengaruhi oleh tingkat kesadaran masyarakat terhadap pembayaran zakat.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Zakat

Di satu sisi merupakan ibadah dan di sisi lain merupakan kewajiban sosial yang harus dipenuhi oleh setiap umat Islam. Zakat juga dapat dikatakan sebagai kewajiban individu yang harus dipenuhi oleh masyarakat, yang terkadang membebani sebagian anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

Kedudukan Zakat dalam Islam

Selain itu, zakat juga dinamakan penyucian harta dan hati nurani serta menunaikan kewajipan yang telah ditetapkan. Dalam ayat di atas, telah dinyatakan bahawa membayar zakat merupakan perkara yang sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Macam-macam Jenis Zakat

Tujuan dan Manfaat Zakat

Bagaimana sistematika prosedur yang diterapkan BAZNAS Kabupaten Nagekeo dalam pengumpulan dan pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo. Tolok Ukur Mal Zakat pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Nagekeo. Sistematika tata cara pengumpulan dan pengelolaan Mal Zakat pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo.

Untuk mengetahui sistematika prosedur pengumpulan dan pengelolaan zakat mal di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo, peneliti mewawancarai beberapa orang. Untuk mengetahui tolak ukur efektivitas pengelolaan zakat mall di Kabupaten Nagekeo pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo, peneliti melakukan wawancara dengan informan. Efektivitas Pengelolaan Zakat Mall di Kabupaten Nagekeo pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo.

Indikator lain dalam menentukan efektivitas pengelolaan zakat pada sebuah mall di kawasan Nagekeo adalah strategi aktivasi. Efisiensi pengelolaan zakat pada pusat perbelanjaan di wilayah Nagekeo masih dalam tahap aktivasi dan pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran kinerja pengelolaan zakat pada pusat-pusat komersial di Kabupaten Nagekeo masih dalam tahap pengembangan.

Syarat-syarat Wajib Membayar Zakat

Hukum Dasar Tentang Zakat

Orang-orang yang beriman, mengerjakan amal soleh, mendirikan solat dan menunaikan zakat mendapat pahala dari Tuhan mereka. Sesungguhnya penolong-penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, mendirikan solat dan menunaikan zakat, sedang mereka berserah diri (kepada Allah).

Pengelolaan Zakat Dalam Islam

Apabila zakat dikelola dengan baik dan dibantu dengan sumber daya yang potensial, maka zakat akan mengentaskan kemiskinan di kalangan masyarakat dan memberikan kekayaan serta kesejahteraan kepada para mustahik. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah mempunyai peran dalam mendorong masyarakat untuk berzakat sehingga zakat yang dikelola secara profesional dapat membantu pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Efektivitas Pengelolaan Zakat

Dalam sistem ekonomi Islam, kewajiban membayar zakat diserukan sebagai upaya untuk mencegah kesenjangan ekonomi antara masyarakat berpendapatan tinggi dan masyarakat miskin. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dalam undang-undang ini disebutkan bahwa ada tiga lembaga pengelola zakat, yaitu Badan Amil Zakat Nasional, Badan Amil Zakat Daerah, dan Lembaga Amil Zakat. 38 Badan Amil Zakat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai tugas antara lain sebagai media penghimpun zakat, kemudian menyalurkannya kepada orang yang berhak (Mustahik) dan memberdayakan zakat yang telah dikumpulkan sesuai dengan aturan agama. .

Terdapat beberapa unsur pengelolaan zakat dalam organisasi, yaitu unsur pertimbangan, unsur pengawasan, dan unsur pelaksanaan. Dengan menerapkan sistem kerja yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka efektivitas pengelolaan zakat akan terwujud dengan baik dan menjadi sumber dana utama bagi mustahik (Sodiman, 2016). Secara konseptual efektivitas pelaksanaan pemberdayaan masyarakat harus memperhatikan potensi sumber daya manusia karena potensi sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam upaya pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.

Penggeraknya ditandai dengan orang yang tidak mempunyai rasa syukur, sehingga terus mengharap sesuatu yang belum diterimanya.

Teori Efektivitas

Jenjang pendidikan merupakan kegiatan seseorang dalam mengembangkan keterampilan, sikap, dan bentuk tingkah laku baik untuk kehidupan sekarang maupun sekaligus mempersiapkan kehidupan yang akan datang melalui organisasi tertentu atau tidak terorganisir.

Tinjauan Empiris

Yulkarnain Harahab (2016) dengan judul penelitian ini membahas tentang “Tingkat Kesadaran Hukum Umat Islam Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Membayar Zakat Melalui Amil Zakat”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat mekanisme pengelolaan zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional Tanah Datar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme pengelolaan zakat produktif pada badan amil zakat nasional pedesaan mengalami penurunan dari tahun 2013 hingga tahun 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menguji persepsi kia dan amil zakat terhadap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan zakat yang profesional pada aparatur sipil negara di Badan Amil Zakat Kabupaten Maros. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah zakat produktif, pengawasan dan pendampingan berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat miskin di Kabupaten Miskin Kebumen (Studi Kasus pada Badan Amil Zakat Kabupaten Kebumen (BAZ).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan zakat produktif memerlukan pengawasan dan pendampingan karena memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat miskin di wilayah miskin Kebumen (studi kasus Badan Amil Zakat Wilayah Kebumen (BAZ).

Kerangka Konsep

Dalam firman Allah di atas dijelaskan bahwa orang yang taat kepada Allah wajib mengeluarkan zakat sebagai suatu kewajiban yang ditetapkan oleh Allah SWT sebagai ibadah dalam pelaksanaannya. Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa dalam mencapai kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nagekeo, upaya Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Nagekeo dengan memanfaatkan potensi zakat mall dengan sebaik-baiknya dan mengaktifkan pengelolaan zakat mall Kabupaten Nagekeo, dikelola secara bijaksana, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nagekeo. kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nagekeo.

METODE PENELITIAN

  • Fokus Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Metode Analisis Data

Strategi seperti apa yang diterapkan BAZNAS Kabupaten Nagekeo untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi mal zakat di Kabupaten Nagekeo? Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku dan jurnal terkait potensi dan efektivitas Pengelolaan Mal Zakat di Kabupaten Nagekeo. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa potensi mal zakat di Kabupaten Nagekeo mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan mustahik.

Untuk mengaktifkan pengelolaan zakat pusat-pusat komersial di Kabupaten Nagekeo, diperlukan strategi untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat di daerah tersebut. Indikator kedua dalam mengenali potensi zakat pusat perbelanjaan di Kabupaten Nagekeo adalah strategi peningkatan potensi zakat pusat perbelanjaan. Indikator ketiga dalam mengetahui potensi penghimpunan zakat di Kabupaten Nagekeo yaitu titik acuan penghimpunan zakat pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Nagekeo.

Indikator ketiga ditinjau dari efektivitas pengelolaan mal zakat di Kabupaten Nagekeo adalah menganalisis tolok ukur efektivitas pengelolaan mal zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Nagekeo.

Tabel 3.1 Informan Penelitian
Tabel 3.1 Informan Penelitian

PEMBAHASAN

Deskripsi Narasumber

Ibrahim Jusuf sebagai Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Askar Bendera sebagai Ketua I, Hud Yunus sebagai Ketua II, Asrul Sani, ST sebagai Ketua III, Rum Anshor Pua sebagai Deputi IV, Hasan Basrin sebagai Muzaki dan Ruslan Mejid sebagai Mustahik.

Hasil Penelitian

Indikator yang mempengaruhi perkembangan potensi mal zakat di Kabupaten Nagekeo adalah persyaratan sistematika penentuan potensi mal zakat, strategi peningkatan potensi mal zakat dan tolok ukur potensi mal zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo yang mempunyai potensi. untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Nagekeo. Selain itu, informan berinisial AS (24 Juli 2020) mengatakan, syarat sistematika penentuan potensi zakat pusat perbelanjaan pada tahun Dengan melakukan peninjauan terhadap potensi mal zakat di Kabupaten Nagekeo, melalui Badan Amil Zakat Nasional. (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo, tentunya perlu adanya strategi untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi mal zakat di Kabupaten Nagekeo.

Sedangkan menurut RAP (24 Juli 2020) disebutkan bahwa tolak ukur potensi mal zakat di Kabupaten Nagekeo dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik dapat dibandingkan atau dijadikan bahan pembanding apabila kegiatan peminjaman uang kepada mustahik. rentenir oleh para mustahik di Kabupaten. Berdasarkan hasil wawancara informan menunjukkan bahwa kriteria zakat mal yang dapat meningkatkan kesejahteraan mustahik adalah pemberdayaan mustahik di wilayah Nagekeo. Indikator yang ada pada efektivitas pengelolaan mal zakat di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Nagekeo adalah sistematika prosedur pengumpulan dan pengelolaan mal zakat di Badan Amil Zakat Kabupaten Nagekeo (BAZNAS), strategi pengaktifan pengelolaan mal zakat di Badan Amil Zakat Kabupaten Nagekeo dan penolakan mengukur efektivitas pengelolaan zakat di pusat niaga di Badan Amil Zakat (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo.

Sedangkan menurut informan berinisial HB sebagai Muzaki (24 Juli 2020) yang diwawancarai peneliti mengatakan bahwa ukuran efektivitas pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo berupa imbauan pemerintah. untuk membayar zakat di institusi.

Pembahasan

Efektivitas pengelolaan zakat merupakan keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam mewujudkan rencana kerja yang mempunyai jangka waktu untuk mencapai keberhasilan tersebut, dalam hal ini pusat perbelanjaan mengaktifkan pengelolaan zakat pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan berbagai informan, dapat disimpulkan bahwa indikator pertama dalam menentukan efektivitas pengelolaan zakat mal di Kabupaten Nagekeo adalah sistematika tata cara pengumpulan dan pengelolaan zakat mal pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). adalah. Kabupaten Nagekeo. Kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo, diminta tindak lanjut atas imbauan masyarakat untuk membayar zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo guna mengoptimalkan pengumpulan dan pendistribusian zakat di mal Kabupaten Nagekeo.

Ukuran RM efektivitas pengelolaan zakat gila di BAZNAS Kabupaten Nagekeo dikatakan efektif bila masyarakat seperti kita diturunkan dari 100% menjadi 70%. 23 Tahun 2011, pengelolaan zakat di Kabupaten Nagekeo akan meningkat baik dari potensi maupun efektivitasnya. Wawancara dengan Bpk. Hud Yunus, Ketua Bidang Pendistribusian Zakat sekaligus Wakil Ketua II Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo.

Wawancara dengan Bpk. Asrul Sani, Kepala Bagian Keuangan, selaku Wakil Kepala III Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo.

PENUTUP

Saran

Masyarakat Kabupaten Nagekeo diharapkan dapat bekerjasama dan membantu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo untuk mencapai kesejahteraan bersama. Persyaratan sistematis dalam menentukan potensi mal zakat di Kabupaten Nagekeo adalah dengan cara mendata orang-orang yang mempunyai harta yang cukup dan yang hartanya menjadi miliknya dan telah mencapai pengundian, maka wajib mengeluarkan mal zakat, maka dengan mengimplementasikan data dengan seperti itu. Koleksinya, kita bisa mengetahui potensi mal zakat di kabupaten Nagekeo. Maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menciptakan kesadaran agar masyarakat mampu menunaikan kewajiban zakatnya karena masyarakat di wilayah Nagekeo masih minim pemahaman tentang zakat.

Nagekeo tidak dapat dipisahkan dari visi dan misi Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Nagekeo yaitu bekerja sama dengan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Nagekeo khususnya bagi umat Islam. Strategi RAP yang paling penting untuk mengaktifkan pengelolaan zakat di pusat perbelanjaan di kabupaten Nagekeo adalah dengan mengembangkan UPZ (Unit Pengumpul Zakat), karena dengan adanya UPZ dapat memudahkan masyarakat di pelosok dalam membayar zakat dan dapat mengoptimalkan pengumpulan zakat dalam berbelanja. mal. di Kabupaten Nagekeo. RAP merupakan ukuran kinerja pengelolaan mal zakat di Kabupaten Nagekeo setelah beberapa mustahik membangun usaha dan mengembangkan usaha tersebut dari dana mal zakat yang diberikan oleh BAZNAS, sehingga mereka yang semula mustahik dapat menjadi Muzak setelah mendirikan usaha dan mereka akan menjadi muzak. . Timbul kesadaran mereka untuk membayar zakat di mall, karena mereka bisa membangun usaha sendiri dari dana zakat yang ada di mall.

HB bahwa ukuran kinerja pengelolaan zakat pada pusat perbelanjaan di kabupaten Nagekeo berupa imbauan kepada pemerintah untuk membayar zakat pada suatu lembaga zakat tertentu agar Muzaki mempunyai kepercayaan diri untuk membayar zakat sehingga lembaga zakat yang ada di daerah tersebut dapat mengelolanya. pusat perbelanjaan zakat secara efektif dan efisien. Wawancara dengan Bpk. Askar Bendera selaku Wakil Ketua I (Ketua Pengumpul Zakat), Amil Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Nagekeo. Wawancara dengan Bpk. Rum Anshorjem Pua, Kepala Tata Usaha, selaku Wakil Presiden IV Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Nagekeo.

Gambar

Tabel 3.1 Informan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

D i Indonesia, pemerintah telah memfasilitasi muzakki dalam membayar zakat dengan mendirikan Organisasi Pengelola Zakat yang terdiri dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)