• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

B. Pembahasan

37

38

cacing tanah jenis Metaphire Javanica. Hal ini sebapkan karena para petani sayuran menggunakan bahan-bahan kimia yang berlebihan yang menyebapkan kehadiran cacing tanah lebih sedikit. Faktor lain yang menyebapkan kepunahan cacing tanah pada lahan sayuran organik, karena pada proses penanaman sayuran, tanah pada lahan yang akan ditanami sayuran dikeringkan terlebih dahulu atau tidak diairi kemudian ditaburkan zat-zat kimia yang menyebapkan cacing tidak bisa bertahan hidup lama. Pada dasarnya cacing tanah menyukai tanah yang agak basah atau lembap.

Cacing tanah jenis Pontoscolex corethurus adalah hewan yang hidup dan tergantung pada tanah. Cacing jenis ini merupakan makrofauna tanah yang memiliki peran penting dalam ekosistem tanah. Keberadaan cacing tanah jenis Pontoscolex corethurus merupakan salah satu indikator kesuburan tanah, karena melalui aktivitasnya cacing tanah jenis ini dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Secara fisik cacing tanah jenis Pontoscolex corethurus dapat memperbaiki tekstur tanah dan aerasi, dan secara kimia melalui

39

mekanisme pencernaannya mengeluarkan kotoran di tanah, sehingga dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanah.16

Cacing tanah jenis Pontoscolex corethurus tergolong dalam cacing tanah tipe anaceic yaitu cacing tanah yang aktif memakan bahan organik dan bergerak dari permukaan tanah ke bawah permukaan tanah. Cacing ini banyak dijumpai pada lapisan tanah bagian atas. Ciri-ciri eksternal cacing tanah jenis Pontoscolex corethurus yang menonjol antara lain panjang sekitar 55-105 mm, warna keputih-putihan dengan sedikit kecoklatan , prostomium (mulut) dan segmen pertama tertarik ke dalam, jumlah seta empat pasang pada tiap segmen, klitelum terletak pada segmen ke 15 atau 16 sampai segmen ke 21. Spesies cacing tanah jenis Pontoscolex corethurus mempunyai kelenjar keras (otot), esopagus, kelenjar empedu dan jantung pada segmen ke 7-9. Ciri-ciri internal cacing tanah jenis Pontoscolex corethurus adalah sea bagian anteriornya tebal dan kuat, spermateka seperti silinder yang ujungnya membesar, vesika seminalis sangat panjang, jantung pada segmen 7-9.17

16Jhon Kevin Purba, Rama R Sintijak, Nur Ariyani Agustina Dan Julaili Irni Kepadatan Populasi Cacing Tanah Pada Perkebunan Kelapa Sawit Di Desa Salang Tungir Kecamatan Namorambe “ Jurnal Ilmiah Sains. 2022, 22(1):17-22

17Eni Maftuah dan Maulana Aries Susanti “ Komonitas Cacing Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Gambut Kalimantan Tengah “ 2009, 9(4)

40

Cacing tanah jenis Metaphire javanica merupakan cacing tanah yang memiliki peran ekologis penting dalam ekosistem tanah.

Umumnya cacing tanah jenis ini disebut sebagai soil enginer karena populasinya yang sangat besar, memiliki kontribusi sangat aktif dalam menguraikan bahan organik, serta mampu mengembalikan dan mempertahankan produktivitas tanah. Melalui kegiatan meliang, cacing tanah ini berperan dalam menjaga stabilitas tanah, dan meningkatkan laju infiltrasi dalam tanah, dan mempercepat aerasi tanah. Salah satu spesies cacing tanah di indonesia ialah Metaphire javanica. Metaphire javanica tergolong dalam famili megascolacidae dengan tipe epigic yaitu cacing tanah yang aktif di permukaan, tidak menggali tanah, hidup diserasah dan warna kulitnya gelap kemudian kotorannya tidak nampak jelas dan tidak mencerna tanah. Cacing tanah jenis Metaphire javanica memiliki ciri-ciri bewarna coklat, memiliki panjang tubuh 5,5-12,5 cm, klitelum terletak pada segmen ke 14, satae bertipe perichitine, lubang genital jantan bertipe kresentrik terletak pada segmen ke 17, kelenjar prostat bertipe rasemosa terletak pada segmen ke 17. Tubuh cacing tanah jenis ini secara alami terus-menerus mengalami perubahan, baik secara

41

morfologi maupun anatomi. Hal ini merupakan suatu mekanisme adaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan.18

Cacing tanah sangat sensitif terhadap gangguan lingkungan seperti halnya bahan yang berbau kimia seperti pestisida. Residu pestisida di dalam tanah dapat menurunkan pertumbuhan dan kehadiran cacing tanah. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan cacing tanah yaitu kelembapan.19 Kehadiran cacing tanah pada lahan sayuran organik mengidikasikan bahwa lahan sayuran organik pada lokasi tertentu dapat berubah menjadi lingkungan yang ramah bagi cacing tanah. Pada lahan sayuran organik ditemukan cacing tanah dan terdapat titik tertentu yang tidak di temukan cacing tanah sama sekali. Hal ini disebapkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia yang berlebihan pada proses penanaman sayuran yang mengakibatkan kurangnya kehadiran cacing tanah pada lokasi penelitian.20

18 Hari Nugroho “ Ekologi Cacing Tanah Metaphire Javanica Di Gunung Ciremai, Jawa Barat “ Jurnal Biologi Indonesia. 2008.4(5):417-421.

19 Firmansyah, Tri Rima Setyawati Dan Ari Hepi Yanti “ Struktur Komonitas Cacing Tanah (Kelas Oligochaeta) Di Kawasan Hutan Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang “ 2017. Vol 6(3):108-117

20Christina,R, Muhammad,A & Yus, Y “ Kelimpahan Dan Biomassa Cacing Tanah Dibeberapa Jenis Penggunaan Lahan Gambut Di Kawasan Bukit Batu, Riau 2013.

42

Sejak zaman charles darwin, scientist pertama didunia, cacing tanah telah dicatat memberikan peran penting dalam kesuburan tanah karena mampu memecahkan bahan tanaman yang sudah mati, medaur ulang hara yang terkandung di dalamnya, dan mencampurkannya dengan tanah. Oleh karena itu cacing tanah sebagai invertebrata yang dapat ditemukan hampir pada setiap penggunaan lahan, dan sebagai penyumbang biomassa terbesar diantara komonitas biota tanah.21 2. Populasi Cacing Tanah Pada Lahan Sayuran Organik

Populasi cacing tanah pada suatu area dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti jenis bahan organik, pH tanah, kadar air tanah dan suhu tanah. Faktor lain yang menyebapkan kepadatan cacing tanah yaitu musim dan penggunaan lahan. Kepadatan cacing tanah pada musim hujan lebih banyak ditemukan dikarenakan cacing tanah lebih menyukai tanah yang agak basah atau lembap kemudian cacing tanah yang di temukan pada musim kemarau lebih sedikit hal ini dikarenakan sruktur tanah agak kering yang menyebabkan cacing tanah yang di temukan agak sedikit. Jika dilihat dari frekuensi kehadiran cacing tanah yang berkisar 33,34%. Maka dapat disimpulkan bahwa kehadiran cacing tanah pada lokasi penelitian

21 Dr. Ir Nurhayati, M. Pd “ Biodiversitas Cacing Tanah Spesies Dan Dampak Cacing Tanah Pada Ahan Tebu “ 2018: 30-31

43

sangat rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehadiran cacing tanah yaitu peralihan fungsi lahan yang mengakibatkan berkurangnya serasah pada permukaan tanah yang merupakan makanan bagi cacing tanah. Faktor lain yang menyebapkan kehadiran cacing tanah sangat sedikit yaitu struktur tanah pada lokasi penelitian agak kering kemudian lahan yang akan di tanami sayuran dikeringkan terlebih dahulu dan ditaburi bahan-bahan kimia yang menyebapkan kehadiran cacing tanah sangat sedikit.

a. Popuasi cacing tanah terbanyak yang ditemukan berturut-turut pada lahan sayuran organik yaitu cacing tanah jenis Pontoscolex corethurus hal ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan terutama tekstur tanah.

Kepadatan cacing tanah tergantung pada kondisi yang cocok untuk kehidupan cacing tanah seperti faktor tanah, kelembapan, suhu dan cahaya serta makanan cacing berupa serasah. Iklim juga merupakan faktor penentu untuk kepadatan cacing tanah seperti musim penghujan akan banyak ditemukan cacing tanah pada permukaan tanah dan sebaiknya pada musim kemarau cacing tanah akan berada di dalam tanah, hal ini dikarenakan pada musim kemarau terjadi penguapan pada permukaan tubuh cacing, padahal respirasi cacing melalui kulit sehingga memerlukan permukaan tubuh yang selalu lembap dan

44

tempat berlansungnya difusi gas. Jadi interaksi antara faktor lingkungan dan cacing tanah sangat diperlukan untuk menunjang kehidupannya.22

b. Populasi cacing tanah paling rendah yang ditemukan pada lahan sayuran organik yaitu cacing tanah jenis Metaphire javanica hal ini disebabkan oleh kelembapan, karena cacing tanah jenis ini menyukai tekstur tanah yang lembap.

22 Sri Dwiastuti, Sri Widoretno Dan Puguh Karyanto “ Identifikasi Cacing Tanah Dan Interaksinya Dengan Lingkungan Berkapur “ Jurnal Biogenesis, 2018, 14 (2):23-28

45 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Jenis-jenis cacing tanah yang ditemukan pada lokasi penelitian yang bertempat di Desa Bug-Bug Selatan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat terdiri dari 2 jenis yaitu Pontoscolex corethurus dan Metaphire javanica.

2. Populasi cacing tanah pada lokasi penelitian termasuk dalam katagori rendah karena dari 1.250 jenis cacing tanah yang telah teridentifikasi hanya ada 2 jenis cacing tanah yang ditemukan pada lokasi penelitian. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai-nilai kepadatan atau populasi cacing tanah yang berkisar 2,5 %. Jika dilihat dari hasil perhitungan kepadatan dan populasi cacing tanah keberadaan cacing tanah di lokasi penelitian sangat rendah.

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan oleh peneliti dari hasil penelitinnya yaitu:

46

1. Bagi para petani khususnya para petani sayuran diharapkan dapat meningkatkan kualitas sayuran dan mampu mengembangkan usaha tani yang ditekuninya.

2. Bagi masyarakat diharapkan mampu menggunakan teknologi informasi seperti internet sehingga pengelolahan sayuran organik dapat dilakukan secara optimal.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menemukan lebih banyak lagi jenis cacing tanah pada lahan sayuran organik.

47

DAFTAR PUSTAKA

Arofi, F. Rukmana, D. & Ibrahim, B. The analysis of integration sustainability of coffee plantation and goat husbandry (a case study in Ampelgading subdistrict, Malang Regency, East Java, Indonesia). Journal of Economics and Sustainable. Development.

6, no.10 (2015):1-8

Adnan, R. N, Nofyan, E. & Setiawan, A. Pembimbing: Pengaruh Berbagai Konsentrasi Insektisida Profenofos Terhadap Bobot Tubuh Dan Kelangsungan Hidup Cacing Tanah Pheretima Javanica Gates (Doctoral Dissertation, Fakultas MIPA, Universitas Sriwijaya) (2020)

Arofi,F, & Wahyudi, S.( Budidaya Sayuran Organik Dipekarangan. Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan. 5, no.3 (2017):1-10.

Christina, R, Muhammad, A, & Yus, Y. Kelimpahan Dan Biomassa Cacing Tanah Di Beberapa Jenis Penggunaan Lahan Gambut Di Kawasan Bukit Batu, Riau (2013)

Dwiastuti, S. Maridi, M. Suwarno, S. & Puspitasari, D. Bahan Organik Tanah Di Lahan Marjinal dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. (In Proceeding Biology Education Conference:

Biology, Science, Enviromental, And Learning). 13, no.1 (2016):748-751

Damayanti, N. A. Keanekaragaman dan Dominansi Jenis Makrofauna Dekomposer pada Komposter Sampah Organik Rumah Tangga di Kecamatan Kenjeran, Surabaya (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga) (2020)

Dr. Ir. Nurhayati, M. Pd Biodiversitas Cacing Tanah Spesies Dan Dampak Cacing Tanah Pada Lahan Tebu (2018):30-31.

Eni Maftuah Dan Maulana Aries Susanti “ Komonitas Cacing Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Gambut Kalimantan Tengah9, no.4 (2009)

48

Firmansyah “ Struktur Komonitas Cacing Tanah (Kelas Oligochaeta) Di Kawasan Hutan Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang ” Jurnal Protobiont (2017)

Hari Nugroho“ Aspek Ekologi Cacing Tanah Metaphire Javanica di Gunung Ceremai, Jawa Barat “ Jurnal Biologi Indonesia. 4, no.5 (2016): 417-421

Hamdani Yuwafi. Kepadatan Cacing Tanah Perkebunan Kopi PTPN XII Bangelan Kecamatan Onosori Kabupaten Malang, (2016):3

Hanif Maulana Siregar. Analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap sayuran organik, (2018):1

Ida Kinasih dan Asep Komarudin “Pengaruh Tiga Jenis Insektisida Karbamat Terhadap Kematian Dan Bobo Tubuh Cacing Eisenia Fetida “Jurnal Penelitian Edisi Juli. 8, no.1 (2014):109-110.

Indriyanti, D. R, Banowati, E. & Margunani, M. Pengolahan Limbah Organik Sampah Pasar Menjadi Kompos. Jurnal Abdimas. 19, no.1 (2015):25-526.

Jhon Kevin Purba, Rama R Sintijak, Nur Ariyani Agustina Dan Julaili Irni

“ Kepadatan Populasi Cacing Tanah Pada Perkebunan Kelapa Sawit Di Desa Salang Tungir Kecamatan Namorambe “ Jurnal Ilmiah Sains. 22, no.1( 2022):17-22

Juhairiyah, J. Indriyati, L. Hairani, B. & Fakhrizal, D. Kontaminasi Telur Dan Larva Cacing Usus Pada Tanah Di Desa Juku Eja Kabupaten Tanah Bumbu. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 9, no.2 (2020):127-132.

Jayanthi, S. Widhiastuti, R., & Jumilawaty, EKomposisi komunitas cacing tanah pada lahan pertanian organik dan anorganik di Desa Raya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Biotik: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan,. 2, no.1 (2018): 1-9.

Jayanthi, S. Komposisi Komunitas Cacing Tanah Pada Lahan Pertanian Organik dan Anorganik (Studi Kasus Kajian Cacing Tanah Untuk

49

Meningkatkan Kesuburan Tanah di Desa Raya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo) (2013).

Mayasari, A. T, Kesumadewi, A. A. I, & Kartini, N. Populasi, Biomassa Dan Jenis Cacing Tanah Pada Lahan Sayuran Organik Dan Konvensional Di Bedugul. Agrotrop: Journal On Agriculture Science. 9, no.1(2019):13-22.

Muhamad Syukur Dan Maya Melati “Pengembangan Sayuran Organik Di Indonesia“(2006)

Mayasari, A. T. Kesumadewi, A. A. I. & Kartini, D. Populasi, Biomassa Dan Jenis Cacing Tanah Pada Lahan Sayuran Organik Dan Konvensional Di Bedugul. Jurnal Agrotrop. 9, no.1 (2019):13-22 Nafira Putri Rahmasari “ Produksi Dan Viabilitas Kokon Cacing Tanah

Potoscolex Corethurus Pada Berbagai Kosentrasi Insektisida Sevin “ Universitas Sriwijaya (2020)

Nurlita, N. Yusnaini, S. Hendarto, K. & Arif, M. S. Pengaruh Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati Terhadap Populasi Dan Biomassa Cacing Tanah Pada Pertanaman Tomat Cherry (Lycopersicum Esculentum.

Mill) ((Di Desa Sukbanjar Kecamatan Gedong Tataan. Jurnal Agrotek Tropika. 9, no.2(2021): 239-249

Pratama, Keragaman Jenis Dan Variasi Genetik Cacing Tanah Di Kebun Biologi Universitas Gadjah Mada Berdasarkan Penanda Molekuler Gen Coi (Doctoral Dissertation, Universitas Gadjah Mada) (2020).

Patra, H. Wiralaga, A. Y, & Hanafiah, K. A. Identifikasi Sifat Fisik Dan Kimia Tanah Untuk Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell.

Arg.) Di Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim (Doctoral Dissertation, Sriwijaya University) (2006).

Rahmasari, N. P. Nofyan, E. & Lamin, S. Produksi Dan Viabilitas Kokon Cacing Tanah Pontoscolex Corethrurus Fr. Mull Pada Berbagai Konsentrasi Insektisida Sevin (Doctoral Dissertation, Sriwijaya University) (2020).

50

Rizqa Arimufaddila Dan Widowati Budijastuti “ Kepadatan Indeks Dominansi, Dan Morfometri Cacing Tanah Di Lingkungan Tercemar Logam Berat Timbal (Pb) Dalam Tanah Di Kota Surabaya Barat. 2, no.9 (2020):15-121

Siti Nur Akbarrahman Widowati Budijasuti “ Hubungan Jenis Kepadatan Dan Morfometri Tubuh Cacing Tanah Dengan Logam Berat Timbal (Pb) Dan Kromium (Cr) Dalam Tanah Di Kabupaten Sidoarjo7, no.3(2018):256-771

Sri Dwiastuti, Sri Widoretno Dan Puguh Karyanto Identifikasi Cacing Tanah Dan Interaksinya Dengan Lingkungan Berkapur “ Jurnal Biogenesis. 14, no.2 (2018):23-28

Setyaningsih,H. Hairiah,K.& Dewi,WS Respon Cacing Penggali Tanah Ponthoscolex Corethurus Terhadap Berbagai Kualitas Serasah.

Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan. 1, no.2 (2017):63-72

Saraswati, E. Pengorganisasian masyarakat dalam meningkatkan ketahanan pangan melalui pertanian Hortikutura ramah lingkungan di Dusun Balongkore Desa Ngadirejo Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya) (2019)

Siregar, H. M. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Sayuran Organik (Doctoral dissertation) (2019)

Silitonga, J. & Salman, S. Analisis Permintaan Konsumen Terhadap Sayuran Organik di Pasar Modern Kota Pekanbaru. Dinamika Pertanian. 29, no.1(2014):79-86

Sitepu, S. M. Kepadatan cacing tanah di perkebunan ketela pohon konvensional dan semiorganik Desa Cowek Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim) (2021)

Suntoro Wongso Atmojo “Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah Dan Upaya Pengelolahannya”(2003)

51

Siti Nur Akbarirrahmandan Widowati Budijastuti “ Hubungan Jenis, Kepadatan Dan Morfometri Tubuh Cacing Tanah Dengan Logam Berat Timbal (Pb) Dan Kromium (Cr) Dalam Tanah Di Kabupaten Sidoarjo.7, no.3 (2018):265-771

Tara Mayang Ramadhany Dan Widowati Budijastuti “ Hubungan Morfometri Tubuh Dengan Organ Reproduksi Cacing Tanah Metaphire Javanica Di Kabupaten Sidoarjo9 no.3 (2020): 226- 232

Thio, S. Persepsi konsumen terhadap makanan organik di Surabaya. Jurnal Manajemen Perhotelan, 4, no.1 (2012):18-27.

Ramadhany, T. M, & Budijastuti, W. Hubungan Morfometri Panjang, Berat, Dan Diameter Tubuh Dengan Organ Reproduksi Cacing Tanah Metaphire Javanica. Lenterabio: Berkala Ilmiah Biologi, 9, no.3(2020):226-232.

52

DRAF WAWANCARA

Nama Pemilik Lahan : Subki Mujitahid Usia Responden : 48 Tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki Luas Lahan : 5 Are

Alamat : Desa Bug-Bug Selatan Kecamatan Lingsar Kab Lobar

Pendidikan Terakhir : a. Tidak Sekolah b. Sd

c. Smp/Sederajat d. Sma/Sederajat

e. Akademik (D1, D2 Dan D3) f. Perguruan Tinggi (S1, S2 Dan S3)

Dari tahun berapa menanam sayuran organik : 2010

53 Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Pekerjaan Pokok Pekerjaan Sampingan 1. Wirausaha

2. Petani Petani Sayuran Budidaya Jamur Tiram 3. Buruh Tani

4. Pedagang

5. Pelajar/Mahasiswa 6. Lain-Lain

Pertanyaan seputer narasumber Berapa lama menjadi bapak petani sayuran : 22 tahun Dari tahun berapa bapak menanam sayuran : 2010

Berapa penghasilan bapak setiap bulan dari hasil panen sayurannya : sekitar 2 juta sampai 3 juta perbulan tergantung harga pasar.

Sayuran apa yang bapak ditanam : sayuran sawi hijau

Alasan bapak menjadi petani sayuran : karena kurangnya lowongan pekerjaan bagi saya yang hanya lulusan SMA.

Mengapa bapak memilih menjadi petani sayuran: karena menurut saya menjadi seorang petani itu adalah pekerjaan yang paling mudah dan semua orang pasti bisa bertani.

54

LAMPIRAN

55

Lahan Tempat Penelitian Dengan Luas 5 Are

Proses Pemasangan Plot Di Lokasi Penelitian

56

57

58

59

DAFTAR TABEL N

o

Gambar Asli Gambar Literatur

1.

Cacing Tanah Pontoscolex corethurus

2.

Cacing Tanah Metaphire javanica

60

PEDOMAN WAWANCARA

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

77

78

79

80

81

82

83

Dalam dokumen identifikasi jenis cacing tanah pada lahan (Halaman 54-62)

Dokumen terkait