• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Pembahasan

Keberhasilan kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan pengelola dalam mengelola sekolah atau dalam menjalankan manajemen Pendidikan. Manajemen dalam pendidikan sangatlah penting khususnya yang terkait dengan manajemen pembelajaran. Dalam Pendidikan manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan Pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.75

Pendidikan dapat dikatakan berkualitas apabila dalam proses belajar mengajarnya menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang bekelanjutan. Untuk mencapai hal itu tentu diperlukan suatu manajemen Pendidikan yang baik guna menggerakkan semua sumber daya Pendidikan yang ada karena salah satu upaya untuk mencapai Pendidikan adalah menerapkan pinsip manajemen.76 Secara bahasa,

“manajemen”, bermakna menangani sesuatu atau mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti apa yang di inginkan dengan cara mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada”.77 Bila pembelajaran

75 Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta, cet.ke 2, September 2004 (PT.

Rineka Cipta).4.

76 Budiwibowo, S,&Sudarmiani (2018), Manajemen Pendidikan,.Yogyakarta: CV. Andi Offset.

77 Kristiawan, M.Safitri,D.,& Lestari, R (2017). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:

di pandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan yang di lakukan oleh guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut menurut Danarwati (2013)

“dimulai dari merencanakan program tahunan, program semester, dan penyususnan persiapan mengajar, termasuk penyususnan perangkat kelengkapannya seperti alat peraga dan alat evaluasi.78

SDN 3 Batunyala telah berupaya menerapkan manajemen pembelajaran di masa darurat (pandemi covid-19). Berdasarkan hasil penggalian data Manajemen Pembelajaran di era pandemi Covid -19 di SDN 3 Batunyala mengalami banyak penyesuaian dengan situasi pandemi yang dihadapi. Berikut ini beberapa hal yang dilakukan oleh SDN 3 Batunyala :

1. Pengelolaan lokasi belajar mengajar. Ruang belajar mengalami penyesuain /adaptasi dengan kondisi baru. Ruang interaksi bergeser dari yang bersifat langsung menjadi ruang virtual. Hal ini terjadi secara cepat dan menuntut adaptasi yang cepat pula.

Pengelolaan lokasi belajar yang dilakukan oleh SDN 3 Batunyala bertujuan untuk memudahkan proses interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antar siswa. Pada masa normal ruang kelas menjadi perhatian bersama. Desai pencahayaan tata letak bangku, kebersihan dan hal lainnya di kelola sedemikian rupa oleh siswa dengan koordinasi dari masing-masing wali Penerbit:Deepublish.

78 Danarwati, Y.S (2013), Manajemen Pembelajaran Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jurnal mimbar Bumi bengawan,6 (13), 1-18. Di akses, 20/06/2022.

kelas. Di dalam kelas klasik para guru bebas menggunakan ruang dalam berkomunikasi. Terkadang guru menempatkan dirinya pada jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik sebab dalam mendidik siswa pemeliharaan suatu tempat dan ruang sangatlah penting, tetapi ruang belajar virtual tidak lagi berkaitan dengan hal itu. Kelas di bentuk dan dipersempit ke dlam ruang aplikasi yang di fasilitasi oleh guru itu sendiri.

Kelas dijangkau dari rumah masing-masing. Tetapi meskipun begitu interaksi yang terjadi memang belum bisa sebaik kondisi normal. Para siswa cenderung lebih pasif dalam mengikuti proses pembelajaran karna guru secara fisisk tidak benar-benar hadir di hadapan mereka.

2. Pengelolaan bahan ajar para guru di SDN 3 Batunyala, sudah berupaya semaksimal mungkin mempersiapkan materi pembelajaran. Media yang di gunakan cukup bervariatif dari tertulis, gambar, rekaman suara , hingga video. Bahan-bahan ajar tersebut di sediakan guna memudahkan dan memfasilitasi siswa selama belajar di rumah. Tapi kendalanya mungkin tidak semua siswa memiliki budaya belajarn mandiri. Kebanyakan dari mereka justru lebih suka suka menunggu materi yang diberikan oleh guru mereka.

3. Pengelolaan kegiata dan waktu belajar. Selama masa pandemi, kegiatan dan waktu belajar mengajar di batasi sedemikian rupa

guna mencegah penyebaran Covid-19. Oleh karena itu para guru di paksa untuk memadatkan materi yang di sampaikan dalam waktu yang relatif terbatas dan hal tersebut mampu di lakukan oleh guru-guru SDN 3 Batunyala berkat kerja sama antar guru dan steakholder yang ada.

4. Pengelolaan siswa pada masa normal lebih mudah di lakukan.

Pembelajaran di lakukan secara interaktif, aktraktif dan variatif.

Kombinasi belajar siswa secara individual dan kolektif bisa di padukan oleh guru di dalam kelas. Jadi terdapat tugas individu dan kerja kelompok yang dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial siswa. Namun berbeda halnya ketika masa pandemi Covid-19, pengelolaan siswa menjadi sangat terbatas terutama yang berkaitan dengan upaya guru membangun ruang interaksi. Kerja kelompok nyaris tidak ada dilakukan lagi selama kelas daring berlangsung. Para siswa lebih banyak bekerja sendiri di dampingi oleh orang tua mereka di rumah.

Aspek-aspek hubungan sosial menjadi lebih sulit di bangun di masa pandemi ini. Pengelolaan siswa yang kemudian di lakukan oleh guru dalam koteks ini di maksimalkan dengan adanya peran orang tua.

5. Pengelolaan sumber belajar siswa sesungguhnya sangat banyak tersedia baik dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Sumber belajar berupa buku bacaan di perpustakaan maupun

pengalaman belajar dengan melihat realitas di lapangan. Pada masa pandemi Covid-19, sumber belajar yang di sediakan guru lebih banyak di kelola secara virtual. Para guru berupaya menyediakan kepada siswa akses terhadap sumber-sumber pembelajaran baik berupa, rekaman suara, gambar, maupun media audio visual.

6. Pengelolaan perilaku mengajar. Dalam hal ini, pada masa normal guru mengajar di depan kelas dengan senantiasa memperhatikan penampilan, suara, ekspresi wajah, kontak mata dan gerak anggota tubuh. Hal ini tentunya tidak terlalu dirasakan pada saat kelas dilaksanakan secara daring sehingga kelas daring ini sifatnya lebih impersonal. Oleh karena itu dalam pembelajaran daring peran media pembelajaran menempati posisi yang strategis. Dengan media yang tepat maka pembelajaran daring juga dapat juga menarik. Karena menurut Faridah, Djatmika dan utaya (2020) metode yang sesuai dengan materi pembelajaran akan memudahkan siswa dalam menyerap pengetahua maupun memancing siswa dalam menemukan konsep materi pembelajaran.79

Pelaksanaan pembelajaran memadukan media belajar klasik, seperti buku dan LKS dengan media digital seperti You Tube dan media WhatsApp. Dalam rangka menambah

79 Faridah,S.,Djatmika, E.T., &Utaya,S.(2020).Kompetensi Profesional dan Pedagogik Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori penelitian dan pengembangan, 5(9), 1359-1364. Di akses 20/6/2022.

pemahaman siswa, para guru memberikan tambahan melalui media gambar, rekaman suara, dan video yang di unduh dari You Tube. Para siswa juga mengerjakan LKS setiap minggu.

LKS ini juga, menjadi salah satu komponen penilaian siswa selama pembelajaran masa pandemi Covid-19. Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Mujiono, Degeng, &

Praherdhiono (2018), praktik pembelajaran juga bisa dilakukan dengan desain pembelajaran dengan system blended yang di kembangkan dengan menggabungkan proses pembelajaran tradisional dan daring secara bersamaan. Hal ini dapat dilakukan pada masa pembelajaran dengan tatap muka terbatas, terutama bagi siswa yang tidak di izinkan oleh orang tua mengikuti pembelajaran tatap muka pada masa Covid-19.

Dengan adanya perpaduan proses pembelajaran tersebut membuat siswa yang tidak dapat hadir di dalam kelas tradisional masih dapat mengikuti pembelajaran secara online.

Media yang di gunakan untuk pembelajaran online didesain sederhana dan di sesuaikan dengan kondisi lingkungan pembelajaran kelas tradisional dan kondisi pandemi Covid- 19.80

Selama masa darurat ini di mana kelas berlangsung online, para guru tampaknya lebih banyak memberikan tugas-tugas

80 Mujiono, Degeng, I.N.S.,&Praherdhino,H.(2018).Alat Pengembangan Pembelajaran Sistem Blended Berbasis Universal Design For Learning untuk kelas Inklusif. Jurnal Pendidikan:Teori, penelitian dan Pengembangan, 3(6), 758-763. Di akses 21/06/2022.

untuk dikerjakan siswa. Hal itu bisa menimbulkan stress pada diri siswa sehingga pembelajaran menjadi tidak efektif.81 Oleh sebab itu hal ini di pelukan perhatian agar siswa dapat memahami materi dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan peran kepala sekolah dalam bentuk supervise karena dengan supervisi yang dilakukan akan mendorong meningkatnya kualitas pembelajaran oleh guru. Hal ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan Humairoh, Supriyanto &

Burhanuddin (2016) yang menyimpulkan bahwa implementasi supervisi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran guru sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran guru saat kegiatan belajar mengajar di kelas.82

Pada tahapan perencanaan SDN 3 Batunyala telah melakukan perencanaan dan persiapan dengan melibatkan semua unsur yang ada di sekolah para guru, komite, pengawas sehingga dengan perencanaan ini membawa dampak terlaksananya pembelajaran pada masa pandemic Covid-19.

Demikian juga dari tahap pelaksanaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa SDN 3 Batunyala telah melaksanakannya

81 Nurdin, N.,&Anhusadar,L,(2020). Efektivitas Pembelajaran Online Pendidikan PAUD di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi:Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,

5(1),686.https://doi.org/10.31004/obsesi.V5iI.699. Di akses 21/06/2022.

82 Humairoh,F.,Supriyanto,A.,& Burhanuddin (2016). Implementasi Supervisi Klinis Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Guru di Sekolah Dasa. Junal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan, 1(11),2231-2235. Di akses 21/06/2022.

dengan memaksimalkan peran orang tua, dan kelompok kerja guru (KKG) dalam peencanaan maupun dalam proses pelaksanaan pembelajaran termasuk dalam hal ini komunikasi antar guru dan komunikasi dengan orang tua siswa. Dari penelitian ini diketahui bahwa komunikasi yang di bangun baik itu melalui grup WA maupun beberapa orang tua secara intens melakukan komunikasi dengan wali kelas terkait kendala yang di hadapi Ketika dalam pembelajaran. Hal ini mengindikasikan bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang di lakukan oleh guru-guru di SDN 3 Batunyala sudah terarah.

Selanjutnya dalam hal pengorganisasian guru-guru SDN 3 Batunyala melakukan adaptasi pembelajaran dengan menggunakan kurikulum darurat dan membuat jadwal pembelajaran baik itu untuk yang melaksanakan pembelajaran dengan model daring maupun dengan model home visit. Pada Tahapan pengawasan/pengontrolan, para guru membuat laporan kegiatan pembelajaran dalam dokumen BDR yang ditanda tangani oleh kepala sekolah dan mengetahui pengawas Bina. Dengan koordinasi yang di bangun guru dan semua steakholder dalam mengelola pembelajaran di masa pandemi Covid-19 memberikan dampak positif bagi terselenggaranya kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikuatkan oleh penelitian yang di lakukan oleh Darmalaksana, Hambali, Masrur, &

Muhlas (2020) yang menyimpulkan bahwa pembelajaran online melalui pendekatan partisipatoris terlebih pada masa Work From Home (WFH) akibat penyebaran Covid-19 terbukti efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran sebagai perwujudan tantangan pemimpin digital Pendidikan tinggi abad 21.83

83 Darma Laksana, W., Hambali, R.Y.A., Masrur, A.,& Muhlas.(2020). Analisis Pembelajaran Online Masa WFH Pandemic Covid-19 Sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 21. Karya tulis ilmiah (KTI) mas WFH Covid-19. UIN Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2020.1(1).1-12. Di akses, 21/06/2022.

BAB III

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI ERA PANDEMI COVID-19

Dokumen terkait