1. Pengaruh Green Product Knowledge Terhadap Green Trust Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa green product knowledge memiliki pengaruh signifikan terhadap green trust.
Penemuan ini sejalan dengan studi Wang dkk. (2019), arah hubungan yang positif dari kedua variabel tersebut menunjukan pengetahuan
tentang green product yang besar dapat membuat konsumen semakin yakin atas fungsi dan atribut produk tersebut. Dalam studi lain, green product knowledge juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap green trust (Setyabudi & Adialita, 2020). Oleh karena itu, green product knowledge dapat merubah atau pun membentuk green trust tergantung dengan tingkat informasi yang dimiliki konsumen.
Semakin rendah pengetahuan green product semakin rendah pula kepercayaan konsumen karena informasi yang ditafsirkan terbatas, begitu pula sebaliknya.
2. Pengaruh Green Perceived Risk Terhadap Green Trust
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa green perceived risk memiliki pengaruh signifikan terhadap green trust.
Hasil ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang menunjukan bahwa green perceived risk berpengaruh signifikan terhadap green trust dengan hubungan yang negative (Suprapto & Efendi (2017);
Tarabieh (2021)). Penelitian Suprapto & Efendi (2017) menyebutkan kepercayaan green product dapat meningkat seiring dengan kecilnya risiko yang dimiliki oleh green product terhadap lingkungan. Namun penelitian ini menunjukan bahwa minimnya risiko yang akan diterima konsumen menyebabkan green trust menjadi lebih rendah pula.
Hubungan kedua variabel ini positif.
Menurut Kotler & Keller (2011), dalam menawarkan sebuah produk terdapat lima hierarki yang dapat menambah nilai pelanggan.
Pada tingkat paling dasar ialah manfaat inti, yaitu alasan utama pembeli mencari produk tersebut. Manfaat inti yang diberikan objek penelitian ini adalah mengurangi rasa haus. Sedangkan unique selling point yang ditawarkan adalah kemasan daur ulang. Hal ini tidak berhubungan dengan manfaat inti produk untuk memenuhi dahaga pembeli sehingga mereka tidak memperhatikan aspek di luar kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, green perceived risk yang rendah tidak membuat kepercayaan pembeli terhadap green product menjadi rendah pula.
3. Pengaruh Green Product Knowledge Terhadap Green Purchase Intention
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa green product knowledge memiliki pengaruh signifikan terhadap green purchase intention. Temuan ini berbeda dengan studi Setyabudi & Adialita (2020) dimana green product knowledge tidak berpengaruh pada green purchase intention, menurut studi tersebut pengetahuan produk yang dimiliki konsumen belum dapat menimbulkan minat beli sehingga membutuhkan mediator untuk memberikan pengaruh.
Penelitian ini memperlihatkan hubungan yang positif bahwa informasi akan produk yang dimiliki konsumen mampu menjadi penentu green purchase intention sebab konsumen lebih memahami manfaat hingga kualitas dari green product yang dikonsumsi atau digunakan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ojiaku dkk. (2018) dan Patak dkk. (2021).
4. Pengaruh Green Perceived Risk Terhadap Green Purchase Intention Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa green perceived risk tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap green trust. Hasil ini tidak sejalan dengan studi Waskito (2015), Kresno &
Wahyono (2019), dan Tarabieh (2021) yang menyatakan bahwa green perceived risk berpengaruh negative dan signifikan terhadap green trust. Namun, penelitian ini mengungkap hal yang sama seperti studi yang dilakukan oleh Zulfikar & Mayvita (2018) dan Suprapto &
Efendi (2017). Green perceived risk tidak dapat memberi kontribusi langsung terhadap green purchase intention, artinya risiko atau konsekuensi negatif yang ditanggung konsumen tidak akan mengubah minat mereka dalam membeli produk.
5. Pengaruh Green Trust Terhadap Green Purchase Intention Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa green trust memiliki pengaruh signifikan terhadap green purchase intention.
Hasil ini selaras dengan penelitian Setyabudi & Adialita (2020), Dewi
& Suprapti (2020), Zulfikar & Mayvita (2018), Wasaya dkk. (2020), Waskito (2015), Suprapto & Efendi (2017), dan Tarabieh (2021).
Terdapat hubungan positif antara green trust dengan green purchase intention. Konsumen yang memiliki keyakinan kuat percaya pembelian personal green product akan membantu mengurangi polusi lingkungan (Wang dkk., 2019). Dengan demikian green trust yang
rendah dapat membuat konsumen semakin ragu atau tidak berminat membeli green product.
6. Pengaruh Green Product Knowledge Terhadap Green Purchase Intention Melalui Green Trust
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan tidak langsung antara green product knowledge dengan green purchase intention melalui green trust. Hasil ini sesuai dengan studi yang dilakukan Setyabudi & Adialita (2020), tingkat pengetahuan produk yang tinggi membuat konsumen semakin percaya bahwa ada dampak positif yang dihasilkan dari pembelian green product. Penelitian Wang dkk. (2019) juga mengungkap bahwa green product knowledge tidak menjadi satu-satunya variabel yang dapat memberi pengaruh pada green purchase intention namun ada peran green trust yang ikut berkontribusi memperkuat minat beli konsumen terhadap suatu produk. Maka dari itu green trust dapat menjadi perantara green product knowledge terhadap green purchase intention.
7. Pengaruh Green Perceived Risk Terhadap Green Purchase Intention Melalui Green Trust
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan tidak langsung antara green perceived risk dengan green purchase intention melalui green trust. Temuan ini sedikit berbeda dengan penelitian terdahulu yang menunjukan bahwa green trust
dapat memediasi hubungan green perceived risk dengan green purchase intention secara parsial (Kresno & Wahyono, 2019). Melihat hasil uji signifikansi sebelumnya, green perceived risk tidak mampu memberi dampak secara langsung pada green purchase intention sehingga membutuhkan green trust untuk mendukung hubungan kedua variabel tersebut. Hubungan tidak langsung antara green perceived risk dengan green product intention dalam penelitian ini memperlihatkan arah hubungan yang positif. Artinya, rendahnya risiko pada green product tidak akan membuat green purchase intention menjadi lebih rendah tanpa pengaruh dari green trust.
Unsur green yang ditawarkan objek penelitian ini adalah kemasan produk. Risiko yang akan ditanggung oleh konsumen terkait aspek ini tidak berhubungan dengan manfaat utama produk sebagai air minum.
Hal ini membuat konsumen tidak mengidahkan dampak negatif yang dapat ditimbulkan pada lingkungan karena manfaat utama yang mereka cari adalah terpenuhinya kebutuhan air sehari-hari untuk kesehatan tubuh. Oleh karena itu rendahnya risiko yang dirasakan konsumen tidak mempengaruhi tingginya green trust yang dapat mendorong green purchase intention.