rumah yang terlalu berlebihan. Kesemua ini perlu dipertimbangkan agar peserta didik dapat belajar secara optimal.24
3) Faktor Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia dan berbagai macam latar belakang pendidikan. oleh karena itu, pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun akan ikut mempengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern dengan keterbukaan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhibdan dibentuk oleh kondisi masyarakat.25
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu, faktor intern peserta didik yang berupa faktor fisiologis yang merupakan kondisi organ-organ tubuh peserta didik itu sendiri, sementara faktor fsikologis berupa faktor intelegensi, sikap, minat aupun bakat. Dan mansyarakat juga sangat berpengaruh pada hasil belajar peserta didik karena dalam masyarakat terdapat berbagai maca latar belakang.
C. PEMBELAJARAN AKIDAH AHKLAK
26
dengan keraguan. Defenisi lain tentang akidah ialah sebuah urusan yang secara umum dapat diterima kebenarannya oleh akal pikiran manusia berdasarkan wahyu Allah SWT.26
Dari uaraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa, akidah adalah semua urusan yang secara umum dapat diterima kebenarannya oleh akal pikiran manusia berdasarkan wahyu Allah SWT.
a. Sumber dan Fungsi Akidak
Sumber akidah islam adalah Al-qur’an dan As-Sunah, artinya apa saja yang disampaikan oleh Allah dan Rasulnya wajib diimani dan diyakini atau diamalkan. Akal pikiran tidaklah jadi sumber akidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam sumber kedua tersebut. Dan akal juga tidak mampu menjangkau suatu yang terkait ruang dan waktu, tetapi akal hanya perlu membuktikan suatu kejujuran.
Dan adapun yang menjadi fungsi akidah yaitu:
1) Untuk mengetahui petunjuk hidup yang benar dan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah sehingga hidup untuk mencari keridhaan Allah SWT.
2) Untuk menghindarkan diri dari pengaruh kehidupan yang sesat atau jauh dari petunjuk hidup yang benar.
3) Dapat Meningkatkan ibadah kepada Allah
4) Dapat beramal baik hanya semata-maya karna ALLAH SWT 5) Mengharapkan kebahagiaan dunia dan akhirat.27
26 T. Ibrahim, H. Darsono,Membangun Akidah Dan Akhlak,(solo:PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), h 2.
27 http://aul-al-ghifary.blogspot.com/2013/09/pendidikan-aqidah-dalam- islam.html, diakses tgl, 21 februari 2017 pukul 21.46
Dari uraian diatas bahwa sumber dan fungsi akidah islam yaitu alquran dan as-sunnah sebagai petunjuk hidup, sehingga dapat mengetahiu mana yang benar dan mana yang salah.
b. Ruang lingkup Akidah
Yang menjadi ruang lingkup kajian aqidah, menyangkut keyakinan umat Islam atau iman. Karena itulah, secara formal, ajaran dasar tersebut terangkum dalam rukun iman yang enam. Oleh sebab itu, sebagian para ulama dalam pembahasan atau kajian aqidah, mereka mengikuti sistematika rukun iman yaitu: iman kepada Allah, iman kepada malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk ruhani seperti jin, iblis, dan setan), iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Nabi dan rasul Allah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar Allah swt.
Sementara Ulama dalam kajiannya tentang aqidah islam menggunakan sistematika sebagai berikut:
1) Ilahiyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah, seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah,perbuatan-perbuatan (af’al) Allah dan sebagainya.
2) Nubuwat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah, mukjizat, karamat dan sebagainya.
28
3) Ruhaniyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperyi Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan lain sebaginya.
4) Sam’iyat yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sama’, yaitu dalil naqli berupa al-qur’an dan as- sunnah, seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka dan sebaginya.28
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup akidah menyangkut keyakinan yang terangkum dalam rukun iman yang membahas seluruh hubungan antara manusia dengan sang pencipta, manusia dengan alam dan sesamanya.
2. Pengertian Akhlak
Akhlak adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.29 Akhlak juga sering disebut moral.30 Dilihat dari sudut pandang istilah akhlak ialah ilmu tentang kekuatan yang harus dilakukan dengan cara mengikutinya sehingga jiwa terisi dengan bentuk kebaikan dan ketenangan.
Akhlak ialah ilmu yang mengajarkan manusia berbuat baik dan
28http://muhammadrusdie.blogspot.com/2012/02/ruang-lingkup-aqidah.html diakses tgl, 26 februari 2017 pukul 23.47
29Dewi prasari, “Implementasi Pengembangan Akidah Akhlak“ Jurnal Pendidikan Madrasah, Diakses Tgl 21 Februari 2017.
30Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 1991), H 665.
mencegah perbuatan jahat dalam pergaulanya dengan Tuhan, manusia dan makhluk sekelilingnya.31
Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa akhlak ialah tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan untuk melakukan suatu perbuatan.
Pokok pembahasan akhlak, ialah tingkah laku manusia untuk menetapkan nilainya, baik atau buruk. Pembahasan ilmu akhlak meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik sebagi individu maupun kelompok.32
Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa akhlak menentukan manusia berbuat baik dan bagaimana melakukannya, juga dapat menghindari sifat-sifat buruk. Dan memahami bagaimana bertingkah laku agar tidak salah mengambil langkah yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain dilingkungan masyarakat.Nabi Muhammmad SAW bersabda:
ﱠﻲِﺑﱠﻧﻟا ُتْﻌِﻣَﺳ َلﺎَﻗ ِءاَد ْرﱠدﻟا ﻲِﺑَأ ْنَﻋ ْنِﻣ ﺎَﻣ ُلوُﻘَﯾ َمﱠﻠَﺳ َو ِﮫْﯾَﻠَﻋ ُ ﱠﷲ ﻰﱠﻠَﺻ
ِقُﻠُﺧْﻟا ِنْﺳُﺣ َبِﺣﺎَﺻ ﱠنِإ َو ِقُﻠُﺧْﻟا ِنْﺳُﺣ ْنِﻣ ُلَﻘْﺛَأ ِناَزﯾِﻣْﻟا ﻲِﻓ ُﻊَﺿوُﯾ ٍء ْﻲَﺷ يذﻣرﺗﻟا) ِة َﻼﱠﺻﻟا َو ِم ْوﱠﺻﻟا ِبِﺣﺎَﺻ َﺔَﺟَرَد ِﮫِﺑ ُﻎُﻠْﺑَﯾَﻟ
Artinya:
“Abu Darda’ meriwayatkan: Aku mendengar Nabi Muhammad saw berkata, “Tak ada yang lebih berat pada timbangan (Mizan, di hari Pembalasan) dari pada akhlak yang baik. Sungguh, orang yang berakhlak baik akan bisa setara dengan mereka yang berpuasa dan sholat.” (Hadits riwayat al-Tirmidzi).33
31Asmaran AS,Pengantar Studi Akhlak,(Jakarta: Raja Grafindo Persada 2002),h.1
32Ibid., h 23
33http://al-Habib.info/id/2012/02belajar -dari-manusia-dengan-akhlak-terbaik, diakses tgl,31 mei 2017
30
a. Ruang Lingkup Akhlak
Yang menjadi ruang lingkup dari pembahasan akhlak ialah:
1) Akhlak terhadap Allah SWT atau sang khlalik. Yaitu islam yang mengatur hubungan antara manusia Allah.
2) Akhlak terhadap sesama, yaitu disamping berbuat baik kepada orang tua, juga harus berbuat baik kepada orang lain.
3) Akhlak kepada lingkungan, yaitu menjaga segala yang ada disekitar manusia.
Jika ruang lingkup diatas akhlak dipersempit tetapi memiliki cakupan yang menyeluruh maka akhlak tersebut dapat dibagi menjadi:
1) Akhlak (tatak krama) kepada Allah SWT.
2) Akhlak kepada Rasul Allah saw.
3) Akhlak untuk diri pribadi.
4) Akhlak dalam keluarga.
5) Akhlak dalam masyarakat.
6) Akhlak bernegara.34
Jadi, pendidikan akhlak merupakan suatu proses untuk menumbuhkan, mengembangkan kepribadian yang utama dengan mendidknya, melatih dan mengajarka. Sebagaiman kita ketahui,
34Abuddin Nata,Aklak Tasauf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada 1996),h.150
pendidikan ahkhlak adalah pendidikan yang membantu perkembangan keluhuran dan keutamaan peserta didik.
Maka dengan demikian, akidah dan akhlak merupakan bagian yang sangat utama dari pendidikan Agama Islam. Keduanya dapat dikatakan alat yang menentukan sikap dan perilaku peserta didik dalam mentraspormasikan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
32 BAB III
METODE PENELITIAN