• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan antara perilaku belajar dengan hasil belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan antara perilaku belajar dengan hasil belajar"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di Mts Satu Atap Kecamatan Papi. Hubungan Perilaku Belajar Dengan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Mts Satu Atap Kecamatan Papi. Hasil penelitian membuktikan bahwa perilaku belajar siswa pada kategori baik dengan persentase 47,2% dengan jumlah siswa 17 orang dan pada kategori perilaku belajar sangat baik dengan jumlah 19 siswa dengan persentase 52,8% .

Hasil belajar siswa Mts Satu Atap Papi Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang berada pada kategori kurang baik sebanyak 12 siswa dengan persentase 33,3%, sedangkan 4 siswa berada pada kategori sangat baik dengan persentase 11,2%. Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara perilaku belajar dengan hasil belajar siswa di Mts. Sejalan dengan hal tersebut, untuk melihat kemungkinan “hubungan perilaku belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di MTS Satu Atap Papi perlu dilakukan penelitian”.

RUMUSAN MASALAH

Hasil belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak tentunya dapat membentuk perilaku yang baik di lingkungan sekolah dan rumah karena perilaku yang baik akan menuntun perilaku seseorang pada perbuatan yang berbudi luhur dan dapat membedakan mana yang benar dan salah. Secara teoritis, siswa yang memiliki keyakinan moral yang tinggi akan memiliki perilaku yang baik, namun terkadang hubungan tersebut tidak seperti yang kita lihat. Berdasarkan fenomena yang ada, perilaku atau akhlak siswa ketika mengikuti pembelajaran berupa kedisiplinan belajar dan respon dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Adakah hubungan antara perilaku belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran keyakinan moral di MTS Papi Satu Atap.

TUJUAN PENELITIAN

Bagi para guru, sebagai masukan bagi para guru dalam menyelenggarakan pendidikan agama Islam khususnya Ahklak Aqidah bagi siswa MTS Satu Atap Kecamatan Papi.

HIPOTESIS

Perilaku Belajar

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa. Itu semua tergantung kesiapan pendidik dan peserta didik yang akan melaksanakan proses tersebut. Faktor yang mempengaruhi perilaku belajar. Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan dari luar siswa, dan dari faktor-faktor tersebut siswa akan mengalami perubahan perilaku dan cara berpikir sebagai akibat dari interaksi.

Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam dan luar diri siswa dan dari faktor-faktor tersebut siswa akan mengalami perubahan tingkah laku dan cara berpikir sebagai akibat dari interaksi.

Hasil Belajar

Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah pengalaman atau perilaku yang dialami siswa sebagai hasil suatu proses yang diwujudkan dalam bentuk keterampilan, kemampuan, dan sikap. Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa jenis hasil belajar, yaitu baik yang berkaitan dengan pemahaman konseptual yaitu kemampuan siswa dalam memahami dan menyerap pelajaran, keterampilan proses dan sikap. Metode mengajar guru yang tidak baik akan berdampak buruk pula pada belajar siswa.

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa, sebagian besar kegiatan tersebut melibatkan penyajian bahan pembelajaran agar siswa memperoleh, menguasai, dan mengembangkan bahan pembelajaran tersebut. Kurikulum yang terlalu padat dan tidak sesuai dengan kemampuan siswa akan menghambat pembelajaran siswa. Hubungan yang buruk antara guru dan siswa juga akan mempengaruhi perkembangan belajar siswa. d) Disiplin sekolah, perlengkapan pengajaran dan kondisi gedung.

Disiplin sekolah, bahan ajar dan kondisi bangunan, masalah disiplin dalam pembelajaran perlu mendapat perhatian, karena disiplin sekolah sangat erat kaitannya dengan keinginan siswa di sekolah dan juga dengan pembelajaran, begitu pula dengan alat pengajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar. . Alat peraga yang lengkap dan tepat akan memudahkan penerimaan siswa terhadap pelajaran, dan yang terpenting, kondisi konstruksi di setiap kelas harus memadai. Selain faktor-faktor tersebut di atas, perlu juga diperhatikan hubungannya dengan faktor pembelajaran, yaitu masalah waktu sekolah, standar pembelajaran yang berada di atas cakupan, yang terkadang membuat siswa kewalahan dalam menerima pelajaran.

Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal siswa berupa faktor fisiologis yaitu kondisi organ tubuh siswa itu sendiri, sedangkan faktor fisiologis adalah faktor kecerdasan, sikap, minat. atau bakat. Dan masyarakat juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa, karena latar belakang masyarakat berbeda-beda.

PEMBELAJARAN AKIDAH AHKLAK 1. Pengertian Akidah

Dalam masyarakat terdapat berbagai bentuk tingkah laku manusia dan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sudah sepantasnya lingkungan masyarakat dunia pendidikan juga akan mempengaruhi kepribadian peserta didik. Pengertian lain dari iman adalah suatu hal yang kebenarannya dapat diterima secara umum oleh akal manusia berdasarkan wahyu Allah SWT.26. Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa keimanan adalah segala sesuatu yang kebenarannya dapat diterima secara umum oleh akal manusia berdasarkan wahyu Allah SWT. satu.

Sumber akidah Islam adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah yang artinya apapun yang diturunkan oleh Allah dan Rasul-Nya harus diyakini dan diyakini atau diamalkan. Dari uraian di atas, sumber dan fungsi keyakinan Islam adalah Al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman hidup sehingga kita dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Oleh karena itu sebagian ulama dalam pembahasan atau kajian aqidah mengikuti sistem rukun iman yaitu: beriman kepada Allah, beriman kepada malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk halus seperti jin, setan, dan setan), beriman kepada kitab-kitab. dari Allah. , keimanan kepada Nabi dan Rasul Allah, keimanan kepada hari akhir dan keimanan kepada Qaza dan Qadar Allah SWT.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan iman adalah tentang keyakinan yang terangkum dalam rukun iman yang membahas tentang keseluruhan hubungan antara manusia dengan penciptanya, manusia dengan alam, dan sesamanya. Akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluk yang berarti tingkah laku, perangai, tingkah laku atau budi pekerti. 29 Moralitas sering disebut moralitas. 30 Dilihat dari segi akhlaknya, ilmu kekuatan yang harus dilatih dengan cara mengikutinya agar jiwa dipenuhi wujud kebaikan dan ketenangan. . Dari definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa moralitas adalah perilaku seseorang yang dilatarbelakangi oleh keinginan untuk melakukan suatu tindakan.

Dari penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa moralitas menentukan bagaimana seseorang berbuat baik dan bagaimana melakukannya, serta dapat menghindari sifat-sifat buruk. Keduanya dapat dikatakan sebagai alat yang menentukan sikap dan perilaku peserta didik dalam menerjemahkan nilai-nilai ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis Penelitian

Lokasi Dan Obyek Penelitian

Variabel Penelitian

Definisi Operasional Variabel

Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari obyek-obyek atau subyek-subyek yang mempunyai kualitas dan ciri-ciri tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi sasaran bukan hanya jumlah yang diteliti, namun mencakup ciri-ciri atau sifat-sifat objek atau subjek.37. Berdasarkan definisi di atas, maka populasi sasaran peneliti dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dan guru MTS.

Sampel untuk penelitian ini ditentukan oleh penulis dengan menggunakan teknik non-probability sampling, yaitu pengambilan sampel yang tidak menjamin peluang yang sama bahwa setiap anggota populasi akan terpilih menjadi sampel.39. Berdasarkan pengertian dan pentingnya pengambilan sampel dalam penelitian ini, maka penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan mempertimbangkan atau merencanakan peneliti sendiri. Dengan demikian dalam penelitian ini peneliti akan menentukan sampel yaitu kelas VIII a dan b yang berjumlah 36 siswa dengan alasan dapat mewakili seluruh populasi.

Tabel 3.1 Keadaan populasi
Tabel 3.1 Keadaan populasi

Instrumen Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Dalam mewujudkan arah dan tujuan pendidikan serta visi dan misi MIN Hoele, sarana dan prasarana merupakan bagian terpenting dalam menunjang kegiatan belajar mengajar serta lingkungan yang dapat memberikan suasana pendidikan. Bentuk perilaku belajar siswa pada mata pelajaran AqidahAkhlak di Mts One Roof PapiAkhlak di Mts One Roof Papi.

Bentuk Perilaku Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Mts Satu Atap PapiAkhlak Di Mts Satu Atap Papi

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 36 siswa yang diamati perilaku belajarnya membaca doa sebelum belajar. Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 36 siswa yang diamati perilaku belajarnya menyiapkan bahan pembelajaran. Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 36 siswa yang diamati perilaku belajarnya, mereka sudah tiba sebelum pembelajaran dimulai.

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 36 siswa yang diamati perilaku belajarnya memperhatikan penjelasan guru. Dapat diambil kesimpulan bahwa siswa pada umumnya tidak selalu memperhatikan penjelasan pendidik. Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 36 siswa yang diamati perilaku belajarnya mengerjakan soal latihan.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 36 siswa yang diamati perilaku belajarnya menjawab pertanyaan yang diajukan. Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 36 siswa yang diamati perilaku belajarnya mampu menyelesaikan tugas. Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 36 siswa yang diamati perilaku belajarnya mengoreksi jawaban temannya yang salah.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 36 siswa yang diamati perilaku belajarnya menerapkan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa siswa pada umumnya tidak selalu menerapkan pelajaran Aqidah Akhlak.

Tabel 4.4  Frekuensi membaca doa sebelum belajar
Tabel 4.4 Frekuensi membaca doa sebelum belajar

Saran

Angket penelitian tentang hubungan perilaku belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran moral iman.

Identitas

SOAL

Penulis mengenyam pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri 42 Buttu-Batu, Kabupaten Enrekang, dan tamat pada tahun 2007. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan mendaftar di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Agama Islam, Jurusan Agama Islam. Pendidikan. Semasa bersekolah, penulis pernah menjadi kader di organisasi internal kampus yaitu UKM-SPORTS Universitas Muhammadiyah Makkassar dan sehari-hari menjadi pengurus sekaligus menjabat sebagai Direktur Pendidikan dan Pelatihan di UKM-SPORTS UMM. Penulis akhirnya menyelesaikan studinya dengan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada tahun 2017.

Gambar

Tabel 3.1 Keadaan populasi
Tabel 3. 2 Keadaan sampel
Tabel 4.4  Frekuensi membaca doa sebelum belajar
Tabel 4. 6. frekunsi datang sebelum pelajaran dimulai
+7

Referensi

Dokumen terkait

2 empty Trial completion date empty Scientific title The effect of IL-6 inhibitor Tocilizumab on the prognosis of covid-19 patients with acute respiratory failure Public title The