• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori

2. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai

21 Ibid., hlm. 106

22Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2004), hlm.50

20

pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat mengamati dan memahami sesuatu.

a. Prosedur Umum Pelaksanaan Pembelajaran

Dick dan Carey (1986:184) mengemukakan 5 komponen pokok dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu sebgai berikut:

1) Kegiatan pra-pembelajaran 2) Penyajian informasi

3) Partisifasi siswa 4) Testing (evaluasi) 5) Tindak lanjut23

Dari ke-5 komponen tersebut dapat diringkas menjadi 3 tahap atau prosedur yang secara umum dilakukan dalam setiap pembelajaran. Tahap pra-pembelajaran menurut Dick dan Carey dapat disebut tahap persiapan, sedangkan tahap penyajian dan informasi siswa dapat disingkat menjadi tahap penyajian, karena dalam penyajian akan melibatkan partisifasi siswa.24

1) Kegiatan Pra-Pembelajaran

Kegiatan pra-pembelajaran sebenarnya terdiri dari dua jenis, yaitu persiapan sebelum pembelajaran (pra-pembelajaran) dan kegiatan awal pembelajaran, disebut pembukaan pembelajaran.

a) Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang guru perlu menyiapkan diri dengan baik agar dapat mencapai tujuan pembelajran yang efektif dan efesien. Persiapan ini meliputi:

pesiapan tertulis, persiapan yang berkaitan dengan media pembelajaran maupun alat-alat pelajaran dan persiapan diri.

b) Pembukaan pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru pada awal pembelajaran. Dick dan Carey (1996) mengemukakan bahwa pada awal kegiatan formal pembelajaran, ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu motivasi siswa, memberikan informasi apa yang akan dipelajari siswa,

23 Ma’mur Saadie, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007). hlm. 23

24 Ibid,..

21

meyakinkan bahwa siswa telah memiliki pengetahuan awal yang diperlukan untuk mempelajari materi yang akan disajikan.25 2) Penyajian Informasi

Pada tahap ini guru menetapkan secara pasti informasi siswa, konsep, aturan dan prinsip-prinsip apa yang perlu disajikan kepada siswa. Disinilah penjelasan pokok tentang semua materi pembelajaran. Pada saat guru memberikan informasi, hendaknya tidak hanya mendifinisikan konsep-konsep baru, namun menjelaskan kaitan-kaitannya dengan konsep lain. Guru juga perlu menentukan jenis-jenis dan sejumlah contoh yang akan diberikan untuk setiap konsep.

3) Partisipasi Siswa

Dalam tahap ini, guru berusaha agar siswa berpartisipasi penuh dalam kegiatan pembelajaran. Disinilah siswa mempelajari, mengerjakan segala sesuatu yang menjadi tugasnya. Namun, salah satu komponen yang sangat kuat yang tidak boleh terlupakan dalam proses belajar ini adalah memberikan umpan balik. Guru dapat meningkatkan proses belajar dengan menyediakan kegiatan-kegiatan yang secara langsung relevan dengan tujuan pembelajaran. Siswa seharusnya mendapat kesempatan untuk mempraktikkan apa yang guru kehendaki dari siswa untuk dikerjakan.

25 Ibid., hlm. 24

22 4) Penilaian (evaluasi)

Ada dua jenis penilaian yang biasa dilakukan oleh kebanyakan guru, yaitu pritest dan posttes. Guru harus dapat menentukan secara pasti strategi apa yang ditempuh untuk melakukan penilaian. Strategi seorang guru mungkin berbeda secara signifikan dengan strategi yang biasa digunakan oleh para guru dan pelatih yang melaksanakan pembelajaran secara lengkap. Dalam rangka melaksanakan test formal, perancang pembelajaran dapat mempertimbangkan pengunaan pertanyaan-pertanyaan sikap secara tersembunyi.

Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukan apakah siswa memikirkan pembelajaran pada saat menghadapi kegiatan belajar.

Adapun Al-Qur’an dan Hadis merupakan dasar utama ajaran islam, karena dari kedua dasar tersebut dapat dikembangkan berbagai disiplin studi islam, seperti tafsir, hadis, fiqih, ilmu kalam, ahklak, dsb. Selain itu Al-Qur’an dan al-Sunnah merupakan pedoman hidup umat islam yang dapat menjamin keselamatan baik didunia mupun diakhirat.

Secara harfiah Al-Qur’an berarti bacaan atau yang dibaca.

Pengertian ini sejalan dengan maksud diturunkannya Al-Qur’an agar dibaca, untuk dipahmi dan diamalkan kandungannya.

Sedangkan secara terminologi Al-Qur’an, sebagaimana dikemukakan Abdul Wahab Khalaf dalam kitabnya ilmu ushul al- fiqh, adalah firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah, Muhammad bin Abdullah melalui ruhul amin (Jibril as) dengan lafal-lafalnya yang berbahasa Arab dan maknanya yang benar, agar ia menjadi hujah bagi Rasul, bahwa ia benar-benar Rasulullah, menjadi undang-undang bagi manusia memberi petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana pendekatan diri dan ibadah kepada Allah dengan membacanya. Al-Qur’an itu terhimpun dalam mushaf, dimulai dengan surat Al-fatihah dan diakhiri dengan surat An-nas, disampaikan kepada kita secara mutawatir dari satu

23

generasi ke generasi berikutnya secara tulisan maupun lisan, dan terpelihara dari perubahan dan pergantian. 26

Berdasarkan definisi tersebut, maka Al-Qur’an baik dari segi isinya, cara tuturnya, pembawaannya (Nabi Muhammad saw), perantaranya (Jibril as), fungsinya, susunannya, dan penyampaiannya, benar-benar terencana dan berasal dari Allah SWT. yang hingga kini masih terpelihara dengan baik keasliannya.

Adapun hadis secara harfiah berarti baru, kabar, atau berita.

sedangkan dalam pengertian yang lazim digunakan, hadis sama dengan al-Sunnah yaitu segala sesuatu yang didapat dari Nabi Muhammad saw; baik berupa ucapan, perbuatan, maupun ketetapan. Dilihat dari segi periwayatannya, hadis terbagi menjadi dua, yaitu hadis mutawatir dan hadis ahad. hadis mutawatir adalah hadis yang benar-benar dari Nabi Muhammad saw; diriwayatkan oleh sejumlah perawi yang mustahil berbuat dusta melalui pancaindra. Sedangkan hadis ahad setelah dilakukan penelitian dapat dikategorikan sebagai hadis shahih, hadis hasan, dan hadis dhaif.27

Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah usaha sadar untuk membimbing, mengajar dan mengasuh anak didik dalam pertumbuhan jasmani dan rohani untuk mencapai tingkat kedewasaan sesuai dengan ajaran Islam dan pada akhirnya dapat mengamalkannya, serta menjadikan ajaran Islam sebagai pandangan hidupnya serta dapat mendatangkan keselamatan, kesejahteraan dan kebahagian baik di dunia dan di akhirat.

Sedangkan mengenai tujuan pembelajaran Qur’an Hadits pada Madrasah Tsanawiyah antara lain sebagai berikut:

26Abuddin, Nata, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana 2008) hlm. 283

27 Ibid., hlm. 284

24

1) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadis.

2) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al- Qur’an dan Hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan.

3) Meningkatkan kekhusyukan peserta didik dalam beribadah terlebih salat, dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surah/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca.28

Tabel 1.1

Tujuan Pembelajaran Qur’an Hadis kelas VII MTs Sumber Data: Silabus Qur’an Hadis kelas VII MTs.29 KOMPETENSI

INTI

KOMPETENS DASAR

KETERPADUAN

KD IPK

KI 1:

Menghargai dan Menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1

Meyakini al- Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup

1.2

Meyakini isi kandungan hadis tentang iman dan hadis tentang ibadah yang diterima Allah adalah yang dilakukan dengan ikhlas

1.3

Menghayati kandungan Q.S.

Keterpaduan KD Pertama

1.1

Meyakini al- Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup

2.1

Memiliki perilaku mencintai Al- Quran dan Hadis dalam kehidupan 3.1

Memahami kedudukan al- Quran dan Hadis sebagai pedoman hidup umat

3.1.1 Siswa dapat

Menjelaskan kedudukan al- Qur’an sebagai pedoman hidup umat manusia 3.1.2

Siswa dapat menjelaskan kedudukan hadis sebagai

pedoman hidup umat manusia 1.1.1

Siswa dapat menyatakan bahwa al-Qur’an

28 KMA Nomer 165 tahun 2014, hlm.45

29 Dokumentasi, Silabus kelas VII MTs

25 al-Fatihah (1),

an-Nas (114), al- Falaq (113), dan al-Ikhlas (112) tentang keesaan Allah

manusia 4.1

Mempraktikkan cara hidup yang sesuai dengan Al- Qur’an dan hadis Keterpaduan KD Kedua

1.2

Meyakini isi kandungan hadis tentang iman dan hadis tentang ibadah yang diterima Allah adalah yang dilakukan dengan ikhlas

2.3 Terbiasa

beribadah sebagai implementasi dari pemahaman tentang kandungan hadis tentang ibadah yang diterima Allah 3.3

Memahami keterkaitan isi kandungan hadis

sebagai

pedoman hidup 1.1.2

Siswa dapat menyatakan bahwa hadis sebagai

pedoman hidup 2.1.1

Siswa dapat berlatih berprilaku mencintai al- Qur’an dalam kehidupan 2.1.2

Siswa dapat berlatih berprilaku mencintai Hadis dalam

kehidupan 4.1.1 Siswa dapat mendemonstrasi kan bacaan Q.S.

Al-Faatihah dengan fasih berdasarkan makhrajnya 4.1.2 KI 2:

Menghargai dan Menghayati perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab,peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1 Memiliki perilaku mencintai Al- Quran dan Hadis dalam kehidupan 2.2

Terbiasa beribadah dan berdo’a sebagai implementasi dari pemahaman tentang

kandungan Q.S.

al-Faatihah (1), an-Naas (114), al-Falaq (113) dan al-Ikhlaas (112) dalam kehidupan sehari- hari

2.3 Terbiasa

beribadah sebagai implementasi dari

26 pemahaman

tentang

kandungan hadis tentang ibadah yang diterima Allah

tentang iman riwayat Ali bin Abi Thalib dari Ibnu Majah

) و بلقلاب ةفرعم ناميلإا لمعو ناسللاب لوق

ناكرلأاب (

dan hadist riwayat Muslim dari Umar bin Khattab

ناميلإا نع ىنربخأف لاق) ...للهاب نمؤت نأ لاق (

dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah

نوعبس و عضب ناميلإا) هلا لا لوق اهلضفأف ةبعش

...الله ( dan hadis tentang ibadah yang diterima Allah riwayat Al-Bazzar dari Adh-Dhahlaq:

) ريخ انأ ىلاعت الله لاق ىعم كرشأ نمف كيرش اهيأآي كيرشلل وهف اكيرش مكلامعأ اوصلخا سانلا ...لله ( dan hadis riwayat Muslim dari

Siswa dapat mendemonstrasi kan bacaan Q.S.

Al-Faatihah dengan tartil

4.1.3 Siswa dapat mendemonstrasi kan bacaan Q.S.

An-Naas dengan fasih

berdasarkan makhrajnya 4.1.4 Siswa dapat mendemonstrasi kan bacaan Q.S.

An-Naas dengan tartil

4.1.5 Siswa dapat mendemonstrasi kan bacaan Q.S.

Al-Falaq dengan fasih

berdasarkan makhrajnya 4.1.6 Siswa dapat KI 3:

Memahami pengetahuan (faktual,konsepta, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.1

Memahami kedudukan al- Quran dan Hadis sebagai pedoman hidup umat manusia 3.2

Memahami isi kandungan Q.S.

al-Faatihah (1), an-Naas (114), al- Falaq (113) dan al-Ikhlaas (112) tentang tauhid dalam konsep Islam

3.3

Memahami keterkaitan isi kandungan hadis tentang iman riwayat Ali bin Abi Thalib dari

27 Ibnu Majah

) بلقلاب ةفرعم ناميلإا

و لمعو ناسللاب لوق

ناكرلأاب (

dan hadist riwayat Muslim dari Umar bin Khattab نع ىنربخأف لاق) نمؤت نأ لاق ناميلإا ...للهاب ( dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah

و عضب ناميلإا) اهلضفأف ةبعش نوعبس

...الله هلا لا لوق (

dan hadis tentang ibadah yang diterima Allah riwayat Al-Bazzar dari Adh-

Dhahlaq:

) ريخ انأ ىلاعت الله لاق ىعم كرشأ نمف كيرش

كيرشلل وهف اكيرش اوصلخا سانلا اهيأآي ...لله مكلامعأ (

dan hadis riwayat Muslim dari Aisyah

سيل لا ع لمع نم)

Aisyah

) سيل لا ع لمع نم

در وهف انرمأ هيلع (

dalam fenomena kehidupan dan akibatnya 4.3

Menunjukkan contoh sikap orang yang beribadah didasari keikhlasan sesuai hadis

tentang iman riwayat Ali bin Abi Thalib dari Ibnu Majah:

) و بلقلاب ةفرعم ناميلإا لمعو ناسللاب لوق

ناكرلأاب (

dan hadist riwayat Muslim dari Umar bin Khattab:

) نع ىنربخأف لاق نمؤت نأ لاق ناميلإا

...للهاب ( dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah:

نوعبس و عضب ناميلإا) هلا لا لوق اهلضفأف ةبعش

...الله (

mendemonstrasi kan bacaan Q.S.

Al-Falaq dengan tartil

4.1.7 Siswa dapat mendemonstrasi kan bacaan Q.S.

Al-Ikhlaas dengan fasih berdasarkan makhrajnya 4.1.8 Siswa dapat mendemonstrasi kan bacaan Q.S.

Al-Ikhlaas dengan tartil.

28 در وهف انرمأ هيلع (

dalam fenomena kehidupan dan akibatnya

dan hadis tentang ibadah yang diterima Allah riwayat Al-Bazzar dari Adh-Dhahlaq:

) ريخ انأ ىلاعت الله لاق ىعم كرشأ نمف كيرش كيرشلل وهف اكيرش اوصلخا سانلا اهيأآي

...لله مكلامعأ (

dan hadis riwayat Muslim dari Aisyah

سيل لا ع لمع نم) در وهف انرمأ هيلع (

Keterpaduan KD Ketiga

1.3

Menghayati kandungan Q.S. al- Fatihah (1), an-Nas (114), al-Falaq (113), dan al- Ikhlas (112) tentang keesaan Allah

2.2

Terbiasa beribadah dan berdo’a

sebagai

implementasi dari KI 4:

Mencoba mengolah, menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

4.1

Mempraktikkan cara hidup yang sesuai dengan Al- Qur’an dan hadis 4.2

Menunjukkan contoh sikap orang yang memiliki tauhid sesuai isi

kandungan Q.S.

al-Faatihah (1), an-Naas (114), al- Falaq (113) dan al-Ikhlaas (112) 4.3

Menunjukkan contoh sikap orang yang

beribadah didasari keikhlasan sesuai hadis tentang iman riwayat Ali bin Abi Thalib dari Ibnu Majah:

) بلقلاب ةفرعم ناميلإا

29 لمعو ناسللاب لوق و

ناكرلأاب (

dan hadist riwayat Muslim dari Umar bin Khattab:

) لاق نع ىنربخأف نمؤت نأ لاق ناميلإا

...للهاب ( dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah:

و عضب ناميلإا) اهلضفأف ةبعش نوعبس

...الله هلا لا لوق (

dan hadis tentang ibadah yang diterima Allah riwayat Al-Bazzar dari Adh-

Dhahlaq:

) ريخ انأ ىلاعت الله لاق كيرش ىعم كرشأ نمف كيرشلل وهف اكيرش اوصلخا سانلا اهيأآي

...لله مكلامعأ (

dan hadis riwayat Muslim dari Aisyah

سيل لا ع لمع نم) در وهف انرمأ هيلع (

pemahaman tentang

kandungan Q.S. al- Faatihah (1), an- Naas (114), al- Falaq (113) dan al- Ikhlaas (112) dalam kehidupan sehari-hari 3.2

Memahami isi kandungan Q.S. al- Faatihah (1), an- Naas (114), al- Falaq (113) dan al- Ikhlaas (112) tentang tauhid dalam konsep Islam

4.2

Menunjukkan contoh sikap orang yang memiliki tauhid sesuai isi kandungan Q.S.

al-Faatihah (1), an- Naas (114), al- Falaq (113) dan al- Ikhlaas (112)

30 Tabel 1.2

Ruang Lingkup Qur’an Hadis Kelas VII MTs Sumber Data: Silabus Qur’an Hadis Kelas VII MTs30

Semester I Semester II

BAB 1.

AL-QUR’AN ADAN HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

1. Pengertian dan fungsi al-Qur’an dan Hadis

2. Cara memfungsikan al-Qur’an dan Hadis

3. Cara mencintai al-Qur’an dan Hadis 4. Ciri-ciri prilaku orang yang mencintai

Al-Qur’an dan Hadis.

BAB 4

SIKAP TOLERANKU MEWUJUDKAN KEDAMAEAN

1.Pengertian toleransi dan fanatisme 2.Isi kandungan Q.S. al-Kafirun dan

Q.S. al-Bayyinah 3.Hadis tentang toleransi

BAB 2

KUSANDARKAN AKTIVITASKU HANYA KEPADA ALLAH 1.Hakikat tauhid (keesaan Allah) 2.Isi kandungan Q.S. al-Fatihah (1), an-

Nas (114), al-Falaq (113) dan al-Ikhlas (112) tentang keesaan Allah

BAB 5

ISTIQAMAH KUNCI KEBERHASILANKU

1.Optimis dan istiqamah adalah inti perjuangan

2.Isi kandungan Q.S. Al-Lahab dan An- Nashr tentang istiqamah dalam berdakwah

BAB 3

KUTEGUHKAN IMANKU DENGAN IBADAH

1. Mutiara iman dalam diri manusia 2. Ciri ibadah yang diterima Allah

a. Didasari keikhlasan karena Allah semata

b. Sesuai tuntunan Rasulullah SAW

BAB 6

KUNIKMATI KEINDAHAN AL- QUR’AN DENGAN TAJWID 1.Ilmu tajwid dan sifat huruf hijaiyyah 2.Pengertian Qalqalah

30Dokumentasi, Silabus kelas VII MTs

31

Dokumen terkait