• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Penghambat Dan Pendukung Penerapan Media Audio Visual Pada

BAB III PEMBAHASAN

B. Faktor Penghambat Dan Pendukung Penerapan Media Audio Visual Pada

33 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 9.

34

Rumak Kediri, sehingga data-data atau sumber informasi tersebut selanjutnya peneliti analisis berdasarkan teori-teori yang erat hubungannya dengan masalah penerapan media audio visual pada pembelajaran Qur’an Hadits siswa kelas VII MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri.

3. Sumber Data

Sumber data adalah tempat mengambil data sebagaimana diungkapkan Suharsimi Arikunto, bahwa: ”Sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh berupa benda, gerak, manusia, tempat dan sebagainya”.34

Sedangkan menurut Lofland mengatakan bahwa: ”sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata atau tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Adapun sumber data dalam penelitian ini yang menjadi sumber informasi sekolah yang akan diteliti adalah:

a. Kepala sekolah MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri.

Dalam penelitian ini orang pertama yang akan ditemui yaitu bapak H.Ahmad Farid, S.Pd selaku kepala sekolah MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri. Dengan harapan memperoleh informasi mengenai penerapan media audio visual yang digunakan dalam sekolah tersebut serta bagaimana pengajaran didalam kelas yang dilakukan oleh guru

34Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:

Rineka Cipta, 2014), hlm. 172.

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan dalam upaya memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan metode dokumentasi.

36 a. Metode Observasi

Adapun pengertian observasi “cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap penomena-penomena yang dijadikan sasaran pengamatan”. 35

Observasi dapat dilakukan “baik secara partisipatif (participant observation) maupun nonpartisipatif (nonpartisipant observation).

Observasi dapat pula berbentuk observasi experimental yaitu observasi yang dilakukan dalam situasi buatan”.36

Diantara macam observasi tersebut, dalam penelitian ini menggunakan observasi yang bersifat partisipatif dengan kata lain peneliti ikut terlibat dalam proses kegiatan penelitian. Adapun data yang dikumpulkan melalui metode observasi ini adalah, berupa data- data tentang:

1) Letak geografis lokasi penelitian.

2) Keadaan sarana dan prasarana di MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri.

3) Penerapan media audio visual pada pembelajaran Qur’an Hadits siswa kelas VII MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri.

4) Faktor penghambat dan pendukung penerapan media audio visual pada pembelajaran Qur’an Hadits siswa kelas VII MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri.

35 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers,2013), hlm.76.

36 Ibid., hlm. 77

37 b. Metode Wawancara

Wawancara adalah “metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden”.37 Caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Wawancara dapat dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara atau dengan tanya jawab secara langsung.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara bebas, dimana peneliti tidak membawa instrumen wawancara kepada responden, akan tetapi tetap mengingat data yang akan dikumpulkan.

Yang menjadi responden dalam wawancara ini adalah kepala sekolah, guru bidang studi Al-Qur’an Hadits dan pegawai tata usaha.

Adapun data yang ingin dikumpulkan melalui metode wawancara ini adalah, berupa data-data tentang:

1) Sejarah berdirinya MTs. Ishalil Athfal Rumak Kediri

2) Penerapan media audio visual pada pembelajaran Qur’an Hadits siswa kelas VII MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri.

3) Faktor penghambat dan pendukung penerapan media audio visual pada pembelajaran Qur’an Hadis siswa kelas VII MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri.

4) Data guru, siswa, dan karyawan.

37 Afifudin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm.

131.

38 c. Metode Dokumentasi

“Dokumentasi merupakan rekaman kejadian masalalu yang ditulis atau dicetak mereka dapat berupa catatan anekdot, surat, buku harian, dan dokumen-dokumen”.38

Dari pengertian tentang dokumentasi peneliti dapat menyimpulkan bahwa teknik dokumentasi dalam penelitian ini adalah sebagai sumber data dari catatan peristiwa atau laporan tertulis dari suatu kejadian yang telah berlalu. Penggunaan teknik dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data-data yang ada dilokasi penelitian.

Adapun data yang ingin diperoleh melalui metode dokumentasi ini adalah, mengenai data-data tentang:

1) Keadaan sarana dan prasarana di MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri.

2) Struktur organisasi yang menyangkut daftar guru, daftar siswa, dan pegawai di MTs. Islahil Athfal Rumak Kediri.

3) Data yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran audio visual pada mata pelajaran Qur’an Hadits.

39

peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel.

Selanjutnya mengenai teknik analisis data dan pengambilan kesimpulan dari data-data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sesuai dengan bentuk penelitian ini, yaitu bersifat kualitatif deskriptif maka analisis data yang digunakan adalah induksi. Induksi yaitu:

“yang berangkat dari fakta-fakta yang bersifat khusus kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum”.39

Menurut Miles dan Huberman dalam menganalisis data yang bersifat kualitatif akan dilakukan melalui tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi seperti uraian di bawah ini:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok dan memfokuskan kepada hal-hal yang penting.

b. Penyajian Data

Setelah reduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, atau sejenisnya. Akan tetapi yang paling sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Verifikasi Data (Menarik Kesimpulan)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap belum terlihat sehingga setelah dilakukan penelitian maka menjadi jelas.40

6. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk mendapatkan keabsahan data atau kredibilitas data diperlukan teknik pemeriksaan data agar data atau informasi yang dikumpulkan mengandung nilai kebenaran.

39 Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian “Suatu Pendekatan Praktik “ (Jakarta:

PT. Rineka Cipta,2014) hlm. 138

40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: CV Alfabeta, 2008), hlm. 337

40

Untuk memperoleh kredibilitas atau keabsahan data, penulis merujuk pada kreteria sebagai berikut:

a. Perpanjangan keikut sertaan b. Ketekunan pengamatan c. Trianggulasi

d. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi e. Analisis kasus negatif

f. Kecukupan refrensi g. Pengecekan anggota h. Uraian rinci

i. Auditing41

Dari kesembilan teknik pemeriksaan data di atas maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan:

a. Trianggulasi

Trianggulasi adalah metode pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Metode ini dibedakan menjadi empat macam yaitu: trianggulasi dengan sumber, trianggulasi dengan metode, trianggulasi dengan penyidik, dan trianggulasi sebagai teori.

Adapun trianggulasi yang diterapkan oleh peneliti disini adalah:

Trianggulasi dengan sumber, trianggulasi denagn sumber ini dapat dicapai dengan jalan:

1) Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara

2) Membandingkan hasil wawancara dengan isi atau suatu dokumen yang terkait

3) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.42

41 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.327-338

42 Ibid., hlm. 330-331

41

Dari pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa trianggulasi dengan sumber ini adalah membandingkan dan mengecek balik kebenaran dan kepercayaan suatu informasi melalui waktu dan alat yang berbeda dalam pendekatan kualitatif. Maka peneliti memperpanjang waktu penelitian manakala sampai batas waktu penelitian yang telah ditentukan peneliti masih memerlukan data-data pelengkap data penelitian.

b. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan sangat dibutuhkan dalam penelitian kualitatif, dengan tujuan untuk menghindari data yang tidak benar yang diperoleh dari responden, yang bisa jadi ia akan menutup-nutupi fakta yang sebenarnya, yang kemungkinan sangat internal, sedangkan hal itu yang menjadi tujuan penelitian.

c. Kecukupan Referensi

Keabsahan data hasil penelitian juga dapat dilakukan dengan memperbanyak referensi yang dapat menguji dan mengoreksi hasil penelitian yang telah dilakukan, baik referensi yang berasal dari orang lain maupun referensi yang diperoleh selama penelitian seperti gambar video dilapangan, rekaman wawancara, maupun catatan-catatan harian dilapangan.43

H. Sistematika Pembahasan

Pada BAB I merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metodelogi penelitian, dan sistematika pembahasan.

43Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya) (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 259.

42

BAB II yaitu bab Paparan data dan temuan yang membahas tentang gambaran umum MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri, sejarah berdirinya MTs.

Ishlahil Athfal Rumak Kediri, Gambaran singkat bagaimana penerapan media audio visual pada pembelajaran Qur’an Hadits siswa kelas VII MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri, dan faktor penghambat dan pendukung dari penerapan media audio visual pada pembelajaran Qur’an Hadits siswa kelas VII MTs.

Ishlahil Athfal Rumak Kediri.

BAB III Pembahasan, penerapan media audio visual pada pembelajaran Qur’an Hadits siswa kelas VII MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri, faktor penghambat dan pendukung yang muncul dalam penerapan media audio visual pada pembelajaran Qur’an Hadits siswa kelas VII MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri.

BAB IV penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran serta diakhiri oleh daftar pustaka.

43 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Umum MTs. Ishlahil Athfal

1. Profil MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri

a. Nama Madrasah : MTs. ISHLAHIL ATHFAL RUMAK b. Alamat Madrasah : Jalan Wisata Rumak Barat Selatan

 Desa / Lurah : Rumak

 Kecamatan : Kediri

 Kabupaten : Lombok Barat

 Propinsi : Nusa Tenggara Barat c. Tahun Berdirinya : Tanggal, 25 – 8 - 1988 d. SK Terdaftar : Tanggal 15 September 1990

Nomor : Wx.88.245 Ts/1 / 90

e. SK Ter akreditasi B : Tanggal : 6 Desember 2011

Nomor : Dp. 0202267

f. Piagam Nomor : Wx.88.245.Ts./1/90 g. Akte Notaris : Nomor 87

h. Nomor Statistik Madrasah (NSM): 121252010037

i. Organisasi Induk : Yayasan Pondok Pesantren Ishlahil Athfal j. Keadaan Tanah : - Luas Tanah : 6.325 m2

- Status : Milik Yayasan (Tanah Wakaf) - Letak : Di Rumak Barat Selatan Desa

Rumak Kec. Kediri

k. Keadaan Gedung : Permanen / Semi Permanen l. Luas bangunan : 567 m2

m.Halaman : 315 m2

n. Lap. Olah Raga : 600 m2

o. Kebun : 400 m2

p. Lainnya : 4.443 m2

Secara historis, Madrasah Tsanawiyah Ishlahil Athfal berdiri pada tahun 1988 yang dipelopori oleh tiga orang sesepuh masyarakat. Para pendiri pada waktu itu memberikan nama MTs. Ishlahil Athfal Rumak yang lokasinya berada di Desa Rumak kecamatan Kediri Lombok Barat, NTB.

Pada masa berdirinya, Madrasah ini telah meletakkan dasar-dasar pendidikan keimanan dan akhlakul-karimah serta ilmu pengetahuan umum kepada semua anak didiknya sehingga mampu memberikan nuansa baru kepada masyarakat terhadap output Ishlahil Athfal. Hal ini terindikasi dengan menyebarnya lulusan Ishlahil Athfal sebagai seorang pengajar Pendidikan Agama Islam di berbagai wilayah Lombok Barat, bahkan banyak pula yang telah berhasil meraih gelar dari masyrakat sebagai tokoh-tokoh.44

Dalam masa perkembangannya, Madrasah ini terus mengalami peningkatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini terindikasi dari keberhasilan madrasah ini sebagai madrasah yang berstatus diakui pada tahun 1994. Hal ini nampak jelas dengan paradigma baru Ishlahil athfal yang ditetapkan oleh Bapak Pimpinan yang merupakan Visi dan Misi kedepan Ishlahil Athfal, yaitu :

a. Visi MTs. Ishlahil Athfal Rumak yaitu : “Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang agamis, berkualitas berdasarkan iman dan taqwa.”

b. Misi MTs. Ishlahil Athfal Rumak yaitu :

1) Melaksanakan pembelajaran agama islam dan ilmu pengetahuan umum

44 Dokumentasi, File Profil MTs. Ishlahil Athfal Rumak dikutip, 2 Desember 2018.

45

2) Meningkatkan kualitas pembelajaran untuk menghasilkan generasi yang terampil dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi

3) Meninkatkan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan keperibadian yang bermoral.45

Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut secara optimal, diperlukan kecerdasan, keuletan, dan keteguhan hati yang dilandasi oleh keimanan yang kuat oleh semua keluarga besar Ponpes Ishlahil athfal yang teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari dalam kapasitasnya sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial.

3. Tujuan Dan Sasaran a. Tujuan

Program Kerja Madrasah Tsanawiyah Ishlahil Athfal Rumak bertujuan:

1) Sebagai Pedoman Kerja Kepala Madrasah Dan Personal dalam mengelola kegiatan di MTs.Ishlahil Athfal Rumak.

2) Untuk mengetahui, memahami dan menghayati semua kegiatan yang harus dilaksanakan pada awal, akhir, dan selama Tahun Pembelajaran 2015/2016.

3) Sebagai tolak ukur keberhasilan semua program yang dilaksanakan selama Tahun Pembelajaran 2014/2015.

4) Agar dapat merumuskan dan melaksanakan kegiatan awal tahun dan akhir tahun selama Tahun Pembelajaran 2014/2015.

45 Dokumentasi, File Profil MTs. Ishlahil Athfal Rumak dikutip, 2 Desember 2018

46 b. Sasaran

Progaram kerja MTs. Ishlahil Athfal Rumak, mempunyai sasaran yang meliputi semua kegiatan penyelengaraan Pendidikan dengan bidang-bidang garapan sebagai berikut:

a) Bidang kurikulum b) Ketenagaan c) Kesiswaan

d) Sarana dan prasarana e) Keuangan

f) Hubungan Madrasah dengan Masyarakat

Semua program di atas dilaksanakan dalam suatu rencana program yang terbagi dalam kegiatan:

a) Kegiatan awal tahun pembelajaran b) Kegiatan harian

c) Kegiatan mingguan d) Kegiatan bulanan e) Kegiatan Semester

f) Kegiatan akhir tahun pembelajaran.46

Untuk lebih jelasnya, Rencana Program Kerja ini dapat dilihat dari paparan Uraian Program Kerja.

46 Dokumentasi, File Profil MTs. Ishlahil Athfal Rumak dikutip, 2 Desember 2018.

47 4. Sarana dan Prasarana

Tabel 2.1

Pendukung Pembelajaran / Meublair. 47

No. Jenis Sarana Prasarana

Jumlah Unit Menurut

Kondisi Total

Jumlah

Baik Rusak

1 Jumlah Meja Siswa 89 89

2 Kursi Siswa 89 89

3 Papan Tulis Siswa 14 14

4 Papan Absen Kelas 7 7

5 Jumlah Meja Guru 6 6

6 Jumlah Kursi Guru 20 20

7 Jumlah Lemari Arsip 5 5

8 Jumlah Rak / Estalase 1 1

9 Jumlah File Arrsip Surat 19 19

10 Tempat Sampah 7 7

11 Tempat Sampah 7 7

12 Jam dinding 2 2

Tabel 2.2 Alat-alat Peraga.48

No. Jenis Sarana Prasarana

Jumlah Unit Menurut

Kondisi Jumlah

Baik Rusak

1 Globe 1 - 1

2 Peta Indonesia 1 - 1

3 Peta Asia 1 - 1

47 Dokumentasi, File Profil MTs. Ishlahil Athfal Rumak dikutip, 2 Desember 2018.

48 Ibid,.

48

4 Peta NTB - - -

5 Peta Lombok - - -

6 KIT IPA 1 - 1

7 LCD Proyektor 1 - 1

8 Laptop 1 1 2

9 Layar Screen 1 - 1

10 Printer Scanner 1 1 2

11 Kotak Obat 2 - 2

12 Pengeras Suara (Laospeker) 1 - 1

13 Komputer Tata Usaha 2 1 3

14 Komputer Lab. 10 - 10

15 Televisi 2 - 2

16 Pengeras Suara (Laospeker)

Mini 1 - 1

Tabel 2.3 Alat-alat Olah Raga.49

No. Jenis Sarana Prasarana

Jumlah Unit Menurut

Kondisi Total

Jumlah.

Baik Rusak

1 Bola Kaki 1 - 1

2 Bola Voly 2 1 3

3 Bola Basket 1 1 2

4 Meja Pimpong 1 - 1

5 Tolak Peluru 1 - 1

6 Lempar Lembing - - -

7 Cakram 1 - 1

8 Matras 1 - 1

49 Dokumentasi, File Profil MTs. Ishlahil Athfal Rumak dikutip, 2 Desember 2018.

49

9 Tongkat Estapet 3 - 3

Tabel 2.4

Jumlah Lokal dan Kondisi Bangunan.50 No

. Jenis Bangunan Jumlah Ruang Menurut Kondisi ( Unit ) Baik Rusak Ringan Jumlah

1 Ruang Kelas 8 - 8

2 Ruang Kepala Madrasah 1 - 1

3 Ruang Guru 1 - 1

4 Ruang Tata Usaha 1 - 1

5 Ruang Perpustakaan 1 - 1

6 Laboratorium Komputer 1 - 1

7 Ruang Osis dan UKS 1 - 1

8 Mushalla 1 - 1

9 Toilet Guru 1 - 1

10 Toilet Siswa 3 - 3

11 Kantin 2 - 2

5. Keadaan Guru dan Siswa a. Keadaan Guru

Gguru atau tenaga pengajar serta pegawai tata usaha yang ada pada MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri berjumlah 21 orang, dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, mulai dari D3 sampai dengan S1. Untuk guru dengan tingkat pendidikan D3 berjumlah 2 orang, sedangkan untuk guru dengan tingkat pendidikan Strata Satu (S1) berjumlah 19 orang. Adapun nama, pendidikan, bidang studi, serta

50 Dokumentasi, File Profil MTs. Ishlahil Athfal Rumak dikutip, 2 Desember 2018.

50

jabatan dari guru dan pegawai beserta staf berdasarkan data yang ada di MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri Pada Tahun Pelajaran 2018/2019.

Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah data guru dan pegawai yang ada di MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Keadaan Guru/Pegawai Tata Usaha MTs. Ishlahil Athfal Rumak Tahun Pelajaran 2018 / 2019.51

No Nama L

Jabatan Mata

Pelajaran P

1 H. Ahmad Farid, S. Pd.I L Kepala Madrasah Fiqih

2 Haerani, S.Pd P Wakamad Kurikulum IPS Terpadu 3 Badrun, S.Pd L Wakamad Kesiswaan Bahasa Inggris 4 Nurhijayati, S. Ag

P

Waka Sarana Prasarana

Akidah Akhlak + SKI.

5 Maezar Handika, S.Pd L Wali Kelas VII A Tikom

6 Nurlaela, S.Pd P Wali Kelas VII B Bahasa Inggris

7 Huri'ah, S.Pd P Wali Kelas VII C PKWn

8 Siti Rosikhah, S. Pd.I

P Wali Kelas VIII A SKI + Akidah Akhlak 9 Agus Setiawan, S.Pd L Wali Kelas VIII B Matematika 10 Harniwati, S.Pd.I P Wali Kelas IX A IPA Terpadu 11 Agus Supriyadi, S.Pd L Wali Kelas IX B Penjaskes 12 Muhammad Juwaini, S.Pd L Guru Mapel Seni Budaya 13 Laohil Mahpuz, S. Pd.I

L Guru Mapel Bhs Arab +

Mulok 14 Nurul Aini, S.Pd

P Guru Mapel Bahasa

Indonesia

15 Rimawanti, S.Pd P Guru Mapel Matematika

51 Dokumentasi, File Profil MTs. Ishlahil Athfal Rumak dikutip, 2 Desember 2018.

51 16 Hilmiah, S.Pd

P Guru Mapel Bahasa

Indonesia

17 Rohani, S.Ag P Guru Mapel IPS Terpadu

18 Muhammad Nasir, S.Pd.I

L Wali Kelas IX C Al - Qur'an Hadis 19 H. Karwani, S.Pd.I

L Bendahara/G.Mapel Bhs. Arab + Mulok

20 Sudirman L Tata Usaha -

21 Muhamad Azmi L Tata Usaha -

b. Keadaan Siswa

Keadaan siswa yang ada di MTs. Ishlahil Athfal Rumak Kediri pada tahun pelajaran 2018/2019 yang terdaftar secara keseluruhan berjumlah 188 orang dengan perincian Mulai dari kelas VII berjumlah 61 siswa, Kelas VIII berjumlah 56 siswa, dan kelas IX berjumlah 71 siswa. Untuk lebih jelasnya peneliti tampilkan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 3.2

Keadaan siswa MTs. Ishlahil Athfal Rumak Tahun Pelajaran 2018 / 2019.52

Kelas

Jumlah Siswa pada Bulan lalu

Mutasi pada bulan lalu Jumlah Siswa pada Bulan ini Keluar Masuk

L P Jml L P Jml L P Jml L P Jml VII 29 32 61 - - - - - - 29 32 61

VIII 30 26 56 - - - - 30 26 56 IX 37 34 71 - - - 37 34 71

52 Dokumentasi, File Profil MTs. Ishlahil Athfal Rumak dikutip, 2 Desember 2018.

52

Jmlh 96 92 188 - - - - - - 96 92 188

B. Temuan Hasil Penelitian

Data yang peneliti sajikan ini adalah data yang merupakan hasil obervasi serta wawancara dengan guru mata pelajaran dan beberapa siswa di MTs.

Ishlahil Athfal Rumak, sebagai penunjang yang disajikan peneliti sebagai responden dalam melaksanakan penelitian mengenai penerapan media audio visual pada mata pelajaran Qur’an Hadits.

Adapun untuk lebih jelasnya mengenai data hasil wawancara dan observasi akan peneliti sajikan sebagai berikut:

1. Penerapan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran Qur’an Hadits Siswa Kelas VII MTs. Ishlahil Athfal Rumak

Saat ini di MTs. Ishlahil Athfal Rumak menerapakan kurikulum 2013 yang mana guru sebagai fasilitator saja. Peneliti mengumpulkan data menggunakan sampel penelitian yaitu dari Pak Nasir selaku guru mata pelajaran Qur’an Hadits serta beberapa siswa di MTs. Ishlahil Athfal Rumak. Berdasarkan hasil wawancara, dalam penerapan media audio visual pada mata pelajaran Qur’an Hadits.

Ketika peneliti melihat proses pembelajaran yang ada di MTs. Ishlahil Athfal Rumak, peneliti menemui bahwa guru mata pelajaran Qur’an Hadits sudah menggunakan berbagai macam media pembelajaran. Karena madrasah ini menggunakan kurikulum 2013 yang mana siswa dituntut aktif dalam kelas sehingga pembelajaran didalam kelas bisa berjalan

53

dengan baik dan menyenangkan. Salah satu media yang sudah digunakan oleh guru mata pelajaran Qur’an Hadits yaitu media audio visual. Akan tetapi media pembelajaran audio visual tidak digunakan pada semua materi pelajaran Qur’an Hadits melainkan digunakan hanya pada materi yang membutuhkan dan cocok menggunakan media audio visual tersebut.

Menurut Pak Nasir selaku guru mata pelajaran Qur’an Hadits di MTs.

Ishlahil Athfal, media audio visual ini tidak setiap masuk kelas menggunakan media audio visual, kadang dengan cramah atau diskusi bersama didalam kelas. Dan ini dilandaskan dengan hasil wawancara pada Pak Nasir selaku guru mata pelajaran Qur’an Hadits di MTs. Ishlahil Athfal, dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Memang benar disini menerapkan media audio visual dalam kegitan pembelajaran, akan tetapi media ini tidak saya gunakan pada setiap proses belajar mengajar berlangsung atau setiap saya memasuki kelas.

Akan tetapi media audio visual ini saya gunakan pada materi-materi tertentu saja dalam setiap pembelajaran yang saya lakukan disetiap kelas, terutama sekali dikelas VII. Media audio visual biasanya saya gunakan pada materi tajwid dan penjelasan arti ayat Al-Quran yang berkaitan dengan kehidupan individu dan sosial sehinga materi tersebut bisa dicontohkan dengan power point dan didalam power point tersebut saya sertakan video atau film yang berkaitan dengan materi tesebut. Untuk selanjutnya setelah saya menjelaskan dan memberikan contoh kepada siswa, kemudian siswa saya suruh melakukan diskusi bersama dan memberikan kesimpulan atas apa yang saya jelaskan kepada siswa.53

Berdasarkan pernyatan diatas, melalui hasil observasi dan hasil wawancara membuktikan bahwa Pak Nasir menggunakan media audio visual dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Qur’an Hadits didalam kelas. Akan tetapi media audio visual ini tidak

53 Muhammad Nasir, Guru Qur’an Hadits, Wawancara, 3 Desember 2018.

54

digunakan disetiap kegiatan belajar mengajar berlangsung melainkan digunakan pada materi pelajaran tertentu saja seperti halnya pembahsan tentang materi tajwid, penjelasan arti ayat Al-Qur’an, dan lain sebagainya.54

Pendapat demikian juga disampaikan oleh Febi Ayani salah satu siswi di MTs. Ishlahil Athfal Rumak, ia menyatakan bahwa:

Menurut saya, pelajaran qur’an hadits oleh Pak Nasir menerangkan materi pelajaran menggunakan media audio visual. Akan tetapi tidak semua materi pelajaran memakai media audio visual, hanya beberapa materi saja, seperti materi pembahasan tentang tajwid, penjelasan arti ayat Al-Qur’an, kehidupan individu dan sosial yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan yang lain-lainnya. Tetapi Pak Nasir biasanya juga menyuruh teman-teman kelas itu untuk diskusi bersama, kadang Pak Nasir menerangkan dahulu baru menyuruh siswa berdiskusi.

Menurut salah satu siswi di MTs. Ishlahil Athfal Rumak, penerapan media audio visual memang digunakan saat pelajaran berlangsung akan tetapi tidak setiap materi pelajaran menrapkan media audio visual.

Hal senada juga disampaikan oleh Erika Saputri salah satu siswi di MTs. Ishlahil Athfal Rumak, ia berpendapat bahwa:

Pak Nasir mengunakan media audio visual hanya sewaktu-waktu saja, tidak setiap materi pelajran pak nasir menggunakan media audio visual. Kadang Pak Nasir hanya menjelsakan materi lalu menyuruh diskusi bersama. Kadang juga Pak Nasir menjelaskan materi itu menggunakan power point dalam power point itu setelah dijelaskan ada contoh vedeonya kadang juga film seperti itu.55

Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh siswa diatas penerapan media audio visual tidak digunakan setiap pembelajaran berlangsung akan tetapi pada materi pelajaran tertentu.

54 Observasi, MTs. Ishalih Athfal Rumak, 19 November 2018

55 Erika Saputri, Siswi MTs. Ishlahil Athfal, Wawancara, 3 Desember 2018

Dokumen terkait