• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran IPS

Dalam dokumen UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR (Halaman 48-54)

BAB I PENDAHULUAN

D. Manfaat Penelitian

5. Pembelajaran IPS

(Rudi Gunawan 2013:17) Hakikat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidu bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat dimanapun mereka berada melalui handpond dan internet. Kemajuan IPTEK menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang satu dengan yang lainnya, dengan demikian arus komunikasi akan semakin cepat

(Sapriyadi 2006:3).Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah social studies dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih dikenal social studies di negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia

(Supriatna, 2008:1) Nursid Sumaatmadja mengemukakan bahwa "Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya”. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.

Sedangkan menurut Leonard (Kasim, 2008:4) mengemukakan bahwa “IPS menggambarkan interaksi individu atau kelompok dalam masyarakat baik dalam lingkungan mulai dari yang terkecil misalkan keluarga, tetangga, rukun tetangga atau rukun warga, desa / kelurahan, kecamatan, kabupaten, profinsi, Negara dan dunia”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPS adalah disiplin-displin ilmu sosial ataupun integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan antropologi yang mempelajari masalah-masalah sosial.

Dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terdapat beberapa istilah yang kadang-kadang sering diartikan secara tumpang tindih antara satu dengan yang lain. Istilah-istilah tersebut adalah Studi Sosial, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Istilah itu sama-sama terdapat kata sosial tetapi dalam pengertian dan maknanya ada perbedaan.

b. Karakteristik Pendidikan IPS

Menurut Sapriya (2008:7), mengemukakan bahwa: “Salah satu karakteristik social studies adalah bersifat dinamis, artinya selalu berubah sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat”. Perubahan dapat dalam aspek materi, pendekatan, bahkan tujuan sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat.

Ada beberapa karakteristik pembelajaran IPS yang dikaji bersama ciri dan sifat pembelajaran IPS menurut A Kosasih Djahiri adalah sebagi berikut:

a) IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu).

b) Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja melainkan bersifat komrehensif (meluas) dari berbagai ilmu sosial dan lainnya sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi terpadu digunakan untuk menelaah satu masalah/tema/topik.

c) Mengutamakan peran aktif murid melalui proses belajar inquiri agar murid mampu mengembangkan berfikir kritis, rasional dan analitis.

d) Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan atau menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya dengan kehidupan nyata di masyarakat, pengalaman, permasalahan, kebutuhan dan memproyeksikannya kepada kehidupan di masa yang akan datang baik dari lingkungan fisik maupun budayanya.

e) IPS dihadapkan pada konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil (mudah berubah) sehingga titik berat pembelajaran adalah proses internalisasi secara mantap dan aktif pada diri murid agar memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan kehidupan nyata pada masyarakat.

f) IPS mengutamakan hal-hal arti dan penghayatan hubungan antar manusia yang bersifat manusiawi.

g) Pembelajaran IPS tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata juga nilai dan keterampilannya.

h) Pembelajaran IPS berusaha untuk memuaskan setiap murid yang berbeda melalui program dalam arti memperhatikan minat murid dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya.

i) Dalam pengembangan program pembelajaran IPS senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan- pendekatan yang terjadi ciri IPS itu sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran IPS adalah bersifat dinamis, artinya selalu berubah sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat.

Perubahan dapat dalam aspek materi, pendekatan, bahkan tujuan sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat. (Sapriya, 2007:19)

c. Tujuan pembelajaran IPS

menurut Etin dan Raharjo (2008:15).Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada murid untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi murid untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Tujuan utama IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi seetiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. (Trianto 2012:176).

Mata pelajaran IPS bertujuan juga agar peserta didik memliki kemampuan sebagai berikut:

a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat local, nasional, dan global.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan pengalaman dalam proses pembelajaran dikelas umumnya guru harus memperhatikan penggunaan metode pembelajaran yang tepat, agar pembelajaran dapat lebih bermakna dan menjadi pengetahuan jangka panjang.

Penerapan metode pembelajaran yang tepat harus mempertimbangkan beberapa hal, bahan pertimbangan yaitu kesesuaian metode pembelajaran dengan materi, sikap guru dalam menerapkan metode tersebut.

Pada umumnya di kelas gurulah yang selalu aktif saat pembelajaran, bahkan guru menggunakan metode konvensional saat belajar sehingga murid menjadi bosan saat pembelajaran.

Agar murid tidak merasa jenuh. Harus ada metode yang digunakan guru untuk mengaktifkan murid dengan metode-metode yang menarik seperti metode poster comment serta bagaimana sikap seorang guru dalam menerapkan metode poster comment. Dengan guru menggunakan metode poster comment ini akan lebih mengaktifkan murid dan memotivasi mereka agar lebih kreatif dan menyenangkan saat pembelajaran. Sehingga hasil belajar yang mereka perolehpun akan meningkat menjadi lebih baik

Sikap guru salah satu pengaruh pada keberhasilan terhadap proses pembelajaran terutama dalam penerapan metode poster didalam kelas sikap guru menunjang keberhasilan proses pembelajaran

Maka dari itu dalam penelitian itu akan mengetahui sikap guru terhadap metode poster comment. Secara rinci sebagai berikut :

Gambar 2.1 Bagan kerangka pikir Pembelajaran IPS

Sikap Guru Angket

Guru menerapkan metode poster comment

Sangat Baik

Baik Sedang kurang Kurang

sekali

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survai. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2010:53) menjelasakan bahwa penelitian kuantitatif memaksimalisasi objektivitas desain penelitian ini menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:14) menyebutkan penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Data penelitian pada penelitan kuantitatif berupa angka-angka.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survai. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2010:82)

survai digunakan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik polulasi. Penelitian survai dapat digunakan untuk mengumpulkan data berkenaan dengan sikap, nilai, kepercayaan, pendapat, perilaku, kebiasaan, dan lain-lain. Berdasarkan pada penjelasan tersebut dapat simpulkan bahwa penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survai

36

adalah penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang karakteristik populasi dengan menggunakan angka-angka.

Sehubungan dengan penelitian ini maka, penelitian yang digunakan merupakan suatu analisis terhadap sikap subjek penelitian dan penerapan metode. Perbedaan kemampuan penerapan guru memungkinkan terjadinya perbedaan dan keanekaragaman sikap guru.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengambil tempat penelitian di SDN No.3 balangnipa dan SDN No.124 lura di Kecamatan sinjai utara kabupaten sinjai. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 28 sebtember s/d 6 oktober 2016 dengan batas waktu penelitian tanggal 20 sebtember s/d 20 november

2016.

3. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Dalam penelitian ini hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat melihat dan menilai langsung peristiwa atau kejadiaan yang terjadi pada waktu itu. Metode deskriptif ini melalui tiga langkah yaitu :

a) Mewawancara guru

b) Membagikan angket untuk di jawab oleh guru c) Dokumentasi

B. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut Natawidjaya (1995:75) skala likert adalah skala yang berisikan seperangkat pernyataan yang merupakan pendapat mengenai subjek sikap. Sebagian dari pernyataan-pernyataan tersebut memperlihatkan pendapat yang positif terhadap suatu subjek, namun ada juga pendapat yang negatif atau tidak menyenangkan. Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan teknik penilaian sebagai berikut.

Tabel 3.1 skala pengukuran

Skala Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Kurang Setuju 2

Tidak Setuju 1

Sangat Tidak Setuju 0

(natawijaya,1995:71) C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (sugiono 2006:80) Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah ada pada obyek/subyek yang dipelajarai, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek

itu.Populasi dalam penelitian ini adalah di Kecamatan Sinjai utara Kabupaten sinjai.

Tabel 3.2 Jumlah SD di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai No. Nama-nama sekolah di kecamatan Sinjai Utara kabupaten

Sinjai 1. SDLB Negeri Sinjai

2. SDN NO. 1 Kab. Sinjai 3. SDN NO. 102 Lappa 4. SDN No. 103 Bontompare 5. SDN No. 104 Kalaka 6. SDN No. 113 Balle 7. SDN No. 122 Mangottong 8. SDN No. 123 Tanassang 9. SDN No. 124 Lura 10. SDN No. 125 Karampue 11. SDN No. 139 Larea-Rea 12. SDN No. 148 Lengkongnge 13. SDN No. 149 Tokinjong 14. SDN No. 152 Cemmeng 15. SDN No. 153 Baruttung 16. SDN No. 155 Lempangkomae 17. SDN No. 190 Cenning

18. SDN NO. 2 Kab. Sinjai 19. SDN NO. 23 Biringere 20. SDN NO. 24 Biringere 21. SDN NO. 3 Balangnipa 22. SDN NO. 4 Balangnipa 23. SDN NO. 5 Lappa 24. SDN NO. 6 Paruntu 25. SDN NO. 7 Panreng 26. SDN NO. 82 Tokinjong 27. SDN NO. 89 Lappa 28. SDN NO. 90 Mattumpu 29. SDS Muhammadiyah Sinjai

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menentukan responden dengan cara sampling purposive. Menurut Sugiyono (2011:85) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dasar pertimbangannya ditentukan tersendiri oleh peneliti karena dalam penelitian ini sampelnya terdiri dari atas dua sekolah SD di Kecamatan sinjai utara Kabupaten sinjai.

Tabel 3.3 Sampel sekolah yang di teliti

No. Sekolah SD yang di teliti 1. SDN NO. 124 Lura

2. SDN NO. 3 Balangnipa

Berdasarkan pembalajaran IPS di SD yang di terapkan didalam kelas IV- VI dimana kelas I-III pembelajaran IPS temaksud pembelajaan tematik sehingga metode poster comment pada pembelajaran IPS diterapkan dikelas IV –VI, subjek penelitian yang diambil adalah 3 orang guru kelas 4, 5 dan 6 di SDN No 124 lurah dan 3 orang guru kelas 4, 5, 6 di SDN no. 3 balangnipa.

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional didefenisikan sebagai berikut :

1. Sikap guru

Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesiapan guru terhadap penerapan metode poster comment

2. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode poster comment dimana metode ini bertujuan untuk mengaktifkan murid E. Prosedur Penelitian

Adapun tahap-tahap prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan suatu tahap persiapan untuk melakukan suatu perlakuan, pada tahap ini langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

a) Menentukan pokok bahasan pertanyaan untuk wawancara

b) Mempersiapkan pertanyaan pada lembar koesioner untuk di isi oleh guru bidang studi IPS

2. Tahap Pelaksanaan

1) Mewawancarai guru menyangkut motode pembelajaran bidang studi IPS.

2) Guru menerapkan metode poster comment

3) Memberikan lembar koesioner kepada guru bidang studi IPS setelah menerapkan metode poster comment

4) Menggunakan dokumentasi untuk mendapatkan data mengenai nama- nama guru

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilaian ini adalah :

1. Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara (intervieuw) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang

diwawancarai (intrviewee) melalui komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang sesuatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya. Contohnya : “ Apakah Ibu/Bapak selalu menggunakan metodepembelajaran pada saat mengajar?”

2. Angket

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket tertutup. Nana (2010:20) menjelaskan bahwa angket tertutup adalah angket yang pertanyaan-pertanyaannya telah memiliki alternatif jawaban untuk dipilih sehingga responden tidak bisa memberikan jawaban atau espon lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban.

G. Teknik Analasis Data

Sugiyono (2012:207) teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data terkumpul. Penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis dengan cara mendeskripsikan atau mengumpulkan data yang telah terkumpul untuk membuat kesimpulan secara umum (Sugiyono, 2012: 208). Berikut langkah-langkah dalam menganalisis data:

3. Data hasil kuisioner dirubah dalam bentuk data berdasarkan skor yang telah ditentukan.

4. Nilai maksimal untuk setiap butir soal adalah 4.

5. Menghitung skor akhir setiap aspek.

6. Skor akhir kemudian dianalisis dan dirubah menjadi rumus presentase.

Anas Sudjiono (2000:40) menjabarkan perhitungan tersebut menggunakan

rumus:

= x 100%

Dimana:

P = Angka persentase

f = frekuensi yang dicari persentasenya N = Banyaknya sampel responden.

5. Untuk mendeskripsikan hasil penelitian ini, skor hasil penelitian

dikelompokkan berdasarkan nilai presentase yang didapat dari pengolahan skala Likert (Riduwan, 2012 : 15), kriteria tersebut adalah sebagai berikut.

1. 81%-100% : Sangat Baik

2. 61%-80% : Baik

3. 41%-60% : Sedang

4. 21%-40% : Kurang

5. 0%-20% : Kurang Sekali

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan diperoleh data mengenai sifat guru terhadap metode poster comment pada mata pelajaran IPS yang diperoleh melalui wawancara, instrument sikap guru yang berjumlah 10 soal yang diisi oleh peneliti pada saat mengamati sifat guru terhadap metode poster kepada 6 orang guru dari 2 sekolah yaitu SDN No. 3 balangnipa dengan jumlah subjek peneliti 3 orang guru dari kelas IV – VI dan di SD SDN No. 124 lurah dengan subjek peneliti 3 orang guru IV – VI, yang diisi oleh peneliti pada saat mengamati sifat guru terhadap metode poster comment pada mata pelajaran IPS.

Data perolehan skor sikap guru terhadap metode poster comment pada mata pelajaran IPS dapat diketahui dari tabel deskripsi sikap guru terhadap metode poster comment pada mata pelajaran IPS sebagai berikut:

Data tentang skala sikap guru terhadap komponen sikap guru terdiri 15 pertanyaan. Skor yang digunakan adalah 0 sampai dengan 4, sehingga skor tertinggi adalah 60. Hasil analisi deskriptif sikap guru terhadap metode poster comment jika ditampilkan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 kategori sikap guru terhadap penerapan metode poster comment

No Kriteria Persentase

1. Sangat Baik 33 %

2. Baik 67 %

3. Sedang 0 %

4. Kurang Baik 0 %

5. Sangat Kurang Baik 0%

Total 100 %

45

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diartikan bahwa dalam sikap guru terhadap metode poster comment, kategori “ Sangat Baik “ sebesar 33%, yang memiliki kategori “Baik” dengan persentase 67%, dan tidak ada guru yang memiliki kategori sedang, kurang baik, dan sangat kurang baik.

Berdasarkan data kategori sikap guru terhadap metode poster comment dikecamatan sinjai utara kabupaten sinjai menunjukkan kategori “baik” dengan persentase 67%. Hal ini menunjukkan bahwa guru memahami metode poster comment, menfasilitasi murid dalam menerapkan metode poster comment, memotivasi dan membimbing mengamati poster, dan guru sabar dalam menghadapi kendala-kendala saat menerapkan metode poster comment.

B. Pembahasan

1. Deskripsi Hasil Tabel Sifat Guru Terhadap Metode Poster Comment

Berdasarkan hasil tabel deskripsi sifat guru terhadap metode poster comment pada mata pelajaran IPS diatas maka pada bagian ini dapat diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi:

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sikap guru terhadap metode poster comment baik. Sikap guru terhadapmetode poster baik dengan persentase 67%

hal ini menunjukkan bahwa guru memahami metode poster comment, menfasilitasi murid dalam menerapkan metode poster comment, memotivasi dan membimbing mengamati poster, dan guru sabar dalam menghadapi kendala- kendala saat menerapkan metode poster comment.

Sikap seharusnya dipandang sebagai predisposisi untuk berperilaku yang

akan tampak jika diberi kesempatan yang luas. Mann (syaifuddin Azwar, 2015:

21) menjelaskan meskipun sikap merupakan predisposisi evaluatif yang banyak menentukan bagaimana individu bertindak, sikap juga dipengaruhi oleh faktor- faktor pembentuk sikap baik faktor eksternal maupun internal. Walaupun sikap membantu prediksi perilaku responden namun faktor-faktor lain juga dapat dijadikan pertimbangan perilaku guru-guru.

Sikap guru terhadap metode poster comment baik artinya guru-guru memiliki kesiapan dalam menerapkan metode poster comment.

Sedangkan menurut Alfidah Yeni mahamurid UIN Suska tahun 2010, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dalam penelitiannya yang berjudul,”Upaya Guru dalam Menerapkan Metode poster comment di MTs Pondok Pesantren K.H.Ahmad Dahlan Kecamatan Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi, tergolong

”baik”dengan persentase 65,7% atau berada diantara persentase 60% - 70%.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian penulis dengan teori dari Alfidah Yeni (2010) menyatakan dalam upaya guru dalam menenerapan metode poster comment tergolong baik

2. Deskripsi Hasil Wawancara

hasil wawancara dari guru/responden maka pada bagian ini dapat diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi:

hasil wawancara dari guru/responden maka pada bagian ini dapat diuraikan pembahasan hasil penelitian yang meliputi:

1. Bagaimana Ibu/Bapak menggunakan metode pembelajaran dikelas?

“BiasanyaGuru menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Misalnya jika materi berupa sejarah maka guru akan menggunakan metode ceramah. Tapi biasanya guru yang mengajar di kelas tinggi cenderung menggunkan metode ceramah dengan alasan bahwa murid kelas tinggi masih memerlukan arahan dan bimbingan yang lebih”.(Nurwahida, wawancara, 03 oktober 2016)

2. Biasanya metode pembelajaran apakah yang Ibu/Bapak gunakan pada mata pelajaran IPS? Mengapa?

“Guru lebih sering menggunakan metode ceramah, karena dengan pembelajaran tersebut murid akan memperhatikan dan menyimak serta mudah diawasi lagi”. (Farida, wawancara, 28 september 2016).

3. Selama ini, apakah Ibu/Bapak pernah mengalami kendala dalam menerapkan metode pembelajaran pada mata pelajaran IPS? Mengapa?

“Dalam penggunaan metode pembelajaran guru terkadang mengalami hambatan. Terkadang pada saat guru mengajar murid ribut, kurang memperhatikan pelajaran, dan bahkan tidak memahami pelajaran sehingga pembelajaran pun tidak berlangsung sesuai dengan yang diharapkan”. (sitti hasnah, wawancara, 28 september 2016)

4. Bagaimana cara ibu/bapak mengatasi kendala yang dihadapi?

“Solusi yang digunakan guru dalam menghadapi/mengatasi hambatan yang di alami dalam proses pembelajaran yaitu dengan memilih metode pembelajaran yang lebih menarik dan dapat mengaktifkan murid.

Sehingga murid akan terpokus dalam pembelajaran dan tujuan

pembelajarau pun akan tercapai sesuai dengan harapan”.(Nilmah, wawancara, 03 oktober 2016 )

5. Apakah Ibu/Bapak pernah menerapkan metode poster comment pada mata pelajaran IPS? Mengapa?

“Tidak semua guru pernah menerapkan metode poster comment. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa guru yang kurang paham tentang metode ini.” (nurlaelah, wawancara 03 oktober 2016)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan maka penulis memperoleh kesimpulan bahwa setelah melakukan wawancara dengan guru ternyata masih ada guru yang kurang paham dan belum menerapkan metode poster comment pada mata pelajaran IPS sebelumnya tapi setelah guru menerapkannya dikelas, metode ini mendapat tanggapan positif dari guru. Selain itu guru yang sebelumnya tidak atau kurang paham menjadi paham setelah menerapkan metode ini ditambah dengan penjelasan dari peneliti sendiri. sikap guru terhadap penerapan metode poster comment dikategori baik dimana guru memahami metode poster comment, menfasilitasi murid dalam menerapkan metode poster comment, memotivasi dan membimbing mengamati poster, dan guru sabar dalam menghadapi kendala- kendala saat menerapkan metode poster comment. sikap seorang guru dalam proses balajar mengajar adalah salah satu penunjang keberhasilan penerapan suatu metode pembelajaran seperti Metode Poster comment.

Sikap guru terhadap metode poster comment baik artinya guru-guru memiliki kesiapan dalam menerapkan metode poster comment.

B. saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian sifat guru terhadap metode poster comment pada pembelajaran IPS Dikecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

50

1. Kepada para pendidik khususnya guru SDN No. 3 Balangnipa dan SDN No.124 Lura, disarankan untuk memilih metode pembelajaran yang lebih tepat dan dapat membuat murid lebih aktif, sehingga murid tidak akan merasa jenuh dan bosan. serta memperhatikan sikap guru sebagai salah satu penunjang keberhasilan proses belajar mengajar.

2. Kepada Peneliti, diharapkan mampu mengembangkan metode pembelajaran Poster comment ini dengan menerapkan pada materi lain untuk mengetahui apakah pada materi lain cocok dengan metode pembelajaran ini demi tercapainya tujuan yang diharapkan.

3. Kepada sekolah, sekolah dapat mengembangkan metode poster comment sebagai metode pembelajaran IPS di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai.

4. Kepada universitas, diharapkan dapat menjadikan skripsi ini sebagai bahan refrensi. Khususnya bagi calon peneliti yang akan melakukan penelitian dengan judul yang sama.

5. Kepada calon Peneliti, akan dapat mengembangkan dan memperkuat metode ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.

Dalam dokumen UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR (Halaman 48-54)

Dokumen terkait