• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh : DWI ZULVINA

10540 5845 12

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2017 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh : DWI ZULVINA

10540 5845 12

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2017 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh : DWI ZULVINA

10540 5845 12

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2017

(2)
(3)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

\ama Mahasiswa

\IM

Jurusan Fakultas

Dengan Judul

Setelah diperiksa Penguji $kripsi Fakultas Makassar,

PERSETUJUAN PEMBIMBING DWI ZULVINA

10540 584s t2

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Sl

Keguruan dar:: Ilmu Pendidikan Universitas Makassa;.

$ifr<ap

Guru

terhadap Metode Poster Pemfuelajaran

llmu

.P*ngetriirran Sosial

Siniai 1.-i tara Kabupat*ra Srr,;ai

dal; diteliti uliing, -skrri..rsr ini telali diujikan K*guruan d rr.u ilrnu Peqdi,:ikan Uni v ersita:,

Muhammadiyah

Comment pada

di

Kecamatan

ii

hadapan Tim Muhammadiyah

llakassai.

Januari20lT

Pembimbing I

--. -". ..-

I

Dr. H. Nursalam" M.Si.

Mengetahui,

i

Ketua Prodi PGSD

I

.:

t

Sulfasvah. SPd.. M.A., Ph.D.d,n

NBM : e70 635

111

Pembimbing

FKIP

(4)

ii Nama Mahasiswa : NURFAULIA BASRI

NIM : 10540 5864 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap Motivasi Belajar Bahasa

Indonesia Murid Kelas IV SD Inpres Galangan Kapal II Kecamatan Tallo Kota Makassar

Makassar, Oktober 2016 Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum. Tarman A. Arief, S.Pd, M.Pd.

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan

Unismuh Makassar Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. H. Andi Sukri Syamsuri., M.Hum. Sulfasyah, MA.,Ph. D.

NBM. 858 625 NBM. 970 635

ii Nama Mahasiswa : NURFAULIA BASRI

NIM : 10540 5864 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap Motivasi Belajar Bahasa

Indonesia Murid Kelas IV SD Inpres Galangan Kapal II Kecamatan Tallo Kota Makassar

Makassar, Oktober 2016 Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum. Tarman A. Arief, S.Pd, M.Pd.

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan

Unismuh Makassar Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. H. Andi Sukri Syamsuri., M.Hum. Sulfasyah, MA.,Ph. D.

NBM. 858 625 NBM. 970 635

ii Nama Mahasiswa : NURFAULIA BASRI

NIM : 10540 5864 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap Motivasi Belajar Bahasa

Indonesia Murid Kelas IV SD Inpres Galangan Kapal II Kecamatan Tallo Kota Makassar

Makassar, Oktober 2016 Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum. Tarman A. Arief, S.Pd, M.Pd.

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan

Unismuh Makassar Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. H. Andi Sukri Syamsuri., M.Hum. Sulfasyah, MA.,Ph. D.

NBM. 858 625 NBM. 970 635

(5)

iii Nama Mahasiswa : NURFAULIA BASRI

NIM : 10540 5864 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap Motivasi Belajar Bahasa

Indonesia Murid Kelas IV SD Inpres Galangan Kapal II Kecamatan Tallo Kota Makassar

Setelah diperiksa dan diteliti ulang, skripsi ini dinyatakan telah diujikan dihadapan Tim Penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Oktober 2016 Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum. Tarman A. Arief, S.Pd, M.Pd.

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan

Unismuh Makassar Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. H. Andi Sukri Syamsuri., M.Hum. Sulfasyah, MA.,Ph. D.

NBM. 858 625 NBM. 970 6

iii Nama Mahasiswa : NURFAULIA BASRI

NIM : 10540 5864 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap Motivasi Belajar Bahasa

Indonesia Murid Kelas IV SD Inpres Galangan Kapal II Kecamatan Tallo Kota Makassar

Setelah diperiksa dan diteliti ulang, skripsi ini dinyatakan telah diujikan dihadapan Tim Penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Oktober 2016 Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum. Tarman A. Arief, S.Pd, M.Pd.

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan

Unismuh Makassar Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. H. Andi Sukri Syamsuri., M.Hum. Sulfasyah, MA.,Ph. D.

NBM. 858 625 NBM. 970 6

iii Nama Mahasiswa : NURFAULIA BASRI

NIM : 10540 5864 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer terhadap Motivasi Belajar Bahasa

Indonesia Murid Kelas IV SD Inpres Galangan Kapal II Kecamatan Tallo Kota Makassar

Setelah diperiksa dan diteliti ulang, skripsi ini dinyatakan telah diujikan dihadapan Tim Penguji skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Oktober 2016 Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Hambali, S.Pd., M.Hum. Tarman A. Arief, S.Pd, M.Pd.

Mengetahui,

Dekan FKIP Ketua Jurusan

Unismuh Makassar Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. H. Andi Sukri Syamsuri., M.Hum. Sulfasyah, MA.,Ph. D.

NBM. 858 625 NBM. 970 6

(6)

iv Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : DWI ZULVINA

NIM : 10540 5845 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Sifat Guru Terhadap Metode Poster Comment Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di

Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri bukan hasil ciplakan atau dibuatkan oleh orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, januari 2017 Yang Membuat Pernyataan

DWI ZULVINA 10540 5845 12

iv Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : DWI ZULVINA

NIM : 10540 5845 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Sifat Guru Terhadap Metode Poster Comment Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di

Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri bukan hasil ciplakan atau dibuatkan oleh orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, januari 2017 Yang Membuat Pernyataan

DWI ZULVINA 10540 5845 12

iv Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : DWI ZULVINA

NIM : 10540 5845 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Sifat Guru Terhadap Metode Poster Comment Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di

Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

Skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri bukan hasil ciplakan atau dibuatkan oleh orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, januari 2017 Yang Membuat Pernyataan

DWI ZULVINA 10540 5845 12

(7)

v Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa : DWI ZULVINA

NIM : 10540 5845 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Sifat Guru Terhadap Metode Poster Comment Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di

Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi, saya akan menyusun sendiri skripsi saya dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan selalu melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

.

Makassar, Januari 2017 Yang Membuat Perjanjian

DWI ZULVINA 10540 5864 12

v Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa : DWI ZULVINA

NIM : 10540 5845 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Sifat Guru Terhadap Metode Poster Comment Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di

Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi, saya akan menyusun sendiri skripsi saya dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan selalu melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

.

Makassar, Januari 2017 Yang Membuat Perjanjian

DWI ZULVINA 10540 5864 12

v Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa : DWI ZULVINA

NIM : 10540 5845 12

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Judul Skripsi : Sifat Guru Terhadap Metode Poster Comment Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di

Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi, saya akan menyusun sendiri skripsi saya dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan selalu melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

.

Makassar, Januari 2017 Yang Membuat Perjanjian

DWI ZULVINA 10540 5864 12

(8)

hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak (Aldus Huxley).

Bersabar dalam berusaha, berusaha dengan tekun dan pantang menyerah serta bersyukur atas apa yang telah diperoleh karena sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu. (Q.S Al Insyirah : 6-8).

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum (Mahatma Gandhi)

Kupersembahkan karya ini kepada : Ayahanda dan Ibunda tercinta,

Saudara-saudariku tersayang, Serta sahabat-sahabatku

vi

(9)

Sinjai. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I H.

Nursalam dan Pembimbing II Hj.Syahribulan.K

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan : bagaimana sikap guru terhadap penerapan metode poster comment pada pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di kecamatan sinjai utara kabupaten sinjai ? . Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis survai, sampel dalam penelitian ini berjumlah 6 guru. Dimana 3 guru dari SDN NO.3 Balangnipa dan 3 orang guru dari SDN NO.124 Lura. Teknik penggumpulan data menggunakan angket tertutup.Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sikap guru terhadap penerapan metode poster comment termaksud dalam kategori baik dengan persentase 67 % yang terletak pada interval 60% - 80 %. hal ini menunjukkan bahwa guru memahami metode poster comment, menfasilitasi murid dalam menerapkan metode poster comment, memotivasi dan membimbing mengamati poster, dan guru sabar dalam menghadapi kendala-kendala saat menerapkan metode poster comment.

Kata Kunci: Sifat Guru, Metode Poster Comment

(10)

viii

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberi kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Sifat Guru Terhadap Metode Poster Comment Dalam Pembelajaran IPS Di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai”.Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah menyinari dunia ini dengan cahaya islam. Semoga kita termasuk umat beliau yang akan mendapatkan syafa’aat di hari kemudian.Amin.

Penyusun menyadari bahwa sejak penyusunan proposal sampai skripsi ini rampung, banyak hambatan, rintangan, dan halangan, namun berkat izin Allah SWT., dan bantuan, motivasi, serta doa dari berbagai pihak semua ini dapat teratasi dengan baik. Penulis jug menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis haturkan kepada orang tua tercinta, Ayahanda Muh.Natsir dan Ibunda Nurhayati, serta saudaraku atas segala pengorbanan, pengertian, kepercayaan, dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. Semoga Allah SWT., senantiasa melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepada kita semua.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan material maupun moral. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan penghormatan serta ucapan terima

viii

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberi kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Sifat Guru Terhadap Metode Poster Comment Dalam Pembelajaran IPS Di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah menyinari dunia ini dengan cahaya islam. Semoga kita termasuk umat beliau yang akan mendapatkan syafa’aat di hari kemudian.Amin.

Penyusun menyadari bahwa sejak penyusunan proposal sampai skripsi ini rampung, banyak hambatan, rintangan, dan halangan, namun berkat izin Allah SWT., dan bantuan, motivasi, serta doa dari berbagai pihak semua ini dapat teratasi dengan baik. Penulis jug menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis haturkan kepada orang tua tercinta, Ayahanda Muh.Natsir dan Ibunda Nurhayati, serta saudaraku atas segala pengorbanan, pengertian, kepercayaan, dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. Semoga Allah SWT., senantiasa melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepada kita semua.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan material maupun moral. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan penghormatan serta ucapan terima

viii

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberi kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Sifat Guru Terhadap Metode Poster Comment Dalam Pembelajaran IPS Di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah menyinari dunia ini dengan cahaya islam. Semoga kita termasuk umat beliau yang akan mendapatkan syafa’aat di hari kemudian.Amin.

Penyusun menyadari bahwa sejak penyusunan proposal sampai skripsi ini rampung, banyak hambatan, rintangan, dan halangan, namun berkat izin Allah SWT., dan bantuan, motivasi, serta doa dari berbagai pihak semua ini dapat teratasi dengan baik. Penulis jug menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis haturkan kepada orang tua tercinta, Ayahanda Muh.Natsir dan Ibunda Nurhayati, serta saudaraku atas segala pengorbanan, pengertian, kepercayaan, dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. Semoga Allah SWT., senantiasa melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepada kita semua.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan material maupun moral. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan dan penghormatan serta ucapan terima

(11)

ix

Universitas Muhammadiyah Makassar : Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM, yang banyak berpikir demi kemajuan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada Dr. H. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada kesempatan ini pula penulis hanturkan terima kasih kepadaSulfasyah, S.Pd, MA., Ph.DKetua Jurusan Pelaksana Tugas Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selain itu, terima kasih dan penghargaan kepada seluruh staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi. Penulis juga hanturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak / Ibu dosen atas segala arahan, petunjuk dan jasa –jasanya yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

Terima kasih juga kepada Ibu Hj. Sitti Sohrah, S.Pd.,MM Kepala SDN NO. 3 Balangnipa dan Ibu ST. Ramlah S.Pd. Kepala SDN NO. 124 Lura serta guru-gurunya yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SDN NO. 3 Balangnipa dan SDN NO. 124 Lura.

Terima kasih pula kepada keluarga yang sangat sayang yang memberikan dukungan dan tak henti –hentinya berdoa atas keberhasilanku. Sahabat – sahabat tercintaku (Renny, Aswirah dan uppa), Teman-teman sejalan (Fitri, Ida, Inna, Erni, Rezky). Teman-teman seperjuanganku khususnya kelas L dan rekan-rekan P2K yang telah memberikan motivasi dan masukan selama proses hingga

(12)

x

pendidikan di universitas muhammadiyah Makassar, sehingga tidak akan termuat bila dicantumkan namanya satu per satu, oleh karena itu kepada mereka semua tanpa terkecuali penulis ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya dan penghargaan setinggi-tingginya. Semoga Allaj SWT., membalas semua kebaikan dan jerih payah kita dengan pahala yang melimpah dan tak terbatas.

Amin Ya Rabbal Alamin…

Makassar, Oktober 2016

Penulis

(13)

xi

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTTO ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

(14)

xii

2. Guru ... 10

3. Sifat Guru ... 14

4. Metode Poster Comment... 28

5. Pembelajaran IPS ... 30

B. Kerangka Pikir ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 36

1. Jenis Penelitian ... 36

2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

3. Desain Penelitian... 37

B. Instrumen Penelitian... 38

C. Populasi dan Sampel ... 38

1. Populasi ... 38

2. Sampel ... 40

D. Defenisi Operasional Penelitian ... 41

E. Prosedur Penelitian... 41

F. Teknik Pengumpulan Data... 42

G. Teknik Analisis Data... 43

(15)

xiii

1. Deskripsi hasil tabel sifat guru terhadap penerapan metode poster comment ... 46 2. Deskripsi hasil wawancara ... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 50 B. Saran... 51 DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

(16)

xiv

3.1 skala pengukuran ... 38 3.2 Jumlah SD di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai ... 39 3.3 Sampel sekolah yang diteliti ... 41 4.1 kategori sikap guru terhadap penerapan metode poster comment . 46

(17)

xv

2.1 Bagan Kerangka Pikir ... 35

(18)

xvi 1. Wawancara

2. Angket

3. Daftar Nama Guru 4. Persuratan

5. Dokumentasi

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan, sehingga berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan suatu individu yang selanjutnya berujung pada maju atau mundurnya suatu bangsa dan negara.

Pendidikan pada umumnya menyediakan lingkungan yang memungkinkan murid untuk mengembangkan kemampuan secara optimal, sehingga dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya maupun kebutuhan masyarakat.

Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan". Berdasarkan tujuan tersebut maka setiap pembelajaran diharapkan semua murid dapat menguasai ilmu yang dipelajari dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari -hari.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk menghantarkan peserta didik untuk mengembangkan segala potensi yang

1

(20)

dimilikinya. Secara lebih spesifik Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa salah satu jenjang pendidikan di Indonesia yakni Sekolah Dasar (disingkat SD). Sekolah Dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah Dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun.

mulai dari kelas 1 sampai kelas VI. Tujuan Pendidikan Dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada murid untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan murid untuk mengikuti pendidikan menengah.

Guru sebagai komponen penting dalam proses belajar mengajar mempunyai peran yang sangat strategis dalam usaha pembentukan sumber daya manusia berkualitas. Dalam hal ini guru melaksanakan tugasnya baik sebagai perencana pengajaran, sebagai pelaksana, maupun sebagai evaluator pengajaran.

Bahkan guru diharapkan memodifikasi rancangan dan pelaksanaan pengajaran, berperan aktif serta menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

Selain itu guru juga harus menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat dan menarik sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pemilihan berbagai metode dan media pembelajaran yang banyak jenisnya tentu harus dipertimbangkan sebelum digunakan, misalnya dengan memperhatikan beberapa aspek seperti materi yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia serta hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran

Kurikulum dalam pendidikan mempunyai fungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak

(21)

akan sama karena setiap bangsa dan negara mempunyain filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, ideologi, kebudayaan maupun kebutuhan negara itu sendiri. tujuan pendidikan di negara kita berdasarkan falsafah pancasila dan UUD 1945.

Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum tetapi juga sebagai pengembangan kurikulum dalam rangka pelaksanaan kurikulum tersebut.

Dengan suasana yang nyaman dalam proses belajar mengajar memberi ketentraman dan ketenangan dalam diri murid sehingga muncul motivasi belajar yang tinggi dimana motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong proses belajar mengajar lebih aktif dan menyenangkan. Intelegensi dianggap sebagai suatu norma umum dalam keberhasilan belajar. Intelegensi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang abstrak dari seseorang untuk memecahkan problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Sifat-sifat pribadi seseorang yang sering disebut kepribadian juga turut memperoleh peran dalam belajar. Tiap orang mempunyai sifat pribadi atau kepribadian antara yang satu dengan yang lain sehingga kepribadian yang ada pada diri seseorang itu sedikit banyak mempengaruhi keberhasilan belajarnya.

Sikap profesional guru akan terlihat dalam pelaksanaan tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu sikap profesional guru dapat dilihat dari tanggung jawab dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru profesional memiliki tanggung jawab sosial, intelektual, moral, dan spiritual (Ali Mudlofir, 2012:110)

(22)

Sikap dari seorang guru adalah salah satu faktor yang menentukan bagi perkembangan jiwa murid selanjutnya. Sebab sifat yang khas pada seorang pendidik ialah bahwa setiap usaha, mempengaruhi, dan memeberi bantuan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu atau lebih cepat “membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas kehidupannya sendiri”. Hanya usaha mempengaruhi yang demikian saja yang dapat disebut “pendidik” dan “mendidik”

ialah mempengaruhi dengan maksud mencapai tujuan yang bersesuaian dengan pembentukan pribadi anak.

Dalam pendidikan saat ini, guru sering kali mendapatkan kesulitan dalam pembelajaran. Misalnya: murid merasa bosan ketika pembelajaran berlangsung karena tidak ada yang membuat semangat dalam pembelajaran tersebut, kurang disiplinnya guru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran,kurangnya tanggung jawab guru dalam proses belajar mengajar . Hal ini menyebabkan kurang aktifnya murid dalam kegiatan pembelajaran, apalagi pada pelajaran yang dianggapnya sulit. Pentingnya motivasi, tanggung jawab, disiplin dalam proses belajar mengajar merupakan bahan kajian yang menarik bagi guru sekaligus mengandung konsekuensi, bahwa para guru perlu mempunyai wawasan yang mendalam mengenai pembelajaran serta sikap dalam menerapkan metode di dalam para murid khususnya belajar dalam bidang studi IPS.

Kelemahan-kelemahan tersebut diperberat lagi oleh beberapa kondisi yang ada, diantaranya masih berlakunya sistem guru kelas harus mengajarkan beberapa mata pelajaran. Masing-masing mata pelajaran itu mempunyai karakteristik atau ciri tersendiri.

(23)

Asumsi dasar yang menyebabkan hasil belajar yang belum maksimal dan pencapaian kompetensi mata pelajaran IPS murid kurang optimal adalah pemilihan metode pembelajaran dan kurangnya peran serta (keaktifan) murid dalam KBM serta kurang disiplinnya seorang guru dalam menerapkan metode pembelajaran. Metode belajar guru masih secara konvensional. Proses belajar mengajar IPS masih terfokus pada guru dan kurang terfokus pada murid. Metode pembelajaran yang digunakan lebih didominasi oleh murid-murid tertentu saja.Peran serta murid belum menyeluruh sehingga menyebabkan deskriminasi dalam kegiatan pembelajaran.

Rendah dan tingginya hasil belajar murid tidak semata-mata hanya disebabkan oleh kemampuan murid, tetapi juga disebabkan oleh keberhasilan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas serta kedisiplinan dan tanggung jawab.

Sebagai pendidik, sudah sepatutnya bisa mendidik murid kita dengan segala kemampuan yang diselaraskan dan memaksimalkan dengan fasilitas sekolah sehingga peserta didik menjadi lebih mudah menangkap pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat empat komponen utama yang saling berpengaruh dalam proses belajar-mengajar. Keempat komponen tersebut adalah: (1) kondisi pembelajaran, (2) metode pembelajaran, dan (3) hasil pembelajaran (4) sikap guru. Terkait tentang keempat komponen tersebut maka guru harus mampu memadukan dan mengembangkannya, supaya kegiatan pembelajaran menuai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, dengan bekal kemampuan dan keterampilan serta sikap yang dimiliki guru diharapkan mampu menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal

(24)

Manurut hasil pengamatan yang dilakukan peneliti observasi kelas dan wawancara dengan guru di SD No.124 lura menunjukkan bahwa hasil belajar murid dalam pembelajaran IPS masih berada dibawah standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan dari sekolah yakni 65. Asumsi dasar yang menyebabkan hasil belajar yang belum maksimal dan pencapaian kompetensi mata pelajaran IPS murid kurang optimal adalah pemilihan metode pembelajaran dan kurangnya peran serta (keaktifan) murid dalam KBM. Metode pembelajaran guru masih secara konvensional. Proses belajar mengajar IPS masih terfokus pada guru dan kurang terfokus pada murid. Metode pembelajaran yang digunakan lebih didominasi oleh murid-murid tertentu saja. Peran serta murid belum menyeluruh sehingga menyebabkan deskriminasi dalam kegiatan pembelajaran.

Untuk tujuan inilah guru harus memiliki keberanian untuk melakukan berbagai uji coba terhadap suatu metode mengajar, membuat suatu media murah atau penerapan suatu strategi mengajar tertentu yang secara teoritis dapat dipertanggung jawabkan untuk memecahkan permasalahan pembelajaran

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran yang mampu melibatkan peran serta murid secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh murid-murid tertentu saja. Selain itu, melalui pemilihan metode pembelajaran diharapkan sumber informasi yang diterima murid tidak hanya dari guru melainkan juga dari sumber lainnya, sehingga dapat meningkatkan peran serta dan

(25)

keaktifan murid dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama mata pelajaran IPS.

Salah satu metode yang melibatkan semua murid adalah metode poster comment yang mana metode ini bertujuan untuk menstimulasi dan meningkatkan kreaktifitas dan mendorong penghayatan murid terhadap suatu permasalahan.

Dalam metode ini murid di dorong untuk bisa mengungkapkan pendapatnya secara lisan tentang gambar atau poster .Dengan metode ini diharapkan murid lebih terampil dalam bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan berani untuk mempertanggung jawabkan tugasnya dengan cara mempresentasikannya di depan teman-temannya. Sehingga mereka terampil bekerja dan berani berbicara di depan umum dan dimana guru bertanggung jawab dalam proses pembelajaran dan disiplin terhadap penerapan metode.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh murid maka peneliti mengangkat judul “Sikap Guru Terhaap Metode poster comment Pada Pembelajaran IPS Di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:“bagaimanakah sikap guru terhadap Metode poster comment pada pembelajaran IPS di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini , yaitu “Untuk mengidentifikasi Sikap Guru Terhadap Metode

(26)

poster comment pada pembelajaran Ilmu Pengatahuan Sosial di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai.”

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar dapat memberikan informasi tentang sikap guru terhadap poster comment pada pemebelajaran IPS

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan dapat berguna dalam perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.

b. Sebagai dasar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai pembanding dalam penelitian-penelitian lebih lanjut dan sejenis.

c. Bagi guru dan pelaku pendidikan, penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam proses kegiatan belajar mengajar. .

(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Penelitian Yang Relavan

Penelitian yang dilakukan Rosmalina Asriningtyas mahamurid Universitas yogyakarta tahun 2015“Sikap Guru Terhadap Pelaksanaan Pendidikan Inklusif Di Sd Inklusif Se-Kabupaten Purbalingga” Berdasarkan hasil penelitian bahwa sikap guru terhadap pelaksanaan pendidikan inklusif baik. Sikap guru terhadap konsep pendidikan inklusif sangat baik dengan persentase 74% menunjukan bahwa guru memahami bahwa pendidikan inklusif tidak membeda-bedakan latar belakang peserta didik dengan memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama-sama dengan anak normal lainnya.

Penelitian yang dilakukan Mega Fahrizah UIN Jakarta tahun 2011, yang berjudul berjudul,”Kemampuan Guru Menenerapkan Media visual gambar di SDN Pereng, Kecamatan Taktakan, Kota Serang”, menyimpulkan bahwa kemampuan guru dalam menggunakan media gambar adalah guru mampu Menenerapkan Media visual gambar dengan baik, persentasenya yaitu 78,8%.

Hasil lain ditunjukkan oleh Alfidah Yeni mahamurid UIN Suska tahun 2010, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dalam penelitiannya yang berjudul,”Upaya Guru dalam Menerapkan Metode poster comment di MTs Pondok Pesantren K.H.Ahmad Dahlan Kecamatan Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi, tergolong ”baik” dengan persentase 65,7% atau berada diantara persentase 60% - 70%.

9

(28)

2. Guru

Peran guru dalam proses kemajuan pendidikan sangatlah penting. Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektualitas saja melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam masyarakat. Oleh karena itu tugas yang diemban guru tidaklah mudah. Guru yang baik harus mengerti dan paham tentang hakekat sejati seorang guru, hakekat guru dapat kita pelajari dari definisiatau pengertian istilah guru itu sendiri.

Falsafah Jawa, gurudiartikan sebagai sosok tauladan yang harus di “guru dan ditiru”. Dalam konteks falsafah jawa iniguru dianggap sebagai pribadi yang tidak hanya bertugas mendidik dan mentransformasi pengetahuan di dalam kelas saja, melainkan lebih dari itu guru dianggap sebagai sumber informasi bagi perkembangan kemajuan masyarakat ke arah yang lebih baik. Dengan demikian tugas dan fungsi guru tidak hanya terbatas di dalam kelas saja melainkan jauh lebih kompleks dan dalam makna yang lebih luas. Oleh karena itu dalam msyarakat jawa seorang guru dituntut pandai dan mampu menjadi ujung tombak dalam setiap perkembangan masyarakat(multi talent).

a. Pengertian guru menurut para ahli

Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

(29)

Deri (2004:17) pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan kepada murid dalam perkembangan baik jasmani maupun rohaninya. Agar tercapai tingkat kedewasaan mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk sosial dan mahluk individu yang mandiri.

Ahmadi (1977:109) pendidik adalah sebagai peran pembimbing dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan murid merasa aman dan berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapai mendapat penghargaan dan perhatian sehingga dapat meningkatkan motivasi berprestasi murid.

Uzer (1996:15) guru adalah setiap orang yang bertugas dan berwenang dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan formal.

Pada intinya guru adalah seseorang yang berjasa dalam memberikan pengetahuan dan ilmu yang belum pernah kita dapatkan dan membantu mengembangkan bakat yang terpendam dalam diri kita. Mereka adalah orang yang mengajarkan kita tentang sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama dan bangsa.

b. Fungsi dan Peran Guru

Sebagai seorang guru harus mempunyai beberapa fungsi umum yang harus dilakukan agar mampu melaksanakan peran sebagai pengelola pembelajaran dengan baik. Sanjaya (2008: 24) menyebutkan fungsi –fungsi guru secara umum, antara lain yaitu :

(30)

1) Guru sebagai pendidik dan pengajar, harus memiliki kestabilan emosional, bersikap realistis, jujur dan terbuka, peka terhadap perkembangan, terutama tentang inovasi pendidikan.

2) Guru sebagai anggota masyarakat, harus pandai bergaul dengan masyarakat.

Untuk itu guru harus menguasai Psikologi Sosial, keterampilan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok.

3) Guru sebagai pemimpin, guru harus memilki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan, teknik komunikasi, dan menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi yang ada di sekolah.

4) Guru sebagai pelaksana administrasi, tenaga kependidikan harus memiliki kepribadian, jujur, teliti, rajin, menyimpan arsip dan administrasi lainnya.

5) Guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar, harus menguasai berbagai metode mengajar dan harus menguasai situasi belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Dan Kompetensi Guru, adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru antara lain :

a. Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan mengajar guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi yang merupakan kompetensi khas, yang membedakan guru dengan profesi lainnya ini terdiri dari 7 aspek kemampuan, yaitu:

a) Mengenal karakteristik murid

(31)

b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran c) Mampu mengembangkan kurikulum

d) Kegiatan pembelajaran yang mendidik

e) Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik f) Komunikasi dengan peserta didik

g) Penilaian dan evaluasi pembelajaran

b. Kompetensi profesional dapat dilihat dari kemampuan mengajar guru dalam mengikuti perkembangan ilmu terkini karena perkembangan ilmu selalu dinamis. Kompetensi profesional harus terus dikembangkan guru dengan belajar dan tindakan reflektif.

c. Kompetensi sosial bisa dilihat apakah seorang guru bisa bermasyarakat dan bekerja sama dengan peserta didik serta guru-guru lainnya. Kompetensi sosial yang harus dikuasai guru meliputi:

a) Berkomunikasi lisan dan tulisan

b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik

d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar

e) Bertindak sesuai dengan norma, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia

f) Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan

d. Kompetensi kepribadian terkait dengan guru sebagai teladan, beberapa aspek kompetensi ini misalnya:

(32)

a) Dewasa

b) Arif dan bijaksana c) Berwibawa

d) Berakhlak mulia

e) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat

Tugas guru dalam pengembangan fasilitas dan sumber belajar, yaitu:

1) Membuat sendiri alat pembelajaran dan alat peraga

2) Berinisiatif mendayagunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar, misalnya: memanfaatkan batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, keadaan alam, kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang berkembang di masyarakat.

3. Sikap Guru

a. Pengertian sikap guru

Sikap manusia bukanlah yang melekat sejak lahir, tetapi diperoleh melalui proses pembelajaran yang sejalan dengan perkembangan hidupnya. Fishbein (Asrori, 2009:159) mendefiniskan sikap adalah predisposisi emosional yang dipelajari untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek. Sikap tidak identik dengan respon dalam bentuk perilaku dan tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat disimpulkan dari konsistensi perilaku yang dapat diamati.

Kecenderungan sikap dapat berbentuk penerimaan maupun penolakan terhadap suatu objek tertentu.

Sarlito W. Sarwono (2009:83) mengemukakan bahwa sikap merupakan proses evaluasi yang sifatnya internal dan subjektif yang berlangsung dalam diri

(33)

seseorang dan tidak dapat diamati secara langsung. Sikap dapat diketahui melalui pengetahuan, keyakinan perasaan dan kecenderungan tingkah laku.

Pendapat lain diungkapkan oleh Natawidjaya dan Zainal Alimin (1995:73) bahwa sikap merupakan kesiapan yang kompleks dari seorang individu untuk memperlakukan suatu objek.

Sikap merupakan kesiapan seseorang dalam merespon suatu objek. respon tersebut dapat berupa respon positif maupun respon negatif.sikap positif dapat berarti menerima terhadap objek, sedangkan sikap negatif berarti menolak terhadap objek sikap. Sikap dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap suatu objek.

Berikut adalah sikap guru terhadap peserta didik menurut Rugaiyah dan Atiek Sismiati ( 2011: 21-22) diantaranya:

1. Guru melaksanakan tugas secara profesional yaitu mendidik, mengarahkan, melatih, menilai, membimbing, mengajar dan mengevaluasi hasil belajar.

2. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak dan kewajiban sebagai individu dan warga sekolah.

3. Guru memahami perbedaan karakteristik setiap individu dan memberikan layanan pembelajaran sesuai hal peserta didik.

4. Guru mencari informasi mengenai peserta didik untuk menunjang proses pembelajaran. Guru membuat suasana kelas menjadi nyaman, dan menyenangkan.

(34)

5. Guru menjalin hubungan peserta didik dengan penuh kasih sayang dan menjauhkan dari tindakan kekerasan.

6. Guru berusaha mencegah setiap gangguan negatif yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik.

7. Guru mengerahkan segenap kemampuan profesionalnya untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan seluruh kemampuan pribadinya, serta kreatifitas peserta didik.

8. Guru selalu menjunjung harga diri dan tidak merendahkan peserta didik.

9. Guru bertindak dan memahami peserta didik secara adil.

10. Guru berperilaku sesuai dengan hukum yang berlaku dan memenuhi kebutuhan setiap peserta didik.

11. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

12. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.

13. Guru tidak boleh membuka rahasia peserta didik untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.

14. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.

(35)

15. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

Guru mengemban amanah untuk mendidik anak didiknya supaya mampu menjadi orang yang memiliki kemampuan baik akademik maupun non akademik yang lebih baik lagi, sehingga guru harus memiliki kompetensi dan pengetahuan yang baik. Mohamad Takdir Ilahi (2003:128) menyatakan bahwa tenaga pendidik atau guru yang mengajar hendaknya memiliki kualifikasi yang hendak dipersayaratkan, yaitu memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap tentang materi yang akan diajarkan/ dilatih, serta memahami karakteristik murid.

b. Fungsi Sikap

Menurut Baron, Byrne, dan Branscombe, dalam Sarlito. W Sarwono (2009 : 86) terdapat lima fungsi sikap sebagai berikut.

1) Fungsi pengetahuan

Sikap membantu kita untuk menginterpretasi stimulus baru dan menampilkan respon yang sesuai.

2) Fungsi identitas

Sikap membantu mengekspresikan nilai dan keyakinan untuk menunjukkan identitas kita.

3) Fungsi harga diri

Sikap yang kita miliki mampu menjaga dan meningkatkan harga diri.

4) Fungsi pertahanan diri

(36)

Sikap berfungsi melindungi diri dari penilaian negatif.

5) Fungsi motivasi kesan

Sikap berfungsi mengarahkan orang lain untuk memberi penilaian.

Berdasarkan hal tersebut bahwa fungsi sikap yaitu untuk memotivasi diri,identitas, dan pengetahuan yang dapat membantu individu untuk merespon yang sesuai terhadap objek.

Sikap dari seorang guru adalah salah satu faktor yang menentukan bagi perkembangan jiwa anak didik selanjutnya. Karena sikap seorang guru tidak hanya dilihat dalam waktu mengajar saja, tetapi juga dilihat tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-sehari oleh anak didiknya.

Mengingat pada saat ini banyak sikap dari seorang guru tidak lagi mencerminkan sikapnya sebagai seorang pendidik karena adanya berbagai faktor yang mestinya tidak terjadi dalam dunia pendidikan. karenanya masalah sikap guru dalam mengajar perlu mendapat perhatian kita semua.

(Mulyasa 2005: 23) Proses pendidikan berlangsung tidak tanpa alasan dan atau tujuan, pendidikan merupakan proses yang berfungsi membimbing pelajar didalam kehidupan. Yakni membimbing perkembangan diri sesuai dengan tugas- tugas perkembangan tersebut, dalam mencukupi kebutuhan hidup baik sebagai individu maupun sebagi anggota masyarakat.

Bila mana ditinjau secara luas akan jelas nampak bahwa manusia yang hidup dan berkembang adalah manusia yang selalu berubah dan perubahan itu adalah

(37)

hasil belajar. Hanya soalnya tidak semua peristiwa belajar itu berlangsung secara sadar dan terarah. Malahan pada dasarnya lebih banyak hal-hal yang dipelajari manusia dengan tak sadar dan terencana . Menyadari bahwa perubahan yang tak disadari dan tak diarahkan lebih banyak memberikan kemungkinan perubahan tingkah laku yang berada di luar titik tujuan.

Pendidikan menurut hakekatnya memang adalah suatu peristiwa yang mempunyai aspek normatif yang artinya, bahwa di dalam peristiwa pendidikan, pendidik dan anak didik berlangsung pada ukuran, norma atau nilai-nilai yang diyakini sebagai suatu yang baik. Karena dalam pendidikan ini biasanya dilakukan dalam keadaan sadar antara pendidik dan anak didik. Memang ada juga pendidikan yang dilakukan oleh orang tua dengan anaknya dan itu terjadi di rumah.

Pada dasarnya pendidikan ini sangat penting bagi umat manusia dalam mencapai taraf hidup yang mulia. Sebab pendidikan ini sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Karena dengan mencapai pendidikan yang tinggi manusia akan dihormati, disegani dan dijunjung tinggi martabatnya di masyarakat.

Dalam pada itu perlu ditegaskan, bahwa seseorang yang ingin mempengaruhi orang yang belum dewasa, belum tentu ia dapat disebut seorang pendidik. Sebab sifat yang khas pada seorang pendidik ialah bahwa setiap usaha, mempengaruhi, dan memeberi bantuan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu atau lebih cepat “membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas kehidupannya sendiri”. Hanya usaha mempengaruhi yang demikian saja yang

(38)

dapat disebut “pendidik” dan “mendidik” ialah mempengaruhi dengan maksud mencapai tujuan yang bersesuaian dengan pembentukan pribadi anak.

Bukanlah dengan mudah dapat dilihat bahwa pendidik mengingini atau menolak sesuatu, memperoleh/mengharuskan atau memberantas atau sikap tertentu. Memberi contoh mengenai suatu tindakkan sedang suatu hal yang lain dijauhkan dari alam sekitar anak. Walaupunn tidak semuanya dilakukannya menurut suatu rencana tertentu. Namun dari sikap dan tindakkanya telah mungkin diperoleh suatu gambaran dari seorang pendidik tidak hanya cukup menguraikan tapi harus memperhatikan sifat lahirnya (bentuk). Hendaknya turut diperhatikan segala sesuatu yang mengandung arti bagi seorang pendidik atau suatu lingkungan pendidikan, yang mana semuanya ini bersifat memberi bantuan kepada anak dalam perkembangannya mencapai “tujuan hidupnya”.

c. Sikap-sikap dan pengaruhnya dalam pendidikan

Kalau kita tinjau pengertian sikap ini, maka pengertian itu relatif adanya.

Karena mengingat sikap itu terdapat di dalam diri manusia, maka sikap itupun tergantung pada manusia itu sendiri bagaimana caranya manusia itu menggunakannya dalam kehidupannya sehari-hari.

Adapun sikap itu muncul dalam hubungan antara manusia yang mempunyai hubungan, bahwa manusia bersama-sama dengan manusia lainnya yang memerlukannya. Jadi bukan hanya bersama-sama pada suatu tempat, itu sebabnya mengapa sikap itu tidak dapat dilepaskan dari diri/pribadi pemangku

(39)

sikap itu, bahwa mulanya tidak dapat dilepaskan dari hadirnya pemangku sikap itu sendiri.

Dalam sikap seseorang itu selalu terdapat suatu ketegangan antara milik pribadi yang tunduk pada sikapnya dengan perasaan bersatu dengan pemangku kesikapannya. Perasaan bersatu itu dapat merupakan pengikat antara orang tua dan anak, antara murid dan guru dan dapat juga merupakan rasa kekeluargaan yang berdasarkan kepentingan bersama antara orang-orang yang menurut alamnya bukan satu keluarga dan banyak lagi bentuk lain.

Sikap sesorang itu susah dipengaruhi oleh orang lain bila ia telah menentukan sikapnya, bisa sikap itu berubah bila sikapnya itu dianggap salah olehnya. Tetapi tidak dengan begitu saja ia akan merubh sikapnya itu tanpa ia mentelaah lagi kesalahan dari sikapnya itu. Memang sikap adalah hak seseorang untuk menentukan sesuatu. Jadi sikap itu sangat berpengaruh dalam diri sesorang, dan sikap adalah salah satu faktor yang terdapat di dalam diri seseorang. Karena dengan sikap bahwa orang itu mempunyai yang dapat dipertanggung jawabkan.

d. Sikap-sikap guru dalam mengajar serta pengaruhnya.

Menurut Dani (2005 :25) beberapa sikap guru dalam mengajar sertah pengaruhnya dalam proses pembelajaran

1) Sikap berpakaian.

Sebenarnya hal ini tidak perlu dibicarakan akan tetapi mengingat keadaan sekarang, dimana orang sering sempat berani dan bebas serta progresif dalam hal berpakaian, maka hal ini kita bicarakan.

(40)

Sebaiknya seorang guru berpakaian hendaknya sopan, sederhana tetapi terpelihara. Jangan bercelana Napoleon atau bergaun you can see di muka kelas.

Tak usah berpakaian yang gemerlapan atau dari bahan yang sangat mahal. Ingat bahwa seorang guru yang ganjil dalam berpakaian dapat menerbitkan geli hati dan celaan murid-murid. Akibatnya seorang guru tidak dapat mengajar dengan tenang.

Ia merasa bahwa ada sesuatu yang menggelisahkan dan meragukan hatinya dengan sendirinya ia tidak dapat menyatukan segala perhatiannya dan pikirannya pada pelajaran yang sedang ia berikan. Ia makin bertambah bingung dan pelajaran menjadi kacau dan gagal sama sekali, padahal ia telah membuat persiapan dengan sungguh-sungguh.

2) Sikap di muka kelas.

Sering suasana kelas dipengaruhi oleh sikap guru di muka kelas. Kelas menjadi gaduh, kalau guru ragu-ragu dan kelas menjadi tentang kalau guru bersikap tegas dan bijaksana. Bersikap tegas tidak sama dengan bersikap keras, bersikap tegas berarti begini: kalau guru menyuruh murid-muridnya supaya tenang, mereka harus mengidahkan suruhannya. Kalau mereka belum tenang dan jangan mulai mengajar atau melanjutkan pelajaran, kalau murid-murid belum tenang sungguh-sungguh. Kalau masih ada murid-murid yang bercanda, bercakap- cakap dan guru terus melanjutkan mengajar, maka percakapan itu akan menjadi menjalar dan kelas akan menjadi gaduh. Kerena itu peganglah teguh disiplin kelas, berbicaralah dengan tenang dan tegas, jangan menggangap.

(41)

Mengenai sikap di muka kelas perlu diperhatikan hal-hal yang lain, yaitu, jangan terlalu banyak menggunakan gerak-gerak tangan waktu berbicara, jangan berbicara terlalu keras dan jangan pula berbicara terlalu pelan atau lemah.

Bergeraklah dengan tengan dan berbicaralah dengan suara yang sedang dan jangan ribut, kalau guru ribut kelas akan segera ribut pula. Bergembiralah selalu (sebagai seorang guru harus pandai bermain sandiwara), mungkin guru, sedang susah namun janganlah kesusahannya itu ditunjukkan kepada murid-murid.

Tunjukkanlah semua pertanyaan kepada semua kelas seluruhnya dan baru kemudian tunjukkanlah seorang murid-murid menjawab. Bagi seorang guru kita haris berani:

a) Berani memandang tiap-tiap murid, matanya.

b) Jangan bersikap putus asa.

c) Usahakanlah murid-murid bekerja sendiri.

d) Jangan mengajak murid-murid.

e) Ciptakan suasana kelas yang baik.

f) Jangan memberi hukuman badan.

Dalam kelas yang suasananya baik, murid-murid dapat bekerja bersma- sama, saling tolong menolong. Mereka giat bekerja dan merasa suatu keluarga, cintailah murid-nurid seperti ibu bapak mencintai anak-anaknya.

3) Sikap sabar.

Sering guru merasa, bahwa ia telah mengajar dengan baik dan sungguh- sungguh. Asas-asas didaktik teleh diprektekkan Ia mengajar dengan penuh

(42)

kegembiraan dan enthousianisme, namun demikian hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Guru selalu kecewa dan kekecewaan yang terus menerus dapat menjadikan guru mudah putus asa. Karena itu harap sabar, karena hasil pengajaran dan pendidikan kita tidak selalu segera kelihatan oleh kita. Anak-anak tidak selalu segera mengerti akan maksud kita dan mengindahkan keinginan kita.

4) Sikap yang mengejek murid.

Guru yang kecewa mudah berbuat hal-hal yang tidak baik umpamanya mengejek, mencela, mengeluarkan kata-kata yang kasar yang dapat mematahkan semangat belajar murid. Seorang guru ilmu pasti pernah melemparkan kata-kata demikian kepada seorang murid “meskipun kamu bekajar 10 tahun lagi kamu tak akan mengerti juga”, kata-kata yang demikian dapat membuat murid-murid bersikap acuh tak acuh dan menjadi putus asa. Dan kata-kata demikian ini secara paedagogis dan psychologis tidak dapat dipertanggung jawabkan. Lebih berbahaya lagi kalau seorang murid dijadikan sasaran ejekan teman-temannya.

Banyak anak murid yang menjadi sakit hati dan tak mau berbuat lagi sesuatu, hal ini sangat merugikan bagi perkembangan anak murid selanjutnya.

5) Sikap yang lekas marah

Banyak hal yang dapat mengecewakan guru, umpamanya: murid yang tidak sopan , yang tolol, yang selalu gaduh, yang kotor, dan sebagainya. Janganlah guru lekas marah karena itu, orang yang lekas marah mudah bertindak yang

(43)

kurang baik. Guru mudah marah menghukum anak, mengejek, mencelanya, memukulnya dan sebagainya.

6) Sikap yang memberi hukuman badan.

Menurut peraturan sekolah, guru dilarang memberi hukuman badan, umpamanya: memukul, menedang, melempar dsb. Dengan hukuman yang demikian itu murid dapat dirugikan/disakiti karenanya. Murid yang lebih kecil itu biasanya tidak berani melawan, tetapi dalam hatinya timbul rasa tidak senang terhadap guru, atau ia menjadi takut kepada guru, dan kedua-duanya tidak baik.

Lagi pula kalau guru sudah sering atau biasa memberi hukuman badan ia tidak segan-segan memberi hukuman yang lebih berat lagi kepada murid.

Memang masih ada guru-guru yang memberi hukuman badan, dan hukuman yang diberikan sesungguhnya tidak begitu dipertimbangkan. Memukul murid dengan tongkat kecil, bukan hak itu tidak jarang dilakukan. Secara personlijk sesungguhnya tidak memberi larangan mutlak, untuk memberi hukuman badan. Menurut hemat penulis, guru boleh memberi hukuman badan, kalau ia sebagai orang tua terhadap anaknya, bertanggung jawab penuh atas tindakannya itu, artinya: kalau ia sudah mempertimbangkan hukuman itu masak- masak, bahwa hukuman itu satu-satunya obat yang manjur untuk memperbaiki murid. Jadi hukuman itu tidak diartikan pada waktu guru bernyala-nyala marahnya, dan tidak diberikan untuk membalas dendam.

(44)

7) Sikap yang banyak memberi larangan.

Guru yang banyak mengadakan larangan membuktukan bahwa perinta- perintahnya tidak dituruti oleh murid-muridnya. Dan itu membuktikan bahwa tidak ada ketertiban. Guru yang baik, jarang melarang, sebab biasanya perintahnya dituruti. Larangan yang banyak dapat menimbulkan kemungkinan besar untuk melanggar peraturan tanpa disadari oleh murid-murid. Larangan biasanya merupakan hal yang tidak menyenangkan bagi murid, karena itu jangan banyak melarang.

8) Bersikap jujur dan adil.

Murid-murid akan lekasa mengerti, apakah guru itu bertidak adil dan jujur, mereka lekas melihat, bahwa guru memperlakukan mereka tidak sama. Yang satu diperlakukan lebih manis dari pada yang lain, ini adalah suatu bahaya bagi mereka, mereka lekas-lekas mengecap gurunya dengan kata-kata: tidak adil, tidak jujur, pilih kasih dan sebagainya. Dan mereka sendiri yang diperlakukan lebih manis itu merasa tidak senang akhirnya. Suasana kelas akan menjadi lebih buruk karena sikap guru yang demikian.

9) Sikap guru yang bertanggung jawab

Sama halnya dengan dokter, ahli hukum, insinyur, montir, gurupun membutuhkan sejumlah pengetahuan, metode dan kecakapan dasar lainya yang perlu dapat untuk melaksanakan tugasnya.

(45)

Ada jenis pekerjaan yang lebih banyak menuntut syarat fisik, ada yang meminta lebih banyak syarat-syarat emosi, ada pula pada syarat intelek, sosial dan sebagainya. Yang menyebabkan perbedaan-perbedaan jenis pekerjan itu adalah tuntutan yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan. Yang kemudian dianalisa dan dikembangkan melalui sebuah masa pendidikan. Begitu pula keadaannya dengan tugas mengajar bila ditinjau sebagi tugas yang memperoleh gambaran mengenai jenis pengetahuan dan ketrampilan dasar yang dibutuhkan setiap orang yang mempersiapakan diri untuk terjun dalam bidang ini. Salah satu caranya ialah dengan mengamati dan menganalisa berbagai situasi pendidikan. Dalam pendidikan hendaknya seorang guru harus dapat bertanggung jawab demi masa perkembangan anak didiknya.

Memang dalam mendidik, seorang guru harus mempunyai rasa tanggung jawab yang dalam. Bila seorang guru tidak mempunyai rasa tanggung jawab maka banyak pengaruhnya pada anak didik itu. Karena dengan tidak adanya rasa tanggung jawab dari guru maka anak didik itu akan berbuat hal-hal yang tidak dibenarkan dalam pendidikan. Dengan tidak adanya rasa tanggung jawab dari seorang guru maka tidak mustahil bila tujuan pendidikan yang akan dicapai akan tidak tercapai apa yang diharapkan oleh guru itu sendiri maupun oleh orang tua sekolah dan negara. Memang kenyataan-kenyataan itu membenarkan teori didaktik yang meletakkan berbagai pertanggungan jawab pada pundak seorang guru disamping tugasnya mengajar suatu pengetahuan. Guru harus menjadi pembimbing dan penyuluh yang segar yang memelihara dan mengarahkan perkembangan pribadi dan keseimbangan mental murid-muridnya. Dan guru

(46)

memjadi orang tua mereka di dalam mempelajari dan membangun sistem nilai yang dibutuhkan dalam masyarakat, serta menjadikan murid-muridnya menjadi manusia dewasa susial serta bertanggung jawab moral.

4. Metode poster comment

a. Pengertian metode

Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada murid tercapai sesuai dengan tujuan.

Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan dan tidak membuat para murid tersebut suntuk, dan juga para murid tersebut dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.

b. metode poster comment

A. Fatah Yasin (2008:183).Metode ini merupakan salah satu bagian dari strategi pembelajaran aktif atau active learning. Metode ini sering juga disebut sebagai metode mengomentari gambar, yakni suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk memunculkan ide apa yang terkandung dalam suatu gambar Gambar tersebut tentu saja harus berkaitan dengan pencapaian suatu kompetensi dalam pembelajaran.

Metode ini bertujuan untuk menstimulasi dan meningkatkan kreaktifitas dan mendorong penghayatan murid terhdap suatu permasalahan. Dalam metode ini murid di dorong untuk bisa mengungkapkan pendapatnya secara lisan tentang gambar atau poster.

(47)

c. Prosedur metode poster comment

1. Pilihlah sebuah gambar atau poster yang ada kaitannya dengan topic bahasan yang akan dibahas

2. Mintalah murid untuk mengamati terlebih dahulu gambar atau poster tersebut

3. Mintalah mereka untuk berdiskusi secara berkelompok, kemudian mereka diminta memberikan komentar atau pendapat tentang gambar atau poster tersebut.

4. Murid diminta untuk memberikan solusi atau rekomendasi berkaitan dengan gambar atau poster tersebut. Melvin L (2006:192)

d. Kelebihan metode poster comment 1. Media gambar lebih konkrit

2. Dapat mengatasi batasan ruang, waktu, dan indera

3. Membuatnya relative murah dan mudah dibuat dan digunakan dalam 4. pembelajaran di kelas.

e. Kelemahan metode poster comment

1. Hanya menekankan persepsi indra mata, ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar

2. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi

3. Jika gambar terlalu komplek, kurang efektif untuk tujuan pembelajaran tertentu.

(48)

5. Pembelajaran IPS a. Hakikat IPS

(Rudi Gunawan 2013:17) Hakikat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidu bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat dimanapun mereka berada melalui handpond dan internet. Kemajuan IPTEK menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang satu dengan yang lainnya, dengan demikian arus komunikasi akan semakin cepat

(Sapriyadi 2006:3).Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah social studies dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih dikenal social studies di negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia

(Supriatna, 2008:1) Nursid Sumaatmadja mengemukakan bahwa "Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya”. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.

Sedangkan menurut Leonard (Kasim, 2008:4) mengemukakan bahwa “IPS menggambarkan interaksi individu atau kelompok dalam masyarakat baik dalam lingkungan mulai dari yang terkecil misalkan keluarga, tetangga, rukun tetangga atau rukun warga, desa / kelurahan, kecamatan, kabupaten, profinsi, Negara dan dunia”.

(49)

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPS adalah disiplin-displin ilmu sosial ataupun integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan antropologi yang mempelajari masalah-masalah sosial.

Dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terdapat beberapa istilah yang kadang-kadang sering diartikan secara tumpang tindih antara satu dengan yang lain. Istilah-istilah tersebut adalah Studi Sosial, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Istilah itu sama-sama terdapat kata sosial tetapi dalam pengertian dan maknanya ada perbedaan.

b. Karakteristik Pendidikan IPS

Menurut Sapriya (2008:7), mengemukakan bahwa: “Salah satu karakteristik social studies adalah bersifat dinamis, artinya selalu berubah sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat”. Perubahan dapat dalam aspek materi, pendekatan, bahkan tujuan sesuai dengan tingkat perkembangan masyarakat.

Ada beberapa karakteristik pembelajaran IPS yang dikaji bersama ciri dan sifat pembelajaran IPS menurut A Kosasih Djahiri adalah sebagi berikut:

a) IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu).

b) Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja melainkan bersifat komrehensif (meluas) dari berbagai ilmu sosial dan lainnya sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi terpadu digunakan untuk menelaah satu masalah/tema/topik.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan kerangka pikirPembelajaran IPS
Tabel 3.1 skala pengukuran
Tabel 3.2 Jumlah SD di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai No. Nama-nama sekolah di kecamatan Sinjai Utara kabupaten
Tabel 3.3 Sampel sekolah yang di teliti
+3

Referensi

Dokumen terkait

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Nurafnita Yunita NIM : 18129072 Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan Judul :