PENDAHULUAN
Latar belakang
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN TEORI
Tinjauan Pustaka
Ketidakmampuan belajar merupakan gejala yang terjadi pada siswa yang ditandai dengan rendahnya prestasi akademik atau di bawah norma yang ditetapkan. Menurut Jong, Willem De (2017:26), ketidakmampuan belajar mengacu pada siswa yang mengalami kesulitan dalam semua mata pelajaran. Sesuai dengan pendapat di atas, Irham dan Wiyani menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal.
Berdasarkan berbagai pendapat para ahli tersebut, peneliti sampai pada kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi seorang anak mengalami kesulitan belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor luar yang mempengaruhi seorang anak mengalami kesulitan belajar adalah pengaruh lingkungan, gaya belajar dan pengaruh fisiologis. Berdasarkan hasil yang disajikan, guru merupakan faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep siswa dan mempengaruhi kesulitan belajar matematika.
Penelitian Relevan
Analisis Tingkat Kesulitan Siswa Kelas IV SDN No. 138 Basokeng Kabupaten Bulukumba Pada Materi Konstruksi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesulitan siswa dalam belajar matematika pada bidang bangun geometri. Tes kemampuan matematika dimaksudkan untuk mengukur kesulitan siswa dalam mempelajari matematika bentuk spasial.
Dari jawaban subjek pada soal nomor 1 terlihat bahwa subjek masih belum bisa menggambar sketsa kubus dan balok secara bersih. Dimana pada lembar jawaban peserta ujian terlihat peserta ujian mengulangi gambarnya beberapa kali hingga mampu menggambar sketsa kubus dan balok. Jawaban peserta ujian pada soal nomor 1 menunjukkan bahwa peserta ujian tidak dapat menggambar sketsa bangun kubus dengan benar, namun pada saat menggambar sketsa bangun kubus peserta ujian mampu menggambar dengan benar.
Salah satu kendala yang dialami subjek adalah sulitnya membedakan bentuk sketsa kubus dan balok. Namun pada saat subjek diberikan tes tertulis, subjek masih melakukan kesalahan dalam menggambar sketsa kubus dan balok, sehingga. 138 Basokeng, Kabupaten Bulukumba, kesulitan menggambar sketsa kubus dan balok pada bahan geometris.
Dari 5 subjek yang diteliti, hampir seluruh subjek masih salah dalam mendeskripsikan sketsa kubus dan balok dengan benar. 138 Basokeng Kabupaten Bulukumba, pada materi geometri sulit menuliskan bagian-bagian kubus dan balok. Dari 5 subjek yang diteliti, terdapat 4 subjek yang mampu menulis bagian kubus dan balok dengan benar.
138 Basokeng Kabupaten Bulukumba, pada materi bentuk ruang sulit menggambarkan kisi-kisi bentuk kubik.
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Variabel Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Lokasi dan Subjek Penelitian
- Instrumen Pengumpulan Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Analisis deskriptif digunakan untuk membahas sebaran karakteristik kesulitan belajar matematika pada topik konstruksi ruang pada siswa kelas IV SDN No. 138 Basokeng Kabupaten Bulukumba. Analisis deskriptif digunakan untuk membahas sebaran karakteristik kesulitan belajar matematika pada topik konstruksi ruang pada siswa kelas IV SDN No. 138 Basokeng Kabupaten Bulukumba. Kesulitan yang disebutkan adalah kesulitan membuat sketsa bentuk, kesulitan menulis bagian-bagian bentuk, dan kesulitan mendeskripsikan kisi-kisi bentuk.
Dari gambar jawaban 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan subjek 2 adalah belum sepenuhnya menguasai materi tentang bangun ruang, terlihat dari kotak jawaban subjek masih melakukan kesalahan pada saat menggambar sketsa kubus dan kubus, dimana subjek mengulangi gambar tersebut berulang kali hingga berhasil menggambar sketsa yang benar. Dari jawaban peserta ujian pada soal nomor 1 terlihat bahwa peserta ujian melakukan kesalahan deskripsi pada saat mendeskripsikan sketsa kubus, terlihat dari kotak jawaban peserta ujian yang mula-mula salah menampilkan sketsa kubus, kemudian mencoretnya. keluar dan menggambar ulang sketsa yang benar. Berdasarkan hasil petikan wawancara yang dilakukan peneliti pada topik 1 di atas, peneliti menyimpulkan bahwa subjek belum sepenuhnya menguasai materi tentang bentuk ruang, yang mana subjek terkadang masih kesulitan dalam membedakan bentuk terutama pada sketsa gambar. bentuk kubus dan balok.
Berdasarkan hasil wawancara dan angket di atas dapat disimpulkan bahwa profesional kurang memahami materi ajar tentang konstruksi tata ruang. Salah satu kesulitannya adalah sulitnya menggambar sketsa kubus dan balok, sulit menyebutkan sifat-sifat bangun ruang, sulit mendeskripsikan jerat-jerat bangun ruang, dan sulit menjelaskan cara mencarinya. permukaan. luas permukaan dan volume kubus dan balok. Dari petikan wawancara antara peneliti dan guru kelas di atas, peneliti mencatat masih ada beberapa siswa yang belum menguasai materi kubus dan balok.
60. Tentu ada juga yang belum mengetahui cara menggambar sketsa kubus dan kubus, menuliskan bagian-bagian bangun datar dan mendeskripsikan jaringan-jaringan bangun datar. Analisis kesulitan belajar matematika siswa pada topik bangun datar geometri di SMP Negeri 12 Bandung. Analisis permasalahan siswa dalam pembelajaran matematika pada topik konstruksi ruangan dengan sisi lurus di SMP Negeri 12 Bandung.
Guru saya memberikan contoh soal yang mudah dipahami sehingga saya tidak kesulitan dalam mempelajari materi geometri.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Dari jawaban gambar 4.1 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kesulitan topik 1 pada materi geometri adalah sketsa bangun geometri masih salah, terlihat dari lembar jawaban subjek terlihat subjek mengulangi gambar tersebut. beberapa kali. berkali-kali hingga ia dapat mendeskripsikan sketsa kubus dan balok, meskipun tidak begitu rapi, dan subjek juga belum benar-benar memahami berbagai bentuk jaring kubus, seperti yang terlihat dari lembaran tersebut. Jawaban subjek pada soal nomor 1 terlihat bahwa dalam menggambar sketsa bangun kubus dan kubik, subjek masih salah dalam uraiannya yang terlihat pada lembar jawaban subjek bahwa sketsa bangun kubus dan kubik berulang kali berulang-ulang, seperti dibuktikan dengan lembar jawaban subjek yang banyak dicoret. Jawaban subjek pada soal nomor 2 terlihat bahwa subjek mampu menuliskan berapa banyak sudut, sisi, dan sisi yang terdapat pada kubus dan balok.
Dari jawaban gambar 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan topik 3 adalah mereka belum menguasai sepenuhnya materi bentuk-bentuk spasial. Dari jawaban gambar 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan topik 4 pada materi bangun ruang geometri adalah subjek masih belum mengetahui cara menggambar sketsa kubus, juga belum dapat menjelaskan cara menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok. Jawaban subjek pada soal nomor 2 menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menghitung berapa jumlah sudut, rusuk, dan sisi pada kubus dan balok.
Dari gambar jawaban 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan topik 5 pada materi bangun ruang geometri adalah subjek tidak menguasai materi bangun ruang seperti kubus dan balok, sehingga subjek tidak mengetahui cara menggambar sketsa bangun ruang pada kubus dan balok, mencatat bagian-bagian bangun ruang pada kubus dan balok. , mendeskripsikan mata jaring kubus dan balok, dan tidak dapat menjelaskan cara mencari luas permukaan dan volume kubus dan balok. Berdasarkan hasil kutipan wawancara di atas yang dilakukan peneliti pada Subjek 2, peneliti mencatat bahwa dengan Subjek 2, mengingat reaksi subjek saat menjawab pertanyaan, subjek mengatakan bahwa dia telah membaca materi tentang ruang bangunan sudah paham. Peneliti memperhatikan bahwa pada subjek 3, ketika melihat reaksi subjek saat menjawab soal, subjek mengatakan sudah memahami materi tentang bangun ruang, namun ketika subjek diberikan tes tertulis, subjek masih salah dalam menjelaskan. garis bentuk bangun kubus dan subjek masih belum mengetahui cara mencarinya, volume kubus serta cara mencari luas permukaan dan volume kubus.
Salah satu kesulitan pada mata pelajaran ini adalah tidak mampu menggambar sketsa kubus serta tidak mampu menjelaskan cara mencari luas permukaan dan volume kubus dan balok. Peneliti mengamati pada subjek 4 jika dilihat dari jawaban subjek dalam menjawab pertanyaan, subjek mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu mengetahui materi tentang bangun ruang. Salah satu kesulitan pada mata pelajaran tersebut adalah tidak dapat menggambar sketsa bangun kubus dengan benar dan tidak mengetahui rumus mencari luas permukaan dan volume kubus dan kubus.
Pada mata pelajaran nomor 1 kesulitan siswa terletak pada soal nomor 1 yaitu siswa kesulitan menggambar sketsa kubus dan balok 2. Pada mata pelajaran nomor 3 kesulitan siswa terletak pada soal nomor 1, 4 dan 5 yaitu siswa mempunyai kesulitan dalam menggambar sketsa bangun ruang, kubus dan kubus serta kesulitan dalam menyelesaikan soal mencari luas dan volume kubus dan kubus. Pada kotak nomor 4 kesulitan siswa terletak pada soal 1, 4 dan 5 yaitu siswa kesulitan menggambar sketsa kubus dan balok serta kesulitan menyelesaikan masalah mencari luas dan volume kubus dan balok.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hal ini disebabkan karena sebagian siswa masih belum memahami sifat-sifat atau ciri-ciri bangun ruang secara detail. Salah satu permasalahan siswa adalah pemahaman soal, dan kesulitan dalam mengerjakan soal guru pada pembelajaran matematika tentang bangun ruang. Misalnya saja pada soal bangun ruang, meskipun merupakan permasalahan sehari-hari, banyak siswa yang mengalami kesulitan terutama dalam menggambar bangun ruang.
Berdasarkan hasil penelitian disebutkan bahwa sebagian siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal konstruksi spasial karena siswa kurang memahami materi konstruksi spasial yang disampaikan guru dan siswa kurang memahami materi yang disampaikan, oleh karena itu mereka beranggapan bahwa material konstruksi tata ruang merupakan material yang sangat sulit rumit. Terlihat pada saat mengerjakan soal yang diberikan pada jam pelajaran, masih terdapat kesalahan siswa dalam memahami bagian-bagian bangun geometri dan kemampuan sebagian siswa dalam menguasai soal sangat minim. Berikut contoh permasalahan yang dialami siswa, yaitu: 1) Siswa kesulitan menuliskan sifat-sifat bangun geometri yang diberikan, 2) Siswa kesulitan mendeskripsikan jaring-jaring bangun ruang yang diberikan, 3) Siswa belum dapat membedakan persegi dengan kotak.
Dengan demikian, diharapkan orang tua dan guru bekerja sama dalam mengatasi faktor penyebab siswa mengalami kesulitan belajar. Hasil penelitian adalah kesulitan siswa dalam pembelajaran matematika pada bidang bangun ruang sisi datar adalah siswa kurang memahaminya dengan baik. Yakni persamaan penelitian yang relevan di atas dengan penelitian ini adalah penggunaan penelitian kualitatif dan kajian kesulitan belajar matematika, serta materi yang dipelajari adalah spasial.
Dari 5 subjek yang diteliti, terdapat 4 subjek yang mampu mendeskripsikan jaringan spasial dengan benar. 5 Setiap saya belajar matematika saya merasa tidak pernah bosan 6 Saya tidak merasa kesulitan dalam memahami materi geometri. Guru membagi saya menjadi beberapa kelompok untuk belajar bersama agar tidak ada yang kesulitan dalam memahami materi geometri.
Guru memberikan motivasi belajar, mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik agar tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari materi konstruksi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran