PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII. kelas SMPN 1 Polombangkeng Utara dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI)? Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII. kelas SMPN 1 Polombangkeng Utara dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif STAD (Student Team Achievement Division)? Adakah perbedaan pembelajaran antara model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Polombangkeng Utara yang dibelajarkan.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
- Pengertian Belajar
- Pengertian Matematika
- Pengertian Hasil Belajar Matematika
- Materi
- Penelitian Relevan
- Kerangka Pikir
- Hipotesis Penelitian
Model Pembelajaran Kolaboratif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Tipe Student Team Achievement Department (STAD). Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dalam pembelajaran dan latihan (Agus Suprijono, 2011: 46). Dalam model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang heterogen, kemudian diberikan bantuan kepada siswa yang berkhianat.
Komponen Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menurut Robert Slavin (1995) dan rekannya dari Johns Hopkins University yaitu. Hasil penelitian Khairan tahun 2017 menjelaskan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif seperti STAD dan TAI, bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah serta tidak ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah. interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika. Oleh karena itu, model pembelajaran yang dinilai mampu menghasilkan hasil belajar matematika siswa adalah model pembelajaran Team Assisted Individualization dan Student Team Achievement Division.
Terdapat perbedaan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara. Terdapat perbedaan antara model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar matematika siswa.
METODE PENELITIAN
- Desain Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
- Prosedur Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Tehnik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Gambaran hasil belajar matematika siswa menurut model TAI pada kelas VIII. ke kelas SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara. Setelah nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 53,89 dikonversikan ke dalam 5 kategori di atas, maka nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VIII4 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara sebelum pembelajaran model TAI tergolong rendah. Berikut adalah gambaran dan persentase hasil belajar Matematika kelas VIII4 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara setelah diberi perlakuan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII3 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara sebelum penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD tergolong sangat rendah. Berikut uraian dan persentase hasil belajar matematika siswa kelas VIII3 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara setelah mendapat perlakuan. SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara setelah diterapkan model STAD telah memenuhi indikator pembelajaran klasik.
Selain itu diharapkan model kooperatif ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara. Uji sampel independen terhadap hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model TAI dan yang dibelajarkan melalui model STAD.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif Team Assisted Individualization (TAI)
Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa Kelas VIII4 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara sebelum pembelajaran melalui model TAI adalah 49,48 dari skor ideal 100 yang dapat dicapai siswa dengan standar deviasi 11,587. Nilai yang dicapai siswa tersebut dari nilai terendah adalah 24 dan nilai tertinggi adalah 68 dengan rentang nilai 44. Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 29 siswa kelas VIII4 yang mendapat nilai dalam kategori sangat rendah, 18 diantaranya adalah siswa (62, 07%), siswa yang mendapat nilai dalam kategori rendah sebanyak 11 siswa (37,93%), siswa yang. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII4 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara tergolong sangat rendah sebelum penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI.
Sumber: (Lampiran A.2) Pada tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII4 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara setelah dilakukan proses pembelajaran melalui model TAI adalah 83,86 dari nilai ideal 100 yaitu dapat dicapai siswa dengan standar deviasi 7,180. Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa dari 29 siswa kelas VIII4 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara, siswa yang mendapat nilai sangat rendah sebanyak 0 siswa (0%), siswa yang mendapat nilai rendah sebanyak 0 siswa (0%), siswa yang mendapat nilai kategori sedang sebanyak 6 siswa (20,69%), siswa yang mendapat nilai kategori tinggi sebanyak 16 siswa (55,17%) dan siswa yang mendapat nilai kategori sangat tinggi sebanyak 7 siswa (24,13%). Setelah dikonversikan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 86,59 ke dalam 5 kategori di atas, maka nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas VIII4 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara setelah diajar dengan model TAI berada pada kategori tinggi.
Dari tabel 4.6 terlihat bahwa terdapat 2 siswa (6,89%) yang tidak tuntas, sedangkan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan individual sama banyaknya. Jika tabel 4.7 dikaitkan dengan indikator ketuntasan hasil belajar siswa, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika di kelas VIII4 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara setelah diterapkan model TAI, terhadap indikator prestasi belajar secara klasikal memenuhi.
Analisis Statistik Deskriptif Student Team Achievement Division
Pada tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa kelas VIII3 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara sebelum dilakukan proses pembelajaran melalui model STAD adalah 53,00 dari skor ideal 100 yang diperoleh siswa dengan standar deviasi sebesar 10.920 . Skor yang dicapai siswa, skor terendah 33, dan skor tertinggi 67 dengan rentang skor 34. Selanjutnya data hasil belajar sebelum pembelajaran dikategorikan dengan model STAD (pre-test) berdasarkan kriteria ketuntasan dapat menjadi sebagai berikut pada tabel 4.9: Sumber: (Lampiran A.4) Pada tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil belajar siswa Kelas VIII3 SMP Negeri 1 POLUT setelah dilakukan proses pembelajaran melalui model STAD adalah 80,5 dari skor ideal siswa sebesar 100. dapat dicapai dengan standar deviasi 6,574.
Setelah nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 80,5 dikonversikan ke dalam 5 kategori di atas, rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa kelas VIII3 SMP Negeri 1 Polombangkeng Utara setelah diajar dengan model STAD berada pada kategori teratas. Uji homogenitas tes hasil belajar dilakukan dengan menggunakan uji statistik Levene dengan bantuan program SPSS. Uji perbedaan tes hasil belajar ruang kelas yang diajar melalui model TAI dan ruang kelas yang diajar melalui model STAD.
Setelah dilakukan uji coba rata-rata hasil belajar pada masing-masing kelas yaitu kelas yang diajar dengan model TAI dan kelas yang diajar dengan model STAD akan terlihat perbedaannya. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji hasil belajar pada kelas yang diajar dengan model TAI dan kelas yang diajar dengan model STAD, terlihat bahwa hasil sebaran data berdistribusi normal sehingga untuk pengujian selanjutnya dilakukan uji parametrik yaitu uji T- Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata nilai tes hasil belajar kelas eksperimen I (model kolaboratif tipe TAI) adalah 83,86 dengan standar deviasi 7,180 dan nilai rata-rata hasil belajar kelas II eksperimental. tes (Model Kooperatif Tipe STAD) adalah 80,5 dengan standar deviasi 6,574 lebih rendah dari rata-rata tes rata-rata hasil belajar kelas yang diajarkan melalui model TAI.
Perbedaan rentang skor pada kelas yang diajar dengan model TAI dan kelas yang diajar dengan model STAD dapat dilihat setelah selesai tes prestasi belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diberikan model pembelajaran STAD dengan siswa yang diberikan model pembelajaran TAI. Hasil belajar matematika siswa kelas VIII.4 SMPN 1 Polombangkeng Utara yang pembelajarannya melalui model pembelajaran tipe Team Assisted Individualization (TAI) termasuk kategori tinggi dengan nilai rata-rata 83,86, varians 51,552 dan standar deviasi 7.180.
Hasil belajar matematika siswa kelas VIII.3 SMPN 1 Polombangkeng Utara yang pembelajarannya melalui model pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (CITY) berada pada kategori tinggi dengan nilai rata-rata 80,5, varian 43,224 dan standar deviasi 6,574. Terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan tipe Student Team Achievement Division (CITY) di Kelas VIII SMPN 1 Polombangkeng Utara yang dilihat melalui uji hipotesis yaitu independent t-test, p-value < α (0,038 < 0,05) maka tolak Ho dan terima H1. Khairan Nisa Muthia, dkk 2017 Perbandingan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TAI terhadap hasil belajar matematika yang jauh dari kemampuan awal siswa MAN 1 Batam.Pythagoras, Hal.115-125.
Analisis Statstika Inferensial
- Uji Normalitas TAI
- Uji Normalitas STAD
- Uji Homogenitas
- Pengujian Hipotesis
Pembahasan Hasil Penelitian
SIMPULAN DAN SARAN
Saran
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI-IS MA Muhammadiyah 2 Paciran. Susilawati dyah dkk. 2015 Eksperimen Model Pembelajaran Kolaboratif Berbantuan Team Individualization (TAI) dan Guide Speech by Notes (GNT) Pada Konstruksi Materi Tata Ruang Dalam Ujian Kegiatan Belajar Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Umum Negeri Kabupaten Klaten, Akademik tahun 2013/2014. Guru menjelaskan kembali materi pada Kompetensi Inti yang belum diselesaikan kemudian siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dan.
Siswa yang telah menguasai materi mengerjakan soal-soal pengayaan yang telah guru rumuskan dalam bentuk soal. Guru menjelaskan kembali materi tentang KD yang belum selesai, kemudian siswa diminta untuk mempelajari materi tersebut dan bertanya tentang hal-hal yang belum dipahaminya.
