• Tidak ada hasil yang ditemukan

komparasi hasil belajar dan aktivitas siswa dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "komparasi hasil belajar dan aktivitas siswa dalam"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akibatnya, rata-rata hasil belajar matematika siswa masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya hasil tes, dengan rata-rata prestasi belajar matematika siswa semester genap 2018/2019 sebesar 54,5. Sedangkan NHT merupakan teknik pemodelan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbagi ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat selain itu.

Ada beberapa jenis kegiatan belajar yang terbagi menjadi kegiatan belajar, antara lain kegiatan visual seperti membaca dan observasi; kegiatan verbal seperti menyatakan suatu fakta; kegiatan mendengarkan; kegiatan menulis seperti menulis laporan; aktivitas menggambar; kegiatan metrik seperti melakukan eksperimen; aktivitas mental seperti memecahkan masalah; dan aktivitas emosional seperti minat Hamalik. Berdasarkan penelitian sebelumnya Rahmawati (2017), mengatakan bahwa: terdapat pengaruh model pembelajaran TGT dan NHT terhadap kemampuan penalaran matematis siswa; prestasi matematika dengan model TGT lebih baik daripada prestasi matematika dengan model pembelajaran NHT dan pembelajaran konvensional; dan siswa dengan kemampuan penalaran matematis tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan penalaran matematis sedang dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TGT lebih efektif digunakan daripada NHT, kegiatan pembelajaran tinggi memberikan kinerja matematika terbaik yang artinya kegiatan pembelajaran akan berpengaruh terhadap kinerja siswa, tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan kegiatan pembelajaran.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga bagi sekolah bahwa perlunya penggunaan model pembelajaran yang bervariasi untuk setiap mata pelajaran khususnya matematika. Dapat dijadikan bahan perbandingan dan referensi bagi pembaca/akademisi yang ingin melakukan penelitian khususnya model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dengan Numbered Heads Together (NHT).

KAJIAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Hakikat Matematika
  • Pengertian Belajar
  • Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
  • Pengertian Model Pembelajaran
  • Pengertian Pembelajaran Kooperatif
  • Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)
  • Hasil Belajar Matematika

Muslich (2009) menyatakan bahwa pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran dalam bentuk informasi dan pengalaman yang berbeda, saling respon dan komunikasi timbal balik. Model pembelajaran kolaboratif tipe TGT didukung oleh sejumlah teori yang sudah mapan. Eksistensi teori konstruktivis dalam model pembelajaran kooperatif TGT terlihat dari diskusi kelompok.

Adanya teori motivasi dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dilihat dari adanya persaingan antar siswa dalam kegiatan turnamen. Ibrahim (2000) mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Kagen yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT terdiri dari tiga langkah yaitu pembentukan kelompok, pembahasan masalah dan pertukaran jawaban antar kelompok. Pada tahap ini guru menyusun RPP dengan membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (SWC) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Penelitian Terdahulu yang Relevan

Pembelajaran TGT dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa karena siswa dituntut untuk lebih aktif mulai dari diskusi hingga turnamen. Rahmawati (2017) menyatakan bahwa: terdapat pengaruh model pembelajaran TGT dan NHT terhadap kemampuan penalaran matematis siswa; prestasi matematika dengan model TGT lebih baik daripada prestasi matematika dengan model pembelajaran NHT dan pembelajaran konvensional; dan siswa dengan kemampuan penalaran matematis tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan penalaran matematis sedang dan rendah.

Kerangka Pikir

Hasil belajar dan aktivitas siswa yang dipelajari melalui model kolaboratif Team Game Tournament (TGT) lebih unggul dari tipe.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Hipotesis Penelitian

Deskripsi Data Aktivitas Siswa Kelas VIII C SMPS DDI Mattoanging Menggunakan Pembelajaran Kolaboratif Team Games Tournaments (TGT) di Kelas Eksperimen I. Deskripsi Data Aktivitas Siswa Kelas VIII D SMPS DDI Mattoanging Menggunakan Pembelajaran Kolaboratif Model Numbered Heads Together (NHT) di kelas eksperimen II. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournaments (TGT) tipe Numbered Heads Together (NHT) di Kelas VIII SMPS DDI Mattoanging.

Penelitian yang dilakukan di SMPS DDI Mattoanging ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika antara siswa yang diajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada kelas eksperimen I dengan metode numbered heads together (NHT). bertipe eksperimen kelas II. , tiap kelas terdiri dari 20 siswa. Dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dengan Numbered Head Together (NHT) pada pembelajaran matematika di kelas VIII SMPS DDI Mattoeging. Terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar melalui model kolaboratif Teams Games Tournament (TGT) dengan Numbered Head Together (NHT) pada pembelajaran matematika di kelas VIII SMPS DDI Mattoanging.

Dalam hal ini, hasil belajar siswa yang diajar melalui model kooperatif TGT lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar melalui model kooperatif NHT. Dalam hal ini, keaktifan siswa yang diajar melalui model kooperatif TGT lebih tinggi daripada siswa yang diajar melalui model kooperatif NHT. Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan NHT terjadi karena dampak dari aktivitas siswa.

Sedangkan perbedaan aktivitas siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT dan NHT terjadi karena pengaruh aktivitas siswa. Dalam hal ini hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model kooperatif tipe TGT lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model kooperatif tipe NHT, dengan skor rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen I (TGT) = 82 dan kelas eksperimen II (NHT) = 72. Terdapat perbedaan aktivitas siswa yang diajar melalui model kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dan Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran matematika di kelas VIII SMPS DDI Mattoanging.

Dalam hal ini keaktifan siswa yang diajar dengan model kooperatif TGT lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model kooperatif NHT, dengan nilai rata-rata persentase keaktifan siswa pada kelas eksperimen I (TGT) pertemuan kedua sebesar 87%. .

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen), dimana kedua kelompok dipilih secara acak, untuk melihat perbandingan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika antara siswa yang menggunakan model kooperatif TGT dan NHT. ketik di kelas VIII SMPS DDI Mattoanging. Dalam desain ini, dua kelompok dipilih secara acak, kemudian diberikan pre-test untuk mengetahui apakah ada perbedaan kondisi awal antara kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kelompok eksperimen I adalah kelompok yang diajar dengan model kooperatif tipe TGT dan kelompok eksperimen II adalah kelompok yang diajar dengan model kooperatif tipe NHT.

O1 = Nilai kelompok eksperimen I sebelum diajar dengan TGT (nilai pretest kelompok eksperimen) O2 = Nilai kelompok eksperimen I setelah diajar. O3 = Skor kelompok eksperimen II sebelum diajar dengan NHT (nilai pretest kelompok eksperimen) O3 = Nilai kelompok eksperimen II setelah diajar dengan NHT (nilai eksperimen setelah tes) Sugiyono.

Lokasi Penelitian

Populasi dan Sampel

Definisi Operasional Varibel

Sedangkan aktivitas siswa diukur dengan melakukan observasi selama pembelajaran kooperatif tipe TGT dan NHT. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan hasil belajar matematika yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model kolaboratif TGT dan NHT. Dari persentase hasil belajar matematika siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa sebelum diberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT) pada kelas eksperimen I kemampuan atau tingkat penguasaan materinya masih rendah. ke persentase hasil tertinggi yaitu pada kategori kurang baik dengan persentase hasil 75%.

Dari persentase hasil belajar matematika siswa dapat disimpulkan bahwa kemampuan atau tingkat penguasaan materi mengalami peningkatan, setelah diberikan model pembelajaran kooperatif Team Games Tournaments (TGT) pada kelas eksperimen I, sesuai dengan persentase hasil belajar matematika siswa. hasil dalam kategori sangat baik dengan persentase hasil 30%. Dari persentase hasil belajar matematika siswa dapat disimpulkan bahwa sebelum diberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada kelas eksperimen II kemampuan atau tingkat penguasaan materi masih rendah, menurut persentase hasil tertinggi yaitu pada kategori kurang baik dengan persentase hasil 80%. Dari persentase hasil belajar matematika siswa dapat disimpulkan bahwa kemampuan atau tingkat penguasaan materi meningkat, setelah diberikan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) pada kelas eksperimen II sesuai dengan persentase hasil. dalam kategori sangat baik dengan persentase hasil 5%.

Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa I dan II. kelas eksperimen. Hal ini juga didukung oleh teori motivasi dalam literature review Prian yang menyatakan bahwa motivasi pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dilihat dari adanya kompetisi antar siswa dalam kegiatan turnamen, dan TGT menitikberatkan pada reward yang ditujukan untuk merangsang emosi. (perasaan). dan kognisi (pemikiran), yang diharapkan dapat menggerakkan perilaku sehingga selalu dihargai. Disarankan kepada guru matematika di SMPS DDI Mattoanging untuk mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran matematika dan berusaha menciptakan pembelajaran yang kreatif agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Prosedur Penelitian

Instrumen Penelitian

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pre-test dan post-test test. Tes yang akan dilakukan oleh peneliti terdiri dari pertanyaan deskriptif yang diberikan di awal (pre-test) dan di akhir (post-test).

Tabel  3.3  Lembar  Observasi  Aktivitas  Siswa  dalam  Proses  Pembelajaran  Matematika  melalui  Model  Kooperatif  Tipe  Teams  Games  Tournament (TGT)
Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika melalui Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

Metode Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Turnamen Bermain Tim (TGT) bertipe Numbered Heads Together (NHT) di Kelas VIII SMPS DDI Mattoanging. Persentase aktivitas dan hasil belajar siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II mengalami peningkatan lagi yaitu kelas eksperimen I lebih tinggi dari kelas eksperimen II. Hal ini relevan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Warmansyah (2016) yang menyimpulkan bahwa: 1) Hasil belajar matematika yang diajar melalui model pembelajaran TGT lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan metode NHT. 2) Ada efek interaksi antara.

Bagi siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, hasil belajar matematika yang diberikan dengan metode TGT lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapat metode NHT.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

O3 = Nilai kelompok eksperimen II sebelum diajar dengan NHT (nilai pretest kelompok eksperimen) O3 = Nilai kelompok eksperimen II setelah diajar dengan NHT (nilai ujian kelompok eksperimen) Sugiyono kelompok eksperimen I dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas VIII D sebagai sebanyak 20 siswa kelompok eksperimen II dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Pembahasan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Studi Banding Pembelajaran TGT dan NHT terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Yogyakarta. Memahami posisi titik terhadap titik asal (0, 0) dan titik tertentu (a,b), serta posisi garis terhadap sumbu X dan sumbu Y sesuai lembar bahan ajar. Ada dua garis yaitu c dan d yang memotong sumbu X dan sumbu Y tidak tegak lurus yang merupakan posisi garis c terhadap garis d.

TABEL HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA  PADA EKSPERIMEN I
TABEL HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA EKSPERIMEN I

Gambar

Tabel 3.1  Model Desain Penelitian ..........................................................
Gambar 2.1  Kerangka Pikir .........................................................................
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Model Desai Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NUR INDAH SARI Nim : 1649045006 Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini PGPAUD Judul