BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) 19
Share
i. Memeriksa hasil diskusi dalam grup.
j. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi.
k. Memberi penjelasan jika masih ada hal yang kurang dipahami.
l. Membimbing siswa untuk menganalisis dan membuat kesimpulan dengan
memberikan waktu untuk tanya jawab (Baik dalam kelompok atau individu).
m. Memberi
penguatan/penghargaan terhadap hasil diskusi.
j. Membagikan hasil diskusi.
k. Memberikan pendapat mengenai hasil diskusi kelompok lain.
l. Menyimpulkan hasil diskusi.
m. Bertanya jika ada hal yang masih belum jelas, baik dengan guru maupun dengan sesama siswa.
Pembelajaran kooperatif dengan Tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat memotivasi setiap siswa menjadi siap semua, dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh dan siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Pembelajaran melalui pendekatan tipe ini banyak persamaan dengan pendekatan lain, namun pendekatan ini memberikan penekanan pada pengguna struktur tertentu yang dirancang untuk mepengaruhi pola interaksi siswa. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), menuntut semua siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dalam pelaksanaannya tidak hanya siswa pintar saja yang aktif, tetapi pasif akan termotivasi untuk aktif. Penelitian dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) telah berhasil meningkatkan minat belajar, dan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
Model pembelajaran ini memiliki ciri khas dimana guru hanya menunjuk seorang siswa untuk mewakil kelompoknya tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya tersebut. Sehingga cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa. Cara ini upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual daam diskusi kelompok.
Model pembelajaran ini harus dilaksanakan dengan memberikan penomoran sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa didalam kelompok. Dengan pemberian nomor tersebut, guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan dapat diambil dari materi pelajaran tertentu yang memang yang sedang dipelajari. Dan dalam membuat pertanyaan diusahakan dapat bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum dengan tingkat kesulitan yang bervariasi. Guru
harus memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan dari guru haruslah membuat siswa berfikir bersama untuk menemukan jawaban dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan. Langkah pamungkas, guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas, kemudian guru secara random memilih kelompok yang harus menjawab pertanyaan tersebut, selanjutnya siswa yang nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk menjwab pertanyaan. Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban tersebut. (Kurniasih dkk, 2009: 29).
Guru menggunakan struktur empat langkah sebagai berikut:
a. Langkah 1 : penomoran (Numbering)
Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang beranggotakan 3-5 orang dan untuk setiap anggota kelompok diberi nomor antar 1 sampai 5.
b. Langkah 2 : mengajukan pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan tersebut dapat bervariasi. Pertanyaan bisa sangat spesifik dan dalam bentuk kalimat Tanya.
c. Langkah 3 : Berpikir Bersama (Head Together)
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu, dan meyakinkan setiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu.
d. Langkah 4 : menjawab (answering)
Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai harus mengacungkan tangan dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. (Kunandar, 2009: 349).
Keunggulan dan kelebihan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ini adalah sebagai berikut:
a) Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa b) Mampu memperdalam pemahaman siswa c) Melatih tanggung jawab siswa
d) Menyenangkan siswa dalam belajar e) Mengembangkan rasa ingin tahu siswa f) Meningkatkan rasa percaya diri siswa
g) Mengembangkan rasa saling memiliki dan kerjasama h) Setiap siswa termotivasi untuk menguasai materi
i) Menghilangkan kesenjangan antara yang pintar dengan tidak pintar j) Tercipta suasana gembira dalam belajar. Dengan demikian meskipun
saat peleajaran menempati jam terakhir pun, siswa tetap antusias belajar.
Kekurangan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) adalah sebagai berikut:
a) Ada siswa yang takut diintimidasi bila memberi nilai jelek kepada anggotanya (bila kenyataanyaa siswa lain kurang mampu menguasai materi).
b) Ada siswa yang mengambil jalan pintas dengan meminta tolong pada temannya untuk mencarikan jawabannya. Solusinya mengurangi poin pada siswa yang membantu dan dibantu
c) Apabila ada suatu nomor kurang maksimal mengerjakan tugasnya, tentu saja mempengaruhi pekerjaan pemilik tugas lain pada nomor selanjutnya.
Tabel 2.3 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT)
Sintaks Kegiatan guru Kegiatan siswa
Penomoran (numbering)
1. Guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok atau tim yang
beranggotakan 3-5 orang dengan kemampuan yang berbeda.
2. Guru memberikan siswa nomor sehingga tiap siswa dalam tim memiliki nomor yang berbeda.
a. Siswa membagi diri menjadi beberapa kelompok kecil.
b. Siswa mengingat nomor yang diberikan.
Pengajuan pertanyaan (questioning)
3. Guru mengajukan
pertanyaan kepada siswa.
c. Siswa mendengarkan pertanyaan yang disampaikan, dan mulai mencari jawaban atas
pertanyaan tersebut.
Berpikir bersama (heads together)
4. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam kelompok, dan
mengarahkan jalannya diskusi kelompok.
d. Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa setiap orang
mengetahui jawaban tersebut.
Pemberian jawaban (answering)
5. Guru menyebutkan satu nomor secara acak dan meminta siswa dengan nomor tersebut untuk menjelaskan jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.
e. Siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan mempersiapkan jawaban untuk seluruh kelas (Sumber: Rahmi, 2008)
4. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dan Numbered Heads Together (NHT)
Pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS juga memiliki perbedaan.
Pada pembelajaran kooperatif tipe TPSterlebih dahulu siswadiberi kesempatan untuk berpikir secara individu, kemudian para siswa berdiskusi untuk saling berbagi pengetahuan dan pemahaman yang mereka dapatkan ke seluruh kelas.
Pada pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa diberi kesempatan terlebih dahulu untuk berdiskusi dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru, kemudian diakhir diskusi dilakukan presentasi. Pada bagian presentasi, masing-masing anggota kelompok dituntut untuk membagikan pengetahuan dan pemahaman yang mereka dapatkan selama berdiskusi akan tetapi anggota lainnya tidak boleh membantu anggota yang ditunjuk.
Metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan aktivitas siswa, hal ini disebabkan karena adanya interaksi multi arah yang terjadi sehingga siswa menjadi aktif, kreatif dan komunikatif di kelas.
Metode pembelajaran TPS juga memberikan pengaruh yang positif dalam proses pembelajaran sertameningkatkan prestasi belajar siswa, dalam melaksanakan pembelajaran aktif dengan menggunakan TPS juga dapat meningkatkan interaksi siswa dengan teman sebaya dan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa (Anis S, dkk. 2015: 167)