• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6. Pembunuhan

a. Pengertian pembunuhan

Para ahli hukum tidak memberikan pengertian atau definisi tentang apa yang dimaksud dengan pembunuhan, akan tetapi banyak yang menggolongkan pembunuhan itu kedalam kejahatan terhadap nyawa (jiwa) orang lain. Kejahatan terhadap jiwa (misdrijven tegen leven) adalah berupa penyerangan terhadap nyawa orang lain.

Kepentingan hukum yang dilindungi dan yang merupakan obyek kejahatan ini adalah nyawa (leven) manusia. Kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pidana di sebut sebagai pembunuhan, untuk menghilangkan nyawa orang lain itu seorang pelaku harus melakukan sesuatu atau suatu rangkaian tindakan yang berakibat dengan meninggalnya orang lain dengan catatan bahwa opzet dari pelakunya itu harus ditujukan pada akibat berupa meninggalnya orang lain tersebut.19

Maraknya perbuatan membunuh mengakibatkan adanya disintegrasi sosial yang pada mulanya sangat tidak di harapkan oleh masyarakat, di tambah tindakan kejahatan itu meningkat di lakukan di kalangan remaja dan dewasa, serta berstatus sebagai seorang pelajar, bagaimana tidak tindakan itu seolah menteror dan meninggalkan jejak kriminal yang sangat mengkhawatirkan, sehingga kesan sosial menganggap ada keterkaitan terhadap ketidakberesan sistem

19 P.A.F Lamintang dan Theo Lamintang , Delik-Delik Khusus Kejahatan Terhadap Nyawa Tubuh dan Kesehatan, Jakarta, Sinar Grafika, 2012,hlm.1

kurikulum pendidikan. Padahal motif kejahatan pembunuhan itu kerap kali dilatarbelakangi oleh faktor – faktor kepentingan kedua pihak, baik itu persoalan emosional, hubungan asmara yang menghadirkan pihak ketiga, ketidakpastian percintaan, atau bahkan cinta sepihak yang menimbulkan cinta bertepuk sebelah tangan. Akhirnya muncul niat – niat yang tidak baik dan di upayakan agar niatnya itu di wujudkan dalam bentuk tindakan guna melampiaskan amarah, sakit hati, dan rasa kekecewaan yang mendalam. Menurut teori kepolisian Republik Indonesia sebagaimana dikutip oleh 20KH. Zainuddin MZ dalam salah satu pidato keagamaan menyebutkan bahwa, kejahatan pembunuhan itu karena di stimulasi oleh dua hal, yaitu N + K ( Niat + Kesempatan).

Setiap individu tentu saja memiliki tipe pikiran yang berbeda, dan cara menyikapi problem pun juga berbeda, beberapa orang kerap motong kompas ambil jalan pintas mengikuti kehendak hawa nafsunya untuk membalas perbuatan pelaku, bila perlu melebihi dari kejahatan orang lain terhadap dirinya. Dan ada segelintir individu yang memilih untuk tetap berkepala dingin serta memutuskan rangkaian persoalan itu dengan cara kompromi atau berdamai, sehingga tercipta kondisi kondusif sehingga mampu memecahkan permasalahan itu dengan baik.

Namun bagaimanapun, aparat penegak hukum tetap menghimbau agar supaya tetap berhati – hati dan mawas diri dari serangan kejahatan

20 https://youtu.be/LZ5cRKmkAG4

yang datang tanpa diketahui sebelumnya, karena dalam sistem pergaulan sosial selalu mengalami perbenturan emosional dan ketersinggungan ucapan kendati hal yang sangat sepele. Maka di pendam dan menjadi dendam kesumat, setelah niatnya sudah matang dan rencana – rencana sudah di susun dengan sangat rapi, maka yang bersangkutan akan mencari – cari kesempatan yang memungkinkan aksi kejahatan yang dilakukan itu berhasil, pada lazimnya ketika aksi kejahatan itu bermula dari percekcokan mulut dan saling mencemo‘oh, satu pihak tidak puas dan mengkahirinya dengan cara membunuh.

Menurut Sigmund Freud dalam bukunya Naluri kekuasaan, bahwasanya setiap manusia dibekali satu jenis naluri yang mengopsi pikirannya dari serangan eksternal, pada saat sesuatu yang membahayakan dirinya maka naluri itu tersetting secara otomatis mengomando gerak tubuh dengan cara melawan atau lari, jadi tindakan melawan serangan berbahaya itu dilakukan oleh setiap individu sesuai jenis dan ukuran dari model – model kejahatan itu sendiri.

b. Macam – macam tipe Pembunuhan a) Tipe pembunuhan ganda ( Multicide )

Pembunuhan ganda adalah perbuatan jahat yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan cara menghilangkan nyawa lebih dari satu orang dan di ikuti dengan penyiksaan yang sadis. Jenis kejahatan ini biasanya di lakukan oleh orang – orang yang mengidap

penyakit kejiwa‘an atau kerusakan secara mental, misalnya saja psikopat.

Keadaan psikis/kejiwaan seseorang seringkali menjadi penyebab dari tindakan jahat, karena yang bersangkutan selalu di rendahkan dalam pergaulan, di hina oleh teman sebayanya, hancur berantakan keharmonisan keluarga dan orang tuanya, atau dirinya seolah di jauhi orang – orang sekitar dan mendapatkan perlakuan yang diskriminatif, dalam keadaan yang demikian itu membuat kesehatan psikisnya terganggu, ia menganggap bahwa dunia sangat membencinya, orang – orang tidak menyukainya, satupun dari manusia memusuhinya.

Dalam kurun waktu yang cukup lama jika dirinya tidak memperoleh perawatan khusus, maka kernomalannya berbanding terbaling menjadi tidak normal, dimana dia akan menjadi sosok yang sangat membenci, memusuhi dan melukai orang – orang di sekitarnya, bahkan berbentuk sebagai sosok pembunuh ulung dan agresif. Setiap orang yang di jumpainya di anggap musuh yang layak untuk di habisi nyawanya, bahkan tidak jarang kasus pembunuhan ganda terjadi di belahan negara karena di lakukan oleh seorang psikopat.

Para kriminolog menyepakati bahwa setidak – tidaknya ada tiga jenis berbeda pembunuhan ganda ( multicide ) :

Pembunuhan berantai, Pembunuhan massal, dan Pembunuhan beruntun.

1. Pembunuhan berantai21 adalah pembunuhan beberapa korban dalam tiga atau lebih insiden terpisah dalam hitungan pekan, bulan, atau bahkan tahun.

Dalam sebuah kasus yang mengingatkan pada film klasik Alsenic and old lace, di sutradarai oleh Frank Capra pada tahun 1988, Dorothea Puenthe yang merupakan induk semang pondokan di Sacramento, Califonia. Di dakwa telah meracuni setidak – tidaknya delapan orang pemondok berusia lanjut dan mengumpulkan chek jaminan sosial mereka. Di Philadelphia pada tahun 1987, polisi menangkap Garry Haidnik, yang mempunyai riwayat problem Psikiatris, memikat perempuan agar datang kerumahnya lalu mengurung, menyiksa, menganiaya secara seksual, membunuh dan memakan mereka. Polisi menghitung setidak – tidaknya ada enam korban.

Kemudian pada tahun 2007 di New York dengan pelaku bernama Altemio Sanches, di tangkap, di adili dan di hukum 75 tahun penjara , di juluki demikian karena banyak pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukannya berlangsung di jalur sepeda ( Staba, 2007, hlm, A26 )

Berbagai tipologi (taksonomi) pembunuh berantai dikemukakan. Salah satu yang paling banyak di terima adalah tipologi pembunuh berantai oleh R.M.Holmes dan DeBugger yang mengidentifikasi tipe – tipe brikut :

21 Tautan Artikel Jurnal 8.1 Literatur Mengenai Pembunuhan Berantai.

1. Visioner22 : di yakini menderita semacam psikosis, mereka membunuh karena merespons suara – suara atau visi.

2. Berorientasi misi : misi mereka dalam hidup adalah membersihkan masyarakat dari ― hal – hal tidak diinginkan ―, misalnya pelacur.

3. Hedonis : inilah pencari ― kesenangan sensasional ― yang membunuh untuk menciptakan rasa nyaman, keuntungan, atau kesenangan dalam hidup, juga pembunuh karena syahwat.

4. Kekuasaan/kontrol : pembunuh ini menikmati kekuasaan dan kontrol atas korban yang tidak berdaya dan menikmati menyaksikan mereka menderita dan memohon belas kasihan .

Unit ilmu perilaku FBI, yang melakukan penyelidikan ekstensif dan penyusunan profil kejahatan pembunuh – pembunuh semacam itu, mengindikasikan bahwa korban sering merupakan seseorang dalam masa remaja pembunuh yang dianggap menimbulkan penderitaan mereka ( Douglas dan Olshaker, 1995,1997 ).

Pembunuh berantai terorganisasi biasanya merencakan perbuatan mereka, memindahkan korban, dan menyimpan ― trofi ― ( benda milik korban ) ; mereka normal dalam penampilan dan kompeten secara sosial.

Pembunuh berantai tak terorganisasi, biasanya inkompeten secara sosial dan secara seksual. Kedua tipe ini sering kembali

22 Tautan Audio 8.1 Simak Diskusi tentang Pembunuh-Pembunuh Berantai Masa Lalu dan Masa Kini.

kelokasi penguburan atau pembuangan mayat, sering untuk memuaskan fantasi seksual mereka dengan masturbasi.

Banyak pembunuh berantai yang memperlihatkan apa yang disebut ―tiga serangkai masalah― sebagai anak –anak : mengompol, suka membakar, dan kejam terhadap binatang. Sebaagian besar adalah produk keluarga berantakan.

b) Pembunuhan massal

Pembunuhan massal adalah pembunuhan empat atau lebih korban dalam satu lokasi pada satu kesempatan. Thomas hamilton ( yang pada tahun 1996 membantai 16 murid TK dan guru mereka di Skotlandia ), Richard Speck ( yang membunuh delapan perawat di Chikago ), James Huberty, Charles Whitmen, dan George Hennard adalah contoh – contoh pembunuh massal. Pada tahun 1984, Huberty membunuh 21 orang dan melukai puluhan lainnya di restoran Mc Donald di San Ysidro, di California.

Pada tahun 1991, Hennard mengendarai truk pickup menerobos jendela Luby‘s Cafetaria di Killen, Texas, dan menembak dari dekat dan membunuh 22 orang dan melukai 23 lainnya, menjadikan pembantaian Killen adalah yang terburuk dalam sejarah Amerika Serikat ( walaupun 87 orang tewas dalam pembakaran di klub malam Happy land di New York City pada 1990 ).

c) Pembunuhan Beruntun

Pembunuhan beruntun yaitu membunuh di dua atau lebih lokasi nyaris tanpa selang waktu diantara pembunuhan. Salah satu kasus paling terkenal pembunuhan beruntun adalah kasus Andrew Cunanan, pembunuh perancang busana Italia Gianni Vercase di Miami Beach, Florida, pada tahun 1997. Cunanan, yang positif mengidap HIV, meninggalkan San Diego pada tanggal 24 April 1997, dan 5 hari kemudian dia membunuh bekas pacarnya David Madson dan temannya Jeffrey Trail. Pengejaran buron tidak sukses terbesar dalam sejarah Amerika Serikat ini berakhir pada tanggal 15 Juli dengan membunuh dirinya Cunan. Setelah dua pembunuhan pertama, dia juga membunuh Lee Miglin, seorang pengemban Chicago kaya raya; William Reese, seorang petugas kuburan di New Jersey; dan Vercase.23

Dokumen terkait