• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeriksaan Penunjang Hasil USG

BAB IV TINJAUAN KASUS

A. Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Kunjungan II

1. Pemeriksaan Penunjang Hasil USG

1. BPD : 3,22 2. GA : 16 Wod 3. EDD : 13.01.2020 4. AC : 9,91 cm

A:

G2P1001 Usia kehamilan 35-36 Minggu janin tunggal hidup intrauterine Masalah : IMT : 73/(1.54)²=73/2.371= 30,7 (Gemuk)

Masalah Potensial Ibu : Obesitas Masalah Potensial Janin : Bayi Besar Langkah Antisipasi :

3. Memberikan KIE nutrisi dan diet rendah karbohidrat 4. Menganjurkan ibu untuk melakukan olahraga ringan

P:

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan keadaan ibu dan janinnya

Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaantekanan darah 110/80 mmHg, suhu tubuh 36,0oC, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit; BB : 73 Kg, TP : 17Januari 2020.

Evaluasi : Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan

2. Menjelaskan penyebab perut kram dan cara mengatasinnya

Perubahan ukuran Rahim : Saat hamil, perkembangan janin di dalam kandungan akan membuat ukuran rahim semakin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan, Tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah: Ibu hamil secara otomatis merasakan peningkatan tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah. Hal ini kerap memicu rasa nyeri terlebih saat sedang batuk atau beraktivitas fisik.

Cara mengatasinnya : Hindari melakukan gerakan tiba-tiba saat kram perut melanda, berbaringlah untuk meredakan nyeri. Jika nyeri terasa di bagian kiri, berbaring ke arah kanan atau sebaliknya. Kemudian posisikan kaki lebih tinggi dari posisi kepala, misalnya dengan menggunakan bantal sebagai pengganjal. Cobalah untuk tetap rileks dan tidak panik saat merasakan kram perut.

Evaluasi : Ibu telah mengetahui penyebab dan cara mengatasi perut kram 3. KIE pola nutrisi

Ibu hamil yang berat badannya meningkat secara drastis selama hamil dianjurkan untuk melakukan diet rendah karbohidrat supaya berat badan

bisa stabil, alangkah baiknya diet ibu hamil dilakukan dengan cara menurunkan asupan karbohidrat sederhana yang biasanya dikumpulkan dari nasi putih.

Evaluasi : ibu telah mengerti dan bersedia untuk melakukan diet rendah karbohidrat

4. Memberitahu ibu tanda dan bahaya kehamilan 1. Pendarahan vagina

2. Perut kram dengan spotting 3. Mual dan muntah berlebihan

4. Bengkak pada wajah, tangan dan kaki 5. Keluar air-air dari jalan lahir

6. Gerakan janin berkurang

7. Nyeri kepala dan penghliatan kabur 8. Demam tinggi

Evaluasi : Ibu telah mengetahui dan mengerti tentang tanda dan bahaya kehamilan

5. Mengajarkan ibu teknik dan posisi meneran yang baik dan benar Teknik Meneran :

a. Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnnya selama kontraksi Jangan anjurkan untuk menahan nafas pada saat meneran

b. Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara kontraksi

c. Jika berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin merasa lebih mudah untuk meneran jika ia menarik lutut kearah dada dan menempelkan dagu ke dada

d. Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran

e. Jangan melakukan dorongan pada fundus untuk membantu kelahiran bayi

Posisi Meneran

a. Setengah duduk atau duduk

Posisi setengah duduk juga posisi melahirkan yang umum diterapkan di berbagai rumah sakit. Posisi ini mengharuskan ibu duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping.

b. Lateral (Miring)

Posisi ini mengharuskan ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan.

Salah satu kaki diangkat sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus.

c. Berdiri atau jongkok

Posisi ini menguntungkan karena pengaruh gravitasi tubuh, ibu tak harus bersusah-payah mengejan, bayi akan keluar lewat jalan lahir dengan sendirinya (membantu mempercepat kemajuan kala dua).

d. Merangkak

Posisi meragkak sangat cocok untuk persalinan dengan rasa sakit pada punggung.

e. Menungging

Mendorong kepala bayi keluar dari panggul selama kontraksi , kadang dianjurkan pada persalinan dini jika kontraksi sering terjadi dan untuk mengurangi nyeri pinggang , serta mengurangi tekenan pada leher rahim yang bengkak.

Evaluasi : Ibu telah mengerti bagaimana teknik dan posisi meneran yang benar

8. Mengajarkan ibu senam hamil 1. Senam kegel

Senam kegel merupakan gerakan olahraga yang paling mudah dan bisa dilakukan di mana saja. Caranya, kontraksikan otot sekitar saluran kencing dan vagina dengan gerakan seperti menahan kencing, tahan selama 3 – 10 detik. Senam hamil ini bisa dilakukan hingga 10 kali setiap harinya, saat sedang duduk ataupun berdiri. 2.

2. Senam jongkok

Gerakan senam jongkok bisa memperkuat otot di sekitar panggul dan paha, sehingga berguna untuk memperlancar proses persalinan.

- Mulai dengan posisi berdiri tegak, lalu turunkan badan secara perlahan hingga posisi tegak dengan punggung tegak lurus.

- Bernafaslah secara normal dan tahan posisi ini selama 10 detik, lalu kembali ke posisi berdiri secara perlahan.

3. Pose tailor/yoga kupu-kupu

Cara melakukan yoga kupu-kupu :

- Duduk bersila dengan posisi punggung tegak.

- Pertemukan kedua telapak kaki di depan, lalu dorong lutut hingga menyentuh lantai.

- Tahan posisi ini selama kurang lebih 10 – 20 detik. Kamu bisa mengulanginya beberapa kali.

4. Gerakan duduk bersila

- Tarik kedua tangan ke depan dada.

- Tarik dan hembuskan nafas secara berulang.

- Lakukan gerakan lain seperti mengangkat kedua tangan ke arah atas kepala sambil menarik nafas secara perlahan. Lalu turunkan tangan sambil menghembuskan nafas.

9. Memberitahu ibu persiapan persalinan a. Merencanakan tempat untuk bersalin

b. Menanyakan kepada bidan kapaan perkiraan lahir c. Menyiapkan tabungan untuk biaya persalinan

d. Mempersiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan e. Menyiapkan perlengkapan ibu dan bayi

f. Mempersiapkan pendonor sewaktu-waktu diperlukan.

Evaluasi :Ibu telah mengerti dan sudah mempersiapkan untuk persiapan persalinan

10. Memberitauhu ibu untuk persiapan ASI esklusif

Ibu disarankan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan buah hati. Selain sebagai asupan nutrisi, pemberian ASI eksklusif

pada masa awal dapat menjalin kedekatan emosional antara ibu dan buah hati.

Evaluasi : Ibu telah mengetahui dan mengerti tentangpersiapan ASI esklusif 11. Jadwal Kunjungan Ulang

Evaluasi : Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau segera jika ibu ada keluhan.

12. Melakukan pendokumentasian.

Kunjungan III