• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan tugas akhir asuhan kebidanan komprehensif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan tugas akhir asuhan kebidanan komprehensif"

Copied!
246
0
0

Teks penuh

LAPORAN TUGAS AKHIR PELAYANAN AWAL KOMPREHENSIF DI NY S DARI KEHAMILAN SAMPAI KELUARGA BERENCANA DI DAERAH. Faridah Hariyani, S.S.T., M.Keb selaku Pembimbing I yang memberikan bimbingan dan saran selama penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan
  • Manfaat
  • Ruang Lingkup

Namun, setelah pelayanan kebidanan yang komprehensif pada masa nifas, permasalahan tersebut dapat teratasi secara memadai. Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. S Hamil sampai dengan KB G2P1001 usia kehamilan 37 minggu dengan fase laten yang panjang.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan

Langkah ini merupakan pengembangan masalah atau diagnosis yang teridentifikasi, baik saat ini maupun yang diharapkan serta perawatan kesehatan yang diperlukan. Pelayanan kebidanan komprehensif adalah pelayanan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai dengan keluarga berencana (Saifuddin, 2010).

Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil yang perlu diberikan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan Sumber: Riskesdas, 2010). Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungannya, apabila status gizi ibu buruk pada masa kehamilan maka akan berakibat pada terhambatnya kerja otak janin, abortus, dan lain sebagainya.

Tabel 2.3 Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan
Tabel 2.3 Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan

Nyeri punggung bawah saat hamil terjadi akibat tumbuhnya rahim sesuai dengan perkembangan kehamilan yang akan menyebabkan ligamen penyangga meregang dan ibu hamil sering merasakan nyeri. Nyeri punggung bawah dapat menyebabkan kejang otot dan juga dapat menyebabkan atrofi otot dalam jangka waktu lama sehingga mengakibatkan penurunan kekuatan otot.

Kram Perut Pada Ibu Hamil a. Pengertian Perut Kram

Berhubungan seks dan orgasme saat hamil dapat menyebabkan kram perut, sering kali diikuti nyeri punggung ringan. Meski biasanya hal ini tidak menandakan suatu kondisi yang berbahaya, namun bukan berarti kram perut saat hamil harus selalu dianggap sepele.

Ibu hamil bisa mengonsumsi nasi merah, roti, sereal atau pasta karena mengandung kadar gula yang rendah dan baik untuk ibu hamil yang mengalami kelebihan berat badan. Senam hamil dan jalan kaki singkat merupakan kegiatan yang baik untuk ibu hamil, manfaatnya antara lain menjaga dan menjaga berat badan selama hamil, mengurangi resiko kelebihan berat badan dan memperkuat jantung dan pembuluh darah pada ibu hamil, serta melatih hidung, perut, dada dan pernapasan, posisi melahirkan yang baik.

Obesitas a. Pengertian

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui penyebab obesitas. Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat asupan makanan atau energi yang berlebihan di dalam tubuh. Penyebab ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas, namun keadaan ini disertai dengan beberapa faktor yang dapat dihindari. Yang bisa menyebabkan obesitas. Hipotiroidisme adalah penyakit yang ditandai dengan berkurangnya hormon tiroid dalam tubuh. Pada orang dewasa, hipotiroidisme dapat menyebabkan kelelahan, penambahan berat badan, dan penurunan denyut nadi. (Weni Kurdiati Faktor perkembangan dan aktivitas fisik.

Konsep dasar persalinan

  • Konsep Dasar Induksi Persalinan a. Pengertian

Kala I persalinan berkepanjangan adalah persalinan yang fase latennya berlangsung lebih dari 8 jam dan pada fase aktif derajat pembukaannya tidak mencukupi atau bervariasi; kurang dari 1 cm per jam selama minimal 2 jam setelah persalinan berlangsung; kurang dari 1,2 cm per jam pada primigravida dan kurang dari 1,5 cm per jam pada multipara; lebih dari 12 jam dari pembukaan 4 hingga pembukaan penuh (rata-rata 0,5 cm per jam). Kejadian ini terjadi pada 5 persen kelahiran dan pada primigravida angka kejadiannya dua kali lebih tinggi dibandingkan pada multigravida (Saifuddin, 2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya fase pertama yang panjang antara lain: 1. kelainan pada posisi janin seperti posisi sungsang, posisi melintang, presentasi. Persalinan kala satu yang lama dapat mengganggu detak jantung janin, dapat terjadi takikardia bahkan bradikardia.

Induksi persalinan adalah upaya mengeluarkan janin sebelum cukup bulan, dalam hal belum ada tanda-tanda persalinan atau belum melahirkan, dengan kemungkinan janin akan hidup di luar rahim (lebih dari 28 minggu).

Tabel 2.8 Tanda gejala dan diagnosis persalinan lama
Tabel 2.8 Tanda gejala dan diagnosis persalinan lama

Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

Obat ini tidak diterima secara umum karena jumlah unit oksitosin yang banyak dan daya serapnya yang tinggi melalui mukosa lidah, sehingga dapat menimbulkan kontraksi otot rahim yang kuat dan dapat membahayakan. Keringkan bayi segera setelah lahir untuk mencegah penguapan dengan handuk atau kain (menyeka tubuh bayi juga merupakan rangsangan sentuhan untuk membantu mulai bernapas), dan jangan memandikan bayi. Berikan bayi kepada ibu sesegera mungkin, kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk kehangatan, menjaga panas yang tepat pada bayi baru lahir dan ikatan dalam menyusui (Saifuddin, 2006).

Penyakit diabetes melitus menyebabkan ibu melahirkan bayi berukuran besar (makrosomia) dengan berat lahir mencapai 4000-5000 gram atau lebih. Bayi besar dapat disebabkan oleh berat badan ibu yang berlebihan baik sebelum hamil (obesitas) maupun pertambahan saat hamil lebih dari 15 kg. 3) Multiparitas dengan riwayat makrosomia sebelumnya. Bayi berukuran besar (bayi dengan berat lahir lebih dari 4000 gram) dan sering terjadi pada ibu yang sering melahirkan (kembar) dibandingkan pada kehamilan pertama (Rukiyah, 2010).

Ibu sebaiknya selalu menjaga berat badannya agar tetap normal, ibu hamil sebaiknya mengatur pola makan sesuai kebutuhan kalori.

Tabel 2.9 Pelayanan Ibu nifas   Jenis Pelayanan dan Pmentauan  KUNJUNGAN
Tabel 2.9 Pelayanan Ibu nifas Jenis Pelayanan dan Pmentauan KUNJUNGAN

Konsep Dasar Konstipasi Pada Ibu Nifas a. Pengertian

Buang air besar menjadi sulit ketika frekuensi buang air besar menurun, yang pada akhirnya memperpanjang masa transit tinja. Semakin lama feses tertahan di usus, maka konsistensinya akan semakin padat dan akhirnya menjadi keras sehingga sulit dikeluarkan. Air sebenarnya membantu proses pencernaan makanan, yaitu melunakkan dan melarutkan makanan yang larut dalam air, sehingga cairan makanan mudah terserap dan sisa makanan (feses) tidak mengeras.

Penurunan frekuensi buang air besar Buang air besar yang berkepanjangan Kotoran yang tersangkut di usus Tinja yang mengeras Sembelit dan kekeringan Kurangnya asupan serat pangan dan asupan cairan

Konsep Dasar Neonatus

Noda septik harus dideteksi sejak dini dan diobati jika perlu. e) Tali pusat: tali pusat dan tali pusat harus diperiksa apakah ada tanda-tanda kebocoran dan infeksi (kemerahan di sekitar tali pusat, tali pusat mungkin berbau tidak sedap dan lengket). Tali pusar biasanya lepas dalam 5-16 hari. f) Berat badan: bayi biasanya mengalami penurunan berat badan pada hari-hari pertama yang seharusnya kembali normal pada hari ke-10. Bayi dapat ditimbang pada hari ke 3 atau ke 4 untuk menilai jumlah penurunan berat badannya (Johnson)

Fasilitas kesehatan juga dapat mempengaruhi rendahnya jumlah kunjungan bayi baru lahir ke puskesmas. Banyaknya jenis fasilitas kesehatan yang tersedia di sekitar puskesmas dan belum memadainya fasilitas di puskesmas menyebabkan masyarakat mencari alternatif pengobatan yang lebih memadai dan mudah. tersedia (Notoatmodjo, 2011).

Konsep Dasar Ikterus a. Pengertian

Pada bayi baru lahir, jumlah bakteri pemetabolisme bilirubin masih belum mencukupi, sehingga diketahui bilirubin tetap beredar di dalam tubuh dan tidak dikeluarkan melalui feses. f. Resiko yang mungkin terjadi akibat penyakit kuning antara lain: 1) Kurangnya asupan nutrisi dan cairan. Terapi cahaya fototerapi dilakukan selama 24 jam atau setidaknya kadar bilirubin dalam darah kembali ke batas normal. Dengan fototerapi, bilirubin dapat dipecah dalam tubuh bayi dan mudah larut dalam air tanpa harus diubah oleh hati dan dapat dikeluarkan melalui urine dan feses sehingga kadar bilirubin turun (Marmi dan Rahardjo).

Jika bayi menerima oksigen, matikan sebentar terapi cahaya untuk melihat apakah bayi mengalami sianosis sentral (lidah dan bibir membiru).

Konsep Dasar Infeksi Tali Pusat a. Pengertian

Mikroorganisme atau kuman penyebab infeksi yang dapat sampai pada bayi baru lahir yaitu pada proses persalinan, pada saat persalinan, lakukan penjepitan tali pusat atau penjepitan tali pusat dengan plastik klem (bila ada). Hal ini juga bisa terjadi jika Anda memotong tali pusar dengan benda yang tidak steril agar kuman dapat tumbuh dan berkembang. Bau tak sedap, bau tak sedap yang muncul pada tali pusat, menandakan tali pusat mengalami infeksi.

Infeksi tali pusat yang terlokalisasi atau terbatas, jika tali pusat bengkak, mengeluarkan nanah, atau berbau tidak sedap, dan di sekitar tali pusat, kemerahan dan bengkak terbatas pada area kurang dari 1 cm di sekitar pangkal tali pusat. , terlokalisasi atau terbatas.

Konsep Dasar ASI eksklusif a. Definisi

Selain itu, faktor pendukung lainnya adalah jika anak tidak mengonsumsi ASI, otomatis ia mengonsumsi susu formula dengan menggunakan dot. Mengurangi jumlah susu formula sama saja dengan mengurangi jumlah makanan yang akan diberikan pada anak. Bayi yang tidak mendapat ASI otomatis akan diberikan susu formula sebagai pengganti ASI.

Karena susu formula tinggi lemak, maka dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas pada bayi yang diberi susu formula.

Pil oral akan menekan hormon ovarium 17 selama siklus menstruasi normal, sehingga juga menekan faktor pelepas di otak dan pada akhirnya mencegah ovulasi. Pemberian pil oral tidak hanya mencegah ovulasi, tetapi juga menimbulkan gejala kehamilan semu (hamil palsu) seperti mual, muntah, payudara membesar dan nyeri.

SUBJEKTIF DAN KERANGKA KERJA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Rancangan Studi Kasus yang Berkesinambungan dengan COC 1. Rancangan Penelitian (case study)

Studi kasus ini digambarkan secara deskriptif dari hasil pengumpulan data yang diperoleh dari data primer yaitu menggunakan hasil observasi (Observasi), wawancara (anamnesis), serta hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan obstetri secara langsung pada klien. Hasil pendataan akan didokumentasikan dalam bentuk pencatatan asuhan kebidanan yang meliputi subyektif, objektif, analisis dan manajemen yang disingkat SOAP note yang mengacu pada nomor 938/MenKes/VIII/2007 Departemen Kesehatan RI tentang standar pelayanan kebidanan. Dalam studi kasus ini, subjeknya meliputi ibu hamil trimester kedua dengan atau tanpa faktor risiko, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas, bayi baru lahir, dan calon pengguna alat kontrasepsi.

Kehamilan risiko sangat tinggi (KRST) dengan skor total ≥ 12, kehamilan dengan faktor risiko: ibu dengan dua faktor risiko atau lebih, tingkat risiko meningkat tajam, memerlukan pertolongan persalinan di rumah sakit oleh dokter spesialis ( Poedji Rochjati Berpotensi kegawatdaruratan obstetrik/APGO.

Etika penelitian

Hasil Pengkajian dan Perencanaan Asuhan Komprehensif (sesuai 7 langkah Varney) langkah Varney)

Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang cukup dan anjurkan ibu untuk mengurangi jumlah karbohidrat secara bertahap dan mengikuti pola makan rendah karbohidrat. Anjurkan ibu untuk minum air putih yang cukup.Kebutuhan air ibu hamil adalah 2,5 liter per hari atau 10 gelas per hari. Anjurkan ibu untuk melakukan USG pada bulan depan untuk mengetahui kondisi janin dan kondisi air ketuban ibu.

Evaluasi

Intervensi Asuhan Kebidanan

TINJAUAN KASUS

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Kunjungan II

  • Pemeriksaan Umum
  • Pemeriksaan Fisik
  • Pemeriksaan Penunjang Hasil USG

Mulut: Mukosa mulut lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak ada stomatitis, gigi lengkap dan lidah bersih. Payudara: Payudara bening, terdapat hiperpigmentasi pada areola ASI, tidak ada retraksi, tidak teraba massa/edema, tidak ada keluarnya ASI. Ibu hamil yang berat badannya meningkat drastis saat hamil disarankan untuk mengikuti diet rendah karbohidrat untuk menurunkan berat badan.

Penilaian : Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dalam waktu 1 minggu atau segera jika ibu mempunyai keluhan.

Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke-3

Perubahan Ukuran Rahim : Pada masa kehamilan, perkembangan janin di dalam rahim akan menyebabkan ukuran rahim semakin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan.Tekanan pada otot, persendian dan pembuluh darah : Otomatis ibu hamil akan merasakan peningkatan ukuran rahim. ukuran rahim memberikan tekanan pada otot, persendian dan pembuluh darah. Ibu hamil yang berat badannya meningkat drastis saat hamil disarankan untuk menjalani diet rendah karbohidrat agar berat badannya tetap stabil. Alangkah baiknya ibu hamil melakukan pola makan dengan mengurangi asupan karbohidrat sederhana yang biasanya didapat dari nasi putih.

AsuhanKebidanan Intranatal Care

Wita Periksa adanya lilitan tali pusat di sekitar leher janin dan tunggu hingga kepala janin menyelesaikan rotasi eksternal spontannya; Tidak ada gulungan tali pusar. Alat Kelamin : Tiba-tiba ada memar, tali pusar terjulur. Bayi lahir spontan, langsung menangis pada pukul 10.03. WITA, JK: Laki-laki, A/S: 8/10 caput (-), sefalhematoma. Pegang tali pusat yang telah dijepit (melindungi perut bayi) dan potong tali pusat di antara kedua penjepit tersebut.

Regangkan tali pusat dengan tangan kanan, manakala tangan kiri perlahan-lahan menekan rahim ke arah dorsokranial.

Tabel 3.5 Lembar Observasi Kala 1
Tabel 3.5 Lembar Observasi Kala 1

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Tanggal/Waktu Pengkajian : Pukul 11.03 WITA

Evaluasi: Bayi sudah menjalani IMD dan hasilnya bayi mau menyusu dan berhasil mencapai puting susu ibu. Berikan suntikan neo-k IM 0,5 ml pada 1/3 paha kiri, serta obat tetes mata pada mata kanan dan kiri bayi; Bayi itu punya. Membuat kesepakatan dengan ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan ulang pada hari pertama setelah melahirkan, yaitu pemeriksaan fisik ibu dan bayi; Ibu bersedia diperiksa kembali.

Berikan suntikan hepatitis B 0,5 ml secara intramuskular pada 1/3 paha kanan dan kiri anak; Anak tersebut menerima suntikan hepatitis B.

Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-1

  • Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-I

Dengan memberikan ASI sesuai permintaan, ibu merasakan kepuasan karena dapat memenuhi kebutuhan gizi bayinya dan tidak dapat digantikan oleh orang lain; Para ibu memahami dan ingin menyusui bayinya sesering mungkin.

Gambar

Tabel 2.1 Diagnosa Nomenklatur Kebidanan
Tabel 2.3 Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan
Tabel 2.4 Peningkatan Berat Badan Selama Kehamilan
Tabel 2.6  Imunisasi Tetanus  Toxoid
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kungachazwa nezinto ezisetshenziswa ngabalingiswa ezibenza bagqame futhi bamukeleke ngandlela thize, njengezimoto, impahla yasendlini kanye nokunye okwenza ukuthi inoveli igcine isiba