Alhamdulillah kami memohon kehadirat Allah SWT, puji syukur kehadirat dan rahmat-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “Pelayanan Kebidanan Komprehensif Ny. NS G2P1001. Ribut Budiarti, SST selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan persyaratan masukan untuk penyusunan laporan tugas akhir.
PENUTUP
Latar Belakang
Penyebab kematian ibu secara tidak langsung adalah faktor yang memperparah kondisi ibu hamil, misalnya “terlalu banyak berempat”, yaitu terlalu muda saat melahirkan (<20 tahun), terlalu tua saat melahirkan (>35 tahun), terlalu banyak melahirkan (>4 tahun). anak-anak). ) dan jarak antar kelahiran yang terlalu dekat (<2 tahun) (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2016). Faktor yang timbul karena jarak kehamilan yang berlebihan merupakan salah satu faktor risiko tinggi kehamilan yang dapat menyebabkan AKI.
RumusanMasalah
Berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan pada kunjungan pertama tanggal 21 Januari 2020, penulis tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. NS” selama kehamilan dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. Balikpapan tahun 2020 dalam pelayanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir dan kontrasepsi?”.
Tujuan
Dapat membekali peserta didik dengan pengetahuan dan pengalaman dalam memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi, serta mengevaluasi kompetensi peserta didik dalam memberikan pelayanan kebidanan, sehingga menghasilkan bidan yang berkompeten, profesional dan mandiri. Peneliti dapat mempraktikkan teori-teori yang telah diperoleh sebelumnya dan kemudian langsung menerapkannya dalam memberikan pelayanan obstetri komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi.
RuangLingkup
Sistematika Penulisan
Pemeriksaan dilakukan pada kunjungan pertama ibu hamil dan diambil sampel darah vena sebanyak kurang lebih 2 cc. Kebutuhan gizi ibu hamil trimester III secara garis besar adalah sebagai berikut (Kalori Syafrudin.
Rancangan Studi Kasus yang Berkesinambungan dengan COC 1. Rancangan Penelitian
Penulis mengamati langsung kondisi klien yang ditangani atau mengamati perilaku dan kebiasaan klien mengenai perawatan yang akan diberikan (Wawancara Nursalam). Wawancara adalah percakapan antara seorang peneliti yang berharap memperoleh informasi dan seorang informan yang diyakini akan memperoleh informasi tersebut. mempunyai informasi penting mengenai suatu objek. Penulis mengumpulkan data dengan melakukan wawancara langsung kepada klien dan keluarga (Nursalam, 2009). Penulis menggunakan dokumentasi yang berkaitan dengan judul proposal tugas akhir ini, seperti: rekam medis klien berupa buku KIA, literatur dan lain sebagainya.
Analisis data yang digunakan dalam studi kasus ini mengubah data studi kasus menjadi informasi yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dengan menggunakan manajemen obstetri Varney yang didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
Kerangka Kerja Penelitian
Etika Studi Kasus
Intervensi Asuhan Kebidanan
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Ante Natal 1. Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke I
Pengkajian) a. Identitas
Ibu dan keluarga suami tidak menderita penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, TBC, hepatitis, HIV/AIDS dan penyakit keturunan seperti buta warna dan kelainan darah. Gigi: Tidak berlubang, Mukosa mulut: Lembab, Karies: Tidak ada, Gigi pipi: Ada 2 gigi berlubang, Lidah: Bersih, tidak ada stomatitis. Amandel: Tidak ada peradangan, Faring: Tidak ada peradangan, Vena jugularis: Tidak ada pembesaran, Kelenjar tiroid: Tidak ada pembesaran, Kelenjar getah bening: Tidak ada pembesaran. e) Dada.
Tanda pembedahan: tidak ada, Striae: tidak ada, Pembesaran: tidak sesuai usia kehamilan, Asites: Tidak ada, Linea nigra: ada. h) vagina.
Mengidentifikasi Diagnosa/Masalah Potensial) Diagnosa potensial
Menetapkan Terhadap Tindakan Segera) -
Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh) Tabel 4.4 Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh
IMPLEMENTASI) 1) Membina hubungan baik pada ibu
Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan ibu hamil adalah 300 kalori per hari, dengan komposisi menu seimbang dengan kebutuhan cairan minimal 8.250 ml gelas/hari untuk mencegah konstipasi dan ISK (Heidi Murkoff, 2012). Ibu hamil harus menjaga kebersihan tubuh untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi, perawatan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan setiap kali dibasahi dengan kolostrum.
EVALUASI
Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke II
Mulut : Bibir tidak tampak anemia, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak terlihat stomatitis, geraham lengkap dan lidah bersih. Dada: Tidak terlihat retraksi dinding dada, tidak ada benjolan abnormal, dan tidak ada suara mengi atau terengah-engah. Payudara: Payudara membesar, tampak bersih, terdapat hiperpigmentasi pada areola payudara, puting menonjol, tidak ada retraksi pada payudara, tidak ada produksi ASI dan tidak ada benjolan yang tidak normal.
Beritahu ibu mengenai kunjungan prenatal 1 minggu mendatang di fasilitas kesehatan atau jika ada keluhan.
Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke III
Mulut : Bibir tidak sianosis, mukosa mulut lembab, gigi tidak karies, stomatitis tidak terlihat, geraham sempurna, lidah bersih. Dan juga plasenta akreta, yang terjadi karena kurangnya nutrisi pada rahim sehingga menyebabkan plasenta menempel terlalu dalam. Penjelasan Masalah yang dialami ibu bersalin Mengejan pada TM 3 merupakan hal yang wajar, mengejan pada perut bagian bawah terjadi karena kepala janin sudah masuk ke PAP dan juga merupakan tanda persalinan.
Ibu berencana melahirkan pada pagi hari di RSKD, namun jika ibu berencana melahirkan pada malam hari di klinik Ibnu Sina.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Intra Natal Care Data rentang waktu pembukaan dari tanggal 7 Februari 2020
Vagina : Vulva/uretra tidak normal, terlihat lendir dan darah, tidak ada jaringan parut pada vagina, bagian lunak tipis, bukaan 7 cm, efisiensi 75%, cairan ketuban (+), Hodge II, tidak ada bagian janin yang kecil dan tidak ada pertumbuhan tali pusat yang teraba. Jaga agar tali pusat tetap terjepit (melindungi perut bayi) dan potong tali pusat di antara kedua klem tersebut. Kotiledon dan selaput ketuban pada plasenta lengkap, insersi marginal tali pusat, panjang tali pusat 60 cm, tebal plasenta 2 cm, diameter plasenta 20 cm.
Plasenta lahir spontan, pukul 22.20 WITA Kotiledon dan selaput ketuban dalam plasenta lengkap, insersi tali pusat marginal, panjang tali pusat 60 cm, tebal plasenta 2 cm, diameter plasenta 20 cm.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
Mata: Bersimetri, terdapat 2 biji mata, tiada lelehan, tiada pendarahan dan tiada strabismus. Hidung: Terdapat dua lubang hidung, tiada pengeluaran dan tiada pernafasan lubang hidung, tiada rembesan. Telinga: Simetri, melengkung sempurna, rawan telinga sudah matang, ada lubang telinga, tiada kulit tambahan dan tiada kotoran.
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada bunyi nafas tambahan, bunyi jantung teratur, gerakan dada simetris.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Post Natal
- Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-I
- Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-II
- Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-III
Payudara: Payudara membesar, tampak bersih, ASI terlihat, muncul hiperpigmentasi pada areola, puting menonjol, dan tidak ada retraksi. Genetalia : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea rubra, dan terdapat jahitan masih basah. Bawah : Teraba tidak ada edema, tidak ada varises, pengisian kapiler baik, tanda Homan negatif dan patela positif.
Payudara : Tampak membesar, tampak bersih, produksi ASI terlihat, areola terlihat hiperpigmentasi, puting menonjol dan tidak ada retraksi.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Neonatus
- Asuhan Kebidanan Neonatus Kunjungan ke-I
- Asuhan Kebidanan Neonatus Kunjungan ke-II
- Asuhan Kebidanan Neonatus Kunjungan ke-III
Ibu paham dan berjanji akan melaksanakan KB di fasilitas kesehatan, namun ibu harus meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya. Ibu tidak memberikan makanan atau minuman selain ASI.. Buang air besar 1 kali/hari, konsistensi lunak, warna kehitaman. Lakukan pemeriksaan fisik pada bayi dan deteksi tanda-tanda bahaya pada bayi lalu jelaskan hasilnya kepada ibu.
Dilakukan pemeriksaan fisik dan tidak ditemukan kelainan pada bayi, warna kulit bayi tidak kuning dan ibu mengetahui hasil pemeriksaan tersebut.
Dokumentasi Asuhan Kebidanan KB pada Calon Akseptor Suntik 3 Bulan Tanggal Pengkajian/Waktu : 27 Februari 2020/ 09.00 WITA
PEMBAHASAN
Pembahasan Proses Asuhan Kebidanan
- Kehamilan
- Asuhan Persalinan
- Asuhan Bayi Baru Lahir
- Asuhan Masa Nifas
- Asuhan Neonatus
- Kontrasepsi
Penulis menyimpulkan tidak terdapat gap antara teori dan praktek dari hasil pemeriksaan tanda-tanda persalinan yang dilakukan Ny. NS dialami sesuai dengan teori yang ada. Penulis sampai pada kesimpulan bahwa kejadian ini tidak sesuai teori dengan kenyataan, dimana Ny. PS tidak mengalami pendarahan saat persalinan. Bayi Ny NS juga tidak mengalami masalah dengan risiko kehamilan terlalu dekat yaitu kematian janin saat lahir karena pertumbuhan.
Penulis yakin tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik dalam merawat perempuan.
Keterbatasan Pelaksanaan Asuhan
Pelaksanaan asuhan kebidanan secara komprehensif bersamaan dengan kegiatan PKL dan KP III terkadang menimbulkan kesulitan bagi penulis dalam manajemen waktu. Waktu yang tersedia untuk melaksanakan pengurusan terkadang sangat terbatas, terpecah antara tugas-tugas laporan selain Laporan Tugas Akhir, sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan dan tertundanya penyusunan Laporan Tugas Akhir.
Kesimpulan
Lakukan perawatan bayi baru lahir secara menyeluruh Pukul 22.15 WITA, bayi lahir spontan melalui vagina, langsung menangis, pernafasan baik, tonus otot baik, badan kemerahan, jenis kelamin laki-laki, A/S 8/9. Setelah bayi lahir, dilakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan secara umum pemeriksaan fisik bayi tidak ditemukan adanya kelainan pada bayi. Kami mengunjungi bayi baru lahir sebanyak 3 kali, pada kunjungan 6 jam setelah kelahiran anak pada saat pemeriksaan fisik oleh penulis.
Pelayanan KB komprehensif diberikan dengan pendekatan manajemen kebidanan dengan teknik dokumentasi SOAP.
Saran
Diharapkan kepada Ibu, setelah melaksanakan pelayanan kebidanan secara menyeluruh mulai dari pelayanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir dan kontrasepsi, diharapkan dapat memberikan masukan dan pembelajaran dalam meningkatkan pelayanan kesehatan menyeluruh mulai dari kehamilan menuju pelayanan kontrasepsi yang baik dan tepat, khususnya dalam pemberian perawatan dan pengambilan keputusan. Diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk menyelesaikan laporan tugas akhirnya dan meningkatkan mutu pendidikan, sehingga tenaga kesehatan menjadi lebih profesional dan berkualitas serta mampu bersaing di dunia kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
- TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
- TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
- MATERI PENYULUHAN Terlampir
- MEDIA 1. Leaflet
- PROSES PELAKSANAAN
Setelah mendapat bimbingan, diharapkan peserta memahami metode kontrasepsi yang dapat digunakan oleh ibu nifas. Pil KB merupakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dengan cara meminum pil secara rutin setiap hari. Bila menyusui setelah melahirkan : segera setelah kembali haid atau 6 bulan setelah melahirkan (dengan ASI penuh), bila menyusui belum tuntas dapat digunakan setelah 6 minggu setelah melahirkan.
Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang mudah dan praktis digunakan serta dapat mencegah kehamilan karena terbuat dari bahan lateks yang tipis dan tidak berpori.
KENALI TANDA- TANDA BAHAYA
Senam nifas merupakan salah satu olahraga yang dilakukan ibu setelah melahirkan, saat kondisi tubuh sedang dalam masa pemulihan. Untuk mempercepat kembalinya keadaan tubuh ibu pasca melahirkan ke keadaan semula seperti sebelum hamil (perbaikan postur tubuh). Tanda bahaya pasca melahirkan merupakan tanda yang muncul akibat adanya permasalahan di ruang bersalin dan dapat berujung pada kematian.
Tujuan mengetahui tanda bahaya masa nifas adalah untuk mengetahui dan mengenali secara dini tanda bahaya masa nifas, sehingga apabila terdapat kelainan dan komplikasi dapat segera dideteksi (Prawirohardjo, 2005).
Poltekkes Kemenkes Kaltim Prodi Kebidanan Balikpapan
Jurusan kebidanan Tahun 2020
Post Partum Blues (PPS) 2. Depresi Post Partum
Mobilisasi (pergerakan)
Latihan
Nutrisi
Sumber tenaga (energi) 2. Sumber pembangun (Protein)
Sumber pengatur dan pelindung ( Mineral, vitamin dan air )
KEBUTUHAN MASA NIFAS
Kebersihan diri a. Pakaian
Eliminasi
Perawatan payudara
Saya mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim, Program Studi DIII Kebidanan Balikpapan, sedang menyusun laporan tugas akhir berupa studi kasus komprehensif asuhan kebidanan ibu. Pelayanan obstetri yang komprehensif dan berkesinambungan adalah pemberian pelayanan yang menyeluruh, tergantung pada keadaan dan kebutuhan ibu, yang dilaksanakan secara berkesinambungan sejak kehamilan, persalinan hingga masa nifas. Ibu dipilih sebagai klien untuk memberikan pelayanan obstetrik lanjutan karena ibu sedang hamil 9 sampai 10 bulan (37 minggu) dan termasuk dalam kategori kehamilan.
Ibu yang mengikuti kegiatan asuhan kebidanan komprehensif ini akan mendapat pelayanan berupa pengawasan dari tenaga kesehatan sejak ibu hamil sampai melahirkan/nifas.
