• Tidak ada hasil yang ditemukan

iii HALAMAN PENGESAHAN “ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan " iii HALAMAN PENGESAHAN “ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY"

Copied!
221
0
0

Teks penuh

Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan D-III Kebidanan pada Program Studi D-III Kebidanan Balikpapan, Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur. Inda Corniawati, M.Sc. Keb., selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur yang memberikan dukungan dalam penyampaian asuhan dan penyusunan laporan penghargaan tugas akhir ini.

Rumusan Masalah

E” pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan pemilihan alat kontrasepsi dengan judul “Pelayanan Kebidanan Komprehensif pada Ny.

Tujuan

Melakukan asuhan obstetri komprehensif pada bayi baru lahir dengan pendekatan manajemen dan terdokumentasi dalam bentuk SABUN. Bagi peneliti dapat mempraktekkan secara langsung teori yang diperoleh dalam memberikan pelayanan obstetrik pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas, neonatus dan keluarga berencana.

Ruang Lingkup

Sistematika Penulisan

Manajemen Varney

Pada langkah ini diagnosis atau masalah diidentifikasi berdasarkan interpretasi yang benar dari data yang telah diberikan. Pada langkah ini kita mengidentifikasi potensi masalah atau kemungkinan diagnosis berdasarkan diagnosis/masalah yang telah diidentifikasi.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

Lakukan rangkaian tali pusar ke arah ibu dan letakkan klem di antara keduanya dengan jarak 2 cm dari klem pertama. Meletakkan tangan kiri di atas simfisis menopang bagian bawah rahim, sedangkan tangan kanan memegang tali pusat dengan menggunakan klem atau kain kasa dengan jarak 5-10 cm dari vulva. Saat kontraksi, pegang tali pusat dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri menekan rahim dengan lembut ke bagian belakang tengkorak.

Terjadi antara hari ke 3 dan ke 7 setelah lahir, menjaga kehangatan tubuh bayi, memberikan ASI eksklusif, mencegah infeksi, merawat tali pusat. Melakukan perawatan berupa menjaga kehangatan tubuh bayi, pemberian ASI eksklusif dan perawatan tali pusat. a) Meningkatkan hidrasi dan nutrisi yang adekuat untuk bayi. Memandikan bayi terlalu dini (dalam 24 jam pertama) cenderung meningkatkan kejadian hipotermia. Sebaiknya memandikan bayi dilakukan setelah suhu tubuh bayi stabil (setelah 24 jam). f) Perawatan tali pusat.

Jika tali pusar terkena kotoran sebaiknya dicuci dengan sabun dan air bersih kemudian dikeringkan.

Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri (menurut Leopold)
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri (menurut Leopold)

Rancangan Studi Kasus yang Berkesinambungan dengan COC

Penulis menggunakan dokumentasi yang berkaitan dengan judul proposal tugas akhir ini, seperti: rekam medis klien berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), literatur, dll. 5) Analisis data. Analisis data yang digunakan dalam studi kasus ini mengubah data dari studi kasus menjadi informasi yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan menggunakan manajemen kebidanan Varney yang didokumentasikan dalam format SOAP. Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu dapat menolak berpartisipasi dalam studi kasus ini atau dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu.

E mendapat penjelasan sebelum diberikan persetujuan dan bersedia ikut serta dalam perkara ini secara sadar dan tanpa paksaan serta telah menandatangani formulir persetujuan. E sebagai peserta kegiatan pelayanan obstetri komprehensif ini akan mendapatkan manfaat berupa pengawasan oleh tenaga kesehatan sejak ibu hamil hingga melahirkan/nifas.

Gambar 3.1 Skema Kerangka Kerja
Gambar 3.1 Skema Kerangka Kerja

Pengkajian) a. Identitas

Keluarga ibu dan suami tidak menderita penyakit hipertensi, diabetes melitus, TBC, hepatitis, HIV/AIDS, maupun penyakit keturunan seperti buta warna dan kelainan darah. Pemeriksaan : vena jugularis tidak ada pembesaran, kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran, kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran. Palpasi : vena jugularis : tidak ada pembesaran, kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran, kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran.

Distancia spinarum : 22 CM Distancia kristarum : 26 CM Konjugata eksterna : 20 CM Lingkar panggul : 89 CM Kesan panggul : Relatif sempit k. Anggota gerak atas: tidak ada edema. Dasar: Ibu mengatakan sering bepergian jauh, duduk terlalu lama, dan mengalami kram di area betis kanan dan kiri.

Tabel 3.1 Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Tabel 3.1 Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

Menetapkan Terhadap Tindakan Segera) Tidak ada

Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh) 1. Bina hubungan baik dengan ibu dan keluarga

Tindakan antisipatif : Anjurkan ibu untuk mengontrol pola makannya dengan mengonsumsi makanan tinggi protein, rendah karbohidrat dan gula. Anjurkan ibu untuk menjaga pola gizi dengan mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan gula seperti nasi merah, roti gandum, sayur hijau dan buah, serta mengontrol kenaikan berat badan mingguan sebesar 0,4 kg. Cantumkan IEC mengenai faktor risiko kenaikan berat badan berlebihan dan konsultasikan atau berkolaborasi jika ada indikasi.

Sebutkan IEC Penyebab kejang pada pedang adalah aktivitas yang tinggi akibat kelelahan dan kekurangan air mineral. Berikan KIE untuk mengatasi kram betis dengan cara mengoleskan air hangat pada bagian yang terkena, banyak minum air putih, mengurangi aktivitas berlebihan, dan memijat bagian yang terkena.

IMPLEMENTASI)

Anjurkan ibu untuk menjaga pola gizi dengan mengonsumsi makanan yang rendah karbohidrat dan gula, seperti nasi hitam dan roti gandum, sayuran hijau, buah-buahan, serta mengontrol kenaikan berat badan 0,4 kg per minggu. Berikan KIE berkaitan dengan faktor risiko kenaikan berat badan berlebihan yaitu risiko terjadinya diabetes gestasional (peningkatan kadar gula darah akibat proses kehamilan), makrosomnia atau preeklampsia (keracunan kehamilan dimana terjadi peningkatan tekanan darah) dan konsultasikan atau berkolaborasi jika ada indikasi. Beritahukan kepada ibu bahwa penyebab kram betis disebabkan oleh aktivitas yang tinggi akibat kelelahan dan kekurangan air mineral.

Beritahu ibu cara mengatasi kram betis dengan mengompres bagian yang menyempit dengan air hangat, banyak minum air putih, mengurangi aktivitas berlebihan, memijat bagian yang menyempit. Anjurkan para ibu untuk selalu meminum tablet penambah darah selama hamil, dosis tablet penambah darah adalah 1x1 hari.

EVALUASI

Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke-II Tanggal/ Waktu pengkajian : 7 Januari 2020 /10.00 wita

Jelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu, bahwa hasil pemeriksaan umum ibu dalam keadaan baik. Dari pemeriksaan yang dilakukan pada bagian perut ibu didapatkan posisi janin sungsang, bokong janin bagian bawah, kepala janin bagian atas dan tidak masuk ke pintu atas panggul. Ajarkan ibu untuk melakukan knee chech dengan meletakkan dada dan lutut sejajar dengan lantai selama 3-4 selama 10 menit atau sesering mungkin jika tidak pusing.

Saat cegukan terjadi, ibu dapat menggunakan teknik relaksasi dengan menarik napas dalam-dalam melalui hidung dan menghembuskannya perlahan melalui mulut. 4 potong baju hamil yang menggunakan kancing depan untuk memudahkan menyusui, 4 potong celana dalam, bra menyusui, handuk, sarung dan softex. siapkan kendaraan yang akan digunakan untuk mengantar ibu ke rumah sakit, siapkan calon donor darah yang sesuai dengan golongan darah ibu.

Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan ke-III Tanggal/ Waktu pengkajian : 21 Januari 2020 /10.00 wita

Dari pemeriksaan yang dilakukan pada bagian perut ibu didapatkan posisi janin sungsang, bokong janin bagian bawah, kepala janin bagian atas dan tidak masuk ke pintu atas panggul. Jelaskan kepada ibu bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi usia 0 bulan sampai dengan 6 bulan tanpa tambahan makanan atau minuman apapun seperti madu, air putih, susu formula, pisang, pepaya, kue kering, bubur atau jenis makanan lainnya. Pemberian KIE tentang KB suntik 3 bulan Jelaskan kepada ibu tentang kelebihan, kekurangan, indikasi dan kontraindikasi KB suntik 3 bulan agar tidak mengganggu produksi ASI.

Ibu memahami KIE yang diberikan dan yakin dalam menggunakan KB selama 3 bulan.

Asuhan Kebidanan Intra Natal Care

Asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir

Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-I

Asuhan kebidanan Neonatus Kunjungan ke-1

Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-II (Nifas hari ke-4)

Genetalia: Vulva tidak edema, tidak ada varises, terlihat sekret lochea rubra, tidak ada bekas luka, dan jahitan tampak bagus. Segera mendekatkan bayi ke payudara sehingga bibir bawah bayi berada di bawah puting susu. Cara menutup mulut bayi yang benar adalah dengan menekan dagu ke dada ibu, membiarkan mulut bayi terbuka lebar, dan merentangkan bibir bawah bayi lebar-lebar.

Evaluasi tanda-tanda bahaya pasca melahirkan, seperti pendarahan hebat dari jalan lahir ibu, bau tidak normal dari vagina, nyeri perut dan panggul yang parah, pusing dan lemas yang berlebihan, demam;

Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-III (Nifas hari ke-25)

Payudara : Terdapat produksi ASI pada payudara kanan dan kiri, terdapat hiperpigmentasi pada areola, puting menonjol, tidak terdapat lesi, tidak terdapat retraksi, ASI terasa penuh. Asuransi KIE tentang Suntik KB 3 Bulan Ibu memahami dan berjanji akan melakukan KB di fasilitas kesehatan. Kulit: Kulit tampak merah, bukan kuning, sekitar pipi tampak merah dan berjerawat.

Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya minimal 2 jam sekali dan ingatkan ibu akan pentingnya menyusui sejak dini. Sang ibu mengatakan dia tidak melihat tanda-tanda ini dan akan membawa anaknya ke ahli kesehatan jika dia melihat.

Tabel 4.16   Pola Fungsional
Tabel 4.16 Pola Fungsional

Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

  • Asuhan Kehamilan
  • Asuhan Persalinan data dari Rekam Medis
  • Bayi Baru Lahir data dari Rekam Medis
  • Asuhan Masa Nifas
  • Asuhan Neonatus
  • Pelayanan Keluarga Berencana

Penulis berpendapat Ny E mengalami kenaikan berat badan berlebihan yang tidak sesuai dengan usia kehamilannya. Pemantauan persalinan kala IV dilakukan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua dengan hasil Ny E dalam keadaan baik. Setelah bayi lahir, skor APGAR dinilai skor APGAR bayi Ny. E normal yaitu 8/10.

Kata Ny E tidak ada keluhan dan hasil pemeriksaan tekanan darah 110/80 mmHg, suhu tubuh 36,7oC, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit, Tfu tidak teraba, keluarnya darah dari vagina berwarna putih kekuningan. Penulis meyakini kondisi bayi tersebut normal karena hasil pemeriksaan dalam batas normal dan berat badannya bertambah.

Keterbatasan Penelitian

Alat kontrasepsi suntik 3 bulan ini dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi oleh ibu menyusui karena tidak mengganggu produksi ASI (Manuaba, 2010). Setelah penulis menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif melalui studi kasus keberlangsungan asuhan pada Ny. Mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan kontrasepsi, dapat disimpulkan bahwa penting untuk melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif sebagai deteksi dini untuk mengurangi faktor risiko yang mungkin terjadi pada saat kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir dan pelayanan kontrasepsi. .

Kalaupun ada permasalahan dapat diatasi dengan memberikan asuhan kebidanan sesuai permasalahan dan kebutuhan klien. Hasil dari perawatan tersebut adalah Ny. E setelah melakukan penyuluhan mengenai pelayanan KB, memutuskan untuk berencana menggunakan KB suntik selama 3 bulan.

SARAN

Perut : Simetris, tidak ada bekas luka operasi, pada pemeriksaan Leopold I TFU 3 jari dibawah px dan McDonald's 29 cm, bokong teraba setinggi fundus. Vagina: Tidak ada kelainan pada vulva/uretra, terlihat keluarnya lendir darah, tidak ada bekas luka dari vagina, bagiannya tebal dan lunak, bukaannya 9 cm, khasiatnya 80%, cairan ketuban ( - ) jelas Hodge II, tidak ada bagian kecil janin yang teraba dan tidak ada tali pusat yang teraba. Anus : Tidak ada wasir, ada tekanan pada anus, tidak ada keluarnya feses dari lubang anus.

Bila terjadi TIJ, anjurkan ibu untuk menarik napas dalam-dalam melalui hidung dan menghembuskan napas perlahan melalui mulut untuk mengurangi nyeri. Dilakukan pemeriksaan dalam berulang, hasilnya: Tidak ada kelainan pada vulva/uretra, tampak keluar lendir berdarah, tidak ada tanda-tanda dari vagina, bagian lunak dan tipis, bukaan 10 cm, manjur. 100%, cairan ketuban (+), Hodge III, bagian janin tidak teraba dan tali pusat tidak teraba.

Gambar

Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri (menurut Leopold)
Tabel 2.7 Skor Poedji Rochjati
Gambar 2.1  panggul dalam
Gambar 2.11  Partograf tampak depan
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Bayi sudah mendapatkan HB0” 5 Memberikan Salep mata antibiotik Tetrasiklin 1 % “Bayi sudah diberikan salep mata antibiotik” 6 Memasangkan pakaian bayi dan membedong bayi agar bayi