• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah VII: EVALUASI

K. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

1. Asuhan Kehamilan

Hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. E pada tanggal 19 Oktober 2019, didapatkan bahwa Ny. E berusia 22 tahun G1P0000 HPHT 9 april 2019 dan taksiran persalinan tanggal 16 januari 2020 .Pada kunjungan pertama di lakukan periksaan tinggi badan Ny. E 147 CM dan pemeriksaan panggul luar Distansia spinarum 22 CM , Distansia kristarum 26 CM , Conjugata eksterna 20 CM Lingkar panggul 89 CM .

Menurut Liselele et al.(2012) Pada perempuan dengan tinggi badan kurang dari 150 CM dapat dicurigai adanya kesempitan panggul.

Menurut Sumarah (2010) Ukuran normal panggul Distansia Spinarum yaitu 23-26 cm, Distansia Cristarum yaitu 28-30 CM, Conjugata eksternan18-20 CM, Lingkar panggul 80-90 CM. Jika dalam pengukurannya Ny. E mempunyai panggul yang sempit menurut kategori panggul normal. Seorang ibu yang memiliki panggul sempit

kemungkinan akan sulit menjalani persalinan normal karena adanya risiko Cephalopelvic Disproportion (CPD). Pengaruh pada persalinan adalah persalinan menjadi lebih lama dari biasa, menyebabkan kelainan presentasi atau posisi janin, dapat terjadi rupture uteri sedangkan pengaruh pada anak adalah kematian maternal meningkat pada partus lama atau kala II yang lebih dari 1 jam (Wirakusumah, 2010),

Penulis berpendapat bahwa terdapat kesenjangan teori dengan kenyataan. Dengan hasil pemeriksaan tinggi badan Ny. E 147 CM dan hasil pemeriksaan panggul luar Distansia spinarum 22 CM , Distansia kristarum 26 CM, Conjugata eksterna 20 CM Lingkar panggul 89 CM dalam pengukurannya Ny. E mempunyai panggul yang sempit adanya risiko terjadinya Cephalopelvic Disproportion (CPD). Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko Cephalopelvic Disproportion atau CPD adalah tinggi badan ibu kurang dari 150 CM (Aflah, 2010). Asuhan yang penulis berikan menganjur ibu untuk USG untuk mencegah resiko CPD tersebut.

Pada kunjungan pertama didapatkan berat badan Ny. E adalah 52 KG dari sebelum hamil berat badan Ny. E 44 KG dilakukan perhitungan IMT pada Ny. E didapatkan hasilnya adalah 20.3188 kg/m² dengan kenaikan berat badan 8 KG di usia kehamilan 27 minggu 3 hari .

Indeks masa tubuh adalah rasio antara berat badan dan tinggi badan yang diukur dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dengan IMT, dapat diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan normal, kurus atau

gemuk (Depdiknas, 2012). klasifikasi IMT dalam golongan kurus adalah

< 18 kg/m², normal 18,5 – 22,9 kg/m², overweigh 23 – 29,9 kg/m², dan obesitas\>30 kg/m² (Sukarni, 2013). mengetahui penambahan optimal, yaitu 20 minggu pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5 kg, 20 minggu berikutnya terjadi penambahan sekitar 9 kg, maka ketika hamil perlu menambah berat badan yaitu sebanyak 11,3 – 15,9 kg atau 0,4 Kg setiap minggunya (Sari, 2015).

Kenaikan berat badan tergantung dari berat badan sebelum kehamilan karena penting dari segi kesehatan bagi ibu dan bayi. Apabila mempunyai berat badan yang berlebihan sebelum kehamilan, maka pertambahan yang dianjurkan harus lebih kecil dari ibu dengan berat badan ideal, yaitu antara 12,5 - 15,5 KG hal ini dikarenakan akan mempunyai resiko untuk menjadi Diabetes Gestasional (kenaikan kadar gula darah karena adanya proses kehamilan), Macrosomnia , atau terjadinya Preeklampsia (keracunann kehamilan dimana terjadi peningkatan tekanan darah).(Sari, 2015).

Penulis berpendapat bahwa Ny.E Mengalami kenaikan berat badan berlebih yang tidak sesuai dengan usia kehamilan. dikarenakan akan mempunyai resiko untuk menjadi Diabetes Gestasional (kenaikan kadar gula darah karena adanya proses kehamilan), Macrosomnia, atau terjadinya Preeklampsia (keracunann kehamilan dimana terjadi peningkatan tekanan darah) Sehingga terjadi kesenjangan antara teori dan kenyataan .

Asuhan yang penulis berikan, memberikan KIE untuk menjaga pola nutrisi dengan cara makan makanan yang rendah karbohidrat dan gula seperti beras merah dan roti gandum, sayuran hijau, buah – buahan dan mengontrol kenaikan berat badan perminggu 0,4 kg. Evaluasi di lakukan pada kunjungan ke 2 tanggal 7 Januari 2020 dan di dapatkan hasil berat badan ibu sesuai usia kehamilan.

Kunjungan kedua tanggal 7 Januari 2020 pukul 10.00 WITA dengan usia kehamilan 38 minggu 5 hari Ny. E mengeluh perut kencang kencang sebanyak 2 kali dalam 24 jam, durasi 10 detik dan nyeri perut bagian bawah terkadang sampai ke pinggang, tetapi jika dibawa berjalan sakitnya hilang.

Menurut Aprilia (2014) ciri-ciri dari Braxton Hicks atau kontraksi palsu adalah biasanya kontraksi tidak melebihi satu atau dua kali dalam satu jam dan biasanya akan menghilang atau berkurang bila melakukan perubahan posisi.

Penulis sependapat dengan pernyataan diatas bahwa Ny. E mengalami kontraksi palsu atau Braxton Hicks karena kontraksi tidak lebih dari dua kali dan jika dibawa berjalan sakitnya hilang. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan.

Penulis memberikan asuhan cara untuk mengatasi saat mengalami kontraksi palsu. Sesuai teori yang dikemukakan oleh Prawirohardjo (2010) yaitu istirahat cukup, hindari pekerjaan yang memberatkan, berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak dan pakailah

kasur yang nyaman untuk istirahat serta teknik relaksasi, menarik nafas dalam dari hidung dan dikeluarkan secara perlahan dari mulut.

Pada pemeriksaan leopold kunjungan ke 2 dengan usia kandungan 38 minggu 5 hari , di dapatkan bagian terendah janin bokong .

Menurut Poedji Rochjati (1992), kehamilan dengan letak sungsang termasuk dalam kehamilan resiko tinggi dengan jumlah skor 6-10. Letak sungsang adalah kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), letak janin dalam rahim dengan kepala diatas dan bokong atau kaki dibawah. Bahaya yang dapat terjadi yaitu bayi lahir dengan gawat napas yang berat dan bayi dapat mati (Widatiningsih dan Dewi, 2017).

Penulis berpendapat bahwa Ny. E termasuk resiko tinggi dengan kehamilan letak sungsang. Dengan skor kehamilan adalah 2 dan kehamilan dengan letak sungsang adalah 8 dan total skor Ny. E adalah 10. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan kenyataan

Penulis juga memberikan asuhan posisi knee chest agar posisi bayi berputar mejadi bagian terendah kepala dengan melakukan sujuddimana bokong berada diatas, 2-3 kali selama sepuluh menit Tapi gerakan ini jangan dilakukan apabila bayi berada pada bagian panggul atau pelvic (Rustam, 2012). Evaluasi di lakukan pada kunjungan ke 3 tanggal 21 Januari 2020 dan di dapatkan hasil pemeriksaaan posisi janin masih dalam keadaan letak sungsang.

Pada kunjungan ke tiga tanggal 21 januari 2020 dengan usia kehamilan 40 minggu 5 hari Ny. E mengatakan keluar air air tidak berbau

anyir saat subuh.

Pada kehamilan TM III membesarnya uterus menyebabkan adanya tekanan pada kandung kemih maka semakin sering frekuensi untuk BAK.

Penulis sependapat dengan pernyataan diatas bahwa air air yang dirasakan oleh Ny. E pada saat subuh yaitu air kencing karena tidak berbau anyir Sehingga tidak terjadi kesenjangan teori dengan kenyataan.

Pemulis memberikan KIE mengenai perbedaan air kencing dengan air ketuban yaitu jika air ketuban memiliki bau yang khas yaitu berbau anyir, keluar merembes, biasa disertai dengan lendir darah, biasa berwarna jernih atau ada juga yang kekuningan.

Dari hasil pemeriksaan leopold kunjungan ke 3 di dapatkan bagian terendah janin bokong belum masuk pada pintu atas panggul .

Penurunan bagian terendah janin pada primigravida terjadi pada bulan terakhir kehamilan (36 minggu), sedangkan pada multigravida dapat terjadi pada awal persalinan. (Sumarah, 2010)

Penulis berpendapat bahwa terjadi kesenjangan antara teori dengan kenyataan . Dengan hasil pemeriksaan leopold presentasi bokong bahwa janin belum masuk PAP pada usia 40 minggu 5 hari. Menurut Manuaba (2010) Faktor resiko terjadinya presentasi bokong adalah panggul sempit, terdapat lilitan tali pusat atau tali pusat pendek, kelainan uterus (uterus arkuatum, uterus septum, aterus dupleks), terdapat tumor di pelvis minor yang menggangu masuknya kepala janin ke pintu atas panggul, plasenta previa, kehamilan ganda.

Penulis memberikan KIE agar melakukan USG , untuk menegetahui kondisi janin , dan menentukan jenis persalinan . Evaluasi di lakukan pada tanggal 28 Januari ibu telah melakukan pemeriksaan USG, di dapatkan hasil posisi janin masih letak sungsang dan belum masuk PAP, kemudian ibu melakukan USG ulang pada tanggal 31 Januari 2020 dengan hasil posisi janin sudah berada pada letak kepala dan sudah masuk PAP

Dokumen terkait