• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun saran dalam pelaksanaan Praktik Lapang II di UD. Piala, Yaitu:

1) Disarankan kepada pihak untuk meningkatkan pengawasan dan pengontrolan terhadap proses pengolahan udang PD (Peeled Deveined) mentah beku agar proses pengolahan produk senantiasa sesuai dengan standar SNI dan standar 67erusahaan yang ditetapkan;

2) Disarankan kepada pihak 67erusahaan untuk segera memperbaiki lantai yang retak di ruang produksi agar tidak menjadi sumber kontaminasi;

DAFTAR PUSTAKA

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 01-2332.2, S. (2006). Cara uji mikrobiologi - Bagian 2 : Penentuan Salmonella pada produk perikanan.

Anggun Putrisila, & Sipahutar, Y. H. (2021). Pengolahan Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Nobashi Ebi di PT MIsaya Mitra, Pati-Jawa Tengah.

Prosiding Simposium Nasional VIII Kelautan Dan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar, 5 Juni 2021, 81–92.

Asiah, N., Cempaka, L., Ramadhan, K., & Matatula, S. H. (2020). Prinsip Dasar Penyimpanan Pangan Pada Suhu Rendah. In Nasmedia (Vol. 1).

Bahmid, J., Lekahena, V. N. J., & Titaheluw, S. S. (2019). Pengaruh Konsentrasi Larutan Garam Terhadap Karakteristik Sensori Produk Ikan Layang Asin

Asap. Jurnal Biosainstek, 1(01), 70–76.

https://doi.org/10.52046/biosainstek.v1i01.219

Busyairi, M., Tosungku, L. O. A. S., & Oktaviani, A. (2014). Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 4(09), 112–124.

Desi Wulansari, P. (2011). Pengelolaan Limbah pada Pabrik Pengolahan Ikan di PT. Kelola Mina Laut Gresik <br><i>[Waste Treatment at Fish Processing Company in Kelola Mina Laut Incorporated Gresik East Java Province]<i>.

Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 3(1), 123–126.

https://doi.org/10.20473/jipk.v3i1.11635

Dion Mayodra, Fitra Mulia Jaya, T. W. (2021). Uji Histologi Udang Putih (Liptopenaeus Vannamei) Selama Penyimpanan Pada Suhu Rendah. 16.

Domili, R. S., & Febriyanti, T. L. (2018). Kajian Sanitasi Dan Hygiene Pada Pengasapan Ikan Julung- Julung (Sagela) Di Desa Pasalae Kecamatan Gentuma Raya Kabupaten Gorontalo Utara. Akademika : Jurnal Ilmiah Media Publikasi Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, 7(1), 44.

https://doi.org/10.31314/akademika.v7i1.97

Litaay et al. (2017). Pengaruh Perbedaan Metode Pendinginan Dan Waktu Penyimpanan Terhadap Mutu Organoleptik Ikan. 9(2), 717–726.

Hafina, A., & Sipahutar, Y. H. (2021). Pengolahan Udang Vannamei Litopenaeus vannamei Kupas Mentah Beku Peeled Deveined PD di PT Central Pertiwi Bahari, Lampung. Prosiding Simposium Nasional VIII Kelautan Dan Perikanan, 45–56.

Hakim, Dendy, A., & Adriyono, S. (2015). Refrigeration Technique of Shrimp Freezing Application on Pt . Graha Makmur Cipta Pratama , Sidoarjo , Jawa Timur. Aplikasi Teknik, 1(1), 1–7.

Hernita saulina s. (2009). Pengendalian Mutu Pada Proses Pembekuan Udang Menggunakan Statistical Process Control ( Spc ) Studi Kasus : Di Pt Lola Mina Jakarta Utara Oleh : Hernita Saulina S Departemen Teknologi Hasil Perikanan.

Husnah, S., Yuliana, Y., & Ratnawati, R. (2021). Manajemen alur proses produksi udang windu beku dengan metode Individual Quick Frozen di PT.

Madsumaya Indo Seafood, Gresik. Agrokompleks, 21(1), 40–47.

https://doi.org/10.51978/japp.v21i1.331

Kristikareni, R. D., Rokhman, A., & Poernomo, A. (2021). Analisis Rantai Pasok dan Biaya Transportasi Udang Vaname pada Unit Pengolahan di Jakarta Utara. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 7(1), 55. https://doi.org/10.15578/marina.v7i1.8828

Kusrini, E. (2011). Menggali Sumberdaya Genetik Udang Jerbung (Fenneropenaeus merguiensis de Man) Sebagai Kandidat Udang Budidaya

Di Indonesia. Media Akuakultur, 6(1), 49.

https://doi.org/10.15578/ma.6.1.2011.49-53

Lestari, A. W. (2022). Proses Pengolahan Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Kupas Mentah Beku Pd (Peeled Deveined) Di Pt. Indokom Samudra Persada - Lampung Selatan Processing. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(1), 57–65.

Makatengkeng, C., Jan, A. H., Sumarauw, J. S. B., Makatengkeng, C., Bin, A., Jan, H., Sumarauw, J. S. B., Ekonomi, F., Bisnis, D., Manajemen, J., Sam, U., &

Manado, R. (2019). Analisis Sistem Manajemen Pergudangan Pada Pt. Timur Laut Jaya Manado Analysis of Warehouse Management System At Pt.

Northeast Jaya Manado. 5924 Jurnal EMBA, 7(4), 5912–5933.

Nugroho, W., & Hamidi, K. (2023). Reka Cipta Alat Filtrasi Alami Menggunakan Bahan Recycle Sebagai AlatPenyaring Air Limbah Rumah Tangga. Journal of Green Engineering for Sustainability, 01, 25–31.

Permen KP No. 17 Tahun. (2019). Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 17/Permen-Kp/2019 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan. 53(9), 1689–1699.

Putra, F. K., Lutfi, M., & Hendrawan, Y. (2019). Pemingsanan Dua Jenis Udang menggunakan Pendingin Berbasis Thermoelectric Cooler. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 7(3), 222–234.

https://doi.org/10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.02

Ramadhani, G. A. (2012). Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Psyche, 1(1), 50–60.

Ristyanti, E., & Masithah, E. D. (2021). Penerapan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure) pada Proses Pembekuan Cuttlefish (Sepia officinalis) di PT. Karya Mina Putra, Rembang, Jawa Tengah. Journal of Marine and

Coastal Science, 10(1), 1–17. https://e-

journal.unair.ac.id/JMCS/article/view/25603

Salampessy, R. B. ., & Setyaningrum, S. (2020). Pengolahan Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Kupas Pdto (Peeled Deveined Tail On) Masak Beku Di Pt.Panca Mitra Multi Perdana, Situbondo-Jawa Timur. Jurnal Kelautan Dan Perikanan Terapan (JKPT), 3(1), 27. https://doi.org/10.15578/jkpt.v3i1.8556 Sipahutar, A. P. dan Y. H. (2021). Kelayakan Dasar Pengolahan Udang Vannamei

(Litopenaeus vannamei) Nobashi Ebi. 10(01), 6.

Sipahutar, Y. H., Suryanto, M. R., Ramli, H. K., Pratama, R. B., & Irsyad, M. (2020).

Laju Melanosis Udang Vanamei (Litopenaeus vannamei) pada Tambak Intensif dan Tambak Tradisional di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Prosiding Simposium Nasional VII Kelautan Dan Perikanan 2020, 31–42.

Suman, A., Kembaren, D. D., & Taufik, M. (2022). Beberapa Aspek Biologi Udang Jerbung (Penaeus Merguiensis) Di Perairan Kepulauan Aru Dan Sekitarnya (Laut Arafura) Sebagai Dasar Kebijakan Pengelolaannya Secara Berkelanjutan. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 14(1), 35.

https://doi.org/10.15578/jkpi.14.1.2022.35-46

Suryanto, M. R., & Sipahutar, Y. H. (2018). Penerapan GMP dan SSOP pada Pengolahan Udang Putih (Litopenaeus vannamei) Peeled Deveined Tail On (PDTO) Masak Beku di Unit Pengolahan Ikan Banyuwangi. PROSIDING Seminar Nasional Kelautan Dan Perikanan Ke - VII Universitas Nusa Cendana, 1(1), 204–221.

Tasbih, M. (2017). 1. Tasbih M. Keterangan : 1) Pembimbing Utama 2) Pembimbing Pendamping 1. Published online 2017:1-11. 1–11.

Trianjari, N., Amiruddin, A., & Ardiana, S. (2022). Pengaruh Species Udang Terhadap Rendemen yang Dihasilkan HeadLess dan Peeled Tain On Effect of Species on Yield Produced on Head Less and Peeled Tain On Shrimp.

Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 8(2), 145.

https://doi.org/10.26858/jptp.v8i2.28054

Zulfikar, R. Z. (2016). Cara Penanganan Yang Baik Pengolahan Produk Hasil Perikanan Berupa Udang. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 5(2), 29–30.

https://doi.org/10.17728/jatp.v5i2.168

LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi UD. Piala

Lampiran 2. Scoresheet Uji Organoleptik Udang Segar (SNI 2728:2018)

Lembar Penilaian Organoleptik Udang Segar

Nama Panelis:……… Tanggal:……….

 Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian.

 berilah tanda √ pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji.

Spesifikasi Nilai Kode Contoh

1 2 3 4 5 1 Kenampakan

- Utuh, sangat cemerlang spesifik jenis,

antar ruas kokoh 9

- Utuh, cemerlang, antar ruas kurang

kokoh 7

- Utuh, agak kusam, antar ruas

renggang 5

2 Bau

- Sangat segar, spesifik jenis 9 - Segar spesifik jenis sampai netral 7 - Mulai timbul bau amoniak 5 3 tekstur

- Sangat kompak 9

- Kompak 7

- Agak kompak 5

Lampiran 3. Scoresheet Uji Udang Kupas Mentah Beku (SNI 3457:2021)

Lembar Penilaian Sensori Udang Kupas Mentah Beku

Nama Panelis:……… Tanggal:……….

 Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian.

 berilah tanda √ pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji.

Spesifikasi Nilai Kode Contoh

1 2 3 4 5

A Dalam keadaan beku

1 Lapisan es (khusus untuk frozen block)

 Rata, bening, pada permukaan dilapisi

es 9

 Rata, bening, cukup tebal, bagian permukaan yang tidak dilapisi es kurang lebih 20%

8

 Tidak rata, bening, bagian permukaan

yang tidak dilapisi es kurang lebih 30% 7

 Tidak rata, bagian permukaan yang

tidak dilapisi es kurang lebih 40% 6

 Tidak rata, bagian permukaan yang

tidak dilapisi es kurang lebih 50% 5

 Tidak rata, bagian permukaan yang

tidak dilapisi es lebih dari 50% 3

 Tidak terdapat lapisan es pada

permukaan produk 1

2 Pengeringan (dehidrasi)

 Tidak ada pengeringan pada

permukaan produk 9

 Pengerinan pada permukaan kurang

lebih 20% 8

 Pengeringan pada permukaan kurang

lebih dari 30% 7

 Pengeringan pada permukaan kurang

lebih dari 40% 6

 Pengeringan pada permukaan kurang

lebih dari 50% 5

 Pengeringan pada permukaan lebih

dari 50% 3

 Seluruh bagian produk luar tampak

mengering 1

3 Perubahan warna (diskolorasi)

 Belum mengalami perubahan warna

pada permukaan 9

 Perubahan warna pada permukaan

produk kurang lebih 20% 8

 Perubahan warna pada permukaan

produk kurang lebih 30% 7

 Perubahan warna pada permukaan

produk kurang lebih 40% 6

 Perubahan warna pada permukaan

produk kurang lebih 50% 5

 Perubahan warna pada permukaan

produk lebih dari 50% 3

 Perubahan warna menyeluruh pada

permukaan produk 1

B Sesudah dilelehkan (thawing) 1 Kenampakan

 Sangat cemerlang spesifik jenis 9

 Cemerlang 7

 Kurang cemerlang 6

 Agak kusam 5

 Kusam 3

 Sangat kusam 1

2 Bau

 Sangat segar, spesifik jenis 9

 Segar, spesifik jenis 7

 Netral 6

 Mulai tercium bau amoniak 5

 Agak busuk dan amoniak 3

 Busuk dan amoniak kuat 1

3 Daging/Tekstur

 Sangat Kompak 9

 Kompak 7

 Agak kompak 5

 Lembek 3

 Lembek dan berair 1

Lampiran 4. Pengamatan Suhu

a) Pengukuran suhu ruang produksi di UD. Piala Pengamatan 1

Tahapan Proses Pengamatan suhu udang (°C) 1 2 3 Rata-rata Penerimaan Bahan Baku 2.2 2.3 2.5 2.3

Penimbangan I 2.6 2.5 2.7 2.6

Pencucian I 3 3.1 3 3.0

Sortasi 2.6 2.7 2.8 2.7

Kupas&Buang Usus 3.1 3.1 3.2 3.1 Cek akhir 2.8 2.7 2.7 2.7

penimbangan II 3 3 2.9 3.0

Pencucian II 2.8 2.7 3 2.8 Penyusunan 2.4 2.1 2.5 2.3 Pembekuan -29.4 -29.8 -30 -29.7 Pengamatan 2

Tahapan Proses Pengamatan suhu udang (°C) 1 2 3 Rata-rata Penerimaan Bahan Baku 2.1 2.4 2.4 2.3

Penimbangan I 2.8 2.8 2.6 2.7 Pencucian I 2.7 2.9 3.1 2.9

Sortasi 2.3 2.5 2.4 2.4

Kupas&Buang Usus 2.9 3 3.1 3.0

Cek akhir 2.9 3.2 3.1 3.1

penimbangan II 2.8 3.1 2.9 2.9 Pencucian II 2.9 2.7 2.6 2.7

Penyusunan 2.2 2.1 2.5 2.3

Pembekuan -28.9 -29.3 -29.5 -29.2

Pengamatan suhu udang Lanjutan…

Pengamatan 3

Tahapan Proses Pengamatan suhu udang (°C) 1 2 3 Rata-rata Penerimaan Bahan Baku 2.1 2.4 2.1 2.2

Penimbangan I 2.7 2.8 2.7 2.7 Pencucian I 2.8 2.9 2.9 2.9

Sortasi 2.4 2.8 2.7 2.6

Kupas&Buang Usus 2.9 3 3.1 3.0

Cek akhir 2.8 2.7 3 2.8

penimbangan II 3 3.1 2.7 2.9 Pencucian II 2.6 2.7 2.8 2.7

Penyusunan 2.4 2.1 2.5 2.3

Pembekuan -29.7 -30.1 -29.8 -29.9 Pengamatan 4

Tahapan Proses Pengamatan suhu udang (°C) 1 2 3 Rata-rata Penerimaan Bahan Baku 2.5 2.2 2.3 2.3

Penimbangan I 3 2.9 3.1 3.0 Pencucian I 2.6 2.5 2.9 2.7

Sortasi 2.5 2.6 2.8 2.6

Kupas&Buang Usus 3.1 2.9 2.9 3.0 Cek akhir 2.6 2.8 2.7 2.7 penimbangan II 2.6 2.9 3.1 2.9 Pencucian II 3 2.9 3.1 3.0 Penyusunan 2.6 2.2 2.3 2.4 Pembekuan -29.1 -28.9 -30 -29.3

Pengamatan suhu udang Lanjutan…

Pengamatan 5

Tahapan Proses Pengamatan suhu udang (°C) 1 2 3 Rata-rata Penerimaan Bahan Baku 2.8 2.2 2.7 2.6

Penimbangan I 2.9 3 2.7 2.9

Pencucian I 3.1 2.9 3 3.0

Sortasi 2.3 2.6 2.5 2.5

Kupas&Buang Usus 3.1 3.1 2.9 3.0

Cek akhir 2.9 3 3.1 3.0

penimbangan II 2.7 2.7 2.8 2.7 Pencucian II 2.8 2.9 2.9 2.9

Penyusunan 2.4 2.3 2.4 2.4

Pembekuan -28.7 -29.2 -29.6 -29.2 Pengamatan 6

Tahapan Proses Pengamatan suhu udang (°C) 1 2 3 Rata-rata Penerimaan Bahan Baku 2.7 2.9 2.6 2.7

Penimbangan I 2.5 2.6 2.9 2.7 Pencucian I 3.2 2.8 2.8 2.9

Sortasi 2.6 2.6 2.3 2.5

Kupas&Buang Usus 3.1 3.3 3.2 3.2

Cek akhir 2.4 2.4 2.6 2.5

penimbangan II 2.6 2.8 2.9 2.8 Pencucian II 2.6 2.7 2.9 2.7

Penyusunan 2.5 2.3 2.1 2.3

Pembekuan -28.7 -29.1 -29.7 -29.2

Pengamatan suhu udang Lanjutan…

Pengamatan 7

Tahapan Proses Pengamatan suhu udang (°C) 1 2 3 Rata-rata Penerimaan Bahan Baku 2.1 2.6 2.7 2.5

Penimbangan I 2.6 2.8 2.9 2.8 Pencucian I 2.7 2.5 2.6 2.6

Sortasi 2.5 2.8 2.9 2.7

Kupas&Buang Usus 3.1 3.2 2.9 3.1

Cek akhir 3.1 2.9 2.7 2.9

penimbangan II 2.9 2.7 3 2.9 Pencucian II 2.9 2.6 2.7 2.7

Penyusunan 2.3 2.1 2.6 2.3

Pembekuan -29.9 -29.8 -29.7 -29.8 Pengamatan 8

Tahapan Proses Pengamatan suhu udang (°C) 1 2 3 Rata-rata Penerimaan Bahan Baku 2.5 2.3 2.6 2.5

Penimbangan I 2.9 3 3 3.0

Pencucian I 3 3.1 2.7 2.9

Sortasi 2.4 2.7 2.6 2.6

Kupas&Buang Usus 3.2 2.9 3.1 3.1

Cek akhir 2.8 2.9 2.8 2.8

penimbangan II 2.9 2.9 2.7 2.8

Pencucian II 2.9 3.1 3 3.0

Penyusunan 2.7 2.5 2.4 2.5

Pembekuan -29.4 -29.8 -29.8 -29.7

Pengamatan suhu udang Lanjutan…

Pengamatan 9

Tahapan Proses Pengamatan suhu udang (°C) 1 2 3 Rata-rata Penerimaan Bahan Baku 2.4 2.2 2.2 2.3

Penimbangan I 2.7 2.5 2.8 2.7 Pencucian I 2.6 2.9 2.9 2.8

Sortasi 2.8 2.7 2.5 2.7

Kupas&Buang Usus 3.2 3.2 2.9 3.1 Cek akhir 3.1 2.9 2.8 2.9 penimbangan II 2.8 2.6 3.1 2.8 Pencucian II 3.1 2.8 2.8 2.9 Penyusunan 2.5 2.6 2.3 2.5 Pembekuan -29.7 -30 -29.1 -29.6 Pengamatan 10

Tahapan Proses Pengamatan suhu udang (°C) 1 2 3 Rata-rata Penerimaan Bahan Baku 2.9 2.4 2.2 2.5

Penimbangan I 2.6 2.8 2.8 2.7

Pencucian I 2.7 3 3.2 3.0

Sortasi 2.3 2.5 2.5 2.4

Kupas&Buang Usus 3.1 3.1 3.2 3.1

Cek akhir 2.6 2.8 3 2.8

penimbangan II 3 2.6 2.8 2.8 Pencucian II 2.8 2.6 2.5 2.6

Penyusunan 2.1 2.3 2.6 2.3

Pembekuan -29.6 -28.7 -29.1 -29.1

Pengamatan suhu udang Lanjutan…

No

. Tahapan proses Rata-rata Suhu Bahan Baku (oC)

1 Penerimaan Bahan Baku 2.41± 0.22

2 Pencucian I 2.77±0.16

3 Penimbangan I 2.87±0.18

4 Sortasi 2.58±0.16

5 Kupas & Buas Usus 3.07±0.11

6 Cek Akhir 2.83±0.19

7 Penimbangan II 2.85±0.14

8 Pencucian II 2.82±0.16

9 Penyusunan 2.36±0.16

10 Pembekuan -29.48±0.39

b) Pengukuran suhu air di UD. Piala Pengamatan 1

Tahapan Proses Pengamatan Suhu Air (°C) 1 2 3 Rata-rata Pencucian 1 2.2 2.4 2.3 2.3 Pencucian 2 2.4 2.6 2.5 2.5 Penambahan Air 3.2 2.9 2.7 2.9 Penggelasan 0.3 0.3 0.2 0.3 Pengamatan 2

Tahapan Proses Pengamatan Suhu Air (°C) 1 2 3 Rata-rata Pencucian 1 2.3 2.2 2.4 2.3 Pencucian 2 2.5 2.6 2.4 2.5 Penambahan Air 3.2 2.9 2.7 2.9 Penggelasan 0.4 0.1 0.3 0.3 Pengamatan 3

Tahapan Proses Pengamatan Suhu Air (°C) 1 2 3 Rata-rata Pencucian 1 2.1 2.5 2.4 2.3 Pencucian 2 2.4 2.2 2.3 2.3 Penambahan Air 3.2 3.1 2.8 3.0 Penggelasan 0.3 0.4 0.3 0.3 Pengamatan 4

Tahapan Proses Pengamatan Suhu Air (°C) 1 2 3 Rata-rata Pencucian 1 2.2 2.5 2.3 2.3 Pencucian 2 2.4 2.3 2.5 2.4 Penambahan Air 3.2 2.9 2.9 3.0 Penggelasan 0.1 0.2 0.2 0.2

Pengukuran suhu air di UD. Piala lanjutan…

Pengamatan 5

Tahapan Proses Pengamatan Suhu Air (°C) 1 2 3 Rata-rata Pencucian 1 2.4 2.3 2.2 2.3 Pencucian 2 2.6 2.5 2.3 2.5 Penambahan Air 3.2 2.8 2.7 2.9 Penggelasan 0.2 0.3 0.1 0.2 Pengamatan 6

Tahapan Proses Pengamatan Suhu Air (°C) 1 2 3 Rata-rata Pencucian 1 2.3 2.2 2.4 2.3 Pencucian 2 3.1 2.9 2.9 3.0 Penambahan Air 2.9 2.7 2.7 2.8 Penggelasan 0.4 0.3 0.3 0.3 Pengamatan 7

Tahapan Proses Pengamatan Suhu Air (°C) 1 2 3 Rata-rata Pencucian 1 2.5 2.8 2.3 2.5 Pencucian 2 3.1 2.8 2.7 2.9 Penambahan Air 3.2 2.8 2.8 2.9 Penggelasan 0.1 0.2 0.1 0.1 Pengamatan 8

Tahapan Proses Pengamatan Suhu Air (°C) 1 2 3 Rata-rata Pencucian 1 2.6 2.3 2.5 2.5 Pencucian 2 2.8 2.9 2.8 2.8 Penambahan Air 3.1 2.9 2.8 2.9 Penggelasan 0.4 0.2 0.4 0.3

Pengukuran suhu air di UD. Piala lanjutan…

Pengamatan 9

Tahapan Proses Pengamatan Suhu Air (°C) 1 2 3 Rata-rata Pencucian 1 2.4 2.5 2.3 2.4 Pencucian 2 2.9 2.6 2.8 2.8 Penambahan Air 3.2 2.9 2.8 3.0 Penggelasan 0.1 0.4 0.2 0.2 Pengamatan 10

Tahapan Proses Pengamatan Suhu Air (°C) 1 2 3 Rata-rata Pencucian 1 3 3.1 2.9 3.0 Pencucian 2 2.7 2.6 2.8 2.7 Penambahan Air 3.3 3.1 2.9 3.1 Penggelasan 0.3 0.3 0.4 0.3

No. Tahapan proses Rata-rata Suhu Bahan Baku (oC)

1 Pencucian I 2.41±0.23

2 Pencucian II 2.63±0.23

3 Penambahan Air 2.95±0.17

4 Penggelasan 2.26±0.10

c) Pengukuran suhu udang di UD. Piala Pengamatan 1

Tahapan Proses Pengamatan Ruang Produksi (°C)

1 2 3 Rata-rata

Penerimaan Bahan Baku 23.9 24.4 24.5 24.3 Sortasi 24.4 23.7 24.3 24.1

Packing 18.4 18.7 19.1 18.7

Cold Storage -25 -24.5 -24.9 -24.8 Pengamatan 2

Tahapan Proses Pengamatan Ruang Produksi (°C)

1 2 3 Rata-rata

Penerimaan Bahan Baku 24.1 24.5 24.7 24.4

Sortasi 24.3 23.8 24.1 24.1

Packing 19.4 19.6 19.1 19.4

Cold Storage -24.5 -24.1 -24.3 -24.3 Pengamatan 3

Tahapan Proses Pengamatan Ruang Produksi (°C)

1 2 3 Rata-rata

Penerimaan Bahan Baku 23.7 23.5 23.7 23.6

Sortasi 24.1 23.9 24.2 24.1

Packing 18.9 19.5 19.3 19.2

Cold Storage -25 -24.9 -24.7 -24.9 Pengamatan 4

Tahapan Proses Pengamatan Ruang Produksi (°C)

1 2 3 Rata-rata

Penerimaan Bahan Baku 23.7 23.5 23.4 23.5

Sortasi 23.4 22.9 23.7 23.3

Packing 18.8 18.6 19.4 18.9

Cold Storage -24.3 -24.7 -23.9 -24.3

Pengukuran Suhu Udang di UD. Piala lanjutan…

Pengamatan 5

Tahapan Proses Pengamatan Ruang Produksi (°C)

1 2 3 Rata-rata

Penerimaan Bahan Baku 24.1 24.6 24.6 24.4

Sortasi 23.7 23.1 23.9 23.6

Packing 19.8 19.2 19.4 19.5

Cold Storage -24.5 -

24.1 -23.9 -24.2 Pengamatan 6

Tahapan Proses Pengamatan Ruang Produksi (°C)

1 2 3 Rata-rata

Penerimaan Bahan Baku 23.1 22.9 22.8 22.9

Sortasi 23.9 23.1 24.1 23.7

Packing 18.9 19.8 19.5 19.4

Cold Storage -24.9 -25 -24.5 -24.8 Pengamatan 7

Tahapan Proses Pengamatan Ruang Produksi (°C)

1 2 3 Rata-rata

Penerimaan Bahan Baku 23.5 23.6 23.9 23.7

Sortasi 24.4 23.8 24.6 24.3

Packing 19.1 18.5 18.9 18.8

Cold Storage -25.4 -25.3 -25.1 -25.3 Pengamatan 8

Tahapan Proses Pengamatan Ruang Produksi (°C)

1 2 3 Rata-rata

Penerimaan Bahan Baku 23.4 23.2 23.3 23.3

Sortasi 24.4 23.7 24.6 24.2

Packing 18.7 19.2 19.7 19.2

Cold Storage -24.3 -24.3 -24.1 -24.2

Pengukuran Suhu Udang di UD. Piala lanjutan…

Pengamatan 9

Tahapan Proses Pengamatan Ruang Produksi (°C)

1 2 3 Rata-rata

Penerimaan Bahan Baku 23.4 23.7 23.9 23.7

Sortasi 23.6 23.1 23.9 23.5

Packing 19.3 18.7 19.5 19.2

Cold Storage -24.9 -25 -24.3 -24.7 Pengamatan 10

Tahapan Proses Pengamatan Ruang Produksi (°C)

1 2 3 Rata-rata

Penerimaan Bahan Baku 22.9 23.4 23.5 23.3

Sortasi 24.2 23.8 24.7 24.2

Packing 18.6 18.9 19.4 19.0

Cold Storage -25 -24.3 -24.1 -24.5

No. Tahapan proses Rata-rata Suhu Bahan Baku (oC)

1 Penerimaan Bahan Baku 23.72±0.52

2 Sortasi 23.91±0.44

3 Pengemasan 19.31±0.36

4 Cold Storage 24.60±0.40

Lampiran 5. Pengujian Mutu Organoleptik Bahan baku Pengamatan 1

Panelis kenampakan Bau Tekstur

Rata-rata 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00 2 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78 3 9 9 9 9 9 9 9 7 9 8.78 4 9 9 7 9 9 9 9 9 9 8.78 5 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78 6 9 9 7 9 7 9 9 9 9 8.56

Rata-rata 8.78

Interval Organoleptik 8,68≤ µ ≤ 8,88

Nilai Organoleptik 9

𝑆 =𝛴𝑖𝑛= 1(𝑥𝑖− 𝑥)2 𝑛

𝑆2

=(9.00-8,78)2+ (8,78-8,78)2+ (8,78-8,78)2+ (8.78-8,78)2+(8,78-8,78)2 + (8.56-8,78)2 6

𝑆2= √0.0165 𝑆 = 0,1

= (𝑋 − 1,96 . 𝑆

√𝑛)≤ 𝜇 ≤ (𝑋 + 1,96. 𝑆

√𝑛)

=(8,78 − 1,96 .0,13

√6)≤ 𝜇 ≤ (8,78 + 1,96 .0,13

√6 ) 𝑝 = (8,68 ≤ 𝜇 ≤ 8,88)

Pengamatan 2

Panelis kenampakan Bau Tekstur

Rata-rata 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 7 9 9 9 9 9 9 9 8.78 2 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78 3 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00 4 7 9 7 9 9 9 9 9 9 8.56 5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00 6 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

Rata-rata 8.85

Interval Organoleptik 8,72≤ µ ≤ 8,98

Nilai Organoleptik 9

Pengujian organoleptik bahan baku lanjutan…

Pengamatan 3

Panelis kenampakan Bau Tekstur

Rata-rata 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00 2 9 9 9 9 9 9 9 7 9 8.78 3 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00 5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00 6 9 9 7 9 7 9 9 9 9 8.56

Rata-rata 8.89

Interval Organoleptik 8,72≤ µ ≤ 9,02

Nilai Organoleptik 9

Pengamatan 4

Panelis kenampakan Bau Tekstur

Rata-rata 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 8 9 9 9 9 9 9 9 8.89 2 9 9 9 9 7 9 9 8 9 8.67 3 9 9 9 9 9 9 9 7 9 8.78 4 8 9 8 9 9 7 9 9 9 8.56 5 9 9 9 9 8 9 8 9 9 8.78 6 9 7 9 9 8 9 9 9 9 8.67

Rata-rata 8.72

Interval Organoleptik 8,64≤ µ ≤ 8,81

Nilai Organoleptik 9

Pengamatan 5

Panelis kenampakan Bau Tekstur

Rata-rata 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 8 9 9 9 9 7 9 9 8.67 2 9 9 9 9 9 9 9 8 9 8.89 3 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78 4 8 9 9 9 9 9 9 9 9 8.89 5 9 9 9 9 8 9 9 9 9 8.89 6 9 9 9 9 8 9 9 9 7 8.67

Rata-rata 8.80

Interval Organoleptik 8,72≤ µ ≤ 8,88

Nilai Organoleptik 9

Pengujian organoleptik bahan baku lanjutan…

Pengamatan 6

Panelis kenampakan Bau Tekstur

Rata-rata 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00 2 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78 3 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78 4 9 9 9 9 9 9 9 7 9 8.78 5 9 7 9 9 9 9 9 9 7 8.56 6 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78

Rata-rata 8.78

Interval Organoleptik 8,68≤ µ ≤ 8,93

Nilai Organoleptik 9

Pengamatan 7

Panelis kenampakan Bau Tekstur

Rata-rata 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78 2 7 7 9 9 9 7 9 9 9 8.33 3 9 7 9 9 9 9 9 7 9 8.56 4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00 5 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78 6 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

Rata-rata 8.70

Interval Organoleptik 8,54≤ µ ≤ 8,87

Nilai Organoleptik 9

Pengamatan 8

Panelis kenampakan Bau Tekstur

Rata-rata 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78 2 9 9 9 7 9 9 9 7 9 8.56 3 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78 4 7 9 9 9 9 7 9 9 9 8.56 5 9 9 9 9 9 9 9 7 7 8.56 6 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78

Rata-rata 8.67

Interval Organoleptik 8,58≤ µ ≤ 8,76

Nilai Organoleptik 9

Pengujian organoleptik bahan baku lanjutan…

Pengamatan 9

Panelis kenampakan Bau Tekstur

Rata-rata 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 7 9 9 7 9 9 9 9 8.56 2 7 9 7 9 9 9 9 8 9 8.44 3 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78 4 9 7 9 9 9 9 9 9 7 8.56 5 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78 6 7 9 9 9 9 7 9 9 9 8.56

Rata-rata 8.61

Interval Organoleptik 8,51≤ µ ≤ 8,71

Nilai Organoleptik 9

Pengamatan 10

Panelis kenampakan Bau Tekstur

Rata-rata 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 7 9 9 9 9 9 9 8.78 2 9 9 9 9 9 9 9 8 9 8.89 3 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78 4 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78 5 9 9 7 9 8 9 9 9 9 8.67 6 7 9 9 9 8 9 9 9 9 8.67

Rata-rata 8.76

Interval Organoleptik 8,70≤ µ ≤ 8,82

Nilai Organoleptik 9

Lampiran 6. Pengujian Mutu Produk Akhir (Udang Beku) Pengamatan 1

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 7 9 9 9 9 7 9 9 7 8.33

2 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

3 9 9 7 9 9 9 9 9 9 8.78

4 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78

5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

6 7 9 9 9 9 7 9 9 9 8.56

Rata-Rata 8.74

Interval Sensori 8,55≤ µ ≤ 8,93

Nilai Sensori 9

𝑆 =𝛴𝑖𝑛= 1(𝑥𝑖− 𝑥)2 𝑛

𝑆2

=(8,33-8,74)2+ (9,00-8,74)2+ (8,78-8,74)2+ (8.78-8,74)2+(9,00-8,74)2 + (8.56-8,74)2 6

𝑆2= √0,0564

S= 0.24

𝑝 = (8,74 − 1,96. 0,24

√6) ≤ 𝜇 ≤ (8,74 + 1,96. 𝑆

√6) 𝑝 = (8,55 ≤ 𝜇 ≤ 8,93)

Pengamatan 2

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 7 9 9 7 9 9 7 8.33

2 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

3 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78

4 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78

5 9 9 9 9 9 9 7 9 9 8.78

6 7 9 9 9 9 7 9 9 9 8.56

Rata-Rata 8.67

Interval Sensori 8,53≤ µ ≤ 8,80

Nilai Sensori 9

Pengujian mutu produk akhir (udang Beku) lanjutan…

Pengamatan 3

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

2 9 9 7 9 9 9 9 9 9 8.78

3 7 9 9 9 9 9 9 7 7 8.33

4 9 9 9 9 9 8 9 9 9 8.89

5 9 7 9 9 7 9 9 9 9 8.56

6 9 9 7 9 9 9 9 9 9 8.78

Rata-Rata 8.69

Interval Sensori 8,54≤ µ ≤ 8,83

Nilai Sensori 9

Pengamatan 4

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 7 9 9 7 8.56

2 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

3 9 7 9 9 9 9 9 9 7 8.56

4 9 9 9 9 9 8 7 9 9 8.67

5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

6 7 9 7 9 9 9 9 9 9 8.56

Rata-Rata 8.72

Interval Sensori 8,56≤ µ ≤ 8,88

Nilai Sensori 9

Pengamatan 5

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78

2 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78

3 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

4 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

6 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78

Rata-Rata 8.85

Interval Sensori 8,77≤ µ ≤ 8,94

Nilai Sensori 9

Pengujian mutu produk akhir (udang Beku) lanjutan…

Pengamatan 6

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 7 9 9 9 9 9 9 9 7 8.56

2 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

3 9 9 7 9 9 9 9 9 9 8.78

4 9 9 9 9 9 9 7 9 9 8.78

5 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78

6 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

Rata-Rata 8.78

Interval Sensori 8,68≤ µ ≤ 8,88

Nilai Sensori 9

Pengamatan 7

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78

2 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

3 9 9 9 7 9 9 7 9 9 8.56

4 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78

5 9 9 9 7 9 9 9 9 9 8.78

6 9 9 9 9 7 9 9 7 9 8.56

Rata-Rata 8.70

Interval Sensori 8,62≤ µ ≤ 8,79

Nilai Sensori 9

Pengamatan 8

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

2 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

3 7 9 9 9 9 9 9 9 7 8.56

4 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

6 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

Rata-Rata 8.89

Interval Sensori 8,75≤ µ ≤ 8,02

Nilai Sensori 9

Pengujian mutu produk akhir (udang Beku) lanjutan…

Pengamatan 9

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78

2 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78

3 9 9 7 9 9 9 9 9 7 8.56

4 9 9 9 9 9 9 7 9 9 8.78

5 9 9 9 9 9 9 9 7 9 8.78

6 7 9 9 9 9 7 9 9 9 8.56

Rata-Rata 8.70

Interval Sensori 8,62≤ µ ≤ 8,79

Nilai Sensori 9

Pengamatan 10

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

2 7 9 9 9 9 9 9 9 7 8.56

3 9 9 9 7 9 9 9 9 7 8.56

4 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

5 9 9 9 9 9 9 9 7 9 8.78

6 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78

Rata-Rata 8.70

Interval Sensori 8,62≤ µ ≤ 8,79

Nilai Sensori 9

Lampiran 7. Pengujian Mutu Produk Akhir (Setelah Pelelehan) Pengamatan 1

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 7 9 9 9 9 7 7 9 9 8.33

2 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78

3 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78

4 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78

5 9 9 9 9 9 9 7 9 9 8.78

6 7 9 9 9 9 7 9 9 9 8.56

Rata-Rata 8.67

Interval Sensori 8,53≤ µ ≤ 8,80

Nilai Sensori 8.5

𝑆 =𝛴𝑖𝑛= 1(𝑥𝑖− 𝑥)2 𝑛

𝑆2

=(8,33-8,67)2+ (8,78-8,67)2+ (8,78-8,67)2+ (8.78-8,67)2+(b,78-8,67)2 + (8.56-8,67)2 6

𝑆2= √0,0288

S= 0,17

𝑝 = (8,67 − 1,96. 0,17

√6) ≤ 𝜇 ≤ (8,67 + 1,96. 0,17

√6 ) 𝑝 = (8,53 ≤ 𝜇 ≤ 8,80)

Pengamatan 2

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 7 9 9 9 7 9 9 8.56

2 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

3 9 9 7 9 9 7 9 9 9 8.56

4 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78

5 9 9 9 9 9 9 7 9 9 8.78

6 7 9 9 9 9 7 9 9 9 8.56

Rata-Rata 8.70

Interval Sensori 8,57≤ µ ≤ 8,84

Nilai Sensori 8.5

Pengujian mutu produk akhir (setelah pelelehan) lanjutan…

Pengamatan 3

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 7 9 9 9 9 7 9 9 9 8.56

2 9 9 7 9 9 9 9 9 9 8.78

3 9 9 9 9 9 9 9 7 7 8.56

4 9 9 9 9 9 8 9 9 9 8.89

5 9 7 9 9 7 9 9 9 9 8.56

6 9 9 7 9 9 9 9 9 9 8.78

Rata-Rata 8.69

Interval Sensori 8,58≤ µ ≤ 8,79

Nilai Sensori 8.5

Pengamatan 4

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 7 9 9 7 8.56

2 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

3 9 7 9 9 9 9 9 9 7 8.56

4 9 9 9 9 9 8 7 9 9 8.67

5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

6 7 9 7 9 9 9 9 9 9 8.56

Rata-Rata 8.72

Interval Sensori 8,56≤ µ ≤ 8,88

Nilai Sensori 8.5

Pengamatan 5

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 7 9 9 8.78

2 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78

3 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78

4 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

5 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78

6 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78

Rata-Rata 8.78

Interval Sensori 8,78≤ µ ≤ 8,78

Nilai Sensori 8.5

Pengujian mutu produk akhir (setelah pelelehan) lanjutan…

Pengamatan 6

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 7 9 9 7 9 9 9 9 7 8.33

2 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

3 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

4 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

5 7 9 9 9 9 9 7 9 9 8.56

6 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

Rata-Rata 8.74

Interval Sensori 8,55≤ µ ≤ 8,93

Nilai Sensori 9

Pengamatan 7

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78

2 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

3 9 9 9 7 9 9 7 9 9 8.56

4 7 9 9 9 7 9 9 9 9 8.56

5 9 9 9 7 9 9 9 9 9 8.78

6 9 9 9 9 7 9 9 7 9 8.56

Rata-Rata 8.67

Interval Sensori 8,58≤ µ ≤ 8,76

Nilai Sensori 9

Pengamatan 8

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

2 7 9 9 9 9 7 9 9 9 8.56

3 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78

4 9 9 7 9 9 9 9 9 9 8.78

5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

6 7 9 9 9 9 9 9 9 9 8.78

Rata-Rata 8.81

Interval Sensori 8,69≤ µ ≤ 8,94

Nilai Sensori 9

Pengujian mutu produk akhir (setelah pelelehan) lanjutan…

Pengamatan 9

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 9 9 7 8.78

2 7 9 9 9 9 7 9 9 9 8.56

3 9 9 7 9 9 9 9 9 9 8.78

4 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78

5 9 9 9 9 9 9 9 7 9 8.78

6 7 9 9 9 9 7 9 9 9 8.56

Rata-Rata 8.70

Interval Sensori 8,62≤ µ ≤ 8,79

Nilai Sensori 9

Pengamatan 10

Panelis Lapisan es Dehidrasi Diskolorisasi

Rata-Rata

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

2 7 9 9 9 9 9 9 9 7 8.56

3 9 9 9 7 9 9 9 9 7 8.56

4 9 9 9 9 9 7 9 9 9 8.78

5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.00

6 9 9 9 9 7 9 9 9 9 8.78

Rata-Rata 8.78

Interval Sensori 8,63≤ µ ≤ 8,92

Nilai Sensori 9

Lampiran 8. Mutu Bahan Baku Mikrobiologi

Parameter Satuan Hasil Uji Standar Perusahaan

ALT cfu/gr 5,9 x 103 Maks 5.0 x 105

E. Coli APM/gr 0 Maks 3,0

Coliform APM/gr 0 -

Salmonella per 25 gram Negatif Negatif

Lampiran 9. Mutu Produk Akhir Mikrobiologi

Parameter Satuan Hasil Uji Standar Perusahaan

ALT cfu/gr 5,9 x 103 Maks 5.0 x 105

E. Coli APM/gr 0 Maks 3,0

Coliform APM/gr 0 -

Salmonella per 25 gram Negatif Negatif

Lampiran 10. Produktivitas

Pengamatan

Waktu (Menit)

Tenaga Kerja

Output (Kg)

Produktivitas (kg/jam)

Produktifitas (Kg/Jam/Orang)

Rata-rata produktifitas

Standar Deviasi 1

5 1 2.57 30.84 30.84

31.04 0.92

5 1 2.67 32.04 32.04

5 1 2.52 30.24 30.24

2

5 1 2.68 32.16 32.16

31.36 0.78

5 1 2.61 31.32 31.32

5 1 2.55 30.60 30.60

3

5 1 2.61 31.32 31.32

30.68 0.82

5 1 2.48 29.76 29.76

5 1 2.58 30.96 30.96

4

5 1 2.55 30.60 30.60

30.80 0.45

5 1 2.61 31.32 31.32

5 1 2.54 30.48 30.48

5

5 1 2.6 31.20 31.20

32.08 0.97

5 1 2.66 31.92 31.92

5 1 2.76 33.12 33.12

6

5 1 2.44 29.28 29.28

29.80 0.80

5 1 2.45 29.40 29.40

5 1 2.56 30.72 30.72

7

5 1 2.53 30.36 30.36

30.04 0.37

5 1 2.51 30.12 30.12

5 1 2.47 29.64 29.64

8 5 1 2.61 31.32 31.32

30.88 0.39

5 1 2.55 30.60 30.60

5 1 2.56 30.72 30.72 9

5 1 2.49 29.88 29.88

30.36 0.83

5 1 2.61 31.32 31.32

5 1 2.49 29.88 29.88

10

5 1 2.71 32.52 32.52

31.60 0.82

5 1 2.58 30.96 30.96

5 1 2.61 31.32 31.32

Tahapan Proses Prosedur Tujuan Pengawasan Tindakan Koreksi Pencatatan Penerimaan

Bahan Baku

 Tiap supplier

memberikan jaminan bahwa udang sesuai dengan persyaratan, apabila tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan maka akan ditolak. Periksa suhu udang sebelum diterima. Suhu udang sebelum diterima miminal 4oC dan ditolak jika lebih.

 Pemeriksaan kualitas udang dengan metode random sampling, setiap 200 kg (8 keranjang) untuk setiap supplier selama pembongkaran.

Tolak bahan baku yang kualitasnya buruk.

 Pembongkaran

dilakukan dengan cepat dan hati-hati, dengan cara menuangkan bahan baku udang kedalam air agar keluar kotoran.

 Untuk memperoleh bahan baku udang dengan kualitas baik, kenampakan baik dan tidak bau.

 Dengan pemeriksaan samplung, kualitas dan size.

 Melakukan pengukuran suhu udang

menggunakan thermometer.

 Pengecekan terhadap bahan baku dilakukan oleh staff, bila kualitas udang tidak memenuhi standar maka udang ditolak dan dikembalikan ke supplier.

 Pencatatan oleh tally dibagian penerimaan.

 Pencatatan asal bahan baku, ukuran dan berat.

 Pencatatan suhu.

Penimbangan I  Timbangan dikalibrasi oleh petugas QC sebelum digunakan.

 Bahan baku ditiriskan selama 10 menit.

 Memperoleh berat bersih bahan baku.

 Pengkalibrasian sebelum

dilakukan penimbangan secara continue

 Jika ada kesalahan dilakukan penimbangan kembali.

 Penctatan hasil penimbangan.

adalah berat udang yang sebenarnya, tidak

termasuk berat es atau air.

Pencucian I  Gunakan air yang bersih dan ganti air yang sudah kotor dengan air bersih.

Check air secara visual.

 Pencucian harus dapat membersihkan bahan baku dari benda asing kaca, bambu, kayu, logam, rambut, rumput, kulit/sekam, daun, dan serangga.

 Hasil pemeriksaan dicatat petugas QC.

 Menghilangkan benda asing dari bahan baku dan menghambat

pertumbuhan bakteri.

 Dilakukan dengan cepat dan akurat secara manual.

 Mempertahankan suhu air

pencucian <4oC dengan

penambahan es.

 Pencatatan suhu

 Pencatatan kadar chlorine air pencucian.

Sortasi  Suhu udang harus dijaga <4oC selama sortasi. Suhu udang diperiksa setiap 1 jam oleh staf QC. Tambah es jika suhu >4oC.

 Ukuran dan penyortiran harus sesuai dengan spesifikasi produk.

 Setelah sortasi, produk harus diperiksa oleh petugas QC dengan cara sampling hasil sortasi setiap satu jam oleg petugas QC.

 Memperoleh ukuran (size) dan kualitas (grade) udang sesuai dengan spesifikasi produk.

 Selama proses sortasi dilakukan pengecekan terhadap suhu pusat udang, jika suhu naik maka dilakukan penambahan es agar

menghambat pertumbuhan bakteri.

 Dilakukan final check jika ada kesalahan.

 Pencatatan kualitas dan size udang.

dicatat oleh staf QC.

Penimbangan II  Timbangan dikalibrasi oleh petugas QC sebelum digunakan.

 Hasil pemeriksaan dicatat oleh petugas QC.

 Memperoleh berat bersih bahan baku.

 Pengkalibrasian sebelum

dilakukan penimbangan secara continue

 Jika ada kesalahan dilakukan penimbangan kembali.

 Penctatan hasil penimbangan.

Pengupasan  Suhu udang harus dijaga <4oC. suhu udang diperiksa setiap 1 jam oleh staf QC. Tambahn es jika suhu >4oC.

 Hasil kupasan harus dipisahkan atau ditempatkan tersendiri dan bersih dari kotoran.

 Cara mengupas harus dapat mencegah terjadinya kerusakan fisik.

 Periksa hasil kupasan secara visual.

 Hasil pemerikaan dicatat oleh petugas QC.

 Menghilangkan kulit udang.

 Pengecekan suhu pusat udang

 Dilakukan dengan efektif dan efisien serta hati-hati.

 Pengupasan ulang apabila belum standar.

 Mempertahnkan suhu udang dengan selalu memberikan es.

 Pencatatan suhu udang.

Buang Usus  Udang diletakkan dalam keranjang dengan isi es curah yang cukup untuk menjaga suhu pusa udang <4oC.

 Udang dikeluarkan ususnya secara manual oleh karyawan terlatih yang menggunakan sarung tangan.

 Mempertahankan mutu.

 Mencegah kontaminasi.

 Dilakukan dengan efektif dan efisien serta hati-hati.

 Penekanan kepada seluruh karyawan agar selalu menjaga mutu dengan melakukan pengupasan secara cermat dan efisien.

 Pencatatan suhu

 Pencatatan hasil pembuangan usus.

mengawasi suhu, kebersihan dan kualitas.

banyak usus yang belum terbuang maka segera di proses ulang.

Cek Akhir  Suhu udang harus dijaga <4oC. suhu udang diperiksa setiap 1 jam oleh petugas QC.

Tambah es jika suhu

>4oC.

 Grade dan warna harus sesuai spesifikasi.

Pemeriksaan dilakukan oleh petugas QC setiap 2 jam dan dibantu oleh staf produksi selama proses berlangsung

 Pengecekan suhu udang diambil 100 gram tiap 1 jam.

 Sortir kemabli jika tidak sesuai dengan

spesifikasi

 Buang kotoran dan benda asing jika terdaoat pada tahapan ini.

 Pencatatan dilakukan oleh petuhas QC.

 Memperoleh kelas, warna dan

menghilangkan benda asing pada udang sesuai dengan spesifikasi

 Dilakukan dengan teliti dan cermat.

 Penekanan kepada karyawan checker agar lebih cermat dan teliti.

 Jika masih banyak usus yang belum terbuang maka segera di proses ulang.

 Pencatatan suhu.

 Pencatatan hasil kupas dan pembuangan usus.

Penimbangan III  Timbangan dikalibrasi oleh petugas QC sebelum digunakan.

 Memperoleh berat bersih bahan baku.

 Pengkalibrasian sebelum

dilakukan

 Jika ada kesalahan dilakukan

 Pencatatan hasil penimbangan.

Dokumen terkait